Page 1
METODE PENGENDALIAN BAHAYA
Page 2
Ad1. Engineering Controls
• Eliminasi / Minimalisasi hazard : Design ,
subtitusi , modifikasi dll
• Menutupi sumber bahaya agar effeknya
berkurang.
• Isolasi hazard : interlock sistem , machine
guard , welding curtain dll
• Pindahkan & Arahkan Hazard : ventilasi dll
Page 3
Ad2. Adiministrative Controls
• Buat Prosedur tertulis.
• Batasi waktu paparan / pemajanan taat
kepada Aturan & UU
• Monitoring penggunaan bahan berbahaya.
• Alarm , rambu dan peringatan.
• Pelatihan & Penyuluhan.
• Sistim Pengawasan ( Ceklist , Logbook dll )
Page 4
Ad3. Personal Protective Equipment ( PPE)
10 CIDERA RINGAN
(Minor Injuries)
30
KERUSAKAN
HARTA BENDA
(PPROPERTY DAMAGE)
14
The element of business
operation
People Equipment Material Environment
P ACCIDENT
E
KINERJA
M
E
15
•Tidak cocoknya manusia dgn peralatan & lingk. Kerja.
• Kurang pengetahuan dan keterampilan
• Ketidak mampuan fisik/mental & faktor bakat.
• Kurang motivasi kerja dan kesadaran K3
• Sikap manajemen yang acuh terhadap K3
• Sistim dan prosedur kerja tidak memadai
•Tidak ada standard & code yg bisa diandalkan
• Kesalahan perencanaan, penggunaan, aus, rusak.
• Kesalahan wkt pembelian, pengangkutan & peletakan
• Lingkungan kerja yang panas, bising, lembab.
• Dll.
The Three Basic Causes
Poor Management Safety Policy & Decisions
Personal Factors Basic Causes
Environmental Factors
Unsafe
Unsafe Act Indirect Causes Condition
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN KEJADIAN KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN
KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
l KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
PENGENDALIAN KERUGIAN
Koesnoto.BE Dip SM 27
MENGAPA PERLU MANAJEMEN RISIKO?
Tiap tempat kerja memiliki sumber bahaya dari bahan,
proses, alat & lingkungan kerja yg sulit dihilangkan ;
Sebagai alat bantu dalam menentukan tindakan pengendalian
risiko yg sesuai dgn sumber daya yg ada;
Menilai apakah tindakan pengendalian risiko yg telah ada
sudah efektif.
KOMITMEN
KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO HARUS MENDAPAT DUKUNGAN
PIHAK MANAJEMEN OPERASI, KARENA:
MANAJEMEN TERLIBAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN;
TERKAIT DENGAN KEBIJAKAN ORGANISASI SECARA
KESELURUHAN;
TERKAIT DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA (PERSONIL,
FINANSIAL,
CRONER’S RISK ASSESSMENT CONCEPT
SARANA, DAN LAIN-LAIN). (First Published October 1995)
28
PERSIAPAN
AGAR PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO BERJALAN LANCAR, MAKA
PERLU DIPERSIAPKAN ANTARA LAIN :
RUANG LINGKUP KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO;
PERSONIL YG TERLIBAT DALAM KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO;
STANDAR / ACUAN DALAM MENENTUKAN KRITERIA RISIKO;
PROSEDUR / MEKANISME LAPORAN, PEMANTAUAN, & REVIEW;
DOKUMENTASI YG TERKAIT.
Apa itu IDENTIFIKASI BAHAYA?
• APA ARTI IDENTIFIKASI BAHAYA
MENURUT ANDA?
• APA KEUNTUNGAN DARI MENGERJAKAN IDENTIFI KASI
BAHAYA SECARA BENAR?
• APA CONSEQUENCES DARI IDENTIFIKASI BAHAYA YG TIDAK
EFEKTIF?.
29
Tools Metode Pengendalian/ Identifikasi Bahaya
HAZARDS
Preliminary Fault Tree
Hazard Analysis Analysis
(PHA). ( FTA ).
Event Tree
What – If Analysis. Analysis
( ETA ).
Sistematika
Teknik Analisa Failure Mode
Hazard & Operability Kejadian and Effect
Study ( Hazops ). (STAK) Analysis
(FMEA ).
Quantitative
Risk Analysis Hazard Analysis
(QRA) (HAZAN)
30
WAKTU PENGGUNAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
Ismets 31
TYPICAL USES FOR THE TECHNIQUES
CAUSE CONSIQUENCE A
HUMAN RELIABILITY A
WHAT-IF/CHECKLIST
SAFETY REVIEW
RELATIVE RANKING
EVENT TREE
CHECKLIST
FAULT TREE
HAZOP
FMEA
PHA
JSA
R&D
CONCEPTUAL DESIGN
DETAILED ENGINEERING
CONSTRUCTION / START-UP
ROUTINE OPERATION
EXPANSION OR MODIFICATION
INCIDENT INVESTIGATION
DECOMMISIONING
1. RESIDUAL RISK BE
TOLERATED & CONTROLLED 1. ENGINEERING CONTROL
WITHOUT 2. ADMINISTRATIVE CONTROL
2. ACCEPTABLE RISK BE
DOCUMENTED CHANGES CHANGES (PROCEDURE, TRAINING, ETC)
3. REVIEW & CONTINOUS 3. BEHAVIOR BASED SAFETY
IMPROVEMENT
Aspects of Understanding Risk
RISK UNDERSTANDING
Dgn bantuan FTA maka Tim dpt merumuskan penyebab-penyebab antara &
penyebab-penyebab dasar dari kasus Insiden yg terjadi berdasarkan data /
bukti yg telah dikumpulkan & diklasifikasikan utk menelusur cabang-cabang &
akar-akar dari FTA
Pengertian
• FTA suatu teknik deduktif yg difokuskan pada satu kejadian yg
tidak dikehendaki (mis. acident) & selanjutnya dicari penyebab-
penyebab dari kejadian tersebut.
• FTA suatu diagram yg diawali dgn kejadian yg tdk dikehendaki
sebagai “top event” & selanjutnya ditelusuri kombinasi kejadian
(contributory events) yg menyebabkan terjadinya “top event”.
Antara “contributory events” dan “top event” terdapat “logic gate”.
• FTA suatu teknik analisa dgn pendekatan “top down atau reserve-
thinking”. FTA merupakan suatu “failure oriented technique”
41
Tujuan FTA
• Utk mengidentifikasi kombinasi dari equipment failure & human error yg dpt
menyebabkan terjadinya kejadian yg tidak dikehendaki
• Utk memprediksi kombinasi kejadian yg tidak dikehendaki, sehingga dpt
dilakukan koreksi utk meningkatkan product safety, memperkecil plant failure
& plant injuries
Penggunaan FTA
Tahap Design : FTA digunakan utk membuka hidden failure modes yg
diakibatkan oleh kombinasi equipment failures
Tahap Operasi : FTA digunakan utk memprediksi, meng identifikasi &
mengevaluasi kombinasi kegagalan (equipment failures & human error) yg
dpt menyebabkan terjadinya suatu kecelakaan (specific accident)
Analisa Penyebab (Investigasi Insiden) : digunakan utk menelusur sebab-
sebab insiden yg bisa dibuktikan & mencari basic events yg relevan.
42
Hasilnya
• Hasil studi FTA adalah suatu daftar yg berisi kumpulan kegagalan
yg dpt menyebabkan terjadinya suatu kecelaka an yg spesifik.
Hasilnya dpt berupa data kualitatif maupun kuantitatif.
• Hasil studi FTA berupa sistem failure logic models yg meng
gunakan Boolean logic (contoh : and, or gates) utk mene rangkan
bagaimana kegagalan peralatan & human error berkombinasi
sedemikian rupa utk menggagalkan sistim
Delay time Delay gate menunjukkan bahwa output event akan terjadi
jika input input event ada dan ‘specified delay time has
expired’. 44
SIMBOL-SIMBOL FTA
Basic event menggambarkan suatu ‘basic equipment fault or failure yg
tidak memerlukan penguraian lebih lanjut.
Normal event menggambarkan suatu ‘fault event’ yg tdk dikem bangkan lebih
lanjut krn merupakan kondisi yg normal yg terjadi.
Transfer symbol menunjukkan bahwa fault tree berhubungan lebih lanjut dgn fault tree di
lembaran lain.
Adanya
Adanya Adanya
Bahan
Oksigen Sumber Nyala
Bakar
Sumber Elektrik
Api atau Bunga Permukaan
Nyala
api Panas
Lain.
47
CONTOH 2 : NO
FAULT LIGHT
SYSTEM TREE
OR
NO POWER
Bulbs WITH
LIGHT Failed SWITCH
LIGHT BULB
BULB #2
CLOSED
#1
SWITCH
LEFT
OPEN
BATTERY
OR
AND
BULB # 1 BULB # 2
OUT OUT COMMON BATTERY
WIRE DEATH
SWITCH BROKEN
OR OR
48
ANALISA RISIKO
KEBAKARAN
Kebakaran Tabung Elpiji TABUNG LPG DI DEALER
Bentuk Kejadian
50
RISIKO YG DITERIMA
Menentukan suatu risiko dpt diterima akan tergantung kpd penilaian /
pertimbangan dari suatu organisasi berdasarkan:
Tindakan pengendalian yg telah ada;
Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll);
Regulasi / standar yg berlaku; & Rencana keadaan darurat;
Data kecelakaan terdahulu, dll.
Catatan: Walaupun suatu risiko masih dapat diterima akan ttp harus tetap
selalu dipantau / dimonitor.
RISIKO YG TIDAK DITERIMA
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus dilakukan upaya
penanganan risiko agar tidak menimbulkan kecelakaan/ kerugian.
Hirarki Pengendalian Risiko dapat dilakukan dengan :
Eliminasi
Substitusi
Rekayasa/ Engineering
Pengendalian Administrasi
Alat Pelindung Diri (APD)
51
PEMANTAUAN & TINJAUAN ULANG
Setelah rencana tindakan pengendalian risiko dilakukan, maka
selanjutnya perlu dipantau pelaksanaannya & kemudian ditinjau
ulang apakah tindakan tsb sudah baik & efektif / belum.
Bentuk pemantauan antara lain:
- Inspections
- Audits
- Reidentify etc
ANALISA & PENILAIAN RISIKO
RISK ANALYSIS (Analisa Resiko)
KEGIATAN ANALISA SUATU RISIKO DGN CARA MENENTUKAN BESARNYA
KEMUNGKINAN / PROBABILITY & TINGKAT KEPARAHAN DARI AKIBAT /
CONSEQUENCES SUATU RISIKO.
RISK ASSESSMENT (Penilaian Resiko)
PENILAIAN SUATU RISIKO DGN CARA MEMBANDINGKAN THD TINGKAT ATAU
KRITERIA RISIKO YG TELAH DITENTUKAN.
52
PROBABILITY (Frequency/ Peluang): adalah kemungkinan
terjadinya suatu kecelakaan / kerugian ketika terpapar dgn suatu
bahaya.
BEBERAPA JENIS PELUANG:
– Peluang orang jatuh ketika melewati lantai licin;
– Peluang pekerja terhisap uap B3 saat menanganinya;
– Peluang terpukul jarinya ketika memaku dengan palu;
– Peluang tersengat listrik ketika kontak dgn kabel yg terkelupas
isolasinya;
– Peluang sopir tabrakan ketika mengendarai mobil dll.
CONSEQUENCES (Akibat):
Tingkat keparahan / kerugian yg mungkin terjadi dari suatu kecela
kaan / loss akibat bahaya yg ada. Hal ini dapat terkait dgn manusia,
properties, lingkungan dll.
Contoh tingkat keparahan / kerugian pada manusia:
- Fatality atau kematian;
- Cacat;
- Perawatan medis;
- First aid.
RISK
Kombinasi antara tingkat kemungkinan & tingkat keparahan suatu kejadian
dari bahaya-bahaya yg spesifik
(RISK = FREQUENCY X CONSEQUENCE)
ACUAN DALAM PENILAIAN RISIKO
Agar penilaian yg kita lakukan seobyektif mungkin, maka perlu
mengumpulkan informasi sebelum menilai risiko dari suatu aktifitas.
Informasi tsb.sbb:
• Informasi ttg suatu aktifitas (durasi, frekuensi, lokasi & siapa yg
melakukan?;)
• Tindakan pengendalian risiko yg telah ada;
• Peralatan / mesin yg digunakan utk melakukan aktifitas;
• Bahan yg dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS);
• Data statistik kecelakaan / penyakit akibat kerja (internal & ekternal);
• Hasil studi, survey / pemantauan;
• Literatur / referensi;
• Benchmark pada industri sejenis;
• Pengkajian oleh pihak spesialis / tenaga ahli.
54
PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF
Metode ini menganalisa & menilai suatu risiko dgn cara
membandingkan thd suatu deskripsi / uraian dari parameter
(peluang & akibat) yg digunakan.
Umumnya pada metode ini menggunakan bentuk matriks risiko dgn
2 parameter, yaitu: peluang & akibat. Berikut ini adalah contoh
sistem penilaian Resiko.
Contoh: MATRIKS PENILAIAN RISIKO
55
Ismets 56
57
Thank You
59
Saat itu AL sedang membantu temannya mengasah blade pada bagian mesin
pemeliharaan pemotong rumput IMC. Saat AL menekan blade ke mesin
gerinda (grinding wheel) & kemudian blade ditekan ke dalam abrasive
wheel, tiba-tiba serpihan blade pada gerinda terbang & mengenai mata AL.
AL kemudian dibawa ke dokter
perusahaan & dinyatakan mengalami
kerusakan pada bola matanya.
Disamping itu, akibat terbangnya serpihan
dari blade, potongan besar dari gerinda
(grinding wheel) terlempar keluar & mengenai radiator traktor mesin
pemotong rumput yg saat itu sedang membawa blade yg tumpul utk diasah
dibengkel kerja.
Pengawas pekerjaan, Bob, kemudian membuat laporan bahwa AL mengalami
kecelakaan krn tdk menggunakan kacamata pelindung. Manajemen kemudian
mengeluarkan edaran agar seluruh pekerja menggunakan kacamata pelindung
atau shield. Utk mengetahui biaya yg timbul akibat kerusakan radiator,
manajer personalia yg bertanggung jawab terhadap masalah keselamatan,
menyatakan bahwa traktor mesin pemotong rumput rusak pada saat dibawa ke
bengkel pemeliharaan. 60
Serpihan gerinda
mengenai mata operator Fault Tree Analysis
and
Or and
Kecepatan Pelindung
Posisi Suku mesin Desain tidak
Tool rest tidak Tidak
pegang cadang sengaja sempurna
dipasang sesuai
salah salah dilepaskan
dengan benar
61