Anda di halaman 1dari 17

TIME SCHEDULE

PEMBORAN MINERAL
OLEH:
FARISYAH MELLADIA UTAMI
03042681318009
MATAKULIAH : MANAJEMEN EKSPLORASI
Latar Belakang
Pentingnya kegiatan pemboran dalam tahap eksplorasi guna
mengambil dan merekam data geologi.
Data geologi bertujuan untuk melakukan pengamatan lebih
lanjut terhadap sifat serta karakteristik endapan mineral
serta sebagai bukti dari semua data prediksi dan target pada
saat eksplorasi.
Pentingya manajemen waktu pada setiap aktivitas eksplorasi
pemboran guna mengontrol besarnya biaya yang akan
dikeluarkan pada saat proses eksplorasi dan dalam
penentuan pencapaian target dari kegiatan eksplorasi itu
sendiri.
Permasalahan
bagaimana cara menyusun waktu atau time
scheduling dalam kegiatan pemboran pada tahap
eksplorasi untuk memanajemen waktu agar
kegiatan eksplorasi dapat berjalan sesuai dengan
target yang telah ditentukan.

Tujuan
untuk mengetahui cara manajemen waktu dengan
cara membuat time scheduling dari kegiatan
pemboran pada tahap eksplorasi pada bijih
tembaga sehingga kegiatan eksplorasi dapat
selesai sesuai waktu yang telah disepakati.

DASAR TEORI
Menurut Kbbi (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang
keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan; penjajakan.

Menurut Situs Wikipedia Berbahasa Inodenisia (Id.Wikipedia.Org)
Eksplorasi adalah tindakan atau mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu;
misalnya daerah yang tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (explorasi
minyak bumi), gas alam, batu bara, mineral, gua, air, ataupun informasi.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)
Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi,menetukan
lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk
kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukanya penambangan.
Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk
mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta studi kalayakan dari
endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan.

Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek ekonomis dari suatu
proyek penambangan dan merupakan dasar keputusan investasi.


PENGERTIAN EKSPLORASI
TAHAPAN EKSPLORASI
Pada studi pendahuluan yang dilakukan persiapan lapangan sebelum
menuju ke tempat yang akan diselidiki. Dalam hal ini dilakukan
pengumpulan data-data yang dapat berupa literatur keadaan geologi
regional maupun lokal daerah yang ingin di eksplorasi, studi citra
landsat atau foto udara, data laboratorium yang mendukung, eksplorasi
geofisika maupun eksplorasi geokimia.

Tahap survei tinjau mulai dilakukan pembuatan peta geologi berskala
kecil ( 1 : 100.000 1: 200.000), selain itu terkadang dilakukan pula
pengambilan sampel stream sediment dan survei
aeromagnetic/airborne radiometric.

Tahap prospeksi membutuhkan pembuatan peta geologi daerah
prospek yang
lebih terperinci, peta yang diperlukan berskala (1: 50.000 1 :
25.000). Pada tahap ini akan dikumpulkan data mengenai keadaan
dan jenis batuan, struktur, stratigrafi (dilakukan MS sepanjang
lintasan tertentu) dan pengumpulan sampel lapangan yang dilakukan
secara lebih sistematik.

Tahap eksplorasi umum dilakukan pada peta berskala 1 : 10.000
1 :5.000. Pemetaan yang dilakukan ditunjang pula dengan pekerjaan
pembuatan paritan (trench), pembuatan sumur uji (test pit),
pengukuran geofisika detail, pengambilan sampel geokimia detail
(soil sampling dan hidrokimia) serta pemboran dangkal.

Eksplorasi rinci dilakukan pada peta dengan skala 1 : 2.000 1: 200.
Pada tahap ini juga dilakukan pula pemetaan geologi detail bawah
permukaan (studi struktur geologi tubuh deposit) juga program
pemboran dan pengambilan sampel yang terperinci dan sistematis untuk
estimasi cadangan terukur dan perencanaan penambangan.

METODA EKSPLORASI
PEMBAHASAN
TAHAPAN EKSPLORASI ENDAPAN
Tahapan eksplorasi adalah keseluruhan sistematika dan metoda eksplorasi yang
diterapkan pada endapan mineral tertentu pada suatu daerah.

Model eksplorasi bergantung pada kriteria geologi, geokimia dan geofisika,
disamping model genetik endapan tersebut.

Model Eksplorasi Tembaga Porfiri

Suatu model eksplorasi yang
mengacu pada konsep
eksplorasi, model genetik,
karakteristik geologi, geofisika
dan geokimia endapan perlu
dibuat dalam melakukan
eksplorasi terhadap endapan
tembaga porfiri.

Model eksplorasi endapan
tembaga secara umum meliputi
studi awal (desk investigation),
survai tinjau (reconnaissance),
eksplorasi pendahuluan,
eksplorasi rinci dan studi
kelayakan (feasibility study).
Tahapan Penjadwalan Pemboran Mineral
Preparation and Mobilization
a. Equipment operational
mobilization
Aktivitas Geofisika
a. Survey Geolistrik/magnetik
b. Pemetaan Geologi
Drilling Activity
a. Core Drilling
b. Geotechnic Sampling
c. Demobilization of Equipment
Laboratory Test
a. Ore Quality
b. Geotechnic
Reporting.
a. Geology Evaluation
b. Final Report and Draft
c. Final Report
d. Presentasi


TIME SCHEDULE EKSPLORASI PEMBORAN EMAS
Preparation and Mobilization
Equipment operational mobilization

Tahap pertama merupakan tahap persiapan, dimana
sebelum melakukan aktivitas pemboran perlu adanya
pemindahan alat berat yang dibutuhkan pada area
drilling. Pemindahan equipment ini tergantung dari lokasi
yang akan dituju. Biasanya akan memakan waktu 1-2
minggu.

Aktivitas Geofisika
Tahap kedua merupakan tahap aktivitas geofisika. Aktivitas ini
bertujuan untuk mengetahui batasan persebaran mineral logam
sebelum dilakukannya kegiatan pemboran. Mineral memiliki sifat
penyebaran yang heterogen, oleh karena itu kajian geofisika sangat
diperlukan dalam aktivitas eksplorasi. Dengan mengetahui batasan
persebaran logam mineral tentu saja akan lebih menghemat biaya
eksplorasi yang dikeluarkan.
Survey Geolistrik
Survey Geolistrik
Untuk melakukan pemetaan sebaran mineral dapat dilakukan
dengan menggunakan metode polarisasi terimbas.
Metode polarisasi terimbas (induced polarization) merupakan
salah satu metode geolistrik yang sering digunakan dalam
eksplorasi mineral logam dasar dengan membaca adanya
peristiwa atau fenomena polarisasi yang terjadi pada suatu
medium batuan dan sangat sensitif terhadap material yang
bersifat konduktif.
Fenomena polarisasi yang terjadi menandakan keberadaan
kandungan mineral logam bawah permukaan termasuk
diantaranya mineral emas, tembaga dan perak. Hal inilah
yang menyebabkan metode induced polarization sangat
diandalkan dalam kegiatan eksplorasi basemetal
dibandingkan dengan metode geofisika lainnya dikarenakan
parameter fisis yang ingin ditentukan sangat sesuai dengan
karakterstik dari tembaga maupun emas yaitu sifat
chargeabilitas/konduktivitas material batuan bawah
permukaan.

Survey Magnetik
Metoda magnetik (Tabel II.1)
sangat baik digunakan untuk
melokalisir daerah daerah intrusi
yang mengandung mineral-
mineral yang bersifat magnetik
seperti magnetit, pirrhotit dan
titano magnetit.

Drilling Activity

Tahap Ketiga merupakan kegiatan drilling. Kegiatan ini meliputi:
a. core drilling dan pengambilan conto/sampling geotech. Core drilling
bertujuan untuk mengetahui letak kedalaman endapan mineral serta
sifat fisik pada batuan. Hasil dari core drilling ini nantinya akan
diinterpretasikan dengan bantuan software untuk memperoleh
pemodelan dari bentuk endapan.
b. geotechnical sampling bertujuan untuk mengetahui karakteristik
yang terdapat pada batuan dilapangan.
c. Demobilization of Equipment
Merupakan tahapan pemindahan alat drilling setelah melakukan
aktivitas pemboran

Laboratory Test
Tahap keempat adalah laboratory test. Pada tahap ini
merupakan proses analisa yang dilakukan di laboraorium.
Hasil dari core driiling akan di test di laboratorium untuk
mengetahui kualitas daripada ore itu sendiri maupun
mengetahui karakteristik batuannya.



Reporting

Tahap kelima merupakan tahapan reporting. Tahap reporting merupakan
tahap evaluasi dan presentasi. Evaluasi terhadap keadaan geology yang telah
dilakukan eksplorasi. Hal ini bertujuan untuk memperoleh hasil yang lebih
baik lagi dalam kegiatan eskplorasi selanjutnya. Penyelesaian laporan serta
pengumpulan draft merupakan pendukung yang membantu saat presentasi
dilakukan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai