ZULFIKRAN WEKOILA
09320190080
MAKASSAR
2023
HALAMAN PENGESAHAN
ZULFIKRAN WEKOILA
093 2019 0080
Diajukan Sebagai Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek (KP) pada
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia
Disetujui oleh,
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
Universitas Muslim Indonesia
iii
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR..................................................................................….. iii
iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.4 Batasan Penelitian....................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................... 2
1.6 Alat dan Bahan............................................................................................ 3
1.7 Lokasi dan Kesampaian Daerah ................................................................. 3
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 17
5.2 Saran ......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
4
4.1 Proses Land Cleaning..................................................................... 11
4.2 Proses Pengupasan Top Soil dan Overburden…………………..... 12
4.3 Kegiatan Drilling menggunakan Alat Tamrock drill .................... 12
4.4 Proses persiapan Blasting................................................................ 13
4.5 Proses Pemuatan material............................................................... 13
4.6 Proses hauling material................................................................... 14
4.7 Proses stacking ............................................................................... 14
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari kegiatan praktek ini adalah untuk mengamati mekanisme
langsung penambangan Emas di PT Gorontalo Minerals.
1.2.2 Tujuan
a. Mengetahui metode penambangan yang diterapkan pada PT GM
2
3. Manfaat bagi Universitas
Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan
industri di Indonesia maupun proses dan teknologi yang mutakhir dan dapat
digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan.
Alat dan bahan yang digunakan selama kerja praktek adalah sebaggai berikut;
1. Alat tulis menulis (ATM);
2. APD (Alat Pelindung Diri);
3. Rompi;
4. Kamera;
5. Laptop.
1.7 Lokasi dan Kesampaian Daerah
PT. Gorontalo Minerals terletak pada koordinat : 120º56’40” s.d 120º56’01”
BT dan 3º34’59” s.d -3º37’07” LS. Bone bolango adalah salah satu Kabupaten
di Provinsi Gorontalo, Indonesia. Kabupaten Bone Bolango terdiri dari 18
kecamatan dan salah satunya adalah kecamatan Suwawa dengan luas wilayah
sebesar 33,51km2.
Untuk mencapai wilayah PT. Gorontalo Minerals di Kecamatan Suwawa,
Kabupaten Bone Bolango dapat dicapai melalui rute dengan jarak tempuh untuk
kendaraan adalah sejauh ± 25 km dengan kisaran waktu ± 40 menit dari kota
Gorontalo menuju PT. Gorontalo Minerals di Kecamatan Suwawa.
3
Gambar 1.1 Peta Lokasi Kerja Praktek
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Explorasi
5
mengenai faktor–faktor geologi regional, dimana peta geologi regional sangat
penting untuk memilih daerah eksplorasi, karena pembentukan endapan bahan galian
dipengaruhi dan tergantung pada proses – proses geologi yang pernah terjadi,
singkapan–singkapan batuan pembawa bahan galian dan yang perlu juga
diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi lapisan batuan sedimen (strike
dan dip), orientasi sesar dan tanda – tanda lainnya.
2.2.2 Eksplorasi Detail
Setelah tahap eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada
mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan eksplorasi tahap detail.
Kegiatan utama dalam tahap ini ialah sampling dengan jarak yang lebih dekat (rapat)
yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data–
data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan, penyebaran
kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak. Secara umum hasil yang diharapkan
dari pemboran eksplorasi adalah :
a. Identifikasi struktur geologi
b. Sifat fisik batuan samping dan badan bijih
c. Mineralogi batuan samping dan badan bijih
d. Geometri endapan 10
e. Keperluan sampling
2.2.3 Proses Pengambilan Sampel
Pada Eksplorasi Ditinjau secara umum proses pengambilan contoh (sample)
dimaksudkan untuk mengambil sebagian kecil dari suatu massa yang besar, dimana
diharapkan sebagian kecil massa tersebut cukup representatif untuk mewakili
keseluruhan massa yang diwakilinya. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
pemboran, dari cara pemboran ini diharapkan dapat diidentifikasi lebih teliti
penyebaran bijih emas secara vertikal sedangkan penyebaran secara horizontal dapat
diperoleh dengan menggabungkan beberapa titik. Sampel dari hasil kegiatan
eksplorasi atau kegiatan pemboran disusun dalam core box menurut kedalaman satu
meter. Setelah selesai pemboran sampel dibawa ke rumah sampel dan kemudian
dimasukan kedalam kantong sampel dan diberikan kode seperti lokasi tempat
pengeboran, kedalaman titik bor, nomor sampel, dan nomor titik bor. Selanjutnya
dikirim kebagian persiapan conto untuk kemudian dipreparasi guna keperluan analisa
kimia.
6
2.3 Metode Penambangan
7
Dan sistem Penambangan yang diterapkan di PT. GM adalah Tambang Terbuka,
untuk itu Penulis akan menfokuskan pada tambang terbuka.
Bahan galian yang sudah selesai ditambang pada umumnya harus diolah
terlebih dahulu di tempat pengolahan. Hal ini disebabkan antar lain oleh
tercampurnya pengotor bersama bahan galian, perlu spesifikasi tertentu untuk
dipasarkan serta kalau tidak diolah maka harga jualnya relative lebih rendah jika
dibandingkan dengan yang sudah diolah, dan bahan galian perlu diolah agar dapat
mengurangi volume dan biaya angkut, mningkatkan nilai tambah bahan galian, dan
untuk mereduksi senyawa-senyawa kimia yang tidak dikehendaki pabrik peleburan.
Cara Pengolahan bahan galian secara garis besar dapat dibagi atas
pengolahan secara fisika dan kimia tanpa ekstraksi metal. Pengolahan bahan galian
secara fisika ialah pengolahan bahan galian dengan cara memberikan perlakuan
fisika seperti peremukan, penggerusan, pencucian, pengeringan, dan pembakaran
dengan suhu rendah. Contoh yang tergolong pengolahan ini seperti kominusi pada
crusher . Yang kedua pengolahan secara fisika dan kimia tanpa ekstraksi metal, yaitu
pengolahan dengan cara fisika dan kimia tanpa adanya proses konsentrasi dan
ekstraksi metal. Contohnya, pengolahan batu bara skala rendah menggunakan reagen
kimia. Ketiga, pengolahan bahan galian secara fisika dan kimia dengan ekstraksi
metal, yaitu pengolahan logam mulia dan logam dasar. Contoh proses pengolahan
emas menggunakan metode heap leaching.
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
9
TAHAP PENYAJIAN DATA
1. Administrasi
2. Studi Pustaka/Literatur
3. Perlengkapan Lapangan
4. Orientasi Lapangan
PENGOLAHAN DATA
1. Data di lapangan
2. Penyusunan
3. Penarikan Kesimpulan
PEMBUATAN LAPORAN
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
11
4.1.2 Pengupasan Top Soil dan Overburden
4.1.3 Drilling
12
4.1.4 Blasting
4.1.5 Loading
13
4.1.6 Hauling
4.1.7 Stacking
14
4.2 Pembahasan
Blas parameters :
Burden : 3,5 meter & 4 m
Spacing : 3,5 meter & 4 meter & 4,5 meter
15
d. Blasting
Teknik Peledakan atau blasting merupakan tindak lanjut dari kegiatan
pemboran, dimana tujuannya adalah untuk melepaskan batuan dari batuan
induknya agar menjadi fragmen-fragmen yang berukuran lebih kecil
sehingga memudahkan dalam proses penanganan material selanjutnya.
Adapun tahapan blasting yaitu:
1. Memasang kerucut untuk mencegah material jatuh ke dalam
lubang drill
2. Memasang liner
3. Primer
4. Memasukkan primming ke dalam liner
5. Charging
6. Tie up
7. Gassing
e. Loading
Melakukan pemuatan material di Pit dengan menggunakan Exavator
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan di PT Gorontalo Minerals dapat
disimpulkan bahwa metode penambangan emas yang dilakukan PT Gorontalo
Minerals yaitu dengan metode open pit, baik itu open cut maupun open cast. Proses
penambangan diawali dengan dengan land cleaning, pengupasan top soil &
Overburden, Drilling, Blasting Loading, Hauling dan stacking. Adapun Alat berat
yang digunakan pada penambangan emas pada PT Gorontalo Minerals adalah Exavator
EX HT 3028, alat Exavator Hitachi EX HT 5023, Tamrock drill DR SV 2025,
Exavator Hitachi EX HT 5 023, OHT, ADT, DT dan Exavator Hitachi EX HT 5006.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis dalam kegiatan kerja praktek ini, yaitu :
17
DAFTAR PUSTAKA
Ngadi Mh. Rijal Fikri, 2022 Study Sistem Penambangan Nikel Laterit Pada PT
Awan Putih Nusantara, Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
Sompotan, F. Armstrong, 2012, Struktur Geologi Sulawesi. Perpustakaan Sains
Kebumian,Institut Teknologi: Bandung.
Syahnakri Muh. Ricky, 2020 Studi Mekanisme Penambangan Batu Gamping Di PT
Semen Bosowa Desa Bantimurung Kabupaten Maros provinsi Sulawesi
Selatan, Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
18
LAMPIRAN
19
20