A. AKTIVITAS PENAMBANGAN
Aktivitas Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan
galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis
maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah
permukaan air.di PT BARA ADHIPRATAMA memiliki tahapan-tahapan dalam
melakukan penambangan.
I. Pembersihan Lahan ( Land Clearing )
Pembukaan lokasi penambangan merupakan kegiatan awal untuk
mempersiapkan medan Kerja yang baik untuk kegiatan penambangan. Kegiatan
pembukaan lokasi penambangan meliputi Pekerjaan pembersihan lahan dari vegetasi
( Land Clearing ), pengupasan tanah penutup Dan Pembersihan lahan dari semak-semak
dan pohon besar ( Clearing ) dengan menggunakan Bulldozer, naik menyusuri bukit
kemudian turun menggusur semak dan pepohonan ke arah Bawah dengan
memanfaatkan gaya gravitasi bumi agar tenaga gusur alat menjadi besar. Penanganan
pepohonan besar dipisahkan dari semak-semak dengan tujuan untuk memudahkan
Pekerjaan selanjutnya.
II. Pengupasan Lapisan Tanah Penutup ( Overburden )
Pengupasan lapisan tanah penutup dilakukan dengan menggunakan Excavator
DOSSAN 300 Bulldozer,Dump Truck HINO Tanah penutup terbagi atas dua yaitu
tanah pucuk ( top soil ), dan over burden. Tanah Penutup ( top soil ) adalah tanah
penutup yang belum memiliki struktur batuan sedimen. Over Burden adalah tanah
penutup yang sudah memiliki struktur batuan sedimen. Pengupasan tanah Penutup ini
dilakukan sampai batubara yang akan diambil terlihat ( ter-expose ). Tanah penutup
Yang telah dikupas ( disposal ) akan dipindahkan ke tempat penampungan disposal.
Setelah Kegiatan pembukaan lokasi tambang dan pembersihan lahan selesai dikerjakan,
selanjutnya yang Dilakukan adalah pengupasan lapisan penutup yang terdiri dari tanah
dan batuan. Pada bagian atas Top soil ini kaya dengan unsur hara ( Humus ) tebalnya
sekitar 10 – 30 cm. Untuk lapisan Selanjutnya lapisan tanah merah ( Sub Top Soil ).
Penggalian dikerjakan oleh Excavator dan Diangkut dengan menggunakan Dump Truck
dipindahkan menuju disposal yang nantinya akan Digunakan kembali untuk reklamasi
pada daerah bekas tambang.
V. PENGANGKUTAN
Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau
membawa material atau Endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke
tempat pengolahan untuk proses lebih Lanjut.Kegiatan pengangkutan menggunakan
Dump Truck yang kemudian dibawa ke tempat pengolahan Untuk dilakukan proses
peremukan ( Crushing ), jumlah truk yang akan digunakan tergantung dari Banyaknya
material batubara hasil pembongkaran yang akan diangkut.
VI. PENGOLAHAN
Pengolahan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menaikkan kadar atau mempertinggi
mutu bahan Galian yang dihasilkan dari tambang sampai memenuhi persyaratan untuk
diperdagangkan atau Dipakai sbagai bahan baku untuk bahan industri lain.Batubara
yang dihasilkan dari tambang ( ROM ) biasanya selain mengandung mineral berharga
Yang diinginkan, juga mengandung mineral pengotor (gangue mineral ) sehingga hasil
tambang Tidak bisa langsung dimanfaatkan atau diperdagangkan. Untuk menghilangkan
mineral pengotor Tersebut sehingga hasil tambang dapat dimanfaatkan atau
diperdagangkan, maka dilakukan dengan Pengolahan bahan galian ( ore/mineral
dressing ). Proses pemisahan antara mineral berharga Dengan mineral – mineral
pengotor didasarkan kepada perbedaan baik fisik maupun sifat kimia Mineral berharga
dengan mineral pengotornya.Keuntungan lain dari pengolahan bahan galian selain
meningkatkan kadar mutunya, ialah juga Mengurangi jumlah volume dan beratnya
sehingga dapat mengurangi jumlah volume dan beratnya Sehingga dapat mengurangi
ongkos pengangkutannya.
VII. PEMASARAN
Merupakan tahap akhir, dimana batubara yang telah bersih melalui tahap pengolahan
siap untuk Dipasarkan, pihak konsumen akan membeli dengan berbagai macam jenis
batubara dengan nilai Kalori yang berbeda.
VIII. REKLAMASI
Reklamasi merupakan pekerjaan –pekerjaan yang bertujuan untuk memperbaiki atau
Mengembalikan tata lingkungan hidup agar lebih berdaya guna. Usaha ini harus
dilakukan setiapperusahaan pertambangan sesuai peraturan yang berlaku.
Dalam pelaksanaannya ada beberapa kesulitan untuk reklamasi daerah bekas tambang
apabila
tanpa perencanaan pengelolahan yang baik. Kesulitan tersebut antara lain :
1. Tidak dilakukannya pengamatan terhadap tanah humus sehingga dalam
pelaksanaannya banyak tanah humus yang terbuang.
2. Tidak dilakukannya dengan tuntas sehingga terdapat bekas daerah tambang yang
dibiarkan terbuka untuk beberapa lama karena ada sebagian tanah galian masih tersisa.
3. Kesulitan penentuan lokasi penimbunan tanah penutup.Beberapa faktor penting yang
saling mempengaruhi lingkungan dari kegiatan pertambangan antara lain penerapan
teknologi pertambangan. Kegiatan faktor ini saling berpengaruh bukan hanya pada
lingkungan diluar pertambangan dimana daya dukung menjadi berkurang, akan tetapi
kegiatan penambangan akan mengalami hambatan dalam kelancara operasinya.
Reklamasi didaerah bekas tambang dilakukan dengan cara pengambilan kembali tanah
penutup ( top soil ) ke bekas daerah penambangan kemudian dilakukan pemupukan
tanah untuk mengembalikan kestabilan dan kesuburan tanah. Sehingga dapat ditanami
tanaman yang lebih produktif bagi penduduk setempat, agar tata lingkungan tidak jauh
berbeda dengan lingkungan sebelumnya maka dipilih bibit sawit dan bibit karet sebagai
tanaman reklamasi. Kegiatan reklamasi akan dilakukan setelah kegiatan penambangan
selesai, dalam hal ini setelah penambangan pada suatu daerah selesai dilaksanakan,
dengan urutan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengupasan lapisan tanah penutup ( top soil ) dilaksanakan.
2. Lapisan tanah penutup ( top soil ) tersebut dikumpulkan pada suatu tempat.
3. Kegiatan penambangan dan pengolahan.
4. Tailing dari proses pengolahan dimasukkan kembali pada blok yang telah ditambang.
5. Perataan tinggi daerah penambangan dengan daerah sekelilingnya yang tidak
ditambang.
6. Penyebaran lapisan tanah penutup ( top soil ).
7. Penanaman dengan tanaman keras yang cocok dengan daerah tersebut.
I. Excavator
Excavator merupakan alat berat yang multifungsi dan banyak digunakan tidak hanya
untuk konstruksi, tetapi juga untuk kehutanan. Dalam usaha pertambangan, excavator
lebih berfungsi untuk mengangkat material berat seperti bebatuan maupun tanah yang
berada di lapisan teratas. Alat berat ini tidak hanya digunakan untuk menggali, tetapi
juga untuk memuat dan memindahkan bahan-bahan.