Anda di halaman 1dari 3

TUGAS GENESA MINERAL DAN BATUBARA

MINERAL SEKUNDER

ZULQAIDAH
09320190073
C2

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2022
Mineral Sekunder
Selama proses pelapukan batuan yang berada di sekitar permukaan bumi, terjadi
evolusi susunan kimianya yakni dengan mengolah mineral primer yang sudah
terurai untuk lantas bersenyawa lagi menyusun mineral baru yang dikenal dengan
mineral sekunder. Mineral sekunder memiliki peran yang amat urgen yaitu
sebagai pertumbuhan dan pun kesuburan tanah. Mineral sekunder tersusun atas:
 Mineral liat berupa aluminosilikat yang lebih urgen dari pada tanah,
menduduki seluruh fraksi mineral tanah liat.
 Mineral liat Fe (besi) dan alumunium oksidahidrat.
Mineral sekunder atau mineral liat merupakan kelompok mineral hasil dari
pembentukan baru atau hasil pelapukan mineral primer sekitar proses
pembentukan tanah di mana komposisi dan struktur mineralnya sudah bertolak
belakang dengan mineral yang telah lapuk. Mineral ini paling halus dan berukuran
tidak cukup dari 2µ, sehingga dibutuhkan alat tolong untuk
mengidentifikasikannya yakni dengan memakai XRD. Berikut ialah macam –
macam mineral sekunder:
1. Illite, mineral ini tidak mempunyai warna tetapi ada sejumlah yang
berwarna putih keabu – abuan. Mempunyai sistem kristal monoklin,
belahan satu arah sempurna, mempunyai sifat elastis dan berbentuk
tabular. Berasal dari proses magmatis yakni pada batuan beku dalam yang
tidak sedikit berisi silika dan alumina.
2. Kaolinite, berwarna putih, memiliki sistem kristal monoklin, kilap laksana
mutiara dengan belahan sempurna. Berasal dari hasil pelapukan mineral
yang tidak sedikit berisi alumunium dan proses alterasi di wilayah danau.
3. Laumontite, mineral ini memiliki belahan 3 arah dengan pecahan yang
rata, cerat berwarna putih serta menandakan format elongated prismatik.
Mineral ini berwarna putih, abu-abu dan merah muda. Terbentuk dari
proses hidrotermal di dalam rongga batuan beku, batuan metamorf dan
batuan sedimen.
4. Zeolite, mineral ini memiliki warna putih atau abu-abu dan format
pecahan tidak rata. Terbentuk dari proses hidrotermal yang memenuhi
batuan beku.
5. Montmorillonite, tergolong mineral yang terbentuk di wilayah beriklim
tropis dan hasil dari alterasi feldspar yang ada pada batuan kurang mampu
silika. Berwarna putih sampai abu-abu dengan sistem kristal monoklin.
6. Alofan, tergolong mineral bukan kristal dan adalahtanah umum yang ada
pada bahan vulkanik. Daftar alofan menyusun alumunium silikat berair
serta imogalit di dalam aluminosilikat. Alofan terbentuk dari rangkaian
tanah liat dan sangat umum pada selang iklim yang luas.
7. Gibsit, mineral pembentuk tanah ultisol dan oksisol dan masih merasakan
pelapukan di wilayah tropis dan subtropis. Tahap mula pelapukan mika
bakal menghasilkan vermikulit untuk lantas menjadi smektit, dengan etape
pedogenik terbentuklah klorit guna berubah lagi menjadi kaolinit. Tahap
terakhir bakal menghasilkan gibsit.

Pemisahan Fraksi Liat Pada Mineral Sekunder

Pertama mesti dilaksanakan pemisahan antara fraksi tanah liat dengan debu dan
pasir. Dalam prosesnya dapat dilaksanakan hal yang serupa dengan pemisahan
fraksi pasir. Pemisahan fraksi liat khususnya pada unsur penentuan tekstur yakni
dengan teknik diendapkan menurut hukum Stoke. Tahap analisis dipakai XRD
yang bermanfaat untuk merekam serta memvisualisasikan pantulan sinar X yang
berasal dari kisi-kisi kristal menjadi format grafik.

Sumber
https://ilmugeografi.com/geologi/perbedaan-mineral-primer-dengan-mineral-
sekunder

Anda mungkin juga menyukai