Anda di halaman 1dari 6

68 Firdaus Maskuri HK Tek Min

Studi alterasi hidrotermal daerah Karangbolong, Kabupaten Kebumen,


down Tengah
Firdaus Maskuri
Jurusan T. Geologi, Fakultas Teknologi Mineral UPN “Veteran” Yogyakarta

Abstract

Research, area ic located in the Karangbolong, about 15 Ion southern part of Gombong, administrative into
Kecamatan ayat, Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah.
Stratigraphically Karangbolong area is dominated by volcanic rocLs ofGabon Formation comisting .ofandesite lava,
pyrocfosric breccias and tufbreccias and than unconformity limestone ofKalipucang Formation. And andesite intrusive
volcanic breccias of Gabon Formation.
The result indieated that this area s’h.own M o hydrothermal alteration zones. These sorrel ore quarts-serisite7illite-pirite
Zone (Argiltic Type) .and Chlorite-carb onate-epidote Zone (Propylino 7’jpej. Argylic alteration zone, indicate that
appearance yquarts, calsedon, clay mineral jllite)-serisite and pyrite. Appearance of quartz,, chalcedony, and adularia
minerals indicated that this deposit formed on low temperature. Usually, the crustiform structure for»ted on low sulfides
epi••hermal.Propilytic alteration zone, ini:h’cate that appearance ofcarbonate, chloride and epidote. A large part this zone
arranged by mineral associotian ofChlorite- quartz-carbonate (calcite)-adularia, sometimes a claf -epidotie-pyrite
formed arOf4rid250°C.

Daerah penelitian terletak 15 lan di setelah selatan kota Gombong, secara geografis terletak pada 2’36’52”BT - 2 39’ 50 “BT dan
$ 37’ 28”LS- P44’ 50” LS dan secara administratiftermasuk Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumey Propinsi Jawa Tengah.
Stratigrafi daerah Karangbolong hers run oleh litologi batuan vulkanik Formasi Gabon yang terdiri dari lava andesit,
breksi piroklastik dan breksi tufan dan tufa, kemudia’n tidak selaras di atasnya diendapkan batugamping Kalipucang
serta satuan batuan andesit yang menerobos breksi vulkanik Formasi Gabon.
Hosil pembahasan menunjuId‹an ba/ ra daerah penelitian ,terjadi 2 zona alterasi hidrotermal yaitu Zone laiarsa-serisit/illit-
ptrit (Tipe argilik) dan Zone ldorit,-I‹arbonatmpidot (Tipe propilitik). Zone alterasi argilik, ditandai hadirnya laiarsa, Lalsedon,
mineral lempung (illit)-cerisit dan pirit. Kehadiran mineral kuarsa, kalsedon dan adularia menun]uLkan endapan ini
terbemuk pada Iâsaran temperatur yang rendah dan strulaur crusiiform umumn:ya terjadi pada epidermal s,ulfida rendah.
Zona alterasi propilitik ditandai hadim:ya korbonat, ldorit, epidot. Sebagian besar zona ini disusun oleh himpun n
mineral ldorit-Luarsa-karbonat
. hit)-adularia, yang kadang disertai lempung-epidot-pirit yang terbentuk pada temperatur sekitar 250°C.

Kata-kata kunci: alterasi, hidrotermal, Formasi Gabon

PENDAHULUAN komposisi batuan induk, durasi aktifitas


hidrotermal dan pemieabilitas. Walaupun faktor-
Daerah penelitian terletak 15 km. di sebelah faktor tersebut saling terkait, namun faktor
selatan temperatur dan kimia
kota Gombon secara geografis terletak pada duida merupakan faktor yang dominan berpengaruh
2 36 52”BT - ’50”BT dan 737 28”LS - 7 44 50” pada alterasi hidrotemal (Corbett dan Leach, 1996).
LS dan secara adaiinistratif termasuk dalam tekanan,
Kec. Ayah, Kabupaten Kebumen, i'ropinsi Jawa
Tengah (Gambar 1):

Penelitian ini dimaksudkan untuk menipelajari


alterasi hidrotermal yang terjadi di daerah
penelitian ditinjau dari data hasil analisa petrografi
dan kimia batuan.

Alterasi hidrotermal merupakan proses kompleks


yang meliputi perubahan secara ioineralogi, kimiawi,
dan tekstur yang dihasilkan dari interaksi lanitan
hidrotermal dengan batuan yang dilaluinya pada
kondisi himia fisika urtentu (Pirajno, 1992). Bebe-
rapa faktor yang berpengaruh pada proses alterasi
hidrotermal adalah termperatur, kimia fluida,
kata lain setiap zonasi ditunjukkan oleh kandungan
Alterasi dapat mengbasilkan mineral alterasi yang spesifik.
mineral bijih, namun demikian tidak
semua batuan yang mengalami Pengelompokan tipe alterasi hidrotermal pada
alterasi hidrotermal dapat suatu endapan telah banyak dilakukan oleh para
mengbasllkan mineral bijih. Bebe- ahli antara lain Meyer dan Hemley (1967), Lowell
rapa alterasi dapat dibedakan dari dan Guilbert (1970) serta Thomson (1996). Lowell
kehadiran asosiasi mineral ubahan dan Guilbert (1970) membagi tipe alterasi ke
atau sekunder yang membentuk dalam: Potasik (K. feldspar, biotit, serisit, klortit,
alterasi yang bersangkatan. Dengan kuarsa), Fillik (kuarsa,
Vol. 16, to.2, Juli — December
Studi alterasi hidrotermal 69
20,03

Gambar 1. Lokasi daerah penelitian‘

serisit, pirit hidromika, klorit), Argilik (Kaolinit, kemudian dilakukan sayatan poles dan
montmorilonit, klorit), Propilitik (klorit, epidot). sayatan tipis. Setelah disayat ñianalisis
petrografi dan mineralografin
Thomson dan Thomson (1996) membagi tipe alterasi
untuk endapan epitermal sulfidasi rendah (/oir TATANAN GEOLOGI
sulphidati’on) menjadi 6 tipe alterasi dengan
beberapa zona himpunan mineral dan mineral Struktur Geologi
kuncinya. Enam tipe alterasi yaitu Silisik -
Adularia, Serisitik, Argilik, Argilik Lanjut-Acid Dari hasil pengamatan gejala stmktur dan
Sulphate, Silika- Karbonat, Propilitik - Alterasi pengukuran kcmiringan lapisan batuan,
Zeolitik. struktur geologi yang
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan yaitu sampling


yang diambil dari hasil pemboran pada hibang bor
KB 01. Kemudian hasil pemboran tersebut
dianalisa secara megaskopis, baru dilakukan
sampling sejumlah 35 contoh batuan, yang
berkembang di daerah penelitian adalah struktur sesar yang
miiumnya sesar mendatar G. Peleng, Sesar Londeng, Sesar
Srati. Struktur sesar ini mempunyai arah Sum Baratlant-
Tenggara sampai dengan Timurlaut-Baratdaya yang
berkembang pada satuan batuan breksi vulkanik.

Di daerah penelitian urat-urat kuarsa dengan mineralisasi


umiimnya ditemukan mengisi struktur sesar. Gejala
mineralisasi yang tersingkap berupa moan ubahan
{argilitisasi dan propilitisasi ) pada batuan-batuan breksi
vulkanik Formasi Gabon. Sebelum terjadi mineralisasi yaitu
pada periode Miosen Awal terjadi aktifitas magmatik dalam
penibentukan busur dan aktifitas magma kembali terjadi pada
Periode Miosen Akhir sampai Pliosen. Zona sesar yang terjadi
pada mulanya diperkirakan merupakan rekahan tarik (tension
gash fracture ) yang diisi oleh larutan hidrotermal pembawa
bijih emas. Zona rekahan ini berkembang menjadi sesar dan
aktif sampai pembentukan urat kuarsa yang ditunjukkan oleh
penggerusan (breksiasi) pada urat dan batuan sa0iping. Zona
gerusan (zona sesar) yang berkembang merupakan sesar
mendatar diakibatkan oleh gaya kompresi sebagai gaya
utamanya yang berarah relatif Utara-Selatan.
Vol. l6, No.2, Juli — December 2003 St:udi alterasi hidrotermal 71

serisit dan pirit, mineral pirit dalam bentuk


diseminasi setempat teroksidasi tingkat lemah- umumnya te di pada epit a su fida rendah (White
sedang dan sebagian beipori. Adularia umumnya
dan Hedenquist, 1995). Sedangkan stniktur vuggy diakibatka
tidak tatnpak jelas, secara megaskopis karena
mengisi ruang kosong diantara fragmen kuarsa,
sedangkan mineral lempung tampak bersama abu-
abu kecoklatan sampai putih kekuningan.

Foto 3.2, Sayatan urat kuarsa dengan himpunan mineral


Foto 1. Urat kuarsa dengan fragmen kuarsa berbentuk kuarsa, (putih G-I, 8-9), kalsedon (abu-abu, A-C, 6-10)
cut (C-H, 3-7) dengan stniktur vuggy (C-D, 2-3), dan adularia (abu-abu gelap A-C), 1-2 nikol silang,
e «/ - (I-J. min tznpunan +- M40x.
(D-I, 8-10),) dsedon (E-J, 1-3).
2. Zona klorit - karbonat - epidot e
Secara mikroskopis, urat kuarsa dengan zona pppjJit;y)
kuarsa serisit-pirit memperlihatkan wanna abu-abu Hasil pemetaan geologi (dterasi) zona ini dijumpai
sampai putih kekuningan terdiri dari kuarsa pada satuan breksi vulkanik Gabon. Berdasarkan
dengan pemadaman bergelombang, aohedral, saling analisis megaskopis terhadap conto inti bor KB 01,
mengunci dan memiliki stM‹tur boost zona ini hadir menempati daerah sempit, dan
4• Kalsedon memiliki sifat optis mirip kuarsa tetapi umum- nya berada di bagian luar dari zona alterasi
biasanya berstuktur agregat dan halus kadang argilik. Zona ini memperlihatkan wama Babu-abu
berbentuk radial atau berlapis dan biasanya kehijauan, tersusun oleh mineral klorit, epidot,
relief lebih tinggi dari kuarsa. kuarsa, kalsit; karbonat dan pint dalam bentuk
â• Adularia G W Si2O ) memiliki sifat optis diseminasi teroksidasi lemah mengisi rekahan.
seperti ortoklas, berwama abu-abu dan berelief
rendah. Pada nikol sejajar adularia taoipak tidak Hasil analisis petrogiafi dari semua conto inti bor
bersama dan keberadaannya mengisi port (Foto KB 01, muncul mineral karbonat, klorit serta
3J). Adiilaria terbentuk padatemperatur rendah epidot. Hal ini menunjukkan bahwa zona ini
(150°C), dm umumnya saling tumbuh termasuk dalam zona alterasi klorit-karbonat-epidot.
{intergrowth) dengan kuarsa dan kalsit dengan Pada pengamatan nikol silang, zona ini
mengisi mang kosong di memperlihatkan wanna abu-abu kecoklatan, tekstur
piroklastik, struktur shatter crack dun glass shards,
fragmen anhedral-subhedral, kar- bonat sebagai
Lingkungan pembentukan adularia biasanya pada senim adularia mengisi ruang kosong atau port,
batuan samping di sekitar urat, mengisi rekahan kemas terbuka dan sortasi sedang. Kompo- sisi
dan pada zona permeabel. Umumnya terbentuk mineral yang hadir terdiri dari mineral primer
pada kedalaman sedang-dangkal, pada lingkungan berupa plagioklas dan mineral opak, mineral
epitermal atau sistem geothermal. Adularia, kuarsa sekunder berupa kalsit, kuarsa, epidot, adularia,
dapat mengganti mineral induk sepanjang pinggir klorit, serisit dan lempung.
urat dan satuan batuan yapg penneabel. Menurut
Thomson dan Thomson (1996), zone ini temiasuk Berdasarkan urutan pembentukan dan stabilitas mine-
dalam alterasi argilik, yang ditandai d0ngan ral ubahan yang hadir, zona alterasi ini sebagian
hiuJimya kuarsa dan kalsedon serta mineral besar disusun oleh himpunan mineral klorit-kuarsa-
lempung (iifif)-serisit dan pirit (lihat Tabe13.1) karbonat (kalsit)-adularia, yang kadang disertai
lempimg-epidot- pirit. Menurut Creasey (1966),
Kehadiran mineral kuarsa, kalsedon dan adularia me- Pirajno (1992), Thomson dan Thomson (1996),
nunjukkan endapan ini terbentuk pada kisaran tempe- Anonim (1997), zona alterasi ini termasuk tipe
alterasi propilitik dengan temperatur pembentukan
sekitar 250°C (Hedenquist dan Houghton, 1988).
72 Firdau# Maskuri JIC Tek Min

S• ”7 1.0

p:

|: 1 ,)•2 .3 4 5: I !‘° 10a


W
Foto 3.3. Zona gerusan dengan himpunan mineral dan
Foto 3.4. Himpunan mineral karbonat, klorit dan
lempung (G-H, 9-10), kuarsa (E-G, 7-8) yang berstruktur
kiiarsa pada breksi vulkanik.

Alterasi propilitik ini biasanya disebabkan oleh Tabel 3.2. Tahap pembentukan mineral alterasi
larutan hidrotermal yang banyak mengandung Ca, daerah penelitian
H2O dan CO2 ‘serta sedikit IT (Pirajno, 1992).
Kehadiran mineral karbonat (kalsit, klorit dan
adularia) menun- jukkan bahwa pH fluida mendekati
netral (Corbett dan Leach, 1993, White dan
Hedenquist, 1995). Alterasi ini umumnya terjadi
secara regional di sekitar sistem epitermal dan
geothermal (Held et al, 1987, Thomson dan
Thomson, 1996).

Berdasarkan uraian di atas, terdapat 2 tahap


alterasi hidrotermal di daerah penelitian (Tabel
3.3) sbb:
1. Diawali dengan naiknya larutan hidrotermal yang @$i.. Arg3llfi..‘
bereaksi dengan batuan samping, membentuk
zona kuarsa kalsedon, pirit yang over print dun Keterangan:
envelope dengan adularia dan serisit dalam Mineral utama
bentuk urat dan zona gerusan membentuk „ „„„ „, Mineral tambahan
alterasi argilik qz Warsaw, Tal (kalsedon) ad (adularia), ser (serisit)
car (karbonat), chl (klorit) ep (epidot)
2. Tahap terakhir dicirikan dengan kehadiran
mineral karbonat, kalsit, klorit dan epidot,
membentuk alterasi propilitik.

Tabel 3.3. Hasil analisis alterasi hidrotermal berdasarkan data bor pada KB 01 adalah :

"KB 010-64,5 | Urat stork ‘ i Andesit J-qz-chal-ka”l ”*"”


64,5-78,6 | Breksi . py-chl-qz
78,6-124,4 | Breksi py-kal-qz-chat
124,4-127,2 Dasit az-py-cpyArgilik
127,2-143,5 py-qz
l50i0-185,3
, Breksi qz-py-cpy
I Andesit Urat kuarsa Andesit Andesit py-9z-kal
167,0-168,0
py-qz-chl•kal qz-py-cpy
170,5-173,1
py-qz-ch1 qz-py-cpy
185,3-292,7
218,9-227,0

Keterangan : Chl :
Qz : Kuarsa, Klorit, Tal sedon,
Cpy : Kalkopirit,
Kpy : Kalkopirit. Kal : Kalsit
Ep : Epidot
Vol. 16, No.2, Juli - December 2003
Studi Formasi Andesit Tua J3

Alterasi propilitik. rat biasanya disebabkan oleh Guilbert, G.M. Park, C.F., 1986. The Geology of
lârutan hidrotermal yang banyak mengandung Ca, Ore Deposits., W.H.Freeman anâ Compazry.,
HzO dan COC serta sedikit IT (Pirajno, 1992), New York., 985 hal.
kehadiran mineral karbonat (kalsit), klorit dan Heald, P., Foley, N.K. and Hayba, D.O., 1987.
adularia menunjukkan bahwa pH fluida mendekati Comparative Anatomy of Volcanic-hosted
netral (Corbett dan Leach, 1993, White dan Bpithemial Deposits: Acid Sulphate and
Hedenquist, 1995). Adularia-sericite Types: Economic Geology,
Alterasi ini umumnya te;iadi secara regional di v.82, 1-26 hal.
sekitar sistem dan geothermal (Held et al, 1987, Hedenquist, J.W., Houghton, B.F., 1988.
Thomson dm Thomson, 1996). Epitherznal Gold Mineralisation and
its Volcanic Enviroriments.,
Mt. Mangani, Sumatra
Indonesia., 415 ha1.
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan Jensen, M, L., Batemen, A.M., 1981. Economic
bahwa : Mineral Deposits, Revised Printing., John Wiley
and Sons, New York., 593 hal.
Kerr, P.F., 1959. optical mineralogy., Third Edition.,
Me.Graw-Hill Book Company, Inc., New
York Toronto, London, Kogakusha
Company,inc., Tokyo., 442 hal.
2. Zona alterasi argilik, ditandai hadimya iniarsa, Meyer, C. and Heinley, J.J., 1967. Wallrock
kalsedon, mineral lempung (iffif)-serisit dan pirit. alteration, in Barnes, H.L., ed., Geochemistry
Kehadiraii mineral kuarsa, kalsedon dan of Hydrothermal Deposits, New York, Holt,
adularia menunjukkan endapan ini terbentuk Reiohart and Winston, p. 166-235.
pada kisaran tempemtur yang rendah dan Pirajno,F., 1992. Hydrothermal Mineral Deposits,
stniktur crustiform umumnya terjadi pada Principles and Fundamental Concepts for the
epidermal sulfida rendah. Exploration Geologist., Springer-Verlag., New
3. Zona alterasi propilitik, ditandai hadimya York., hal. 100-215.
karbonat, klorit, epidot. Sebagian besar zona Soeria Atmadja R., Maury, R.C., Bellon, H.,
ini disusun oleh himpunan mineral klorit- Pringgoprawiro, H., Polve, M., and Priadi, B.,
kuarsa- karbonat (lnfsit)-adularia, yang kadang 1991. The Tertiary Magnetic Belts in Java. In;
disertai lempung-epidot-pirit yang terbentuk Utomo,E.P., Santoso,H., and Sopahe1uwakan,J.,
pada temperatur sekitar 250‘C. eds., Dynamic of Subduction and its products.
R&D Centre for geotechnology, Indonesia
4. Ada dua tahapan allterasi hidrotermal diawali Institute ofscience Bandung., ha1.99-119.
dengan naiknya lanitan liidrotemial yang bereaksi Sumantri, T.A.F., Hartono, T., 1998. Studi
dengan batuan samping, membentuk zona kuarsa Pendahuluan Mineralisasi Hidrotermal di daerah
kalsedon, pirit yang orer print dan ezrvelope Gombotig Selatan, Kabupaten Kebumen, Jawa
dengan adularia dan serisit dalam bentuk urat Tengah. Laporan Teknis No. 02/01.6315/
dan zone german membentuk alterasi argilik SDMAT/10/1998.
Tahap IC‹3., 1996. Ore Textures, Recognition and
terakhir dicirikan dengan kehadiran mineral
karbonat, kalsit, klorit dan Inte@retation, Alteration Textures, James Cook
alterasi propilitik. membentuk University, North Queensland-Australia., 58 hal.
Thomson, A.J.B., Thomson, J.F.H., 1996. Atlas of
DAFIARPUSTAKA Alteration, a Field and Petrographic Guide to
Hydrotheimal Alteration Minerals., Geological
Corbett, G.J., Leach, T.M., 1996. Southwest Association ofCanada., 116 hal.
Pacific Rim Gold Copper System, Structure, White, N.C. and Hedenquist, J.W., 1995.
Alteration and Minera1imtion., .manual for Epithermal Gold Deposits: Styles,
exploration Characteristics and Exploration, SEG News
Letter No.23, Society of Economic
Craig, J.R., Vaughan, D.J., 1981. Ore microscopy Geologists.
and ore Retrography., John Wiley and Sons.,
New York, 406 ha1.

Anda mungkin juga menyukai