Anda di halaman 1dari 23

JOB SAFETY

ANALYSIS
Tujuan Pembelajaran
Setelah pelatihan ini peserta harus mampu:
• Melakukan analisis bahaya keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap suatu pekerjaan
• Menetapkan prosedur kerja yang aman dalam
pengendalian resiko untuk mencegah terjadinya
kecelakaan di tempat kerja sesuai hirarki
pengendalian resiko
• Menetapkan pengendalian resiko & melakukan
verifikasi terhadap implementasi pengendalian
Identifikasi Tugas Kritis
• Kapan: Setiap terdapat pekerjaan baru / Seleksi
modifikasi yang diperkirakan kritis dan atau High Pekerjaan
Kritis
Risk Activity
• Oleh Siapa: Orang yang kompeten (Tahu tentang Lakukan Job
prosedur) dan atau Group Leader (Pengawas) Safety
Analysis
JSA dilakukan pada: Manajemen
Perubahan
• Pekerjaan rutin atau non-rutin dengan potensi
Penyusunan
resiko sangat tinggi (kemungkinan dan Pengendalian
keparahannya)
• Pekerjaan yang memiliki riwayat kecelakaan fatal
• Pekerjaan non-rutin yang belum pernah dilakukan Penerapan

dan memiliki potensi resiko kecelakaan tinggi


• Pekerjaan yang dilakukan modifikasi atau
Pemantauan
penambahan proses
SIAPA YG MELAKSANAKAN & PALING
BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP
JSA ?

PENGAWAS !
MENGAPA ?

• MENGUASAI DAN MEMPUNYAI KEPENTINGAN


LANGSUNG DENGAN TIAP JENIS PEKERJAAN
YANG MENJADI TUGAS ANAK BUAHNYA

• MEMPUNYAI KEPENTINGAN LANGSUNG UNTUK


MENYELAMATKAN ANAK BUAHNYA (HAL INI
SESUAI DENGAN PASAL 12 & PASAL 13 KEPMEN
555K)

• MEMPEROLEH CATATAN KECELAKAAN PALING


LENGKAP
LANGKAH PEMBUATAN JSA
Mengenali dan memilih
tugas berbahaya
• Menentukan jenis pekerjaan
yang wajib membuat JSA
Mengurai langkah tugas
• Membagi pekerjaan ke dalam
langkah langkah pekerjaan
Mengidentifikasi
• Identifikasi bahaya / resiko bahaya

• Menentukan pengendalian
bahaya / resiko Menetapkan
pengendalian resiko K3
• Catat JSA pada formulir
Mendokumentasikan
Contoh Kasus JSA Supervisi - LTI
Seorang mekanik sedang membersihkan
area swivel joint PC3000-6 no. unit EX718
yang berisi material overburden
menggunakan alat pencongkel yang
terbuat dari pipa besi, dengan tujuan
untuk menemukan hydroulic hose yang
dilaporkan bocor. Pada saat korban
mencongkel, ujung alat pencongkel
mengenai material yang keras sehingga
batang pencongkel mengayun dan
menyebabkan tangan kanan korban yang
memegang handle membentur frame
upper struktur yang menonjol di depan
tangan korban

Analisa Insiden
1. A. 1-3 Pelanggaran oleh Supervisor
• Supervisor tidak membuat JSA sebelum melaksanakan pekerjaan pembersihan material OB di area
Swivel joint dimana belum ada prosedur / instruksi kerja yang baku
2. A. 4-1 Membuat keputusan yang tidak tepat
• Korban kurang memperhitungkan bahwa posisi handle alat pencongkel yang sejajar dengan tonjolan
frame upper structure berpotensi menyebabkan benturan yang melukai tangan kanan pada saat pukulan
meleset
Contoh Kasus JSA Supervisi - LTI
Sdr. Zulkifli (Mechanic) saat membuka pin
front suspensi R/H Komatsu HD785-7
menggunakan pipa untuk mendorong
Pin,
Saat pin terlepas dari bushing suspensi,
maka suspensi bergeser ke sisi kanan
sehingga mengakibatkan pipa yang
digunakan untuk mendorong pin
terpelanting ke sisi kiri yang kemudian
mengenai kepala ybs dan mengakibatkan
korban cedera dan terjatuh dari posisinya
berdiri.

Analisa Insiden :
1. Ketidakcukupan pengawasan dalam mengidentifikasi bahaya dalam pekerjaan yang dituangkan
dalam JSA, sehingga berakibat kurangnya control yang memadai dalam pelaksanaan kerja
remove and install front suspension Komatsu HD785-7
2. Tidak digunakannya tangga portable sehingga posisi kerja tidak ergonomis sehingga berakibat
korban terpeleset
3. JSA yang dibuat tidak mencakup critical risk atas pekerjaan reseal suspensi
3. Rencana kerja yang tidak memadai
Contoh Kasus JSA Supervisi - LTI

Tyreman terkena hentakan Telescopic Crane


saat memasang ban menggunakan Crane
Truck Di Pit Stop PAMA 1.
Luka : Patah tulang pada tangan kanan
bagian bawah.
TIDAK DIBUAT JSA Oleh Pengawas

LTI I PAMA KPCS 25 Maret 2009


PENGGUNAAN JSA

• ORIENTASI KARYAWAN/TUGAS BARU

• OBSERVASI OBYEK TERENCANA

• SAFETY TALK

• INVESTIGASI KECELAKAAN

• INSTRUKSI TUGAS

• PELATIHAN KETRAMPILAN
Metode Penyusunan
JSA
• Observasi / pengamatan langsung & diskusi
• Diskusi kelompok
Langkah Pekerjaan
• Uraikan pekerjaan ke dalam beberapa langkah dasar
pekerjaan
• Deskripsikan setiap tugas dengan jelas. Jangan
mendeskripsikan ‘bagaimana/cara’ untuk
melaksanakan tugas/langkah pekerjaan
• Gunakan kata kerja untuk mendeskripsikan setiap
langkah / tugas: memindahkan, membuka,
menurunkan, mendorong dll
• Urutkan tugas secara logis dan sekuensial
• Hindari deskripsi tindakan yg menjelaskan bagaimana
tindakan tersebut dilakukan
• Bagaimana kalau latihan dulu?
Panduan Mengisi JSA
Instruksi :
1. Buatlah JSA sesuai dengan pekerjaan Anda
2. Durasi waktu Est 45 menit
3. Isilah dengan lengkap dari kolom atas (Kop : Nomor JSA, Review, Nama Tim penyusun,
APD, sampai kolom daftar hadir sosialisasi
4. Urutan lanhkah tugas tidak boleh terbalik, Gunakan kata kerja
5. Potensi bahaya harus ditulis detail, baik Bahaya Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan
maupun Miss Komunikasi (Misal : Jari terjepit Pintu)
6. Pengendalian Resiko harus lengkap (Tidak boleh menggunakan kata Pastikan,
Memastikan), Pengendalian resiko dapat mencantumkan :
a. Metode kerja: Teknik Loading, Blending material untuk loading lumpur (Agar tidak
tumpah ke jalan)
b. Kompetensi Personil(SIMPER, Training Khusus yang harus diikuti, SIO Alat Angkat),
c. Spesifikasi Alat : Penggunaan Vessel Tailgate untuk HD yang dumping lumpur
d. Permitt : Surat Ijin Bekerja di Ruang Terbatas, Digging Permitt,dll)
e. Pengawasan :
- Pengawas wajib ada di lokasi kerja
- Pengawan sudah training Land Clearing
- Harus ada traffic Man,dll
Panduan Mengisi JSA

Melakukan P2H sarana

Format penomoran

Langkah Kerja Harus Urut Pot bahaya : Pengandalian keselamatan :


1. Minimal 7 Langkah 1. Harus Detail 1. Isi dengan Hirarki pengendalian Resiko
2. Gunakan kata kerja 2. Aspek Bahaya Safety dari Eliminasi s/d APD sesuai potensi
3. Bahaya Kesehatan bahaya yang ada (termasuk spesifikasi
4. Bahaya Lingkungan alat, metode kerja, aturan K3 terkait,
5. Miss Komunikasi kompetensi personil)
2. Gunakan Kata kerja
3. TIDAK BOLEH menggunakan kata
“PASTIKAN/MEMASTIKAN”
Panduan Mengisi JSA

Sosialisasi Daftar Hadir JSA


No Nama NRP Tandatangan
1
2
3
4
5
Mengisi Form Kosong JSA dengan detail :
di Kolom bahwah harus diisi daftar hadir JSA
Hirarki Pengendalian Resiko
Sesuai PSMS

1. Eliminasi - Modifikasi terhadap metode proses atau bahan untuk


menghilangkan seluruh bahaya. (100%)
2. Substitusi -Mengganti material, bahan atau proses dengan yang
lebih sedikit bahayanya. (± 75%)
3. Pemisahan - Mengisolasi bahaya dari manusia dengan alat
pengaman, atau dengan ruangan atau pemisahan waktu. (±50%)
4. Administrasi -Mengatur waktu atau kondisi pemaparan resiko (±
30%)
5. Training -Meningkatkan kemampuan sehingga menjadikan tugas
tersebut menjadi berkurang bahayanya bagi orang yang terlibat. (±
20%)
6. Alat Pelindung Diri - Digunakan sebagai cara terakhir !
Peralatan yang dirancang dan dipakai dengan tepat mengurangi
tingkat keparahan resiko yang tertinggal. (± 10%)
2/3

2 3

4 5 6
Budiman
7 8

9 10 11
Kesimpulan
1. JSA dibuat pada setiap terdapat pekerjaan kritis, baru /
modifikasi yang diperkirakan kritis
2. JSA dilakukan pada pekerjaan rutin atau non-rutin dengan
potensi resiko sangat tinggi (kemungkinan dan keparahannya),
pekerjaan yang memiliki riwayat kecelakaan fatal, pekerjaan
non-rutin yang belum pernah dilakukan dan memiliki potensi
resiko kecelakaan tinggi
3. Penggunaan JSA adalah untuk orientasi karyawan/tugas baru,
orientasi obyek terencana, safety talk, investigasi
kecelakaan,instruksi tugas, pelatihan keterampilan
4. Metode penyusunan JSA yaitu Observasi / pengamatan, dan
diskusi kkelompok

22
Kesimpulan
5. Langkah Pembuatan JSA yaitu menentukan jenis pekerjaan yang
wajib membuat JSA, membagi pekerjaan ke dalam langkah-
langkah pekerjaan, Identifikasi bahaya / resiko, menentukan
pengendalian bahaya / resiko, catat JSA pada formulir
6. Pengawas harus memastikan JSA dibuat dan disosialisasikan
kepada personil yang terkait

23
Kesimpulan
*) Sahkan
7. Tahap sebelum
Pelaksanaan sosialisasikan
JSA
Disosialisasikan
START Disusun

*) Jika ada
perubahan saat
review/revisi JSA
Direview

Dilaksanakan

JSA adalah dokumen aktif yang kemungkinan digunakan lagi


baik sebagai pengendali resiko untuk tugas yang hampir
sama. Untuk itu JSA wajib di arsip di area masing masing
TERIMA KASIH

Rev 01/SHE/PD/April 15
25

Anda mungkin juga menyukai