Disusun oleh :
1. Dela Adestia (0630)
2. Hisyam Nu’Aimah (0652)
3. Achmad Saifulloh (0618)
4. Hirdan Syaifulloh (0651)
5. Izza Ghoniyhan Sidik (0657)
6. Iqbal Nur Aziz (0654)
TEKNIK PENGOLAHAN MIGAS dan PETROKIMIA
SMK Migas Muhammadiyah Cilacap
JL.Flamboyan,Tritih Lor Jeruk Legi
Telp.(0282)526300
2
LEMBAR PENGESAHAN PENGAMATAN OPERASI TANGKI
DIKILANG PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI
i
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH SMK MIGAS MUHAMMADIYAH CILACAP
JURUSAN TEKNIK PENGOLAHAN MIGAS DAN PETROKIMIA
Cilacap,..........................
Mengetahui,
Cilacap, Januari 2021
Mengetahui
Kepala SMK MIGAS MUH Cilacap
Drs.Tohanudin
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya,sehingga dapat menyelesaikan laporan kegiatan praktik kerja
industri (PRAKERIN) di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS).
iii
6. Bapak Jatmiko ,Amd. Selaku pembimbing Praktik Kerja
Lapangan.
7. Bapak Ahmad Rosyidi S.Ag sebagai pengelola dalam
pelaksanaan praktik kerja lapangan.
8. Segenap jajaran pimpinan staf dan karyawan PPSDM MIGAS
CEPU yang memberikan ijin dan membantu selama
pelaksannan praktik kerja lapangan.
9. Bapak Drs.Tohanudin selaku kepala sekolah SMK MIGAS
MUHAMMADIYAH CILACAP.
10.Bapak Mukhamad Fahrudin S.Th.I,selaku ketua PKL SMK Migas
Muhammadiyah Cilacap.
11.Teman-teman seperjuangan SMK Migas Muhammadiyah
cilacap.
MOTTO HIDUP
Sebagian orang bermimpi untuk sukses sedangkan sebagian lainya
bangun di pagi hal dan mewujudkanya.
~Wayne Huizenga~
Bangunlah di pagi hari dengan senyuman, karena hari ini kau akan
selangkah lebih dekat dengan impianmu.
~Anomim~
Masa depanmu diciptakan oleh apa yang kau kerjakan hal ini bukan
besok.
~Robert Kiyosaki~
Tak perlu jadi hebat untuk memulai tapi kau harus memulai untuk
biasa jadi hebat.
~Zig Ziglar~
DAFTAR ISI
iv
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH.........................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................iii
MOTTO HIDUP.....................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................v
BAB I: PENDAHULUAN
v
2.10 Visi dan Misi PPSDM
Migas............................................................8
2.11 Tugas Pokok dan Fungsi PPSDM
Migas..........................................9
2.12 Struktur Organisasi PPSDM
Migas...............................................10
2.13 Sarana dan
Fasilitas.....................................................................10
2.14 Unit Distilasi................................................................................10
2.15 Unit Perencanaan dan Evaluasi
Kilang.........................................11
2.16 Uraian Proses Distilasi di Kilang PPSDM
Migas............................12
2.17 Unit
Perpustakaan.......................................................................14
2.18 Unit Utilitis..................................................................................14
2.19 Unit Keselamatan Kerja dan Lindung
Lingkungan........................15
vi
4.6 Aksesoris Tanki.............................................................................22
4.7 Aksesoris pada Dinding tanki........................................................24
4.8 Kelengkapan Pada Dasar Tanki.....................................................26
7.1Kesimpulan....................................................................................50
7.2Saran.............................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................51
LAMPIRAN..........................................................................................51
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2
3. Mendapat kesempatan umntuk berlatih menangani
permasalahan dalam dunia industri.
1.3 MANFAAT
3
a. Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan
pada khususnya dan pengembangan bangsa pada
umumnya.
c. Membantu instansi dalam menyelesaikantugas
sehari-hari dalam praktik kerja industri.
4
BAB II
ORIENTASI UMUM
5
2.3 Keamanan PPSDM Migas
6
Menanamkan kesadaran kepada semua
pegawai akan kepentinganya pencegahan
kebakaran dan keselamatan kerja.
Melakukan kampanye keselamatan kerja
kepada para pegawai.
2.4.3 Tugas Darurat
Memberikan pertolongan dan
penggulangan terhadap terjadinya
kecelakaan kerja.
Memadamkan api jika terjadi kebakaran
baik dalam
lingkungan PPSDM Migas maupun diluar
lingkungan PPSDM Migas.
2.5 Laboratorium Dasar PPSDM Migas
PPSDM Migas memiliki Laboratorium dasar atau biasa disebut
dengan Laboratorium pengujian. Laboratorium yang tersedia adalah :
(1) Laboratorium Kimia. (2) Laboratorium Migas (3) Laboratorium
Sipil. (4) Laboratorium Geologi. (5) Laboratorium Lindung Lingkungan.
2.6 Boiler PPSDM Migas
Boiler merupakan peralatan yang sangat diperlukan untuk
menunjang proses Kilang pada industri Migas. Boiler (ketel uap)
adalah suatu bejana tertutup yang digunakan untuk mengubah air
menjadi uap atau dengan kata lain mentransfer panas yang
dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar (baik dalam bentuk padat,
cair, atau gas) sehingga berubah wujud menjadi uap. Didalam boiler,
energi kimia dari bahan bakar diubah menjadi panas melalui proses
pembakaran dan panas yang dihasilkan sebagian besar diberikan
kepada air yang berada didalam ketel, sehingga air berubah menjadi
uap. Boiler tersebut dibuat dari bahan baja dengan bentuk bejana
tertutup yang didalamnya berisi air, sedangkan air tersebut dipanasi
dari hasil pembakaran bahan bakar residu. Untuk menediakan
kebutuhsn usp atau steam di PPSDM Migas maka boiler yang tersedia
berjumlah 3 unit yang terdiri dari : (1) (dua) unit boiler tipe AL-LSB-
6000 dengan masing-masing memiliki kapasitas sebesar 6 ton/jam.
7
(2) (satu) unit boiler tipe wanson yang memiliki kapasitas sebesar 6,6
ton/jam. Dalam pengoprasiannya, boiler di PPSDM Migas hanya
dioersikan 1 unit saja karena kebutuhan steam untuk kilang sudah
tercukupi.
2.7 Power Plant PPSDM Migas
Power Plant adalah unit di PPSDM Migas yang menangani
penediaan tenaga listrik merupakan produk Kilang PPSDM Migas
disamping tenaga listrik yang dihasilkan oleh unit ini cukup besar .
PLTD ( Perusahaan Listrik Tenaga Disel ) di PPSDM Migas mulai
didirikan pada tahun 1973.
2.8 Unit Kilang PPSDM Migas
Pengolahan minyak mentah ( crude oil ) di PPSDM Migas
dilaksanakan dengan sistem pemisahan yang terjadi pada CDU.
Proses ini terjadi di Unit Distilasi Atmosferik. Unit Distilasi Atmosferik
adalah suatu unit yang bertugas melaksanakan seluruh rangkaian
kegiatan pemisahan minyak mentah ( crude oil ) menjadi produk-
produk minyak bumi berdasarkan titik didihnya pada tekanan 1 atm
2.9 Perpustakaan PPSDM Migas
Perpustakaan PPSDM Migas, mempunyai sistem pelayanan
terbuka ( open access) yang meliputi : (a) Pelayanan regular
( Pegawai dan Widyalswara) dan (b) Pelayanan non regular ( Perserta
Kursus, Praktikan). Salah satu koleksi perpustakaan antara lain :
Buku-buku Diklat, majalah ilmiah, laporan penelitian, skripsi, laporan
kerja praktik, dan bahan audio visual. Adapun tugas tugas
Perpustakaan PPSDM Migas yaiyu :
2.9.1 Melakukan perencanaan, pengembangan koleksi, yang
mencangkup buku, majalah ilmiah, laporan penelitian skripsi, laporan
kerja praktik, diklat/hand out serta bahan audio visual.
2.9.2 Melakukan pengolahan dan proses pengolahan bahan
pustaka meliputi refrigrasi/inventaris, katalogasi, klasifikasi, shelfing,
dan filing.
8
2.9.3 Laporan penggunaan laboratorium bahasa untuk
mahasiswa PEM Akamigas, pegawai, dosen, instruktur, peserta
kursus dan lain-lain.
2.9.4 Laporan audio visual pemutaran film dan kaset video
ilmiah untuk mahasiswa Akamigas, pegawaidosen, instruktur, peserta
khusus dan lain-lain.
2.9.5 Layanan kerjasama antara perpustakaan jaringan
informasi nasional.
2.10 Visi dan Misi PPSDM Migas
Sementara misi PPSDM Migas adalah penjabaran lebih lanjut dari visi
yang terus berkembang dalam bentuk berbagai strategi guna
mencapai tujuan diklat yang telah ditetapkan.Adapun misi PPSDM
Migas Cepu yaitu:
9
2.11 Tugas Pokok dan Fungsi PPSDM Migas
2.11.2 FUNGSI
10
2.12 Struktur Organisasi PPSDM Migas
11
a. LAWS 2 (Pertasol CA)
b. LAWS 3 (Pertasol CB)
c. LAWS 4 (Pertasol CC)
d. Solar
e. Residu
Minyak Mentah (Crude Oil) yang diolah di Kilang PPSM MIGAS Cepu
terdiri dua macam yaitu :
. HPPO (High Pour Point Oil), bersifat parafinis berasal dari sumur
Kawengan
.LPPO (Low Pour Point Oil), bersifat aspaltis berasal dai sumur Ledok,
Nglobo dan Semanggi.
Unit Perencanaan dan Evaluasi kilang dibagi menjadi dua sub unit
kerja yaitu :
a. Unit Laboratium
Laboratorium ini berfungsi untuk mengontrol kualitas bahan
baku dan produk-produk yang dihasilkan unit distilasi agar
tetap memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Tugas
laboratorium dibagi menjadi dua,
yaitu :
12
2.16 Uraian Proses Distilasi Kilang PPSDM Migas
13
diluar tube dan didalam sell dengan arah berlawanan counter current
untuk memperluas bidang kontak panas. Setelah mengalami
pemanasan di HE, crude oil akan menuju ke furnace (F-1) dan (F-2)
dimana di kilang PPSDM Migas Cepu 1 aktif dan 1 sebagai cadangan
bahan bakar fuel oil dan fuel gas dan bantuan udara yang dipanaskan
dengan steam sebagai auotomizing.
Crude oil yang keluar dari furnace berupa campuran uap dan
cairan dimasukan kedalam evaporator. Didalam evaporator terjadi
pemisahan antara uap dan cairan,uap yang keluar dari kolom puncak
evaporator dan langsung masuk fragsinator. Sedangkan cairan fraksi
berat keluar dari dasar masuk ke kolom stripper C-5.
Pemisahan uap dan cairan didalam evaporator juga dibantu
dengan injeksi setripping steam,yang bertujuan untuk memperkecil
tekanan uap hidrokarbon (partial) turun,maka penguapan
hidrokarbon menjadi lebih besar,sehingga pemberian steam untuk
pemisahan hidrokarbon dari liquid menjadi lebih sempurna. Crude oil
masuk pada bagian tengah kolom pemisah pada suhu 325 derajat
celcius. Dalam kolom tersebut pemisahan dibantu dengan adanya
steam stripping dan pemanasan,maka senyawa hidrokarbon yang
telah pada titik didihnya akan berubah menjadi fase uap dan yang
belum ter uapkan akan tetap menjadi cairan. Sehingga didapatkan
produk sebagai berikut:
a. Dari fraksinator (C-1) side stream nomor tray 4,5 dan6 sebagai
fraksi solar dan masuk ke solar stipper (C-4).
b. Dari side stream fraksinasi dihasilkan produk berupa pertasol
CC,yang sebelumnya melalui cooler dan melalui separator
c. Fraksi ringan dari puncak kolom akan menuju kekolom
fraksinator C-2
14
2. Solar dari hasil bawah kolom stripper (C-4) solar setelah
melewati HE-2 dan HE-3 masuk kedalam cooler CL-6 pada suhu
sekitar 110 derajat celcius .
3. LAWS 4 dari hasil samping kolom fraksinasi C-1 LAWS 4 masuk
kedalam cooler pada suhu 100derajat celcius. Dicooler terjadi
kontak secara tidak langsung dengan air pendingin yang
berasal dari cooling tower.
4. Naptha dari hasil bawah kolom fraksinasi (C-2). Naptha 3
masuk kedalam cooler CL-13,14 pada suhu 122 derajat celcius.
Di cooler terjadi kontak secara tidak langsung dengan air
pendingin bersuhu 26derajat celcius yang berasal dari cooling
tower.
5. LAWS 3 dari hasil samping kolom fraksinasi LAWS 3 masuk
kedalam cooler CL-5,9 pada suhu 111derajat celcius.
6. Pertasol CB dari hasil atas kolom fraksinasi (C-2 ) pertasol CB
masuk kedalam kondensor CN-1,4 pada suhu 90 derajat
celcius.
15
sehingga air yang berasal dari sungai tersebut dapat digunakan
untuk umpan boiller,air pendingin di kilang,air pemadam dan
air minum
2.15.3 Penyediaan uap air dan udara bertekanan,yaitu
berfungsi menyediakan kebutuhan steam sebagai penggerak
pompa torak,steam stripping kolom,atomizing fuel oil
furnace,pemanasan minyak berat di tanki dan udara
bertekanan untuk penggerak instrumen dan blowing.
16
BAB III
SEJARAH PPSDM MIGAS
17
daerah-daerah yang kaya akan sumber minyak, untuk keperluan
perang dan kebutuhan minyak dalam negeri Jepang. Tanggal 1 Maret
1942 Jepang mendarat di pulau Jawa dan terjadi perebutan
kekuasaan Jepang terhadap Belanda, dan memaksaBelanda
menyerah. Pulau Jawa berpindah tangan ke Jepang, termasuk
semualadang minyak yang ada di pulau Jawa.Namun, sebelum
berhasil direbut oleh Jepang, semua ladang minyak yang ada di pulau
Jawa dibumihanguskan oleh Belanda untuk menghambat serangan
Jepang.
Namun akhirnya, sumber-sumber minyak segera dibangun
kembali oleh tenaga sipil Jepang, tukang-tukang bor sumur tawanan
perang dan tenaga Indonesia yang berpengalaman dan ahli dalam
bidang perminyakan, serta tenaga kasar diambil dari penduduk Cepu
dan daerah lainnya dalam jumlah besar. Lapangan minyak Cepu
masih dapat beroperasi secara maksimal seperti biasa dan pada saat
itu Jepang pernah melakukan pengeboran baru dilapangan minyak
Kawengan, Ledok, Ngelobo, dan Semanggi.
a. Periode 1945-1950
b. Periode 1950-1961
18
tetap pada tahun 1951 diserahkan kembali pada pemerintah RI. Pada
tahun 1957 didirikan Perusahaan Tambang Minyak Republik
Indonesia (PTMRI), tetapi kemudian diganti dengan Tambang Minyak
Nglobo CA (Combie Anexsis).
c. Periode 1951-1965
d. Periode 1965-1978
Pada tanggal 4 Januari 1966, Kilang Cepu dan lapangan minyak
Kawengan dijadikan Pusat Pendidikan dan Latihan Lapangan
Perindustrian Minyak dan Gas Bumi (PUSDIK MIGAS). Kemudian pada
tanggal 7 Februari 1967 diresmikan Akademi Minyak dan Gas Bumi
(AKAMIGAS) Cepu.
e. Periode 1978-1984
f. Periode 1984-2001
19
g. Periode 2001-2016
h. Periode 2016-Sekarang
20
BAB IV
DASAR TEORI
4.1 Pengertian Tanki
Pengertian Tanki
Tanki adalah suatu alat yang terbuat dari plat baja, untuk
menampung atau menimbun minyak mentah dan produk hasil
pengolahan serta produk hasil blending. Tanki yang
menyimpan cairan bahan baku ataupun produk biasanya
disebut storage tank, untuk gas disebut gas holder ( vessel )
atau kategori tanki bertekanan, sedangkan tanki yang
menyimpan padatan dainamakan silo atau bin. tangki timbun
di desain dalam berbagai macam ukuran, kapasitas, serta
desain konstruksi yang masing-masing di bedakan menurut
penggunaannya. Dalam industri perminyakan dengan berbagai
macam jenis fluidayang di tampung, seperti minyak yang
mudah menguap ( volatility ) yang bertekanan dan mudah
terbakar, maka tangki yang harus dibangun dengan
memperhatikan :
Pondasi Tanki
Kapasitas Tanki
Umur Plat yang direncanakan
Tingkat laju korosi
Bahan / Material yang direncanakan
21
- Tanki Tegak atau Tanki Vertikal
- Tanki datar atau Tanki Horizontal
22
Tanki Timbun disebut tekanan tinggi apabila tanki
tersebut mempunyai tekanan dari 15 psig. Tanki ini
termasuk kedalam golongan pressure vessel,dapat
berbentuk bola,silinder tegak,silinder horizontal dan
dirancang menurut Standart Code ASME.
1. Pressure tank
2. Pressure tank
23
lubang angina vent. Tujuan dari venting adalah
untuk menghindari kenaikan tekanan atau
terjadinya keadaan vaccum di dalam tanki yang
dapat merusak dinding tanki atau atap tanki.
24
Gaugle hatch berguna untuk mengukur isi tanki dan sekaligus
tempat untuk pengambilan contoh.
b. Roof Manhole
Tujuannya adalah :
Untuk mengurangi kerugian pada tanki di karenakan
penguapan.
Untuk menahan radiasi panas bila di sekeliling tanki terjadi
kebakaran.
e. Penangkal Petir
f. Hand Rail
25
Hand Rail yaitu pagar yang dipasang di sekeliling pinggiran atap
tanki yang berfungsi sebagai pengaman dan pelindung bagi
operator bila bekerja diatas tanki.
g. Splash Plat
Splash Plat adalah plat setebal 3 mm yang dipasang miring
pada top curb anglee yang berfungsi untuk menampung air
yang mengalir dari atap tanki dan mengarahknnya secara rata
di dinding tanki.
i. Roof Nozzle
a. Shell Manhole
b. Shell Nozzle
26
Shell Nozzle yang dipasang untuk menghubungkan tanki
dengan pipa pengiriman ( inlet ) dan berguna untuk
pengosongan fluida ( outlet ).
c. Nozzle Drain
e. Tangga Melingkar
g. Grounding Cable
27
h. Foam connection
i. Winch
j. Steam coil
28
D=0,276 Q 0,479 S 0,142 μ 0,027
Dimana: D = Ekonomi inside diameter,inch
Q = Kecepatan aliran,gpm
S = SG Cairan pada temperatur alirnya.
μ = Viskositas cairan,centipoise.
Sedangkan konstruksi perpipaan tersebut mengacu pada faktor fraksi
terendah dari sambungan, sudut elevasi dan panjang pipa.
Perhitungan pipa isap didasarkan pada NPSH yang diperlukan pompa
berdasarkan jarak ketinggian datum pompa, fraksi pada pipa isap dan
tinggi cairan dalam tanki. Dalam operasi pengisian tanki perlu
diperhatikan pumping rate ( kecepatan pengisian ) tidak boleh
melebihi batas kecepatan pengisian desain tanki.
Anak tangga harus dibut dari material anti selip. Kisi atas harus
menyambung dengan pegsngsn tangan jalan orang dan tinggi
yang di ukur dari permukaan tepihanak tangga harus 30-40
inchi
29
Jarak maksimum antar tiang kisi diukur sepanjang kemiringan
kisi harus 90 derajat. Struktur lengkap harus mampu menahan
beban bergerak sebesar 1000 pon dan struktur pegangan
tangan harus dapan menahan beban 200 pon ke segala arah
pada setiap titik kisi atas.
30
BAB IV
SISTEM PEMELIHARAAN TANKI TIMBUN CRUDE OIL
a. Preventive Maintanance
b. Predictive Maintanance
c. Breakdown Maintanance
d. Shutdown Maintanance
31
fasilitas sehingga alat tersebut mempunyai waktu pakai / operasi
yang panjang atau lama.
32
Breakdown Maintenance adalah suatu pekerjaan berdasarkan
perencaaan sebelumnya atas suatu tanki / alat yang didiga telah
mengalami kerusakan.
33
S.A 2.5 yaitu pembersihan permukaan logam dengan
menggunakan sandblast hingga mencapai 95% dari permukaan
white mwtal.
1. Primer coating
2. Bull Epoxy
Untuk melaksanakan pengecetan selanjutnya setelah primer
coating, dicat kembali menggunakan built epoxy dengan
ketebalan 125 micros.
3. Top Coating/Finishing
Untuk top coating bahwa cat tersebut mempunyai sifat-sifat
esensial untuk laytime protection,baik secara mekanik
maupun acid/alkali resistance. Top coating dilaksanakan
menggunakan jenis cat polyurethane ketebalan 50 microns
34
sehingga jumlah keseluruhan tebal cat mempunyai 240
microns.
a. P.V Valve
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui semua bagian ( part )
yang bergerak bekerja dengan baik . katub dari tipe disc ( piringan )
harus diperiksa kondisinya masih baik dan dudukan katup ( seating )
harus bersih.
b. Valve ( kerangan )
c. Grouding System
35
Pemeliharaan dilakukan dengan mengukur tahanan pada kawat
perbuminya ( grounding cable )
d. Roof Manhole
Shell manhole dan nozzle serta sambungan yang lain .
Untuk perapat harus di periksa dari kebocoran , bila perlu dilakukan
pengantian seal atau peacking yang baru .
36
2. Tangki penumpang produk antara inter
mediate product untuk menampung
produk dari unit di kilang yang masih
akan digunakan sebagai umpan untuk
proses selanjutnya di unit yang lain .
lokasi tangki – tangki ini berada pada
area kilang / tank farm .
37
Tanggul kebakaran dan saluran
minyak buang
c. Doubledackl type
38
Floating roof tank type double deck mempunyai cover
flatform yang lengkap dan terletak diatas permukaan cairan.
Atapnya terbagi rata dalam beberapa bagian oleh kontruksi
seperti cincin dan sekat melingkar yang disebut Flexsible
bay. Flexible bay dapat mengembung dan mengempis
sesuai dengan operasi pengisian atau saat adanya akumulasi
air hujan di atas atap.
Tanki dengan atap tipe ini hampir sama dengan tipe Fixed
roof dengan tambahan Floating roof pada bagian dalamnya,
sehingga tanki tipe ini disebut juga internal floating roof
(IRF) tank. Penggunaan fixed roof membuat material
floating roof terjaga dengan baik sehingga dengan demikian
dapat menurunkan biaya perawatan dan mencegah losses
akibat penguapan (Rvaporation loss).
39
Tanki jenis ini biasanya digunakan sebagai penampung
volatile liquid pada tekanan rendah.
Umbrella Roof Tank
Mempunyai atap bentuk payung.
4.6 Spherical Tank
Spherical tank adalah jenis tanki yang paling banyak digunakan
dalam penyimpanan produk LPG,Natural Gas,Ammonia Cair,Asam
Sulfat.
40
Perlindungan terhadap isi tanki
Gas blanketing
Peratiuran lindung lingkungan
4.9.1 Pemilihan tanki berdasarkan jenis minyak yang di tampung
Untuk petroleum liquid storage, tipe tanki dapat dibagi menjadi :
Tabel 4.9.1 Tipe tanki brdasarkan tipe minyak
Group of product Type of tank
Crude Fixed tank / Floating roof
Diessel
Gas oil
Fuel
Asphalt Fixed roof
Kerosine Floating roof
Avtur
Gasoline
Naptha
Hydrocarbon with vapor High or low presure storage tank
pressure > 11.1 psia
Tabel 4.9.1 Tipe tanki brdasarkan tipe minyak
41
kevakuman didalam tanki yang dapat merusak dinding dan atap
tanki.
Type-type vent :
Open vent adalah ruangan di atas cairan didalam
tanki berhubungan langsung dengan udara luar
melalui pipa yang terbuka
Concervation vent
Merupakan gabungan dari preassure valve dan
vacuum valvet.
Fungsi vacum pressure valve :
Mengurangi kerugian karena penguapan
Mengurangi pencemaran udara
Meningkatkan keselamatan
Memperkecil tingkat korosi
Air foam chamber dilengkapi dengan :
Deflector berfungsi untuk mencegah terjadinya
penebaran busa didalam tanki.
Strainer berfungsi sebagai penyaring.
Flexible tube berfungsi sebagai untuk meredam gaya
dorong saat terjadi kenaikan tekanan panas.
Jumlah foam chamber yang diperlukan berdasarkan
diameter tanki.
4.10 Perawatan tanki
Perawatan tanki bertujuan untuk memperpanjang umur tanki
agar tanki tidak cepat rusak. Karena tanki sebagai penampung produk
dan minyak mentah merupakan salah satu sarana pokok bagi
pengoperasian proses di kilang. Perawatan tanki meliputi :
Inspeksi atau pemeriksaan
Inspeksi sangat perlu digunakan untuk mengurangi
bahaya. Inspeksi yang dimaksud dalam hal ini adalah :
42
a) Pemeriksaan berkala pada ventilasi tangki apabila
terdapat krusakan karna kotoran.
b) Pemeriksaan plate tanki.
c) Pemeriksaan perlengkapan valves, gasket vlensa,
kabel grounding, foam chamber, water sprayer.
d) Pemeriksaan pada dasar tanki yaitu ketebalan
sedimen yang dapat menggangu pengukuran
tinggi minyak.
Pengecatan tanki
Tujuan pengecatan tanki adalah mencegah pengkaratan
plat baja sebagai kondtruksi tanki dari bahan kimia.
Pembersihan
Pembersihan pada tanki penimbul minyak dilakukan
bila :
a) Sedimen atau sludge didasar tangki telah
menumpuk sehingga dapat menggangu
pengukuran level minyak
b) Ada perbaikan, karena tanki rusak berat.
c) Ada pemasangan alat-alat baru
d) Bila tanki diganti pemakainya (realokasi).
Perbaikan
a) Pengosongan minyak dalam tanki sampai level
minyak tidak dapat dipompa lagi.
b) Mengetahui sifata dari bahan yang tersimpan
dlam tanki.
c) Menentukan banyaknya sludge dalam tanki.
d) Memeriksa kondisi fisik dari tanki.
Kalibrasi
Kalibrasi adalah untuk mengetahui kapasitas tanki pada
setiap ketinggian permukaan minyak.
a) Tanki baru.
b) Tanki yang baru selesai diperbaiki.
c) Tanki yang diragukan volumenya.
43
5.8Persiapan Inspeksi Tanki
44
d. Anchor bolt
e. Grounding
f. System coating
g. System isolasi
h. Shell/dinding tanki
i. Pengukur ketebalan dinding tanki
j. Roof tank
45
BAB VI :
PENGUKURAN TANKI
46
Jarak ini harus secara jelas tertanda dibagian atas tangki
dekat gange hatch.
Gauge Hatch
Lubang di atas tangki tempat dimulainya pengukuran
level minyak di dalam tangki.
Observed Gauge Height
Jarak yang ada dari datum plate atau bottom tangki
sampai ketitik reference gauge point.
Datum Plate
Adalah plat datar yang terletak di bagian bawah tangki
yang posisinya lurus tepat dibawah reference gauge
point, untuk pengukuran inage ujung bandul harus
menyentuh datum plate.
Cut
Adalah batas demarkasi(batas cairan yang tempel di pita
ukur)pada skala ukur dengan cairan yang akan diukur.
Opening Gauge
Pengukuran innage/outage yang dilakukan sebelum
adanya transfer cairan baik yang masuk ataupun yang
keluar.
Closing Gauge
Pengukuran innage/outoge yang dilakukan setelah
adanya transfer cairan baik yang masuk ataupun yang
keluar tanki.
Critical zone
Perbedaan jarak antara titik dimana saat floating roof
dalam keadaan diam dengan titik floating roof dalam
keadaan mengambang bebas.
Free Water(air bebas)
- Adalah air yang berada di tanki tidak dalam bentuk
suspensi maupun dalam bentuk terlarut.
- Air bebas ini diukur dengan pengukuran immage yang
prosedurnya akan dijelaskan kemudian .
47
- Air bebas juga bisa diukur dengan anteg jika reference
gauge beight belum berubah dari saat kondisi opening
sampai dengan closing.
- Jika reference gauge height telah berubah maka harus
digunakan pengukuran innage
48
Skala
Untuk pengukuran innage
1. Bergraduasi feet dengan subdisvi 0,01 feet.
2. Bergraduasi feet dengan subdisivisi 1 inch.
3. Bergraduasi meter dengan subdisvisi centimeter dan
milimeter.
4. Ujung bob sebagai titik nol
Untuk pengukuran outage
1. Bergraduasi feet dengan subdisvi 0,01 feet.
2. Bergraduasi feet dengan subdisivisi 1 inch
3. Bergraduasi meter dengan subdisvisi centimeter dan
milimeter.
4. Pangkal bob sebagai titik nol
49
1. Bersatuan inch dengan subdivisi 1:8 in.
2. Bersatuan centimeter dengan subdivisi minimal 2 mm.
3. Angka enol ada dibagian pangkal Bob.
Pengukuran Level Pada Tangki
Pengukuran level pada tangki mempunyai 2metode yaitu:
1. Metode Innage.
2. Metode outage.
50
adanya pengaruh listrik statis bisa dihindarkan serta posisi pita
harus dalam keadaan tegak untuk mendapatkan ketelitian
pengukuran.
i. Diamkan beberapa saat sesuai dengan jenis minyak yang
diukur, Minyak ringan(premium, naptha, avtur, kerosine, HSD)
Minyak diessel :05-10 detik
Minyak bakar :10-30 detik
:30-60 detik
j. Tarik pita ukur keatas, kemudian bacalah batas reaksi yang
tertera pada pita. Ini merupakan tinngi cairan dalam tangki.
Batas reaksi (cut point)harus lurus, tidak miring dan tidak
bergelombang.
k. Bersihkan alat ukur sampai kering dan ulangi pengukuran sekali
lagi, apabila perbedaan hasilnya lebih kecil dari 3mm maka
dinyatakan sebagai hasil pengukuran identik, dan catat sebagai
hasil pengukuran. Dua hasil ukuran yang identik adalah bila
selisihnya lebih kecil dari 3mm.
l. Apabila hasil pengukuran ulang diatas ,hasilnya berbeda
melebihi atau sama dengan 3mm, lakukan ulang sampai
mendapatkan 2 angka yang identik.
m. Untuk jelasnya lihat contoh berikut:
Contoh 1:
Pengukuran pertama:6831 mm
Pengukuran kedua :6833 mm
51
Yang dicatat oleh tangki tiket : 6834 mm
g. Apabila hasil pengukuran sudah benar maka catat dalam tank
ticket pada kolom tinggi cairan . pengukuran minyak selesai lanjutkan
dengan pengukuran free water dengan cara yang sama hanya
dioleskan pasta air pada ujung pita bandulan.
52
adanya pengaruh listrik statis dapat dihindarkan serta posisi
pita harus dalam keadaan tegak untuk mendapatkan ketelitian
pengukuran
h) Diamkan beberapa saat sesuai dengan jenis minyak yang
diukur.
- Minyak ringan (premium, naphta, avtur, kerosine, ) : 5-
10 detik
- Minyak disel : 10-30 detik
- Minyak bakar : 30-60 detik
i) Tarik pita ukur ke atas, kemudian bacalah batas reaksi yang
tertera pada pita, ini merupakan tinggi cairan dalam tanki.
Batas reaksi ( cut point ) harus lurus, tidak miring dan tidak
bergelombang.
j) Bersihkan alat ukur sampai kering dan ulangi pengukuran sekali
lagi, apabila perbedaan hasilnya < 3 mm maka dinyatakan
sebagai hasil pengukuran identik dan catat sebagai hasil
pengukuran. Dua hasil pengukuran yang identik adalah bila
hasilnya < 3 mm.
k) Apabila hasil pengukuran ulang diatas hasilnya melebihi atau
sama 3 mm, lakukan pengukuran ulang sampai mendapatkan 2
angka yang identik. Dua hasil pengukuran yang identik adalah
bila selisihnya kurang dari 3 mm.
6.1 Kesimpulan
53
3. Permasalahan yang terjadi pada tanki seperti kebocoran,
korosi, dapat menggangu kelancaran operasi kilang.
3.2 Saran
DAFTAR PUSAKA
54
7. Dan sumber sumber lain dari website.
LAMPIRAN
55