Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 1

Penambangan dengan metode tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian


bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para
pekerja berhubungan langsung dengan udara luar dan iklim.
Penambangan dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk endapan bijih atau
mineral yang terdapat pada daerah datar atau daerah lembah. Tanah akan digali ke
bagian bawah sehingga akan membentuk cekungan atau pit.
Contoh Open Pit mine di Contoh Open Pit mine di
PT. Freeport Indonesia : Tambang bijih Australia :
1. Tahap Persiapan
a. Pembuatan Jalan Pintasan
Jalan lintasan berfungsi sebagai jalur lewatnya alat – alat berat ke lokasi tambang,
kemudian dikembangkan sebagai jalan angkut material dari front penambangan ke
lokasi pabrik peremukan.
b. Pembersihan Lahan
Pekerjaan ini dilakukan sebelum tahap pengupasan lapisan tanah penutup dimulai.
Pekerjaan ini meliputi pembabatan dan pengumpulan pohon yang tumbuh pada
permukaan daerah yang akan ditambang
c. Pengupasan Tanah Penutup
Pembuangan lapisan tanah penutup dimaksudkan untuk membersihkan endapan
batu gamping yang akan digali dari semua macam pengotor yang menutupi
permukaanya, sehingga akan mempermudah pekerjaan penggaliannya disamping
juga hasilnya akan relatif lebih bersih.
d. Persiapan Peralatan Penambangan
Adapun alat yang digunakan diperlukan untuk menunjang kegiatan
penambangan,yaitu :
 Bulldozer, yang digunakan untuk pembersihan lahan dan pengupasan lapisan
tanah penutup.
 Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan hasil dari pembongkaran ke
alat angkut.
 Truck, yang digunakan sebagai alat angkut hasil front penambangan ke tempat
pabrik peremukan/penggerusan.
 Crushing Plant, yaitu suatu unit pengolahan yang berfungsi sebagai alat preparasi
batu gamping dari front penambangan guna mendapatkan ukuran butiran yang
diinginkan oleh pasar.
e. Persiapan Pabrik Peremukan
Pabrik peremukan ini harus dibuat cukup luas agar dapat menampung material hasil
penambangan sebelum proses peremukan.
2. Operasi Penambangan
a. Pembongkaran
Pembongkaran merupakan kegiatan untuk memisahkan antara endapan bahan
galian dengan batuan induk yang dilakukan setelah pengupasan lapisan tanah
penutup endapan batugamping tersebut selesai.
b. Pemuatan
Pemuatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan atau mengisikan
material atau endapan bahan galian hasil pembongkaran ke dalam alat angkut.
c. Pengangkutan
Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau membawa
material atau endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke tempat
pengolahan untuk proses lebih lanjut.
1. Alat Gali
a. Backhoe (pull shovel)

Backhoe sering juga disebut pull shovel adalah alat dari golongan shovel yang
khusus dibuat untuk menggali material di bawah permukaan tanah atau di bawah
tempat kedudukan alatnya
b. Power Shovel

Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus
memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk
membuat timbunan bahan persediaan (stockpilling).
c. Dragline

Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut.
d. Clamshell

Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan dragline yang hanya tinggal
mengganti bucketnya saja. Clamshell terutama digunakan untuk mengerjakan
bahan-bahan lepas, seperti pasir, kerikil, lumpur dan lain-lainnya.
2. Alat Muat
a. Loader

Loader adalah alat pemuat material hasil galian/gusuran alat lain yang tidak dapat
langsung dimuatkan ke alat angkut, misalnya Bulldozer, Grader, dll. Pada prinsipnya
Loader adalah alat pembantu untuk memuatkan dari stockpile ke kendaraan angkut
atau alat-alat lain.
b. Dragline

Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut.
d. Clamshell

Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan dragline yang hanya tinggal
mengganti bucketnya saja. Clamshell terutama digunakan untuk mengerjakan
bahan-bahan lepas, seperti pasir, kerikil, lumpur dan lain-lainnya.
3. Alat Angkut
a. Articulated Dump Truck

Articulated Dump Truck disingkat dengan ADT digunakan untuk memindahkan dan
membuang material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur.
b. Off Highway Truck

Off Highway Truck juga digunakan untuk memindahkan material dengan kapasitas
yang besar mulai 40 ton sampai 360 ton.
c. Ponton

Ponton adalah alat angkut yang digunakan untuk melewati sungai.


d. Belt Conveyor

Conveyor belt merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah, pasir,
kerikil batuan pecah beton. Kapasitas pemindahan material oleh belt conveyor
cukup tinggi karena material dipindahkan secara terus menerus dalam kecepatan
yang relative tinggi.
Reklamasi yaitu suatu usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan
vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha
pertambangan dan energi agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan
peruntukannya.
Reklamasi ini menjadi kewajiban bagi perusahaan tambang baik operasional
tambang terbuka (openpit), tambang bawah tanah (underground), tambang placer
maupun tambang bawah laut.
Pada tambang terbuka umumnya aktivitas operasional dilakukan dengan membuat
jenjang (bench) kemudian menggaruk dan menempatkan top soil dan overburden
ke lokasi stock mengingat top soil ini suatu saat akan dikembalikan lagi. Tahapan
pembuatan jenjang terus dilanjutkan hingga membentuk cekungan atau kubah
terbalik.
Tahap-Tahap Reklamasi :
1. Tahapan persiapan dengan melakukan perataan lahan (contour leveling) sehingga
nantinya memudahkan penimbunan top soil, menguatkan porositas dalam menyerap air.
Pemadatan lapisan tanah untuk menstabilkan lereng ini dilakukan dengan tractor, grader
atau buldoser (sheep foot roller). Di beberapa lokasi lahan yang curam, maka pemadatan
ini ditarik dengan bulldozer.
2. Proses hydroseeding. Hydroseeding adalah aktivitas penyebaran atau penyemaian lahan
reklamasi dengan bibit tanaman perintis (umumnya yang digunakan adalah centrocema)
yang sebelumnya telah dicampurkan dengan fertilizer dan aditif lainnya. Dilakukan
dengan menggunakan hydro seeder.
3. Melakukan penimbunan lahan kemudian menempatkan kembali lapisan tanah yang subur
(top soil) di lahan yang akan direklamasi, ini bertujuan untuk memberikan lapisan
penyubur sehingga memudahkan tanaman untuk tumbuh dan memberikan kekuatan
menyangga tanah karena lahan eks tambang umumnya miskin unsur hara, memiliki
porositas tinggi dan penyerapan air rendah.
1. Produksi tinggi
2. Relatif lebih aman
3. Ongkos penambangan per ton atau per BCM endapan mineral/bijih lebih murah
karena tidak perlu adanya penyanggaan, ventilasi dan penerangan.
4. Kondisi kerjanya baik, karena berhubungan langsung dengan udara luar dan
sinar matahari.
5. Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran besar dapat lebih leluasa,
sehingga produksi bisa lebih besar.
6. Pemakaian bahan peledak bisa lebih efisien, leluasa dan hasilnya lebih
baik, karena di daerah yang terbuka.
7. Meningkatnya devisa negara dan pendapatan asli daerah serta menampung
tenaga kerja.
1. Para pekerja langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, dimana hujan yang
lebat atau suhu yang tinggi mengakibatkan efisiensi kerja menurun, sehingga
hasil kerja juga menurun.
2. Kedalaman penggalian terbatas, karena semakin dalam penggalian akan
semakin banyak tanah penutup (overburden) yang harus digali.
3. Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah yang jumlahnya
cukup banyak.
4. Alat-alat mekanis letaknya menyebar.
5. Dapat menyebabkan berbagai pencemaran, baik pencemaran lingkungan,
pencemaran air maupun pencemaran tanah.

Anda mungkin juga menyukai