Anda di halaman 1dari 4

BARA TAMA WIJAYA - COAL MINING

STANDARD OPERATING PROCEDURES

PROSEDURE SAFETY WEEKLY METTING


Tanggal : Jan 2022 BTW – SOP – HSE - 0026
Revisi : 00 Page 1/4

ISI

1. TUJUAN.

2. CAKUPAN.

3. REFERENSI.

4. DEFINISI.

5. TANGGUNG JAWAB

6. PROSEDURE.

7. DISTRIBUSI & SOSIALISASI.

Dibuat Oleh, Diperiksa Oleh, Disetujui Oleh,

BIRENDRA SASTRA DIJAYA APRIYANTONO FARID MARTADINATA


HSE DEPT. PJO PT. BTW KEPALA TEKNIK TAMBANG
1. TUJUAN
- Memberikan penjelasan tentang tata cara melakukan pertemuan keselamatan mingguan
(Safety Weekly Meeting) dilokasi kerja untuk memberikan saran ,masukan serta
mengingatkan kembali pada system tentang peraturan keselamatan dan kesehatan kerja
yang ada di PT. BARA TAMA WIJAYA - COAL MINING, hal ini sangat diperlukan untuk
menciptakan kondisi serta lokasi kerja yang aman dan bebas dari resiko bahaya dari
aktivitas pekerjaan yang dilakukan.
- Mengajarkan para karyawan untuk dapat menganalisa tindakan & kondisi bahaya serta
cara penanggulannya. Untuk memberikan informasi kepada semua karyawan tentang
kejadian-kejadian yang terjadi selama 1 minggu.
- Memberikan informasi kepada semua karyawan mengenai isu-isu terbaru tentang
keselamatan dan kesehatan kerja.
- Meningkatkan Kesadaran tentang keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh
karyawan.
- Menjalin komunikasi antara karyawan dengan pihak manajemen

2. CAKUPAN
SOP ini berlaku untuk seluruh proyek PT. Bara Tama Wijaya.

3. REFERENSI
Tidak ada.

4. DEFINISI
- Jelas.

5. TANGGUNG JAWAB.
 Project Manager.
Memastikan semua Head Departement telah melakukan Safety Weekly Metting
tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

 Head Departement.
Memastikan pelaksanaan Safety Weekly Metting benar-benar telah diikuti oleh
semua personilnya mengerti serta memahami apa yang disampaikan.

 Supervisor/Foreman.
Memastikan karyawan yang menjadi tanggung jawabnya telah mengikuti prosedur
keselamatan kerja yang diberikan serta peraturan perusahaan.

 Safety Departement.
- Mendokumentasikan kegiatan Safety Weekly Metting.
- Memeriksa absensi kehadiran peserta.
- Mencatat temuan dan informasi dari pertemuan.
- Perbaikan segera bila didapatkan informasi kondisi dan lokasi kerja yang
berbahaya berkoodinasi dengan Head departement yang terlibat.
- Menyimpan hasil safety weekly metting.

6. PROSEDUR

6.1 Safety Weekly Meeting.


Safety Departement bersama dengan Management Site membuat jadwal dan waktu
pelaksanaan pertemuan keselamatan mingguan yang baku dimasing-masing departement,
dan jadwal tersebut harus di sosialisasikan oleh Head department yang bersangkutan
kepada semua karyawan yang berada dibawah tanggung jawabnya untuk wajib mengikuti
pertemuan keselamatan tersebut, setelah jadwal disetujui, Head departement masing-
masing area akan membuat jadwal pembicara dan topic yang akan dibawakan pada saat
pertemuan keselamatan mingguan selama 1 bulan dan menyerahkannya ke Safety
departement.
6.2 Pengajuan Pembicara Safety Weekly Metting.
Setiap Head Departement wajib mengajukan daftar pembicara safety weekly meeting
beserta topik yang akan dibawakan untuk 1 bulan ke depan, (topik bisa diubah sewaktu-
waktu apa bila ada isu-isu terbaru yang harus disampaikan tapi harus memberitahukan
terlebih dahulu kepada safety departemen) pengajuan personil harus disesuaikan dengan
jadwal cuti yang bersangkutan, paling lambat pengumpulan tanggal 28. (form Pengajuan
pembicara Safety Weekly Meeting).

6.3 Jadwal & Waktu Safety Weekly Metting.


Jadwal Safety Weekly Metting di setiap departement berbeda-beda hal tersebut
dimaksudkan agar dalam setiap pertemuan tersebut Safety departement dapat memantau
dan memonitor jalannya program tersebut dengan baik, berikut jadwal Safety Weekly
Metting disetiap departement :
a. Departement Operasional setiap hari Selasa.
b. Departement Tehnical setiap hari Selasa.
c.Departement HR&GA setiap hari Rabu.
d. Departement Plant setiap hari Kamis.

6.4 Teknis Pelaksanaan.


a. Semua peserta harus hadir 5 menit sebelum waktu pelaksanaan.
b. Semua peserta harus berbaris secara rapi, rokok dan hand phone dimatikan (meeting
tidak akan dimulai sebelum syarat diatas dipenuhi).
c. Setelah semua peserta siap acara di buka oleh Safety department.
d. Safety department menginformasikan evaluasi safety satu minggu kebelakang yang
berisi antara lain kejadian-kejadian yang terjadi selama satu minggu ke belakang,
kecelakaan yang terjadi serta dijelaskan secara rinci kronologi kejadian, penyebab
terjadinya kecelakaan, tindakan-tindakan perbaikan yang harus dilakukan, kerugian-
kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan (kerusakan-kerusakan termasuk hari
hilang).
e. Hazard Report yang berkaitan dengan departement tersebut selama satu minggu.
f. Pembicara yang telah di tunjuk membawakan materi yang standard yang berkaitan
dengan keselamatan dan kesehatan kerja antara lain :
 Penggunaan APD
 Kode Klakson.
 Kimper.
 Pre Start Check.
 Kebersihan Lingkungan kerja.
 Prosedur Parkir unit.

g. Setelah pembicara membawakan materi di buka sesi Tanya jawab dan diberikan
kesempatan kepada peserta meeting untuk bertanya mengenai hal yang yang telah
disampaikan atau memberikan masukan-masukan positif mengenai hal tersebut.
h. Jika tidak ada masalah dengan materi yang disampaikan di buka diskusi umum yang
berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang diharapkan peserta meeting
memberikan masukan-masukan untuk perbaikan system yang telah ada.
i. Acara ditutup oleh safety department yang sebelumnya dilakukan doa bersama untuk
keselamatan seluruh karyawan.
j. Setiap karyawan wajib mengisi form daftar hadir yang telah disediakan.
k. Safety departement harus membuat resume hasil meeting yang isinya antara lain
adalah ringkasan materi yang disampaikan, masukan-masukan yang disampaikan dll.
l. Waktu Safety Weekly Metting tidak lebih dari 45 menit dan apabila ada pertanyaan
dari karyawan diharapkan para pengawas menyampaikannya setelah acara tersebut
selesai.

6.5 Sanksi .
Setiap Karyawan yang tidak mengikuti maupun yang terlambat datang di berikan surat
peringatan oleh safety yang apabila telah 3 kali karyawan yang bersangkutan
mendapatkan surat tersebut maka karyawan di kenakan sangsi administratif (SP 1) dan
apa bila 2 kali berturut-turut yang bersangkutan tidak mengikuti safety weekly meeting
tersebut maka langsung diberikan sangsi administrative (SP 2).

7. TANGGUNG JAWAB.
Prosedur ini harus didistribusikan kepada:
- Project Manager
- Safety manager
- Mine Superintendent
- Plant Superintendent
- Engineering Superintendent
- HR&GA Departement.
- Mine Supervisor
- Mine Foreman
- All Employye.

Anda mungkin juga menyukai