Abstract
Research, area ic located in the Karangbolong, about 15 Ion southern part of Gombong, administrative into
Kecamatan ayat, Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah.
Stratigraphically Karangbolong area is dominated by volcanic rocLs ofGabon Formation comisting .ofandesite lava,
pyrocfosric breccias and tufbreccias and than unconformity limestone ofKalipucang Formation. And andesite intrusive
volcanic breccias of Gabon Formation.
The result indieated that this area s’h.own M o hydrothermal alteration zones. These sorrel ore quarts-serisite7illite-pirite
Zone (Argiltic Type) .and Chlorite-carb onate-epidote Zone (Propylino 7’jpej. Argylic alteration zone, indicate that
appearance yquarts, calsedon, clay mineral jllite)-serisite and pyrite. Appearance of quartz,, chalcedony, and adularia
minerals indicated that this deposit formed on low temperature. Usually, the crustiform structure for»ted on low sulfides
epi••hermal.Propilytic alteration zone, ini:h’cate that appearance ofcarbonate, chloride and epidote. A large part this zone
arranged by mineral associotian ofChlorite- quartz-carbonate (calcite)-adularia, sometimes a claf -epidotie-pyrite
formed arOf4rid250°C.
Daerah penelitian terletak 15 lan di setelah selatan kota Gombong, secara geografis terletak pada 2’36’52”BT - 2 39’ 50 “BT dan
$ 37’ 28”LS- P44’ 50” LS dan secara administratiftermasuk Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumey Propinsi Jawa Tengah.
Stratigrafi daerah Karangbolong hers run oleh litologi batuan vulkanik Formasi Gabon yang terdiri dari lava andesit,
breksi piroklastik dan breksi tufan dan tufa, kemudia’n tidak selaras di atasnya diendapkan batugamping Kalipucang
serta satuan batuan andesit yang menerobos breksi vulkanik Formasi Gabon.
Hosil pembahasan menunjuId‹an ba/ ra daerah penelitian ,terjadi 2 zona alterasi hidrotermal yaitu Zone laiarsa-serisit/illit-
ptrit (Tipe argilik) dan Zone ldorit,-I‹arbonatmpidot (Tipe propilitik). Zone alterasi argilik, ditandai hadirnya laiarsa, Lalsedon,
mineral lempung (illit)-cerisit dan pirit. Kehadiran mineral kuarsa, kalsedon dan adularia menun]uLkan endapan ini
terbemuk pada Iâsaran temperatur yang rendah dan strulaur crusiiform umumn:ya terjadi pada epidermal s,ulfida rendah.
Zona alterasi propilitik ditandai hadim:ya korbonat, ldorit, epidot. Sebagian besar zona ini disusun oleh himpun n
mineral ldorit-Luarsa-karbonat
. hit)-adularia, yang kadang disertai lempung-epidot-pirit yang terbentuk pada temperatur sekitar 250°C.
serisit, pirit hidromika, klorit), Argilik (Kaolinit, kemudian dilakukan sayatan poles dan
montmorilonit, klorit), Propilitik (klorit, epidot). sayatan tipis. Setelah disayat ñianalisis
petrografi dan mineralografin
Thomson dan Thomson (1996) membagi tipe alterasi
untuk endapan epitermal sulfidasi rendah (/oir TATANAN GEOLOGI
sulphidati’on) menjadi 6 tipe alterasi dengan
beberapa zona himpunan mineral dan mineral Struktur Geologi
kuncinya. Enam tipe alterasi yaitu Silisik -
Adularia, Serisitik, Argilik, Argilik Lanjut-Acid Dari hasil pengamatan gejala stmktur dan
Sulphate, Silika- Karbonat, Propilitik - Alterasi pengukuran kcmiringan lapisan batuan,
Zeolitik. struktur geologi yang
METODE PENELITIAN
S• ”7 1.0
p:
Alterasi propilitik ini biasanya disebabkan oleh Tabel 3.2. Tahap pembentukan mineral alterasi
larutan hidrotermal yang banyak mengandung Ca, daerah penelitian
H2O dan CO2 ‘serta sedikit IT (Pirajno, 1992).
Kehadiran mineral karbonat (kalsit, klorit dan
adularia) menun- jukkan bahwa pH fluida mendekati
netral (Corbett dan Leach, 1993, White dan
Hedenquist, 1995). Alterasi ini umumnya terjadi
secara regional di sekitar sistem epitermal dan
geothermal (Held et al, 1987, Thomson dan
Thomson, 1996).
Tabel 3.3. Hasil analisis alterasi hidrotermal berdasarkan data bor pada KB 01 adalah :
Keterangan : Chl :
Qz : Kuarsa, Klorit, Tal sedon,
Cpy : Kalkopirit,
Kpy : Kalkopirit. Kal : Kalsit
Ep : Epidot
Vol. 16, No.2, Juli - December 2003
Studi Formasi Andesit Tua J3
Alterasi propilitik. rat biasanya disebabkan oleh Guilbert, G.M. Park, C.F., 1986. The Geology of
lârutan hidrotermal yang banyak mengandung Ca, Ore Deposits., W.H.Freeman anâ Compazry.,
HzO dan COC serta sedikit IT (Pirajno, 1992), New York., 985 hal.
kehadiran mineral karbonat (kalsit), klorit dan Heald, P., Foley, N.K. and Hayba, D.O., 1987.
adularia menunjukkan bahwa pH fluida mendekati Comparative Anatomy of Volcanic-hosted
netral (Corbett dan Leach, 1993, White dan Bpithemial Deposits: Acid Sulphate and
Hedenquist, 1995). Adularia-sericite Types: Economic Geology,
Alterasi ini umumnya te;iadi secara regional di v.82, 1-26 hal.
sekitar sistem dan geothermal (Held et al, 1987, Hedenquist, J.W., Houghton, B.F., 1988.
Thomson dm Thomson, 1996). Epitherznal Gold Mineralisation and
its Volcanic Enviroriments.,
Mt. Mangani, Sumatra
Indonesia., 415 ha1.
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan Jensen, M, L., Batemen, A.M., 1981. Economic
bahwa : Mineral Deposits, Revised Printing., John Wiley
and Sons, New York., 593 hal.
Kerr, P.F., 1959. optical mineralogy., Third Edition.,
Me.Graw-Hill Book Company, Inc., New
York Toronto, London, Kogakusha
Company,inc., Tokyo., 442 hal.
2. Zona alterasi argilik, ditandai hadimya iniarsa, Meyer, C. and Heinley, J.J., 1967. Wallrock
kalsedon, mineral lempung (iffif)-serisit dan pirit. alteration, in Barnes, H.L., ed., Geochemistry
Kehadiraii mineral kuarsa, kalsedon dan of Hydrothermal Deposits, New York, Holt,
adularia menunjukkan endapan ini terbentuk Reiohart and Winston, p. 166-235.
pada kisaran tempemtur yang rendah dan Pirajno,F., 1992. Hydrothermal Mineral Deposits,
stniktur crustiform umumnya terjadi pada Principles and Fundamental Concepts for the
epidermal sulfida rendah. Exploration Geologist., Springer-Verlag., New
3. Zona alterasi propilitik, ditandai hadimya York., hal. 100-215.
karbonat, klorit, epidot. Sebagian besar zona Soeria Atmadja R., Maury, R.C., Bellon, H.,
ini disusun oleh himpunan mineral klorit- Pringgoprawiro, H., Polve, M., and Priadi, B.,
kuarsa- karbonat (lnfsit)-adularia, yang kadang 1991. The Tertiary Magnetic Belts in Java. In;
disertai lempung-epidot-pirit yang terbentuk Utomo,E.P., Santoso,H., and Sopahe1uwakan,J.,
pada temperatur sekitar 250‘C. eds., Dynamic of Subduction and its products.
R&D Centre for geotechnology, Indonesia
4. Ada dua tahapan allterasi hidrotermal diawali Institute ofscience Bandung., ha1.99-119.
dengan naiknya lanitan liidrotemial yang bereaksi Sumantri, T.A.F., Hartono, T., 1998. Studi
dengan batuan samping, membentuk zona kuarsa Pendahuluan Mineralisasi Hidrotermal di daerah
kalsedon, pirit yang orer print dan ezrvelope Gombotig Selatan, Kabupaten Kebumen, Jawa
dengan adularia dan serisit dalam bentuk urat Tengah. Laporan Teknis No. 02/01.6315/
dan zone german membentuk alterasi argilik SDMAT/10/1998.
Tahap IC‹3., 1996. Ore Textures, Recognition and
terakhir dicirikan dengan kehadiran mineral
karbonat, kalsit, klorit dan Inte@retation, Alteration Textures, James Cook
alterasi propilitik. membentuk University, North Queensland-Australia., 58 hal.
Thomson, A.J.B., Thomson, J.F.H., 1996. Atlas of
DAFIARPUSTAKA Alteration, a Field and Petrographic Guide to
Hydrotheimal Alteration Minerals., Geological
Corbett, G.J., Leach, T.M., 1996. Southwest Association ofCanada., 116 hal.
Pacific Rim Gold Copper System, Structure, White, N.C. and Hedenquist, J.W., 1995.
Alteration and Minera1imtion., .manual for Epithermal Gold Deposits: Styles,
exploration Characteristics and Exploration, SEG News
Letter No.23, Society of Economic
Craig, J.R., Vaughan, D.J., 1981. Ore microscopy Geologists.
and ore Retrography., John Wiley and Sons.,
New York, 406 ha1.