Anda di halaman 1dari 5

GENESA DAN KARAKTERISTIK ENDAPAN KAOLIN DI PANTAI

WEDIOMBO, DESA JEPITU, KECAMATAN RONGKOP, KABUPATEN


GUNUNG KIDUL, PROVINSI D. I. YOGYAKARTA
Edo Istimawan Adiputra
21100116140068
edoistimawan36@gmail.com
Departemen Teknik Geologi,Universitas Diponegoro Semarang

Abstrak
Daerah penelitian berada di Pantai Wediombo, Desa Jepitu, Kecamatan Rongkop, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Pantai Wediombo merupakan sebuah Pantai yang dikelilingi oleh perbukitan yang
secara regional termasuk dalam rangkaian Pegunungan Selatan. Pantai Wediombo dan sekeliling daerah
penelitian tersusun oleh litologi berupa lava andesit dan breksi andesit yang telah mengalami alterasi yang
cukup kuat sehingga menunjukan warna putih kekuningan – kemerahan. Di beberapa tempat masih
dijumpai singkapan andesit yang tidak teralterasi berwarna abu – abu kecoklatan, termasuk dalam Formasi
Nglanggran yang berumur miosen awal. Litologi daerah penelitian di bagi atas tiga satuan batuan, yaitu
satuan lava andesit merupakan batuan yang paling tua di daerah penelitian. Kemudian ditindih secara
selaras oleh satuan breksi andesit, dan diatas kedua satuan batuan tersebut diendapkan secara tidak selaras
oleh satuan batugamping dari Formasi Wonosari – Punung. Satuan yang mengalami alterasi hidrotermal
adalah lava andesit dan breksi andesit. Sedangkan pada batugamping tidak terlihat mengalami alterasi. Zona
alterai hidrotermal terutama yang menjadi titik penyebaran endapan kaolin adalah zona alterasi argilik.
Genesa pembentukan endapan kaolin yang terdapat di daerah penelitian berasal dari proses alterasi larutan
hidrotermal pada batuan beku andesit yang tersingkap di Pantai Wediombo. Andesit yang mengalami
alterasi argilik dengan batuan berwarna putih kekuningan – kemerahan, kurang kompak sampai rapuh,
didominasi oleh mineral lempung berupa kaolinit dengan kandungan mineral – mineral sulfida yang cukup
tinggi (lebih dari 5%).

Kata kunci : proses alterasi hidrotermal, batuan beku andesit, endapan kaolin, Pantai Wediombo, Desa
Jepitu

Pendahuluan setiap jenis mineral lempung dapat mencirikan


proses yang berlangsung serta secara lebih
Kaolin merupakan massa batuan yang tersusun spesifik menggambarkan tipe dan genesa mineral
dari mineral lempung dengan kandungan besi lempung tersebut (Ladoo, 1951 dalam Agulia,
yang rendah, memiliki komposisi hidrous 2007). Kaolin dapat terbentuk karena proses
aluminium silikat (Al2O3.2SiO2.2H2O) dengan pelapukan maupun proses alterasi (ubahan) dari
beberapa mineral penyerta. Industri perdagangan larutan hidrotermal pada batuan yang banyak
biasanya menggunakan nama kaolin untuk mengandung mineral feldspar dimana mineral
menyebut mineral lempung secara keseluruhan. potassium aluminium silikat dan feldspar terubah
Dalam arti sebenarnya (secara ilmiah) kaolin menjadi kaolin. Sedangkan kaolin sekunder
merupakan nama subgroup spesies mineral merupakan hasil transportasi dari kaolin primer.
lempung yang memiliki struktur kristal 1:1 (1 Di Pantai Wediombo dijumpai lava andesit dan
lapis Si tetrahedral dan 1 lapis Al oktahedral) breksi andesit (Miosen Awal – Miosen Tengah)
seperti kaolinit, haloisit, nakrit dan dikit (Eslinger yang mengalami alterasi hidrotermal. Berbagai
dan Pevear, 1988). Secara mineralogi endapan zona alterasi dapat teramati, yaitu advanced
mineral lempung tersusun oleh beberapa jenis argillic, vuggy silica, silica clay (phyllic), argillic
mineral lempung sebagai penyusunnya dimana dan propylitic. Tipe mineralisasi diperkirakan
adalah hingh sulphidation epithermal dengan penelitian tersusun atas tiga satuan batuan, yaitu
deposit mineral yang potensial adalah emas dan dari yang tua ke muda secara berurutan adalah
perak. Selain itu terdapat juga mineralisasi yang satuan lava andesi, satuan breksi andesit dan
dapat diamati adalah dijumpainya mineral secara tidak selaras diendapkan satuan
lempung berupa kaolinit, mineral sulfida berupa batugamping dari Formasi Wonosari di atas
pirit dan kalkopirit serta oksida besi berupa kedua satuan tersebut
hematit dan goetit. Mineral sulfida dijumpai
dalam batuan sebagai sebaran mineral Metodologi
(disseminated) ataupun berupa kerak pada Metode yang digunakan untuk membantu sebuah
retakan (coating). Dijumpainya struktur vuggy data paper ini yaitu bersumber dari paper lain atau
pada batuan andesit serta kuarsa menunjukan jurnal ilmiah lain untuk membantu sebuah paper
adanya leaching dan replacement mineral primer ini terbentuk.
akibat adanya aktifitas hidrotermal (Wildan D.
dan Setijadji, 1996). Pembahasan
Tinjauan pustaka Kaolinit adalah mineral lempung, bagian dari
kelompok mineral industri, dengan komposisi
Daerah penelitian merupakan bagian dari kimia Al2Si2O5 (OH) 4. Ini adalah mineral
Pegunungan Selatan yang merupakan suatu bukit silikat berlapis, dengan satu lembar tetrahedral
barisan yang memanjang di bagian selatan Pulau silika (SiO4) yang dihubungkan melalui atom
Jawa. Litologi penyusun zona Pegunungan oksigen ke satu lembar oktahedral alumina
Selatan berupa batuan sedimen dengan jenis (AlO6) octahedra. Batuan yang kaya akan
vulkaniklastik, karbonat, dan juga terdapat kaolinit dikenal sebagai kaolin atau tanah liat
batuan terobosan yang berasal dari proses china. Kaolinit memiliki kapasitas menyusut
magmatisme. (Rahardjo, 2004). Berdasarkan rendah dan kapasitas pertukaran kation rendah
pembagian fisiografi Jawa Timur oleh Van (1–15 meq / 100 g). Ini adalah mineral lunak,
Bemmelen (1949), daerah penelitian termasuk bersahaja, biasanya berwarna putih (tanah liat
dalam zona Pegunungan Selatan. phyllosilicate dioctahedral), diproduksi oleh
Mengacu pada peta geologi lembar Surakarta – bahan kimia pelapukan mineral aluminium silikat
Giritontro oleh Suruno, dkk. (1992), dan urutan seperti feldspar. Di banyak bagian dunia ini
satuan batuan dari tua ke muda (litostratigrafi) diwarnai merah muda-jingga-merah oleh oksida
menurut Rahardjo dan Surono, dengan besi, memberikan warna karat yang berbeda.
modivikasi (1994), maka daerah penelitian Konsentrasi yang lebih ringan menghasilkan
tersusun oleh Formasi Nglanggran dan Formasi warna putih, kuning, atau oranye terang. Lapisan
Wonosari – Punung. Batuan penyusun Formasi bergantian kadang-kadang ditemukan, seperti di
Nglanggran terdiri dari breksi gunungapi, Providence Canyon State Park di Georgia,
aglomerat, tuf, dan aliran lava andesit-basal dan Amerika Serikat. Nilai komersial kaolin disuplai
lava andesit. Breksi gunungapi dan aglomerat dan diangkut dalam bentuk bubuk kering, mie
yang mendominasi Formasi ini umumnya tidak semi kering atau sebagai bubur cair. 604/5000 Di
berlapis. Ketebalan dari Formasi ini belum dapat bawah 100 ° C (212 ° F), paparan udara kering
di tentukan. Sedangkan, Formasi Wonosari akan perlahan-lahan menghilangkan air cair dari
dijadikan satu dengan Formasi Punung 6 karena kaolin. Keadaan akhir untuk transformasi ini
di lapangan keduanya sulit untuk dipisahkan, disebut sebagai "kulit kering". Antara 100 ° C dan
sehingga namanya disebut Formasi Wonosari – sekitar 550 ° C (1.022 ° F), setiap air cair yang
Punung. Formasi Wonosari tersingkap baik di tersisa dikeluarkan dari kaolinit. Keadaan akhir
daerah Wonosari dan sekitarnnya, membentuk untuk transformasi ini disebut sebagai "tulang
bentang alam subzona Wonosari dan topografi kering". Sepanjang kisaran suhu ini, pengusiran
karts Subzona Gunung Sewu. Ketebalan dari air bersifat reversibel: jika kaolin terkena air cair,
Formasi ini diduga lebih dari 800 meter. Batuan ia akan diserap kembali dan hancur menjadi
penyusun Formasi ini terdiri dari batugamping bentuk partikulat halusnya. Transformasi
berlapis dan batugamping terumbu. Daerah selanjutnya tidak dapat dibalikkan, dan
merupakan perubahan kimia permanen. diamati pada singkapan yang berada di sebelah
Berdasarkan hasil yang didapat dilihat dari timur area parkiran di pantai Wediombo.
pengamatan di lapangan dan interpretasi dari peta
geologi, morfologi daerah penelitian berupa Daftar Pustaka
perbukitan yang tersusun oleh batuan hasil proses Anonim, 2003, Laporan Akhir Penyusunan Profil
vulkanik berupa breksi gunung api, breksi aneka Bahan Galian Industri, Kabupaten Gunung Kidul
bahan dan tuf. Dari hasil analisis Petrografi, XRD Provinsi DIY, Kerjasama antara Badan
dan SEM, kemudian dikaitkan dengan klasifikasi Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
menurut Corbett dan Leach (1996), genesa kaolin Kabupaten Gunung Kidul dengan Jurusan Teknik
daerah penelitian terbentuk melalui proses Geologi FK UGM.
alterasi hidrotermal dengan tipe agrilik. (Gambar.
3) memperlihatkan klasifikasi dari proses alterasi Agulia, Y.Y. (2007), Geologi Daerah Sendang
hidrotermal. Salah satu potensi pemanfaatan dan Sekitarnya Serta Genesa Kaolin di
kaolin adalah sebagai bahan dalam pembuatan Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul,
keramik. Dari hasil analisa kimia, kemudian Provinsi DIY. Hal 8.
dikaitkan dengan klasifikasi pemanfaatan
berdasarkan SII0654-82 (Tabel.1). Dari data Bateman, A.M., 1960, Economic Mineral
tersebut, kaolin daerah Karangnunggal dapat Deposits, 2nd ed, John Willey & Sons Inc., New
dimanfaatkan sebagai bahan baku gerabah halus York, 887 p.
tidak padat. Sedangkan kaolin cipatujah belum Bronto, S., Hartono, G., dan Astuti, B., 2004,
sesuai dengan klasifikasi tersebut karena Hubungan Genesa antara Batuan Beku Intrusi
mempunyai kadar Fe2O3 yang melebihi baku dan Ekstrusi di Perbukitan Jiwo, Kecamatan
mutu tersebut yaitu melebihi 1%, Sehingga perlu Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Majalah Geologi
dilakukan proses pengurangan Fe2O3 terlebih Indonesia. Hal 147 – 1
dahulu.
Eslinger, E., and Pevear, D., 1988, Clay Minerals
Kesimpulan for Petroleum Geologists and Engineers, SEPM
Short Course Notes 22, Society of Economic
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini
Paleontologists and Mineralogists, USA, 1.1-
yaitu Endapan kaolin pada daerah fokus
9.34 p.
penelitian di Pantai Wediombo, Desa Jepitu,
Kecamatan Rongkop, Provinsi D.I. Yogyakarta Grim, R. E., 1968, Clay Mineralogy, John Willey
dicirikan oleh kehadiran mineral silika hidrus & Sons Inc, New York, 595 p.
berupa kaolinit, dikit, dan halloisit yang
merupakan hasil ubahan dari mineral feldspar. Guilbert, J.M., and Park, C.F.Jr., 1986, The
Proses alterasi yang terjadi di daerah fokus Geology of Ore Deposits, W.H. Freeman and
penelitian memiliki tipe epitermal sulfidasi Company, New York.
tinggi. Hal tersebut ditandai oleh adanya zona
Lampiran
alterasi vuggy silica yang menjadi pusat alterasi.
Selain itu, tipe ini juga ditandai dengan adanya
zona alterasi advanced argillic yang cukup luas,
jarang dijumpai urat kuarsa, namun terdapat
kandungan sulfida yang tersebar dalam batuan
dan belerang yang cukup tinggi. Penyebaran
endapan kaolin di daerah penelitian terdapat pada
zona alterasi argilik. Zona alterasi tersebut
dicirikan oleh kehadiran mineral lempung seperti
kaolinit, dikit, smektit, dan mineral lempung dari
grup kaolin lainnya. Persebaran dari endapan
Gambar 1. Fisiografi Jawa Bagian Tengah – Timur (Van
kaolin tersebut di lapangan secara jelas dapat Bemmelen, 1949 dengan modivikasi)
Gambar 2. Tatanan Stratigrafi Pegunungan Selatan menurut
Bothe (1992), Van Bemmelen (1949), Sumarso (1976),
Surono (1992).

Gambar 3. Klasifikasi Tipe Alterasi Hidrotermal (Corbett


dan Leach, 1996)

Tabel 1. Syarat Mutu Kaolin Sebagai Bahan Baku


Keramik (SII0654-82)

Anda mungkin juga menyukai