PEKERJAAN PENDAHULUAN
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lokasi 832.000 M²
2 Direksi Keet/Gudang 1.000 Ls
3 Pek. Pemasangan Bowplank 112.000 M'
4 Papan nama proyek 1.000 Ls
II PEKERJAAN TANAH
1 Galian tanah biasa pondasi 174.163 M³
2 Galian tanah biasa pondasi Poer Plat 98.560 M³
3 Urugan tanah kembali bekas galian 43.541 M³
4 Urugan Tanah bawah lantai 883.653 M³
5 Urugan pasir bawah lantai 176.170 M³
6 Urugan pasir bawah pondasi 13.638 M³
III PEKERJAAN PASANGAN, PLESTERAN & LANTAI
1 Pas. Batu kosong 54.550 M³
2 Pas. Pondasi batu Kali 1 : 4 234.301 M³
3 Pas. Batako Meja Beton 1 : 3 trassram 170.720 M²
4 Pas. Dinding Batako 1 : 3 trassram 71.685 M²
5 Pas. Dinding Batako 1 : 5 236.533 M²
6 Pek. Plesteran Trassram 1 : 3 143.370 M²
7 Pek. Plesteran Beton 1 : 3 309.718 M²
8 Pek. Plesteran dinding 1 : 5 473.065 M²
9 Pek. Plesteran Kaki Pondasi 1 : 3 191.550 M²
10 Pek. Acian Dinding 1,117.703 M²
11 Pas. Lantai Keramik 60 x 60 Cm 626.805 M²
12 Pas. Keramik meja Beton 20 x 20 Cm 264.000 M²
13 Pas. Lantai Keramik WC/KM 20 x 20 Cm 26.425 M²
14 Pas. Dinding Keramik WC/KM 20 x 25 Cm 42.840 M²
15 Pek. Cor alas Lantai keramik t = 5 cm 917.230 M²
16 Pek. Rabat Beton Sisi Bangunan 93.000 M²
IV PEKERJAAN BETON
1 Pek. Lantai Kerja beton Tumbuk 3.450 M³
2 Pek. Poer Plat K 200 12.405 M³
3 Pek. Kaki Poer Plat 30/30 K 200 5.670 M³
4 Pek. Sloof Beton 15/20 2.850 M³
5 Pek. Sloof Beton 25/40 11.680 M³
6 Pek. Kolom Beton 15/15 6.826 M³
7 Pek. Kolom Beton 30/30 (Gerbang) 1.440 M³
8 Pek. Ringbalk beton 15/20 2.850 M³
9 Pek. Ringbalk beton 15/30 5.256 M³
10 Pek. Balok Latey 10/10 2.250 M³
11 Pek. Pelat Lantai II 9.440 M³
12 Pek. Pelat Meja Beton t = 10 cm 16.304 M³
13 Pek. Pondasi Cansteen beton 15/20 14.460 M³
14 Pek. Tangga Beton Bertulang 1.677 M³
15 Pek. Rabat Beton Keliling Bangunan 93.000 M³
16 Pek. Beton Sunscreen 1.560 M³
V PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
1 Pek. Baja H BEAM 250.250.9.14 11,948.750 Kg
2 Pek. Baja WF 300.150.6,5.9 6,092.200 Kg
3 Pek. Baja WF 200.100.5,5.8 2,688.000 Kg
4 Pek. Kuda - Kuda Baja WF 300.150.6,5.9 5,637.120 Kg
5 Pek. Kuda - Kuda Teras Baja WF 150.75.5.7 964.600 Kg
6 Pek. Gording Baja CNP 125.50.20.3,2 10,110.127 Kg
7 Pek. Plat Dudukan/Buhul Kolom T= 12 mm 225.000 Kg
8 Pas. Baut angker Ø 14 P 60 cm 132.000 Buah
9 Pas. Baut Ø 14 P 5 cm 336.000 Buah
10 Pas. Baut Ø 12 P 5 cm 532.000 Buah
11 Pek. Ikatan angin Ø 16 395.000 Kg
12 Pek. Trekstang 215.000 Kg
13 Pas. Jarum pengeras 40.000 Buah
VI PEKERJAAN KAP, ATAP DAN PLAFOND
1 Pek. Penutup Atap Zingkalum Spandek 1,191.480 M²
2 Pek. Nok/Jurai Spandek 44.000 M'
3 Pek. Lisplank Grc t = 5 mm 247.080 M'
4 Pek. Rangka Plafond Hollow Alumunium 325.983 M²
5 Pek. Penutup plafond Gypsum 325.983 M²
6 Pek. Profil Gypsum 424.600 M'
VII PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM
1 Pek. Kusen Alumunium 161.720 M'
2 Pek. Pintu Alumunium Strep (WC/KM) 8.640 M²
3 Pek. Jendela Kaca Bingkai Alumunium 11.023 M²
4 Pek. Jendela Kaca Mati Rangka Alumunium 44.880 M²
5 Pek. Pintu Lipat Besi Pelat (P.1) 259.650 M²
6 Pek. Jalusi Pelat Besi Tebal 2 mm 46.028 M²
VII
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG
I
1 Pek. Kunci Tanam 6.000 Set
2 Pek. Engsel Pintu 18.000 Psng
3 Pek. Grendel Pintu 6.000 Buah
4 Pek. Engsel Jendela 28.000 Psng
5 Pek. Haq angin 28.000 Psng
6 Pek. Grendel /Handel jendela 14.000 Buah
IX PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pek. Pengecatan Dinding Tembok 926.153 M²
2 Pek. Pengecatan Plafond Gypsum 325.983 M²
3 Pek. Pengecatan Listplank 74.112 M²
X PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1 Pas. Instalasi Listrik 69.000 Titik
2 Pas. Stop Kontak 12.000 Buah
3 Pas. Saklar Tunggal 14.000 Buah
4 Pas. Saklar Double 6.000 Buah
5 Pas. Lampu SL 100 Watt + Fitting Cup 22.000 Set
6 Pas. Lampu SL 18 Watt 47.000 Buah
7 Pas. Fitting Downlight 47.000 Buah
8 Kabel NYM 2.5 mm 10.000 Roll
9 Box Panel Lengkap (MCB 16A, 3P, 18KA) 1.000 Set
XI PEKERJAAN SANITASI
1 Pas. Klosed Duduk Monoblock 4.000 Buah
2 Pas. Urinoir 5.000 Buah
3 Pas. Wastafel 4.000 Unit
4 Pas. Kran air 127.000 Buah
5 Pas. Floor Drain 64.000 Buah
6 Pek. Instalasi air bersih (PVC) 1/2 " 285.000 M'
7 Pek. Instalasi air Kotor (PVC) 3 " 218.000 M'
8 Pek. Saluran Air sisi Bangunan 129.600 M'
9 Pek. Bak Kontrol 12.000 Buah
10 Pek. Pembuatan Septicktank dan peresapan 2.000 Unit
XII PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Pek. Pipa GIP 1" (Penggantung Jualan) 181.600 M'
2 Pek. Besi Hollow Accesories jendela 159.920 M²
3 Pek. Ralling Besi Hollow Tangga dan Lantai II 15.640 M²
4 Pek. Alucopan + Rangka 92.120 M²
5 Tandon Air 1100 Ltr (Fiber) 8.000 Buah
6 Pek. Laporan Dokumentasi & Administrasi 1.000 Ls
7 Pek. Pembersihan akhir 1.000 Ls
Gambar Perlengkapan K3
Gambar Pemakaian Perlengkapan Kebakaran
6. DIAGRAM ALIR K3
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN UTAMA
1. Pembersihan lokasi
Pembersihan lokasi pekerjaan ini sebagai pekerjaan persiapan guna mempersiapkan lokasi
agar pekerjaan lanjutan nantinya berjalan lancar sesuai rencana, pembersihan lokasi meliputi
pembersihan alang dan pepohonan yang ditanam masyarakat sekitar. Pembersihan Lokasi
diperuntukkan agar pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak terganggu.
Proses pelaksanaan pembersihan lokasi harus selalu dikoordinasikan dengan
Konsultan Pengawas maupun Owner termasuk pembuangan sampah-sampahnya yang ada.
Apalagi menyangkut tanaman masyarakat yang pasti perlu pembahasan khusus.
Pembersihan lokasi juga harus dilakukan setelah dilaksanakannya seluruh kegiatan
pelaksanaan pekerjaan selesai sehingga lokasi pekerjaan tampak bersih, sehingga hasil
pekerjaan yang sudah dilaksanakan dapat terlihat dan berfungsi seperti yang diinginkan.
2. Direksi Keet/Gudang
Direksi keet bertempat disekitar lokasi pekerjaan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan,
kantor lapangan dibuat sesuai ukuran/kebutuhan di lapangan dengan dilengkapi sesuai yang
dipersyaratkan dalam Dokumen pelelangan yang meliputi meja tulis, kursi, peralatan-
peralatan administrasi, papan tempel untuk menempelkan gambar pelaksanaan, grafik-grafik
pelaksanaan pekerjaan dan data-data lainya, serta buku direksi, buku tamu dan buku
monitoring cuaca, dan peralatan PPK.
Selain hal tersebut diatas dilengkapi juga ruang kerja minimal Ruangan Komputer dan
sarana untuk pelaksanaan pekerjaan administrasi serta pembuatan gambar pelaksanaan.
Gudang dibuat disekitar lokasi pekerjaan dengan tempat dan ukuran sesuai persetujuan
Direksi. Gudang yang merupakan tempat penyimpanan logistik/bahan matrial, yang perlu
dijaga baik kualitas dan keamanannya dibuat sedemikian rupa sehingga bahan bakar dan
pelumas terhindar dari bahaya kebakaran, suku cadang terhindar dari kerusakan serta Semen
diberi alas supaya kualitas bisa terjaga.
3. Pemasangan Bowplank
Pekerjaan pemasangan bowplank dilakukan setelah proses survei pengukuran lahan untuk
pembangunan rampung dikerjakan. Adapun prosedur selengkapnya adalah sebagai berikut.
Alat dan Bahan :
Kayu
Benang
Gerobak
Palu
Paku
Sabit
Meteran
Penggaris Siku
Unting-unting
Sekop
Cetok
Gergaji
Selang Timbang
Pensil
Langkah-langkah :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti tercantum pada daftar di atas. Pastikan
semuanya lengkap agar tidak terjadi kesulitan dalam pemasangan bowplank nantinya.
2. Buat tiang pancang dari kayu berukuran 1 m sebanyak empat buah. Caranya yaitu
lancipkan salah satu ujung kayu memakai sabit agar mudah ditancapkan ke dalam tanah.
3. Tancapkan kayu tiang pancang pertama ke dalam tanah sambil dipukul menggunakan palu
pelan saja supaya menancap kuat dan tidak mudah goyah. Tancapkan tiang kayu tersebut
sampai bagian yang tersisa di atas permukaan tanah setara dengan ketinggian permukaan
lantai yang direncanakan.
4. Agar kedudukannya semakin mantap, sebaiknya tiang pancang ditahan lagi dengan dua
bilah kayu. Periksa tingkat ketegakannya memakai unting-unting untuk memastikan tiang
pancang tersebut berdiri tegak.
5. Ulangi pemasangan tiang pancang di ketiga sudut area lahan pembangunan lainnya.
Jangan lupa untuk memeriksa ketegakan posisinya memakai unting-unting. Cek juga
tingkat ketinggian tiang pancang menggunakan waterpass dari selang guna memastikan
semua tiang pancang mempunyai ukuran ketinggian yang sama persis.
6. Pasang papan kayu yang diposisikan secara horisontal menghubungkan tiang pancang
yang satu dengan lainnya. Sekali lagi periksa permukaan yang dibentuk oleh papan kayu
yang dipasang mendatar ini benar-benar rata. Kini tercipta sebuah penanda dari kayu yang
mengelilingi area lahan pembangunan.
7. Bentangkan benang sebagai penanda tanah yang akan digali untuk keperluan
pekerjaan pondasi bangunan dan pendirian dinding. Benang ini diikatkan dari sisi papan
kayu yang dipasang dalam posisi mendatar ke sisi papan kayu di seberangnya sesuai
dengan ukuran yang sudah ditentukan. Lakukan sampai seluruh penanda dari tali tersebut
selesai dipasang.
8. Cek sekali lagi posisi dan ketinggian pemasangan benang-benang tadi supaya dapat
dipastikan sesuai dengan rencana pembangunan.
4. Papan Nama Proyek
Papan nama proyek dibuat sesuai dimensi, jumlah, serta format sebagaimana yang
dipersyaratkan dan dipasang pada lokasi pekerjaan/sesuai petunjuk Direksi
3. Pasang Penggantung Rangka Plafon ( Hanger dan Clip Adjuster) dengan posisi tegak lurus.
4. Pasang Rangka Tepi Plafon (Almunium T) sebagai list tepi pada garis sipata.
10. Pasang Panel kalsiboard pada rangka plafon dengan Sekrup Ceiling menggunakan Screw
Driver dan setiap sambungan harus tepat pada rangka.
5. Pek. Profil Gypsum
Langka – Langka :
a. Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat karena jika meleset
beberapa centimeter aja bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang lain (terutama
bagian sambungan pojok).
b. Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan menggunakan
cutter atau gergaji besi.
c. Selanjutnya buatlah “perekat” dari compound untuk menempelkan list pada dinding yang
akan dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah, dan kape. Bubuk compound
diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum atau potongan tripleks).
Dikarenakan compound setelah terkena air cepat mengeras (kurang lebih 10 menit), maka
saat pencampuran usahakan agar air yang dicampur sedikit demi sedikit sambil diaduk
pelan-pelan.
e. “Perekat” yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi. Oleskan
“perekat” tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel pada dinding dan
plafond secara merata.
f. Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi “perekat” tersebut ke dinding dan plafond yang
akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi (usahakan diberi tanda
tempat yang akan ditempel list). dan Langkah yang terakhir.
g. Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya rapikan bagian atas dan bawah
list dengan kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas “perekat” yang keluar.
Perapihan dapat dilakukan dengan amplas atau kape (alat untuk membersihkan sisa – sisa
kerak perekat yang menempel pada list plafond.)
h. Apabila Pada sambungan list ingin terlihat rapi, usahakan agar tidak sampai keliatan.
Caranya dengan menambah “perekat” atau membuat motif, seolah-olah list tersebut terlihat
menyambung.
VII. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM
1. Pek. Kusen Alumunium dan Pek. Pintu Alumunium Strep (WC/KM)
Uraian Pekerjaan
Pintu, Kusen dan Jendela merupakan komponen penting dalam sebuah bangunan. Pada proyek-
proyek besar biasanya mempunyai jumlah pintu yang banyak, sehingga pelaksanan pekerjaan
ini dilapangan memerlukan metode pelaksanaan yang tepat.
Langka – Langka :
1. Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan jendela
aluminium.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium frame, hardware,
sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji, waterpass,
meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll.
2. Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen
aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
3. Fabrikasi almunium
- Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila ada
perbaikan.
- Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis.
- Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan protection tape
(blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan.
4. Pemasangan kusen alumunium dan frame
- Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu
pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher
menggunakan fisher S8.
- Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen
alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka diganjal
dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.
- Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi
silicone sealant.
- Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk
pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen dengan
menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
- Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak
ada lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan daunnya.
5. Pemasangan Pintu
- ukur dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
- Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi
kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
- Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal)
dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu
dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
- Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel
pada daun pintu.
- Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian
pasang/tanam pada tiang kusen
- Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian
masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
- Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
- Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen.
- Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus
dengan kusen.
2. Pek. Jendela Kaca Bingkai Alumunium & Pek. Jendela Kaca Mati Rangka Alumunium
Lanka – Langka :
Pembuatan Bingkai Jendela
1. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
2. ukur dan potong daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
3. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi
kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
4. Lepaskan daun jendela, pasang/tanam engsel daun jendela pada tiang daun jendela (sisi
tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 15-20 cm dari bagian tepi (untuk putaran
horizontal) atau engsel ditanam pada bagian ambang atas daun jendela dengan jarak 15-20
cm dari bagian tepi (untuk putaran vertikal).
5. Masukkan/pasang lagi daun jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya,
kemudian beri tanda pada tiang/ambang atas jendela tempat engsel yang sesuai dengan
engsel pada daun jendela.
6. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun jendela dengan cara melepas pennya, kemudian
pasang/tanam pada tiang/ambang atas kusen
7. Pasang kembali daun jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian
masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun jendela pada kusen jendelanya.
8. Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus
dengan kusen.
Pemasangan Kaca jendela
1. Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan
letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada
lantai yang datar.
2. Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
3. Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk
memegang kaca.
4. Pasang paku pada list sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela.
5. Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
6. Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis. Ini
untuk menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil.
5. Balik kloset dan pasang wax ring dengan cara menekannya pada bagian sisi lubangnya dan
pastikan lengket pada sisi lubang kloset.
Pemasangan wax ring
6. Pasang stop kran, T, flexible hose dan jet shower yang berada pada bagian belakang kloset.
Gunakan kunci inggris untuk mengencangkan drat-nya.
7. Jika kloset duduk menggunakan tempat duduk yang memiliki bijet, maka T juga harus
dipasang pada bagian belakang juga. Jika kloset dipasang terlebih dahulu akan menyulitkan
Anda ketika akan memasang stop kran.
8. Pasang kloset di atas lubang pipa yang telah dipasang dynabolt pada kedua sisi kanan dan
kiri. Masukkan lubang kaki kloset pas pada dynabolt dan pasang ring dan mur, kemudian
kencangkan dengan kunci 12.
9. Pasang alat-alat dalam tangki/tank trim dan memasangnya pada kloset dengan memasang
rubber tank terlebih dahulu sebagai pencegah bocor dan dudukan tanki.
10. Sambungkan flexible hose pada T dan tank trim dan kencangkan dengan memutar drat
secukupnya.
11. Pengaturan ketinggian air dapat Anda atur sendiri sesuai dengan selera Anda.
12. Tahap berikutnya adalah memasang tutup tangki dan tombol (push button).
13. Kemudian memasang seat cover pada kloset.
14. Lakukan pengetesan jika kloset telah dipasang, apakah terdapat rembesan atau kebocoran
pada tangki dan flexible hose.
2. Pas. Wastafel
Uraian pekerjaan :
secara umum westafel merupakan wadah penampungan sementara ketika air cucian mengalir
dari atas kemudian disalurkan ke pipa pembuangan, dan memiliki jenis yang berbeda sesuai
dengan fungsi dan posisinya di dalam ruangan.
Langka – Langka :
1. Tentukan terlebih dahulu posisi atau letak westafel, untuk apa digunakan dan tentukan
jumlahnya.
2. Posisi yang baik untuk westafel yang berukuran standar adalah di pojok ruangan
berdekatan dengan kamar mandi umum, berdekatan dengan ruang makan, dan dikamar
mandi pribadi yang berukuran besar.
3. Setelah Anda menentukan letak westafel dan jumlahnya, siapkan peralatan pendukung
lainnya, seperti pipa PVC, lem pipa, tee 90derajat, long elbow, faucet socket, reducer elbow.
Ukuran pipa PVC untuk saluran air bersih berukuran ½ Inchi, dan untuk saluran
pembuangan air kotor berukuran 1 inchi. Pemasangan semua pipa ini ditanamkan di
dinding dan dibawah keramik lantai sehingga tidak terlihat dan tidak mengganggu aktivitas
penghuni rumah. Oleh karena itu ketika Anda membuat rumah baru tentukan pula posisi
westafel dan pasang terlebih dahulu semua pipa air bersamaan dengan pemasangan pipa
air ke kamar mandi dan dapur.
4. Ketika memasang pipa, sediakan lobang input saluran air bersih dengan tinggi 90 cm dan
dibagian bawahnya dengan jarak 15-20 cm sediakan pula output saluran air kotor. Semua
lobang ini dipasang faucet socket. Ketinggian westafel standar biasanya 90 cm, namun
ukuran ini dapt Anda tentukan sendiri sesuai dengan ukuran tinggi badan Anda.
5. Jika faucet socket telah dipasang, kemudian periksa semua perlengkapan westafel yang
tersedia dalam satu paket. Hal yang perlu Anda perhatikan adalah setiap merek westafel
memiliki ukuran dan cara memasang yang berbeda, menurut saya perbedaannya biasanya
terletak pada jarak faucet socket untuk input air bersih dan output air kotor.
6. Cari lobang untuk memasang sekrup yang telah disediakan di westafel, terdapat dua lobang,
kemudian ukur jaraknya. Kemudian tentukan titik lokasi sekrup fischer yang pada dinding,
tandai dengan pensil.
7. Lubangi kedua lokasi sekrup pada dinding dengan menggunakan bor. Gunakan mata bor
untuk tembok dengan ukuran sekrup fischer yang akan dipasang.
8. Pasangkan westafel dengan menentukan lobang yang ada pada westafel tepat pada lobang
hasil pengeboran ditembok tadi. Kencangkan sekrup fischer menggunakan nut driver atau
screw driver.
9. Pasangkan pipa yang telah disediakan dalam satu paket ketika membelinya. Semua pipa ini
terbuat dari stainlis anti karat. Kencangkan semua baut menggunakan tangan, putar kearah
jarum jam.
10. Pastikan semua bagian westafel telah terpasang dengan baik, cek kembali dengan cara
mencobanya, jika masih ada bagian yang bocor, maka kencangkan kembali sambungan pipa
stainles-nya. Selamat mencoba.
3. Pekerjaan instalasi air bersih dan kotor
Uraian pekerjaan :
Pekerjaan yang dimaksud adalah pemasangan instalasi perlengkapannya Yang meliputi
penyediaan dan pemasangan seluruh instalasi plumbing air bersih dan air kotor
Langka – Langka :
1. Pekerjaan instalasi air bersih
a. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri
dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
b. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran
dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding.
(Untuk instalasi dalam bangunan).
c. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah
pekerjaan plesteran diselesaikan.
d. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau
pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
e. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
f. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
g. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
2. Pekerjaan instalasi air bersih
a. Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta
jalur pembuangan.
b. Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
c. Sambungan harus betul-betul rapat.
d. Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak
kontrol) pada tempat-tempat tertentu
e. Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
f. Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. (diatas plat = 25 cm,
dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan
cara dipanaskan.
g. Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), dimana
letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya
adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
h. Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan saluran
pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa
pada saat closet di gelontor dengan air.
i. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.
4. Pas. Urinoir
5. Pek. Pembuatan Septicktank dan peresapan
Uraian pekerjaan
septic tank merupakan sebuah bak penampungan kotoran (maaf-red) dari kloset atau kamar
mandi. Terletak di sekitar rumah, baik pada bagian belakang ataupun pada bagian depan
rumah, misalnya di bawah garasi, atau dibawah tumpukan tanah pada taman depan rumah,
yang biasanya ditutupi dengan rumput hijau penghias halaman.
Langka – Langka :
1. Buat galian tanah sedalam 1,5 meter, lebar 1,3 meter, dan panjang 2,2 meter. Tanah galian
dibuang disekitar lubang terlebih dahulu, atau jika tidak memadai tempatnya, dapat
dibuang ditempat lain. Galian harus tegak lurus sehingga memudahkan ketika memasang
dinding batu bata nantinya.
2. Jika kondisi air tanah sangat deras (terdapat mata air yang deras), biasanya aka mengalami
kesulitan ketika menggali. Tidak mengapa, siapkan beberapa ember plastik untuk
membuang air di bawah galian, sembari melakukan penggalian hingga sedalam 1,5 meter.
3. Jika galian telah selesai, usahakan secepat mungkin untuk mulai memasang dinding batu
bata, sebab dikhawatirkan air akan semakin penuh. Sebagaimana telah diketahui bahwa
cara memasang dinding batu bata untuk septic tank hampir sama caranya dengan dinding
rumah. jadi saya kira tidak akan terlalu sulit.
4. Pasang bagian dasar dengan pasangan satu bata, beri alas dengan nat adukan semen dan
pasir. Pasangan berikutnya adalah pola setengah bata sebagaimana memasang dinding
rumah. Ukuran 2,2 meter dibagi menjadi dua bagian, sehingga terdapat penyekat. Ruang
pertama berfungsi sebagai penampung limbah padat, dan ruang kedua berfungsi sebagai
penampung cairan limbah. Pada bagian tengah penyekat diberi lubang kecil agar terdapat
ruang resapan.
5. Dinding dan lantai septic tank sebaiknya diplester kecuali pada ruangan resapan.
6. Jika pemasangan batu bata telah selesai, sisakan sekitar 12 cm dari permukaan tanah untuk
cor beton.
7. Siapkan besi behel 8 mm sebanyak 5 batang, potong menjadi seukuran lebar dan panjang
septic tank, bariskan dan susun dengan jarak 10 cm, kemudian diikat dengan kawat.
8. Siapkan papan pada bagian atas pasangan bata, letakkan anyaman besi tadi, tutup sisi luar
dengan papan setebal 10 cm.
9. Lakukan pengecoran dengan menggunakan semen, pasir, dan koral. Perbandingan 1 : 2 : 3.
Ketebalan coran maksimal adalah 10 cm. Beri lubang pada bagian atas ruang limbah cair
dan pasang dengan tutup yang terbuat dari pipa PVC. Biasanya dapat dibeli di toko material
bangunan.
10. Tahap berikutnya adalah menyambung semua pipa pembuangan limbah padat dari kloset
ke septic tank. Timbun dengan tanah.
11. Usahakan letak kloset harus lebih tinggi dari septic tank, agar kotoran dapat dengan mudah
masuk ke dalam septic tank.
2. Pompa diletakkan ditempat yang mudah untuk diperiksa jika terjadi masalah.
3. Tempatkan pompa sedekat mungkin dengan sumber air, karena dengan memperkecil jarak
pipa hisap (suction) akan menambah daya pipa dorong (discharge).
4. Pemasangan pompa tidak boleh langsung atau dekat dengan outlet tangki.
5. Gunakan koneksi fleksibel untuk melindungi dinding tangki dari getaran pompa. Lihat
gambar
6. Pompa harus diikat (dibaut) kuat pada dudukan, untuk menghindari pergerakan dan
getaran pompa saat sedang beroperasi.
7. Kurangi jumlah tikungan dalam sambungan pipa untuk mencegah kebocoran dalam
instalasi pipa dan meminimalkan hambatan tenaga.
8. Pasang Saringan Pasir (strainer) untuk sumber air yang mudah terhisap kotoran.
WAHYUDI YUSUF
Direktur