Anda di halaman 1dari 19

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
No. Tugas : 1.A

LAPORAN AWAL Fachrul Rozy Elba Ansofa


Guntur Indra Prahasta
DATA DASAR PERENCANAAN TAMBANG

Nama : Tengku Deli Hamonangan Hasibuan


NPM : 100.701.16.100
Shift / Waktu : II (Dua) / 07.00 – 10.00 WIB
Tanggal Praktikum : Selasa / 01 Oktober 2019
Tanggal Laporan : Selasa / 01 Oktober 2019

Asisten : 1. Ir. Yuliadi, M.T.


2. Wahyu Hidayat, S.Kom.
3. Juni Rahmad Hasibuan, S.T.
4. Rana Antariksa Dwisetiani
5. Dewi Luckyta Kusuma Negara
6. Fachrul Rozy Elba Ansofa
7. Guntur Indra Prahasta
8. Moch. Aprillianto Wicaksono
9. Nelly Nur Yuanita

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas izin-Nya
pembuatan laporan praktikum berjudul “Data Dasar Perencanaan Tambang” ini
dapat diselesaikan dengan lancar dan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam
semoga berlimpah kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW., keluarga,
sahabat, dan umatnya yang senantiasa taat dan patuh akan sunahnya.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, baik
secara lembaga maupun secara pribadi yang telah membantu dan membimbing
saya dalam pembuatan laporan ini, diantaranya:
1. Ir. Samson Fareddy Hasibuan., M.A.P dan Nurhafifah., S.P., M.M.A selaku
Orang Tua penulis yang telah mendukung penulis baik secara materi
maupun moril.
2. Bapak Ir. Yuliadi, M.T., selaku Kasie Laboratorium Perencanaan Tambang
atas arahan dan perhatiannya.
3. Rana Antariksa, selaku General Manager Laboratorium Perencanaan
Tambang, atas arahan dan bimbingannya dalam pembuatan laporan ini.
4. Staff Asisten Laboratorium Perencanaan Tambang, yang telah
membimbing penulis dalam pembuatan laporan ini.
5. Angkatan 2016, yang telah mendukung penulis baik secara materi
maupun moril.
Laporan ini saya susun berdasarkan hasil yang diperoleh dari kegiatan
praktikum. Sesuai dengan sumber data yang diperoleh, maka judul laporan ini
adalah “Data Dasar Perencanaan Tambang” yang mana tidak hanya bertujuan
untuk memenuhi mata kuliah Praktikum Perencanaan Tambang pada semester
VII, tetapi juga diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
semangat belajar.
Dalam pembuatan laporan ini, saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya memohon maaf serta mengharapkan saran
dan masukan dari pembaca untuk perbaikan di kemudian hari. Akhir kata,
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa

i
maupun mahasiswi Teknik Pertambangan pada umumnya demi peningkatan
kemampuan di bidang Pertambangan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, 1 Oktober 2019

Tengku Deli Hamonangan Hasibuan


NPM.100.701.16.100

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 1
1.2.1 Maksud 1
1.2.2 Tujuan2
BAB II LANDASAN TEORI 9
BAB III LANDASAN TEORI 10
DAFTAR PUSTAKA 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan tambang memiliki peranan yang sangat penting dalam
industri pertambangan. Hal ini karena, pada tahapan ini, tujuan akhirnya adalah
akan menentukan prospek atau tidaknya industri penambangan untuk dijalankan.
Tahapan perencanaan tambang pada dasarnya bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai teknis kegiatan penambangan yang akan dilakukan baik
dalam jangka panjang (sampai habis umur tambang, 5 atau 3 tahunan, tahunan),
jangka menengah (tahunan, 3 bulanan, bulanan) ataupun jangka pendek
(mingguan, harian). Perencanaan tambang dilakukan mulai dari tahapan
prospeksi hingga pemasaran, reklamasi dan pasca tambang.
Untuk dapat membuat perencanaan tambang yang baik, maka sangat
diperlukan data dasar yang akan digunakan dalam perencanaannya. Data dasar
tersebut, dapat berupa pertimbangan teknis seperti kondisi topografi, kondisi
geologi, kondisi morfologi, data lokasi, alat yang akan digunakan dan
pertimbangan ekonomis seperti investasi yang diperlukan dan sebagainya.
Perencanaan tambang yang kurang baik, dapat menyebabkan manajemen
safety, efisiensi kerja dan produksi yang rendah sehingga keuntungan tidak dapat
diperoleh secara optimal.
Dengan mengetahui bahwa pentingnya mengetahui data dasar yang
dibutuhkan untuk dapat merencanakan tambang, maka dilakukanlah praktikum
berjudul “Data Dasar Perencanaan Tambang”. Dengan dilaksanakannya
praktikum tersebut, diharapkan mampu memberikan kompetensi tentang data
apa dasar yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan tahapan perencanaan
tambang.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari pembuatan laporan berjudul “Data Dasar
Perencanaan Tambang” ini adalah untuk dapat memberikan pemahaman

1
2

mengenai data yang diperlukan untuk membuat perencanaan tambang, aspek


yang dipertimbangkan serta jenis-jenis perencanaan tambang sehingga dapat
ditentukan perencanaan tambang yang baik.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan berjudul “Data Dasar
Perencanaan Tambang” ini, antara lain sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui perencanaan tambang.
2. Untuk mengetahui data dasar perencanaan tambang.
3. Untuk mengetahui aspek yang dipertimbangkan dalam perencanaan
tambang.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis perencanaan tambang.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Umum


Perencanaan tambang terdiri atas 2 kata, yaitu perencanaan dan
tambang. Perencanaan (plan) dapat diartikan sebagai suatu usaha atau proses
yang dilakukan untuk menentukan hal-hal yang hendak dicapai (tujuan) di masa
yang akan datang serta menentukan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan tersebut. Sedangkan, tambang (mine), dapat diartikan sebagai
tempat untuk mengekstraksi material baik itu bijih/batubara/batuan yang
terkandung di dalam bumi. Jadi, perencanaan tambang, dapat diartikan sebagai
suatu upaya yang dilakukan untuk dapat menentukan tahapan-tahapan yang
dapat dilakukan untuk mengekstraksi material baik itu bijih/batubara/batuan yang
terkandung di dalam bumi sehingga berjalan secara efektif, efisien dan
menguntungkan. Salah satu penyajian dari rencana penambangan adalah dalam
bentuk peta rencana produksi penambangan.
Perencanaan tambang dilakukan mulai dari tahapan prospeksi,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian, pemasaran, hingga reklamasi dan pasca tambang. Tahapan
perencanaan tambang pada dasarnya bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai teknis kegiatan penambangan yang akan dilakukan baik dalam jangka
panjang (sampai habis umur tambang, 5 atau 3 tahunan, tahunan), jangka
menengah (tahunan, 3 bulanan, bulanan) ataupun jangka pendek (mingguan,
harian). Untuk dapat membuat perencanaan tambang yang baik, maka terdapat
3 faktor utama yang dapat dipertimbangkan, yakni faktor teknis, faktor ekonomis,
dan faktor lingkungan. Faktor teknis dapat berupa kondisi geologi, kondisi
topografi, kondisi morfologi, sifat fisik/mekanik/kimia batuan, alat yang akan
digunakan, geometri jalan, geometri jenjang, waste dump, dan sebagainya.
Faktor ekonomis, dapat berupa analisis kelayakan tambang berdasarkan
parameter ekonomi (net present value) agar industri pertambangan yang
dijalankan dapat memberikan keuntungan yang optimum. Dan faktor lingkungan
dapat berupa tata kelola lingkungan selama proses penambangan. Oleh karena

3
4

itu, agar dapat mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, maka dibutuhkan data


dasar sebagai penunjang perencanaan tambang.
2.2 Data Dasar Perencanaan Tambang
Data dasar perencanaan tambang dapat dibagi menjadi sebagai berikut.
1. Data Geologi
Data geologi untuk perencanaan tambang, dapat diperoleh melalui :
a. Hasil data logging geologi dari kegiatan pengeboran.
b. Sampel yang representatif dari hasil pengeboran.
c. Data hasil survey titik bor.
2. Data Kadar
Data kadar dari unsur yang akan dilakukan proses penambangan dapat
diperoleh melalui :
a. Sertifikat kadar hasil dari analisi laboratorium
b. Data assay berupa kualitas dari sampel yang sudah dikompositkan.
3. Data Lokasi
Data lokasi dapat diperoleh melalui :
a. Data collar atau koordinat titik pengeboran.
b. Data survey geologi permukaan.
4. Peta Topografi
Peta topografi merupakan peta yang menunjukkan peta kontur yang
menghubungkan antar titik yang memiliki elevasi yang sama. Peta ini
dapat digunakan sebagai peta dasar karena dapat menggambarkan
bentuk muka bumi dari lokasi yang akan ditambang.

Sumber : Sabella, 2019


Gambar 2.1
Peta Topografi
5

2.3 Aspek yang Dipertimbangkan dalam Perencanaan Tambang


Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam perencanaan jangka
panjang adalah sebagai berikut.
1. Aspek Teknis
a. Rencana metode penambangan yang digunakan.
b. Rencana kemantapan lereng (faktor geoteknik).
c. Rencana peralatan penambangan yang digunakan.
d. Rencana sistem penyaliran tambang (hidrogeologi).
e. Rencana waktu kerja tambang.
f. Rencana pengolahan/pemurnian bahan galian.
g. Estimasi sumber daya yang dimiliki.
h. Model 3 D sumber daya.
2. Aspek Ekonomis
a. Rencana banyaknya investasi yang dapat diperoleh.
b. Rencana target pemasaran.
c. Rencana biaya penambangan dan pengolahan/pemurnian dan segala
aspek teknis lainnya.
d. Analisis sensitivitas berdasarkan setiap parameter ekonomi yang
dgunakan.
3. Aspek Lingkungan
a. Rencana untuk menjaga dan mengelola lingkungan.
b. Rencana kesejahteraan sosial.
c. Rencana penerapan budaya yang digunakan berdasarkan budaya di
wilayah penambangan.
d. Rencana memberikan dampak sosial dari segi ekonomi kepada
masyarakat lingkar tambang.
e. Rencana reklamasi dan pasca tambang.
Aspek-aspek tersebut, kemudian disederhanakan menjadi 8 modifying
factor, yang antara lain sebagai berikut.
1. Faktor penambangan.
2. Faktor pengolahan/pemurnian.
3. Faktor ekonomi.
4. Faktor pemasaran.
5. Faktor hukum.
6. Faktor lingkungan.
7. Faktor sosial.
8. Faktor politik dan pemerintah.

2.4 Jenis-Jenis Perencanaan Tambang dan Data yang DIbutuhkan


Berikut ini merupakan jenis-jenis dari perencanaan tambang dan data
dasar yang dibutuhkan untuk melakukan perencanaan tersebut.
6

2.4.1 Pit Optimization


Pit Optimization adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Long Term
Plan yang bertujuan unutk mengoptimalkan sumberdaya (resource) menjadi
cadangan (reserve). Adapun beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam
melakukan pit optimization adalah sebagai berikut.
1. Data eksplorasi yang meliputi model 3 D dari sumberdaya dan estimasi
sumber daya.
2. Biaya penambangan (Mining Cost).
3. Biaya pengolahan/pemurnian (Processing Cost)
4. Stripping Ratio.
5. Cut Off Grade.
6. Parameter hidrogeologi dan geoteknik, dan sebagainya.
Melalui kajian pit optimization, maka akan diketahui umur tambang
berdasarkan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas. Selain itu, akan dapat
diketahui pit limit penambangan serta rona akhir dari lokasi penambangan.
2.4.2 Schedule Life Of Mine (LOM)
Schedule Life Of Mine adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
membuat penjadwalan penambangan sehingga terdiri dari beberapa sequence
penambangan. Schedule Life Of Mine terbagi menjadi beberapa, yaitu sebagai
berikut.
1. Life Of Mine (LOM)
Life of Mine (LOM) adalah penjadwalan penambangan sampai perkiraan
umur tambang habis. Adapun beberapa faktor yang dipertimbangkan
adalah sebagai berikut.
a. Estimasi sumberdaya yang dimiliki.
b. Target produksi tiap tahun, baik pada ore maupun waste.
c. Kebutuhan alat yang digunakan.
d. Kemampuan alat penambangan dan pengolahan/pemurnian.
e. Desain tambang.
f. Faktor geoteknik dan hidrogeologi.
2. Yearly Plan
Yearly plan adalah perencanaan penjadwalan penambangan yang
dilakukan dalam 1 tahun. Yearly plan merupakan perencanaan hasil
breakdown dari life of mine (LOM). Dalam merencanakan yearly plan,
faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah sebagai berikut.
a. Target produksi dalam 1 tahun.
b. Boundary dari Life of Mine.
c. Kemampuan crusher dari alat processing (Crushing Rate) dalam ton
per tahun.
d. Kemampun produksi alat penambangan yang digunakan.
7

e. Faktor geoteknik dan hidrogeologi.


3. Quarterly Plan
Quarterly plan adalah perencanaan penjadwalan penambangan yang
dilakukan dalam seiap 3 bulan. Quarterly plan merupakan perencanaan
hasil breakdown dari yearly plan. Dalam merencanakan Quarterly plan,
faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah sebagai berikut.
a. Target produksi dalam 3 bulan.
b. Boundary dari Yearly Plan.
c. Kemampuan crusher dari alat processing (Crushing Rate) dalam ton
per 3 bulan.
d. Kemampun produksi alat penambangan yang digunakan dalam 3
bulan.
e. Faktor geoteknik dan hidrogeologi.
4. Three Months Rolling Plan
Three Months Rolling Plan adalah perencanaan penjadwalan
penambangan yang dilakukan dalam 3 bulan ke depan secara berturut-
turut. Misalnya, Januari-Maret, dilanjutkan Februari-April, Maret – Mei,
dan seterusnya. Quarterly plan merupakan perencanaan hasil breakdown
dari quarterly plan. Dalam merencanakan Three Months Rolling Plan,
faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah sebagai berikut.
a. Target produksi dalam 3 bulan.
b. Boundary dari Quarterly Plan.
c. Kemampuan crusher dari alat processing (Crushing Rate) dalam ton
per 3 bulan.
d. Kemampun produksi alat penambangan yang digunakan dalam 3
bulan.
e. Faktor geoteknik dan hidrogeologi.
5. Monthly Plan
Monthly plan adalah perencanaan penjadwalan penambangan yang
dilakukan dalam seiap 1 bulan. Monthly plan merupakan perencanaan
hasil breakdown dari Three Months Rolling Plan. Dalam merencanakan
Monthly Plan, faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah sebagai berikut.
a. Target produksi dalam 1 bulan.
b. Grade dari unsur Au dan Ag yang akan dicapai.
c. Boundary dari Three Months Rolling Plan.
d. Kemampuan crusher dari alat processing (Crushing Rate) dalam ton
per 1 bulan.
e. Kemampun produksi alat penambangan yang digunakan dalam 1
bulan.
f. Faktor geoteknik dan hidrogeologi.
8

Cara menentukan jadwal produksi dalam jangka panjang yang dilakukan


oleh long term plan secara garis besar dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2.2
Skema Penjadwalan Penambangan yang Dilakukan Oleh Long Term Plan

2.3.3 Penjadwalan Penambangan Jangka Pendek


Short Term Plan bertugas untuk merencanakan penjadwalan
penambangan jangka pendek. Adapun cara menentukan jadwal produksi dalam
jangka pendek yang dilakukan oleh short term plan secara garis besar dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2.3
Skema Penjadwalan Penambangan yang Dilakukan Oleh Short Term Plan
Penjadwalan penambangan jangka pendek terbagi menjadi 2, antara lain
sebagai berikut.
1. Weekly Plan
9

Weekly plan merupakan perencanaan penambangan hasil breakdown


monthly plan sehingga dapat diketahui rencana penambangan dari
minggu I sampai minggu IV dalam 1 bulan. Dalam weekly plan, terdapat
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut.
a. Target produksi dalam 1 minggu.
b. Boundary dari rencana bulanan.
c. Kemampuan crusher dari alat processing (Crushing Rate) dalam ton
per minggu.
2. Daily Plan
Pada dasarnya, daily plan sama dengan weekly plan. Yang membedakan
adalah daily plan merupakan perencanaan penambangan yang dilakukan
berdasarkan weekly plan. Daily plan merupakan perencanaan hasil
breakdown weekly plan sehingga dapat diketahui rencana penambangan
dari hari 1 sampai hari ke 7 dalam 1 minggu. Dalam daily, terdapat
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut.
a. Target produksi dalam 1 hari.
b. Ore/Coal blending ratio jika diperlukan.
c. Boundary dari rencana mingguan.
d. Kemampuan crusher dari alat processing (Crushing Rate) dalam ton
per hari.
e. Jumlah alat digging & hauling yang tersedia.
10

Sumber : Short Term Plan Section PT AR, 2019


Gambar 2.4
Peta Daily Plan
BAB III
KESIMPULAN

Setelah membuat laporan awal berjudul “Data Dasar Perencanaan


Tambang”, dapat disimpulkan bahwa :
5. Perencanaan tambang, dapat diartikan sebagai suatu upaya yang
dilakukan untuk dapat menentukan tahapan-tahapan yang dapat
dilakukan untuk mengekstraksi material baik itu bijih/batubara/batuan
yang terkandung di dalam bumi sehingga berjalan secara efektif, efisien
dan menguntungkan.
6. Data dasar perencanaan tambang terbagi menjadi 4, yaitu data geologi
(hasil logging geologi, deskripsi sampel dan survey titik bor), data kadar
(sertifikat kadar analisis laboratorirum, kualitas sampel), data lokasi (data
collar permukaan atau titik bor), dan peta topografi sebagai peta dasar
karena dapat menggambarkan bentuk muka bumi dari lokasi yang akan
ditambang.
7. Aspek yang dipertimbangkan dalam perencanaan tambang terbagi
menjadi 3, yakni faktor teknis, faktor ekonomis, dan faktor lingkungan.
Faktor teknis dapat berupa kondisi geologi, kondisi topografi, kondisi
morfologi, sifat fisik/mekanik/kimia batuan, alat yang akan digunakan,
geometri jalan, geometri jenjang, waste dump, dan sebagainya. Faktor
ekonomis, dapat berupa analisis kelayakan tambang berdasarkan
parameter ekonomi (net present value) agar industri pertambangan yang
dijalankan dapat memberikan keuntungan yang optimum. Dan faktor
lingkungan dapat berupa tata kelola lingkungan selama proses
penambangan.
8. Jenis-jenis perencanaan tambang dapat terbagi menjadi dalam jangka
panjang (sampai habis umur tambang, 5 atau 3 tahunan, tahunan),
jangka menengah (tahunan, 3 bulanan, bulanan) ataupun jangka pendek
(mingguan, harian).

11
DAFTAR PUSTAKA

1. B.S Dhillon, 2008. “Mining Equipment Reliability, Maintanability, and


Safety”. Canada : University of Ottawa, Springer

2. Hartman & Mutmansky, 2002. “Introductory Mining Engineering”.


New Delhi : Wiley India

3. Kennedy, 1990. “Surface Mining”. Colorado : Society for Mining,


Metallurgy, and Exploration, Inc

4. Kurniawan, 2018. “Konsep Perencanaan Tambang”. academia.edu.


Diakses pada tanggal 29 September 2019 pukul 19.33 WIB.
(Referensi Internet)

5. PT Agincourt Resources, 2018. “Annual Report”. Jakarta : PT Agincourt


Resources.

12
LAMPIRAN

13
14

Anda mungkin juga menyukai