08#pop Jsa

1
A f t e r t h e S E C TI O N b r e a k
OPENING PRESENTATION
PENGAWAS OPERASIONAL
PERTAMBANGAN MINERAL & BATUBARA
ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN
www.dkki.co.id
© 2018 DKKI Theme. All Rights Reserved
Melaksanakan Analisa Keselamatan Pekerjaan
SKKK – Unit Kompetensi POP
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi SK

1 PMB.PO02.001.01 Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan POP
terkait Keselamatan Pertambangan
2 PMB.PO02.002.01 Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab POP
Keselamatan Pertambangan pada Area yang Menjadi
Tanggung Jawabnya
3 PMB.PO02.003.01 Melaksanakan Pertemuan Keselamatan POP
Pertambangan Terencana
4 PMB.PO02.004.01 Melaksanakan Investigasi Kecelakaan POP
5 PMB.PO02.005.01 Melaksanakan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian POP
Risiko
6 PMB.PO02.006.01 Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan POP
terkait Perlindungan Lingkungan
7 PMB.PO02.007.01 Melaksanakan Inspeksi POP
8 PMB.PO02.008.01 Melaksanakan Analisis Keselamatan Pekerjaan POP
Referensi : Permen ESDM No 43 Tahun 2016

www.dkki.co.id
Wednesday, August 12, 2020 2
Melaksanakan Analisa Keselamatan Pekerjaan
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi SK

8 PMB.PO02.008.01 Melaksanakan Analisis Keselamatan Pekerjaan POP
1. Menginventarisasi tugas tugas yang belum mempunyai analisis

keselamatan pekerjaan
2. Menentukan metode analisis keselamatan pekerjaan
3. Menentukan pekerjaan yang akan dianalisis
4. Menguraikan langkah pekerjaan
5. Mengidentifikasi potensi bahaya
6. Menentukan tindakan pencegahan/pengendalian
Referensi : Permen ESDM No 43 Tahun 2016

www.dkki.co.id
Latar Belakang
Job Safety Analysis (JSA)

Analisa Keselamatan Pekerjaan
1 Setiap kecelakaan ada penyebabnya
Setiap jenis pekerjaan dapat diuraikan dalam

2
suatu urutan tahapan yang sederhana
3 Setiap tahapan pekerjaan dapat dikenali bahaya

dan risikonya
4 Setiap bahaya dan risiko ada solusinya
Karyawan bisa melakukan pekerjaan dengan cara

5
yang salah bila tidak diberi panduan dan dilatih
JSA membantu karyawan melakukan pekerjaan
6
dengan benar dan aman
www.dkki.co.id
Definisi Job Safety Analysis (JSA)
Job Safety Analysis (JSA)

‘ Suatu teknik yang dipakai untuk menganalisa suatu
pekerjaan secara sistematis untuk bisa mengenali
bahaya di setiap langkahnya sehingga bisa dikembangkan
solusi untuk mencegah terjadinya kecelakaan.’
Sebuah metoda untuk mengenali bahaya dan potensi terjadinya kerugian yang
berhubungan dengan setiap langkah dan mengembangkan sistem kendali yang
akan menghilangkan, mengurangi dan mencegah terjadinya kerugian (National
Safety Council )
A job hazard analysis/ Job Safety Anaysis is a technique that focuses on job tasks as
a way to identify hazards before they occur (OSHA 3071 -2002)
A job safety analysis (JSA) is a procedure which helps integrate accepted safety and
health principles and practices into a particular task or job operation. In a JSA, each
basic step of the job is to identify potential hazards and to recommend the
safest way to do the job (https://en.wikipedia.org/wiki/Job_safety_analysis)
www.dkki.co.id
Manfaat Job Safety Analysis (JSA)
Manfaat Job Safety Analisis adalah

1. Merupakan salah satu “Pro Active Barrier” dalam mencegah terjadinya kecelakaan
di tempat kerja khusunya berhubungan dengan Job-Task;
2. Merupakan salah satu program yang dinilai efektif mencegah terjadinya
kecelakaan;
3. Dapat digunakan sebagai Pedoman/Instruksi kerja benar & aman;
4. Dapat digunakan sebagai bahan pelatihan / Coaching untuk pekerja
baru/pengawas baru/ Pelatihan keterampilan;
5. Orientasi Pekerja Baru/Tugas baru atau jarang dilakukan;
6. Dapat digunakan sebagai Observasi Tugas yang Terencana
7. Dapat digunakan sebagai referensi dalam proses investigasi kecelakaan;
8. Membantu identifikasi bahaya dari suatu tahapan pekerjaan dan mengembangkan
sistem control/kendali yang tepat;
9. Membantu mengintegrasikan prinsip dan praktik keselamatan dan kesehatan yang
diterima ke dalam tugas atau operasi pekerjaan tertentu (CCOHS);
10. Menyediakan prosedur tertulis untuk melakukan pekerjaan dengan aman serta
merupakan suatu alat komunikasi antara pekerja.
www.dkki.co.id
Persiapan Pembuatan Job Safety Analysis (JSA)
Kapan Job Safety Anaysis dibuat :

1) Setiap Pekerjaan Baru atau Jarang;
2) Pekerjaan yang melibatkan pekerjaan dengan kategori
High Potential Risk / Kritikal;
3) Persyaratan dalam pembuatan Permit To Work/ Izin
Kerja;
4) Setiap adanya perubahan/modifikasi pada Langkah
Kerja/Proses Kegiatan
5) Persyaratan Lain dalam Prosedur/Ketetapan dari
masing-masing perusahaan.
Take your Time for “Safety Reason” & Do The Right Things
www.dkki.co.id
Persiapan Pembuatan Job Safety Analysis (JSA)
Siapa yang bertanggung Jawab Membuat JSA
Supervisor / Pengawas
Namun demikian yang harus terlibat dalam
pembuatan JSEA tidak terbatas pada Pihak- Pihak
yang relevan :
Site Manager, Supervisor yang relevan &
Superintendent, Engineer (jika dibutuhkan), Pekerja
(karyawan yang terlibat dalam pekerjaan tersebut,
termasuk subcont dalam pekerjaannya)
Memahami tugas, tujuan dan sasaran pekerjaan

yang akan dilaksanakan;
Memiliki kepentingan langsung pada tiap jenis
pekerjaan yang menjadi tugas anak buahnya;
Memiliki kepentingan langsung untuk
menyelamatkan anak buahnya;
Dapat memberikan keputusan yang tepat pada
saat terjadi “Contigency Cases”;
Menguasai Prosedur & Peraturan Perundang –
undangan serta Peraturan Kerja;
www.dkki.co.id
Proses & Tahapan Pembuatan Job Safety Analysis (JSA)
 Menentukan Jenis Pekerjaan yang akan

dilakukan
 Informasi awal berupa Tanggal, Waktu,
Langkah awal Lokasi Pekerjaan.
 Menentukan Peralatan Kerja yang
dibutuhkan
 Menentukan pekerja yang terlibat
didalam kegiatan tersebut
langkah – langkah
pembuatan JSA
 Menentukan Langkah-Langkah Pekerjaan

 Ketahui potensi bahaya yang mungkin
Langkah Inti muncul dari setiap langkah kerja
 Tentukan kontrol / tindakan perbaikan
dari setiap potensi bahaya yang
teridentifikasi.
www.dkki.co.id
Prinsip Dasar dalam Pembuatan Job Safety Analysis (JSA):
Supervisor bertanggung jawab pada pembuatan
1 JSEA untuk pekerjaan yang memenuhi
persyaratan untuk JSEA dibuat.
Setelah JSEA telah diselesaikan maka

2 supervisor/pengawas melakukan koordinasi
dengan pihak HSE untuk dilakukan review atau
pengkajian sebelum mendapat persetujuan akhir;
3 Site Manager/Project Manager akan melakukan

review sebelum di Approved/disetujui
TIDAK ADA PEKERJAAN YANG BOLEH DILAKUKAN SEBELUM JSA

MENDAPAT PERSETUJUAN OLEH PENANGGUNG JAWAB AREA
Pembuatan JSA Dapat dilakukan dengan beberapa Metode
1) Pengamatan 2) Diskusi / Focus Group

Langsung / Observasi Discussion (FGD)
www.dkki.co.id
Inventarisasi Tugas Inventarisasi Tugas
Bukan ‘pekerjaan’ dalam arti luas

(JABATAN), seperti:
Tentukan Tugas Kritis Tukang las, Mekanik, Tukang listrik,
Tukang masak, dsb.
Uraikan Tugas jadi langkah kerja Tapi ‘pekerjaan’ dalam arti kecil
(TUGAS / Single Task)
Mengganti bola lampu, Mengganti ban
Identifikasi bahaya dan potensi kemps, Memindah mesin & Mencungkil
kerugian pada setiap langkah kotoran pada roda A2B
kerja
Tetapkan sistem kendali bahaya
Menggunakan JSA
www.dkki.co.id
Tentukan Tugas Kritis

Inventarisasi Tugas
1) Tugas yang berpotensi dapat
mengakibatkan potensi kecelakaan
tinggi = Pekerjaan baru, pekerjaan non
Tentukan Tugas Kritis rutin, pekerjaan yang berubah
2) Tugas dengan tingkat kekerapan tinggi

(sering terjadi) & Potensi Tingkat
Uraikan Tugas jadi langkah kerja
keparahan tinggi (jika terjadi pasti
serius)
Identifikasi bahaya dan potensi
3) Pekerjaan yang = belum mempunyai
kerugian pada setiap langkah
kerja SOP/ SOP Belum Memadai
Tetapkan sistem kendali bahaya
Menggunakan JSA
www.dkki.co.id
Uraikan Pekerjaan berdasarkan urutan

Inventarisasi Tugas
pekerjaan?
1. Urutkan pekerjaan dari tahapan awal – akhir;
Tentukan Tugas Kritis 2. Tentukan jumlah detail langkah dari pekerjaan

yang tepat dengan memecah pekerjaan menjadi
komponen yang masuk akal pada keseluruhan
pekerjaan;
3. Gunakan kata kerja aktif atau operasional
sederhana seperti: memotong, mengganjal,
mengelas dsb;
kerugian pada setiap langkah 4. Hindari Menggunakan kata-kata yang terlalu
kerja umum seperti mengoperasikan, membangun
dsb;
5. Lakukan evaluasi pada detail Pekerjaan tersebut
Tetapkan sistem kendali bahaya apakah langkah –langkah tersebut sudah
mewakili kegiatan secara keseluruhan – hindari
Terlalu DETAIL
Menggunakan JSA
www.dkki.co.id
URUTKAN LANGKAH KERJA

KESALAHAN MENENTUKAN LANGKAH
Contoh
KERJA
Pekerjaan : Mengganti Ban LV.
Langkah kerja terlalu detail/rinci:
1. Parkir kendaraan. Langkah 1: Parkir kendaraan
2. Lepas ban cadangan Langkah 2: Keluar dari kendaraan
Langkah 3: Berjalan menuju ke ban yg bocor
3. Letakan dongkrak ditempat yang benar.
4. Kendorkan sekrup roda (wheel nuts).
Langkah kerja terlalu luas
5. Dongkrak kendaraan. Langkah 1: Melepas ban
6. Lepas sekrup roda Langkah 2: Meletakkan ban serep
7. Lepas ban yg bocor
8. Pasang ban cadangan Langkah kerja terlalu Singkat
9. Pasang skrup roda dan kencangkan Langkah 1: Letakan dongkrak
10. Turunkan dongkrak Langkah 2: Pasang Ban Cadangan
11. Kencangkan skrup roda dengan benar
12. Simpan dongkrak dan ban cadangan Terkadang suatu pekerjaan membutuhkan
tahapan yang banyak sekali, Namun
sebagian besar JSA hanya memerlukan
tahapan kurang dari 10 Tahap
www.dkki.co.id
Bahaya (Hazard)
Inventarisasi Tugas
Segala sesuatu (sumber/kondisi/tindakan)
berpotensi merugikan/mencederakan pada;
(manusia, kerusakan alat/harta benda,
Tentukan Tugas Kritis
gangguan proses produksi, kerusakan
lingkungan
Uraikan Tugas jadi langkah kerja Identifikasi Bahaya
A. Sumber (4M1E) B. Jenis

kerja 1. Orang (Man) 1. Fisika
2. Bahan (Material) 2. Kimia
3. Mesin (Machine) 3. Biologis
Tetapkan sistem kendali bahaya 4. Metode Kerja
(Method)
4. Ergonomis
5. Lingkungan 5. Psikososial
(Environment)
Menggunakan JSA
www.dkki.co.id
Inventarisasi Tugas Hierarchy of Controls / Tahapan Sistem Kendali

1st Priority/ Primary Control Methods Most Effective
Highest Level of Protection
Focus to Hazards Sources
Rekayasa, Increasing Effectiveness &
Tentukan Tugas Kritis Sustainability
Most Reliable
2nd Priority/ Secondary Control Methods
Administrasi
3rd Priority/ Tertiary Control Methods

Identifikasi bahaya dan potensi Praktik Kerja
kerja 4th Priority Least Effective
Lowest level of Protection
Alat Pelindung Diri Focues to Person
Increasing Participation &
Supervision Needed
Tetapkan sistem kendali bahaya Least Reliable
Pengendalian bahaya yang dikembangkan harus

sejalan dengan persyaratan dari legal
requirements
Menggunakan JSA
KONSEP : SMART + ALARP
www.dkki.co.id
Inventarisasi Tugas Menggunakan JSA :

1. Pekerja terkait dilatihkan JSA yang sudah
disetujui.
2. Lakukan pengamatan terencana
Tentukan Tugas Kritis pelaksanaan JSA.
3. Bahas di-P5M sebelum mengerjakan tugas
tersebut.
4. Jika terjadi kecelakaan/perubaan kerja =
Tinjau ulang JSA
5. Usahakan form dan isian JSA mudah
didapat
kerja JSA adalah Dasar Pembuatan PTT (Prosedur
tugas spesifik) dan setelah PTT ditetapkan
maka ini menjadi standar prosedur operasional
Tetapkan sistem kendali bahaya yang dijadikan rujukan dalam menjalankan
suatu tugas dengan cara aman
Menggunakan JSA
www.dkki.co.id
Inventarisasi Tugas Menggunakan JSA :

1. Pekerja terkait dilatihkan JSA yang sudah
disetujui.
Tentukan Tugas Kritis 2. Lakukan pengamatan terencana
pelaksanaan JSA.
3. Bahas di-P5M sebelum mengerjakan tugas
tersebut.
4. Jika terjadi kecelakaan/perubaan kerja =
Tinjau ulang JSA
Identifikasi bahaya dan potensi 5. Usahakan form dan isian JSA mudah
kerugian pada setiap langkah didapat
kerja
JSA Merupakan dasar Pembuatan PTS (Prosedur

Tugas Spesifik) dan setelah PTS ditetapkan maka
Tetapkan sistem kendali bahaya dapat dijadikan Standart Operating Procedure yang
dijadikan rujukan dalam menjalankan suatu
tugas dengan cara aman.
Menggunakan JSA
www.dkki.co.id
S e t i a p l a n g ka h ke r j a h a r u s d i b e r i n o m e r I D u n t u k m e m u d a h ka n p e m b a ca a n J S E A . Ke m u d i a n
s e t i a p n o m e r d a r i l a n g ka h ke r j a d i b u at ka n s u b - n o m o r u n t u k b a h aya yg t e r i d e nt i f i ka s i d a n
d e m i k i a n j u ga d e n ga n p e n e nt u a n l a n g ka h p e n ge n d a l i a n nya .
www.dkki.co.id
Tinjauan Kecukupan /Job Safety Analysis (JSA) Review
Tinjauan Kecukupan JSA dapat dilakukan dengan cara :

Melakukan Obervasi Tugas Terencana (OTT) dan Setiap hasil OTT
yang dilaksanakan dapat dipakai sebagai dasar penilaian apakah
prosedur yang ditetapkan sudah memadai atau tidak
Lalu kapan JSA kemudian di review/ ditinjau ulang :

1. Apabila terdapat perubahan proses / prosedur tugas;
2. Apabila Terjadi kecelakaan pada atau terkait pekerjaan tsb;
3. Hasil OTT menunjukan bahwa prosedur yang ditetapkan tidak
memadai / tdk efektif untuk dilakukan;
Peyimpangan JSA :
Beberapa kebiasaan penyimpangan saat membuat JSA :
• Deskripsi tugas terlalu detail & Dikerjakan sendiri
• Terlalu umum;
• Mencatat ‘bagaimana’ bukan ‘apa’ yang dilakukan;
• Menggunakan kata ‘Hati – hati’
• Tidak diSETUJUI serta di-sosialisasikan kepada pekerja;
• Tidak di analisis & review - COPAS
www.dkki.co.id
Tinjauan Kecukupan /Job Safety Analysis (JSA) Review
TEORINYA TIDAK SEMUDAH APLIKASINYA

Hambatan di lapangan saat implementasi JSA diantaranya :
• “Urgent nih, biar cepet kelar ?”
• “Mau buat, tapi form JSA nya mana ?”
• “Saya sudah 20 th tidak pakai yang JSA-JSA-an tidak ada masalah tuh ?”
• “Buatnya gimana ?”
• “Memang tugas seperti harus ada JSA yah?”
TRUS JADI-NYA GIMANA?

Berikut beberapa pendekatan untuk mempermudah implementasi ,
Jadikan sebagai Program Pencegahan Kecelakaan
• Komitmen Top Manajemen, minta dukungan
• Penetapan JSA dalam Akuntabilitas K3 Pengawas
• Pemberian Pelatihan Pembuatan JSA
• Pembuatan dan proses approval JSA
• Pengelolaan administrasi JSA
• Berikan contoh / bantu membuat utk tahap – tahap awal.
www.dkki.co.id
ANY
QUESTION
www.dkki.co.id
DKKI
Our Location:
Jl. Melia utara blok X.10D No.6 citra raya, Tangerang-Banten,
Indonesia 15710
Terima Kasih
Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi Kami
8/12/2020 23

08#pop Jsa

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

08#pop Jsa

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

1

SKKK – Unit Kompetensi POP

No Kode Unit Judul Unit Kompetensi SK

Referensi : Permen ESDM No 43 Tahun 2016

No Kode Unit Judul Unit Kompetensi SK

1. Menginventarisasi tugas tugas yang belum mempunyai analisis

Referensi : Permen ESDM No 43 Tahun 2016

Job Safety Analysis (JSA)

1 Setiap kecelakaan ada penyebabnya

Setiap jenis pekerjaan dapat diuraikan dalam

3 Setiap tahapan pekerjaan dapat dikenali bahaya

4 Setiap bahaya dan risiko ada solusinya

Karyawan bisa melakukan pekerjaan dengan cara

Job Safety Analysis (JSA)

Manfaat Job Safety Analisis adalah

Kapan Job Safety Anaysis dibuat :

Siapa yang bertanggung Jawab Membuat JSA

Memahami tugas, tujuan dan sasaran pekerjaan

 Menentukan Jenis Pekerjaan yang akan

 Menentukan Langkah-Langkah Pekerjaan

Setelah JSEA telah diselesaikan maka

3 Site Manager/Project Manager akan melakukan

TIDAK ADA PEKERJAAN YANG BOLEH DILAKUKAN SEBELUM JSA

1) Pengamatan 2) Diskusi / Focus Group

Inventarisasi Tugas Inventarisasi Tugas

Bukan ‘pekerjaan’ dalam arti luas

Tetapkan sistem kendali bahaya

Tentukan Tugas Kritis

2) Tugas dengan tingkat kekerapan tinggi

Tetapkan sistem kendali bahaya

Uraikan Pekerjaan berdasarkan urutan

Tentukan Tugas Kritis 2. Tentukan jumlah detail langkah dari pekerjaan

URUTKAN LANGKAH KERJA

Uraikan Tugas jadi langkah kerja Identifikasi Bahaya

A. Sumber (4M1E) B. Jenis

Inventarisasi Tugas Hierarchy of Controls / Tahapan Sistem Kendali

3rd Priority/ Tertiary Control Methods

Pengendalian bahaya yang dikembangkan harus

Inventarisasi Tugas Menggunakan JSA :

Inventarisasi Tugas Menggunakan JSA :

JSA Merupakan dasar Pembuatan PTS (Prosedur

Tinjauan Kecukupan JSA dapat dilakukan dengan cara :

Lalu kapan JSA kemudian di review/ ditinjau ulang :

TEORINYA TIDAK SEMUDAH APLIKASINYA

TRUS JADI-NYA GIMANA?

Anda mungkin juga menyukai