Anda di halaman 1dari 26

STUDI MEKANISME PENAMBANGAN EMAS

DI PT. GORONTALO MINERALS


PROVINSI GORONTALO

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ZULFIKRAN WEKOILA
09320190080

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
HALAMAN PENGESAHAN

ZULFIKRAN WEKOILA
093 2019 0080

STUDI MEKANISME PENAMBANGAN EMAS


DI PT. GORONTALO MINERALS
PROVINSI GORONTALO

Diajukan Sebagai Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek (KP) pada
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia

Disetujui oleh,
Pembimbing

Ir. Habibie Anwar, S.T., M.T., IPP.


NIPS. 109 09 0892

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
Universitas Muslim Indonesia

Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP.


NIPS. 109 10 1031
KATA PENGANTAR
ii
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT tuhan semesta alam
atas berkat, hidayah, taufik, serta rahmat kesehatan-Nya penulis bisa menyelesaikan
laporan Kerja Praktek ini. Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu
program mata kuliah pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Industri Universitas Muslim Indonesia. Pada laporan Kerja Praktek ini penulis
melakukan penelitian dengan judul “Mekanisme Penambangan Emas di PT
Gorontalo Minerals Provinsi Gorontalo”.
Selama melakukan kegiatan kerja praktek hingga penyusunan laporan, penulis
banyak menemukan kendala-kendala namun berkat dukungan dari berbagai pihak,
akhirnya penulisan laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan dengan baik.
Olehnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP., selaku ketua Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia
2. Bapak Ir. Habibie Anwar, S.T., M.T., IPP., selaku pembimbing Kerja Praktek di
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas
Muslim Indonesia
3. Seluruh staf pengajar Program Studi S1 Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Industri, yang telah banyak membekali ilmu pengetahuan kepada penulis selama
menuntut ilmu.
4. Teristimewa kepada Orang Tua Penulis yang telah mendukung penuh dan selalu
mendoakan, memberikan motivasi serta pengorbanannya baik dari segi moril
maupun materi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja
praktek ini.
5. Teman-teman Teknik Pertambangan terkhusus angkatan 2019 atas dukungan dan
kebersamaannya selama ini.
6. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Akhir kata saya sebagai penyusun memohon maaf apabila ada kata-kata yang
kurang berkenan selama dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.
Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu.
Makassar, 20 Juli 2023

iii
Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR..................................................................................….. iii

iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.4 Batasan Penelitian....................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................... 2
1.6 Alat dan Bahan............................................................................................ 3
1.7 Lokasi dan Kesampaian Daerah ................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Profil Perusahaan........................................................................................ 5
2.2 Eksplorasi.................................................................................................... 5
2.3 Metode Penambangan................................................................................. 7
2.4 Proses Pengolahan Bahan Galian………………………………………... 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tahapan Pendahuluan................................................................................. 9
3.2 Tahapan Pengambilan Data......................................................................... 9
3.3 Sumber Data................................................................................................ 9
3.4 Tahap Penyajian Data................................................................................. 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian......................................................................................... 11
4.2 Pembahasan .............................................................................................. 15

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 17
5.2 Saran ......................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Peta Lokasi Kerja Praktek................................................................ 4


2
3

v
4
4.1 Proses Land Cleaning..................................................................... 11
4.2 Proses Pengupasan Top Soil dan Overburden…………………..... 12
4.3 Kegiatan Drilling menggunakan Alat Tamrock drill .................... 12
4.4 Proses persiapan Blasting................................................................ 13
4.5 Proses Pemuatan material............................................................... 13
4.6 Proses hauling material................................................................... 14
4.7 Proses stacking ............................................................................... 14

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan merupakan konsep utama pelaksanaan


pendidikan di Universitas Muslim Indonesia. Oleh karena itu, disamping teori dan
praktikum, juga disediakan waktu satu semester untuk mendapatkan praktek kerja
lapangan. Kunjungan lapangan ke PT Grontalo Minerals akan memberikan gambaran
mengenai sistem penambangan open pit. Dalam hal ini juga berkaitan dengan adanya
suatu kegiatan praktek kerja lapangan yang merupakan salah satu unsur dalam dunia
pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan.
PT Gorontalo Minerals untuk selanjutnya disingkat (PT. GM) merupakan
salah satu anak perusahaan PT. Aneka Tambang Tbk. bergerak dibidang
penambangan bijih emas dengan metode tambang terbuka (open pit) yang terletak di
Desa Talango, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo dan memiliki
Kontrak Karya (KK) yang mencakup total area seluas 24.995 Ha. Emas adalah logam
mulia bersifat lunak dan mudah ditempa yang biasanya menjadi bahan perhiasan atau
harta benda berharga. Selain itu, emas adalah instrumen investasi yang populer dan
terpercaya dari masa ke masa. Manfaat emas tergolong krusial untuk industri, karena
merupakan logam yang sifatnya lunak dan mudah ditempa. Karena sifatnya ini,
banyak industri yang menggunakan emas sebagai bahan baku perhiasan dalam bentuk
cincin, kalung, gelang, atau anting. Emas diibaratkan sebagai asuransi bagi beberapa
investor. Ketika situasi dinilai semakin memburuk, banyak investor akan
menumpuk lebih banyak emas yang membuat harganya melonjak saat krisis. Ini
karena nilai emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga, kebijakan
moneter dan fiskal lain dari bank sentral dan pemerintah.
Eksploitasi adalah suatu kegiatan penambangan yang meliputi pekerjaan-
pekerjaan pengambilan dan pengangkutan endapan bahan galian atau mineral
berharga sampai ke tempat penimbunan dan pengolahan/pencucian, kadang-kadang
sampai ke tempat pemasaran. Penulis meneliti tentang mekanisme penambangan
tersebut guna untuk mengetahui atau mempelajari alat dan bahan apa saja yang
digunakan dan tahapan-tahapan yang baik dan benar demi mencapai target.

1
1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari kegiatan praktek ini adalah untuk mengamati mekanisme
langsung penambangan Emas di PT Gorontalo Minerals.
1.2.2 Tujuan
a. Mengetahui metode penambangan yang diterapkan pada PT GM

b. Mengetahui Mekanisme penambangan yang diterapkan pada PT GM

c. Mengetahui alat berat yang umum digunakan pada PT GM

1.3 Rumusan Masalah

1. Metode penambangan Emas yang diterapkan di PT GM?


2. Bagaimana Mekanisme penambangan Emas yang diterapkan di PT GM?
3. Alat berat apa saja yang umum digunakan di PT GM?

1.4 Batasan Penelitian


Dalam kegiatan kerja praktek ini, penulis memfokuskan pada mekanisme
penambangan emas di PT GM.

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat untuk Mahasiswa
Mendapatkan gambaran tentang kondisi real dunia industri dan
memiliki pengalaman terlibat langsung dalam aktivitas industri. Serta
mengembangkan wawasan berpikir, bernalar, menganalisa dan mengantisipasi
suatu permasalahan, dengan mengacu pada materi teoritis dari disiplin ilmu
yang ditempuh. Juga meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam peningkatan
kualitas industri dimasa depan.
2. Manfaat bagi perusahaan
Dapat memperoleh masukan mengenai kondisi dan permasalahan yang
dihadapi perusahaan.

2
3. Manfaat bagi Universitas
Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan
industri di Indonesia maupun proses dan teknologi yang mutakhir dan dapat
digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan.

1.6 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan selama kerja praktek adalah sebaggai berikut;
1. Alat tulis menulis (ATM);
2. APD (Alat Pelindung Diri);
3. Rompi;
4. Kamera;
5. Laptop.
1.7 Lokasi dan Kesampaian Daerah
PT. Gorontalo Minerals terletak pada koordinat : 120º56’40” s.d 120º56’01”
BT dan 3º34’59” s.d -3º37’07” LS. Bone bolango adalah salah satu Kabupaten
di Provinsi Gorontalo, Indonesia. Kabupaten Bone Bolango terdiri dari 18
kecamatan dan salah satunya adalah kecamatan Suwawa dengan luas wilayah

sebesar 33,51km2.
Untuk mencapai wilayah PT. Gorontalo Minerals di Kecamatan Suwawa,
Kabupaten Bone Bolango dapat dicapai melalui rute dengan jarak tempuh untuk
kendaraan adalah sejauh ± 25 km dengan kisaran waktu ± 40 menit dari kota
Gorontalo menuju PT. Gorontalo Minerals di Kecamatan Suwawa.

3
Gambar 1.1 Peta Lokasi Kerja Praktek

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Perusahaan

PT. Gorontalo Minerals merupakan salah satu perusahaan yang bergerak


dibidang pertambangan yaitu pertambangan emas di kawasan Indonesia Timur.
Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta. PT. Gorontalo Minerals berlokasi di
Kecamatan Suwawa Pantai Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo dengan
luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan yaitu 24.995 Ha. PT. Gorontalo Minerals
didirikan berdasarkan akta notaris Nomor 139.K/30/DJB/2019 tanggal 27 Februari
2019. Pemilik dari PT. Gorontalo Minerals yaitu PT. International Minerals
Company dan PT. Aneka Tambang Tbk.

2.2 Explorasi

Eksplorasi adalah kegiatan lanjutan dari prospeksi dengan tujuan untuk


menentukan secara akurat jumlah cadangan kadar, sifat fisik kimia, letak dan bentuk
endapan bahan galian. Pemboran eksplorasi dilakukan dengan pola persegi dan grid
density (derajat kerapatan jarak interval antara 9 titik bor) yang terus bertambah pada
tiap tahapan. Pemboran pada tahap awal dimulai dengan interval 200 meter, dan akan
semakin merapat pada tahapan eksplorasi lebih lanjut yang menjadi 100 meter, 50
meter dan 25 meter. Hasil pemboran dengan spasi 25 meter inilah yang digunakan
sebagai acuan untuk menghitung cadangan. Apabila diperlukan lagi maka dapat
dilakukan inpit drilling (pemboran produksi) yang digunakan sebagai petunjuk dalam
membuat rencana penambangan dengan mempersingkat jarak antar titik bor menjadi
12,5m. Eksplorasi dilakukan dengan beberapa tahap yang dijelaskan pada sub bab
berikut ini.
2.2.1 Eksplorasi pendahuluan
Dalam eksplorasi pendahuluan ini, tingkat ketelitian yang diperlukan masih
kecil sehingga peta–peta yang digunakan dalam eksplorasi pendahuluan juga
mempunyai skala yang relatif kecil. Sebelum memilih lokasi eksplorasi dilakukan
studi terhadap data dan peta yang sudah ada (dari survey terdahulu), catatan–catatan
lama, laporan temuan dan data pendukung lainnya, lalu dipilih daerah yang akan
disurvey. Setelah pemilihan lokasi ditentukan langkah berikutnya merupakan studi

5
mengenai faktor–faktor geologi regional, dimana peta geologi regional sangat
penting untuk memilih daerah eksplorasi, karena pembentukan endapan bahan galian
dipengaruhi dan tergantung pada proses – proses geologi yang pernah terjadi,
singkapan–singkapan batuan pembawa bahan galian dan yang perlu juga
diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi lapisan batuan sedimen (strike
dan dip), orientasi sesar dan tanda – tanda lainnya.
2.2.2 Eksplorasi Detail
Setelah tahap eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada
mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan eksplorasi tahap detail.
Kegiatan utama dalam tahap ini ialah sampling dengan jarak yang lebih dekat (rapat)
yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data–
data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan, penyebaran
kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak. Secara umum hasil yang diharapkan
dari pemboran eksplorasi adalah :
a. Identifikasi struktur geologi
b. Sifat fisik batuan samping dan badan bijih
c. Mineralogi batuan samping dan badan bijih
d. Geometri endapan 10
e. Keperluan sampling
2.2.3 Proses Pengambilan Sampel
Pada Eksplorasi Ditinjau secara umum proses pengambilan contoh (sample)
dimaksudkan untuk mengambil sebagian kecil dari suatu massa yang besar, dimana
diharapkan sebagian kecil massa tersebut cukup representatif untuk mewakili
keseluruhan massa yang diwakilinya. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
pemboran, dari cara pemboran ini diharapkan dapat diidentifikasi lebih teliti
penyebaran bijih emas secara vertikal sedangkan penyebaran secara horizontal dapat
diperoleh dengan menggabungkan beberapa titik. Sampel dari hasil kegiatan
eksplorasi atau kegiatan pemboran disusun dalam core box menurut kedalaman satu
meter. Setelah selesai pemboran sampel dibawa ke rumah sampel dan kemudian
dimasukan kedalam kantong sampel dan diberikan kode seperti lokasi tempat
pengeboran, kedalaman titik bor, nomor sampel, dan nomor titik bor. Selanjutnya
dikirim kebagian persiapan conto untuk kemudian dipreparasi guna keperluan analisa
kimia.

6
2.3 Metode Penambangan

Pertambangan merupakan salah satu kegiatan dasar manusia yang


berkembang pertama kali bersama-sama dengan pertanian. Oleh Karena itu
keberadaan pertambangan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan/peradaban manusia.
Pertambangan merupakan suatu kegiatan yang unik. Hal ini disebabkan karena
endapan bahan galian pada umumnya tersebar secara tidak merata di dalam kulit
bumi baik jenis, jumlah, kadar (kualitas) maupun karakteristiknya. Sumberdaya
mineral (endapan bahan galian) mempunyai sifat khusus bila dibandingkan dengan
sumberdaya yang lain. Sifat yang dimaksud adalah bahwa sumberdaya mineral
merupakan “wasting assets” atau “non renewable resource”, artinya bila endapan
bahan galian tersebut ditambang di suatu tempat, maka bahan galian tersebut tidak
akan dapat diperbaharui kembali atau dengan kata lain industri dasar tanpa daur.
Oleh karena itu didalam mengusahakan industri pertambangan selalu berhadapan
dengan sesuatu yang sangat terbatas, baik lokasi, jenis, jumlah maupun mutu
materialnya. Keterbatasan ini ditambah lagi dengan keterbatasan yang muncul akibat
usaha meningkatkan keselamatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Jadi di dalam mengelolah sumberdaya mineral diperlukan penerapan sistem
penambangan yang sesuai dan tepat, baik ditinjau dari segi teknis maupun
ekonomis, agar manfaatnya dapat maksimal. Tujuan indutri pertambangan adalah
untuk memanfaatkan sumberdaya mineral yang terdapat di dalam kulit bumi demi
kesejahteraan manusia. Secara garis besar metode penambangan dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu:
1. Tambang terbuka (surface mining) adalah metode penambangan yang segala
kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat
dengan permukaan bumi dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan
udara luar.
2. Tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode penambangan yang
segala kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan
bumi dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar.
3. Tambang bawah air (underwater mining) adalah metode penambangan yang
kegiatan penggaliannya dilakukan di bawah permukaan air atau endapan mineral
berharganya terletak di bawah permukaan air.

7
Dan sistem Penambangan yang diterapkan di PT. GM adalah Tambang Terbuka,
untuk itu Penulis akan menfokuskan pada tambang terbuka.

2.4 Proses Pengolahan Bahan Galian

Bahan galian yang sudah selesai ditambang pada umumnya harus diolah
terlebih dahulu di tempat pengolahan. Hal ini disebabkan antar lain oleh
tercampurnya pengotor bersama bahan galian, perlu spesifikasi tertentu untuk
dipasarkan serta kalau tidak diolah maka harga jualnya relative lebih rendah jika
dibandingkan dengan yang sudah diolah, dan bahan galian perlu diolah agar dapat
mengurangi volume dan biaya angkut, mningkatkan nilai tambah bahan galian, dan
untuk mereduksi senyawa-senyawa kimia yang tidak dikehendaki pabrik peleburan.
Cara Pengolahan bahan galian secara garis besar dapat dibagi atas
pengolahan secara fisika dan kimia tanpa ekstraksi metal. Pengolahan bahan galian
secara fisika ialah pengolahan bahan galian dengan cara memberikan perlakuan
fisika seperti peremukan, penggerusan, pencucian, pengeringan, dan pembakaran
dengan suhu rendah. Contoh yang tergolong pengolahan ini seperti kominusi pada
crusher . Yang kedua pengolahan secara fisika dan kimia tanpa ekstraksi metal, yaitu
pengolahan dengan cara fisika dan kimia tanpa adanya proses konsentrasi dan
ekstraksi metal. Contohnya, pengolahan batu bara skala rendah menggunakan reagen
kimia. Ketiga, pengolahan bahan galian secara fisika dan kimia dengan ekstraksi
metal, yaitu pengolahan logam mulia dan logam dasar. Contoh proses pengolahan
emas menggunakan metode heap leaching.

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahap Pendahuluan


Merupakan tahapan awal berupa perlengkapan studi pustaka dan permohonan
untuk melakukan Kerja Praktek (KP) dikantor Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Industri.Makassar
3.2 Tahap Penagambilan Data
Tahapan pengambilan data merupakan tahapan pekerjaan dimana segala data
yang dibutuhkan selama melakukan Kerja Praktek dikumpul untuk menunjang
penyusunan laporan.
3.3 Sumber Data
Data-data yang digunakan pada penyusunan laporan kerja praktek ini
diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan tambang terbuka PT Gorontalo
Minerals.
3.4 Tahap Penyajian Data
1. Penyusunan Laporan Kerja Praktek
Tahap penulisan laporan merupakan tahapan yang paling akhir dalam proses
kerja praktek yaitu penyusunan laporan kerja praktek. Tahap ini dilakukan dilokasi
kerja praktek dan di Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia.
2. Seminar Kerja Praktek
Seminar Kerja Praktek dilakukan apabila penyusunan laporan Kerja Praktek
(KP) telah selesai dan telah disetujui oleh dosen pembimbing dan selanjutnya
seminar akan dilakukan di Jurusan Teknik Pertambngan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia.

9
TAHAP PENYAJIAN DATA
1. Administrasi
2. Studi Pustaka/Literatur
3. Perlengkapan Lapangan
4. Orientasi Lapangan

TAHAP PENGAMBILAN DATA

DATA PRIMER DATA SEKUNDER

1.Data engamatan 1.PT Gorontalo Minerals


2.Data hasil dokumentasi 2.Keadaan geologi
3.Data hasil wawancara

PENGOLAHAN DATA

1. Data di lapangan
2. Penyusunan
3. Penarikan Kesimpulan

PEMBUATAN LAPORAN

SEMINAR KERJA PRAKTEK


STUDI MEKANISME
PENAMBANGAN EMAS
DI PT. GORONTALO MINERALS
PROVINSI GORONTALO

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Metode penambangan yang di terapkan di PT Gorontalo Minerals adalah sistem


penambangan terbuka, yang segala kegiatan atau aktifitasnya dilakukan di atas
permukaan dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara luar yang
disebut Open pit Mine. Adapun mekanisme penambangan yang diterapkan di PT
Gorontalo Minerals, yaitu:

4.1.1 Land Cleaning

Gambar 4.1 Proses Land Cleaning

11
4.1.2 Pengupasan Top Soil dan Overburden

Gambar 4.2 Proses Pengupasan Top Soil dan Overburden

4.1.3 Drilling

Gambar 4.3 Kegiatan Drilling menggunakan Alat Tamrock drill

12
4.1.4 Blasting

Gambar 4.4 Proses persiapan Blasting

4.1.5 Loading

Gambar 4.5 Proses Pemuatan material

13
4.1.6 Hauling

Gambar 4.6 Proses hauling material

4.1.7 Stacking

Gambar 4.7 Proses stacking di HLP

14
4.2 Pembahasan

Adapun tahapan proses penambangan Emas di PT Gorontalo Minerals, yaitu:


a. Land Cleaning
Sebelum proses penambangan dimulai, terlebih dahulu dilakukan
Land Clearing untuk membersihkan lahan dari vegetasi yang menutupi
lapisan tanah permukaan agar dapat dilakukan perataan dan pembuatan jalan
alat-alat berat. Proses ini dilakukan dengan alat berat Exavator EX HT 3028.
b. Pengupasan Top Soil & Overburden
Tahap ini dilakukan pengupasan Top Soil & Overburden sebagai
lapisan tanah paling atas atau tanah penutup. Lapisan tanah ini mengandung
kesuburan yang paling tinggi dan mendukung pertumbuhan tanaman.
Sehingga disimpan pada tempat yang aman atau di disposal area. Tanah ini
akan digunakan untuk keperluan reklamasi pada tahap akhir penambangan.
Proses pengupasan Overburden dilakukan dengan alat Exavator Volvo EX
VL 3022
c. Drilling
Pemboran yang di maksudkan disini adalah untuk membuat lubang
ledak dengan menggunakan alat Tamrock drill. pemboran dilakukan dengan
kedalaman bervariasi antara 4-11 meter, tergantung dari kondisi batuan
yang ada dengan diameter lubang 4,5 inch. Jumlah lubang pada lokasi Pit
Mainridge 705 sebanyak 330 lubang dengan spesifikasi jarak sebagai
berikut :

Blas parameters :
Burden : 3,5 meter & 4 m
Spacing : 3,5 meter & 4 meter & 4,5 meter

Adapun tahapan drilling yaitu:


1. Pemberian batas clean up
2. Clean up
3. Pemberian titik drill
4. Drill

15
d. Blasting
Teknik Peledakan atau blasting merupakan tindak lanjut dari kegiatan
pemboran, dimana tujuannya adalah untuk melepaskan batuan dari batuan
induknya agar menjadi fragmen-fragmen yang berukuran lebih kecil
sehingga memudahkan dalam proses penanganan material selanjutnya.
Adapun tahapan blasting yaitu:
1. Memasang kerucut untuk mencegah material jatuh ke dalam
lubang drill
2. Memasang liner
3. Primer
4. Memasukkan primming ke dalam liner
5. Charging
6. Tie up
7. Gassing
e. Loading
Melakukan pemuatan material di Pit dengan menggunakan Exavator

Hitachi EX HT 5 023, volvo 950 EX SMA 5001, yang kemudian siap di


angkut.
f. Hauling
Melakukan tahap pemuatan material untuk menuju ke waste dump,
stockpile, atau ke HLP. Tahap ini menggunakan beberapa unit alat berat
sesuai dengan perhitungan cycle time dan match factor nya agar tercapainya
target produksi perhari dengan jumlah unit alat berat yang dipakai
minimum. Adapun alat yang di pakai yaitu OHT 55 Ton, ADT 33 Ton, DT
33 Ton.
g. Stacking
Pada tahap ini, material yang mengandung ore bernilai ekonomis
akan di tumpuk susuai dengan volume yang telah di tentukan Di HLP
untuk dilakukan lagi tahap pengolahan bahan galian. Pada kegianatan ini
menggunakan alat Exavator Hitachi EX HT 5006.

16
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan di PT Gorontalo Minerals dapat
disimpulkan bahwa metode penambangan emas yang dilakukan PT Gorontalo
Minerals yaitu dengan metode open pit, baik itu open cut maupun open cast. Proses
penambangan diawali dengan dengan land cleaning, pengupasan top soil &
Overburden, Drilling, Blasting Loading, Hauling dan stacking. Adapun Alat berat
yang digunakan pada penambangan emas pada PT Gorontalo Minerals adalah Exavator
EX HT 3028, alat Exavator Hitachi EX HT 5023, Tamrock drill DR SV 2025,
Exavator Hitachi EX HT 5 023, OHT, ADT, DT dan Exavator Hitachi EX HT 5006.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis dalam kegiatan kerja praktek ini, yaitu :

1. Agar kiranya melakukan penelitian untuk dapat meningkatkan kadar emas


pada bullion sehingga nilai jual emas akan meningkat.
2. Melakukan perbaikan akses jalan menuju pit agar lebih safety.
3. Memberikan tanda rute bus karyawan agar karyawan cepat menemukan
transportsi tujuan mereka
4. Agar kiranya melakukan perbaikan dengan cepat fasilitas kamar karyawan
atau melakukan pergantian dengan fasilitas yang rusak demi kenyamanan
karyawan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ngadi Mh. Rijal Fikri, 2022 Study Sistem Penambangan Nikel Laterit Pada PT
Awan Putih Nusantara, Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
Sompotan, F. Armstrong, 2012, Struktur Geologi Sulawesi. Perpustakaan Sains
Kebumian,Institut Teknologi: Bandung.
Syahnakri Muh. Ricky, 2020 Studi Mekanisme Penambangan Batu Gamping Di PT
Semen Bosowa Desa Bantimurung Kabupaten Maros provinsi Sulawesi
Selatan, Universitas Muslim Indonesia, Makassar.

18
LAMPIRAN

19
20

Anda mungkin juga menyukai