Anda di halaman 1dari 56

TEKNIK INVESTIGASI KECELAKAAN TAMBANG

KECELAKAAN /ACCIDENT

KEJADIAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN, TIDAK


DIKENDALIKAN DAN TIDAK DIINGINKAN
YANG MENGAKIBATKAN CIDERANYA SESEORANG,
KERUSAKAN ALAT, PRODUKTIVITAS TERHENTI DAN
BAHKAN KETIGA-TIGANYA
KUNCI KECELAKAAN
TIDAK DIINGINKAN / DIRENCANAKAN

KONTAK DENGAN BAHAN/ZAT ATAU SUMBER


ENERGI DIATAS BATAS KEKUATAN

MENGAKIBATKAN CIDERA, KERUSAKAN,ATAU


PRODUKSI TERHENTI
KECELAKAAN:
TERBENTUR
TERKENA BENTURAN
TERKAIT ATAU TERJEPIT
TERJATUH DI LEVEL YG SAMA
TERJATUH KE LEVEL LEBIH RENDAH
TERKENA /KONTAK DGN (LISTRIK,TEMPERATUR EKSTRIM,KEBISINGAN,
GETARAN,DLL)
MENGISAP/MENYERAP/MENELAN (GAS,ZAT KIMIA, DEBU,DLL)
MEMFORSIR TENAGA
FAKTOR KECELAKAAN

Mesin/
peralatan
Manusia

Material Metode

Lingkungan Kerja
1. MANUSIA
1. Eksekutif yang menentukan kebijakan perusahaan, prosedur, standar dan aspek
yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan.

2. Perekayasa (engineer) dan orang-orang yang membuat lingkungan tempat kerja


untuk karyawan

3. Orang-orang yang mengatur sistem pemeliharaan, perkakas, mesin, peralatan dll

4. Manager-manager yang memilih dan menentukan orang-orang yang dikaryakan


dan pekerjaan

5. Pengawas-pengawas yang memberikan orientasi, instruksi, bimbingan, motifasi


dan memimpin pekerja
2. MESIN ATAU PERALATAN
 ALAT GALI

 ALAT MUAT

 ALAT ANGKUT/PEMINDAH

 ALAT PENGOLAH

 PERKAKAS (TOOL)

 ALAT PROTEKSI/KESELAMATAN

 DAN LAIN-LAIN
3. MATERIAL
 HASIL TAMBANG/BIJIH TAMBANG
 BAHAN KIMIA

 BARANG-BARANG (BESI, KAYU,DLL)

 BAHAN PELEDAK

 DAN LAIN LAIN


4 LINGKUNGAN (ENVIROMENTAL)
 DEBU
 GETARAN
 PENCAHAYAAN
 GAS BERBAHAYA/BERACUN
 RADIASI
 TEMPERATUR/SUHU PANAS /DINGIN
 KEBISINGAN
 DAN LAIN-LAIN
Kecelakaan Tambang
KRITERIA KECELAKAAN TAMBANG
Terdiri dari 5 unsur

Kecelakaan tambang
Akibat kegiatan
Benar-benar terjadi
Yaitu tidak diinginkan, tidak Usaha pertambangan atau
direncanakan, dan tanpa pengolahan dan/atau pemurnian
unsur kesengajaan atau kegiatan penunjang lainnya.

1 3 5
Terjadi di dalam wilayah
kegiatan usaha pertambangan atau

2 4 wilayah proyek

Mengakibatkan cidera Terjadi pada jam kerja


Pekerja tambang atau orang yang Pekerja tambang yang mendapat
diberi izin oleh KTT atau PTL cidera atau setiap saat orang yang
diberi izin
Lampiran III Kepmen ESDM 1827 /K/30/MEM/2018
Kejadian Berbahaya
KEJADIAN BERBAHAYA
Kejadian Berbahaya:

Suatu kejadian yang dapat


membahayakan jiwa pekerja tambang
dan atau menghalangi kegiatan
produksi pertambangan
KEJADIAN BERBAHAYA
Terdiri dari 4 unsur

Akibat kegiatan
Usaha pertambangan atau pengolahan
Benar-benar terjadi dan/atau pemurnian atau kegiatan
Yaitu tidak diinginkan, tidak penunjang lainnya/ kegagalan dalam
direncanakan, dan tanpa mengantisipasi faktor alam yang berada Kejadian Berbahaya
unsur kesengajaan di WIUP Hampir Celaka

1 3
2 4
Berpotensi mengakibatkan Terjadi di dalam wilayah
Kematian atau terhentinya kegiatan usaha pertambangan atau
kegiatan lebih dari 24 jam wilayah proyek
Penyakit Akibat Kerja
PENYAKIT AKIBAT KERJA
WHO
Occupational disease caused by exposure to
harmful chemical and biological agents and
physical hazards at the workplace.

Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2019


Pasal 1
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan dan/atau
lingkungan
Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja
KEJADIAN AKIBAT PENYAKIT TENAGA KERJA

Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja


adalah kejadian meninggalnya Pekerja
yang disebabkan oleh penyakit ketika
Pekerja melakukan kegiatan
Pertambangan atau pengolahan
dan/atau pemurnian, terjadi pada jam
kerja, atau terjadi dalam wilayah
kegiatan usaha Pertambangan,
pengolahan dan/atau pemurnian atau
wilayah proyek.
KECELAKAAN
DAN KEJADIAN
BERBAHAYA
Kecelakaan dan kejadian berbahaya dilaporkan kepada
KAIT, serta dilakukan penyelidikan oleh KTT, PTL,
atau Inspektur Tambang berdasarkan pertimbangan
KAIT

KTT/PTL segera melakukan penyelidikan terhadap


semua kecelakaan dan kejadian berbahaya dalam
waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam

Lampiran III Kepmen ESDM 1827 /K/30/MEM/2018


KETENTUAN JIKA TERJADI KECELAKAAN/KEJADIAN BERBAHAYA

Untuk kepentingan pemeriksaan kecelakaan, KTT


tidak boleh mengubah keadaan tempat, atau
kondisi perbaikan sarana, prasarana, instalasi,
dan peralatan pertambangan akibat kecelakaan,
kecuali untuk memberikan pertolongan.

Dalam hal dianggap perlu untuk kepentingan


kelangsungan pekerjaan, keadaan di tempat
kecelakaan hanya dapat diubah dengan
persetujuan KAIT.

Kepdirjen ESDM Minerba 185.K/37.04/DJB/2019


APA LAGI YANG HARUS
DILAKUKAN INVESTIGASI?
RASIO KECELAKAAN

Kecelakaan cidera mati (fatality)

Kecelakaan berakibat cidera berat

Kerusakan barang tanpa korban akibat suatu


Kejadian dan kecelakaan cidera ringan

Kejadian Hampir Celaka

Penyimpangan, pelanggaran norma,


kondisi tidak aman, tindakan tidak aman

Sumber: F. Bird (1974). Management Guide to Loss Control,


GA: Institute Press Analysis of 1 753 498 reported accident,
representing 21 different industrial
TEORI GUNUNG ES
(Nilai suatu kecelakaan)
Nilai Pengobatan akibat
$1 cedera atau sakit

Nilai pembukuan
$5 s.d. $ 50 dari
kerusakan barang

$1 s.d. $3 Biaya lain-lain


yang tidak
diasuransikan
Beberapa teori yang paling umum dikenal
Domino Theory of Accident Causation
Human Factor Theory of Accident Causation
Accident/Incident Theory of Accident Causation
Chain of Multiple Events Theory of Accident Causation
Epidemiological Theory of Accident Causation
Energy Damage Theory of Accident Causation
Systems Theory of Accident Causation
Combination Theory of Accident Causation
Behavioural Theory of Accident Causation
Swiss Cheese Theory of Accident Causation
Drugs and Accident Causation
Management Failure and Accident Causation
ANALISA PENYEBAB KECELAKAAN

LACK OF BASIC IMMEDIATE ACCIDENT LOSSES


CONTROL CAUSE CAUSE

1. PROGRAM
1 .TIND AKAN KO NTAK
KURANG 1. FAKTOR 1. CIDERA
TDK A MAN DG N BENDA
PRIBADI
2. STANDAR ATAU 2. KERUSAKAN
KURANG SU MBER ALAT
2. FAKTOR 2 .KONDISI ENERGI
3. PENERAPAN PEKERJAAN TD K A MA N /ZAT 3. PRODUKSI
STANDAR TERHENTI
KURANG

WHY ? KENAPA?
PENGENDALIAN KECELAKAAN
LACK OF BASIC IMMEDIATE
CONTROL CAUSE CAUSE ACCIDENT
LOSSES
1. PROGRAM
KURANG 1. FAKTOR 1 .TINDA KAN
PRIBADI TD K AMAN K ON TAK
2. STANDAR DG N BENDA
KURANG 1. CIDERA
ATAU
2. FAKTOR 2 .KONDISI
SU MBER 2. KERUSAKAN
3. PENERAPAN PEKERJAAN TDK AMAN
EN ERGI ALAT
STANDAR
KURANG /ZAT
3. PRODUKSI
TERHENTI
PRAKONTAK
KONTAK PASCA
KONTAK
CONTOH
Insiden Kesiagaan gawat darurat
Rescue & PPPK
Kontak
dengan Pengendalian kebakaran &ledakan
Substansi Pengendalian tuntutan ganti rugi
atau Energi Salvage
Pembersihan
Reparasi alat & Fasilitas kerja
Pengendalian sampah atau sisa
Pengendalian pada tahap pasca -kontak

Pengendalian pada tahap pasca-kontak


Accident CONTOH
Substitusi-alat atau materi
Kontak
dengan Perkecil enerji yang dikeluarkan
Substansi Modifikasi permukaan
atau Energi
Alat pelindung diri
Barikade, alat pengaman
Perkuat tubuh atau struktur
Pengendalian pada tahap kontak

Pengendalian pada tahap kontak


Kendali Kurang Sebab Sebab langsung Insisen Kerugian
Dasar

1. Program Faktor Praktek Kontak dengan Manusia


2. Standar Personal Substandard substansi atau
3. Penataan tidak energi Barang
memadai Faktor Pekerjaan Kondisi
Substandard Proses

Praktek yang substandard Kondisi yang substandard

gagal memberi peringatan pelindung tidak memadai


gagal mentaati peraturan ppe tidak memadai
gagal menaati prosedur peralatan sedang rusak
melepas alat pengaman penuh sesak
mengangkat secara salah sistem peringatan kurang
tidak memakai apd tidak teratur rapi
menservice alat yang sedang operasi pemaparan berlebihan
bersenda gurau ventilasi, penerangan kurang
Kendali Kurang Sebab Sebab langsung Insisen Kerugian
Dasar

1. Program Faktor Praktek Kontak dengan Manusia


2. Standar Personal Substandard substansi atau
3. Penataan tidak energi Barang
memadai Faktor Pekerjaan Kondisi
Substandard Proses

PENGENDALIAN KURANG MEMADAI


Program tidak memadai
Standar tidak memadai
Penataan terhadap standar tidak memadia
EHS PROGRAM ELEMEN
• Leadership & administrasi • Peraturan perusahaan • Komunikasi Personal
• Training bagi manajemen • Analisa insiden • Pertemuan Kelompok
• Inspeksi Terencana • Training bagi karyawan • Promosi Umum
• Analisa & prosedur kerja • Alat pelindung diri • Penerimaan & Penempatan
• Penyelidikan insiden • Pelayanan kesehatan • Laporan & Dokumentasi
• Observasi kerja • Sistem Evaluasi Program • Off the Job Safety
• Kesiagaan gawat darurat • Kendali Rekayasa & Pengadaan
AGAR STANDAR DITAATI DIBUTUHKAN:
- Penyebar -luasan standar (agar semua mengetahuinya)
- Dibahas kembali dan diperbaharui sesuai tuntunan operasional
- Pengukuhan unjuk kerja
- Pendidikan ulangan pada hal-hal yang tidak tercakup atau terlewat
- Penerapan hukuman secara progresip.
BASIC CAUSE

 FAKTOR PRIBADI

 FAKTOR PEKERJAAN
FAKTOR PRIBADI
 KURANG KEMAMPUAN:
 SECARA FISIK
 SECARA MENTAL
 KURANG PENGETAHUAN
 KURANG KETRAMPILAN
 S T R E S:
 SECARA FISIK
 SECARA MENTAL
 MOTIVASI KELIRU/KURANG
KEMAMPUAN
• FISIK:
TINGGI, BERAT, KEKUATAN, JANGKAUAN
PENGLIHATAN, PENDENGARAN,
PENCIUMAN, PERNAFASAN, KESEHATAN

• MENTAL:
GAMANG, KETAKUTAN
BAKAT, KETANGKASAN RENDAH
KECERDASAN RENDAH
REAKSI LAMBAN
PELUPA, ATITUDE
STRESS
• FISIK:
 LELAH KARENA BEBAN TUGAS/WAKTU
 KURANG ISTIRAHAT
 LELAH KARENA OVER SENSORY (RASA/BAU)
 TEMPERATUR EXTREM
 KURANG OKSIGEN
 PENGARUH OBAT-OBATAN
• MENTAL:
 TERLALU EMOSI
 LELAH SECARA PIKIRAN (MASALAH PRIBADI)
 PENYAKIT YG MENGGANGGU PIKIRAN
 FRUSTASI,DLL
MOTIVASI KELIRU/KURANG

KEUNTUNGAN PRIBADI (HEMAT WAKTU, TENAGA,DLL)

RANGSANGAN BONUS (OVER WORKING)

TERLALU DIPERHATIKAN PENGAWAS (PEKERJA BAHAYA)

KERJA AMAN MENJADI ANEH, LUCU,JIJIK (REAKSI NEGATIF)


FAKTOR PEKERJAAN
KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN KURANG
REKAYASA KURANG
PEMELIHARAAN KURANG
MATERIAL,PERKAKAS, DAN PERALATAN KURANG
STANDAR KERJA KURANG
PENGADAAN KURANG
SALAH PENGGUNAAN
PEMAKAIAN DAN KERUSAKAN
KURANG KENDALI
KEGAGALAN MANAGEMEN
DALAM
MENEGAKAN DAN MEMENUHI
STANDAR YANG MEMADAI ;
KURANG KENDALI
KEPEMIMPINAN DAN ADMINISTRASI
PELATIHAN MANAGEMEN
INSPEKSI TERENCANA
PEMERIKSAAN KECELAKAAN
ANALISA KECELAKAAN
PERSIAPAN KEADAAN DARURAT
PERATURAN PERUSAHAAN /ORGANISASI
PELATIHAN KARYAWAN
KURANG KENDALI
 ALAT PROTEKSI DIRI
 PELAYANAN DAN KONTROL KESEHATAN
 KONTROL REKAYASA (ENGINEERING)
 KOMUNIKASI PRIBADI
 SISTEM EVALUASI PROGRAM
 PROMOSI SECARA UMUM
 PERTEMUAN GROUP
PEMERIKSAAN KECELAKAAN
Bukan untuk mencari siapa yang salah akan tetapi untuk mencari
fakta-fakta ataupun penyebab terjadinya kecelakaan sehingga dapat
diambil tindakan pencegahan agar kecelakaan yang sama tidak
terulang kembali
Mengetahui Menentukan Menetapkan Mengembangkan Mendefinisikan
kronologis terjadinya Penyebab-penyebab potensi bahaya cara-cara gejala-gejala atau
kecelakaan kecelakaan pencegahan tanda terjadinya
kecelakaan
PEMERIKSA
• PENGAWAS LANGSUNG :
FIRST AID, NON DAY LOST, RESTRICTED ACTIVITY CASE
• MANAJEMEN MENENGAH:
LOST TIME ACCIDENT DAN YANG LEBIH SERIUS
• TIM GABUNGAN:
FATAL/MATI
TAHAP PEMERIKSAAN

1. TANGGAP DARURAT
Pengendalian pd tempat kejadian
P3K
Cegah kecelakaan lanjutan/kedua
Identifikasi fakta-fakta
Perlindungan fakta-fakta
Identifikasi kerugian
Lapor manager/atasan
2. PENGUMPULAN
DATA & INFORMASI

Diskripsi kecelakaan
Wawancara saksi
Sketsa & peta
Photo-photo
Cek catatan-catatan
Uji material /analisa bgn.tdk. berfungsi
Uji peralatan
Rekontruksi
PENGUMPULAN DATA
 POSITION

 PEOPLE

 PART

 PAPER
WAWANCARA SAKSI
1. Maksud & tujuan
2. Apa dan bagaimana
3. Gunakan alat bantu
4. Tempat yang tepat
5. Secara terpisah
6. Khusus pribadi saksi
7. Cek ulang maksud saksi
8. Catat hal khusus/vital
9. Tindakan koreksi saksi
10. Buka jalur informasi
3. EVALUASI & ANALISA
Teori sebab akibat (domino)
Penyebab kecelakaan
Penyebab langsung (KTA dan TTA)
Penyebab dasar (personal factor dan job
factor)
Beberapa penyebab khusus yang sifatnya
kritis atau vital
Cakup kekurangan managemen
4. TINDAKAN
PERBAIKAN/KOREKSI
Pengendalian alternatif
Kemungkinan terulang rendah
Potensi kerugian rendah
Perbaikan sementara
Perbaikan permanen
Dokumentasi & Laporan
5. KESIMPULAN &
REKOMENDASI
Pelaporan
Rekomendasi/koreksi
Rekayasa
Cara kerja /Prosedur
Penempatan orang & penetapan tugas
Administrasi & disiplin
TERIMA KASIH
IMMEDIATE CAUSE
(SEBAB LANGSUNG)

TINDAKAN TIDAK AMAN (Praktek


Substandard)

KONDISI TIDAK AMAN


(Kondisi Substandard)
TINDAKAN TIDAK AMAN
 Mengoperasikan alat tanpa izin
 Mengoperasikan alat diluar batas kecepatan maksimal
 Menggunakan alat yang tidak lengkap
 Menggunakan alat yang rusak
 Tidak memakai APD
 Merokoh ditempat terlarang
 Membuat peralatan keselamatan tidak berfungsi
 Tidak memasang kembali pelindung

 Bekerja dengan posisi tidak benar


TINDAKAN TIDAK AMAN

Bekerja dibawah pengaruh alkohol


Melayani mesin yang sedang bergerak
Menggunakan alat dengan tidak tepat
Terlalu memforsir tenaga
Bercanda sambil bekerja
Berjalan meniti pipa tanpa alat keselamatan yang sesuai
Tidak mengikuti prosedur kerja
Mengabaikan perintah / peraturan/ larangan, dll
KONDISI TIDAK AMAN
Perkakas atau peralatan rusak
Pengaman/pelindung mesin tidak lengkap
Peringatan/rambu-rambu tidak lengkap
Tatapapan (Housekeeping) tidak baik
Prosedur penggembokan (lock out) tidak sesuai
Batu menggantung tidak digugurkan
Penerangan kurang
Kebisingan tinggi
Ventilasi tidak memadai
KONDISI TIDAK AMAN
Temperatur rendah atau tinggi
Berdebu atau berasap
Tali keselamatan (safety rope) tidak sesuai
Bagian benda kerja atau material yang tajam
Kebakaran dan peledakan
Penyanggaan tidak memadai
Sistem drainage tidak baik, dll

Anda mungkin juga menyukai