+62852_9611_4672
Abstrak
Peningkatan kebutuhan bijih besi di dunia menyebabkan meningkatnya kegiatan
eksplorasi dan ekspoitasi bijih besi di Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan
2 3
2 3
untuk mengetahui keberadaan, penyebaran, ketebalan dan (SG, Fe_tot, Fe O FeO, Al O ,
2
2
2
2 5
3
SiO , TiO LOI, K O, P O , CaO, MnO,SO bijih besi di Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten
Ketapang dan sekitarnya. Metode penelitian adalah metode pemetaan geologi. Berdasarkan
hasil survei lapangan dan analisis laboratorium, Potensi bijih besi di Kabupaten Ketapang
tersebar setempat-setempat. Geologi daerah penelitian didominasi oleh batuan vulkanik
berumur antara kapur Akhir Paleosen. Batuan beku tersebut termasuk dalam batholit
Schawer yang terdiri dari granit, granodiorit, ryolit, diorit dan tonalit. Pada daerah telitian
terdapat 3 satuan batuan yaitu Satuan Batuan Gunungapi kerabai, Satuan Batuan Granit
Sukadana dan Satuan batuan Komplek ketapang. Mineralisasi bijih besi yang ada di daerah
3 4
2 3
2 3
Jelai Hulu berupa magnetit (Fe O ), hematit (Fe O ) limonit (F O .H2O) dan mangan
(MnO). Hasil pemetaan geologi, maka diperoleh total potensi bijih besi tereka sebesar
9.592,476 ton. Fetotal = 51.56% dengan Tipe Bijih besi low- higt magnetite.
Abstract
Increased need to Iron ore in the world in line with increased activity in
exploration and exploitation of Iron ore in Province of West Kalimantan. This study to
2 3
2 3
determine the presence, distribution, thickness and grade (SG, Fe_tot, Fe O FeO, Al O ,
2
2
2
2 5
3
SiO , TiO LOI, K O, P O , CaO, MnO,SO ) Iron ore of district Ketapang in Region of
west kalimantan and surrounding areas. The research method is a method of geological
mapping. Based on the results of field surveys and laboratory analysis, potential Iron ore
in Region of west kalimantan spotted distributed.Geological research areas are dominated
by volcanics rocks of Late Cretaceouse Paleosene age. Igneous rocks are included in
batholit Schawer consisting of granite, granodiorite, ryolit, diorite, and tonalit. In the area
there are 3 lithologies are Kerabai Volcanics Unit, Unit Granite Sukadana and Unit
3 4
Ketapang Complex,
Iron ore mineralization at Jelai hulu area magnetite(Fe O ),
2 3
2 3
hematite(Fe O ) limonite(F O .H2O) dan manganes(MnO). results of field surveys
potential Iron ore indicated resources 9.592,476 ton, Fetotal = 51.56%, type iron ore lowhigt magnetite.
Keyword : Iron Ore, Magnetite, Hematite
1. Pendahuluan
1.1. Latar belakang
Bahan galian bijih besi dengan
kadar primer sebagai komoditas strategis
pada wilayah pertambangan di Indonesia
diperkirakan sudah mendekati cadangan
yang terbatas. Namun dengan adanya
peningkatan harga dan Kebutuhan bijih
besi di dunia menyebabkan potensi bijih
besi dengan kadar menengahrendah
menjadi ekonomis dan berpeluang untuk
diusahakan. Hal ini dapat dilihat dengan
meningkatnya kegiatan penyelidikan dan
pengelolaan (eksplorasi dan ekspoitasi)
bahan galian bijih besi di wilayah
Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten
Ketapang dan sekitarnya.
Sebagai satu contoh adalah di
wilayah
Kecamatan
Jelai
Hulu,
Kabupaten Ketapang yang memiliki
potensi dan sebaran bahan galian bijih
besi yang potensial. Keberadaan dan
distribusi bahan galian bijih besi dengan
kadar ekonomis tersebar cukup merata di
di wilayah Kecamatan Jelai Hulu. Hal ini
didukung oleh kondisi geologi, morfologi
dan keadaan iklim di wilayah Kecamatan
Jelai Hulu dan daerah sekitarnya relatif
sama terhadap potensi terbentuknya
bahan galian bijih besi tersebut. Wilayah
Kecamatan Jelai Hulu yang memiliki
potensi terdapatnya bahan galian bijih
besi antara lain adalah: Limpang, Benatu,
Air Dua, Riam Kanan, Sungai Jering dan
Kekura (Gambar 3). Hal ini dicerminkan
dengan adanya sekitar 20 perusahaan
pertambangan yang blok konsesi untuk
melakukan kegiatan penyelidikan dan
pengelolaan (eksplorasi dan eksploitasi)
khusus di wilayah Kecamatan Jelai hulu.
Penelitian ini diharapkan dapat
member gambaran tentang potensi bijih
besi di Wilayah Kecamatan Jelai Hulu
sehingga dapat digunakan sebagai
masukan atau informasi awal bagi
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi
selanjutnya.
Gambar
1.
Peta
Sebaran
izin
Pertambangan di kabupaten Ketapang
Tahun 2013
1.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keberadaan, penyebaran,
ketebalan dan kualitas atau kadar (SG,
2 3
2 3
2
2
Fe_tot, Fe O FeO, Al O , SiO , TiO
2
2 5
3
LOI, K O, P O , CaO, MnO, SO ) serta
sumberdaya bahan galian bijih besi di
Kecamatan Jelai Hulu dan sekitarnya.
1. 3. Metode Penelitian
Metode penelitian menggunakan
metode pemetaan geologi yang terdiri
dari beberapa tahapan, yaitu : 1) Tahap
Persiapan dan studi literature, 2) Tahap
Lapangan terdiri dari pengamatan,
pengukuran dan pengambilan sampel,
dan pemetaan potensi 3).Tahap Analisis
Laboratorium
untuk
mengetahui
kandungan unsur dan senyawa utama dari
endapan bijih besi ekonomis 4).Tahap
Penulisan Laporan.
Fe_tot Fe2O
3
3.5
55.2 78.9
1
3
8
LOI
4.8
1
K2O
0.1
0
FeO
10.3
6
P2O5
0.0
7
Al2o3 SiO2
6.0
1
CaO
0.1
4
7.7
4
MnO
0.1
7
TiO2
0.3
2
SO3
0.2
1
0.1
2
0.1
5
0.5
2
1.4
2
0.1
7
Perhitungan
sumberdaya
ini
didasarkan luas penyebaran bijih besi dan
ketebalannya
atau
beda
tinggi
dipermukaan dari hasil pemetaan di
lapangan
0.0
8
0.1
0
0.0
4
0.3
2
0.1
0
Fe_tot Fe2O
3
2.4
37.3 53.4
7
5
2
LOI
13.5
6
K2O
0.7
2
FeO
P2O5
0.4
2
1.7
0
Al2o3 SiO2
CaO
8.8
9
0.0
6
8.2
0
MnO
2.9
5
TiO2
0.2
8
SO3
0.1
8
7.4
9
0.0
5
0.1
1
0.0
4
0.0
9
0.1
4
0.0
4
0.0
4
0.0
4
1.2
5
0.1
5
55.23%
A. Kesimpulan
Berdasarkan data pengamatan dan
pengukuran lapangan maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Hasil pengamatan lapangan lokasi
endapan besi yang terdiri dari 6 (enam)
lokasi. Keberadaan potensi endapan bijih
besi terletak di Kecamatan Jelai hulu,
kabupeten ketapang.
2. Formasi yang diprediksi sebagai
sumber endapan bijih besi adalah
Formasi Granit Sukadana, Gunungapi
kerabai dan Kompleks Ketapang.
3. Berdasarkan hasil analisis geokimia
dari data primer maupun sekunder maka
potensi bijih besi dengan kadar Fetotal =
61.49% berada di Daerah Kekura dan
Sumberdaya yang terbesar berada di Air
dua (Bukit Pebatuan)
Volume
=
5,184,000 ton Kadar Fetotal = 53.29%
49.23%
A. Saran
1. Berdasarkan data lapangan, analisis
geokimia dan informasi dari beberapa
sumber maka potensi bijih besi yang
diproritaskan adalah Air dua (Bukit
Pebatuan) dan wilayah yang lain. Oleh
karena itu perlu dilakukan penyelidikan
Eksplorasi
Rinci
guna
diperoleh
gambaran detail tentang keberadaan,
ketebalan, kadar, cadangan terukur dari
endapan bijih besi di wilayah tersebut
tersebut.
2.. Untuk dapat mengetahui jumlah
sebaran bijih besi primer secara pasti di
lokasi tersebut di atas disarankan untuk
dilakukan eksplorasi rinci disertai dengan
pengukuran geomagnet dan bila hasil
pengukuran geomagnet menunjukkan
hasil positif ke arah kedalaman, maka
perlu dilanjutkan untuk dilakukan
pemboran
untuk
menguji
hasil
pengukuran geomagnet tersebut.
Daftar Pustaka
Bemmelen, R.W., van, 1949. The
Geology of Indonesia, vol. II, Economic
Geology.
David Victor Mamengko, 2013, Potensi
Bauksit Di Kabupaten Lingga Provinsi
Kepulauan Riau, Teknik Geologi Jurusan
Teknik FMIPA Unipa
de Keyser, F.,
& Rustandi, E., 1993,
Ketapang, 1 : 250.000 Quadrangle, West
Kalimantan, Geological Research and
Development
Centre,
Indonesia,
Geological Data Record.
Iwan Nursahan, 2005, Eksplorasi Logam
Besi Di Daerah Sarolangun Dan
Merangin, Prov. Jambi, Sub Dit.Mineral
Logam
Rusdi
Purnomo,
2013.
Laporan
Eksplorasi Bijih besi di Kabupaten
Ketapang, Kalbar, PT. Karya Wijaya
Aneka Mineral, tidak dipublikasikan
Wahyu Widodo, 2006.
Inventarisasi
Endapan Besi Primer Di Kabupaten
Kotawaringin Barat Dan Kabupaten
Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah,
Pusat Sumber Daya Geologi.