Anda di halaman 1dari 6

RESUME KULIAH LAPANGAN

PT. Solusi Bangun Andalas

I. Profil Perusahaan
PT. Semen Andalas Indonesia atau juga sekarang dikenal sebagai PT. Solusi
Bangun Andalas yang terletak di Lhoknga, merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan yang telah menghasilkan produk hingga mencapai 1,78
juta ton pertahun hingga seterusnya. Perusahaan ini memiliki fasilitas pelabuhan sendiri
di Lhoknga, juga beberapa terminal pengantongan yang dilengkapi dengan fasilitas
pengiriman di Lhokseumawe, Belawan, Batam, dan Dumai. PT Solusi Bangun Andalas
memiliki alamat di Jl. Banda Aceh-Meulaboh No.KM. 16.5, Mon Ikeun, Kec. Lhoknga,
Kabupaten Aceh Besar, Aceh 23363. Sebelumnya perusahaan ini memiliki nama PT
Lafarge Cement Indonesia (LCI) Lhoknga, Aceh Besar, kini resmi berganti nama menjadi
PT Solusi Bangun Andalas (SBA).
Sebagai sebuah pabrik semen, PT. Semen Andalas Indonesia memiliki sarana dan
fasilitas sebagai berikut :
1. Lhoknga
a. Penambangan bahan baku yang terletak di sekitar pabrik.
b. Fasilitas pabrik terdiri dari :
 Lima unit silo semen kapasitas total 28,000 ton
 Satu unit pengantongan semen kapasitas 80 ton jam
 Generator pembangkit tenaga listrik kapasitas 33 MW
c. Pelabuhan Khusus dengan panjang dermaga 200 meter dan dapat disandari
oleh kapal sampai berukuran 14,000 ton terletak kurang lebih 200 meter dari
pabrik serta mempunyai fasilitas muat semen curah 600 ton jam. Selain juga
untuk membongkar muatan kapal seperti gypsum,batubara dan bahan bakar
minyak.
d. Komplek perumahan, fasilitas rekreasi dan sarana olah raga, klinik, mesjid,
kantin.
2. Belawan Beroperasi sejak Agustus 1983 memiliki fasilitas sebagai berikut :
a. Pabrik kantong semen
b. Delapan buah silo semen dengan kapasitas 20,000 ton
c. Empat buah mesin pengantongan semen dengan kapasitas masing-masing 80
ton
d. Dermaga khusus semen yang dapat disandari kapal berukuran sampai dengan
9,000 ton.
3. Batam Unit ini dioperasikan pada bulan Maret 1990, dengan kapasitas silo 10,000
ton dan memiliki :
a. Dua buah mesin pengantongan dengan total kapasitas 60 ton jam.
b. Sarana bongkar semen curah
c. Dermaga khusus semen yang dapat disandari kapal maksimum berukuran
5,000 ton.
4. Lhokseumawe Unit ini diresmikan pada tanggal 14 Desember 1993 dengan
kapasitas silo 3,500 dan sebuah mesin pengantongan dengan kapasitas 60 ton jam.

II. Proses Pembuatan Semen

Gambar 1. Lokasi Pengolahan Semen PT. Solusi Bangun Andalas


a. Quarry
Dalam pembuatan semen menggunakan bahan baku utama yaitu limestone,
siltstone, shell stone dan iron sand. Pada PT. Solusi Bangun Andalas terdapat dua
(2) Quarry, yaitu:
- Quarry 1 Penambangan Limestone, dengan IUP 150 ha. Limestone atau batu
gamping merupakan bahan baku semen, dikarenakan kandungan perekatan
yang cukup baik untuk memproduksi semen yaitu CaCO3 calcium
carbonat nya yang bisa mencapai 95%.
- Quarry 2 Penambangan Siltstone dan Shell stone, dengan IUP 94 ha.
Siltstone merupakan sumber silika pada proses pembuatan semen
kandungan silika yang baik untuk campuran limestone agar menjadi semen
yang baik yaitu SiO3 Silika Oksidasi, pada siltstone nilainya bervariasi
tergantung pada letak geografis material yang ditambang.

Penambangan limestone dan siltstone dilakukan dengan cara peledakan,


kemudian digali dengan menggunakan Excavator Caterpillar 390 dan diangkut
dengan menggunakan Off Highway Truck Caterpillar 773 untuk dibawa ke
crusher. Untuk pasir besi (iron sand) didapatkan dari PT. Samana Citra di desa
Lampanah, Krueng Raya.

b. Crusher
Material tersebut (limestone, siltstone, dan shell stone) dilakukan pengecilan
ukuran sampai ukuran yang telah ditetapkan di crusher untuk selanjutnya
kemudian disimpan di Stock Pile (Storage). Untuk produk hasil dari crusher
sekitar 20-25 mm.
c. Storage
Bahan baku tadi nanti akan ditampung di dalam storage untuk selanjutnya
dilakukan proses prehomogenisasi yang disebut reclaimer. Proses
prehomogenisasi di reclaimer ialah proses yang sangat penting untuk menjamin
kualitas dari produk yang dihasilkan baik dari raw meal hingga produk akhir,
yaitu semen.
d. Raw Mill
Dari stock pile dimasukkan ke raw mill ditambahkan pasir besi yang dipasok
dari PT. Samana Citra di desa Lampanah yang selanjutnya akan digiling dan
dikeringkan menjadi raw meal. Raw meal ialah tepung baku yang merupakan
bahan baku untuk pembuatan terak (clinker). Raw meal berbentuk seperti powder
yang mempunyai kehalusan tertentu. Raw meal mempunyai sifat fisika dan kimia
tertentu yang digunakan sebagai quality control of product. Sifat kimia digunakan
sebagai pengatur proporsi bahan-bahan yang akan diumpankan ke dalam proses.
Raw Meal dihasilkan dari sebuah sistem peralatan yaitu Raw Mill Plant yang
terdiri dari alat-alat utama, sistem transport dan alat-alat separasi untuk kemudian
disimpan di Raw Meal Silo.
e. Pemanasan dan Pembakaran (Kiln)
Raw Meal yang disimpan dalam CF Silo digunakan sebagai Umpan Kiln (Kiln
Feed) akan mengalami beberapa tahap proses sebelum akhirnya menjadi klinker
kemudian melalui sistem pendinginan dan melalui alat transport untuk disimpan
di Klinker Silo. Proses pembakaran menggunakan bahan bakar batubara yang
telah digiling dan dikeringkan melalui Coal Mill.
f. Penggilingan Clinker (Cement Mill)
Klinker yang ditranspor dari Klinker Silo digiling di Cement Mill dengan
menambahkan Gypsum. Proses penggilingan semen ini merupakan tahapan
dimana kita akan mendapatkan semen seperti yang di pasar. Material ini bersama-
sama diumpankan ke cement mill kemudian mengalami proses penggilingan dan
produknya berupa semen OPC Tipe I dan PCC. Setelah didapat semen yang
berkualitas maka semen tersebut disimpan melalui semen silo kemudian
ditransport ke bin semen melalui air slide, belt conveyor, dan vibrating screen.
g. Pengantongan Semen (Packing Plant)
Packing plant adalah sebuah kombinasi mesin dari alat transpor sampai ke
packer. Packer berfungsi untuk melakukan pembungkusan atau pengepakan
semen bungkus atau zak dan timbangan berat yang ditetapkan. Packer merupakan
unit terakhir dari proses produksi dari suatu pabrik semen dimana produk packer
yang telah dikemas berupa semen sak.
Gambar 2. Produk Semen PT. Solusi Bangun Andalas

III. Pengelolaan Lingkungan oleh PT. Solusi Bangun Andalas

PT. Solusi Bangun Andalas memiliki program penambangan yaitu pengolahan


dan kegiatan penunjang proyek harus dikelola dengan benar untuk memastikan agar
dampak yang mungkin timbul dapat dikurangi seminimal mungkin. Hal yang sama
pentingnya adalah memastikan agar setiap keputusan yang diambil setiap hari selama
kegiatan pembangunan berlangsung, dilakukan dengan mempertimbangkan realitas
penutupan tambang dalam jangka panjang. Beberapa prioritas utama pengelolaan yang
diidentifikasi selama kegiatan AMDAL proyek adalah penempatan batuan limbah atau
tailing, mempertahankan mutu air dan memastikan bahwa perubahan permukaan lahan
menyertakan visi mengenai penggunaan lahan yang sesuai dengan pasca operasi
tambang. Berikut beberapa penanganan/pengelolaan yang dilakukan oleh PT. Solusi
Bangun Andalas, antara lain:
1. Pemantauan Mutu Air
PT Solusi Bangun Andalas menerapkan sistem pengelolaan air terpadu untuk
memastikan dampak minimum terhadap mutu air pada sistem air di daerah setempat.
Selama tambang beroperasi, tanaman asli setempat ditanam kembali sesegera
mungkin pada lahan-lahan yang dibuka, untuk meminimalkan luas tanah terbuka dan
mencegah erosi yang dapat mempengaruhi mutu air.
Fasilitas pengendalian endapan, seperti kolam dan saluran pengalih, harus
dibangun untuk mengendapkan sedimen, sehingga hanya air bersih dan tidak terkena
dampak yang mengalir ke luar lokasi proyek.
2. Polusi (debu)
Untuk mengurangi debu akibat dari proses peledakan dan penambangan perlu
dilakukan pengendalian oleh pihak PT. Semen Bangun Andalas pada area Packing
Plant dan pada sistem transportasi pengangkutan semen. Pada area Packing Plant dapat
dilakukan pengendalian dengan mengganti proses pengemasan semen yang sebagian
dilakukan secara manual dengan proses yang dilakukan secara otomatis seluruhnya
(dengan menggunakan alat bantu) sehingga dapat mengurangi kadar debu yang
berterbangan sekaligus memudahkan pekerjaan pengemasan semen agar lebih singkat
dan efisien.
3. Mengurangi getaran akibat peledakan
Pemakaian delay yang efektif dan pengisian bahan peledak per delay yang ideal
dapat mengurangi nilai getaran tanah akibat peledakan. Begitu juga dengan
pemanfaatan metode presplitt yang telah mengembalikan nilai getaran kembali
dibawah 5 mm/s pada jarak 500 m sesuai dengan harapan perusahaan untuk menjaga
keamanan bangunan dan bench yang berjarak hanya sekitar 400-600 m dari lokasi
peledakan.
4. Perbaikan Lahan Pasca Tambang
PT. Semen Bangun Andalas mengembalikan fungsi area penambangan yaitu
reklamasi lahan yang sudah tidak digunakan dan penutupan tambang. Untuk
penutupan tambang direncanakan akan dilakukan penghutanan kembali area
penambangan yang dilengkapi dengan sarana pendukung seperti waduk dan tata ruang
untuk menjaga sehingga tidak terjadi erosi. PT. Semen Bangun Andalas juga berusaha
untuk mengembalikan fauna yang pernah berhabitat disana sebelum dilakukan
aktivitas penambangan.
5. Pengolahan Limbah B3
Sistem pengelolaan limbah B3 PT. Solusi Bangun Andalas mengacu pada PP
No. 101 tahun 2014. Pengelolaan limbah B3 yang dilakukan PT. Solusi Bangun
Andalas meliputi kegiatan reduksi, pengemasan dan pewadahan, pemberian simbol
dan label, penyimpanan, pengangkutan hingga pemanfaatan.

Anda mungkin juga menyukai