Anda di halaman 1dari 31

Analisis Keselamatan Kerja

Job Safety Analysis

HSOR Training and Competency


HSOR Department
PT. Vale Indonesia
Aturan Pelatihan

Prosedur Emergency, Muster Harap agar mulai, istirahat dan Matikan Telepon. Bisa di aktifkan dengan Gunakan pakaian yang rapi
Point, Rute Evakuasi selesai sesuai waktu (on time) mode silent/diam. Terima telepon anda di (baju kemeja/ berkerah) dan
luar ruangan. sepatu

Tetap fokus pada materi Tanyakan jika kurang jelas Dengarkan dengan baik, hindari Berpartisipasi! Enjoy the
diskusi kecil lainnya. training!
Agenda
1. Pendahuluan
2. Proses Pembuatan
3. Langkah Pembuatan
4. Kesimpulan
Pendahuluan
Tujuan
• Peserta memahami pengertian JSA
• Peserta memahami fungsi JSA
• Peserta mampu membuat JSA dengan
menggunakan formulir JSA PTVI

Ruang Lingkup

• JSA berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan


di PT. Vale Indonesia.
• JSA berlaku untuk pekerja yang melakukan
pekerjaan di area PT. Vale Indonesia
Latar Belakang

• Setiap kecelakaan selalu ada penyebabnya


• Setiap tugas dapat diuraikan ke dalam suatu
urutan tahapan sederhana
• Setiap tahap pekerjaan dapat dikenali
bahayanya
• Setiap bahaya pada tahapan pekerjaan
tersebut dapat dikendalikan
Definisi
• Proses yang merinci pekerjaan menjadi
langkah-langkah kerja atau tugas dan
mengidentifikasi bahaya yang terkait
dengan pekerjaan (dan aspek
lingkungannya) pada setiap langkahnya,
dan menentukan langkah pencegahan
untuk mengendalikan bahaya itu
sehingga memberikan cara kerja yang
aman dan ramah lingkungan ketika
menyelesaikan pekerjan tersebut.
• JSA yang sudah lengkap disimpan oleh
departemen terkait untuk jangka waktu
12 bulan
Fungsi
• Memastikan semua bahaya signifikan sudah diidentifikasi dan
dikendalikan pada semua pekerjaan atau tugas.
• Merencanakan pekerjaan atau tugas baru dengan aman.
• Membantu pembuatan SOP baru atau meninjau SOP yang ada
saat ini.
• Memeriksa/ menguji SOP yang ada.
• Melengkapi prosedur Izin Kerja apabila diperlukan.
• Digunakan sebagai prosedur kerja yang disetujui dan untuk
mengembangkan prosedur resmi lainnya.
• Meningkatkan kesadaran, pemahaman, penerimaan kebijakan,
peraturan untuk pekerja.
Istilah
Bahaya : • Berarti segala sesuatu yang dapat menyebabkan cedera/kerugian.
Bahaya didefinisikan sebagai suatu aliran energi tak terkendali
yang dapat mengakibatkan kontak antara energi dengan orang
atau peralatan sehingga mengakibatkan cedera, kerusakan
peralatan dan/ atau lingkungan (EHS SP 02-JSA)
• Sumber potensial cidera, bahaya atau kerugian (EHS06 EHS RISK
MANAGEMENT)
Risiko : • Pengukuran nilai kepentingan relatif dari kejadian yang tak
diinginkan atau yang dapat menimbulkan cedera (hasil dari
kemungkinan dan konsekuensinya) (EHS SP 02-JSA)
• Ukuran pentingnya potensi kerugian (EHS06 EHS RISK MANAGEMENT)
Pengendalian : Metode untuk mencegah bahaya sehingga tidak mencederai orang (EHS SP 02-
JSA)
Aturan dan Standar
Aturan Pemerintah

Peraturan Menteri ESDM


Undang-undang No.26 tahun 2018
No.1 tahun1970 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan
tentang Keselamatan Kerja yang Baik dan Pengawasan Pertambangan
Minerba

bm

Keputusan Dirjen Minerba ESDM


Keputusan Menteri ESDM No.185.K/37.04/DJB/2019
No. 1827/K30/MEM/2018 tentang Juknis Pelaksanaan Keselamatan
tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Pertambangan & Pelaksanaan, Penilaian,
Teknik Pertambangan yang Baik dan Pelaporan SMKP Minerba
Aturan dan Standar
Standar Internal PTVI

Major Hazard Standard (MHS)


Section #1
Hazard Identification, Risk
Assessment, and Control
Golden Rules
Dilarang melakukan
pekerjaan jika tidak
bm
memahami risikonya
dan memenuhi semua
pengendalian yang
diwajibkan
EHS Standard Procedure
(EHS-SP) 02
Job Safety Analysis
Proses Pembuatan
Siapa yang Harus Membuat
Pekerja yang berwenang bekerja seorang diri harus menyelesaikan dan
mengesahkan JSA bagi pekerjaannya sendiri asalkan tidak ada bahaya tidak Worker

biasa/ signifikan dan pengendalian yang dipilih sudah dapat memastikan


bahwa pekerjaan itu dapat diselesaikan dengan aman.
Bilamana bahaya yang teridentifikasi memiliki level rìsiko tidak bisa diterima,
maka pekerja harus berkonsultasi dengan Supervisornya sebelum JSA
diserahkan

Bilamana pekerjaan dilakukan oleh grup kerja maka:


Supervisor harus membuat JSA dan memastikan bahwa semua
bahaya yang signifikan sudah diidentifikasi, pengendalian telah
direncanakan dan hal ini telah dikomunikasikan kepada semua
pekerja yang terlibat sebelum JSA disahkan
Kapan JSA Diterapkan
• JSA harus diselesaikan sebelum suatu
pekerjaan dilaksanakan bila ada potensi
cedera dan tidak ada prosedur resmi yang
12 SEBELUM
telah disetujui yang dapat mengatasi
risikonya. 3 PEKERJAAN
Catatan : bahwa jika prosedur resmi telah
DILAKUKAN
ada, JSA masih dipersyaratkan jika Kondisi
dan Ruang Lingkup kerjanya berubah
6
• JSA yang telah dibuat harus dibawa ke lokasi
kerja dan digunakan sebagai rujukan dan LOKASI
memeriksa apakah semua pengendalian
sudah diterapkan KERJA
• Apabila terdapat pengendalian yang tidak
berfungsi atau ada bahaya baru yang
signifikan dan belum teridentifikasi dalam PERUBAHAN,
UPDATE JSA,
BAHAYA BARU,
JSA, maka pekerjaan HARUS DIHENTIKAN, KONTROL TIDAK BERFUNGSI
SOSIALISASIKAN KEMBALI

JSA harus direview dan disosialisasikan


kembali.
Metode Pembuatan JSA
Terdapat dua metode yang biasa dilakukan dalam pembuatan JSA, yaitu:

Pengamatan dan Diskusi Analisis dan Diskusi


Metode Pembuatan JSA
Pengamatan dan Diskusi

1. Pilih jenis pekerjaan, lokasi kerja dan pekerjanya


(karyawan)
2. Berikan arahan akan maksud dan tujuan
pengamatan
3. Lakukan pengamatan setiap tahapan kerja pada :
posisi, pemakian alat/material, pemakaian APD
4. Lakukan peninjauan ulang dan diskusikan dengan
karyawan tersebut
5. Lakukan pengulangan dengan karyawan yang lain
untuk lebih memastikan kesempurnaan tahapan
kerja
6. Identifikasi bahaya, risiko dan pengendaliannya
dalam setiap tahapan kerja yang telah dilakukan
Metode Pembuatan JSA
Analisis dan Diskusi

1. Pilih pekerja/ karyawan yang berpengalaman


2. Lakukan sekali atau lebih untuk meyakinkan semua
point telah dipenuhi
3. Jelaskan cara penggunaan dan sistem pendekatan
4. Tetepkan langkah yang signifikan dan tugas atau
pekerjaan yang berisiko tinggi
5. Identifikasi bahaya, rIsiko dan pengendaliannya
dalam setiap tahapan kerja yang telah dilakukan
Metode Pembuatan JSA
Prioritas Pembuatan JSA

Pekerjaan yang punya banyak catatan Pekerjaan dengan keparahan tinggi


kecelakaan. (cidera/cacat/meninggal).

Pekerjaan dengan kemungkinan tinggi untuk Pekerjaan baru yang belum pernah ada
terjadinya cidera atau kematian. catatan kecelakaannya
Langkah Pembuatan
Langkah Membuat JSA

TENTUKAN
IDENTIFIKASI TENTUKAN
LANGKAH
BAHAYA PENGENDALIAN
KERJA

SAHKAN DAN
PEKERJA SOSIALISASI KE
CATAT JSA.
MENANDA- PEKERJA YANG
LAKUKAN
TANGANI JSA TERLIBAT
PEKERJAAN
Langkah Membuat JSA
Tentukan Langkah Kerja

• Uraikan pekerjaan menjadi urut-urutan tugas atau langkah kerja secara logis dengan
memperhatikan apa yang harus dilakukan (bukan bagaimana melakukannya).
• Pastikan semua langkah atau tugas telah teridentifikasikan, mungkin JSA harus dibawa
ke supervisor /manager anda untuk ditinjau.
Langkah Membuat JSA
Identifikasi Bahaya
• Apa yang bisa berjalan keliru?
• Gunakan daftar bahaya (Bagian 5 dalam formulir JSA) untuk • Apa yang menyebabkan saya
cedera/ merusak lingkungan?
membantu mengidentifikasi bahaya dan aspek lingkungan. • Bagaimana saya bisa
• Kemungkinan bahaya selalu ada pada setiap pekerjaan! mendapat cedera/ merusak
lingkungan?
• Pekerja juga dapat mengidentifikasi bahaya dan aspek • Seberapa parah hal itu dapat
lingkungan dengan menanyakan pada diri mereka sendiri: terjadi?
Langkah Membuat JSA
Tentukan Pengendalian

Semua bahaya signifikan yang teridentifikasikan dan dapat menimbulkan cidera HARUS
dikendalikan. Contoh pengendalian tersedia pada bagian 6a sampai 6d dalam formulir JSA.
1. 6a – Pengendalian Teknik (contoh-contoh)
2. 6b – Pengendalian Administratif (Prosedural) (contoh-contoh)
3. 6c – Pengendalian Metode Kerja (contoh-contoh)
4. 6d – Alat Pelindung Diri dan Pengendalian Keselamatan Kerja Lainnya (contoh-contoh)
Langkah Membuat JSA
Sosialisasi ke Pekerja yang Terliibat

• Semua pekerja harus memahami bahaya yang terkait dengan pekerjaannya dan
memahami bagaimana melindungi dirinya sendiri agar mampu menyelesaikan pekerjaan
dengan aman.
• Supervisor harus mengkomunikasikan hasil akhir dari JSA kepada semua pekerja yang
kemudian harus menandatangani formulir JSA untuk menunjukkan bahwa mereka sudah
memahami bahaya dan pengendalian yang telah dipilih untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan aman.
• Bukti briefing tentang ini harus dicatat dalam formulir JSA oleh Supervisor sebelum setiap
pekerjaan dimulai.
Langkah Membuat JSA
Pekerja Menandatangani JSA

• Setiap anggota kerja harus sudah mengetahui, membaca dan memahami isi JSA dan
menandatangani formulir JSA
Langkah Membuat JSA
Sahkan dan Catat JSA

JSA ditandatangani, ditetapkan/ disahkan dan dicatat oleh:


• Pekerja yang bersangkutan, apabila dia bekerja sendiri dan pengendaliannya sudah
dilakukan sesuai dan aman
• Supervisor, apabila pekerjaan dilakukan dalam suatu regu kerja dan telah dikomunikasikan
kepada regu kerjanya
• Selalu tuliskan tanggal, jam, dan nomor JSA
Langkah Membuat JSA
Lakukan Pekerjaan

• Lakukan pekerjaan sesuai langkah kerja, dan kendalikan semua bahaya yang timbul.
• Lakukan Job Cycle Check (JCC) secara berkala untuk memeriksa pemahaman pekerja
terkait JSA tersebut. Lakukan revisi jika ditemukan cara kerja yang lebih aman.
Kesimpulan
Kesimpulan

• Setiap pekerjaan mempunyai potensi bahaya dan resiko bagi


pekerja dan lingkungan
• JSA merupakan prosedur dan sarana untuk mengidentifikasi bahaya
dan mengendalikan bahaya pekerjaan tersebut
• Supervisor dan Pekerja yang bekerja seorang diri ataupun dalam
grup kerja wajib memahami JSA sebelum bekerja
• JSA wajib dibuat, disahkan dan dicatat untuk memenuhi prosedur
bekerja aman
Terima Kasih

HSOR Training and Competency

Health, Safety, and Operational Risk Department


PT.Vale Indonesia.Tbk

© 2021

Anda mungkin juga menyukai