Land clearing dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pembersihan lahan tambang batubara dari
material hutan yang meliputi pepohonan, hutan belukar sampai alang-alang. Umumnya kegiatan
penambangan batu bara selalu diawali dengan pembersihan lahan konsesi yang akan ditambang.
Variabel yang mempengaruhi pekerjaan land clearing yaitu : Jenis pepohonan yang tumbuh,
Kondisi dan daya dukung tanah, Topografi Hujan dan juga perubahan cuaca.
Proses land clearing Mitrabara Adiperdana mengambil tempat di wilayah konsesi kami di desa
Long Loreh, kecamatan Malinau Selatan, kabupaten Malinau. Menggunakan bulldozer ripper,
lahan pertambangan dibersihkan dari semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar.
Secara umum membutuhkan waktu sesuai luas lahan yang akan ditambang
Waste Removal, Pada tahap ketiga ini adalah pemindahan lahan (tanah) ini dimaksudkan untuk
menyelamatkan tanah tersebut agar tidak rusak sehingga masih mempunyai unsur tanah yang
masih asli, sehingga tanah ini dapat diguanakan dan ditanami kembali pada saat kegiatan
reklamasi atau penghijauan kembali. Tanah penutup dapat ditimbun dengan dua cara yaitu
backfilling dan penimbunan langsung. Tanah penutup yang akan dijadikan material backfilling
biasanya akan ditimbun ke penimbunan sementara pada saat tambang baru dibuka dan akan
diangkut kembali ke daerah yang telah tertambang (mined out). Kegiatan ini dimaksudkan agar
pit bekas tambang tidak meninggalkan lubang yang besar dan dapat digunakan untuk rehabilitasi
lahan pasca tambang.
Pengangkutan batu bara dari stockpile menuju ke port / jetty yang dilanjutkan
dengan proses transshipment.