POLE TOP

RESQUE
 POLE TOP RESQUE

TUJUAN MATA PELAJARAN.

Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta mampu memahami dan

melaksanakan Pole Top Resque.

Pole Top Resque sebagai suatu metode pananganan kasus kecelakaan

petugas di atas tower disaat melaksanakan pekerjaan.
POLE TOP RESCUE

Pole Top Resque dimaksudkan untuk

menyelamatkan manusia barang dan
bahkan diri sendiri diatas tower
sewaktu sedang bekerja. Oleh karena
itu penanganan semacam itu harus
dilakukan secara hati-hati dan benar.
 POLE TOP RESCUE

Pole Top Resque suatu metode penanganan kasus kecelakaan

petugas diatas tower disaat melaksanakan pekerjaan.
Kasus semacam ini sebenarnya tidak harus terjadi apabila persiapan
pekerjaan direncanakan sedini mungkin, sehingga penundaan yang
mungkin berakibat pada kesalahan dan bahkan kecelakaan dapat
dihindari. Persiapan dimaksud adalah penentuan prioritas
pekerjaan dengan petugas yang tepat, dimana petugas tersebut
mempunyai fisik yang kuat serta dapat menunjang pekerjaan diatas
tower.
Dengan demikian dapat disimpulkan kecelakaan diatas tower dapat
dihindari dengan perencanaan yang cermat dan petugas yang tepat
dengan pemeriksaan Dokter.
 CONTOH-CONTOH KEGIATAN POLE TOP RESCUE

Gambar ini merupakan gambar simbul dari Pole Top Resque dimana sikap

dan posisi sempurna seorang petugas yang bekerja diatas tiang dengan

perlengkapan
Pada gambar tersebut menampakan posisi dan kondisi seseorang petugas
yang sedang pingsan / kehilangan kesadaran diatas tiang. Kondisinya masih
dapat tertolong karena petugas tersebut dalam keadaan memakai sabuk
pengaman / safety belt. Bisa dibayangkan jika yang bersangkutan tidak
memakai sabuk pengaman.
Setelah dalam kondisi yang demikian, segera salah seorang petugas
memanjat ke tiang / tower dengan membawa tali dan memeriksa kondisi
petugas yang mengalami kecelakaan. Selanjutnya bila perlu segera berikan
pertolongan napas bantuan.
Bila kondisi darurat sudah dapat dilalui seperti yang tampak pada gambar,
maka persiapan tali dengan penempatan yang tepat agar tidak
membahayakan.
Setelah benar berikan aba-aba kepada petugas yang berada di bawah untuk
selanjutnya mengendalikan tali dari bawah sementara yang lainnya
mempersiapkan tempat yang teduh sambil tetap menghubungi petugas dari
dinas kesehatan terdekat tiba dilokasi untuk memberikan pertolongan lebih
lanjut .
Selanjutnya perhatikan gambar berikut yang menyesuaikan penempatan tali
kelengkapan pelaksanaan Pole Top Rescue.
Letakkan sampul pada bagian dada korban dari sebelah kanan sehingga
tidak menghimpit jantung. Atur pula posisi badan dengan sedikit kekiri
memberikan bobot bagian atas dengan mambiarkan kepala terkulai kekiri,
yang perlu diingat adalah tetap tidak melepaskan Helm / topi pengaman agar
memberikan perlindungan terhadap benturan benda keras saat
menggereknya kebawah
Sedangkan yang tampak pada gambar berikut adalah cara membuat simpul
yang di rekomendasikan untuk sampai pada tingkat aman dengan
melebihkan bagian ujung tali sedikitnya satu meter atau lebih.
Dalam hal ini taii yang diperlukan adalah taii yang tidak terlaiu kaku serta
disaranhan terbuat dari bahan serat sutra sintetis dengan ukuran diameter
iebih kurang 1,5 - 2 cm.
Kalau diperhatikan gambaran itu menunjukan bahwa meletakan tali
penggereknyapun tidak boleh sembarangan; sebab jika tidak akan seperti
gambar diatasnya akan berakibat sangat fatal dimana bebannya akan jatuh
tanpa terkendali lagi. Tali yang dipergunakan harus dililitkan dua kali serta
terkunci atau tidak dibagian pinggir sehingga mudah tergelincir.
Sedangkan pada gambar dibawah ini adalah gambaran prosedur penurunan
beban, namun pada kedua gambar tersebut ada sedikit perbedaan dimana
disarankan sebaiknya diperhatikan gambar A yang menempatkan ujung sisi
beban justru dibagian dalam dan posisi penguncinya. Hai ini memungkinkan
lebih meyakinkan dari kemungkinan, akan bergeser dan terlepas keluar dari
posisinya.

A B
Kemudian korban diturunkan dengan seiamat dan ditempatkan pada tempat
yang teduh, hendaknya bagian dari pakaian atau pengikatnya dikendurkan
lalu diberi selimut seperti yang tampak pada gambar
Selanjutnya lakukan pemeriksaan lokal seperti memperhatikan tanda-tanda
yang umum bagian mata atau tanda - tanda lain yang tampak tidak
semestinya ada satu terlihat, tepatnya seperti pada ada gambar .
Namun apabila kondisinya sedikit lebih serius dan ada kecendrungan
kekurangan oksigen atau bahkan denyut nadinya mulai melemah.
maka segera lakukan bantuan nafas buatan.
Setelah yakin pertolongan pertama dapat dilaksanakan dengan baik dan
korban mulai siuman serta tenang, biarkan yang bersangkutan beristirahat
sampai bantuan petugas kesehatan datang untuk memberikan pertolongan
lanjutan seperti jika terjadi patah tulang dan lain sebagainya.
 PT PLN (Persero) PPPK - 1
PUSDIKLAT

DASAR-DASAR PPPK
1. PENGERTIAN PPPK
PPPK (PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN) ADALAH
MEMBERIKAN PERTOLONGAN KEPADA KORBAN YANG
MENGALAMI KECELAKAAN DENGAN CEPAT DAN TEPAT
SEBELUM KORBAN DI BAWA KE TEMPAT RUJUKAN
(DOKTER/PUSKESMAS/RUMAH SAKIT)
2. TUJUAN PPPK
A. MENCEGAH BAHAYA MAUT
B. MENCEGAH CEDERA BERTAMBAH PARAH
C. MENGURANGI PENDARAHAN
D. MENGURANGI RASA SAKIT
E. MENCEGAH TERJADINYA INFEKSI
F. MENCEGAH TERJADINYA CACAT TUBUH
G. MENUNJANG UPAYA PENYEMBUHAN
 PT PLN (Persero) PPPK - 2
PUSDIKLAT

3. KAPAN DAN DIMANA KECELAKAAN DAPAT TERJADI

A. KECELAKAAN DAPAT TERJADI PADA SETIAP ORANG; PRIA,
WANITA, BAYI, ANAK-ANAK, DEWASA, LANJUT USIA / MANULA.
B. KECELAKAAN DAPAT TERJADI SETIAP SAAT; PAGI, SIANG, SORE,
MALAM
C. KECELAKAAN DAPAT TERJADI DIMANA SAJA, DI RUMAH,
DISEKOLAH, DITEMPAT KERJA, KANTOR, TEMPAT REKREASI, DLL
4. SIAPA YANG DAPAT MEMBERIKAN PPPK ?
YANG PALING TEPAT MEMBERIKAN PERTOLONGAN PERTAMA
PADA KECELAKAAN DILAKUKAN OLEH TENAGA KESEHATAN.
NAMUN DI DALAM KEJADIAN KECELAKAAN BELUM TENTU ADA
TENAGA KESEHATAN DI TEMPAT KEJADIAN. DENGAN DEMIKIAN
ORANG YANG TERDEKAT DENGAN KORBAN TERPANGGIL UNTUK
MEMBERIKAN PERTOLONGAN. OLEH KARENA NASIB KORBAN
DITENTUKAN OLEH PERTOLONGAN SELANJUTNYA.
5. PEDOMAN P3K : P - A - T - U - T
PT PLN (Persero) PPPK - 3
PUSDIKLAT

PEDOMAN YANG HARUS DIPEGANG OLEH PELAKU PPPK

P = PENOLONG MENGAMANKAN DIRI SENDIRI TERLEBIH

DAHULU SEBELUM BERTINDAK
A = AMANKAN KORBAN DARI GANGGUAN DITEMPAT
KEJADIAN, SEHINGGA BEBAS DARI BAHAYA
T = TANDAI TEMPAT KEJADIAN SEHINGGA ORANG LAIN TAHU
BAHWA DI TEMPAT ITU ADA KECELAKAAN
U = USAHAKAN MENGHUBUNGI AMBULANS, DOKTER, RUMAH
SAKIT ATAU YANG BERWAJIB (POLISI / KEAMANANAN
SETEMPAT)
T = TINDAKAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN DALAM
URUTAN YANG PALING TEPAT
PT PLN (Persero) PPPK - 4
PUSDIKLAT

PELAKSANAAN P3K
A. PELAKU BERTINDAK CEPAT DAN TEPAT (TANPA MENGABAIKAN
PRINSIP PATUT)
B. LANGKAH - LANGKAH PEMERIKSAAN KORBAN KECELAKAAN
1. PERIKSA KESADARAN : APAKAH KORBAN SADAR ATAU TIDAK
2. PERIKSA PERNAFASAN
APAKAH BERHENTI, CEPAT, LAMBAT TIDAK TERATUR,
BEBASKAN JALAN NAPAS.
3. PERIKSA TANDA - TANDA PERDARAHAN DAN PEREDARAN
DARAH.
APAKAH TERABA DENYUT JANTUNG APA BILA TERJADI
PERDARAHAN SEGERA HENTIKAN.
4. PERIKSA KEADAAN LOKAL (PATAH TULANG, LUKA)
PERHATIKAN KELUHAN.
PT PLN (Persero) PPPK - 5
PUSDIKLAT

PERALATAN P3K
PERTOLONGAN YANG CEPAT DAN TEPAT TIDAK SELALU MEMERLUKAN ALAT
YANG MAHAL DAN MODERN. PENOLONG HARUS DAPAT BEKERJA DENGAN
BAHAN YANG ADA (IMPROVISASI)
A. BAHAN MINIMAL YANG PERLU TERSEDIA :
1. BAHAN UNTUK MEMBERSIHKAN TANGAN (SABUN, ALKOHOL)
2. OBAT UNTUK MENCUCI LUKA : (BOORWATER, AIR BERSIH)
3. OBAT UNTUK MENGURANGI RASA NYERI (PARACETAMOL)
4. BAHAN UNTUK MENYADARKAN (AMONIAK, AU DE COLOGNE)
B. ALAT MINIMAL DISEDIAKAN:
1. PEMBALUT CEPAT
2. PEMBALUT GULUNG
3. PEMBALUT SEGITIGA
4. KAPAS
5. PLESTER
6. KASA STERIL
7. GUNTING
8. PINSET
 PT PLN (Persero) PPPK - 6
PUSDIKLAT

KARTU LUKA
DATA KORBAN :
1. NAMA : …………………………..……….
2. UMUR : …………………………………...
3. JENIS KELAMIN : …………………………………...
4. ALAMAT : ………………………………..….

TINDAKAN PPPK
1. TEMPAT KEJADIAN :
2. KEADAAN KORBAN : …………………….
A. SADAR / TIDAK SADAR *
B. LUKA / TIDAK *
C. MUNTAH / TIDAK *
3. TINDAKAN PERTOLONGAN YANG TELAH DILAKSANAKAN
A. ………………………………………………….
B. ………………………………………………….
C. ………………………………………………….
4. TRANSFORTASI : ………………………………………………….
5. DIKIRIM KE : DOKTER/RUMAH SAKIT/PUSKEMAS/DIBAWA PULANG *
6 PERALATAN : ………………………………………………….
: ………………………………………………….
: ………………………………………………….
TANGGAL : ………………..
PETUGAS P3K,

(……………………………..)
*----> CORET
*----> CORET YANG
YANG TIDAK
TIDAK PERLU
PERLU
PT PLN (Persero) PPPK - 7
PUSDIKLAT
DAFTAR
DAFTAR ISI
ISI TAS
TAS PPPK
PPPK

NO ALAT PERTOLONGAN JUMLAH

1 PEMBALUT CEPAT NO. 1 4 BUNGKUS
2 PEMBALUT CEPAT NO. 2 2 BUNGKUS
3 PEMBALUT CEPAT NO. 3 2 BUNGKUS
4 KAPAS 10 Gr 5 ROL
5 KASA STERIL 16X16 cm 1 DOOS
6 KASA STERIL 10X10 cm 2 SATUAN
7 KASA STERIL 5 X 5 cm 2 SATUAN
8 PEMBALUT GULUNG 4 CM 2 ROL
9 PEMBALUT GULUNG 8 CM 4 ROL
10 KAIN SEGITIGA 12 HELAI
11 PLESTER 1 1 ROL
12 PLESTER 2 2 ROL
13 PLESTER CEPAT 10 BUAH
14 SABUN 1 BUAH
15 CAIRAN ANTI SEPTIK 1 BOTOL
16 ALKOHOL 70 % 1 BOTOL
17 BOORWATER 2 BOTOL
18 AMONIAK 1 BOTOL
19 CAU DE COLOGNE 1 BOTOL
20 KAYU PUTIH 1 BOTOL
21 BALSEM 1 BUAH
22 LIVERTAN SALEP 1 BUAH
23 PELAWAN RASA SAKIT 1 STIP
24 GUNTING PEMBALUT 1 BUAH
25 PENITI PENGAMAN 12 BUAH
26 PINSET / PENJEPIT 1 BUAH
27 BIDAI KAYU 1 SET
28 KARTU LUKA 10 LEMBAR
 PT PLN (Persero) PPPK - 8
PUSDIKLAT

GANGGUAN KESADARAN

UMUM :
KORBAN PERLU PENANGANAN CERMAT DIKARENAKAN OTOT-OTOTNYA (LIDAH, RAHANG, OTOT)
MENJADI LEMAS.
APABILA KORBAN DIBIARKAN BERBARING TERLENTANG, PANGKAL LIDAH AKAN JATUH
KEBELAKANG DAN MENYUMBAT TENGGOROKAN, DARAH, BAHAN MUNTAH YANG MASUK KEDALAM
MULUT/TENGGOROKAN DAPAT MENYUMBAT SALURAN PERNAPASAN. POSISI KORBAN TIDAK SADAR,
MASIH BERNAPAS HARUS DITEMPATKAN DALAM POSISI AMAN STABIL.
PENYEBAB GANGGUAN KESADARAN :
1. BENTURAN PADA KEPALA
2. SENGATAN SINAR MATAHARI YANG LANGSUNG
3. KEKURANGAN OKSIGEN
PERBEDAAN SADAR DAN TIDAK SADAR :

SADAR TIDAK SADAR

BILA DIAJAK BICARA BILA DIAJAK BICARA TIDAK
ADA RESPON TIDAK ADA RESPON
 PT PLN (Persero) PPPK - 9
PUSDIKLAT

SKEMA PERTOLONGAN GANGGUAN KESADARAN

TIDAK SADAR ? YA

BUKAN JALAN NAPAS

TIDAK BERNAPAS ? YA

POSISI MIRING
PERNAPASAN BUATAN

MEMBERSIHKAN JALAN TINDAKAN P3K

NAPAS
 PT PLN (Persero) PPPK - 10
PUSDIKLAT

GANGGUAN PERNAPASAN

PENGERTIAN UMUM
PENGERTIAN UMUM ::
OKSIGEN SANGAT
OKSIGEN SANGAT PENTING
PENTING DALAM
DALAM PROSES
PROSES BERNAPAS
BERNAPAS (OKSIDASI)
(OKSIDASI) OKSIGEN
OKSIGEN DIPEROLEH
DIPEROLEH DARI
DARI UDARA
UDARA
MELALUI ALAT PERNAPASAN (HIDUNG - TENGGOROK - PARU-PARU ) OKSIGEN HANYA 1/5
MELALUI ALAT PERNAPASAN (HIDUNG - TENGGOROK - PARU-PARU ) OKSIGEN HANYA 1/5 MASUKMASUK
KEDALAM DARAH
KEDALAM DARAH SISA
SISA OKSIGEN
OKSIGEN DALAM
DALAM UDARA
UDARA DIKELUARKAN
DIKELUARKAN BERSAMA
BERSAMA KARBONDIOKSIDA.
KARBONDIOKSIDA.
1. CARA
1. CARA MENENTUKAN
MENENTUKAN KORBAN
KORBAN BERNAPAS
BERNAPAS ATAU
ATAU TIDAK
TIDAK ::
1.
1. LIHAT GERAKAN
LIHAT GERAKAN DADA
DADA DAN
DAN PERUT
PERUT
2.
2. APAKAH ADA
APAKAH ADA GERAKAN
GERAKAN NAIK
NAIK TURUN?
TURUN?
3.
3. DENGAR SUARA
DENGAR SUARA ALIRAN
ALIRAN UDARA
UDARA (RONGGA
(RONGGA DADA/HIDUNG)
DADA/HIDUNG)
4. RASAKAN
4. RASAKAN HEMBUSAN
HEMBUSAN UDARA
UDARA DARI
DARI HIDUNG
HIDUNG DAN
DAN MULUT
MULUT KORBAN
KORBAN
5. PERHATIKAN
5. PERHATIKAN SISA
SISA OKSIDASI
OKSIDASI (CO2)
(CO2) DENGAN
DENGAN MENGGUNAKAN
MENGGUNAKAN CERMIN
CERMIN // KACA
KACA
2. SEBAB
2. SEBAB TERJADINYA
TERJADINYA GANGGUAN
GANGGUAN PERNAPASAN
PERNAPASAN
1. SUMBATAN
1. SUMBATAN JALAN
JALAN NAPAS
NAPAS
2. MENGISAP
2. MENGISAP GAS
GAS BERACUN
BERACUN
3. TENGGELAM
3. TENGGELAM
4. KEJANG
4. KEJANG OTOT
OTOT PERNAPASAN
PERNAPASAN
 PT PLN (Persero) PPPK - 11
PUSDIKLAT

A. PERNAPASAN BUATAN DARI MULUT KE MULUT

1. BARINGKAN KORBAN TERLENTANG

2. LONGGARKAN PAKAIAN KORBAN
3. BERSIHKAN MULUT, HIDUNG, DAN TENGGOROKAN KORBAN
4. BEBASKAN JALAN NAPAS DENGAN CARA :
TENGGADAHKAN KEPALA KEBELAKANG DENGAN SATU LENGAN LALU TANGAN LAIN MENUNJANG LEHER.
PERHATIKAN GAMBAR

5. PADA PERNAPASAN BUATAN DARI MULUT KE MULUT TUTUP HIDUNG KORBAN AGAR UDARA TIDAK KELUAR
MELALUI HIDUNG
6. AMBIL NAPAS DALAM
7. LETAKAN MULUT PENOLONG RAPAT-RAPAT MENCAKUP SELURUH MULUT KORBAN, KEMUDIAN TIUP
DENGAN KUAT SEHINGGA DADA KORBAN MENGEMBANG
8. BERIKAN 4 KALI NAPAS DENGAN CEPAT 912-15 KALI PER MENIT)
9. PERIKSA KEADAAN KORBAN
10. POSISI AMAN STABIL
PERNAPASAN BUATAN TIDAK DAAPAT DILAKUKAN MOUTH TO MOUTH /NOSE, BILA :
A. LUKA DIMULUT ATAU HIDUNG
B. KERACUNAN MELALUI MULUT
 PT PLN (Persero) PPPK - 12
PUSDIKLAT

B. PERNAPASAN BUATAN “ SILVESTER ”

1. BEBASKAN JALAN NAPAS
2. KORBAN DITERLENTANGKAN DAN
LETAKKAN SEBUAH BANTAL
DIPUNGGUNGNYA.
3. PENOLONG BERLUTUT DENGAN SALAH
SATU KAKI DISEBELAH ATAS KORBAN
MENGHADAP KAKI KORBAN
4. KEDUA SIKU KORBAN DISILANGKAN
DIATAS DADANYA, TEKAN KE DADANYA
DENGAN MENGHITUNG DUA PULUH
SATU, DUA PULUH DUA
(MENGELUARKAN NAPAS)
5. KEDUA SIKU DITURUNKAN MELALUI
SAMPING KEPALA DAN TEKANKAN KE
DADA DENGAN MENGHITUNG DUA
PULUH SATU, DUA PULUH DUA, DST.
6. HAL INI DILAKUKAN SAMPAI TERUS
MENERUS SAMPAI ADA TANDA HIDUP
DENGAN KECEPATAN 12 KALI PER
MENIT
7. BILA BELUM ADA TANDA HIDUP
SETELAH 30 MENIT, HENTIKAN
PERNAPASAN BUATAN SILVESTER
 PT PLN (Persero) PPPK - 13
PUSDIKLAT

C. PERNAPASAN BUATAN “ HOLGER NIELSEN ”

1. BEBASKAN JALAN NAPAS
2. KORBAN DITELUNGKUPKAN DENGAN KEDUA TELAPAK
TANGANNYA DILETAKKAN DIBAWAH PIPI SEBAGAI BANTAL
3. PENOLONG BERLUTUT DENGAN SALAH SATU LUTUT, (KIRA-
KIRA 15 CM) SEBELAH TELINGA KORBAN
4. KAKI YANG LAIN DILETAKKAN 5 CM DARI SIKU KORBAN
5. TEKAN PUNGGUNG KORBAN PADA TULANG BELIKAT
DENGAN KEDUA TELAPAK TANGAN SAMBIL MENGHITUNG :
SATU, DUA, TIGA.
6. PADA HITUNGAN KE-EMPAT TEKANAN DILEPASKAN, DAN
LENGAN PENOLONG DIGESER KEARAH LENGAN KORBAN
7. TARIK LENGAN KORBAN KEARAH PERUT PENOLONG,
SEHINGGA RONGGA DADA MENGEMBANG SAMBIL
MENGHITUNG : LIMA, EMPAT, TUJUH.
8. HITUNGAN KE DELAPAN, TANGAN PENOLONG KEMBALI
DIGESER KEARAH TULANG BELIKAT KORBAN, DST.
DILAKUKAN TERUS MENERUS SAMPAI ADA TANDA HIDUP.
KECEPATAN 10-15 KALI PER MENIT.
9. BILA SETELAH 30 MENIT BELUM ADA TANDA KEHIDUPAN,
HENTIKAN PERNAPASAN BUATAN.
10. JIKA TULANG LENGAN PATAH, CUKUP DIKERJAKAN
DENGAN MENGGERAKAN BAHU KORBAN NAIK TURUN 12 KALI
PER MENIT.
 PT PLN (Persero) PPPK - 14
PUSDIKLAT

SKEMA PERTOLONGAN GANGGUAN

PERNAPASAN

TIDAK SADAR
SADAR YA

BEBASKANJALAN
BEBASKAN JALANNAPAS
NAPAS

TIDAK BERNAPAS
BERNAPAS YA

44xxHEMBUSAN
HEMBUSANNAPAS
NAPAS
PENUHDENGANCEPAT
PENUH DENGANCEPAT

LANJUTKANBANTUAN
LANJUTKAN BANTUAN
NAPAS
NAPAS

KORBANMULAI
KORBAN MULAIBER
BER POSISIAMAN
POSISI AMANSTABIL
STABIL TINDAKANP3K
TINDAKAN P3KBILA
BILA
TIDAK NAPAS YA PERLU
NAPAS PERLU
 PT PLN (Persero) PPPK - 15
PUSDIKLAT

GANGGUAN PEREDARAN DARAH

UMUM :
FUNGSI DARAH SEBAGAI TRANSFORTASI O22 (OKSIGEN) DARI PARU-PARU KE SELURUH TUUBH. BILA OKSIGEN
TAK DAPAT BERDIFUSI / MENCAPAI DARAH JANTUNG DAN OTAK AKAN RUSAK (KEKURANGAN O2).
APABILA ALIRAN DARAH TIDAK CUKUP, MAKA TIMBUL KEADAAN GUGAT / SYOK
GUGAT / SYOK ==> KEADAAN DIMANA PERDARAHAN ORGAN TERGANGGU.
1. SEBAB-SEBABA TERJADINYA SYOK :
A. PERDARAHAN HEBAT
B. LUKA BAKAR LUAS
C. RASA NYERI YANG HEBAT
D. DEHIDRASI (KEKURANGAN CAIRAN TUBUH)
2. TANDA - TANDA SYOK :
A. PUCAT
B. MATA CEKUNG
C. NADI SULIT TERABA DAN DENYUTNYA CEPAT
D. PERNAPASAN CEPAT.
PERTOLONGAN PADA KEADAAN SYOK :
1. KORBAN DIBAWA KETEMPAT TEDUH
2. TIDURKAN TERLENTANG TANPA BANTAL
3. PAKAIAN KORBAN DILONGGARKAN DAN DIBERI SELIMUT
4. TANANGKAN KORBAN DAN USAHAKAN AGAR BADANNYA TETAP HANGAT
5. APABILA ADA PERDARAHAN, HENTIKAN PERDARAHAN DENGAN MEMASANG PEMBALUT CEPAT.
6. APABILA ADA PATAH TULANG, LAKUKAN PEMBIDAIAN.
 PT PLN (Persero) PPPK - 16
PUSDIKLAT

RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

ADALAH ==> CARA UNTUK MEMPERTAHANKAN HIDUP SELAMA KORBAN TIDAK ADA PERNAPASAN DAN DENYUT
JANTUNG.
KAPAN HARUS DIBERIKAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

TIDAK SADAR ? BEBASKAN JALAN NAPAS

TIDAK SADAR ?

ADA TIDAK ADA

POSISI AMAN STABIL PERNAPASAN BUATAN 3-5

KALI

PERIKSA NADI LEHER

ADA TIDAK ADA

PERNAPASAN BUATAN 12-15 KALI / MENIT TEKNIK KOMBINASI PIJAT JANTUNG LUAR
(DEWASA) 20-30 KALI/ MENIT (ANAK/BAYI) DENGAN PERNAPASAN BUATAN
 PT PLN (Persero) PPPK - 17
PUSDIKLAT

POSISI TANGAN PENOLONG

TULANG DADA
JANTUNG
TULANG IGA

POSISI TANGAN PENOLONG

 PT PLN (Persero) PPPK - 18
PUSDIKLAT

TANDA JANTUNG BERHENTI :

1. KORBAN TIDAK SADAR DAN TIDAK BERNAPAS
2. DENYUT JANTUNG TIDAK TERABA (PERIKSA DENYUT NADI LEHER)
3. TIDAK TERDENGAR DETAK JANTUNG
4. WARNA KULIT PUCAT / KELABU
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) ORANG DEWASA :
1.
1. KORBAN BERBARING
KORBAN BERBARING TERLENTANGDI
TERLENTANGDI ATAS
ATAS YANG
YANG KERAS
KERAS
2.
2. KEPALAKORBANDITENGADAHKAN
KEPALAKORBANDITENGADAHKAN
3.
3. SEGERA LAKUKAN
SEGERA LAKUKAN PERNAFASAN
PERNAFASAN BUATAN
BUATAN MOUTH
MOUTH TO
TO MOUTH
MOUTH 3-5
3-5 KALI
KALI
4.
4. PERIKSA NADI
PERIKSA NADI LEHER,
LEHER, BILA
BILA TIDAK
TIDAK TERABA
TERABA SEGERA
SEGERA LAKUKAN
LAKUKAN TEKANAN
TEKANAN JANTUNG
JANTUNG DARI
DARI LUAR
LUAR
5. LETAKKAN SALAH SATU PANGKAL TANGAN PENOLONG PADA DUA JARI DI ATAS UJUNG TULANG DADA KORBAN
SEDANGKAN TANGAN
SEDANGKAN TANGAN LAIN
LAIN DILETAKKAN
DILETAKKAN DI
DI ATAS
ATAS TANGAN
TANGAN PERTAMA
PERTAMA

6. RENGGANGKAN DAN ANGKAT JARI-JARI TANGAN HINGGA DAPAT MELAKUKAN PENEKANAN TANPA MERUSAK
TULANG RUSUK
7. POSISI TANGAN
BILA POSISI TANGAN SUDAH
SUDAH BENAR,
BENAR, DENGAN KEDUA
KEDUA TANGAN
TANGAN TEGAK
TEGAK LURUS
LURUS TERHADAP
TERHADAP TULANG
TULANG DADA
DADA
DILAKUKAN TEKANAN DENGAN BANTUAN BERAT BADAN
8. TEKAN LANGSUNG
TEKAN LANGSUNG KE
KE BAWAH
BAWAH TULANG
TULANG DADAKORBAN
DADAKORBAN 4-5
4-5 CM
CM UNTUK
UNTUK MEREMAS
MEREMAS DARAH KELUAR
KELUAR DARIJANTUNG,
DARIJANTUNG,
KEMUDIAN DILEPASKAN AGAR JANTUNGTERISI KEMBALI.

JANGAN MENGANGKAT TANGAN DARI DADA KARENA TITIK TEKAN DAPAT BERUBAH. TEKANAN LEMBUT DAN
TERATUR
9.
9. PENEKANAN DILAKUKAN
PENEKANAN DILAKUKAN 60
60 KALI
KALI PER
PER MENIT,
MENIT, DENGAN
DENGAN MENGHITUNG
MENGHITUNG ONE
ONE AND
AND TWO
TWO AND
AND THREE
THREE AND
AND ……..…
……..…
10.
10. SETELAH BEBERAPA
SETELAH BEBERAPA MENIT
MENIT LIHAT
LIHAT DAN
DAN RABA
RABA DENGAN
DENGAN CEPAT
CEPAT NADI
NADI LEHER
LEHER

11. BILA PENOLONG HANYA SEORANG DIRI DILAKUKAN DULU PERNAFASAN BUATAN 2 KALI DI SUSUL DENGAN PIJAT
JANTUNG LUAR
JANTUNG LUAR 15
15 KALI
KALI

BILA ADA 2 PENOLONG MAKA BAIK TEKANAN JANTUNG MAUPUN PERNAPASAN BUATAN DIKERJAKAN BERSAMA-
SAMA DENGAN
SAMA DENGAN PERBANDINGAN
PERBANDINGAN 11 ;; 55
 PT PLN (Persero) PPPK - 19
PUSDIKLAT

PEMBALUT
1. PENGERTIAN
PEMBALUT / VERBANDLE ADALAH BAHAN DARI KAIN KELIHATANNYA TIPIS,
SIFATNYA LEMAS DAN KEADAANNYA KUAT
2. TUJUAN MEMBALU
a. MENGURANGI RESIKO KERUSAKAN JARINGAN YANG TELAH ADA SEHINGGA
MENCEGAH MAUT
b. MENGURANGI RASA NYERI / SAKIT
c. MENCEGAH CACAT DAN INFEKSI

3. MACAM PEMBALUT
a. PEMBALUT SEGITIGA
- SEGITIGA SAMA KAKI
- CARA PLATENGA
- CARA FUNDA
b. PEMBALUT PLESTER
c. PEMBALUT PITA / GULUNG
d. PEMBALUT CEPAT
 PT PLN (Persero) PPPK - 20
PUSDIKLAT

4. INDIKASI PEMBALUT
a. GUNA PEMBALUT :
• UNTUK MENUTUP LUKA SUPAYA JANGAN KENA CAHAYA DEBU / KOTORAN
• UNTUK MENEKAN, MENARIK, MENAHAN MENUNJANG, MENGUNCI DAN UNTUK
INUNOBILASI (AGAR ANGGOTA TUBUH TIDAK BERGERAK)
b. INDIKASI PEMBALUT
MENGHENTIKAN PERDARAHAN, MELINDUNGI BAKTERI/KUMAN PADA .
LUKA MENGURANGI RASA NYERI PADALUKA
c. ANGGOTA TUBUH YANG AKAN DIBALUT DAPAT :
• BERBENTUK BUNDAR YAITU KEPALA
• BERBENTUK BULAT PANJANG, HAMPIR SAMA BESAR UJUNG DAN
PANGKALNYA YAITU : LEHER, BADAN, LENGAN ATAS DAN JARI TANGAN
• BERBENTUK BULAT PANJANG TAPI LONJONG, ARTINYA KECIL KE UJUNG ,
BESAR KE PANGKAL YAITU : LENGAN BAWAH DAN BETIS
• BENTUKNYA TIDAK KARUAN DAN TIDAK SAMA PULA BENTUKNYA SATU SAMA
LAINNYA :
UMPAMANYA : SENDI BAHU TIDAK SAMA BENTUKNYA DENGAN SENDI SIKU,
DAN SENDI PANGKAL TIDAK SAMA BENTUKNYA DENGAN SENDI
LUTUT.
PT PLN (Persero) PPPK - 21
PUSDIKLAT

a. LUKA MEMAR :
1. BERSIHKAN KULIT SEKITAR LUKA
2. KOMPRES ES
3. SETELAH 24 JAM BERI KOMPRES PANAS DAN DINGIN BERGANTIAN
b. LUKA IRIS :
1. BERSIHKAN LUKA DENGAN AIR BERSIH / OBAT ANTI SEPTIK
2. LEKATKAN LUKA DENGAN PLESTER YANG DIGUNTING BAGIAN TENGAHNYA (PLESTER
KUPU-KUPU)
c. LUKA ROBEK :
1. PRINSIP PERTOLONGAN SAMA DENGAN LUKA LECET
d. LUKA TUSUK ;
1. BILA MASIH ADA BENDA YANG MENEMPEL PADA LUKA JANGAN DICABUT
2. LUKA DITUTUP DENGAN KASA ATAU KAIN STERIL
3. DIBAWA KE RUMAH SAKIT
e. LUKA TEMBAK ;
1. TUTUP LUKA DENGAN KASA STERIL
2. BALUT DAN BERI PLESTER
3. SEGERA BAWA KE RUMAH SAKIT
 PT PLN (Persero) PPPK - 22
PUSDIKLAT

TINGKATAN LUKA BAKAR

1. LUKA BAKAR TINGKAT I
KEDALAM LUKA BAKAR :
- HANYA TERKENA LAPISAN KULIT ARI
TANDA DAN GEJALA ;
- KULIT KEMERAHAN, RASA NYERI, BENGKAK
2. LUKA BAKAR II :
KEDALAM LUKA BAKAR :
- LAPISAN KULITA ARI DAN JANGGAT
TANDA DAN GEJALA :
- KULIT SANGAT MERAH RASA NYERI DAN BENGKAK GELEMBUNG BERISI CAIRAN KUNING
3. LUKA BAKAR TINGKAT III :
KEDALAM LUKA BAKAR :
- SAMPAI LAPISAN BAWAH KULIT, BAHKAN DAPAT SAMPAI KE OTOT DAN TULANG
TANDA DAN GEJALA :
- KULIT WARNA HITAM KEPUTIH-PUTIHAN
- SYOK
PT PLN (Persero) PPPK - 23
PUSDIKLAT

AKIBAT LUKA BAKAR :

1. GUGAT / SHOCK (NYERI HEBAT/ DEHIDRASI)
2. INFEKSI
3. CACAT(KONTRAKTUR)
4. GANGGUAN ESTETIS

PRIORITAS PERTOLONGAN :
1. LUKA BAKAR AKIBAT KESUKARAN NAPAS
2. LUKA BAKAR DAERAH MUKA / LEHER
3. LUKA BAKAR DENGAN KORBAN TIDAK SADAR
4. LUKA BAKAR DENGAN SYOK (GUGAT)

PENGGOLONGAN PROSENTASE LUKA BAKAR :

1. LUKA < 15 %  KATAGORI RINGAN
(KORBAN TIDAK PERLU DIRAWAT DI RUMAH SAKIT)
2. LUAS 15 - 25%  KATAGORI DI RUMAH SAKIT
(KORBAN DIRAWAT DI RUMAH SAKIT)
3. LUAS > 25%  KAAGORI BERAT
(HARUS DIRAWAT DI RUMAH SAKIT)
 PT PLN (Persero) PPPK - 24
PUSDIKLAT

LUAS PERMUKAAN LUKA BAKAR

(RULE OF LINE)

“ RULE OF LINE “
1. LUAS PERMUKAAN SELURUH KEPALA
2. LUAS PERMUKAAN LENGAN - TELAPAK TANGAN (KANAN)
3. LUAS PERMUKAAN LENGAN - TELAPAK TANGAN (KIRI)
4. LUAS PERMUKAAN DADA
5. LUAS PERMUKAAN PERUT
6. LUAS PERMUKAAN PUNGGUNG
7. LUAS PERMUKAAN PINGGANG
8. LUAS PERMUKAAN TUNGKAI BAGIAN DEPAN (KANAN)
9. LUAS PERMUKAAN TUNGKAI BAGIAN DEPAN (KIRI)
10. LUAS PERMUKAAN TUNGKAI BAGIAN BELAKANG (KANAN)
11. LUAS PERMUKAAN TUNGKAI BAGIAN BELAKANG (KIRI)
12. LUAS DAERAH KEMALUAN
PT PLN (Persero) PPPK - 25
PUSDIKLAT

DENYUT NADI
(DENYUT NADI PER MENIT, SAAT ISTIRAHAT)
60 - 80 60 - 80 NORMAL
DEWASA 100 + CEPAT
< 60 < 60 LAMBAT

60 - 80 120 - 150 NORMAL

BAYI > 150 CEPAT
< 60 <120 LAMBAT

60 - 80 80 - 150 NORMAL
ANAK (1-5 TH) >150 CEPAT
< 60 < 80 LAMBAT

60 - 80 60 - 120 NORMAL
ANAK (5-12 TH) >120 CEPAT
< 60 < 60 LAMBAT
 PT PLN (Persero) PPPK - 26
PUSDIKLAT

TINGKAT PERNAPASAN
(PERNAPASAN PER MENIT, SAAT ISTIRAHAT)

60 - 80 12 - 20 NORMAL
DEWASA >30 AMAT SERIUS
< 60 < 12 AMAT SERIUS

BAYI 30-70 PADA KELAHIRAN 30 - 70 NORMAL (> 60 CEPAT, < 35

30 PADA 6 BULAN LAMBAT )
> 70
< 60 AMAT SERIUS AMAT SERIUS
<30

60 - 80 25 - 28 NORMAL
ANAK (1-5 TH) >44 AMAT SERIUS
< 60 < 20 AMATSERIUS
60 - 80 20 - 24 NORMAL
ANAK (5-12 TH) >36 AMAT SERIUS
< 60 < 16 AMAT SERIUS
 PT PLN (Persero) PPPK - 27
PUSDIKLAT

GANGGUAN YANG DIHADAPI

A. GANGGUAN UMUM :
 GANGGUAN YANG MEPENGARUHI KEADAAN UMUM, DAN
DAPAT MENYEBABKAN MAUT.

B. MACAM GANGGUAN UMUM :

1. GANGGUAN KESADARAN
2. GANGGUAN PERNAPASAN
3. GANGGUAN PEREDARAN DARAH
 PT PLN (Persero) PPPK - 28
PUSDIKLAT

RJP ( RESUSITASI JANTUNG PARU)

 BANTUAN PERNAPASAN DAN PENEKANAN JANTUNG DARI LUAR YANG DIBERIKAN KEPADA
KORBAN DIMANA GERAK PERNAPASAN DAN DENYUT NADI TELAH TERHENTI.
METODE RESUSITASI JANTUNG PARU :
FASE I BANTUAN HIDUP DASAR:
A. AIRWAY CONTROL : PENGUASAAN JALAN NAPAS
B.BREATHING SUPPORT : VENTILASI BUATAN DAN OKSIGENISASI PARU DARURAT.
C.CIRCULATION SUPPORT : PENGENALAN ADA TIDAKNYA DENYUT NADI.
FASE II BANTUAN HIDUP LANJUT ;
D. DRUGS AND FLUIDS : PEMBERIAN OBAT DAN CAIRAN
E. ELECTRO CARDIOGRAPHY : CONTROL FAAL JANTUNG
F. FIBRILLATION TREATMENT : TERAPI FIBRILLASI (URAT)

FASE III BANTUAN HIDUP JANGKA LAMA :

G. GAUGING : PENENTUAN TERAPI
H. HUMAN MENTATION : RESUSITASI OTAK
I. INTENSIVE CARE : PENGELOLAAN INTENSIF.
PT PLN (Persero) PPPK - 29
PUSDIKLAT

PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

HENTI JANTUNG
HENTI JANTUNG ::
 KAPAN SAJA
KAPAN SAJA
 SIAPA SAJA
SIAPA SAJA
 DIMANA SAJA
DIMANA SAJA

RESUSITASI JANTUNG
RESUSITASI JANTUNG PARU
PARU
 PT PLN (Persero) PPPK - 30
PUSDIKLAT

PENATA LAKSANAAN

A. AIRWAY CONTROL : (PENGUASAAN JALAN NAFAS)

B. BREATHING SUPPORT : (BANTUAN PERNAPASAN)
C. CIRCULATION SUPPORT : (BANTUAN SIRKULASI)

 BANTUAN HIDUP DASAR

 OKSIGENASI DARURAT
 PT PLN (Persero) PPPK - 31
PUSDIKLAT

GANGGUAN YANG DIHADAPI

A. GANGGUAN UMUM :
 GANGGUAN YANG MEPENGARUHI KEADAAN UMUM, DAN
DAPAT MENYEBABKAN MAUT

B. MACAM GANGGUAN UMUM :

1. GANGGUAN KESADARAN
2. GANGGUAN PERNAPASAN
3. GANGGUAN PEREDARAN DARAH
 PT PLN (Persero) PPPK - 32
PUSDIKLAT

B. BREATHING SUPPORT

NILAI  ADA NAFAS / TIDAK

 DADA / PERUT NAIK - TURUN
 SUARA ALIRAN UDARA
 HEMBUSAN UDARA

TIDAK ADA NAFAS ( APNEU)

PERNAPASAN BUATAN
 MULUT KE MULUT
 MULUT KE HIDUNG

PENGEMBANGAN DADA
 PT PLN (Persero) PPPK - 33
PUSDIKLAT

C.
C. CIRCULATION
CIRCULATION SUPPORT
SUPPORT
HENTI
HENTI JANTUNG
JANTUNG ::
30 DETIK 
30 DETIK  HILANG
HILANG KESADARAN
KESADARAN
60 DETIK 
60 DETIK  HENTI
HENTI NAPAS
NAPAS (APNEU)
(APNEU)

RESUSITASI
RESUSITASI JANTUNG
JANTUNG PARU
PARU
 PERNAPASAN
PERNAPASAN BUATAN
BUATAN
 BANTUAN
BANTUAN SIRKULASI
SIRKULASI

11 PENOLONG
PENOLONG
22 PENOLONG
PENOLONG

MEMBANGKITKAN
MEMBANGKITKAN SIRKULASI
SIRKULASI
 PT PLN (Persero) PPPK - 34
PUSDIKLAT

TANDA - TANDA KEBERHASILAN RJP ;

 KULIT, BIRU  MERAH
 KULIT > HANGAT
 NAFAS SPONTAN + ADEKUAT
 DENYUT NADI (+)
 PUPIL MENGECIL, REFLEKS (+)

KOMPLIKASI ;
 PATAH TULANG IGA
 UDARA DALAM RONGGA DADA
 UDARA DALAM RONGGA PERUT
 KERUSAKAN PARU - PARU
 KERUSAKAN SYARAT TEPI, PUSAT
 PT PLN (Persero) PPPK - 35
PUSDIKLAT

PENGHENTIAN RESUSITASI

PERTIMBANGAN :
 KEADAAN UMUM PENDERITA
 BENAR / TIDAK RESUSITASI

MENGETAHUI ARTI KEMATIAN

 MATI KLINIS
 MATI OTAK
 MATI BIOLOGIS
 MATI SOSIAL
Luka bakar akibat terkena arus listrik yang harus diwaspadai adalah terjadinya
henti nafas dan henti jantung, serta kerusakan jaringan syaraf dan organ dalam.

Gejala dan tanda syok listrik antara lain :

•Perubahan status mental dan respon
•Tampak luka bakar berat
•Pernafasan dangkal, tidak teratur atau tidak ada
•Denyut nadi lemah
•Patah tulang majemuk karena kontraksi otot
Penanganan Luka Bakar Akibat Terkena Arus Listrik

•Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan diri penolong

•Lakukan penilaian dini
•Periksa dan cari luka bakar di daerah listrik masuk dan keluar
•Atasi syok, bila ada
•Lakukan RJP jika diperlukan
•Rujuk ke RS terdekat