Plumpang Fire
Soehatman Ramli
Praktisi K3
Organisasi
IAKKI PAKKEM
Penghargaan
• Karya Patra Utama – Dirut Pertamina
• Satyalencana Wira Karya – Presiden RI
• James K William Award WSO
III
IV
Operasi Terminal
Analisa Bow Tie
dan standard
Insiden
PSM
Agenda V VI
Program LOPA Strategi
untuk terminal Pencegahan
BBM
• Kegiatan Terminal BBM mengandung risiko
tinggi terhadap Pekerja, Aset dan Lingkungan
masyarakat
• Terminal BBM harus memenuhi standar HSE
yang menyangkut Keselamatan Pekerja,
Keselamatan Instalasi, Keseamatan
Lingkungan dan Keseamatan Umum
• Terminal BBM di Indonesia termasuk objek
Vital Nasioal
4
Keselamatan Industri Migas dan Petrokimia
◼ Padat teknologi Faktor yang mempengaruhi:
◼ Material diolah berbahaya
• Teknologi meningkat/inovasi baru
◼ Risiko tinggi
• Kapasitas meningkat.
• Produk semakin beragam
• Intensitas produksi meningkat
• Jenis bahaya meningkat
• Kepadatan penduduk dan lokasi industri
• K3 belum menjadi bagian integral dalam
setiap kegiatan.
koes
Murphy’s Law
Jika sesuatu dapat terjadi
………
(If something can
happen,………..)
8
Kasus Kebakaran Tangki Timbun
Tanggal Kejadian
2008 Kilang Dumai, Tangki crude T-105 Meledak saat ada pengelasan
2009 Depot Biak, Tangki No 11 berisi premium meledak
Bahan Bakar
pagar Pipa
penyalur
• Sumber Kebakaran
Isu Utama Kebakaran Plumpang
• Penyebaran Api
• Jarak Aman ke Pemukiman
• Penanggulangan Kebakaran
• Program Preventive
3 Pilar Keselamatan Operasi
17
Prosafe Institute
HSE GOALS IN PROCESS SAFETY
PSM
INDONESIAN LAWS AND
REGULATIONS, AND REGIONAL & ASSET
INTERNATIONAL REGULATIONS
GOVERNMENT/NON GOVERNMENTAL
AGENCIES AND LOCAL COMMUNITIES
DIRECTLY AFFECTED BY THE OPERATION. ALARP
19
Layer of Protection of Process Safety LOPA
1. Komitmen, Kebijakan,
Kepemimpinan, Pengorganisasian
dan Administratif;
2. Manajemen Risiko;
3. Manajemen Operasional;
4. Manajemen Aset dan Instalasi;
5. Pelatihan, Komunikasi dan
Budaya;
6. Manajemen Pengamanan;
7. Manajemen Krisis dan Tanggap
Darurat;
8. Insiden dan Jaminan Pemenuhan;
9. Pemantauan, Pengukuran Kinerja;
dan
10. Audit dan Tinjau Ulang
Manajemen.
◼ Pencegahan kebakaran dapat dilakukan melalui pendekatan konstruksi
yang dimulai sejak rancang bangun.
Control ◼ Bangunan atau fasilitas dirancang dengan pendekatan bahaya kebakaran,
by untuk mencegah api, mencegah penjalaran api serta daya tahan dalam
menghadapi kebakaran
Construction ◼ Penjalaran api dapat dilakukan dengan membuat sistim bangunan dengan
fire barrier, material tahan api, jarak aman dengan kebakaran dll
Analisa Risiko Tahun 2002
Jalan
pagar pembatas berupa kawat harmonika dengan ketinggian sekitar 2 meter.
Jarak tangki ke pagar cukup memadai dan telah memenuhi standar NFPA 30
yang berfungsi sebagai buffer zone, karena antara tangki dan pagar terdapat
jalan pemisah.
FIRE ASSESSMENT
DEPOT PLUMPANG
◼ Tanah dibalik pagar menurut penjelasan adalah milik Pertamina, tetapi saat ini
telah ditempati oleh penghuni liar dan dipenuhi perumahan sepanjang pagar Alternatif 2
pembatas. Pada umumnya perumahan ini menggunakan bahan yang mudah
terbakar seperti triplek. Parit
◼ Pada tanggal 21 Agustus 2002 telah terjadi kebakaran pada pemukiman ini Tanki
Tembok 1 m
yang sangat berdekatan dengan pagar pembatas.
◼ Berdasarkan hal tersebut, kawasan tangki menjadi cukup rawan sekalipun
jarak minimumnya telah terpenuhi. Untuk itu diperlukan adanya upaya untuk Jalan Parit untuk
Buffer Zone
PERTAMINA DIT.HILIR
mencegah penjalaran api menuju areal depot.
K3LL BIDANG PEMASARAN DAN NIAGA
2002 ◼ Ada dua alternatif yang dapat dilakukan jika pemukiman tersebut tidak bisa
atau sulit untuk dipindahkan yaitu : Alternatif 1
◼ Toxic effects
25
Fire Management Process
SoehatmanRamli 2011
• Bagaimana penerapan SMK Migas
dan PSM
• Bagaimana sistem dan prosedur
operasi
• Bagaimana sistem pembinaan dan
PILAR 2 pengawasan
MANAGEMENT
Bagaimana penerapan tanggap
SYSTEM darurat
• Bagaimana penerapan analisa risiko
bahaya
• Bagaimana komunikasi dengan
masyarakat
Dasar Hukum
Surat Edaran Menakertrans RI
Nomor: SE.140/MEN/PPK-KK/II/2004 Petrowidada,
Tentang
Pemenuhan Kewajiban Syarat-syarat Keselamatan dan
Gresik
Kesehatan Kerja Di Industri Kimia dengan Potensi Bahaya 20 Januari 2004
Besar
(MAJOR HAZARD INSTALLATION)
◼ .
30
Persyaratan PSM for Terminal
31
Safety Consideration
INRESH
CONSULTING
• Bagaimana Kompetensi para pekerja
operator depot
• Bagaimana perilaku dan budaya
pekerja
PILAR 3
• Bagaimana kompetensi petugas
HUMAN FACTOR
pendukung , teknis, proses dan
lainnya
Industri Proses seperti kilang
minyak, petrokimia dan
terminal mengandung risiko
tinggi
Pemerintah perlu menetapkan
KESIMPUL regulasi, standar dan
AN persyaratan keselamatan yang
tinggi
Perlu ditingkatkan awareness
bagi semua stake holder
Thank you