Anda di halaman 1dari 6

GENESA ENDAPAN PASIR BESI

1. Jenis Batuan Induk


Batuan Induk dari endapan pasir besi merupakan batuan yang berasal dari gunung berapi.
Sumber dari pasir besi adalah batuan beku yang bersifat intermediet hingga basa, yang bersifat
andesitik hingga basaltik.
Batuan andesit merupakan batuan beku intermediet ekstrusif yang memiliki permukaan
halus dan biasanya berwarna terang hingga abu-abu gelap. Batuan andesit biasa ditemukan pada
aliran lava yang dihasilkan oleh stratovolcanoes. Batuan andesit kaya akan mineral plagioklas
feldspar dan dapat mengandung biotit, piroksen, atau amfibol.

Batuan Andesit (gelogy.com)

Batuan basalt merupakan batuan beku basa ekstrusif yang memiliki warna gelap. Batuan
basalt memiliki komposisi utama seperti mineral plagioklas dan piroksen. Kandungan silika pada
batuan basalt cukup rendah yakni 45-52%. Kandungan kimia pada batuan basalt antara lain Fe2O3,
MnO, TiO2, SiO2, Al2O3, CaO, MgO, P2O5, Na2O, dan K2O.

Batuan Basalt (geology.com)

2. Proses Genesa Endapan Pasir Besi


Endapan pasir besi termasuk ke dalam golongan endapan sedimenter (placer deposit).
Endapan sedimenter merupakan endapan yang terbentuk sebagai hasil proses pelapukan,
tertransportasi dan terkonsentrasi secara mekanis melalui perbedaan sifat fisik dari mineral-
mineral penyusunnya. Endapan pasir besi tergolong pada endapan sedimenter pantai (beach
placer).
Endapan pasir besi awalnya terbentuk karena proses pelapukan batuan andesitik maupun
basaltik. Selama proses pelapukan, batuan mengalami erosi dan tertransportasi ke sungai dan terus
terbawa ke laut. Selama proses transportasi, batuan-batuan tersebut mengalami proses perubahan
bentuk serta ukuran sehingga menjadi partikel yang ukurannya lebih halus. Di laut, karena
pengaruh gelombang air laut partikel-partikel yang telah tertransportasi dihempaskan ke pantai
dan air yang kembali membawa bahan-bahan ringan. Sehingga, bagian partikel yang lebih ringan
akan terpisah dari bagian yang lebih berat. Hasilnya, partikel-partikel tersebut akan terkonsentrasi
dan terakumulasi sebagai lapisan yang membentuk batas lapisan.

Ilustrasi Pengendapan Pasir Besi (andyyahya.com)

Perlapisan yang dihasilkan akan menunjukkan urutan yang terbalik, yakni partikel yang
lebih halus dan memiliki kandungan mineral berat akan berada di bawah. Sedangkan, semakin ke
atas, partikel penyusun lapisan lebih kasar dan sedikit mengandung mineral berat. Perlapisan yang
terbentuk sepanjang garis pantai membentuk cebakan dari endapan pasir besi.
3. Bentuk dan Variasi Endapan Pasir Besi
Bentuk endapan yang terbentuk dari endapan pasir besi adalah endapan sedimenter pantai.
Daerah pembentukan endapan sedimenter pantai yaitu pada sepanjang garis panjang, daerah muara
sungai, atau reworking dari endapan yang lebih tua. Endapan sedimenter pantai sangat dipengaruhi
oleh perubahan muka air laut dan intesitas ombak.
Variasi endapan sedimenter pantai ditunjukan oleh perlapisan yang terbentuk. Perlapisan
yang terbentuk pada endapan sedimenter pantai akan menunjukan urutan terbalik dari ukuran dan
berat partikel dilihat dari kedalamannya. Terdapat kecenderungan ukuran yang lebih halus dan
kaya mineral berat berada di bagian bawah dan semakin ke atas mineralnya menjadi lebih kasar
dan sedikit mengandung mineral berat. Zona optimum pemisahan mineral berat terdapat pada zona
pasang surut dari suatu pantai terbuka, sehingga variasi dari kadar besi yang terambil menunjukan
tingkat yang berbeda. Secara umum, semakin gelap warna pasir, kandungan kadar besi semakin
tinggi dan semakin sedikit pula impurities-nya.
Endapan yang tertransportasi dan tersedimentasi di sepanjang pantai memiliki ukuran yang
kecil serta memiliki bentuk yang relatif membulat dan tersortasi dengan baik. Hal ini menunjukan
bahwa endapan tersebut telah melalui proses perombakan yang cukup lama yang diakibatkan oleh
proses transportasi serta pengaruh gelombang air laut.
Selain itu, karakteristik dari endapan placer pasir besi memiliki area gumuk pasir atau sand
dunes, longgokan pasir besi atau bukan pasir besi yang terletak secara searah dengan pantai dan
memanjang serta memiliki ketinggian dengan rentang 4-5 m. Model endapan pasir besi juga
beragam, salah satunya berupa lenses structure dengan kandungan magnetit yang beragam ke salah
satu arah.

(1) & (2) iron sand layering. (3) mixing white clean sand grain and the black iron sand near shore.
(gprgindonesia.wordpress.com)
4. Zona-zona yang Terbentuk pada Endapan Pasir
Endapan pasir besi digolongkan kedalam endapan sedimenter pantai. Selama menjalani
proses trasnportasi dari hostrock menuju pantai melalui sungai-sungai di sekitar hostrock endapan
pasir, terjadi perubahan bentuk dan ukuran. Setelah sampai di hilir sungai, endapan pasir besi
kemudian mengalami sortasi akibat adanya gelombang laut. Proses yang berikan oleh gelombang
laut kemudian membentuk zona-zona endapan pasir besi pada sepanjang pesisir pantai. Pada
gambar di bawah, keterdapatan pasir besi sering dijumpai pada berm hingga surf zone.

Gambar 3.6 : Zona-zona endapan pasir besi akibat adanya aktivitas gelombang laut (geocaching.com)
5. Contoh Endapan Pasir Besi di Indonesia
Salah satu potensi endapan pasir besi di Indonesia yaitu di Provinsi Banten, Pulau Jawa.
Keterdapatan endapan pasir besi di wilayah ini berada pada sepanjang pesisir pantai selatan dari
Provinsi Banten. Telah dilakukan penyelidikan endapan pasir besi di wiliayah pesisir pantai selatan
Kabupatan Pandeglang, yaitu sekitar wilayah Kecamatan Cikeusik dan Kecamatan Cimanggu.

Peta Wilayah Penyelidikan (pertambangan-geologi.blogspot.co.id)

Berdasarkan hasil penyelidikan prospek pasir besi di wilayah pesisir selatan Kabupaten
Pandeglang, yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten maka didapat
beberapa temuan. Yang pertama, endapan pasir besi di pantai Cikeusik dan Rancecet merupakan
bagian dari endapan Aluvial dataran pantai selatan Pandeglang, yang berasal dari rombakan batuan
gunung api Tersier di Pegunungan Honje. Tebal endapan pasir besi sekitar 5 meter dan maksimum
7 m. Selain di dataran pantai, diperkirakan potensi endapan pasir besi juga terdapat di dasar laut,
yang berhadapan dengan garis pantai.
Kedua, hasil rekontruksi volume pasir besi yang ada di wilayah Cikeusik memiliki luas
sebaran sekitar 12 hektar dengan volume sebesar 10,8 x 104 ton x 60% = 6,48 x 104 ton (64.800
ton) total besi. Apabila kemampuan menambang penambang rakyat adalah 10 ton/hari dan satu
tahun dihitung 350 hari kerja (14 hari libur), maka penambangan endapan pasir besi tersebut dapat
berlangsung selama: 64.800 ton: (10 x 350) ton/tahun = 0,185 tahun. Kegiatan penambangan saat
ini telah berhenti dan yang diperlukan adalah Reklamasi lahan bekas tambang agar estetika
lingkungan kembali pulih dan gangguan terhadap kesehatan masayarakat tidak terjadi.
Ketiga, yang memiliki prospek tambang pasir besi meliputi dataran pantai Rancecet,
Kecamatan Cimanggu seluas 80 Hektar. Apabila endapan pasir besi yang akan ditambang setebal
5 m dihitung dari muka tanah maka volume cadangan hipotetisnya sebesar 90 x 104 ton (900.000
ton), yang dapat menghasilkan 36 x 104 m3 (360.000 ton) total besi. Cadangan pasir besi itu dapat
ditambang oleh penambang rakyat selama 10 tahun.

Pemetaan Geologi Permukaan (pertambangan-geologi.blogspot.co.id)

Singkapan Pasir Besi di Pantai Rancecet (pertambangan-geologi.blogspot.co.id)

Singkapan Pasir Besi yang telah Kompak (pertambangan-geologi.blogspot.co.id)

Sumber:
Materi Kuliah Genesa Bahan Galian
http://www.andyyahya.com/2014/02/pasir-besi-di-indonesia-dari-genesa.html
http://geology.com
http://pertambangan-geologi.blogspot.co.id/2011/03/potensi-pasir-besi-di-banten.html

Anda mungkin juga menyukai