WEBINAR HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGI PADA KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
13 Agustus 2020
Outline
PT Adaro Indonesia
Latar Belakang
Keberadaan Air
Inventarisasi Data
Pengolahan Data
Rekomendasi Teknis Pengelolaan Air
Sharing Pengalaman
2
PT Adaro Indonesia
Legal Aspects Location
Kontraktor Pemerintah Lokasi tambang di Kab. Balangan
Republik Indonesia dan Tabalong, Kalsel
Pemegang Kontrak Lokasi Crushing Plant dan
Perjanjian Karya Pelabuhan Muat di tepi Sungai
Pengusahaan Pertambangan Barito, Kab. Barito Selatan, Kalteng
Batubara (PKP2B) Generasi
I, tahun 1982 seluas 31,200 Coal Processing &
Barge Loading
Hauling Operations
Hauling Road 80 km
Ha
Masa kontrak 30 tahun sejak Mining Operations
PIT Tutupan, Paringin & Wara
Taboneo
4
Latar Belakang
Bukaan Tambang:
1. Tutupan 4007
Wara Ha dan
kedalaman +
300m (RL -206)
Tutupan 2. Paringin 548 Ha
dan kedalaman
+124m (RL -84)
3. Wara 968 Ha
dan kedalaman
+124m (RL -84)
Tangkapan air
(catchment area) 15.000
Ha dengan menghasilkan
air + 450 Juta m3.
Paringin
5
Latar Belakang
• Dasar Hukum Baku Mutu Air:
– UU No.32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup,
– Kepmen LH No. 113 tahun 2003,
– PerGub KalSel No.36 Tahun 2008 (khusus Kalsel).
Standart Baku
Mutu Air yang
keluar ke perairan
umum (TSS)
6
Latar Belakang
7
Keberadaan Air
Dampak jika tidak dikelola dengan baik: Dampak jika tidak dikelola dengan baik:
1. Tambang tenggelam, sehingga sumber daya 1. Lereng tambang berpotensi longsor atau tambang
Mineral atau Batubara tidak bisa diambil. yang tidak optimal, sehingga sumber daya Mineral
2. Terjadinya pencemaran terhadap lingkungan atau Batubara tidak bisa diambil dan juga resiko
perairan akibat aktivitas penambangan keselamatan manusia dan alat yang ada didalamnya
Jadi diperlukan pengelolaan air yang baik dan benar wajib dilakukan untuk
keberhasilan operasional penambangan
8
Invetarisasi Data
Inventarisasi Data
1. Data curah hujan (BMG & Pengukuran sekitar) 1. Data struktur geologi
2. Daerah aliran sungai (DAS) 2. Data litologi pemboran
3. Topografi dan rencana desain tambang 3. Karakteristik hidrogeologi dan parameter fisik
akifer (Uji Pemompaan)
4. Data pengukuran muka airtanah
5. Data sifat kimia air tanah
9
Pengolahan Data
1. Air Permukaan (Hidrologi)
A. Penentuan curah hujan rencana
PERHITUNGAN CURAH HUJAN RENCANA
Jumlah Sample (n) : 16
11
Pengolahan Data
1. Air Permukaan (Hidrologi)
C. Koefisien Run off
12
Pengolahan Data
1. Air Permukaan (Hidrologi)
D. Perhitungan badan sungai penerima
Perhitungan kapasitas tampung badan penerima sungai diperlukan agar debit keluaran SP tidak menimbulkan
banjir pada sungai penerima outlet SP tersebut
Perhitungan kapasitas badan air penerima dapat dilakukan dengan cara:
Perhitungan hidrolika manual dengan pengukuran laju aliran dan luas penampang saluran atau
Modelling dengan software Hec Ras
13
Pengolahan Data
1. Air Permukaan (Hidrologi)
E. Perhitungan debit limpasan (run off)
Drainase disposal
Silinder beton
16
Rekomendasi Teknis Pengelolaan Air Tambang
Beton
Ban-ban bekas
17
Rekomendasi Teknis Pengelolaan Air Tambang
18
Rekomendasi Teknis Pengelolaan Air Tambang
19
Rekomendasi Teknis Pengelolaan Air Tambang
Water) HW23
SP 10 HW
HW1 10 Line (10
Water) HW6 Terdapat 18 Sump di dalam
PARINGI
N SP 6C HW SP 3/4C HW SP 9 HW
tambang yang teridiri 13 sump di
8 Line (6 11 Line (8 10 Line (10
Water, 2 Water, 3 Water)
Tutupan, 2 sump di Wara dan 3
SP 2D ParinginMud) Mud)
8 Line (8 sump di Paringin
Water) 20
Pengelolaan Data
2. Air Bawah Permukaan (Hidrogeologi)
A. Struktur geologi regional
Struktur geologi berupa sesar naik (Maridu, Dahai, Tanah Abang –
Tutupan Timur), antiklin Paringin.
21
Pengelolaan Data
2. Air Bawah Permukaan (Hidrogeologi)
B. Pemodelan geologi dan karakteristik hidrogeologi
Keterangan :
Tutupan
Batulempung Batupasir Batubara
22
Pengelolaan Data
2. Air Bawah Permukaan (Hidrogeologi)
C. Karakteristik litologi batupasir kuarsa (akifer)
Catatan Penting : .
Ukuran butir : .
23
Pengelolaan Data
2. Air Bawah Permukaan (Hidrogeologi)
D. Pengeplotan titik pengukuran & pemantauan airtanah
Pengukuran dan pemantauan airtanah
berupa:
1. Tinggi muka airtanah di dalam tambang
dan di luar tambang.
2. Parameter fisika dan kimia air tanah (pH
dan TDS)
3. Debit luahan
24
Pengolahan Data
2. Air Bawah Permukaan (Hidrogeologi)
E. Peta kontur arah aliran akifer dangkal
Peta kontur muka airtanah akuifer dangkal berupa
akifer bebas dengan aliran airtanah dangkal
berarah timur laut – barat daya mengikuti pola
topografi.
25
Pengolahan Data
2. Air Bawah Permukaan (Hidrogeologi)
F. Peta kontur sebaran pH airtanah
26
Pengolahan Data
2. Air Bawah Permukaan (Hidrogeologi)
G. Peta kontur arah aliran akifer dalam
27
Pengolahan Data
2. Air Bawah Permukaan (Hidrogeologi)
H. Simulasi dan komputasi target MAT pada lereng tambang stabil
1). Kondisi Bedding Dip < 45° pada area Low Wall
2). Kondisi Bedding Dip > 45° pada area Low Wall
28
Pengolahan Data
2. Air Bawah Permukaan (Hidrogeologi)
I. Upaya penstabilan lereng dengan penurunan muka airtanah
Dewatering air tanah pada lapisan akifer LW
tambang Tutupan dan Tambang Wara.
>150
150 75
29
Pengolahan Data
2. Air Bawah Permukaan (Hidrogeologi)
J. Evaluasi target penurunan muka air tanah dan debit penyaliran air tanah (Tutupan)
Beda tinggi antara muka airtanah terhadap
Aktif Tambang lantai tambang pada area active tambang
28.97 m – 45,65m.
30
Pengolahan Data
2. Air Bawah Permukaan (Hidrogeologi)
J. Pengaruh aktivitas penambangan terhadap muka air tanah
Berdasakan data monitoring akifer
dalam yang di pasang searah arah
kedudukan perlapisan di sebelah
selatan
31
Sharing Pengalaman
Efektivitasnya:
Tidak memerlukan tempat
yang luas.
32
Terimakasih…