Anda di halaman 1dari 3

PT.

CITRA MITRA SEHATI


BENGKULU

STANDARD PERUSAHAAN No. Dokumen :


STANDART OPERATING PROCEDURE Tgl Epektif :
JALAN TAMBANG Revisi : 0
Halaman : 1,2,
Disusun Oleh Diketahui oleh Disetujui Oleh Distribusi
All Devisi

All Subcont
( Safety Dept ) ( Kabag. Produksi ( Project Manager )

I. TUJUAN :

Standard Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk:


1. Memberikan pedoman kepada orang atau karyawan yang akan melakukan aktivitas
yang akan dilakukan.
2. Agar tidak terjadi sekecil apapun kesalahan dan menekan sekecil mungkinangka
kecelakaan disetiap waktu, serta agar produktivitas perusahaan selalu dapat
ditingkatkan atau minimal dipertahankan.
Mencegah terjadinya kecelakaan terhadap karyawan , peralatan dan lingkungan
1.2 Memberikan panduan cara kerja yang aman
1.3 Meniadakan resiko kecelakaan
II. RUANG LINGKUP
Standard kerja ini berlaku untuk dijalankan / dilakukan diseluruh lokasi kerja area
kerja PT. Citra Mitra Sehati.
SOP ini dimulai dari adanya kegiatan/aktivitas yang akan dilakukan orang atau
karyawan sampai dengan orang atau karyawan tersebut tidak melakukan pekerjaan.
Adapun ruang lingkupnya mencakup seluruh area kerja yang menjadi tanggung jawab
PT. Citra Mitra Sehati.

III. REPERENSI
1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan keehatan kerja
2. KepMen 555K/26/M.PE/1995 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan
Umum.
3. Tanggung Jawab :
4. Agar tercapainya tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Tambang, maka kepada
5. semua pekerja dan pengawas harus memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan

1
6. Standar Operation Prosedure ini :
7. 2.1. Tanggung Jawab Pekerja
8. 2.1.1 Mau, mampu dan setuju untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
9. Standar yang sudah ditentukan sehingga bekerja secara aman dan
10. selamat.
11. 2.1.2 Menggunakan apapun alat pelindung diri yang telah disediakan untuk
12. pekerjaan tersebut
13. 2.1.3 Selalu berusaha untuk bertindak aman untuk diri sendiri dan orang lain
14. yang ada disekitar lokasi kerjanya
15. 2.2 Tanggung Jawab Pengawas
16. 2.2.1 Memahami dan mampu untuk melaksanakan Pengawasan pekerjaan sesuai
17. dengan Standar yang sudah ditentukan sehingga pekerjaan terlaksana secara
18. aman
19. 2.2.2 Mengawasi Proses pekerjaan sesuai dengan Standar Operation Prosedur serta
20. mengimplementasikan untuk pekerja yang menjadi tanggung jawabnya.
21. 2.2.3 Menghentikan sesegera mungkin proses pekerjaan bila ditemukan kondisi tidak
22. aman ataupun perbuatan tidak aman.
23. 79
24. 3. Standarisasi :
25.3.1 Pembuatan Jalan Tambang
26. 3.1.1 Lebar jalan tambang 2 arah minimal 3.5 kali lebar alat angkut (TP) terbesar
27. 3.1.2 Lebar jalan tambang 2 arah dengan median jalan yang terpisah minimal 2 kali
28. lebar alat angkut terbesar untuk setiap jalurnya
29. 3.1.3 Memiliki tanggul sisi jalan yang tingginya ¾ kali tinggi roda terbesar, bila
30. memungkinkan dibuatkan median jalan sebagai pemisah dengan tinggi yang
31. sama
32. 3.1.4 Grade jalan naik tidak melebihi 7% dan turun tidak melebihi 8%
33. 3.1.5 Sepanjang jalan dilengkapi dengan rambu-rambu pemandu ataupun petunjuk
34. arah atau kecepatan yang diizinkan
35. 3.1.6 Permukaan jalan dibuat tidak menyebabkan air tergenang dan jelas arah
36. drainase
37. 3.1.7 Minimalkan tikungan tajam ataupun persimpangan yang menyebabkan
38. terjadinya crossing
39. 3.1.8 Semaksimal mungkin memisahkan antara jalan angkut Overburden dan jalan
40. angkut Batubara
41.3.2 Penyiraman jalan tambang
42. 3.2.1 Lakukan penyiraman dengan tujuan mengurangi debu, tidak menyebabkan
43. licin
44. 3.2.2 Pada jalan tanjakan naik atau turun penyiraman dilakukan terputus-putus
45. 3.2.3 Tidak diperbolehkan mengawali penyiraman dari daerah yang tertutup jarak
46. pandang seperti ; setelah tikungan tajam atau turunan setelah tanjakan
47. 3.2.4 Kecepatan penyiraman diatur untuk tidak mengganggu kegiatan lalulintas
48. serta diusahakan 1 x penyiraman dapat membasahi lebar jalan yang ada
49. 3.2.5 Tidak berhenti pada saat penyiraman sedang berlangsung
50. 3.2.6 Tidak diperbolehkan melakukan penyiraman dengan cara mundur, bila

2
51. diharuskan mundur maka harus mendapat komando dan pengawasan
52. langsung dari Pengawas yang bertanggung jawab.
53. 3.2.7 Tidak diperkenankan unit lainnya mengikuti Water Truck dari jarak dekat pada
54. saat penyiraman sedang berlangsung. Bila ditemukan kondisi demikian maka
55. penyiraman harus dihentikan
56. 80
57. 3.2.8 Driver Water Truck dilarang melakukan aktivitas lainnya pada saat melakukan
58. penyiraman jalan, penggunaan kaca spion secara keseluruhan mutlak
59. diperlukan
60. 3.2.9 Lakukan penyiraman dengan menggunakan speed 2 atau menurut situasi
61. yang ada
62. 3.2.10 Hentikan penyiraman pada saat berlintasan dengan unit berjalan lainnya dan
63. atau ada pejalan kaki yang akan melintas
64.3.3 Travelling unit A2B di Jalan Tambang
65. 3.3.1 Pastikan tujuan travelling sebelum travelling dilakukan untuk menghindari
66. tujuan yang salah serta menghindari kesemrawutan lalulintas di jalan
67. tambang
68. 3.3.2 Travelling dilakukan sesuai dengan jalur lalulintas yang ada, tidak
69. diperbolehkan melawan arah.
70. 3.3.3 Bila harus melawan arah, maka pastikan bahwa kondisi aman dan jarak
71. pandang tidak tertutup
72. 3.3.4 Ambil posisi travelling disisi terluar jalan lalulintas yang aman untuk dilalui
73. 3.3.5 Tidak diperbolehkan melakukan swing tanpa pengawasan yang jelas selama
74. berada dijalur lalulintas
75. 3.3.6 Atur kecepatan dengan maksimum speed 2 dan meminimalkan
76. menggunakan steering selama berada dijalur lalulintas aktif
77. 3.3.7 Hentikan travelling bila pandangan tertutup, pastikan kondisi aman (dengan
78. cara pengamatan langsung) sebelum melanjutkan kegiatan travelling.
79. 3.3.8 Fungsikan kaca spion secara menyeluruh pada saat travelling
80. 3.3.9 Hentikan unit pada saat akan terjadi crossing, pastikan kondisi aman sebelum
81. melanjutkan kegiatan..

Anda mungkin juga menyukai