Anda di halaman 1dari 61

TOOLS &TEKNIK

PENGENDALIAN BAHAYA &


RESIKO

Page 1
METODE PENGENDALIAN BAHAYA

Pengendalian / Kontrol terhadap Bahaya


umumnya terdiri dari tiga tahap , yaitu :
1. Engineering Controls.
2. Adiministrative Controls.
3. Personal Protective Equipment (PPE)/
Alat Pelindung Diri (APD)

Page 2
Ad1. Engineering Controls
• Eliminasi / Minimalisasi hazard : Design ,
subtitusi , modifikasi dll
• Menutupi sumber bahaya agar effeknya
berkurang.
• Isolasi hazard : interlock sistem , machine
guard , welding curtain dll
• Pindahkan & Arahkan Hazard : ventilasi dll

Page 3
Ad2. Adiministrative Controls
• Buat Prosedur tertulis.
• Batasi waktu paparan / pemajanan  taat
kepada Aturan & UU
• Monitoring penggunaan bahan berbahaya.
• Alarm , rambu dan peringatan.
• Pelatihan & Penyuluhan.
• Sistim Pengawasan ( Ceklist , Logbook dll )

Page 4
Ad3. Personal Protective Equipment ( PPE)

• Jika Engineering control tidak dapat


mengeliminasi hazard secara keseluruhan.
• Ketika engiinering controls sedang
dikembangkan ( misal : modifikasi ).
• Jika prosedur kerja tidak memenuhi.
• Selama kondisi Emergency, engineering
controls tidak memungkinkan.
• Maka gunakan PPE / APD
Page 5
Contoh Pengendalian Bahaya
1. Kebisingan :
• Subtitusi ( Turbin menjadi Motor Driver )
• Modifikasi ( ganti type bearing dgn yg tidak berisik )
• Akustik / pasang Kedap Suara
• Pengaturan Waktu kerja
• Perawatan Mesin mesin ( Greasing , Oli )
• Penggunaan Ear Plug & Ear Muff
3. Getaran :
2. Iklim Kerja : • Pakai Alat Peredam
• Sistem Ventilasi ( Exhaust Fan ) • Isolasi
• Penyegar Udara ( AC) • Perawatan Mesin
• Shielding / ruangan di sekat • Pengaturan wkt Kerja
• Pengaturan Jam kerja • Pakai APD
• Pakai APD ( Jacket , baju tahan panas dll )
Page 6
• Kerugian terhadap Manusia
* Cidera atau cacat
* Meninggal
• Kerugian terhadap Bisnis
* Kerusakan sarana produksi
* Gangguan terhadap bisnis (business interruption)
* Liability
* Company Immage (citra)
* Inefisiensi biaya operasi
* Tuntutan Hukum
• Kerugian Sosial
* Biaya sosial
* Gangguan terhadap fasilitas umum
Accident (Kecelakaan) :
Kejadian yg tidak diinginkan yg mengakibatkan cidera pada
manusia dan atau kerusakan pada harta benda.
(Accident : An undesired event result in harm to people,
damage to property or loss to process)
Incident (Insiden) :
Kejadian yg tidak diinginkan , yg dapat menurunkan efisiensi
operasi Perusahaan (Kegiatan organisasi )

Nearmiss (Hampir celaka) :


Kejadian yg merugikan (insiden) yg belum menimbulkan cidera /
penyakit akibat kerja atau kerusakan properti lainnya, namun bila
dibiarkan akan menyebabkan terjadinya kecelakaan (accident).
1 CIDERA BERAT
(Serious or Major Injury or Fatality)

10 CIDERA RINGAN
(Minor Injuries)

30
KERUSAKAN
HARTA BENDA
(PPROPERTY DAMAGE)

600 HAMPIR CELAKA


(NEAR MISS ACCIDENT)
Setiap kecelakaan pada dasarnya dpt dicegah!!!

Penelitian dari Aksioma Heinrich :


DuPont (1912), 96%
kecelakaan terjadi akibat  Setiap kecelakaan
perilaku manusia. selalu ada sebabnya
 Bila penyebab
kecelakaan dapat
Leadership Awareness dihilangkan, maka
kecelakaan dapat
dihindarkan.

PENGAMATAN & INTERVENSI


(PEKA)
Prinsip: Kecelakaan dapat DICEGAH..!

Teori F.E Bird Teori Swiss Chess Model


Ilustrasi Gunung Es yg tersembunyi
Biaya – Kerugian Insiden
Biaya Langsung :
 Pengobatan/Perawatan/kematian
 Biaya Kompensasi
 Biaya yang di tanggung asuransi
Biaya tidak Langsung :
 Kerusakan bangunan
 Kerusakan peralatan
 Kerusakan produk/material
 Keterlambatan pekerjaan
 Pengeluaran legal
 Sewa peralatan pengganti
 Penyelidikan (investigasi)
 Upah lembur
 Waktu ekstra pengawasan
 Biaya pendidikan pekerja baru
 Hilangnya niat baik (FRAUD)
Pendekatan Hukum
HSE merupakan ketentuan perundangan .
Pendekatan Ekonomi
• HSE mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas
Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan penderitaan bagi korban,
keluarga.
• HSE melindungi pekerja & masyarakat

PERKEMBANGAN PENANGANAN HSE/K3


1. Faktor Nasib: Belum ada usaha-usaha Rasional bahwa
Kecelakaan pasti ada penyebabnya.
2. Faktor Kondisi tidak aman & Tindakan tidak aman.
3. Faktor System (Manusia, Manajemen, Lingk.Fisik)
 Pendekatan Manajemen
• Organisasi kerja baik
• Penerapan Safety Manajemen
• Prosedur Kerja
• Manajemen resiko  Pendekatan
• Dll Engineering
• Rancang bangun baik
• Peralatan Instalasi
 Pendekatan Manusia • Sistem pengaman
• Pelatihan • Standard teknis
• Penyuluhan • Pengendalian material
• Pematuhan pemakaian APD • Dll
• Pematuhan SOP
• Pengawasan Efektip
• Dll

14
The element of business
operation
People Equipment Material Environment

P ACCIDENT

E
KINERJA

M
E
15
•Tidak cocoknya manusia dgn peralatan & lingk. Kerja.
• Kurang pengetahuan dan keterampilan
• Ketidak mampuan fisik/mental & faktor bakat.
• Kurang motivasi kerja dan kesadaran K3
• Sikap manajemen yang acuh terhadap K3
• Sistim dan prosedur kerja tidak memadai
•Tidak ada standard & code yg bisa diandalkan
• Kesalahan perencanaan, penggunaan, aus, rusak.
• Kesalahan wkt pembelian, pengangkutan & peletakan
• Lingkungan kerja yang panas, bising, lembab.
• Dll.
The Three Basic Causes
Poor Management Safety Policy & Decisions
Personal Factors Basic Causes
Environmental Factors

Unsafe
Unsafe Act Indirect Causes Condition

Unplanned release of ACCIDENT


Energy and/or
Personal Injury
Hazardous material
Property Damage
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN
(Kontak) KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN KEJADIAN KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

l STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak


INSIDEN

l STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak


l FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi
l FALL ON jatuh di tempat yang datar
l CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing
l CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
l CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk
l CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
l OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar
l EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan
l EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

l OPERASI TANPA OTORISASI l PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


l GAGAL MEMPERINGATKAN l APD KURANG, TIDAK LAYAK
l GAGAL MENGAMANKAN l PERALATAN RUSAK
l KECEPATAN TIDAK LAYAK
l RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
MEMBUAT ALAT PENGAMAN
SEBAB LANGSUNG
l
TIDAK BERFUNGSI l SISTEM PERINGATAN KURANG
l PAKAI ALAT RUSAK l BAHAYA KEBAKARAN
l PAKAI APD TIDAK LAYAK l KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
l PEMUATAN TIDAK LAYAK l KEBISINGAN
l PENEMPATAN TIDAK LAYAK
l TERPAPAR RADIASI
l MENGANGKAT TIDAK LAYAK
l POSISI TIDAK AMAN l TEMPERATUR EXTRIM
l SERVIS ALAT BEROPERASI l PENERANGAN TIDAK LAYAK
l BERCANDA, MAIN-MAIN l VENTILASI TIDAK LAYAK
l MABOK ALKOHOL, OBAT l LINGKUNGAN TIDAK AMAN
l GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

l KEMAMPUAN FISIK ATAU l PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK
SEBAB DASAR
l ENGINEERING
l KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK l PENGADAAN (PURCHASING)
l STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI l KURANG PERALATAN
l STRESS MENTAL l MAINTENANCE
l KURANG PENGETAHUAN l STANDAR KERJA
l KURANG KEAHLIAN l SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN
l MOTIVASI TIDAK LAYAK
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

l PROGRAM TIDAK SESUAI


l STANDARD TIDAK SESUAI
LACK OF CONTROL

l KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
PENGENDALIAN KERUGIAN

PRE CONTACT POST


CONTACT CONTROL CONTACT
CONTROL Subsitusi &
CONTROL
minimisasi Menerapkan
Pengembangan dan peninjauan sistem energi, Rencana
manajemen, pelatihan, penetapan Penanggulangan
program dan memeliharanya barricade &
perbaikan Darurat
permukaan objek
penyebab
ACUAN STANDARISASI

01. UNDANG-UNDANG PEMERINTAH


R.I. NO.1/ 1970 TENTANG K3
02. PERATURAN MENTERI TERKAIT
03. CODE OF PRACTICE
04. COORPORATE GUIDELINES atau
PERATURAN PERUSAHAAN
AKTIVITAS PENGENDALIAN
•Identification of work.
(Elemen program dan aktivitas untuk mencapai hasil)
•Standard.
(Penetapan standar kinerja)
•Measurement.
(Pengukuran kinerja, pencatatan & pelaporan)
•Evaluation.
(Evaluasi kinerja dengan mengukur dan membanding).
•Commendation and Correction.
(Penyempurnaan terus menerus)
Pengertian Resiko ; adalah ukuran kemungkinan
(likelihood) serta tingkat kerugian (severity) yg akan
timbul dari suatu sumber bahaya (hazard).

Kegiatan Manajemen Risiko dpt di lakukan pada saat :


 Tahap awal / Perencanaan;
 Pengembangan prosedur / Instruksi kerja baru ;
 Perubahan / Modifikasi suatu proses / kegiatan ;
 Ditemukannya bahaya yg baru dari suatu kegiatan.

Koesnoto.BE Dip SM 27
MENGAPA PERLU MANAJEMEN RISIKO?
 Tiap tempat kerja memiliki sumber bahaya dari bahan,
proses, alat & lingkungan kerja yg sulit dihilangkan ;
 Sebagai alat bantu dalam menentukan tindakan pengendalian
risiko yg sesuai dgn sumber daya yg ada;
 Menilai apakah tindakan pengendalian risiko yg telah ada
sudah efektif.
KOMITMEN
KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO HARUS MENDAPAT DUKUNGAN
PIHAK MANAJEMEN OPERASI, KARENA:
 MANAJEMEN TERLIBAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN;
 TERKAIT DENGAN KEBIJAKAN ORGANISASI SECARA
KESELURUHAN;
 TERKAIT DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA (PERSONIL,
FINANSIAL,
CRONER’S RISK ASSESSMENT CONCEPT
SARANA, DAN LAIN-LAIN). (First Published October 1995)

28
PERSIAPAN
AGAR PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO BERJALAN LANCAR, MAKA
PERLU DIPERSIAPKAN ANTARA LAIN :
 RUANG LINGKUP KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO;
 PERSONIL YG TERLIBAT DALAM KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO;
 STANDAR / ACUAN DALAM MENENTUKAN KRITERIA RISIKO;
 PROSEDUR / MEKANISME LAPORAN, PEMANTAUAN, & REVIEW;
 DOKUMENTASI YG TERKAIT.
Apa itu IDENTIFIKASI BAHAYA?
• APA ARTI IDENTIFIKASI BAHAYA
MENURUT ANDA?
• APA KEUNTUNGAN DARI MENGERJAKAN IDENTIFI KASI
BAHAYA SECARA BENAR?
• APA CONSEQUENCES DARI IDENTIFIKASI BAHAYA YG TIDAK
EFEKTIF?.
29
Tools Metode Pengendalian/ Identifikasi Bahaya

Lihat Apa Yang Terjadi


(See What Happens) Pengalaman
Job Safety (Experience)
Daftar Analysis (JSA)
Pemeriksaan Codes of
Bahaya (Hazard Practice
Checklists ).

HAZARDS
Preliminary Fault Tree
Hazard Analysis Analysis
(PHA). ( FTA ).
Event Tree
What – If Analysis. Analysis
( ETA ).
Sistematika
Teknik Analisa Failure Mode
Hazard & Operability Kejadian and Effect
Study ( Hazops ). (STAK) Analysis
(FMEA ).
Quantitative
Risk Analysis Hazard Analysis
(QRA) (HAZAN)
30
WAKTU PENGGUNAAN IDENTIFIKASI BAHAYA

Ismets 31
TYPICAL USES FOR THE TECHNIQUES

CAUSE CONSIQUENCE A

HUMAN RELIABILITY A
WHAT-IF/CHECKLIST
SAFETY REVIEW

RELATIVE RANKING

EVENT TREE
CHECKLIST

FAULT TREE
HAZOP

FMEA
PHA

JSA
R&D

CONCEPTUAL DESIGN

PILOT PLANT OPERATION

DETAILED ENGINEERING

CONSTRUCTION / START-UP

ROUTINE OPERATION

EXPANSION OR MODIFICATION

INCIDENT INVESTIGATION

DECOMMISIONING

Page 32 RARELY USED OR


INAPPROPRIATE COMMONLY USED
RISK ANALYSIS IN CHEMICAL INDUSTRY
1. PROJECT GOAL & SCOPE SYSTEM 1. TECHNICAL STANDARD (STD TEKNIS)
2. SITE LAYOUT (TATA LETAK) 2. CHECKLIST (DAFTAR PERIKSA)
3. DESIGN (RANCANGAN)
DESCRIPTION 3. SAFETY REVIEW (TELAAH KK)
4. SPECIFICATION & REFERENCE 4. PRELIMINERY HZD ANALYSIS
5. P&ID, PFD, ETC. 5. HAZOPs, WHAT IF ANALYSIS
6. JSA

HAZARD QUALITATIVE & QUANTITATIVE ANALYSIS


1. EXPERIENCES
IDENTIFICATION 2. FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS
3. IMPACT ANALYSIS
QUANTITATIVE ASSESSMENT
1. RELEASE SCENARIO
2. EVENT PROBABILITY (FTA)
3. FAILURE PROBABILITY
DATA
CAUSES ANALYSIS EFFECT ANALYSIS HAZARD
4. RISK ESTIMATION (PROBABILITY) (KEPARAHAN) EVALUATION
(POPULATION, WEATHER
CONDITION, ETC)
5. RISK CALCULATION.
QUALITATIVE ASSESSMENT
1. RELEASE SCENARIO (BOCORAN)
2. HAZARD EVALUATION
RISK 3. RISK MATRIX EVALUATION
4. RISK RANKING (PEMERINGKATAN RISIKO)
ASSESSMENT (QRA)
FEEDBACK
1. RISK CRITERIA.
2. RISK PRIORITY.
3. ADVANCE EVALUATION.
DECISION 4. RISK REDUCTION & CONTROL.
5. RESIDUAL RISK MGT.

1. RESIDUAL RISK BE
TOLERATED & CONTROLLED 1. ENGINEERING CONTROL
WITHOUT 2. ADMINISTRATIVE CONTROL
2. ACCEPTABLE RISK BE
DOCUMENTED CHANGES CHANGES (PROCEDURE, TRAINING, ETC)
3. REVIEW & CONTINOUS 3. BEHAVIOR BASED SAFETY
IMPROVEMENT
Aspects of Understanding Risk

RISK UNDERSTANDING

HOW LIKELY WHAT CAN WHAT ARE


IS IT? GO WRONG? THE IMPACTS?

FOUNDATION FOR RISK ASSESSMENT

HISTORICAL ANALYTICAL KNOWLEDGE &


EXPERIENCE METHOD INTUITION
WHAT IF ANALYSIS
• Pendekatan yg kreatif & brainstorming oleh grup
pekerja berpengalaman dalam proses yg di
tanyakan, & paham terhadap kemungkinan
terjadinya kondisi yg tidak diinginkan pada
proses tersebut.
• Sangat sedikit informasi telah dipublikasikan
pada methode analisa What If
• What If bisa digunakan pada setiap tahapan
proses, & menguji setiap aspek desain & operasi
(storage, material handling, proses operasi, dll)
Ismets 35
URAIAN Methode "What-If"
• Identifikasi Bahaya, Skenario bahaya yang
memungkinkan, dan akinatnya, dan potensi mthode
untuk mengurangi resiko
• Pertanyaan yang timbul, adalah:
– "What if the wrong material is delivered?”
– "What if Pump A stops running during startup?”
– "What if the operator opens Valve B instead of A?"
• Melibatkan pertimbangan yang hati-hati pada hasil
yuang tidak diharapkan yang menhasilkan akibat yang
merugikan
• Menguji deviasi yang mungkin dari tahapan: design,
konstruksi, modifikasi, atau operasi
Uraian Methode "What-If”
• Kurang terstruktur
• Methode Brainstorming –
menstimulasi dan bisa
synergy
• Pertanyaan biasanya dimulai
pada input pada proses dan
terus mengalir.
• Pertanyaan bisa difokuskam
pada kategori akibat yang
khusus (misal: personnel
safety)
“What- If” Method
Keuntungan Kelemahan
• Mudah digunakan • Format tidak terstruktur
• Cepat fokus pada “major • Tidak menggaransi menganali
plant hazards” sa secara komplit
• Hasil tergantung pd pengala
• Group technique man & kualitas anggota team
• Tindakan yg bersamaan • Pencatatan hasil yg kurang
• Situasi yg stabil sempurna.
• Sulit mencapai kualitas yg baik.
Example What-if Questions
• What if solvent unloaded into wrong tank ?
• What if operator starts pump to early ?
• What if gasket leaks ?
• What if air gets into vent system ?
• What if wrong valve configuration is done ?
Ismets 39
Fault Tree Analysis (FTA)

adalah suatu metode dgn menggunakan diagram logika utk


membantu penyelidikan insiden dgn alur pikir deduktif dari
suatu kasus Insiden sebagai top event & selanjutnya di
telusur kombinasi kejadian antara (contributory events) yg
menyebabkan terjadinya top event, & kemudian ditelusur
kebawah sampai ditemukan penyebab-penyebab dasarnya
(basic events).

Dgn bantuan FTA maka Tim dpt merumuskan penyebab-penyebab antara &
penyebab-penyebab dasar dari kasus Insiden yg terjadi berdasarkan data /
bukti yg telah dikumpulkan & diklasifikasikan utk menelusur cabang-cabang &
akar-akar dari FTA
Pengertian
• FTA suatu teknik deduktif yg difokuskan pada satu kejadian yg
tidak dikehendaki (mis. acident) & selanjutnya dicari penyebab-
penyebab dari kejadian tersebut.
• FTA suatu diagram yg diawali dgn kejadian yg tdk dikehendaki
sebagai “top event” & selanjutnya ditelusuri kombinasi kejadian
(contributory events) yg menyebabkan terjadinya “top event”.
Antara “contributory events” dan “top event” terdapat “logic gate”.
• FTA suatu teknik analisa dgn pendekatan “top down atau reserve-
thinking”. FTA merupakan suatu “failure oriented technique”

41
Tujuan FTA
• Utk mengidentifikasi kombinasi dari equipment failure & human error yg dpt
menyebabkan terjadinya kejadian yg tidak dikehendaki
• Utk memprediksi kombinasi kejadian yg tidak dikehendaki, sehingga dpt
dilakukan koreksi utk meningkatkan product safety, memperkecil plant failure
& plant injuries

Penggunaan FTA
 Tahap Design : FTA digunakan utk membuka hidden failure modes yg
diakibatkan oleh kombinasi equipment failures
 Tahap Operasi : FTA digunakan utk memprediksi, meng identifikasi &
mengevaluasi kombinasi kegagalan (equipment failures & human error) yg
dpt menyebabkan terjadinya suatu kecelakaan (specific accident)
 Analisa Penyebab (Investigasi Insiden) : digunakan utk menelusur sebab-
sebab insiden yg bisa dibuktikan & mencari basic events yg relevan.

42
Hasilnya
• Hasil studi FTA adalah suatu daftar yg berisi kumpulan kegagalan
yg dpt menyebabkan terjadinya suatu kecelaka an yg spesifik.
Hasilnya dpt berupa data kualitatif maupun kuantitatif.
• Hasil studi FTA berupa sistem failure logic models yg meng
gunakan Boolean logic (contoh : and, or gates) utk mene rangkan
bagaimana kegagalan peralatan & human error berkombinasi
sedemikian rupa utk menggagalkan sistim

Contoh – contoh Top Event


• Meledaknya Tangki ………………..
• Pecahnya Vessel ……………………
• Overheating of ……………………..
• Overfilling of ……………………….
• Thermal damage to ………………..
43
SIMBOL - SIMBOL FTA

Top Event merupakan suatu kejadian yang tidak


Output
dikehendaki (mewakili potensi high loss or high risk).

Or gate menunjukkan bahwa output event akan terjadi jika


Input salah satu input event ada (exist).

And gate menunjukkan bahwa output event akan terjadi jika


seluruh input events ada (exist).

Inhibit gate menunjukkan bahwa output event akan terjadi


jika input event ada dan inhibit condition terpenuhi.

Delay time Delay gate menunjukkan bahwa output event akan terjadi
jika input input event ada dan ‘specified delay time has
expired’. 44
SIMBOL-SIMBOL FTA
Basic event menggambarkan suatu ‘basic equipment fault or failure yg
tidak memerlukan penguraian lebih lanjut.

Intermediate event menggambarkan suatu ‘fault event’ yg dihasilkan dari


interaksi kejadian kegagalan lainnya (other fault event) yg disusun dgn
menggunakan ‘logic gates’.

Normal event menggambarkan suatu ‘fault event’ yg tdk dikem bangkan lebih
lanjut krn merupakan kondisi yg normal yg terjadi.

Undeveloped Event : Underveloped event menggambarkan suatu ‘fault


event’ yg tidak diperiksa lebih lanjut krn keterbata san informasi / krn
kurang dianggap penting.

Transfer symbol menunjukkan bahwa fault tree berhubungan lebih lanjut dgn fault tree di
lembaran lain.

Transfer In Transfer Out


45
CARA MENGERJAKAN FTA
• Tentukan Masalah Yg Akan Dianalisa (Problem Definition).
• Buat Gambar Konstruksi FTA (FTA Contructrion).
• Berikan Jawaban Terhadap Masalah FTA (FTA Solution).
• Tentukan ‘Minimal Cut Set Ranking.

LANGKAH PEMBUATAN GAMBAR FAULT TREE ANALYSIS (FTA) :


Pembuatan FTA dimulai dari top event, kemudian ke event berikutnya
sampai akhirnya ke basic event seperti gambar berikut.

1. Tetapkan kejadian puncak (Top Event) yang diinginkan.

3. Tentukan hub. kontributor level pertama ke kejadian puncak (Top Event)


dgn menggunakan Gerbang Logika (Logic Gate OR / AND).

2. Tentukan kontributor level pertama thdp kejadian Puncak


5. Tentukan hub. kontributor level kedua ke kontributor Level Pertama Dgn
Menggunakan Gerbang Logika (Logic Gate OR / AND).

4. Tentukan konributor level kedua.

6. Lanjutkan sampai basic event. 46


CONTOH 1 :
Kemungkinan
Terbakar
Ignition source
must be present after
mixture is flammable

Adanya
Adanya Adanya
Bahan
Oksigen Sumber Nyala
Bakar

Sumber Elektrik
Api atau Bunga Permukaan
Nyala
api Panas
Lain.

47
CONTOH 2 : NO
FAULT LIGHT

SYSTEM TREE
OR
NO POWER
Bulbs WITH
LIGHT Failed SWITCH
LIGHT BULB
BULB #2
CLOSED
#1
SWITCH
LEFT
OPEN
BATTERY
OR
AND

BULB # 1 BULB # 2
OUT OUT COMMON BATTERY
WIRE DEATH
SWITCH BROKEN

OR OR

BULB # 1 BULB # 1 BULB # 2 BULB # 2


BURNED LOOSE BURNED LOOSE
OUT OUT

48
ANALISA RISIKO
KEBAKARAN
Kebakaran Tabung Elpiji TABUNG LPG DI DEALER
Bentuk Kejadian

Konsentrasi uap LPG


Kadar oksigen Sumber panas
pada flammable range
cukup

Bocoran LPG Ventilasi tidak listrik


memadai Nyala
terbuka
Penyebab Langsung
Valve Relief valve Tabung
rusak terbuka Menipis/karat Disimpan
Ruangan
tertutup Bawah level
Terpapar tanah
Temperatur
tinggi Tidak ada
expired tertindih tersenggol Ventilasi
Lingkungan Tabung bawah
basah lembab expired
Penyebab Dasar

……………… Kegagalan Sistem?


Qualitatif Risk Assessment (QRA)
• Menganalisa & menentukan tingkat resiko berdasarkan hasil
identifikasi bahaya yg telah dilakukan
• Mengevaluasi apakah suatu resiko dapat diterima atau tidak
PENANGANAN RISIKO
• Berdasarkan penilaian risiko, kemudian ditentukan apa
kah risiko tsb masih dapat diterima (acceptable risk)
atau tdk (unacceptable risk) oleh suatu organisasi.
• Apabila risiko tsb tdk dpt diterima maka organisasi harus
menetapkan bagaimana risiko tsb ditangani hingga tingkat
dimana risikonya paling minimum / sekecil mungkin.
• Bila risiko masih dpt diterima / tolerir maka organisasi perlu
memastikan bhw monitoring terus dilakukan thd risiko tsb.

50
RISIKO YG DITERIMA
Menentukan suatu risiko dpt diterima akan tergantung kpd penilaian /
pertimbangan dari suatu organisasi berdasarkan:
 Tindakan pengendalian yg telah ada;
 Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll);
 Regulasi / standar yg berlaku; & Rencana keadaan darurat;
 Data kecelakaan terdahulu, dll.
Catatan: Walaupun suatu risiko masih dapat diterima akan ttp harus tetap
selalu dipantau / dimonitor.
RISIKO YG TIDAK DITERIMA
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus dilakukan upaya
penanganan risiko agar tidak menimbulkan kecelakaan/ kerugian.
Hirarki Pengendalian Risiko dapat dilakukan dengan :
 Eliminasi
 Substitusi
 Rekayasa/ Engineering
 Pengendalian Administrasi
 Alat Pelindung Diri (APD)
51
PEMANTAUAN & TINJAUAN ULANG
 Setelah rencana tindakan pengendalian risiko dilakukan, maka
selanjutnya perlu dipantau pelaksanaannya & kemudian ditinjau
ulang apakah tindakan tsb sudah baik & efektif / belum.
 Bentuk pemantauan antara lain:
- Inspections
- Audits
- Reidentify etc
ANALISA & PENILAIAN RISIKO
RISK ANALYSIS (Analisa Resiko)
KEGIATAN ANALISA SUATU RISIKO DGN CARA MENENTUKAN BESARNYA
KEMUNGKINAN / PROBABILITY & TINGKAT KEPARAHAN DARI AKIBAT /
CONSEQUENCES SUATU RISIKO.
RISK ASSESSMENT (Penilaian Resiko)
PENILAIAN SUATU RISIKO DGN CARA MEMBANDINGKAN THD TINGKAT ATAU
KRITERIA RISIKO YG TELAH DITENTUKAN.
52
PROBABILITY (Frequency/ Peluang): adalah kemungkinan
terjadinya suatu kecelakaan / kerugian ketika terpapar dgn suatu
bahaya.
BEBERAPA JENIS PELUANG:
– Peluang orang jatuh ketika melewati lantai licin;
– Peluang pekerja terhisap uap B3 saat menanganinya;
– Peluang terpukul jarinya ketika memaku dengan palu;
– Peluang tersengat listrik ketika kontak dgn kabel yg terkelupas
isolasinya;
– Peluang sopir tabrakan ketika mengendarai mobil dll.
CONSEQUENCES (Akibat):
Tingkat keparahan / kerugian yg mungkin terjadi dari suatu kecela
kaan / loss akibat bahaya yg ada. Hal ini dapat terkait dgn manusia,
properties, lingkungan dll.
Contoh tingkat keparahan / kerugian pada manusia:
- Fatality atau kematian;
- Cacat;
- Perawatan medis;
- First aid.
RISK
Kombinasi antara tingkat kemungkinan & tingkat keparahan suatu kejadian
dari bahaya-bahaya yg spesifik
(RISK = FREQUENCY X CONSEQUENCE)
ACUAN DALAM PENILAIAN RISIKO
Agar penilaian yg kita lakukan seobyektif mungkin, maka perlu
mengumpulkan informasi sebelum menilai risiko dari suatu aktifitas.
Informasi tsb.sbb:
• Informasi ttg suatu aktifitas (durasi, frekuensi, lokasi & siapa yg
melakukan?;)
• Tindakan pengendalian risiko yg telah ada;
• Peralatan / mesin yg digunakan utk melakukan aktifitas;
• Bahan yg dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS);
• Data statistik kecelakaan / penyakit akibat kerja (internal & ekternal);
• Hasil studi, survey / pemantauan;
• Literatur / referensi;
• Benchmark pada industri sejenis;
• Pengkajian oleh pihak spesialis / tenaga ahli.
54
PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF
Metode ini menganalisa & menilai suatu risiko dgn cara
membandingkan thd suatu deskripsi / uraian dari parameter
(peluang & akibat) yg digunakan.
Umumnya pada metode ini menggunakan bentuk matriks risiko dgn
2 parameter, yaitu: peluang & akibat. Berikut ini adalah contoh
sistem penilaian Resiko.
Contoh: MATRIKS PENILAIAN RISIKO

55
Ismets 56
57
Thank You

Health, Safety, Protection Academy 58


AL adalah pekerja di IMC dgn karyawan 450 orang yg berdiri tahun 1970 sbg
pabrik penghasil mesin potong rumput.
Pada thn 1982 perusahaan melakukan ekspansi dgn memproduksi mesin potong
rumput dgn sistem propeler, kemudian thn 1995 mulai memproduksi mobil utk
salju (snow mobile). AL telah bekerja di IMC selama 20 thn sejak lulus dari SMA.
AL bekerja sbg mekanis umum & bertugas memasang/melepaskan bagian mesin
utk mesin potong rumput & snow mobile.
Bagian mesin tsb kemudian dimasukkan ke dalam keranjang & dibawa ke bengkel
kerjanya dgn lift truk. Kemudian keranjang tsb dibawa ke bagian assembly
(peralatan) dgn conveyor. AL merupakan pekerja rajin diatas rata-rata pekerja
lainnya. Al selalu menyelesaikan tugasnya sebelum wkt yg ditetapkan, & sering
menolong temannya atau mengamati pekerja bagian lain jika tidak ada pengawas.
Peraturan keselamatan perusahaan melarang pekerja utk mengunjungi bagian lain
apabila tdk berpekentingan & semua pekerja telah diinformasikan mengenai hal ini.
Pekerjaan AL selalu bermutu baik sehingga dia dipindahkan ke bagian
pengembangan produk yg merupakan tugas utk pekerja yg lebih senior utk
mengembangkan model mesin pemotong rumput.

59
Saat itu AL sedang membantu temannya mengasah blade pada bagian mesin
pemeliharaan pemotong rumput IMC. Saat AL menekan blade ke mesin
gerinda (grinding wheel) & kemudian blade ditekan ke dalam abrasive
wheel, tiba-tiba serpihan blade pada gerinda terbang & mengenai mata AL.
AL kemudian dibawa ke dokter
perusahaan & dinyatakan mengalami
kerusakan pada bola matanya.
Disamping itu, akibat terbangnya serpihan
dari blade, potongan besar dari gerinda
(grinding wheel) terlempar keluar & mengenai radiator traktor mesin
pemotong rumput yg saat itu sedang membawa blade yg tumpul utk diasah
dibengkel kerja.
Pengawas pekerjaan, Bob, kemudian membuat laporan bahwa AL mengalami
kecelakaan krn tdk menggunakan kacamata pelindung. Manajemen kemudian
mengeluarkan edaran agar seluruh pekerja menggunakan kacamata pelindung
atau shield. Utk mengetahui biaya yg timbul akibat kerusakan radiator,
manajer personalia yg bertanggung jawab terhadap masalah keselamatan,
menyatakan bahwa traktor mesin pemotong rumput rusak pada saat dibawa ke
bengkel pemeliharaan. 60
Serpihan gerinda
mengenai mata operator Fault Tree Analysis
and

Kerusakan mesin Mata operator


Gerinda
abrasi gerinda terekspose
beroperasi

Or and

Batas tegangan/ Mata operator Posisi operator


Gerinda tertabrak stress terlewati tidak terlindungi di depan gerinda
oleh objek lain
Or Or

Peralatan tertekan Gerinda overspeed Pelindung


pada sudut mesin tidak
Tidak
yang salah terpasang
menggunakan
google
Or Or Or

Kecepatan Pelindung
Posisi Suku mesin Desain tidak
Tool rest tidak Tidak
pegang cadang sengaja sempurna
dipasang sesuai
salah salah dilepaskan
dengan benar

61

Anda mungkin juga menyukai