ANALYSIS
Tujuan Pembelajaran
Setelah pelatihan ini peserta harus mampu:
• Melakukan analisis bahaya keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap suatu pekerjaan
• Menetapkan prosedur kerja yang aman dalam
pengendalian resiko untuk mencegah terjadinya
kecelakaan di tempat kerja sesuai hirarki
pengendalian resiko
• Menetapkan pengendalian resiko & melakukan
verifikasi terhadap implementasi pengendalian
Identifikasi Tugas Kritis
• Kapan: Setiap terdapat pekerjaan baru / Seleksi
modifikasi yang diperkirakan kritis dan atau High Pekerjaan
Kritis
Risk Activity
• Oleh Siapa: Orang yang kompeten (Tahu tentang Lakukan Job
prosedur) dan atau Group Leader (Pengawas) Safety
Analysis
JSA dilakukan pada: Manajemen
Perubahan
• Pekerjaan rutin atau non-rutin dengan potensi
Penyusunan
resiko sangat tinggi (kemungkinan dan Pengendalian
keparahannya)
• Pekerjaan yang memiliki riwayat kecelakaan fatal
• Pekerjaan non-rutin yang belum pernah dilakukan Penerapan
PENGAWAS !
MENGAPA ?
• Menentukan pengendalian
bahaya / resiko Menetapkan
pengendalian resiko K3
• Catat JSA pada formulir
Mendokumentasikan
Contoh Kasus JSA Supervisi - LTI
Seorang mekanik sedang membersihkan
area swivel joint PC3000-6 no. unit EX718
yang berisi material overburden
menggunakan alat pencongkel yang
terbuat dari pipa besi, dengan tujuan
untuk menemukan hydroulic hose yang
dilaporkan bocor. Pada saat korban
mencongkel, ujung alat pencongkel
mengenai material yang keras sehingga
batang pencongkel mengayun dan
menyebabkan tangan kanan korban yang
memegang handle membentur frame
upper struktur yang menonjol di depan
tangan korban
Analisa Insiden
1. A. 1-3 Pelanggaran oleh Supervisor
• Supervisor tidak membuat JSA sebelum melaksanakan pekerjaan pembersihan material OB di area
Swivel joint dimana belum ada prosedur / instruksi kerja yang baku
2. A. 4-1 Membuat keputusan yang tidak tepat
• Korban kurang memperhitungkan bahwa posisi handle alat pencongkel yang sejajar dengan tonjolan
frame upper structure berpotensi menyebabkan benturan yang melukai tangan kanan pada saat pukulan
meleset
Contoh Kasus JSA Supervisi - LTI
Sdr. Zulkifli (Mechanic) saat membuka pin
front suspensi R/H Komatsu HD785-7
menggunakan pipa untuk mendorong
Pin,
Saat pin terlepas dari bushing suspensi,
maka suspensi bergeser ke sisi kanan
sehingga mengakibatkan pipa yang
digunakan untuk mendorong pin
terpelanting ke sisi kiri yang kemudian
mengenai kepala ybs dan mengakibatkan
korban cedera dan terjatuh dari posisinya
berdiri.
Analisa Insiden :
1. Ketidakcukupan pengawasan dalam mengidentifikasi bahaya dalam pekerjaan yang dituangkan
dalam JSA, sehingga berakibat kurangnya control yang memadai dalam pelaksanaan kerja
remove and install front suspension Komatsu HD785-7
2. Tidak digunakannya tangga portable sehingga posisi kerja tidak ergonomis sehingga berakibat
korban terpeleset
3. JSA yang dibuat tidak mencakup critical risk atas pekerjaan reseal suspensi
3. Rencana kerja yang tidak memadai
Contoh Kasus JSA Supervisi - LTI
• SAFETY TALK
• INVESTIGASI KECELAKAAN
• INSTRUKSI TUGAS
• PELATIHAN KETRAMPILAN
Metode Penyusunan
JSA
• Observasi / pengamatan langsung & diskusi
• Diskusi kelompok
Langkah Pekerjaan
• Uraikan pekerjaan ke dalam beberapa langkah dasar
pekerjaan
• Deskripsikan setiap tugas dengan jelas. Jangan
mendeskripsikan ‘bagaimana/cara’ untuk
melaksanakan tugas/langkah pekerjaan
• Gunakan kata kerja untuk mendeskripsikan setiap
langkah / tugas: memindahkan, membuka,
menurunkan, mendorong dll
• Urutkan tugas secara logis dan sekuensial
• Hindari deskripsi tindakan yg menjelaskan bagaimana
tindakan tersebut dilakukan
• Bagaimana kalau latihan dulu?
Panduan Mengisi JSA
Instruksi :
1. Buatlah JSA sesuai dengan pekerjaan Anda
2. Durasi waktu Est 45 menit
3. Isilah dengan lengkap dari kolom atas (Kop : Nomor JSA, Review, Nama Tim penyusun,
APD, sampai kolom daftar hadir sosialisasi
4. Urutan lanhkah tugas tidak boleh terbalik, Gunakan kata kerja
5. Potensi bahaya harus ditulis detail, baik Bahaya Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan
maupun Miss Komunikasi (Misal : Jari terjepit Pintu)
6. Pengendalian Resiko harus lengkap (Tidak boleh menggunakan kata Pastikan,
Memastikan), Pengendalian resiko dapat mencantumkan :
a. Metode kerja: Teknik Loading, Blending material untuk loading lumpur (Agar tidak
tumpah ke jalan)
b. Kompetensi Personil(SIMPER, Training Khusus yang harus diikuti, SIO Alat Angkat),
c. Spesifikasi Alat : Penggunaan Vessel Tailgate untuk HD yang dumping lumpur
d. Permitt : Surat Ijin Bekerja di Ruang Terbatas, Digging Permitt,dll)
e. Pengawasan :
- Pengawas wajib ada di lokasi kerja
- Pengawan sudah training Land Clearing
- Harus ada traffic Man,dll
Panduan Mengisi JSA
Format penomoran
2 3
4 5 6
Budiman
7 8
9 10 11
Kesimpulan
1. JSA dibuat pada setiap terdapat pekerjaan kritis, baru /
modifikasi yang diperkirakan kritis
2. JSA dilakukan pada pekerjaan rutin atau non-rutin dengan
potensi resiko sangat tinggi (kemungkinan dan keparahannya),
pekerjaan yang memiliki riwayat kecelakaan fatal, pekerjaan
non-rutin yang belum pernah dilakukan dan memiliki potensi
resiko kecelakaan tinggi
3. Penggunaan JSA adalah untuk orientasi karyawan/tugas baru,
orientasi obyek terencana, safety talk, investigasi
kecelakaan,instruksi tugas, pelatihan keterampilan
4. Metode penyusunan JSA yaitu Observasi / pengamatan, dan
diskusi kkelompok
22
Kesimpulan
5. Langkah Pembuatan JSA yaitu menentukan jenis pekerjaan yang
wajib membuat JSA, membagi pekerjaan ke dalam langkah-
langkah pekerjaan, Identifikasi bahaya / resiko, menentukan
pengendalian bahaya / resiko, catat JSA pada formulir
6. Pengawas harus memastikan JSA dibuat dan disosialisasikan
kepada personil yang terkait
23
Kesimpulan
*) Sahkan
7. Tahap sebelum
Pelaksanaan sosialisasikan
JSA
Disosialisasikan
START Disusun
*) Jika ada
perubahan saat
review/revisi JSA
Direview
Dilaksanakan
Rev 01/SHE/PD/April 15
25