Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN INTERPRETASI HASIL KEGIATAN

PENGECEKAN LAPANGAN PETA GEOLOGI INDERAAN JAUH


LEMBAR SINGKAWANG SKALA 1:50.000, KALIMANTAN BARAT

Oleh
Sonia Rijani, Dian Novita, Untung Margono, Indra Sanjaya, Ignatius Oya Winaldo
*Pusat Survei Geologi

1. PENDAHULUAN
Peta Geologi skala 1 : 50.000 merupakan salah satu data kebumian yang dibutuhkan,
karena peta tersebut dapat berfungsi sebagai data/informasi dasar untuk perencanaan
eksplorasi sumberdaya mineral dan energi, air tanah, pengembangan wilayah, dan mitigasi
kebencanaan geologi. Salah satu upaya Pusat Survei Geologi dalam menjawab kebutuhan
tersebut adalah dengan membuat program pengecekan lapangan peta geologi interpretasi
inderaan jauh lembar Singkawang.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud kegiatan updating ini untuk dengan maksud mengetahui ciri fisik tiap
formasi dan hubungan antar satuan batuan baik secara lateral atau horizontal.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengecek validitas hasil interpretasi geologi pada
citra satelit dan pemutakhiran informasi geologi pada peta geologi regional skala
1:100.000 yang telah terbit sebelumnya.

3. LOKASI
Lembar Singkawang, Kalimantan Barat, secara administratif berada diwilayah
Singkawang, Propinsi Kalimantan Barat (Gambar 1).

Gambar 1. Lokasi Pengecekan Lapangan dengan kotak arsir

1
4. METODOLOGI
Berikut ini adalah sistematika dan langkah-langkah keseluruhan dalam melakukan
interpretasi geologi pada citra radar yang didalamnya termasuk kegiatan lapangan:
 Studio, seperti halnya yang telah dilaksanakan pada saat kegiatan pemetaan geologi
sistematik skala 1 : 250.000, interpretasi data inderaan jauh (foto udara/citra
satelit/radar) merupakan tahap awal kegiatan pemetaan. Data ini sangat penting
sebagai informasi awal sebelum dilakukan survei lapangan.
 Melakukan penafsiran citra radar melalui inderaan jauh guna memperoleh
penyebaran, hubungan antar satuan batuan secara regional, pola struktur yang
terekam dari bentuk morfologi suatu daerah. Kemudian dibuat draft peta sebagai
panduan pelaksanaan di lapangan.
 Pengecekan di Lapangan, tahapan ini adalah salah satu bagian dari rangkaian
kegiatan interpretasi geologi berbasis inderaan jauh, yang hasilnya berupa produk
data digital yang akan digunakan untuk validasi dengan hasil interpretasi. Rencana
Lokasi pengamatan lapangan dengan arah lintasan yang didasarkan atas sebaran
batuan dan struktur geologi yang ada.
 Lintasan dipilih melalui daerah kunci dengan tetap menyesuaikan waktu yang
tersedia. Pada kegiatan ini pengambilan foto morfologi, singkapan dan conto batuan
terpilih dilakukan sebagai validasi dari interpretasi citra. Hasil kegiatan lapangan
tersebut disajikan dalam bentuk lembar data lapangan.

5. HASIL KEGIATAN LAPANGAN

Dari hasil kegiatan pengamatan geologi di lapangan dimana batuan tersingkap


cukup baik, telah dilakukan pengamatan geologi secara menyeluruh. Sebanyak 56 stasiun
pengamatan telah didatangi dan direkam data geologinya.

Dari hasil kegiatan pengecekan lapangan Lembar Singkawang, menunjukan bahwa


sebagian ada beberapa pergeseran batas satuan batuan dari yang telah diinterpretasi,
khususnya batas satuan batuan (gambar 2 dan 3).

Batas satuan yang bergeser antara lain pada Granodiorit Mensibau (Kmgd) dengan
Batuan Gunugapi Raya (Krv) di Daerah Sedau. Satuan Endapan Aluvial Tertoreh (Qial)
sebarannya cukup luas, melampar dari bagian tengah lembar peta hingga ke selatan.
Dibagian barat daya lembar peta di Daerah Bukit Bunga dan Tanjung Kai di masukan ke

2
dalam Satuan Intrusi Sintang (Oms). Satuan Granodiorit Mensibau (Kmgd) di bagian
Tenggara lembar peta, tepatnya di sekitar Sungai Raya, semula cakupan daerahnya kecil
menjadi cukup luas, hal ini berdasarkan luasan batuan granodiorit yang di jumpai
dilapangan. Sebaran Satuan Granodiorit Mensibau (Kmgd) di bagian tengah lembar peta
yang semula setempat setempat, dirubah dijadikan menjadi satuan yang menerus.

Gambar 1. Lembar Singkawang hasil interpretasi (modifikasi dari Dwi Atmo, 2011).

Gambar 3. Lembar Singakawang hasil pengecekan lapangan (modifikasi dari Dwi Atmo, 2011).

3
Struktur geologi yang berkembang di lembar peta berupa pengkekaran kekar intensif banyak
dijumpai pada andesit dari Formasi Gunungraya yang merupakan satuan batuan tertua di
lembar tersebut. Kekar yang dijumpai berupa kekar gerus dan kekar tarik. Dibeberapa lokasi
juga di jumpai kekar pendinginan yang tidak terkait dengan tektonik. Untuk pensesaran
tidak dijumpai bidang sesar yang jelas akan tetapi tetap dilakukan penarikan kelurusan dari
citra pada bagian lembah yang terindikasi menjadi lembah sesar.

6. PENUTUP

Berdasarkan hasil kegiatan pengecekan lapangan pada peta geologi Lembar


Singkawang, ini dapat disimpulkan masih ada pergeseran batas satuan batuan pada peta
hasil interpretasi inderaan jauh dengan kondisi geologi sebenarnya di lapangan, hal ini
disebabkan masih terdapat keterbatasan pada citera satelit untuk menampilkan kondisi
geologi.

DAFTAR ACUAN

Dwi Atmo (2011) Peta Geologi Hasil Interpretasi Citra Inderaan Jauh Lembar Singkawang skala
1:50.000, Jawa Tengah. Pusat Survei Geologi.
Rusmana,E., Sutrisno (GRDC), R.P. Langford, F. de Keyser & D.S. Trail (AGSO), 1993.
Peta Geologi Lembar Sambas/Siluas, Kalimantan, Skala 1:250.000. Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi.
Suwarna, N., Sutrisno (GRDC), R.P. Langford, F. de Keyser & D.S. Trail (AGSO), 1993.
Peta Geologi Lembar Singkawang, Kalimantan, Skala 1:250.000. Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi.

Anda mungkin juga menyukai