JUNI-JULI 2016
2.Pencatatan informasi yang benar di atas core tray tentang Nama Lubang Bor, Nomor Box,
kedalaman interval core yang ada di dalam core tray lihat conto di atas.
Bahan/alat yang dibutuhkan : spidol permanen, thinner dan lap.
3.Logging Geotek, adalah merekam aspek geoteknik pada core sebaiknya dimulai dari lubang
eksplorasi pertama, logging geoteknik harus sudah dikerjakan di tempat pengeboran/drilling site
setelah the split inner tube dikeluarkan dari core barrel dan sebelum core ditransfer ke dalam core box.
Logging geoteknik lebih memperhatikan keadaan fisik batuannya dibandingkan dengan logging
geologi. Pengamatan ini dilakukan oleh seorang geologist.
Bahan yang dibutuhkan : clip board, formulir geotek, alat tulis, measuring tape (3m).
4.Melaporkan secara tertulis alasan bila core recovery tidak mencapai 90%. Penempatan, pencatatan
dan pelaporan dilakukan oleh tukang bor/driller.
Bahan yang dibutuhkan adalah : alat tulis seperti spidol permanent, penghapus spidol/ thinner, lap.
4.Pengambilan conto batuan/core sampling, adalah tahapan untuk mengambil conto core atau core
sampling yang bertujuan untuk mengetahui kandungan suatu mineral yang diinginkan misalnya
kandungan/kadar emas, dengan cara memotong/sampling core dan mengirim ke laboratorium.
Alat/bahan yang dibutuhkan : mesin potong core/batu, kantong sampel plastic ukuran besar.
Conto mesin potong batu
5.Pengukuran berat jenis batu/ specific gravity (SG), pekerjaan ini dilakukan dengan cara
menimbang core/batu dalam keadaan kering dan mengukur volume core/batu tersebut. Dimensi berat
adalah gram dan dimensi volume adalah mililiter (ml). Satuan SG adalah gr/ml atau Ton/M3.
Alat/bahan Yang dibutuhkan adalah : timbangan digital (Ohaus AV 8101) dipergunakan untuk
mengukur berat dan Gelas Ukur Besar dipergunakan untuk mengukur volume core/batu dan baskom.
6.Pengambilan data untuk keperluan Geotek; untuk mengetahui kekuatan batuan terhadap tekanan,
dengan cara menekan batuan hingga pecah, core dikirim dan dilakukan di laboratorium.
Bahan yang dibutuhkan : plastic wrap dan mesin potong batu.
7.Pengiriman sampel core/batu ke laboratorium dibutuhkan pencatatan data sampel yang dikirim ke
laboratorium.
Bahan yang dibutuhkan : formulir pengiriman sampel (transmittal).
8.Penyimpanan core tray, core yang masih sisa yang ada di dalam core tray disimpan di rak rak di
gudang batu/core shed, dikelompokkan berdasarkan lubang bor dan di urut berdasarkan nonor box
nya.
Alat yang dibutuhkan : Rak batu
LOGGING GEOTEKNIK
Dalam merekam aspek geoteknik pada core sebaiknya dimulai dari lubang eksplorasi pertama untuk
merekam, logging geoteknik harus sudah dikerjakan di tempat pengeboran setelah the split inner tube
dikeluarkan dari core barrel dan sebelum core ditransfer ke dalam core box. Logging geoteknik lebih
memperhatikan keadaan fisik batuannya dibandingkan dengan logging geologi. Logging geoteknik
adalah mempelajari kekuatan atau kemampuan untuk pecah core tipe – tipe rekahan dan pengisian
rekahan tersebut. Lempung atau material semen lainnya dapat berefek pada mekanika batuan sehingga
harus diperhatikan. Lempung yang biasa digunakan dalam logging geoteknik adalah istilah umum
yang mencakup semua mineral lempung (swelling atau non-swelling, seperti kaolin, ilit, smektit, dll)
ditambah mineral bersisik seperti mika, klorit, serisit, grafit, talc dan juga material karbon. Batuan
Lempung bersifat lemah dan kotor untuk tambang dan jika hadir dalam patahan, lempung berpotensi
sebagai pelicin keretakan atau keruntuhan batuan. Patahan juga penting untuk dicatat karena sifat
lemah terhadap batuan tersebut. Interval logging dalam log geoteknik adalah panjang setiap interval
pengeboran berjalan.
1.Core Recovery
Core recovery adalah panjang core sebenarnya yang didapatkan sepanjang garis pusat core disetiap
interval pengeboran yang dijalankan. Core Recovery ini direkam dalam meter dan persentase dari
interval logging. Sebagai contoh, core dari kedalaman 3.00 meter sampai 6.00 meter yang didapat
hanya 2.75 meter; persentase core recovery-nya adalah 91.67%.
Core Recovery % = (Core Recovery Length / Length of Core Interval Run) x 100
SAMPLE NUMBER: Nomor sampel; apabila dilakukan pengambilan conto batuan di suatu interval
untuk di analisa di laboratorium, maka akan diberikan nomor sampel pada interval tersebut.
FORMATION : pemberian nama Formasi batuan di interval pengamatan FROM dan TO;
nama formasi dapat diperoleh dari lembar peta geologi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah.
ROCK TYPE: Pengisian nama Jenis Batu, diamati di interval pengamatan FROM dan TO; nama
batu dapat diperoleh dari tabel1. Rock Type yang sudah disediakan.
COLOR: pemberian nama warna batu dominan di interval pengamatan FROM dan TO; warna batu
dapat diperoleh dari table2. Color Type yang sudah disediakan.
ALTERATION 1: pengisian nama ubahan/alterasi utama, diamati di interval pengamatan FROM dan
TO; nama ubahan dapat diperoleh dari daftar Jenis ubahan/Alterasi.
ALTERATION 2: pengisian ubahan Minor yang diamati di interval pengamatan FROM dan TO;
nama ubahan dapat diperoleh dari daftar Jenis Ubahan/Alterasi.
TOTAL VEIN %: jumlah persentasi urat (kwarsa) dimamati di interval pengamatan FROM dan TO,
diisi dengan angka numerik misal 10,15 dst.
OXIDE % LIM – HEM: Jumlah persentasi kandungan mineral Limonit dan/atau Hematit di interval
pengamatan FROM dan TO, diisi dengan angka numeric misal 1,2, dst. Estimasi persen dapat
digunakan parameter pada Gambar 1.
DISCRIPTION: deskripsi dan penjelasan tambahan tentang batuan di interval pengamatan di interval
pengamatan FROM dan To.
JENIS UBAHAN/ALTERASI
Potassic (PT): mineral utama Secondary Biotite, K’feldspar/Orthoclase, magnetite dan Quartz
Phyllic (PH): mineral utama Sericite/Illite, Quartz dan Pyrite
Argillic (AR): mineral utama Clay/lempung seperti Kaolinite, Smectite, interlayered illite-smectite.
Advanced Argillic (AA): mineral utama Alunite/Adularia, Halloysite, Kaolinite, Diaspore,
Pyrophyllite, Quartz- Chalcedon, dan Dickite.
Intermediate Argillic (IA): mineral utama: Illite/Smectite
Propylitic (PR): mineral utama Chlorite, Epidote, quartz, albite, calcite dan anhydrite.
Propilitik temperatur tinggi (PR): mineral Actinolite, Chlorite, Epidote dan garnet.
Skarn (SK): mineral utama garnet, clinonopyroxen/diopside, wollastonite,
Silica (SI): terdiri mineral utama quartz
DEFINISI
Core Recovery : kuantitas fisik core yang didapatkan dari lubang bor meliputi panjangnya dalam meter
dan persentasi terhadap interval pengukuran bor.
Sample Recovery : sama dengan core recovery, kuantitas fisik core yang didapatkan dari lubang bor
dengan interval pengukuran sampel.
RQD (penandaan kualitas batuan) : pengukuran frekuensi rekahan, yaitu jumlah panjang dari semua
potongan core yang lebih panjang dari 2x diameter core di setiap interval drilling, meliputi persentase
panjang dari interval drilling. RQD dari 100% berarti semua potongan core dalam pengukuran interval
drilling > dua kali diameter core.
Specific Gravity (SG) : rasio dari densitas suatu substansi (dalam hal ini core sampel batuan) dengan
densitas substansi lainnya (dalam hal ini air). Pengukuran tersebut tidak memiliki satuan. Karena
dalam SI atau sistem metrik air didefinisikan memiliki kepadatan sebesar 1000 kg/m3, hubungan SG
dengan bulk density diberikan oleh rumus: - densitas dalam kg/m3 = SG * 1000.
PL (Point Load) : hasil dari tes index untuk pengklasifikasian kekuatan material batuan yang diperoleh
dengan memberikan sebuah tekanan hidrolik antar titik standar metal (platens) sampai batuan retak,
dan dicatat besarnya tekanan yang diberikan pada saat pecah serta detail bidang pecahnya.