Anda di halaman 1dari 28

Metode Ekplorasi

(Lansung dan Tak Langsung)


Metode Eksplorasi Tidak Langsung:

• Tidak Secara Langsung Bersentuhan Dengan


Obyek Eksplorasi
▪ Dalam eksplorasi pendahuluan (prospeksi) yang
• Memanfaatkan Sifat-sifat Fisik/ Kimia Dari biasanya mencakup daerah yang sangat luas,
Obyek Tersebut metoda eksplorasi yang digunakan harus bisa
• Tidak Dapat Mengambil Contoh => Tidak dillakukan dengan cepat dan murah, tidak perlu
Bisa Tahu Kadar Maupun Sifat-sifat Lainnya detil/ rinci. Metoda tersbut adalah metoda
• Dapat Mencakup Daerah Yang Sangat Luas, inderaja, geofisika dan geokimia ➔ metoda
Dengan Biaya Yang Relatif Murah eksplorasi tak langsung
• Ketelitian Terbatas => Digunakan Pada Contoh:
Tahap Awal • Daerah sangat luas: citra satelit, foto udara,
airborne magnetometer
• Metoda geofisika: magnetik, gavitasi, geolistrik
(tahanan jenis, dipole-dipole, mess a la masse,
polarisasi induksi), radioaktif
Metode Eksplorasi Langsung:

• Secara Fisik Bisa Langsung Bersentuhan


Dengan Obyek Eksplorasi
• Bisa Mendapatkan Contoh (Bisa ▪ Sedangkan dalam eksplorasi detil
Melakukan Sampling) => Bisa (rinci) digunakan metoda eksplorasi
Mengetahui Kadar/ Kualitasnya langsung, dimana kita langsung
• Bisa Mengetahui Sifat-sifat Fisik Dan berhubungan dengan obyek yang
Kimia Lainnya di’eksplorasi’; umumnya relatif lebih
• Tingkat Ketelitiannya Lebih Tinggi (Lebih mahal dan perlu waktu lebih lama
Akurat) ▪ Contoh:
• Pemetaan geologi/out crop,
• Beayanya Lebih Mahal
sampling mineral bijih/ batubara,
• Digunakan Pada Tahap Eksplorasi Lanjut batuan, dan tanah
• Membuat test pit dan trench
• Pemboran (coring/ non coring)
Metode Tak Langsung Metode Langsung

Kegiatan Umum Tidak berhubungan/ kontak langsung Berhubungan/ kontak langsung dengan
dengan obyek obyek
Prinsip Kerja Memanfaatkan sifat fisik/ kimia Melakukan pengamatan/ penyelidikan
endapan langsung terhadap obyek secara fisik

Identifi kasi Analisis terhadap anomali yang Analisis megaskopis & mikroskopis
didapat dari pengukuran terhadap (contoh) obyek

Metode Penginderaan jarak jauh, survei Pemetaan, uji sumur, uji parit, pemboran, Beberapa Perbedaan Ekplorasi
geokimia/ geofisika dan sampling Langsung dan Tak Langsung
Tahapan Digunakan pada tahap eksplorasi Digunakan pd tahap prospeksi s/d
pendahuluan s/d prospeksi eksplorasi detil (rinci)
Teknologi Memakai peralatan dan teknologi Bisa manual atau teknologi yang lebih
tinggi (canggih) sederhana
Biaya Beaya/ satuan luas => murah Beaya/ satuan luas => mahal

Waktu Relatif cepat Perlu waktu lebih lama

Ketelitian Relatif rendah Sedang => tinggi


Metode Ekplorasi Tidak Langsung

5
Metode Ekplorasi Tak Langsung Meliputi;

a. Penginderaan Jarak Jauh (Inderaja) :


▪ Foto udara
▪ penginderaan gelombang mikro
▪ penginderaan jauh dengan satelit
b. Eksplorasi Geokimia :
c. Eksplorasi Geofisika, survey :
▪ Magnetic
▪ Geolistrik
▪ Elektromagnetik (EM)
▪ Radiometric
▪ Gravitasi
▪ Seismic.

6
A. Penginderaan Jarak Jauh
Suatu teknologi dengan memanfaatkan sarana angkasa (luar angkasa) untuk dapat melakukan
observasi pada permukaan bumi. Sangat membantu dalam membantu interpretasi bawah
permukaan tanah (daerah yang ditutupi oleh vegetasi atau lapukan kuarter)

Foto Udara Penginderaan Gelombang Penginderaan Jauh Satelit


Merupakan pemotretan permukaan Mikro
bumi dengan menggunakan kamera Penginderaan jarak jauh dengan Penginderaan jarak jauh dengan
foto dengan menggunakan pesawat menggunakan sensor gelombang menggunakan wahana ruang angkasa
udara. Hasil pemotretan : (satelite) dengan melakukan pemotretan
mikro aktif yang dikenal dengan
▪ Fotograf hitam & putih RADAR (Radio Detection and Ranging), bumi melalui sistem penginderaan Return
yang dipasang pada pesawat terbang Beam Vidicom (RBV) ataupun dengan
▪ Fotograf berwarna
atau pesawat antariksa. Multispectral (MSS) dengan menggunakan
▪ Inframerah hitam & putih satelit Landsat, dan hasil yang diperoleh
▪ Inframerah berwarna disebut dengan Citra Landsat.

7
Contoh Pengindraan Jauh
Citra Satelit

8
B. Geokimia
Pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif,
vegetasi, air atau gas untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu konsentrasi abnormal dari unsur
tertentu yang kontras terhadap lingkungannya.

▪ Studi terhadap kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur-


unsur pembentuk bijih atau unsur-unsur yang
berhubungan erat dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi
endapan bijih
▪ Pengukuran dilakukan secara sistematis terhadap satu
atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen
sungai aktif, vegetasi, air, atau gas
▪ Mencari gambaran anomali akibat keberadaan bahan
galian
▪ Contoh yang diambil: batu, tanah, end. sungai, air, uap,
vegetasi
Contoh Hasil Survey Geokimia
C. Geofisika
Bekerja berdasarkan sifat fisik bawah permukaan bumi. Eksplorasi geofisika
dilakukan berdasarkan kontras atau perbedaan sifat fisik batuan, mineral/ bijih
dari endapan bahan galian dengan batuan sampingnya ➔ anomali

▪ Metode aktif => meliputi metode:


• geolistrik, elektromagnetik, gamma-gamma, dan
seismik ➔ dilakukan dengan cara memberikan Fungsi Anomali:
gangguan berupa arus listrik atau getaran ke
• Menggambarkan kontras dari sifat fisik
bawah permukaan bumi (atau di dalam lubang bor)
antara background dan (anomali) endapan
• Memberi petunjuk ukuran dan bentuk
▪ Metode pasif => meliputi metode: benda geologi (endapan) yang
• magnetik, gaya berat, dan radioaktif (natural menyebabkan anomali
gamma) ➔dilakukan dengan cara mendeteksi sifat- • Memberi petunjuk kedalaman atau jarak
sifat tersebut yang terdapat di alam (sifat alamiah) antara lokasi pengukuran terhadap benda
dari permukaan (atau di dalam lubang bor) anomali (endapan)

11
Contoh Hasil Survey Geokimia
Pemakaian Metode Geofisika dan Geokimia Dalam Eksplorasi

Survei Fe Cr Cu,Pb,Zn Au Ag Sn U CH4


1 Magnetik ++ 0 0 - -- - -- --
2 Geolistrik - - ++ 0 + -- -- --
Keterangan:
3 Elektromagnetik 0 - ++ 0 + -- 0 0
-- tdk dpt
4 Radiometrik -- -- - 0 - 0 ++ --
diterapkan; - jarang
5 Gravimetrik + + 0 0 - - -- + diterapkan; 0 dpt
diterapkan utk bukti
6 Seismik -- -- -- 0 -- 0 -- ++
tdk langsung; +
7 Geokimia -- - + + ++ 0 + - umumnya berhasil;
++ sangat berhasil
8 Mineral berat + ++ - ++ - ++ 0 --
9 Detektor Hg -- -- + + + -- - --
Metode Ekplorasi Langsung

14
Metode Langsung Meliputi;

a. Pemetaan Geologi.
b. Pemetaan Tanda-tanda Mineralisasi; Tracing
float, paritan dan sumur uji.
c. Metode sampling :
➢ Grab sampling
➢ Bulk sampling
➢ Chip sampling
➢ Channel sampling
➢ Preparasi contoh
➢ Penentuan kadar contoh.
d. Pemboran eksplorasi
e. Interpretasi dan kompilasi data
A. Pemetaan Geologi
Merupakan suatu kegiatan pendataan informasi-informasi geologi permukaan dan menghasilkan
suatu bentuk laporan berupa peta geologi yang dapat memberikan gambaran mengenai penyebaran
dan susunan batuan (lapisan batuan), struktur geologi dan dapat sekaligus memetakan tanda-tanda
mineralisasi yang berupa alterasi mineral.

Pendataan informasi-informasi geologi permukaan, berupa :


• Gambaran mengenai penyebaran dan susunan batuan (lapisan batuan)
• Informasi gejala-gejala struktur geologi yang mungkin mempengaruhi pola
penyebaran batuan
• Memetakan tanda-tanda mineralisasi yang berupa alterasi mineral

SKALA SIFAT PEMETAAN TAHAPAN EKSPLORASI


> 1 : 100.000 Regional Desk Study
1 : 50.000 Lokal Reconnaissance
1 : 25.000 Lokal Eksplorasi awal – lanjut
1 : 10.000 Detil - Investigasi Eksplorasi lanjut
1 : 2.000 Sangat detil Eksplorasi detil

16
B. Pengumpulan Data/ Pemetaan Tanda-tanda Mineralisasi

▪ Memetakan dan sampling singkapan (outcrop) vein,


batubara, atau potongan-potongannya yang sudah
tertransport oleh air dll. (float)
▪ Melakukan perunutan ke arah asal dari potongan-
potongan tsb. (tracing float)
▪ Menggali tanah lapukan untuk mendapatkan tanda-
tanda mineralisasi (sumur uji/ parit uji)
▪ Mencari tanda-tanda alterasi akibat proses mineralisasi
Tracing Float
Sumur Uji
ZONA
MINERALISASI

Float (konsentrat dulang)


yang tidak termineralisasi
Float (konsentrat dulang)
yang termineralisasi

stream sediments sampling


Float adalah fragmen-fragmen atau pecahan-pecahan
Test pit (sumur uji) merupakan salah satu cara
(potongan-potongan) dari badan bijih yang lapuk dan tererosi.
dalam pencarian endapan atau pemastian
Akibat adanya gaya gravitasi dan aliran air, maka float ini
kemenerusan lapisan dalam arah vertikal
ditransport ke tempat-tempat yang lebih rendah (ke arah hilir)
kedalaman yang lebih (> 2,5 m).
Paritan Uji
30°
TP-6
30°

TP-5 HB IV-2

20°
HB IV-1
TP-4
TR-D.3

30°
TR-D.2 HB III-3
Garis singkapan TR-D.1 30°
batubara TR-C.4 HB III-2

48°
Singkapan TR-C.3 HB III-1
48°
TR-C.2
HB I-8 Pemboran dangkal TP-3

Paritan uji TR-C1


TR-C1 HB I-8
TR-B2
HB I-7
48°
TR-B1
TR-2

Trenching (pembuatan paritan) merupakan salah satu cara dalam


observasi singkapan atau dalam pencarian sumber (badan)
bijih/endapan pada suatu overburden yang tipis

Parit Uji / Trenching di PT Grand Nusantara


( lebar 0,7 – 1 m, panjang 8 - 155 m, dalam 1 - 3 m )
C. Metode Sampling
sampling merupakan teknik pengambilan pada satu bagian yang representatif
atau satu bagian dari keseluruhan badan bijih yang bisa menggambarkan
berbagai karakteristik untuk mendapatkan informasi keseluruhan

Sampling (pengambilan contoh) bisa dilakukan ▪ Sample tersebut dianalisa di laboratorium:


dengan cara: • Pemeriksaan megaskopis dan mikroskopis
▪ Langsung di permukaan tanah (grab samplling, • XRD, SEM, dll.
chip sampling, stream sediment sampling,
• Mineralogi-kristalografi
channel sampling, dll.)
• Analisa kimia
▪ Dengan membuat parit uji atau sumur uji
(channel sampling) • Fire assay
▪ Dengan pemboran (core sampling, cuttings) • dll.
Jenis Sampling

▪ Grab sampling: mengambil bagian (fragmen) yang berukuran besar dari suatu material (baik di alam
maupun dari suatu tumpukan) yang mengandung mineralisasi secara acak (tanpa seleksi yang khusus).

▪ Bulk sampling: mengambil bagian (fragmen) dalam jumlah (volume) yang besar

▪ Chip sampling (conto tatahan): mengumpulkan pecahan batuan (rock chip) yang dipecahkan melalui
suatu jalur (dengan lebar  15 cm) yang memotong zona mineralisasi dengan menggunakan palu atau
pahat
▪ Channel sampling: pengambilan contoh dengan membuat alur (channel) sepanjang permukaan yang
memperlihatkan jejak bijih (mineralisasi). Alur tersebut dibuat secara teratur dan seragam (lebar 3-10 cm,
kedalaman 3-5 cm) secara horizontal, vertikal, atau tegak lurus kemiringan lapisan.

▪ Coring (“core” = inti bor) : adalah cara pengambilan contoh batuan dengan menggunakan
mesin bor (pemboran) yang mampu/ dirancang untuk itu
D. Pemboran Eksplorasi

▪ Pelaksanaan pemboran eksplorasi sangat penting


untuk mendapatkan data geologi, mineralisasi, serta ▪ Pelaksanaan pemboran sangat penting jika kegiatan
karakteristik mineralisasi yang berada di bawah yang dilakukan adalah menentukan zona
permukaan (dilakukan dari permukaan tanah). mineralisasi yang jauh dari permukaan.
▪ Tujuan utama pemboran, dalam eksplorasi mineral/ ▪ Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran
bahan galian) adalah untuk mendapatkan contoh mineralisasi di bawah permukaan sebaik mungkin.
batuan (sampling) ▪ Untuk mengambil contoh batuan dan mineral/
badan bijih
Hasil yang diharapkan dari pemboran eksplorasi:
▪ Juga untuk mendapatkan data lain (selain
• Identifikasi struktur geologi, sifat fisik dan
mineral/bijih): geologi, hidrogeologi, dan geoteknik,
mekanik batuan samping dan badan bijih, sistem
yang juga penting untuk perencanaan tambang dan
hidrogeologi dan kualitas airtanah, mineralogi
penanganan masalah/ dampak lingkungan yang
batuan samping dan badan bijih, posisi dan
mungkin terjadi
geometri endapan, sampling, dll.
Aktivitas Pemboran
Preparasi Sample
Setelah contoh diperoleh, kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan
assay (analisis kadar). Karena yang dianalisisi tersebut hanya sebagian kecil
dari contoh, maka diperlukan preparasi (persiapan) contoh agar masih
representatif terhadap kondisi yang sebenarnya. Dan biasanya analisis
dilakukan sedikitnya pada 2 (dua) laboaratorium yang berbeda dan sebagian
contoh lagi disimpan sebagai dokumentasi.

25
Tahap Preparasi Core

“Blank core samples” sebagai


Core 10-15 cm dibelah untuk sample kalibrasi/konversi alat lab Sucofindo

Pengecekan Ulang sebelum Samples disiapkan & diuji kandungan


dikirim ke Lab Sucofindo Logamnya di Sucofindo Lab
Sisa sample kembali dari 10 kg sample untuk uji metallurgi
Lab Sucofindo

Bubuk Sample untuk uji Data hasil pengujian dari


Magnetic dan input ke PDA Lab Sucofindo di upload ke
database
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai