Anda di halaman 1dari 62

KEMENTERIAN ENERGI DAN

SUMBER DAYA MINERAL

EVALUASI RENCANA KERJA ANGGARAN DAN


BIAYA (RKAB)
ASPEK STANDARDISASI DAN USAHA JASA
MINERAL DAN BATUBARA

1
OUTLINE PEMBAHASAN

1. Evaluasi Aspek Standardisasi Mineral dan


Batubara
2. Evaluasi Aspek Usaha Jasa Mineral dan
Batubara

2
1. EVALUASI ASPEK STANDARDISASI MINERAL DAN BATUBARA

3
I. DEFINISI
UU Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian
Kesesuaian (Pasal 1):
 Standardisasi yaitu proses merencanakan, merumuskan,
menetapkan, menerapkan, memberlakukan, memelihara, dan
mengawasi standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama
dengan semua Pemangku Kepentingan.
 Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan,
termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus
semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat keselamatan,
keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pengalaman, serta perkembangan masa
kini dan masa depan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya.
4
4
II. REGULASI STANDARDISASI SUBSEKTOR MINERBA
1. UU 3 Tahun 2020
 Pasal 6: Kewenangan Pemerintah Pusat dalam pengelolaan pertambangan minerba, huruf
d: penetapan standar nasional, pedoman, dan kriteria;
Penjelasan pasal 6 D: Standar nasional di bidang pertambangan minerba adalah
spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan.
 Pasal 139: Menteri bertanggung jawab melakukan pembinaan atas pelaksanaan kegiatan
Usaha Pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP, IUPK, IUPK sebagai Kelanjutan
Operasi Kontrak/Perjanjian, IPR, SIPB, Izin Pengangkutan dan Penjualan, atau IUJP. Ayat 2a:
pemberian pedoman dan standar pelaksanaan pengelolaan usaha pertambangan;
 Pasal 106 Pemegang IUP dan IUPK wajib mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja
setempat, barang, dan jasa dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Penjelasan Pasal 106: Pemanfaatan tenaga kerja setempat tetap mempertimbangkan
kompetensi tenaga kerja dan keahlian tenaga kerja yang tersedia.

5
II. REGULASI STANDARDISASI SUBSEKTOR MINERBA
2. PP 55/ 2010
 Pasal 12 angka (1) huruf c, pembinaan kegiatan usaha
pertambangan dilakukan melalui penerapan standar
kompetensi tenaga kerja pertambangan.
 Pasal 27 angka (1) huruf d, pengawasan keselamatan
operasi pertambangan meliputi kompetensi tenaga teknik.
 Pasal 30 ayat (1) huruf b, pengawasan pengembangan
tenaga kerja teknis pertambangan  pelaksanaan uji
kompetensi.

6
II. REGULASI STANDARDISASI SUBSEKTOR MINERBA
3. PerMen ESDM Nomor 42 Tahun 2016 tentang Standardisasi
Kompetensi Kerja di Bidang Pertambangan Minerba
• Pasal 4 ayat (1): Setiap tenaga kerja di bidang pertambangan
Minerba wajib memiliki kompetensi kerja bidang pertambangan
Minerba.
• Pasal 4 ayat (2): Kompetensi bidang Pertambangan Minerba
mengacu:
1. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
2. Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK), dan
3. Standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI)

7
II. REGULASI STANDARDISASI SUBSEKTOR MINERBA
4. PerMen ESDM Nomor 43/ 2016 tentang Penetapan dan Pemberlakuan Standar
Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) Pengawas Operasional di Bidang Pertambangan
Minerba
Pemberlakuan kewajiban untuk SKKK Pengawas Operasional (POP, POM, POU).
5. Permen ESDM Nomor 07 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan
dan Pelaporan pada Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba
Pasal 62, Pemegang IUP/ IUPK wajib:
 Menerapkan standar kompetensi tenaga kerja pertambangan.
 Menyusun laporan Eksplorasi dan Studi Kelayakan berdasarkan SNI dan
ditandatangani oleh competent person sepanjang telah terdapat competent person
sesuai peraturan perundang-undangan bagi komoditas Mineral logam, Mineral bukan
logam, dan Batubara.

8
II. REGULASI STANDARDISASI SUBSEKTOR MINERBA
6. PerMen ESDM Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah
Pertambangan Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Minerba:
1) Pasal 7, 8 dan 9: pemegang IUP/ IUPK Eksplorasi, IUP / IUPK OP, IUP OPK
pengolahan dan/atau pemurnian, dan IUJP wajib:
 KTT/ KTBT/ PTL/ PJO harus memiliki kompetensi di bidang teknis
pertambangan.
 memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten.

2) Pasal 28: Pemegang IUP/ IUPK Eksplorasi, IUP/ IUPK OP,


dan IUP OPK Pengolahan dan/atau Pemurnian wajib menerapkan SKKK,
SKKNI, serta SNI sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
9
II. REGULASI STANDARDISASI SUBSEKTOR MINERBA
7. KepMen ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik:
Lampiran I, pengangkatan:
 KTT/ PTL/ KTBT harus memiliki sertifikat kompetensi pengawas
operasional yang diregistrasi.
 Pengawas Operasional harus memiliki sertifikat kompetensi pengawas
operasional sesuai jenjang jabatannya.
 Pengawas Teknis (kelistrikan/ permesinan/ peralatan) harus memiliki
sertifikat kompetensi pengawas teknis sesuai jenjang jabatannya.
 PJO harus memiliki sertifikat kompetensi pengawas operasional atau
sertifikasi kualifikasi yang diakui KAIT

10
II. REGULASI STANDARDISASI SUBSEKTOR MINERBA

Lampiran II, III, V dan VI, penetapan:


 Orang yang Berkompeten (Competent Person) untuk pelaporan
hasil eksplorasi dan/atau estimasi sumber daya dan/atau estimasi
cadangan harus memiliki sertifikat kompetensi di bidang
pelaporan hasil eksplorasi dan/atau estimasi sumber daya
dan/atau estimasi cadangan.
 Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten (ahli geologi, ahli
penambangan, ahli pengolahan dan/ atau pemurnian, ahli
lingkungan dan juru ukur tambang) harus memiliki sertifikat
kompetensi sesuai bidang pekerjaannya. mulai disusun RSKKNI
di tahun 2019.
11
II. REGULASI STANDARDISASI SUBSEKTOR MINERBA
 Juru ledak adalah seseorang yang diangkat oleh Perusahaan
Pertambangan atau KTT/PTL yang bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan peledakan dan/atau melakukan inisiasi peledakan
serta memiliki Kartu Izin Meledakkan (KIM).
 Pekerjaan peledakan terdiri atas persiapan peledakan (KPP
pertama dan madya) dan pelaksanaan peledakan (KIM).
 KPP pertama diklat internal dan KPP madya diklat juru ledak
kelas II.
 KIM hanya dapat diberikan kepada seseorang yang memiliki
sertifikat kompetensi juru ledak (kelas II) dan berumur paling
kurang 21 (dua puluh satu) tahun.
12
II. REGULASI STANDARDISASI SUBSEKTOR MINERBA

 Terdapat 29 kegiatan yang diharuskan dilakukan oleh


Pengawas Operasional/ Pengawas Teknis/ Orang Yang
Berkompeten/ Tenaga Teknis Pertambangan Yang
Berkompeten/ Juru Ledak sesuai KepMen ESDM Nomor
1827 K/30/MEM/2018, (rincian kegiatan terlampir)
 dan 2 kegiatan oleh Surveyor Kualitas dan Surveyor
Kuantitas Batubara sesuai Perdirjen Minerba 481 Tahun
2014 tentang Tata Cara Penetapan Surveyor Untuk
Verifikasi Analisis Kualitas dan Kuantitas Penjualan
Batubara.
13
3. Standar Dalam RKAB

SNI

SOP SI

Standar
SKKI SKKNI

SKKK

14
3.1 Standar Nasional Indonesia (SNI)
 Standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan
berlaku di wilayah NKRI.
 Contoh SNI sub sektor minerba:

Catatan: Kelima SNI di atas merupakan SNI Wajib yang diterapkan di kegiatan operasional
pertambangan Minerba

15
V. STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)

Konsensus Pemeliharaan
Pengusulan Perumusan Penetapan SNI
Nasional SNI
(BSN) (KOMTEK) (STAKEHOLDER) (Ka. BSN)
(KOMTEK)
program SNI
Pengusulan

Rancangan SNI  Kaji ulang > 5 tahun


 Menjaga kesesuaian SNI

Kebutuhan
pasar

16
3.2 Standar Internasional (SI)
 Standar yang dikembangkan oleh Badan Standardisasi
Internasional yang diterapkan di seluruh dunia. Standar ini dapat
digunakan secara langsung atau disesuaikan dengan kondisi negara
setempat.
 Contoh: International Organization for Standardization (ISO) 9001,
ISO 14001, dll

3.3 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

 Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,


keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan
dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

17
Contoh SKKNI Sub Sektor Minerba
No. Judul Nomor SK Tahun Perumusan Judul Singkat Kaji Ulang

1 SKKNI sektor Mineral, Batubara, dan Panasbumi, Sub Sektor Mineral dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Pemetaan Tambang Terbuka 2019
Batubara, Bidang Survei Tambang Sub Bidang Pemetaan Tambang Terbuka Transmigrasi Nomor KEP.180/MEN/V/2009 2008-2009

2 SKKNI sektor Mineral, Batubara, dan Panasbumi, Sub Sektor Mineral dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2019
Batubara, Subbidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Transmigrasi Nomor 2009-2010
KEP.157/MEN/VIII/2010
3 SKKNI sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Sub Sektor Mineral dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Ventilasi Tambang Bawah Tanah 2019
Batubara Bidang Tambang Bawah Tanah Sub Bidang Ventilasi Tambang Transmigrasi Nomor 612 Tahun 2012 2011-2012 Jabatan Kerja Operator Ventilasi
Bawah Tanah Jabatan Kerja Operator Ventilasi
4 SKKNI sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Sub Sektor Mineral dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Survei Tambang Bawah Tanah 2019
Batubara Bidang Tambang Bawah Tanah Sub Bidang Survei Tambang Bawah Transmigrasi Nomor 715 Tahun 2012 2011-2012 Jabatan Kerja Operator Survei
Tanah Jabatan Kerja Operator Survei Tambang Bawah Tanah Tambang Bawah Tanah
5 SKKNI Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Sub Sektor Mineral dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Lingkungan Pertambangan 2019
Batubara Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Transmigrasi Nomor 716 Tahun 2012 2011-2012
Pertambangan Sub Bidang Lingkungan Pertambangan
6 SKKNI sektor Energi dan Sumber Daya Mineral subsektor Mineral dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Pengeboran dan Peledakan pada 2019
Batubara Bidang Tambang Bawah Tanah Subbidang Pengeboran dan Transmigrasi Nomor 117 Tahun 2014 Tambang Bawah Tanah Jabatan
Peledakan pada Tambang Bawah Tanah Jabatan Kerja Operator Pengeboran 2013-2014 Kerja Operator Pengeboran untuk
untuk Peledakan pada Tambang Bawah Tanah Peledakan pada Tambang Bawah
Tanah
7 SKKNI Kategori Pertambangan dan Penggalian Golongan Pokok Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Pengawasan Kegiatan Pengeboran 2019
Pertambangan Batubara dan Lignit Bidang Pengawasan Kegiatan Pengeboran Transmigrasi Nomor 395 Tahun 2014 dan Peledakan pada Tambang
2014
dan Peledakan pada Tambang Terbuka untuk Pertambangan Mineral dan Terbuka untuk Pertambangan Mineral
Batubara dan Batubara
8 SKKNI kategori Pertambangan Dan Penggalian Golongan Pokok Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Pelaksanaan Peledakan Pada 2021
Pertambangan Batu Bara Dan Lignit Bidang Pelaksanaan Peledakan Pada Transmigrasi Nomor 383 Tahun 2015 Tambang Terbuka Untuk
2015
Tambang Terbuka Untuk Pertambangan Mineral Dan Batubara Pertambangan Mineral Dan Batubara

9 SKKNI kategori Pertambangan Dan Penggalian Golongan Pokok Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Pengoperasian mesin bor untuk 2021
Pertambangan Batu Bara Dan Lignit Bidang pengoperasian mesin bor untuk Transmigrasi Nomor 39 Tahun 2016 2016 lubang ledak pada tambang terbuka
lubang ledak pada tambang terbuka mineral dan batubara mineral dan batubara
10 SKKNI kategori Pertambangan Dan Penggalian Golongan Pokok Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Pengoperasian penyaliran tambang 2021
Pertambangan Batu Bara Dan Lignit Bidang pengoperasian penyaliran Transmigrasi Nomor 38 Tahun 2016 2016 terbuka pada kegiatan pertambangan
tambang terbuka pada kegiatan pertambangan mineral dan batubara mineral dan batubara
11 SKKNI bidang Mengelola Gudang Bahan Peledak Pada Pertambangan Mengelola Gudang Bahan Peledak 2021
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI
Mineral dan Batubara 2017 Pada Pertambangan Mineral dan
Nomor 320 Tahun 2017
Batubara
12 SKKNI bidang Pelaksanaan Perancangan dan Evaluasi Pengeboran dan Pelaksanaan Perancangan dan 2021
Peledakan Tambang Terbuka Mineral dan Batubara Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Evaluasi Pengeboran dan Peledakan
2017
Nomor 318 Tahun 2017 Tambang Terbuka Mineral dan
Batubara

18
Contoh SKKNI Sub Sektor Minerba (lanjutan)
No. Judul Nomor SK Tahun Perumusan Judul Singkat Kaji Ulang

13 SKKNI bidang Pemandu Kegiatan Pengeboran Tambang Terbuka Mineral dan Pemandu Kegiatan Pengeboran 2021
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI
Batubara 2017 Tambang Terbuka Mineral dan
Nomor 316 Tahun 2017
Batubara
14 SKKNI bidang Kegiatan Eksplorasi Terperinci Subbidang Pelaporan Kegiatan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Pelaporan Kegiatan Eksplorasi 2024
2018-2019
Eksplorasi Terperinci Mineral dan Batubara Nomor 98 Tahun 2019 Terperinci Mineral dan Batubara
15 SKKNI bidang Melaksanakan Kegiatan Eksplorasi Terperinci Subbidang Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Pemodelan dan Estimasi Sumber 2024
2018-2019
Pemodelan dan Estimasi Sumber Daya Mineral dan Batubara Nomor 88 Tahun 2019 Daya Mineral dan Batubara
16 SKKNI bidang Kegiatan Studi Kelayakan Subbidang Melakukan Estimasi Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Estimasi Cadangan Mineral dan 2024
2018-2019
Cadangan Mineral dan Batubara Nomor 40 Tahun 2019 Batubara
17 SKKNI bidang Pengolahan dan/atau Pemurnian Mineral Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Pengolahan dan/atau Pemurnian 2025
2019-2020
Nomor 319 Tahun 2020 Mineral
18 SKKNI bidang Pengolahan Batubara Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Pengolahan Batubara 2025
2019-2020
Nomor 320 Tahun 2020
19 SKKNI bidang Merencanakan Reklamasi pada Kegiatan Pertambangan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Merencanakan Reklamasi 2025
2019-2020
Mineral dan Batubara Nomor 359 Tahun 2020
20 SKKNI bidang Melaksanakan Reklamasi pada Kegiatan Pertambangan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Melaksanakan Reklamasi 2025
2019-2020
Mineral dan Batubara Nomor 360 Tahun 2020
21 S KKNI Me la ks a nakan Kegiata n P e nge lolaa n P a s ca ta mbang pa da Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Melaksanakan Kegiatan Pengelolaan 2025
2019-2020
Ke gia ta n P e rtamba nga n Mine ral da n Ba tuba ra Nomor 380 Tahun 2020 Pascatambang
22 SKKNI Merencanakan Operasional Tambang Terbuka Jangka Pendek Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI 2019-2020 Perencanaan Tambang Jangka 2026
Nomor 64 Tahun 2021 Pendek
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI 2019-2020 Perencanaan Tambang Jangka 2026
23 SKKNI Merencanakan Operasional Tambang Terbuka Jangka Panjang
Nomor 63 Tahun 2021 Panjang
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI 2019-2020 Geoteknik Tambang 2026
24 SKKNI Melaksanakan Pengelolaan Geoteknik Tambang Terbuka Minerba
Nomor 83 Tahun 2021
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI 2019-2020 Pengoperasian Peralatan 2026
25 SKKNI Pelaksanaan Pengoperasian Peralatan Penambangan
Nomor 90 Tahun 2021 Penambangan
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI 2019-2020 2026
26 SKKNI Bidang Eksplorasi Pendahuluan Subbidang Melaksanakan Prospeksi Melaksanakan Prospeksi
Nomor 96 Tahun 2021
SKKNI Bidang Eksplorasi Terpecinci Subbidang Merencanakan Kegiatan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI 2019-2020 Merencanakan Kegiatan 2026
27
Eksplorasi Terperinci Nomor 98 Tahun 2021 Eksplorasi Terperinci
SKKNI Bidang Eksplorasi Terpecinci Subbidang Melaksanakan Pengeboran Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI 2019-2020 Melaksanakan Pengeboran 2026
28
Terperinci Nomor 99 Tahun 2021 Terperinci
SKKNI Bidang Eksplorasi Pendahuluan Subbidang Melakukan Pembuatan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI 2019-2020 Melakukan Pembuatan Model 2026
29
Model Geologi Awal Nomor 100 Tahun 2021 Geologi Awal
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI 2019-2020 Penyanggaan Tambang Bawah 2026
30 SKKNI Bidang Pelaksanaan Kegiatan Penyanggaan Tambang Bawah Tanah Nomor 102 Tahun 2021 Tanah

19
VI. STANDAR KOMPETENSI KERJA
RIP
PEMETAAN SKKNI
KEBUTUHAN
SKKNI

KAJI ULANG SKKNI PERUMUSAN RSKKNI

PENERAPAN SKKNI VERIFIKASI RSKKNI


= RSKKNI 1

KOMITE SKKNI VALIDASI > PRA


KONVENSI
PENETAPAN SKKNI
= RSKKNI 2

PEMBAKUAN > VERIFIKASI –


KONVENSI = RSKKNI 2
RSKKNI - 3
20
3.4 Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK)
 Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
ketrampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang dikembangkan dan
digunakan khusus di bidang pertambangan mineral dan
batubara.
 Permen ESDM No. 43 Tahun 2016 tentang Penetapan dan
Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) Pengawas
Operasional di Bidang Pertambangan Minerba:
1. Pengawas Operasional Pertama
2. Pengawas Operasional Madya
3. Pengawas Operasional Utama

21
3.5 Standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI)
 Standar Kompetensi Kerja yang berlaku Internasional dan ditetapkan
oleh Badan Multinasional.
 Contoh: Certificate II In Emergency Medical Service First Response
(BSBMED301B - Interpret and apply medical terminology appropriately),
dll
 Catatan: sumber: https://www.bnsp.go.id/skk

3.6 Standar Operating Procedure (SOP)


 Serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai proses
penyelenggaraan aktifitas organisasi, bagaimana dan kapan harus
dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
 Contoh: SOP Pengelolaan Kelelahan (Fatigue), SOP Bekerja di
Ketinggian, dll
Catatan: KTT menetapkan tata cara baku sesuai Kepmen ESDM Nomor
1827.K/30/MEM/2018, berdasarkan identifikasi terdapat ≥ 46 tata cara baku
kegiatan pertambangan
22
4. Evaluasi RKAB Standardisasi Berdasarkan
KEPMEN ESDM No. 1806.K/30/MEM/2018
Format penyusunan RKAB aspek Standardisasi berdasarkan tahapan dan
komoditas

Lampiran I (IUP atau Lampiran II (IUP atau Lampiran III (IUP OP Khusus
IUPK Eksplorasi) IUPK Operasi Produksi) Pengolahan dan/atau Pemurnian)

• IA (Komoditas Mineral • IIA (Komoditas Mineral • IIIA (Komoditas Mineral Logam) 


Logam)  Matrik 11a Logam)  Matrik 25a Matrik 14a
• IB (Komoditas Mineral • IIB (Komoditas Mineral • IIIB (Komoditas Mineral Bukan
Bukan Logam)  Matrik Bukan Logam)  Logam)  Matrik 15a
10a Matrik 24a • IIID (Komoditas Batubara)  Matrik
• ID (Komoditas Batubara) • IIC (Komoditas Batuan) 15a
 Matrik 11a  Matrik 20
• IID (Komoditas
Batubara)  matrik 23a

23
4.1 Format Rencana dan Realisasi Standardisasi IUP/IUPK
Tahun ke N-1 dan Rencana Tahun N

24
4.2 PENYAMPAIAN RKAB ASPEK STANDARDISASI
Mendata SNI/SI yang diterapkan Pemegang IUP/IUPK
SNI SI

Mendata Standar Kompetensi yang diterapkan


Pemegang IUP/IUPK KTT
SKKK SKKNI SKI mendata
dan
dimasukkan
Mendata SOP yang dimiliki Pemegang IUP/IUPK dalam
dokumen
1. Eksplorasi RKAB
2. Kontruksi Penambangan
3. Pengangkutan
4. Penambangan
5. Dan lain-lain

25
25
4.3 Evaluasi Daftar Standar Yang Diterapkan

Untuk rencana Tahun N dapat


melihat dalam narasi, disesuaikan
Rencana tahun N-1 dengan kegiatan operasional apa
menjadi acuan saja yang akan dijalankan
Apabila tidak terealisasi harus
evaluasi untuk ada penjelasan alasan tidak
realisasi tahun N-1 terealisasi, hal tersebut dapat
dilihat dalam narasi dokumen
kegiatan operasional apa saja
yang sudah dijalankan

26
4.3 Evaluasi Daftar Standar Yang Diterapkan (lanjutan)

Untuk evaluasi SI  apabila


terdapat kegiatan operasional yang
Untuk proses evaluasi Rencana
tidak ada SNI-nya, maka bisa
& Realisasi sama perlakuannya
menerapkan SI, atau SI bisa
dengan proses evaluasi di SNI
diterapkan sesuai kepentingan
kegiatan operasional perusahaan

Catatan: harus jelas nomor dan judul standar 27


Contoh Evaluasi Daftar Standar Yang Diterapkan
SNI Standar Internasional
Realisasi Rencana Realisasi Rencana
No Rencana Tahun
Rencana Tahun ke (2021) Tahun ke
Tahun ke (2021) Tahun ke (2022) ke (2021) Tahun ke (2021)
(2022)
STANDAR ISO STANDAR ISO
STANDAR ISO
SKKNI nomor 40 tahun SKKNI nomor 40 tahun 45001-2018 45001-2018
SKKNI nomor 40 tahun 2019 45001-2018
2019 tentang Studi 2019 tentang Studi Standar Sistem Standar Sistem
tentang Studi kelayakan Standar Sistem
1 kelayakan melakukan kelayakan melakukan Manajemen Manajemen
melakukan estimasi cadangan Manajemen
estimasi cadangan mineral estimasi cadangan Keselamatan Keselamatan
mineral dan batubara Keselamatan dan
dan batubara mineral dan batubara dan Kesehatan dan Kesehatan
Kesehatan Kerja
Kerja Kerja
SKKNI nomor 88 tahun 2019 SKKNI nomor 88 tahun SKKNI nomor 88 tahun
tentang Permodelan dan 2019 tentang Permodelan 2019 tentang Permodelan
2
estimasi cadangan mineral dan dan estimasi cadangan dan estimasi cadangan
batubara mineral dan batubara mineral dan batubara

SKKNI nomor 98 tahun SKKNI nomor 98 tahun


SKKNI nomor 98 tahun 2019
2019 tentang Pelaporan 2019 tentang Pelaporan
3 tentang Pelaporan eksplorasi
eksplorasi terperinci eksplorasi terperinci
terperinci mineral dan batubara
mineral dan batubara mineral dan batubara

SNI 6350:2016, SNI 6350:2016,


SNI 6350:2016, Demarkasi di
4 Demarkasi di area Demarkasi di area      
area pertambangan
pertambangan pertambangan
SNI 6351:2016, Rambu- SNI 6351:2016, Rambu-
SNI 6351:2016, Rambu-rambu
5 rambu jalan di area rambu jalan di area      
jalan di area tambang
tambang tambang
SNI 4726:2011 Pedoman SNI 4726:2011 Pedoman SNI 4726:2011 Pedoman
6 pelaporan, sumberdaya, dan pelaporan, sumberdaya, pelaporan, sumberdaya,      
cadangan mineral dan cadangan mineral dan cadangan mineral

Apakah sudah sesuai……. ??? 28


Contoh Evaluasi Daftar Standar Yang Diterapkan
SNI Standar Internasional
Realisasi Rencana Realisasi Rencana
No Rencana Tahun
Rencana Tahun ke (2021) Tahun ke
Tahun ke (2021) Tahun ke (2022) ke (2021) Tahun ke (2021)
(2022)
STANDAR ISO STANDAR ISO
STANDAR ISO
45001-2018 45001-2018
45001-2018
SNI 6350:2016, SNI 6350:2016, Standar Sistem Standar Sistem
SNI 6350:2016, Demarkasi di Standar Sistem
1 Demarkasi di area Demarkasi di area Manajemen Manajemen
area pertambangan Manajemen
pertambangan pertambangan Keselamatan Keselamatan
Keselamatan dan
dan Kesehatan dan Kesehatan
Kesehatan Kerja
Kerja Kerja
SNI 6351:2016, Rambu- SNI 6351:2016, Rambu-
SNI 6351:2016, Rambu-rambu
2 rambu jalan di area rambu jalan di area
jalan di area tambang
tambang tambang

SNI 4726:2019 Pedoman SNI 4726:2019 Pedoman SNI 4726:2019 Pedoman


3 pelaporan, sumberdaya, dan pelaporan, sumberdaya, pelaporan, sumberdaya,
cadangan mineral dan cadangan mineral dan cadangan mineral

29
4.4 Evaluasi Standar Kompetensi

Untuk rencana
Tahun N dapat
Apabila tidak terealisasi harus ada
Rencana tahun N-1 melihat dalam
penjelasan alasan tidak terealisasi, hal
menjadi acuan narasi, standar
tersebut dapat dilihat dalam narasi
evaluasi untuk kompetensi yang
dokumen standar kompetensi yang
realisasi tahun N-1 diterapkan
diterapkan sesuai dengan kegiatan
disesuaikan dengan
operasional yang sudah dijalankan
kegiatan operasional
yang akan dijalankan

Catatan: harus jelas nomor dan judul standar 30


Contoh Evaluasi Standar Kompetensi

Nama Standar Kompetensi*


 
No
Rencana Tahun ke Realisasi Tahun ke Rencana Tahun Ke
(2021) (2021) (2021)
Standar Kompetensi Standar Kompetensi Standar Kompetensi
1
Kerja Khusus (SKKK) Kerja Khusus (SKKK) Kerja Khusus (SKKK)
  a. POP = 1   1
  b. POM = 1   1
  c. POU = -    
2 Juru Ledak = -    
3 Juru Ukur = -    

Apakah sudah sesuai……. ???

31
Contoh Evaluasi Standar Kompetensi

Rencana Realisasi Rencana


No Nama Standar Kompetensi* Tahun Tahun 2021 Tahun
2021 2022

1 KEP.157/MEN/VIII/2010 – SKKNI Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1 1 1


Ketenagakerjaan RI Nomor 320 Tahun 2017 – SKKNI Mengelola
2 2 2 -
Gudang Bahan Peledak Pada Pertambangan Mineral dan Batubara
3 Permen ESDM No. 43/2016 - SKKK Pengawas Operasional Pertama 10 5 5
(POP)
Permen ESDM No. 43/2016 – SKKK Pengawas Operasional Madya
4 (POM) 5 2 3

5 Permen ESDM No. 43/2016 – SKKK Pengawas Operasional Utama 3 1 2


(POU)
Ketenagakerjaan RI Nomor 320 Tahun 2017 – SKKNI Industri Alat
6 - - 1
Berat
7 Ketenagakerjaan RI Nomor 350 Tahun 2014 – SKKNI K3 Konstruksi - - 1

8 KEP.180/MEN/V/2009 – SKKNI Pemetaan Tambang Terbuka - - 2

32
DATA STANDARDISASI SUBSEKTOR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

www.minerba.esdm.go.id
33
4.5 Evaluasi Jumlah Standar Operasional

Untuk rencana
Tahun N dapat
melihat dalam
narasi, SOP yang
diperlukan sesuai
dengan kegiatan
operasional yang
akan dijalankan

Rencana tahun N-1


menjadi acuan Apabila tidak terealisasi harus
evaluasi untuk ada penjelasan alasan tidak
realisasi tahun N-1 terealisasi, hal tersebut dapat
dilihat dalam narasi dokumen
SOP yang diperlukan sesuai
dengan kegiatan operasional
yang sudah dijalankan

Catatan: harus jelas nomor dan judul standar

34
Contoh Evaluasi Jumlah Standar Operasional

Jumlah    
Realisasi Rencana
No SOP Rencana Tahun
Tahun ke
ke (2020) Tahun ke (2020)
(2021)
1 Eksplorasi      
  a. Eksplorasi pengembangan 2 3 3
  b. Pemboran geoteknik 2 3 3
2 Konstruksi Pertambangan 2 4 4
3 Pengangkutan 2 2 2
4 Lingkungan Pertambangan      
  a. Air limbah tambang 1 1 1
  b. Limbah B3 1 1 1
  c. Lingkungan kerja 1 1 1
5 Pascatambang Dan Reklamasi 5 5 5
6 Penambangan 4 4 4
7 Pengolahan Dan Pemurnian   1 1
8 Lain-Lain 16 16 16
Total 36 41 41

Apakah sudah sesuai……. ???


35
Contoh Evaluasi Jumlah Standar Operasional
JUMLAH
No SOP Rencana Realisasi Rencana
Tahun 2019 Tahun 2019 Tahun 2020
1 Eksplorasi : 4 4 4
SOP Exploration Mapping (AI-GEO-01) 1 1 1
SOP Drilling Operation (AI-GEO-02) 1 1 1
SOP Geology Database Management (AI-GEO-03) 1 1 1
SOP Geological Model (AI-GEO-04) 1 1 1
2 Konstruksi Pertambangan : 7 7 7
SOP Perencanaan Konstruksi Infrastructure (AI-MIF-01) 1 1 1
SOP Kegiatan Earthwork (AI-MIF-02) 1 1 1
SOP Kegiatan Civil Works (AI-MIF-03) 1 1 1
SOP Serah Terima Project Infrastrukture (AI-MIF-04) 1 1 1
SOP Pembuatan Jalan Baru dan Infrastruktur Pendukung (AI-RCM-01) 1 1 1
SOP Pemeliharaan Jalan dan Infrastruktur Pendukung (AI-RCM-02) 1 1 1
SOP Pembuatan dan Pemeliharaan Jalan Tambang (AI-PRO-06) 1 1 1
3 Pengangkutan : 4 4 4
SOP Product Assembly (AI-PAH-01) 1 1 1
SOP Operasional ROM (AI-PAH-02) 1 1 1
SOP Operasional Hauling (AI-PAH-03) 1 1 1
SOP Perawatan dan Perbaikan Sistem Monitoring Hauling dan Assembly
(AI-PAH-04) 1 1 1

36
2. EVALUASI ASPEK USAHA JASA MINERAL DAN BATUBARA

37
PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT PENGELOLAAN USAHA JASA
PERTAMBANGAN
UU No. 4 UU No. 3 Tahun 2020 UU No. 11 Tahun 2020
Tahun 2009 tentang Perubahan Tentang Cipta Kerja
tentang atas UU No. 4
Pertambangan Tahun 2009) PP No. 5 Tahun 2021
Mineral dan Tentang Penyelenggaraan
Batubara PP No. 96 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha
Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Minerba Permen ESDM No. 5
Perpres No. 91
Tahun 2021
Permen Kepmen ESDM No. Tahun 2017 tentang
ESDM No. 7 1806.K/30/MEM/2018 Percepatan Terkait jasa
Pertambangan:
Tahun 2020 Pelaporan Jasa Pertambangan Pelaksanaan • IUJP
(RKAB & Triwulan) Berusaha • Sertifikat Standar
• Persetujuan Program
Kemitraan
Permen ESDM Kepmen ESDM No. • Persetujuan Afiliasi
No. 26 1827.K/30/MEM/2018
Tahun 2018 Lamp. VIII Kaidah Teknik
Usaha Jasa

38
UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL
DAN BATUBARA
Pasal 35 f. Izin Penugasan:
(1) Usaha Pertambangan dilaksanakan berdasarkan g. Izin Pengangkutan dan Penjualan
Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat. h. IUJP; dan
(2) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud ayat (1) i. IUP Untuk Penjualan
dilaksanakan melalui pemberian: (4) Pemerintah Pusat dapat mendelegasikan
a. NIB; kewenangan pemberian Perizinan Berusaha
b. Sertifikat Standar; dan/atau sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada
c. Izin Pemerintah Daerah provinsi Sesuai Dengan
(3) Izin sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) huruf c Ketentuan Peraturan perundang-undangan.
terdiri atas:
d. IUP;
e. IUPK;
f. IUP Sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian:
g. IPR;
h. SIPB;

39
UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL
DAN BATUBARA (lanjutan)
Pasal 124 Pasal 125
(1) Pemegang IUP atau IUPK wajib menggunakan perusahaan (1) Dalam hal pemegang IUP atau IUPK menggunakan Jasa
Jasa Pertambangan lokal dan/atau nasional Pertambangan, tanggung Jawab kegiatan Usaha Pertambangan tetap
(2) Dalam hal tidak terdapat perusahaan Jasa Pertambangan dibebankan kepada pemegang IUP atau IUPK.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemegang IUP atau
(2) Kegiatan usaha Jasa Pertambangan dapat dilakukan oleh BUMN,
IUPK dapat menggunakan perusahaan Jasa Pertambangan
Badan usaha milik daerah, Badan Usaha swasta, Koperasi, atau
yang berbadan hukum Indonesia dalam rangka penanaman
Perusahaan Perseorangan sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasi
modal asing.
yang ditetapkan oleh Menteri.
(3) Jenis usaha Jasa Pertambangan yaitu pelaksanaan di (3) Pelaku usaha Jasa Pertambangan wajib mengutamakan penggunaan
bidang: kontraktor lokal dan tenaga kerja lokal.
a. Penyelidikan Umum;
b. Eksplorasi;
c. Studi Kelayakan;
d. Konstruksi Pertambangan;
e. Pengangkutan;
f. Lingkungan Pertambangan;
g. Reklamasi dan Pascatambang;
h. Keselamatan Pertambangan; dan/atau
i. Penambangan.

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


40
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2021
TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN
BATUBARA
PASAL 137 Ayat (3)
Kegiatan usaha Jasa Pertambangan sebagaimana
Ayat (1) dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:
Pemegang IUP atau IUPK wajib menggunakan a. konsultasi;
perusahaan Jasa Pertambangan lokal dan/atau nasional. b. perencanaan; dan,
c. pelaksanaan.
Ayat (2)
Perusahaan Jasa Pertambangan sebagaimana dimaksud Ayat (4)
pada ayat (1) melaksanakan kegiatan usaha Jasa Kegiatan konsultasi dan perencanaan sebagaimana
Pertambangan dengan jenis usaha di bidang: dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf b
a. Penyelidikan Umum; dilaksanakan setelah memenuhi ketentuan Perizinan
b. Eksplorasi; Berusaha dalam bentuk sertifikat standar sebagaimana
c. Studi Kelayakan; dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b.
d. Konstruksi Pertambangan;
e. Pengangkutan; Ayat (5)
f. Lingkungan Pertambangan; Kegiatan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada
g. Reklamasi dan Pascatambang; ayat (3) huruf c dilaksanakan setelah mendapatkan IUJP
h. Keselamatan Pertambangan; dan/atau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) huruf h
i. Penambangan.  Perizinan Berusaha dalam bentuk IZIN.

41
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 96 TAHUN 2021
TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN
BATUBARA (Lanjutan)
Ayat (6) PASAL 138
Penggunaan perusahaan Jasa Pertambangan lokal dan/atau nasional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan: Ayat (1)
a. kedekatan lokasi kegiatan Usaha Pertambangan dengan Perusahaan Jasa Pertambangan lokal dan/atau nasional
keberadaan perusahaan Jasa Pertambangan pada wiiayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137 ayat (1) dapat
kabupaten/kota, provinsi, dan provinsi lainnya; dan memberikan sebagian pekerjaan usaha Jasa
b. status perusahaan Jasa Pertambangan sebagai perusahaan Pertambangan yang didapatkan kepada pihak lain.
penanaman modal dalam negeri.
Ayat (2)
Ayat (7) Perusahaan Jasa Pertambangan sebagaimana dimaksud
Dalam hal tidak terdapat perusahaan Jasa Pertambangan lokal pada ayat (1) wajib mengutamakan penggunaan kontraktor
dan/atau nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemegang lokal dan tenaga kerja lokal.
IUP atau IUPK dapat menggunakan perusahaan Jasa Pertambangan
yang berbadan hukum Indonesia dalam rangka penanaman modal
asing. PASAL 139

Ayat (8) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian


Penggunaan perusahaan Jasa Pertambangan yang berbadan hukum sertifikat standar diatur dalam Peraturan Menteri.
Indonesia dalam rangka penanaman modal asing sebagaimana
dimaksud pada ayat (7) setelah pemegang IUP atau IUPK melakukan
pengumuman ke media massa lokal dan/atau nasional tetapi tidak
ada perusahaan Jasa Pertambangan lokal dan/atau nasional yang
mampu secara teknis dan/atau finansial.

42
Permen ESDM No. 7 Tahun 2020

IUP/IUPK wajib menyampaikan laporan


Pasal 62 Ayat tertulis secara berkala atas RKAB
(1) huruf d tahunan serta kegiatan usaha
pertambangan yang dilakukan, termasuk
pelaksanaan kerja sama dengan
pemegang IUJP

43
Permen ESDM No. 7 Tahun 2020

Pasal 72 huruf i

Pemegang IUJP wajib menyusun dan


menyampaikan laporan kegiatan
kepada Menteri/ Gubernur, serta
kepada pemegang IUP atau IUPK.

Pelaksana Usaha Jasa Pertambangan  Pemegang IUJP +


Izin Instansi Terkait

44
Permen ESDM No. 7 Tahun 2020
IUP, IUPK, IUP OPK, dan IUJP wajib menyusun
Pasal 82 dan menyampaikan laporan yang meliputi:
Ayat (1) a. Laporan berkala
b. Laporan akhir
c. Laporan khusus

Pasal 82 Laporan berkala terdiri atas laporan bulanan


Ayat (2) dan triwulan

IUJP menyampaikan laporan kepada Menteri/


Gubernur melalui pemegang IUP atau IUPK yang
meliputi:
Pasal 83
a. Laporan pelaksanaan kegiatan usaha jasa
Ayat (6)
pertambangan; dan
b. Laporan Audit Internal pelaksanaan SMKP
Minerba
45
Permen ESDM No. 7 Tahun 2020

1. PT ABC (PJO)

a. PT A (IUJP)
b. PT B (Non Inti-Izin Instansi Terkait)
c. PT C (Non Inti Instansi Terkait)
KTT
KAIT

2. PT DEF (PJO)

a. PT C (Non Inti Instansi Terkait)


b. PT A (IUJP)
c. PT B (Non Inti Instansi Terkait)

46
Permen ESDM No. 7 Tahun 2020
Pasal 85 Ayat (1)

Pemegang IUP… wajib menyampaikan


Laporan Berkala dalam bentuk laporan
triwulan kepada Menteri melalui Direktur
Jenderal atau gubernur

Dalam jangka waktu paling lambat


30 (tiga puluh) hari kalender setelah
berakhirnya tiap triwulan.

47
Permen ESDM No. 7 Tahun 2020

Pasal 85 (Permen 07/2020)


(1) Pemegang IUP … wajib menyampaikan Laporan Berkala dalam bentuk
laporan triwulan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal atau gubernur
sesuai dengan kewenangannya dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga
puluh) hari kalender setelah berakhirnya tiap triwulan.

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Pelaporan Pelaporan Pelaporan Pelaporan


TW 4 TW 1 TW 2 TW 3

48
Permen ESDM No. 26 Tahun 2018
Pasal 45 Ayat (1)
Menteri atau Gubernur sesuai dengan
kewenangannya melakukan pengawasan
kaidah teknik pertambangan yang baik
terhadap pemegang IUP, IUPK, dan IUJP

Pasal 45 Ayat (2) huruf a


Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat
(1) dilakukan oleh Inspektur Tambang
melalui evaluasi terhadap laporan berkala
dan laporan khusus

49
PERMEN ESDM NOMOR 5 TAHUN 2021
TENTANG STANDAR KEGIATAN USAHA DAN PRODUK PADA PENYELENGGARAAN PERIZINAN
BERUSAHA BERBASIS RISIKO SEKTOR ESDM

LAMPIRAN III
STANDAR PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SUB SEKTOR MINERAL DAN BATUBARA

Huruf A, Bagian VIII


Standar Usaha Jasa Pertambangan KBLI 09900

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


50
LAMPIRAN III
STANDAR PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
SUB SEKTOR MINERAL DAN BATUBARA

Huruf A, Bagian VIII


STANDAR USAHA JASA PERTAMBANGAN KBLI 09900

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


51
25 BIDANG DAN SUB BIDANG IUJP - PELAKSANAAN

Penyelidikan
Umum

Penambangan Eksplorasi

Keselamatan Studi
Pertambangan Kelayakan
Bidang
IUJP

Reklamasi dan Konstruksi


Pascatambang Pertambangan

Lingkungan
Pertambangan
Pengangkutan

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


52
BIDANG
BIDANG DAN SUB BIDANG IUJP – PELAKSANAAN (lanjutan)
SUB BIDANG BIDANG SUB BIDANG

1. Penyelidikan Umum a. survei tinjau (reconnaissance); k. tempat penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan
b. remote sensing; dan beracun (B3);
c. Prospeksi. l. kolam pengendap;
m. Tailing Storage Facility (TSF); dan
2. Eksplorasi a. manajemen eksplorasi; n. Geoteknik.
b. penentuan posisi;
c. pemetaan topografi;
d. pemetaan geologi; 5. Pengangkutan a. menggunakan truk;
e. geokimia; b. menggunakan lori;
f. geofisika; c. menggunakan ban berjalan (belt conveyor);
g. survei bawah permukaan; d. menggunakan tongkang;
h. geoteknik; e. menggunakan pipa; dan
i. pemboran eksplorasi; f. menggunakan lift.
j. percontoan eksplorasi; dan
k. perhitungan sumber daya dan cadangan.
6. Lingkungan Pertambangan a. pemantauan lingkungan;
b. survei RKL/RPL;
c. pengelolaan air asam tambang;
d. audit lingkungan pertambangan; dan
3. Studi Kelayakan a. penyusunan dokumen lingkungan (AMDAL dan/atau UKL-UPL); dan e. pengendalian erosi
b. penyusunan Studi Kelayakan.
7. Reklamasi dan Pascatambang a. penyiapan dan penataan lahan;
b. penebaran tanah pucuk (topsoil);
4. Konstruksi a. penerowongan (tunneling); c. pembongkaran fasilitas;
b. penyemenan tambang bawah tanah; d. pembibitan;
c. penyanggaan tambang bawah tanah; e. penanaman; dan
d. shaft sinking; f. Perawatan.
e. sistem penerangan tambang bawah tanah;
f. alat gali, muat, dan angkut tambang bawah tanah;
g. pemboran dan peledakan; 8. Keselamatan Pertambangan a. pemeriksaan dan pengujian teknik; dan
h. fasilitas perbengkelan; b. audit keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan
i. komisioning tambang;
j. ventilasi tambang 9. Penambangan a. pembukaan lahan;
k. fasilitas pengolahan; b. pemberaian/pembongkaran tanah/batuan penutup dengan
l. fasilitas pemurnian; didahului peledakan;
m. jalan pertambangan; c. pemberaian/pembongkaran tanah/batuan penutup tanpa didahului
n. jembatan; peledakan;
o. pelabuhan; d. pengupasan, pemuatan dan pemindahan tanah/batuan penutup;
p. gudang bahan peledak; e. penggalian mineral (mineral getting);
q. fasilitas penimbunan bahan bakar cair; f. penggalian batubara (coal getting); dan
r. sistem penyaliran; g. penggalian, pemindahan dan/atau pencucian endapan mineral
aluvial dalam rangka program kemitraan.

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


53
22
PERMEN ESDM NO. 7 TAHUN 2020 (TERKAIT MASA
BERLAKU IUJP)
Pasal 55 Ayat (4)
IUJP diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun setiap kali perpanjangan.

Pasal 55 Ayat (5)


Untuk mendapatkan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), pemegang IUJP
harus mengajukan permohonan kepada Menteri/Gubernur paling lambat 1 (satu) bulan
sebelum berakhirnya jangka waktu IUJP.

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


54
VIII. Kepmen ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018

Tugas dan tanggung jawab KTT pada huruf F, yaitu:

Menyampaikan laporan kegiatan jasa


pertambangan (inti maupun non inti) kepada
KAIT sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan;
55
IX. KEPMEN 1806.K/30/MEM/2018

Format penyusunan laporan RKAB  Usaha Jasa

Lampiran I (IUP atau Lampiran II (IUP atau Lampiran I (IUP OP Khusus


IUPK Eksplorasi IUPK Operasi Produksi Pengolahan dan/atau Pemurnian
• IA (Komoditas Mineral • IIA (Komoditas Mineral • IIIA (Komoditas Mineral Logam) 
Logam)  Matrik 11b Logam)  Matrik 25b Matrik 14b
• IB (Komoditas Mineral • IIB (Komoditas Mineral • IIIB (Komoditas Mineral Bukan
Bukan Logam)  Matrik Bukan Logam)  Logam)  Matrik 15b
10b Matrik 24b • IIIC (Komoditas Batuan)  Jika
• IC (Komoditas Batuan)  • IIC (Komoditas Batuan) menggunakan, maka mengikuti
Jika menggunakan,  Matrik 20 • IIID (Komoditas Batubara)  Matrik
maka mengikuti • IID (KOMODITAS 15b
• ID (Komoditas Batubara) BATUBARA)  Matrik
 Matrik 11b 23b

56
Format Rencana dan Realisasi Penggunaan Perusahaan Jasa IUP/IUPK
Tahun ke N-1 dan Rencana Tahun N

A. Rencana Penggunaan Jasa Pertambangan Tahun Ke N-1

57
Format Rencana dan Realisasi Penggunaan Perusahaan Jasa IUP/IUPK
Tahun ke N-1 dan Rencana Tahun N
(lanjutan)

B. Realisasi Penggunaan Jasa Pertambangan Tahun Ke N-1

58
Format Rencana dan Realisasi Penggunaan Perusahaan Jasa IUP/IUPK
Tahun ke N-1 dan Rencana Tahun N
(lanjutan)

C. Rencana Penggunaan Jasa Pertambangan Tahun Ke N

59
PENJELASAN ISIAN FORM

CONTOH:
1. Nama Perusahan Jasa : Inti (IUJP) dan Non-Inti
2. No. Izin : (No. dari instansi terkait)
3. Tgl. Terbit : DD-MM-YYYY
4. Tgl. Berakhir : DD-MM-YYYY
5. Bidang Usaha : sesuai Permen ESDM No. 5/2021 (untuk Inti/IUJP) atau izin instansi terkait
6. Kegiatan : sesuai Permen ESDM No. 5/2021 (untuk Inti/IUJP) atau security/catering/rental
(untuk Non-Inti)
7. Masa Kontrak : 5 tahun
8. Nilai Kontrak (IDR) : 500.000.000,00
9. Realisasi Kontrak (IDR) : 100.000.000,00
10. Investasi (IDR) : 0.000.000,00 (bukan akumulasi)
11. Penerimaan Negara (IDR) : 25.000,00-PPh 21/23
12. Penerimaan Daerah (IDR) : 10.000,00-retribusi
13. Tenaga kerja : lokal 100, nasional 50, asing 10
14. PJO : sesuai surat pengesahan

60
PENJELASAN ISIAN FORM

61
TERIMA KASIH

62

Anda mungkin juga menyukai