Anda di halaman 1dari 11

STANDARD OPERATING PROCEDURE No.

DOK : SOPKOP/0041/HSE-STP
(SOP) Date : 06 November 2020
KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN Revision : 00
“PEMBUATAN STANDARD OPERATING
Page : 1 of 11
PROCEDURE (SOP)’’

1. TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
3. TANGGUNG JAWAB
4. DEFINISI
5. PROSEDUR
6. REFERENSI
7. LAMPIRAN

PENGESAHAN

Dibuat Oleh : Mengetahui : Disetujui Oleh :

Ismarita Dirgahayu Budi Ariyanto Erlan Syamsinatra


HSE Officer Kepala Teknik Tambang Project Manager
STANDARD OPERATING PROCEDURE No. DOK : SOPKOP/0041/HSE-STP
(SOP) Date : 06 November 2020
KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN Revision : 00
“PEMBUATAN STANDARD OPERATING
Page : 2 of 11
PROCEDURE (SOP)’’

DAFTAR ISI

1 TUJUAN............................................................................................................................................3

2 RUANG LINGKUP...........................................................................................................................3

3 TANGGUNG JAWAB......................................................................................................................3

4 DEFINISI...........................................................................................................................................3

5 PROSEDUR PEMBUATAN SOP.....................................................................................................4


5.1 Standard Operating Procedure (SOP).........................................................................................4
5.2 Fungsi Pembuatan SOP...............................................................................................................4
5.3 Pedoman Penulisan SOP.............................................................................................................5
5.4 Template SOP.............................................................................................................................6
5.5 Penggunaan Simbol dan Diagram Alir Pembuatan SOP............................................................7
5.6 Pengujian dan Review SOP.........................................................................................................9
5.7 Pengesahan SOP.......................................................................................................................10
5.8 Penerapan SOP..........................................................................................................................10
5.9 Pemantauan dan Evaluasi Penerapan SOP................................................................................11

6 REFERENSI....................................................................................................................................11

7 LAMPIRAN.....................................................................................................................................11
STANDARD OPERATING PROCEDURE No. DOK : SOPKOP/0041/HSE-STP
(SOP) Date : 06 November 2020
KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN Revision : 00
“PEMBUATAN STANDARD OPERATING
Page : 3 of 11
PROCEDURE (SOP)’’

1. TUJUAN

Prosedur ini bertujuan sebagai petunjuk atau pedoman kepada setiap atasan semua divisi untuk
mengetahui tata cara pembuatan Standard Operating Procedure (SOP).

2. RUANG LINGKUP

Prosedur ini berlaku kepada setiap atasan atau setiap orang yang akan melakukan pembuatan
Standard Operating Procedure (SOP) yang telah sepenuhnya memahami setiap rangkaian pekerjaan
dibidangnya masing-masing.

3. TANGGUNG JAWAB
1. Kepala Teknik Tambang PT.Sembilan Tiga Perdana
Memastikan prosedur ini terlaksana dan berjalan dengan baik sesuai dengan ruang lingkup.

2. Project Manager PT. Sembilan Tiga Perdana


Memantau dan mengontrol implementasi dari prosedur ini sesuai dengan ruang lingkup.

3. Pengawas Setiap Departemen PT. Sembilan Tiga Perdana


Pengawas melakukan pembuatan SOP atau mereview pembuatan SOP yang telah dibuat oleh
seseorang yang telah memahami setiap rangkaian pekerjaan dibidangnya masing-masing.

4. HSE PT. Sembilan Tiga Perdana


Melaksanakan inspeksi dan patroli terhadap ketaatan prosedur keselamatan pertambangan.

5. Setiap Personil yang Bertanggung Jawab


Setiap personil yang bertanggung jawab dalam pembuatan SOP di PT. Sembilan Tiga Perdana
wajib menaati prosedur ini.

4. DEFINISI

1. Keselamatan Pertambangan adalah segala kegiatan yang meliputi pengelolaan keselamatan


dan kesehatan kerja Pertambangan dan keselamatan operasional Pertambangan.
STANDARD OPERATING PROCEDURE No. DOK : SOPKOP/0041/HSE-STP
(SOP) Date : 06 November 2020
KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN Revision : 00
“PEMBUATAN STANDARD OPERATING
Page : 4 of 11
PROCEDURE (SOP)’’

2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi Pekerja agar selamat dan seat melalui upaya pengelolaan keselamatan kerja,
kesehatan kerja, lingkungan kerja, dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Keselamatan operasional pertambangan adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi operasional tambang yang aman, efisien, dan produktif melalui upaya, antara lain
pengelolaan sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi,
kelayakan sarana, prasarana instalasi, dan peralatan pertambangan, kompetensi tenaga teknik,
dan evaluasi laporan hasil kajian teknis Pertambangan.
4. Prosedur Kerja Baku atau Standard Operating Procedure (SOP) adalah tata cara kerja yang
di susun secara sistematis, berurutan dengan mempertimbangkan aspek Keselamatan
Pertambangan dalam pelaksanaan kerja.
5. Standard Operating Procedure Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SOPK3) merupakan tata
cara kerja yang disusun secara sistematis, berurutan dengan mempertimbangkan aspek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pelaksanaan kerja.
6. Standard Operating Procedure Keselamatan Operasional Pertambangan (SOPKOP)
merupakan tata cara kerja yang disusun secara sistematis, berurutan dengan mempertimbangkan
aspek Keselamatan Operasional Pertambangan dalam pelaksanaan kerja.

5. PROSEDUR PEMBUATAN SOP

5.1. Standard Operating Procedure (SOP)


Standard Operating Procedure (SOP) merupakan pedoman yang berisi rangkaian prosedur yang
melibatkan banyak pihak untuk suatu kegiatan yang menjadi pedoman suatu pekerjaan untuk
menjamin suatu pekerjaan berjalan sesuai dengan standar. Prosedur tersebut bersifat lazim
digunakan untuk suatu kegiatan yang sifatnya rutin dan berulang.

5.2. Fungsi Pembuatan SOP


1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan khusus,
mengurangi kesalahan dan kelalaian.

2. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen,
sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
STANDARD OPERATING PROCEDURE No. DOK : SOPKOP/0041/HSE-STP
(SOP) Date : 06 November 2020
KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN Revision : 00
“PEMBUATAN STANDARD OPERATING
Page : 5 of 11
PROCEDURE (SOP)’’

3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam


melaksanakan tugas.

4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara konkret untuk
memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.

5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu karyawan baru untuk cepat


melakukan tugasnya.

6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik.

7. Menyediakan pedoman bagi setiap karyawan di unit pelayanan dalam melaksanakan


pemberian pelayanan sehari-hari.

8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan.

9. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan


pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi.

5.3. Pedoman Penulisan SOP


Dalam pembuatan SOP perlunya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Tulis secara jelas, ringkas padat, dengan bahasa sederhana (lugas, hemat kata, kalimat aktif
pendek namun utuh/lengkap).
b. Sebagai sebuah petunjuk praktis cara mengerjakan sesuatu, penulisan manual harus konsisten,
sistematis, koheren, dan logis, seperti misalnya jelas menguraikan langkah demi langkah,
tahap demi tahap, secara kronologis ataupun sekuensial.
c. Dalam menulis manual, penulis harus memposisikan diri sebagai pihak pemakai manual
tersebut.
d. Manual selalu berkaitan erat dengan kebijakan dan standar, sehingga ini perlu disebutkan
secara eksplisit dalam setiap manual.
e. Buatlah tampilan sedemikian rupa agar terlihat menarik dengan misalnya, menggunakan
kertas berkualitas tinggi, ilustrasi dengan gambar/bagan/diagram yang dibuat berwarna, dan
dicetak secara profesional.
f. Edit draf manual untuk mengoreksi, antara lain tata bahasa, gaya bahasa, kohesi, kejelasan,
dan ketepatan pemilihan kata.
STANDARD OPERATING PROCEDURE No. DOK : SOPKOP/0041/HSE-STP
(SOP) Date : 06 November 2020
KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN Revision : 00
“PEMBUATAN STANDARD OPERATING
Page : 6 of 11
PROCEDURE (SOP)’’

g. Terbitkan dan distribusikan manual secara efektif agar mudah dan cepat diperoleh semua
pihak yang berkepentingan.

5.4. Template SOP


Adapun format SOP meliputi sebagai berikut :
1. Lembar Pengesahan
2. Lembar Identifikasi
3. Daftar Isi
4. Tujuan
5. Ruang Lingkup
Ada kemungkinan bahwa SOP suatu tim yang dibuat juga berakaitan dengan SOP tim lain
yang berbeda departemen. Jika seperti ini, maka harus memasukan rujukan prosedur
tersebut. Mungkin pembuat SOP butuh menggunakan format diagram alur atau peta untuk
secara jelas mendefinisikan ruang lingkup dan pihak-pihak bertanggung jawab.
6. Tanggung Jawab
7. Istilah dan Definisi
8. Urutan Prosedur
Ini adalah bagian inti yang memuat prosedur langkah demi langkah spesifik yang perlu
diikuti untuk mematuhi standar perusahaan dan keselamatan, bagian ini bisa berisi:
a. Deskripsi ruang lingkup dan tujuan SOP, batasannya dan cara penggunaannya.
Pembuat SOP bisa memasukan standar, persyaratan peraturan, peran dan tanggung
jawab, serta output-input.
b. Detail yang diperlukan dan ditambahkan yang diperlukan untuk menyelsaikan setiap
tahapan. Diskusikan keputusan yang perlu dibuat, penghambat, petimbangan
keselamatan, kemungkinan lainnya yang mungkin akan muncul.
c. Klarifikasi istilah, termasuk akronim dan frasa yang mungkin tidak familiar.
d. Peringatan keselamatan. Bagian ini harus dituliskan di bagian terpisah dan harus
disertai langkah-langkah yang berlaku dalam prosedural.
e. Daftar lengkap semua perlengkapan dan persediaan yang dibutuhkan, di mana
menemukannya, dan kapan menggunakannya.
Bagian pemecahan masalah yang mungkin muncul, jenis hal apa yang perlu diperhatikan
dan apa yang dapat mengganggu hasil akhir.
STANDARD OPERATING PROCEDURE No. DOK : SOPKOP/0041/HSE-STP
(SOP) Date : 06 November 2020
KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN Revision : 00
“PEMBUATAN STANDARD OPERATING
Page : 7 of 11
PROCEDURE (SOP)’’

9. Bagan Alir (Jika ada)


10. Referensi
11. Lampiran

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1.6. Coding SOP
2.6. Time frame setiap kegiatan
3.6. Unit/bagian yang bertanggung jawab untuk setiap kegiatan
4.6. Pengesahan oleh top management

5.5. Penggunaan Simbol dan Diagram Alir Pembuatan SOP


Penggunaan format SOP dengan bentuk diagram alir (flowcharts) mengunakan beberapa simbol
yang umum digunakan untuk menggambarkan proses. Pembatasan penggunaan simbol tersebut
dilakukan untuk memudahkan dalam penulisan prosedur kerja. Untuk SOP teknis dapat
menggunakan simbol lain selain yang sudah dijelaskan di atas, namun penggunaannya harus
dengan persetujuan Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
STANDARD OPERATING PROCEDURE No. DOK : SOPKOP/0041/HSE-STP
(SOP) Date : 06 November 2020
KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN Revision : 00
“PEMBUATAN STANDARD OPERATING
Page : 8 of 11
PROCEDURE (SOP)’’

Start/ Off page 1 way Alternate


Doc. Multi doc. Process Decision Connector
Finish connector process process
No. Process Flowchart PIC
1 Start Karyawan,
Start Supervisor,
1.1 Karyawan telah memahami setiap rangkaian  
pekerjaan dibidangnya masing-masing wajib Superintendent
Manager
melakukan pembuatan SOP untuk seluruh rangkaian
pekerjaan sebagai acuan pelaksanaan kerja di Judul
Coding SOP
departemen masing-masing dan menentukan SOP Tanggal Publikasi & Revisi
yang dibuat termasuk ke dalam SOP Keselamatan Nama, divisi dll
dan Kesehatan Kerja atau SOP Keselamatan Nama dan ttd peresmian
Operasional Pertambangan.
1.2 Karyawan yang melakukan pembuatan SOP wajib
membuat halaman judul, dalam hal ini yang perlu
dimasukan adalah :
 Judul prosedur  
Daftar Isi
 Nomor identifikasi SOP
 Tanggal publikasi atau revisi
 Nama, divisi, peran, departemen yang menerapkan
SOP Tujuan
 Nama dan tanda tangan dari mereka yang Pembuatan
membuat, mengetahui dan meyetujui SOP SOP
2 Daftar Isi
Daftar isi ini memberikan kemudahan untuk langsung
membuka halaman yang spesifik. Ruang
3 Tujuan Pembuatan SOP Lingkup SOP
Karyawan yang melakukan pembuatan SOP harus
menentukan tujuan pembuatan SOP tersebut.
4 Ruang Lingkup Pembuatan SOP
Karyawan yang melakukan pembuatan SOP harus
Tanggung
menentukan ruang lingkup penggunaan SOP tersebut. Jawab

5 Tanggung Jawab SOP


Karyawan yang melakukan pembuatan SOP wajib
menentukan siapa saja yang bertanggung jawab dalam Definisi
pelaksanaan dan terlaksananya SOP tersebut.
6 Definisi
Masukan pengertian kata kunci yang ada dalam
pembuatan SOP tersebut.
7 Prosedur Prosedur
Buat prosedur langkah demi langkah secara spesifik
8 Referensi
Masukan referensi yang valid dalam pembuatan SOP
tersebut, contoh peraturan perundang-undangan yang
Referensi
berpengaruh dalam penyusunan SOP mulai dari Undang-
Undang sampai dengan peraturan perundang-undangan
di bawah Undang-Undang.
9 Lampiran
Masukan dokumen-dokumen penunjang sebagai
Lampiran
pedoman pelengkap terlaksananya SOP ini di llingkungan
kerja.
    

Finish
STANDARD OPERATING PROCEDURE No. DOK : SOPKOP/0041/HSE-STP
(SOP) Date : 06 November 2020
KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN Revision : 00
“PEMBUATAN STANDARD OPERATING
Page : 9 of 11
PROCEDURE (SOP)’’

5.6. Pengujian dan Review SOP

SOP yang telah dirumuskan oleh tim harus melalui tahapan pengujian yang dilakukan melalui
penerapan langsung pada unit pengguna atau pelaksana prosedur. Proses pengujian bertujuan
untuk mendapatkan informasi-informasi lebih lanjut yang belum ditampung dalam prosedur atau
yang diperlukan oleh tim sebagai bentuk reviu atas SOP.

Langkah-langkah pengujian dan review dilakukan sebagai berikut :

1. Hasil SOP disampaikan kepada pengguna utama guna memperoleh masukan dari pihak-pihak
yang terlibat dalam prosedur (pengguna utama);

2. Simulasi terhadap SOP untuk melihat sejauh mana SOP yang telah dirumuskan akan dapat
berjalan sesuai dengan kondisi nyata;

3. Penyempurnaan rumusan SOP atas dasar hasil temuan pada saat simulasi;

4. SOP yang telah dirumuskan disamping membakukan prosedur yang telah berjalan, dapat juga
menyederhanakan prosedur yang sudah ada atau menemukan prosedur baru yang lebih cepat,
efisien dan efektif;

5. Pelaksanaan ujicoba untuk melihat sampai sejauh mana tingkat kemudahan, kesesuaian dan
ketepatan SOP dalam pelaksanaannya;

6. Melakukan review untuk mengevaluasi hasil uji coba, sehingga akhirnya dapat menghasilkan
SOP yang benar-benar valid dan reliabel. Valid artinya bahwa SOP menjadi instrumen yang
benar-benar dibutuhkan secara tepat oleh pengguna dalam penyelenggaraan prosedur dalam
organisasi. Sedangkan reliabel memiliki arti bahwa SOP yang dirumuskan akan bersifat
konsisten selama tidak terjadi perubahan pada lingkungan organisasi yang mengharuskan
organisasi merumuskan ulang SOP-nya.
STANDARD OPERATING PROCEDURE No. DOK : SOPKOP/0041/HSE-STP
(SOP) Date : 06 November 2020
KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN Revision : 00
“PEMBUATAN STANDARD OPERATING
Page : 10 of 11
PROCEDURE (SOP)’’

5.7. Pengesahan SOP

SOP yang sudah diuji dan direview disampaikan kepada pihak terkait untuk mendapatkan
pengesahan. Proses pengesahan merupakan tindakan pengambilan keputusan oleh pimpinan,
meliputi penelitian dan evaluasi terhadap prosedur yang distandarkan. SOP yang akan disahkan
harus memuat ringkasan eksekutif untuk membantu pimpinan memahami hasil rumusan sebelum
melakukan pengesahan. Meskipun SOP telah disahkan oleh pimpinan, proses review secara
berkelanjutan tetap dilakukan agar diperoleh SOP yang benar-benar efisien dan efektif.

5.8. Penerapan SOP

Penerapan SOP dalam praktek penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi merupakan langkah
selanjutnya dari siklus SOP setelah pengembangan SOP. Pada tahap sebelumnya, telah
dihasilkan rumusan SOP yang secara formal telah ditetapkan oleh pimpinan. Proses penerapan
rumusan SOP ini kemudian dilakukan oleh setiap unit kerja dan harus dapat memastikan bahwa
tujuan berikut dapat tercapai:

1. Setiap pelaksana mengetahui SOP yang baru/diubah dan mengetahui alasan revisinya.

2. Salinan atau fotokopi SOP disebarluaskan sesuai kebutuhan dan siap diakses oleh semua
pengguna potensial.

3. Setiap pelaksana mengetahui perannya dalam SOP dan dapat menggunakan semua
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki untuk menerapkan SOP secara aman dan
efektif (termasuk pemahaman akan akibat yang terjadi bila gagal dalam melaksanakan
SOP).

4. Dapat melihat sebuah mekanisme untuk memantau kinerja, mengidentifikasi masalah yang
mungkin timbul, dan menyediakan dukungan dalam proses penerapan SOP.
STANDARD OPERATING PROCEDURE No. DOK : SOPKOP/0041/HSE-STP
(SOP) Date : 06 November 2020
KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN Revision : 00
“PEMBUATAN STANDARD OPERATING
Page : 11 of 11
PROCEDURE (SOP)’’

5.9. Pemantauan dan Evaluasi Penerapan SOP

Pelaksanaan penerapan SOP harus secara terus menerus dipantau sehingga proses
penerapannya dapat berjalan dengan baik. Berbagai masukan dalam setiap upaya pemantauan
akan menjadi bahan yang berharga dalam melakukan evaluasi sehingga penyempurnaan terhadap
SOP dapat dilakukan secara cepat dan tepat sesuai kebutuhan.

6. REFERENSI

1. Undang - undang No. 3 tahun 2020 Tentang Mineral dan Batubara.


2. Peraturan Menteri No. 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang
Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara.
3. Keputuran Menteri Energi Sumber Daya Mineral No. 1827 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik.
4. Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara No. 185 Tahun 2019 tentang
Petunjuk Teknis Keselamatan Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian, dan
Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara.
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. 14 Tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur.

7. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai