Anda di halaman 1dari 48

METODE PELAKSANAAN

KEGIATAN : PENINGKATAN SISTEM DAN JARINGAN INFORMASI PERDAGANGAN


PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PASAR TAMBULI
LOKASI : KAB. SIGI
TAHUN ANGG. : 2017

PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Program Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pre Contruction Meeting).


Sebelum Pelaksanaan Kontrak Pejabat Pelaksana Kegiatan bersama-bersama Penyedia jasa ,
pengawas menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak . beberapa hal yang dibahas dan
disepakati adalah ;
 Organisasi kerja Tata cara pengaturan kerja.
 Jadwal pelaksanaan kerja
 Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan
 Sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana kerja
 Penyusunan program mutu.

2. Pemantapan Persiapan Sebelum Pekerjaan


Didalam pekerjaan persiapan terdapat berbagai kegiatan yang harus diprogram dengan baik, karena
akan sangat berkaitan terhadap berhasil dan tidaknya didalam pengelolaan suatu pekerjaan. Hal
tersebut meliputi prosedure administrasi, tahapan kegiatan yang diwajibkan sesuai yang tertuang
didalam Dokumen Pelelangan, Sosialisasi terhadap lingkungan dan pekerjaan persiapan lainnya
yang berkaitan dengan pekerjaan pelaksanaan.
Dimana hal tersebut meliputi :
a. Pre Construction Meeting :
Pre Construction Meeting/Pra Pelaksanaan merupakan kegiatan/rapat yang membahas tentang
persiapan sebelum kegiatan dilapangan antara lain mencakut :
i. Pembahasan struktur organisasi Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa serta penjelasan tugas
dan tanggung jawabnya
ii. Pembahasan Rencana Mutu Kontrak, dimana Penyedia Jasa akan memaparkan RMK yang
telah kami susun, dan apabila masih ada kekurang sempurnaan kami sebagai penyedia jasa
akan mennyempurnakan, dan setelah disepakati akan kami jilid dan kami delegasikan
sebanyak yang dipersyaratkan.
iii. Pembahasan Jadwal Pelaksanaan pekerjaan, yang akan kami paparkan sesuai yang ada dalam
surat penawaran kami
iv. Pembahasan Rencana Sosialisasi serta prosedur untuk pelaksanaan kegiatan tersebut
v. Pembahasan lain (bila ada) tentang masalah teknis dan non teknis yang belum tercakup
b. Sosialisasi :
Sebelum mengadakan kegiatan dilapangan, terlebih dahulu kami menyampaikan
pemberitahuan kepada Pengguna Jasa secara tertulis akan mengadakan sosialisasi. Didalam
sosialisasi yang dikuti oleh instansi terkait dan tokoh masyarakat, serta team dari Pengguna
Jasa akan menjelaskan secara umum tentang pelaksanaan Pekerjaan antaralain :
i. Penggunaan jalan desa untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
ii. Pemberitahuan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dilokasi pekerjaan
iii. Pemberitahuan secara tertulis ke instansi terkait tentang dimulainya pelaksanaan
iv. Pembahasan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan serta keperluan masyarakat
setempat
v. Pembuatan Berita Acara Sosialisasi Pelaksanaan pekerjaan yang sudah disepakati dan
ditandatangani oleh peserta sehingga masyarakat bisa memahami maksud dan tujuan
pelaksanaan pekerjaan.
c. Mobilisasi & Demobilisasi
Dalam kegiatan mobilisasi adalah mendatangkan semua peralatan sebagaimana yang
dipersyaratkan, akan didatangkan dengan mempioritaskan jenis alat yang akan digunakan
dalam awal pekerjaan direncanakan pelaksanaannya. Adapun demobilisasi akan dilaksanakan
apabila pekerjaan dianggap sudah selesai dan diterima oleh Pengguna Jasa dan dilakukan
apabila sudah diijinkan oleh Direksi pekerjaan.
3. Uraian Pekerjaan

NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN

I PEKERJAAN PERSIAPAN      
1 Pembersihan Lokasi   832.000 M²
2 Direksi Keet/Gudang   1.000 Ls
3 Pek. Pemasangan Bowplank 112.000 M'
4 Papan nama proyek   1.000 Ls
         
II PEKERJAAN TANAH      
1 Galian tanah biasa pondasi   174.163 M³
2 Galian tanah biasa pondasi Poer Plat 98.560 M³
3 Urugan tanah kembali bekas galian 43.541 M³
4 Urugan Tanah bawah lantai   883.653 M³
5 Urugan pasir bawah lantai   176.170 M³
6 Urugan pasir bawah pondasi 13.638 M³
         
III PEKERJAAN PASANGAN, PLESTERAN & LANTAI    
1 Pas. Batu kosong   54.550 M³
2 Pas. Pondasi batu Kali 1 : 4   234.301 M³
3 Pas. Batako Meja Beton 1 : 3 trassram 170.720 M²
4 Pas. Dinding Batako 1 : 3 trassram 71.685 M²
5 Pas. Dinding Batako 1 : 5   236.533 M²
6 Pek. Plesteran Trassram 1 : 3 143.370 M²
7 Pek. Plesteran Beton 1 : 3   309.718 M²
8 Pek. Plesteran dinding 1 : 5   473.065 M²
9 Pek. Plesteran Kaki Pondasi 1 : 3 191.550 M²
10 Pek. Acian Dinding   1,117.703 M²
11 Pas. Lantai Keramik 60 x 60 Cm 626.805 M²
12 Pas. Keramik meja Beton 20 x 20 Cm 264.000 M²
13 Pas. Lantai Keramik WC/KM 20 x 20 Cm 26.425 M²
14 Pas. Dinding Keramik WC/KM 20 x 25 Cm 42.840 M²
15 Pek. Cor alas Lantai keramik t = 5 cm 917.230 M²
16 Pek. Rabat Beton Sisi Bangunan 93.000 M²
         
IV PEKERJAAN BETON      
1 Pek. Lantai Kerja beton Tumbuk 3.450 M³
2 Pek. Poer Plat K 200   12.405 M³
3 Pek. Kaki Poer Plat 30/30 K 200 5.670 M³
4 Pek. Sloof Beton 15/20   2.850 M³
5 Pek. Sloof Beton 25/40   11.680 M³
6 Pek. Kolom Beton 15/15 6.826 M³
7 Pek. Kolom Beton 30/30 (Gerbang) 1.440 M³
8 Pek. Ringbalk beton 15/20 2.850 M³
9 Pek. Ringbalk beton 15/30 5.256 M³
10 Pek. Balok Latey 10/10 2.250 M³
11 Pek. Pelat Lantai II 9.440 M³
12 Pek. Pelat Meja Beton t = 10 cm 16.304 M³
13 Pek. Pondasi Cansteen beton 15/20 14.460 M³
14 Pek. Tangga Beton Bertulang 1.677 M³
15 Pek. Rabat Beton Keliling Bangunan 93.000 M³
16 Pek. Beton Sunscreen 1.560 M³
           
V PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA    
1 Pek. Baja H BEAM 250.250.9.14 11,948.750 Kg
2 Pek. Baja WF 300.150.6,5.9 6,092.200 Kg
3 Pek. Baja WF 200.100.5,5.8 2,688.000 Kg
4 Pek. Kuda - Kuda Baja WF 300.150.6,5.9 5,637.120 Kg
5 Pek. Kuda - Kuda Teras Baja WF 150.75.5.7 964.600 Kg
6 Pek. Gording Baja CNP 125.50.20.3,2 10,110.127 Kg
7 Pek. Plat Dudukan/Buhul Kolom T= 12 mm 225.000 Kg
8 Pas. Baut angker Ø 14 P 60 cm 132.000 Buah
9 Pas. Baut Ø 14 P 5 cm 336.000 Buah
10 Pas. Baut Ø 12 P 5 cm 532.000 Buah
11 Pek. Ikatan angin Ø 16 395.000 Kg
12 Pek. Trekstang 215.000 Kg
13 Pas. Jarum pengeras 40.000 Buah
       
VI PEKERJAAN KAP, ATAP DAN PLAFOND    
1 Pek. Penutup Atap Zingkalum Spandek 1,191.480 M²
2 Pek. Nok/Jurai Spandek   44.000 M'
3 Pek. Lisplank Grc t = 5 mm   247.080 M'
4 Pek. Rangka Plafond Hollow Alumunium 325.983 M²
5 Pek. Penutup plafond Gypsum 325.983 M²
6 Pek. Profil Gypsum   424.600 M'
         
VII PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM    
1 Pek. Kusen Alumunium   161.720 M'
2 Pek. Pintu Alumunium Strep (WC/KM) 8.640 M²
3 Pek. Jendela Kaca Bingkai Alumunium 11.023 M²
4 Pek. Jendela Kaca Mati Rangka Alumunium 44.880 M²
5 Pek. Pintu Lipat Besi Pelat (P.1) 259.650 M²
6 Pek. Jalusi Pelat Besi Tebal 2 mm 46.028 M²
         
VII
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG        
I
1 Pek. Kunci Tanam   6.000 Set
2 Pek. Engsel Pintu   18.000 Psng
3 Pek. Grendel Pintu   6.000 Buah
4 Pek. Engsel Jendela   28.000 Psng
5 Pek. Haq angin   28.000 Psng
6 Pek. Grendel /Handel jendela 14.000 Buah
         
IX PEKERJAAN PENGECATAN    
1 Pek. Pengecatan Dinding Tembok 926.153 M²
2 Pek. Pengecatan Plafond Gypsum 325.983 M²
3 Pek. Pengecatan Listplank   74.112 M²
         
X PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK    
1 Pas. Instalasi Listrik   69.000 Titik
2 Pas. Stop Kontak   12.000 Buah
3 Pas. Saklar Tunggal   14.000 Buah
4 Pas. Saklar Double   6.000 Buah
5 Pas. Lampu SL 100 Watt + Fitting Cup 22.000 Set
6 Pas. Lampu SL 18 Watt   47.000 Buah
7 Pas. Fitting Downlight   47.000 Buah
8 Kabel NYM 2.5 mm   10.000 Roll
9 Box Panel Lengkap (MCB 16A, 3P, 18KA) 1.000 Set
           
XI PEKERJAAN SANITASI    
1 Pas. Klosed Duduk Monoblock 4.000 Buah
2 Pas. Urinoir 5.000 Buah
3 Pas. Wastafel 4.000 Unit
4 Pas. Kran air 127.000 Buah
5 Pas. Floor Drain 64.000 Buah
6 Pek. Instalasi air bersih (PVC) 1/2 " 285.000 M'
7 Pek. Instalasi air Kotor (PVC) 3 " 218.000 M'
8 Pek. Saluran Air sisi Bangunan 129.600 M'
9 Pek. Bak Kontrol 12.000 Buah
10 Pek. Pembuatan Septicktank dan peresapan 2.000 Unit
     
XII PEKERJAAN LAIN-LAIN      
1 Pek. Pipa GIP 1" (Penggantung Jualan) 181.600 M'
2 Pek. Besi Hollow Accesories jendela 159.920 M²
3 Pek. Ralling Besi Hollow Tangga dan Lantai II 15.640 M²
4 Pek. Alucopan + Rangka   92.120 M²
5 Tandon Air 1100 Ltr (Fiber) 8.000 Buah
6 Pek. Laporan Dokumentasi & Administrasi 1.000 Ls
7 Pek. Pembersihan akhir   1.000 Ls
           

4. METODE KESEHATAN KESELAMATAN KERJA dan LINGKUNGAN (K3L)


1. LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3l)
dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. PEDOMAN DAN STANDAR
1) Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2) Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep. 1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja
3) Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang Hari Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Nasional
4) Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. KESELAMATAN KERJA
a. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan teknis
serta konstruksi.
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan perlengkapan
keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi keselamatan, dan lain
- lain.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan
keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).
d. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan.
e. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi harus
disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety helmet, masker/kedok las
terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan yang
beresiko tertimpa benda keras.
f. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua petugas
dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak
diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
g. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan
danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban kecelakaan itu.
4. PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
1) Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
2) SOP diajukan kepada Konsultan untuk dievaluasi.
3) Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada Direktur Keselamatan, Ditjen Perkeretaapian,
Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian, PPK, dan Konsultan.
5. MATRIK PROGRAM K3
a. Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada tamu ataupun
pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyek
b. Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi dan
pembahasan mengenai seluruh permasalahan penerapan K-3L dan Lingkungan selama masa
pelaksanaan proyek. Pelaksanaan Safety talk setiap 1 minggu sekali
a. Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin,
bertujuan untuk memonitor pelaksanaan K-3L di seluruh lingkungan proyek dan menjaga
konsistensi pelaksanaan K-3L.
b. Safety Health and Environmental Meeting Program SHE meeting dilaksanakan seminggu sekali
dimana dalam kegiatan ini membahas permasalahan dan kejadian yang terjadi dan rencana
tindak lanjut untuk memperbaikinya serta membahas permasalahan yang mungkin terjadi
serta langkah-langkah pencegahannya.
c. Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan insidental bertujuan untuk
melakukan audit terhadap kedisiplinan dalam pelaksanaan standar K-3L di lingkungan proyek
terhadap peraturan yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.
d. Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh komponen proyek
yaitu karyawan, subkon, mandor dan seluruh pekerja mengenai K-3L, P3K dan respon
terhadap keadaan darurat
e. Housekeeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk menjaga kebersihan,
kerapihan, kenyamanan di lingkungan kerja.

Gambar Perlengkapan K3
Gambar Pemakaian Perlengkapan Kebakaran

6. DIAGRAM ALIR K3

PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN UTAMA

1. Pembersihan lokasi
Pembersihan lokasi pekerjaan ini sebagai pekerjaan persiapan guna mempersiapkan lokasi
agar pekerjaan lanjutan nantinya berjalan lancar sesuai rencana, pembersihan lokasi meliputi
pembersihan alang dan pepohonan yang ditanam masyarakat sekitar. Pembersihan Lokasi
diperuntukkan agar pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak terganggu.
Proses pelaksanaan pembersihan lokasi harus selalu dikoordinasikan dengan
Konsultan Pengawas maupun Owner termasuk pembuangan sampah-sampahnya yang ada.
Apalagi menyangkut tanaman masyarakat yang pasti perlu pembahasan khusus.
Pembersihan lokasi juga harus dilakukan setelah dilaksanakannya seluruh kegiatan
pelaksanaan pekerjaan selesai sehingga lokasi pekerjaan tampak bersih, sehingga hasil
pekerjaan yang sudah dilaksanakan dapat terlihat dan berfungsi seperti yang diinginkan.
2. Direksi Keet/Gudang
Direksi keet bertempat disekitar lokasi pekerjaan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan,
kantor lapangan dibuat sesuai ukuran/kebutuhan di lapangan dengan dilengkapi sesuai yang
dipersyaratkan dalam Dokumen pelelangan yang meliputi meja tulis, kursi, peralatan-
peralatan administrasi, papan tempel untuk menempelkan gambar pelaksanaan, grafik-grafik
pelaksanaan pekerjaan dan data-data lainya, serta buku direksi, buku tamu dan buku
monitoring cuaca, dan peralatan PPK.
Selain hal tersebut diatas dilengkapi juga ruang kerja minimal Ruangan Komputer dan
sarana untuk pelaksanaan pekerjaan administrasi serta pembuatan gambar pelaksanaan.
Gudang dibuat disekitar lokasi pekerjaan dengan tempat dan ukuran sesuai persetujuan
Direksi. Gudang yang merupakan tempat penyimpanan logistik/bahan matrial, yang perlu
dijaga baik kualitas dan keamanannya dibuat sedemikian rupa sehingga bahan bakar dan
pelumas terhindar dari bahaya kebakaran, suku cadang terhindar dari kerusakan serta Semen
diberi alas supaya kualitas bisa terjaga.
3. Pemasangan Bowplank
Pekerjaan pemasangan bowplank dilakukan setelah proses survei pengukuran lahan untuk
pembangunan rampung dikerjakan. Adapun prosedur selengkapnya adalah sebagai berikut.
Alat dan Bahan :
Kayu
Benang
Gerobak
Palu
Paku
Sabit
Meteran
Penggaris Siku
Unting-unting
Sekop
Cetok
Gergaji
Selang Timbang
Pensil
Langkah-langkah :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti tercantum pada daftar di atas. Pastikan
semuanya lengkap agar tidak terjadi kesulitan dalam pemasangan bowplank nantinya.
2. Buat tiang pancang dari kayu berukuran 1 m sebanyak empat buah. Caranya yaitu
lancipkan salah satu ujung kayu memakai sabit agar mudah ditancapkan ke dalam tanah.
3. Tancapkan kayu tiang pancang pertama ke dalam tanah sambil dipukul menggunakan palu
pelan saja supaya menancap kuat dan tidak mudah goyah. Tancapkan tiang kayu tersebut
sampai bagian yang tersisa di atas permukaan tanah setara dengan ketinggian permukaan
lantai yang direncanakan.
4. Agar kedudukannya semakin mantap, sebaiknya tiang pancang ditahan lagi dengan dua
bilah kayu. Periksa tingkat ketegakannya memakai unting-unting untuk memastikan tiang
pancang tersebut berdiri tegak.
5. Ulangi pemasangan tiang pancang di ketiga sudut area lahan pembangunan lainnya.
Jangan lupa untuk memeriksa ketegakan posisinya memakai unting-unting. Cek juga
tingkat ketinggian tiang pancang menggunakan waterpass dari selang guna memastikan
semua tiang pancang mempunyai ukuran ketinggian yang sama persis.
6. Pasang papan kayu yang diposisikan secara horisontal menghubungkan tiang pancang
yang satu dengan lainnya. Sekali lagi periksa permukaan yang dibentuk oleh papan kayu
yang dipasang mendatar ini benar-benar rata. Kini tercipta sebuah penanda dari kayu yang
mengelilingi area lahan pembangunan.
7. Bentangkan benang sebagai penanda tanah yang akan digali untuk keperluan
pekerjaan pondasi bangunan dan pendirian dinding. Benang ini diikatkan dari sisi papan
kayu yang dipasang dalam posisi mendatar ke sisi papan kayu di seberangnya sesuai
dengan ukuran yang sudah ditentukan. Lakukan sampai seluruh penanda dari tali tersebut
selesai dipasang.
8. Cek sekali lagi posisi dan ketinggian pemasangan benang-benang tadi supaya dapat
dipastikan sesuai dengan rencana pembangunan.
4. Papan Nama Proyek
Papan nama proyek dibuat sesuai dimensi, jumlah, serta format sebagaimana yang
dipersyaratkan dan dipasang pada lokasi pekerjaan/sesuai petunjuk Direksi

II. PEKERJAAN TANAH


1. Galian Tanah Biasa Pondasi dan Pondasi Poor Plat
Uraian pekerjaan :
Perkerjaan galian tanah adalah pekerjaan yang dilaksanakan dengan membuat lubang di tanah
membentuk pola tertentu untuk keperluan pondasi bangunan. Galian tanah yang dibuat harus
dilakukan sesuai perencanaan dan mencapai lapisan tanah yang keras. Jika dibutuhkan, tanah
tersebut juga perlu dipadatkan agar kondisinya lebih kokoh serta mampu menahan beban
bangunan dengan baik.
Langkah-langkah :
1. Dilaksanakan setelah pekerjaan pemasangan bowplank selesai
2. Galian tanah berdasar pada patok dan benang yang sudah dipasang sebelumnya.
3. Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
4. Galian tanah dilakukan sampai kedalaman dan lebar sesuai gambar rencana.
5. Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu diperiksa dengan menggunakan
alat ukur (meter)
6. Jika pada saat penggalian ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa drainase
agar supaya air dapat segera dipompa ke luar, sehingga tidak mengganggu proses
pekerjaan.
7. Dilakukan hingga dimensi galian benar – benar sesuai dengan gambar kerja, Apabila tanah
hasil galian terjatuh kedalam lubang galian maka dirapikan kembali.
2. Urugan tanah kembali bekas galian
Uraian Pekerjaan :
Pekerjaan pengisian tanah kembali disisi bagian kiri dan kanan Ponadi Batu Kali.
Langkah-langkah :
1. Pekerjaan ini dilakukan apabila pekerjaan pasangan pondasi batu kali selesai dikerjan.
2. Dimana pekerja mengisi sela – sela pondasi mengunakan tanah hasil galian hingga mencapai
ketinggian muka tanah dasar.
3. Dilakukan hingga seluruh sela – sela pondasi tidak nampak lagi.
3. Urugan Tanah bawah lantai
Uraian Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penghamparan dan pemadatan material timbunan
(Tanah) pada daerah yang tertera dalam gambar rencana.
Langkah-langkah :
1. Penimbunan dapat dilaksanakan bila pekerjaan pondasi batu kali telah selesai
dilaksanakan, dengan ketentuan bahwa pondasi tersebut telah cukup kuat untuk
menahan tekanan tanah aktif secara lateral akibat penimbunan dan pemadatannya.
2. Pengawas lapangan Mengajukan kepada direksi lokasi pengambilan material sebagai
urugan dalam bagian pondasi, dan jika disetujui maka pelaksana lapangan memerintahkan
sopir dan pekerja mengangkutnya kelokasi pekerjaan.
3. Setibanya dilokasi yang akan diurug, mandor mengarahkan para sopir untuk mendam serta
pekerja melakukan perataan dengan menggunakan sekop hingga rapi.
4. Dilanjutkan dengan pemadatan dan sesekali dilakukan penyiraman. Dilakukan hingga sesuai
ketinggian yang tertera pada gambar kerja.
4. Urugan pasir bawah lantai
Uraian Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pengangkatan dan penghamparan material pasir urug pada daerah
yang tertera pada gambar kerja.
Langkah-langkah :
1. Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan urugan tanah dibawah pondasi selesai dikerjakan
2. Pelaksana lapangan Mengajukan kepada direksi untuk lokasi pengambilan material
3. Setelah disetujui pelaksana lapangan memerintah sopir-sopir dump truck mengambil pasir
urug dilokasi tersebut
4. Pengangkutan kedalam truck dilakukan secara manual oleh penambang sekitar quarry
5. Pada saat pengangkutan dari Quarry menuju lokasi pekerjaan material ditutup
menggunakan terpal.
6. Sesampai dilokasi kerja para sopir mendump material urugan dilokasi yang telah ditunjuk
oleh pelaksana lapangan
7. Selanjutnya 1 orang pekerja mengangkut menggunakan arco menuju Bagian yang akan
diurug, dan 1 orang lagi meratakan sesuai ketinggian yang tertera digambar
5. Urugan pasir bawah pondasi
Uraian Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pengangkatan dan penghamparan material pasir urug pada daerah
yang tertera pada gambar kerja.
Langkah-langkah :
1. Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan galian pondasi batu kali & pondasi poor plat
selesai dikerjakan
2. Pelaksana lapangan Mengajukan kepada direksi untuk lokasi pengambilan material
3. Setelah disetujui pelaksana lapangan memerintah sopir-sopir dump truck mengambil pasir
urug dilokasi tersebut
4. Pengangkutan kedalam truck dilakukan secara manual oleh penambang sekitar quarry
5. Pada saat pengangkutan dari Quarry menuju lokasi pekerjaan material ditutup
menggunakan terpal.
6. Sesampai dilokasi kerja para sopir mendump material urugan dilokasi yang telah ditunjuk
oleh pelaksana lapangan
7. Selanjutnya 1 orang pekerja mengangkut menggunakan arco menuju Bagian yang akan
diurug, dan 1 orang lagi meratakan sesuai ketinggian yang tertera digambar

III. PEKERJAAN PASANGAN, PLESTERAN & LANTAI


1. Pas. Batu kosong
Uraian Pekerjaan :
Pekerjaan pasangan batu kosong dilaksanakan pada lapisan kedua setelah urugan pasir pada
pondasi batu kali, dengan maksud memberikan bantalan yang stabil pada konstruksi pondasi
batu kali.
Langkah-langkah :
1. Pelaksana lapangan memerintahkan sopir mengangkut batu kali dari quarry menuju lokasi
pekerjaan
2. Sesampai dilokasi pekerjaan mobil yang mengangkut batu kali diatur sedemikian rupa, agar
posisi batu kali tidak jauh dari lubang galian pondasi batu kali
3. Pasangan batu kosong dikerjakan apa bila pekerjaan urugan pasir selesai dilakukan
4. Pekerja mengelinding batu kedalam lubang galian sesuai ketinggian yang tertera pada
gambar kerja, lakukan sepanjang lubang pasangan batu kali.
2. Pas. Pondasi batu Kali 1 : 4
Uraian Pekerjaan :
Pekerjaan pasangan batu kali meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja dan pemasangan
semua pekerjaan pondasi batu kali atau bagian-bagian lain yang menggunakan batu kali sesuai
dengan gambar dan persyaratan yang ditentukan dalam RKS.
Langkah-langkah :
1. Sebelum pekerjaan pas. Batu kali berjalan pengawas lapangan mememrintahkan para sopir
menyuplai stok material dengan tingkat kebutuhan dan penepatan yang telah
diinstruksikan.
2. 3 orang pekerja spesial di concrete mixer sebagai operator dan mengisi air, semen dan
material kedalam mixer dengan komposisi campuran 1 semen : 4 Pasir. Mandor
menjaga/mengawasi komposisi dari campuran agar sesuai dari rab serta spesifikasi teknis.
3. Kepala tukang serta tukang menunggu di lubang galian pondasi dan mengatur susunan batu,
2 orang pekerja membawa adonan campuran menggunakan arco menggangkut adonan
kebagian yang mulai akan disusun batu.
4. Adonan dihamparkan serta diratakan menggunakan cetok oleh tukang diatas permukaan
batu kosong awal mulai pekerjaan ini, kemudian 3 orang pekerja lainnya membantu tukang
mengatur batu kali yang dipasang mengisi dengan adonan diatas permukaan batu kali.
Dilakukan hingga mencapai bentuk, panjang dan ketinggian sesuai gambar kerja.
5. Mandor mengecek kembali bentuk dan ukuran dari pasangan pondasi yang dikerjakan, jika
pondasi yang dipasang belum sesuai gambar kerja maka memerintahkan kembali kepada
para tukang untuk memperbaikinya.
3. Pasangan Dinding Batako
Uraian Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan dan pemasangan.
Pekerjaan ini meliputi :
- Pas. Batako Meja Beton 1 : 3 trassram
- Pas. Dinding Batako 1 : 3 trassram
- Pas. Dinding Batako 1 : 5
Dalam hal ini pasang dinding batako untuk ketinggian 1 meter menggunakan campuran 1 : 3
dan untuk ketinggian diatas 1 meter menggunakan campuran 1 : 5
Langkah-langkah :
1. Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding batako.
2. Letakkan adukan semen ketempat yg akan di pasang batako
3. Letakkan batako di atas adonan semen perlahan, ujungnya mendorog sedikit adonan seperti
pesawat sedang mendarat.
4. Sesuaikan posisi batako dengan menggeser tanpa mengangkat.
5. Cara tersebut di ulang setiap pemasangan batako hingga selesai dan memperhatikan semua
siar vertikal, siar antar dinding, dan kolom maupun blok harus terisi penuh.
4. Pekerjaan Plesteran
Uraian Pekerjaan :
Plesteran adalah lapisan yang digunakan untuk menutupi suatu bidang bangunan agar tingkat
kekuatannya lebih kokoh. Memplester berarti melapisi suatu bidang bangunan memakai
adukan yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan air. Dengan mengaplikasikan plesteran,
suatu bidang bangunan juga bakalan terlihat lebih rapi. Tidak hanya dinding, plesteran juga
diterapkan di struktur kolom dan pasangan pondasi batu kali.
Pekerjaan ini Meliputi :
- Pek. Plesteran Trassram 1 : 3
- Pek. Plesteran Beton 1 : 3
- Pek. Plesteran dinding 1 : 5
- Pek. Plesteran Kaki Pondasi 1 : 3
Langkah-langkah :
1. Pekerjaan plesteran dimulai dengan jalan membuat kepalaan plesteran pada sisi vertikal.
Kepalaan dibuat dengan cara memasang paku pada sisi atas dinding, memasang lot pada
paku tersebut, kemudian memasang paku di bawahnya dengan jarak 1 atau 2 m sesuai
panjang jidar/sipatan. Lakukan pemlesteran pada vertikal, lebar 10 cm, ratakan dengan
jidar. Kepalaan dibuat setiap jarak 1 m sepanjang dinding yang akan diplester. Diamkan
kepalaan plesteran paling tidak 1 hari supaya kering.
2. Buatlah adukan plesteran dari campuran pasir, semen, dan air dengan perbandingan sesuai
spesifikasi bangunan yang ingin dibuat.
Jangan lupa perhatikan pula contoh adukan yang disarankan pada kemasan sak semen.
Penggunaan komposisi bahan bangunan yang tepat akan menghasilkan adukan plester yang
memiliki kualitas tinggi.
3. Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah disiram atau dibasahi
dengan air.
Air yang digunakan untuk membasahi dinding dan mencampur adukan plesteran tidak
boleh mengandung zat kimia seperti asam dan garam.
4. Selanjutnya adukan plesteran dapat dikamprotkan secara merata.
Proses pengamprotan dari bawah ke atas di antara ke dua kepalaan plesteran ,setelah itu
ratakan dengan menggunakan kasut dan jidar aluminium hingga rata dan halus. Untuk jidar
yang digunakan harus lebih panjang dari jarak kepalaan plesteran, rata dan lurus. Biarkan
plesteran mengeras 3-4 hari.
5. Lakukan curing atau perawatan plesteran dengan cara dibasahi minimal 1 kali per hari
selama 3 hari.
6. Setelah plesteran selesai dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan
dengan pekerjaan acian
5. Pek. Acian Dinding
Uraian Pekerjaan :
Acian adalah proses setelah Plesteran dan sebelum pengecatan. Acian berfungsi untuk
menutup pori-pori yang terdapat pada plesteran dan menghaluskan permukaan plesteran agar
kelihatan lebih rapi, sehingga permukaan plesteran mudah dicat dan memperindah
penampilan dinding. Selain itu acian digunaka untuk memperkokoh dinding dan mencegah
rembesan air.
Langkah-langkah :
1. Pekerja siapkan bahan dan alat kerja
2. Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh diaduk
karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga tidak dapat
digunakan untuk bahan acian dinding.
3. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan
menggunakan Jidar.
4. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-
benar rata dan halus.
5. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air. karena
pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.
6. Pekerjaan acian dinding selesai, namun perlu menunggu beberapa waktu untuk
melanjutkan ke pengerjaan pengecatan.
6. Pas. Lantai Keramik
Pasangan lantai keramik ini meliputi :
- Pas. Keramik meja Beton 20 x 20 Cm
- Pas. Lantai Keramik WC/KM 20 x 20 Cm
- Pas. Lantai Keramik 60 x 60 Cm
Posisi dari setiap ukururan keramik mengacu gambar kerja
Langkah-langkah :
1. Pertama dilakukan pemeriksaan denah lantai dan pola pemasangan keramik. Sebaiknya
dibuat shop drawing untuk mendapatkan gambar pola pemasangan keramik lantai yang
paling efisien untuk menghindari waste material yang terlalu banyak akibat ukuran yang
tanggung.
2. Dengan shop drawing kita akan dapat mengetahui secara jelas titik awal pelaksanaan
pekerjaan keramik lantai agar nat keramik bertemu dengan nat keramik ruangan yang
lain dan nat keramik pada dinding jika ada. 
3. Selanjutnya periksa material keramik yang didatangkan ke lapangan, apakah tidak pecah,
sudah sesuai ukuran, warna, motif / corak dan tipenya dengan yang diinginkan.
4. Sebaiknya di atas lantai beton dihamparkan lapisan pasir untuk mencegah popping
up lantai keramik, baru kemudian dilakukan screed perata lantai jika menggunakan
adukan mortar instan / perekat keramik (tile adhesive) atau langsung adukan spesi jika
menggunakan adukan semen pasir.
5. Pastikan lokasi yang akan dipasang keramik dalam keadaan bersih, screed sudah kering
jika ada, sudah diwaterproofing jika diperlukan, dan tidak ada instalasi pipa air maupun
pipa konduit untuk listrik yang belum terpasang (jika ada).
6. Jika keramik dipasang menggunakan perekat adukan spesi semen pasir, maka keramik
harus direndam terlebih dahulu, tetapi jika menggunakan perekat keramik (tile
adhesive)maka keramik tidak perlu direndam terlebih dahulu.
7. Cek adukan pasangan keramik yang digunakan,apakah campuran air sesuai dengan yang
dipersyaratkan, apakah adukan sudah tercampur rata dan homogen, dan tidak ada adukan
yang menggumpal.
8. Buat kepalaan keramik 2 arah dengan bantuan tarikan benang & spacer / pembuat jarak
nat,

Kepala pasangan keramik


9. Perekat keramik / adukan spesi digelar pada permukaan yang akan dipasang keramik
menggunakan trowel  setiap 1 m2 agar adukan spesi tidak terlanjur kering sebelum
keramik dipasang.
10. Pasang keramik & diketok dengan palu karet (untuk memadatkan spesi), buang kelebihan
adukan / tile adhesive yg keluar menggunakan spon / kain basah secepatnya sebelum
kering.
11. Pastikan keramik tidak diinjak selama 24 jam pertama, pasang rambu-rambu dan marka
agar tidak ada yang melewati area yang baru selesai dipasang keramik lantai.
12. Cek kondisi permukaan keramik lantai untuk memastikan keramik lantai bebas dari retak
dan goresan, serta ketuk permukaan keramik untuk memastikan tidak ada adukan spesi
yang kosong atau kosong. Dilakukan grouting nat keramik minimum 24 jam setelah
selesai pemasangan keramik, tetapi idealnya grouting dilakukan setelah 1 minggu agar
perbaikan kerusakan keramik dan pengecekan dapat dilakukan terlebih dahulu.
7. Pas. Dinding Keramik WC/KM 20 x 25 Cm
Langkah-langkah :
1. Siapkan benang dan meteran ukur, paku beton. Saya ambil contoh kita akan memasang
keramik dinding tampak depan secara keseluruhan dengan ukuran yang lebar.
2. Ukur panjang dinding, kemudian bagi dua sehingga diperoleh ukuran yang sama lebar.
Berarti kita akan memasang keramik dari posisi tengah sebagai titik simetris. Tancapkan
paku sebagai tanda pada bagian tersebut.
3. Ukur tegak lurusnya menggunakan lot pada bagian tengah tadi. Tandai dengan benang
dari ujung bagian atas hingga ke bawah.
4. Kemudian ukur tinggi dinding hingga batas paling atas. Hal ini berguna untuk
menentukan batas pasangan keramik paling atas pada dinding.
Misalnya: tinggi dinding yang hendak dipasang keramik adalah 2 meter, dan tidak sampai
ke batas plafon. Maka pasangan keramik dinding diambil dari batas paling atas kemudian
turun ke bawah. Atau mungkin saja dipasang sebatas 1 meter saja sebagai fasad rumah
bagian bawah. Hal ini dapat Anda sesuaikan sendiri dengan selera dan model rumah.
5. Setelah mengukur dan memasang batas pasangan dengan benang, kita akan mulai
memasang keramik satu-persatu dari bagian bawah. Karena memasang dari bawah adalah
teknik yang paling mudah. Pemasangan benang bagian atas dan bawah yang berfungsi
sebagai “jalur” pasangan keramik, harus diukur sesuai dengan tinggi satu keping keramik,
misalnya jika satu keping keramik tingginya 25 cm, atau 40 cm, maka jarak benang juga
harus 25 cm atau 40 cm.
6. Oh ya, sembari menyiapkan adukan (adukan atau adonan akan dijelaskan pada bagian
bawah artikel ini), rendam terlebih dahulu keramik yang akan dipasang dalam air selama
2-3 jam, hal ini sangat berguna agar adonan yang menempel pada permukaan keramik
bagian bawah tidak langsung mengering sehingga daya rekatnya lebih baik.
7. Jika adonan atau adukan telah disiapkan, ambil beberapa keping keramik dari rendaman,
dan tiriskan, keramik tidak yang telah direndam tidak boleh terkena sinar matahari, sebab
keramik akan cepat mengering dan pengaruh perendaman akan sia-sia.
8. Ambil satu keping keramik, letakkan adonan di atas permukaan bawah kepingan keramik.
Ketebalan disesuaikan dengan jarak benang ke dinding. Ketebalan adonan yang ideal
antara 1 hingga 1,5 cm. Jika ketebalannya melebihi ukuran tersebut, akan menyulitkan
kita memasang keramik dinding. Untuk mengantisipasi hal ini, sebaiknya periksa terlebih
dahulu tegak lurusnya dinding dengan lot. Jika terdapat bagian yang “tekor” atau
melengkung ke dalam, maka plester dahulu hingga semua bagian rata dan tegak lurus.
9. Tempelkan pada dinding, ratakan dengan benang, dan tekan dengan palu karet (rubber
mallet), ketok secara perlahan hingga keramik menempel dan rata dengan benang atas
maupun bawah. Taburi bagian atas dan samping dengan semen kering. Ganjal sisi bawah
keramik dengan dua buah paku, kanan dan kiri, agar keramik tidak melorot. Isi bagian
atas pasangan keramik dengan adukan sehingga padat dan tidak kopong.
10. Selanjutnya lakukan pemasangan berikutnya seperti di atas hingga selesai. Pada bagian
sudut yang dipotong, harus rapi dan tidak terlalu longgar.
11. Jika pasangan telah selesai, bersihkan semua permukaan keramik dengan spoons atau
kain katun, sehingga sisia adukan dan semen bersih.
12. Setelah 2 hingga 3 hari, isi nat dengan grout menggunakan potongan sandal karet. Untuk
lebih lengkapnya tentang cara mengisi nat.
8. Pek. Cor alas Lantai keramik t = 5 cm Dan Rabat Beton Sisi Bangunan
Untuk pekerjaan Lantai bangunan dikerjakan sebelum pemasangan tegel dilakukan sedangkan
rabat beton sisi bangunan dikerjakan setelah pekerjaan saluran air hujan selesai dikerjakan.
Langkah-langkah :
1. Pekerja menyiapkan bahan dan alat
- Pasir Cor
- Kerikil
- Semen
- Air
- Concrete Mixer
- Ember Cor
- Arco
2. Setelah itu pekerjaan dilanjutkan dengan membuat campuran beton dengan menakar
pasir beton, kerikil, semen dan air dengan dengan campuran 1 PC : 2 PS : 3 Kr dan
memasukkannya kedalam conceret mixer lalu diaduk (min.2-3 menit) hingga campuran
betul-betul homogen.
3. Sambil menunggu pekerja melakukan pencapuran adonan, tukang melakukan pengukuran
dan penimbangan ketinggian lantai cor menggunakan selang timbang dan seterusnya
diikat tali pondasi secara menyilang.
4. Setelah campuran beton merata/homogen, kemudian tuangkan kedalam arco atau ember
cor, sesampainya di bagian yang akan dicor langsung dituang.
5. Kemudian para tukang meratakan menggunakan Sendok pasangan atau roskam hingga
mencapai ketinggian yang tertera pada gambar dan sesekali dipadatkan dengan menusuk
- nusuk menggunakan Kayu
6. Lakukan secara berulang hingga pengecoran selesai dikerjakan. Dan rapikan dan sisa -
sisa bahan yang habis terpakai.

IV. PEKERJAAN BETON


Uraian Pekerjaan :
Pekerjaan beton ini akan meliputi semua pengadaan material dan tenaga kerja untuk produksi
serta pelaksanaan pekerjaan beton dan beton bertulang, termasuk uji kekuatan dan perawatannya,
yang akan meliputi antara lain :
1. Pek. Lantai Kerja beton Tumbuk
2. Pek. Poer Plat K 200
3. Pek. Kaki Poer Plat 30/30 K 200
4. Pek. Sloof Beton 15/20
5. Pek. Sloof Beton 25/40
6. Pek. Kolom Beton 15/15
7. Pek. Kolom Beton 30/30 (Gerbang)
8. Pek. Ringbalk beton 15/20
9. Pek. Ringbalk beton 15/30
10. Pek. Balok Latey 10/10
11. Pek. Pelat Lantai II
12. Pek. Pelat Meja Beton t = 10 cm
13. Pek. Pondasi Cansteen beton 15/20
14. Pek. Tangga Beton Bertulang
15. Pek. Rabat Beton Keliling Bangunan
16. Pek. Beton Sunscreen
Langkah-langkah :
Pek. Lantai Kerja beton Tumbuk
1. Pekerjaan ini dilakukan sebelum pemasangan besi pondasi poor plat
2. Pekerja menyiapkan bahan dan alat
- Pasir Cor
- Kerikil
- Semen
- Air
- Concrete Mixer
- Ember Cor
- Arco
3. Setelah itu pekerjaan dilanjutkan dengan membuat campuran beton dengan menakar pasir
beton, kerikil, semen dan air dengan dengan campuran 1 PC : 2 PS : 3 Kr dan memasukkannya
kedalam conceret mixer lalu diaduk (min.2-3 menit) hingga campuran betul-betul homogen.
4. Sambil menunggu pekerja melakukan pencapuran adonan, tukang membuat luncuran adonan.
5. Setelah campuran beton merata/homogen, kemudian tuangkan kedalam arco atau ember cor,
sesampainya di bagian yang akan dicor pekerja menuangkan adonan kepapan luncuran.
6. Kemudian para tukang meratakan menggunakan Sendok pasangan atau roskam hingga
mencapai ketinggian yang tertera pada gambar dan sesekali dipadatkan dengan menusuk -
nusuk menggunakan Kayu
7. Lakukan secara berulang hingga pengecoran selesai dikerjakan. Dan rapikan dan sisa - sisa
bahan yang habis terpakai.
Pek. Pondasi Poor Plat
Pondasi Poor Plat terbuat dengan mutu beton K-200. Hal pertama dilakukan yaitu merakit tulangan
dan bekisting pondasi sesuai dengan gambar kerja. Perakitan dan pembuatan mal ini dapat
dilakukan bersamaan dengan pengalian tanah pondasi. Setelah itu bekisting diletakkan diatas lantai
kerja dan besi tulangan dimasukkan ke dalam bekisting. Sebelum besi tulangan diletakkan di dalam
bekisting, diatas lantai kerja di berikan beton tahu kira-kira berukuran 2x2x1.5 cm dengan mutu
beton yang sama.
Beton tahu ini berfungsi agar kedudukan tulangan pas berada di tengah dan memberikan ruang
untuk selimut beton yang cukup.
Jika tulangan dan bekisting telah dipasang maka campuran beton dapat dituang. Ketinggian
curahan harus diperhatikan agar seluruh rongga dapat tertutupi oleh material.
Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton harus sesuai dengan job mix design yang ada.
Bebas dari material organik, debu dan telah mendapat persetujuan dari pengawas.
Pekerjaan Sloof
Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan pile cap selesai dilakukan.
Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan Pondasi Plat Setempat. Bekisting
dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu barulah
campuran beton dituangkan, campuran beton yang digunakan sama dengan campuran beton
Pondasi yaitu mutu beton K-300. Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix
design dan nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini
perlu adanya persetujuan dari pengawas.
Pekerjaan Kolom
Untuk pekerjaan kolom 15 x 15 dikerjakan pada saat bersamaan dengan pasangan dinding batako
berlangsung.
Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :
 Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang digunakan
yaitu besi Ø19 sebagai tulangan utama dan besi Ø10 sebagai sengkang (begel). Besi ini dirakit
dan dibentuk sesuai dengan shop drawing.
 Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk
4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.
 Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan. Kontrol kualitas pertama
yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap
posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar tulangan,
panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran baja tulangan yang
digunakan, posisi penempatan water stop. Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat
pengecoran. Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck
diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.
Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas
untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.
 Kegiatan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh
 Kegiatan Curing (perawatan)
Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan
dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.
Pekerjaan Rink Balk
Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja dalam
pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini berfungsi sebagai
steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan). Kayu
steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. Pelaksanaan pengecoran balok atau ring
balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai.
Pekerjaan Plat Lantai Dan Tangga
Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :
 Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok. Pengukuran
dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada
pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi
yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat
dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini
dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
 Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan yang
telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah
itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan
Utama.
 Leveling Pengecoran pelat lantai
Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi
finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari
besi siku L.50.50.5 yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan
hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan
diukur pada level sesuai gambar desain.
 Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada pekerjaan
kolom.
 Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan Concrete
Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai.
Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan
alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini
adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai.
 Pekerjaan curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari setelah dilakukan
pengecoran.
Pek. Rabat Beton Keliling Bangunan
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan saluran keliling bangunan selesai dikerjakan.
Langkah-langkah :
1. Pekerja menyiapkan bahan dan alat
- Pasir Cor
- Kerikil
- Semen
- Air
- Concrete Mixer
- Ember Cor
- Arco
2. Setelah itu pekerjaan dilanjutkan dengan membuat campuran beton dengan menakar pasir
beton, kerikil, semen dan air dengan dengan campuran 1 PC : 2 PS : 3 Kr dan memasukkannya
kedalam conceret mixer lalu diaduk (min.2-3 menit) hingga campuran betul-betul homogen.
3. Sambil menunggu pekerja melakukan pencapuran adonan, tukang melakukan pengukuran dan
penimbangan ketinggian lantai cor menggunakan selang timbang dan seterusnya diikat tali
pondasi secara menyilang.
4. Setelah campuran beton merata/homogen, kemudian tuangkan kedalam arco atau ember cor,
sesampainya di bagian yang akan dicor langsung dituang.
5. Kemudian para tukang meratakan menggunakan Sendok pasangan atau roskam hingga
mencapai ketinggian yang tertera pada gambar dan sesekali dipadatkan dengan menusuk -
nusuk menggunakan Kayu
6. Lakukan secara berulang hingga pengecoran selesai dikerjakan. Dan rapikan dan sisa - sisa
bahan yang habis terpakai.
V. PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
Material baja
Material baja yang di gunakan pada pekerjaan Pasar Modern Rakyat Sampara yang
mempunyai profil yang berbeda sesuai pemanfaatanya sebagai kolom, kuda-kuda, rangka balok,
dan gording. Adapun Profil baja yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. H BEAM 250.250.9.14 sebagai kolom.
2. Kuda - Kuda Teras Baja WF 150.75.5.7
3. Kuda - Kuda Baja WF 300.150.6,5.9
4. Baja WF 300.150.6,5.9 Sebagai Balok
5. Baja WF 200.100.5,5.8 Sebagai Balok
6. Plat Dudukan/Buhul Kolom T= 12 mm
7. Baja CNP 125.50.20.3,2
8. Baut angker Ø 14 P 60 cm
9. Baut penyambung Ø 14 P 5 cm
10. Baut penyambung Ø 12 P 5 cm
Cat dasar yang digunakan adalah jenis cat dasar Zinc Chromate.
A. Gambar kerja (shop drawing)
Konsep pemahaman gambar-gambar baja atau gambar pelaksanaan sebelum masuk dalam
tahap fabrikasi adalah :
1. Denah portal, jarak dan dimensi
2. Detail-detail gambar ( yang terkait dengan tabel baja ):
a. Sambungan
b. Pengelasan
c. Baut-baut
d. Angkur-angkur / pengangkuran
B. Penyediaan alat kerja
Dalam penyediaan alat pekerjaan yang umum digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
dibagi dalam 2 tahapan,yaitu:
1. Tahap Fabrikasi, menggunakan alat :
a. Mesin pemotong besi
b. Mesin bor Magnet
c. Mesin Las listrik
d. Las karbit (Otogen)
e. Generator/genset
2. Tahap Erection, menggunakan alat :
a. Mobile Crane
b. Tali tambang
c. Tali baja
d. Peralatan Las
e. Kunci / Kunci momen
f. Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
C. Penyediaan listrik kerja
Pada proses pengelasan listrik dibutuhkan energi listrik yang memadai untuk menunjang
pelaksanaannya, dalam hal ini jenis listrik yang digunakan adalah listrik yang bersumber dari
PLN dengan tegangan 1200 watt. Dan energi listrik yang diperoleh dari tenaga generator/genset
dengan tenaga 3000 RPM.
D. Pabrikasi
Setelah gambar kerja telah di check dan recheck serta disetujui oleh Pimpinan Teknik untuk di
laksanakan maka pihak bengkel dapat segera melaksanakan fabrikasi di bengkel atau di site
dengan selalu diadakan pengawasan dan pengecekan oleh pelaksana.
1. Pengangkuran
Fungsi Pemegang Struktur atas ( Kolom / Kuda-kuda) pada posisi yang sebenarnya / tepat
diikat oleh angkur besi beton yang di pasang bersamaan dengan pengecoran kolom fedestal.
a. Buat Bouwplank setempat.
b. Mal pengangkuran dari multiplex t = 9 mm dan diberi as
c. Angkur dipasang di mal dan diberi 6 baut dan dipasang pada atas dan bawah mal.
d. Ditarik benang / as ditarik 2 arah sesuai mal membentuk 2 arah siku
e. Angkur di las dengan besi beton kolom dengan elevasi atas waterpass.
f. Begesting kolom dipasang.
g. Kolom dicor
h. Mal angkur dilepas
Untuk plat landas digunakan plat dengan tebal 8 mm yang telah dilubangi, kemudian angkur
dicheck vertikalnya dan horizontalnya menggunakan waterpass tanggan satu persatu.
Pengelasan dilakukan dengan bahan dan alat yang disyaratkan dalam RKS dan gambar kerja.
Peralatan yang digunakan :
1. Generator / Genset
2. Onvomer / Trafo las
3. Kabel las dan
4. Stang las (handle)
5. Topeng las
6. Kawat las
Metode pelaksanaan :
a. Pada pekerjaan pengelasan bagian yang akan di las adalah penyambungan antara pelat
kopel dengan penampang batang rangka baja.
b. Plat kopel di potong dengan menggunakan mesin pemotong besi
c. Pada bidang atau bagian yang akan dilas didekatkan sedekat mungkin dan dibersihkan
dari kotoran dan debu serta air terlebih dahulu.
d. Type, tebal, panjang dan lokasi pengelasan mengikuti gambar rencana.
e. Dalam assembling dan penyambungan bagian yang dilas berurutan sehingga dapat
dihindari semaksimal mungkin distorsi dari bagian-bagian yang dilas.
2. Pengecetan
Seluruh material baja harus dilindungi dengan cat dasar Zinc Chromate dengan tebal seperti
tertera di dalam spesifikasi RKS.
Tahap pengecetan :
a. Sebelum dilakukan pengecetan dilakukan pembersihan terlebih dahulu pada permukaan
baja dengan mekanikal Wire Brush.
b. Setelah permukaan bersih dilakukan pengecetan dengan menggunakan cat dasar
Zincromate.
c. Pengecetan Primer menggunakan kuas sedangkan pengecetan Finishing dilakukan dengan
menggunakan Spray Gun
3. Perakitan
Rangka batang yang telah di Pabrikasi sebelumnya, kemudian dilakukan perakitan terhadap
elemen rangkaian struktur portal rangka baja. Rangka batang terlebih dahulu ditandai
dengan penamaan pada batangnya.
a. Semua konstruksi baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dengan kode yang
jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang dengan mudah.
b. Kode tersebut ditulis dengan cat atau sejenisnya agar tidak mudah terhapus.
c. Pelat-pelat sambungan dan bagian elemen lain yang diperlukan untuk sambungan-
sambungan di lapangan, harus dibaut/diikat sementara dulu pada masing-masing
elemen dengan tetap diberi tanda-tanda.
4. Penyetingan
Pada Kolom Pedestal Plat Tumpu di letakkan diatas kemudian dilakukan kontrol Horizontal.
Penyetingan/Kontrol Horizontal Pada Plat Tumpu Kolom
Penyetingan Kelurusan (Lot) Pada Kolom Dengan Waterpass
5. Erection (Penyetelan dan Pemasangan)
Erection dilakukan dengan menggunakan alat bantu Mobile Crane untuk lebih memudahkan
dan mempercepat proses kerja. Sebelum dilakukan Erection terlebih dahulu dibuat Erection
Schedule agar lebih mudah dipahami daerah mana yang akan dilakukan erection. Erection
dilakukan sesuai dengan gambar kerja.
Persiapan dan peralatan :
1. Mobile Crane
2. Tali tambang
3. Tali baja
4. Peralatan Las
5. Kunci / Kunci momen
6. Safety
7. Alat Bantu (bbalok-balok kayu, dll).
Untuk Erection baja harus dipersiapkan tenaga kerja yang memadai. Tenaga kerja ini dapat
dibagi menurut pekerjaannnya :
- Langsiran baja yang telah difabrikasi ditempatkan di lokasi menurut kode-kode yang ada.
- Tenaga penarik Liyer dan tali baja.
- Tenaga yang menempa baja pada posisi untuk dipasang baut-baut.
- Tenaga pemasangan tali baja / tali tambang
- Tenaga pengelasan, pasang gording dan pasang mur baut, serta supervisi.
6. Erection Kolom
a. Perencanaan arah erection, penempatan bahan hasil fabrikasi, misalnya : Untuk kolom
sesuai dengan kode-kode yang terdapat pada Shop drawing.
b. Kolom dirangkai di bawah. Pemeriksaan awal terhadap panjang dan hasil pengelasan.
c. Tahap pertama kolom pada bagian atas diikat dengan tali baja yang ditarik dengan Liyer.
d. Selanjutnya kuda-kuda yang telah dirangkai dibawah dan telah dicheck panjang dan
pengelasan segera diangkat dan dipasang.
e. Kolom diletakkan pada plat tumpu yang telah dipasang pada kolom pedestal.
f. Pengelasan pertemuan antara kolom dan plat tumpu.
g. Untuk membantu kekakuan kolom dipasang plat kopel.
h. Untuk membantu kekakuan segera dipasang ikatan angin antara kolom ke kolom yang
lainnya sebagai penyangga kolom agar tidak mengalami keruntuhan.
VI. PEKERJAAN KAP, ATAP DAN PLAFOND
1. Pek. Penutup Atap Zingkalum Spandek
Langka – Langka :
a. Setelah seluruh kuda-kuda baja dan reng terpasang dengan benar (setting) dilanjutkan
dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan atap Zingkalum spandek
b. Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng serta
kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda tidak sama
mengakibatkan genangan air.
c. Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok atap.
d. Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai dengan
aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan penutup atap).
2. Pek. Nok/Jurai Spandek
Pemasangan atap/nok/jurai harus mengikuti petunjuk-petunjuk dan ketentuan-ketentuan yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya, baik menyangkut tumpangan, arah pemasangan,
perletakan sekrup /kait, susunan potongan sudut, pemotongan sudut dan cara pemotongannya.
3. Pek. Lisplank Grc t = 5 mm
Pekerjaan ini dilakukan setelah pasangan genteng metal selesai dikerjakan, dipasang pada ujung
kuda - kuda.
4. Pek. Rangka Plafond Hollow Alumunium Dan Pek. Penutup plafond Gypsum
Uraian Pekerjaan :
Pekerjaan plafond kalsiboard, allumunium perforated, plafond plater/expose, adapun secara
prinsip metode pelaksanaanya hampir sama.
Lanka – Langka :
1. Tentukan Marking Elevasi Plafon dan buat garis sipatan serta titik-titik paku kait.
2. Pasang Paku Kait

3. Pasang Penggantung Rangka Plafon ( Hanger dan Clip Adjuster) dengan posisi tegak lurus.
4. Pasang Rangka Tepi Plafon (Almunium T) sebagai list tepi pada garis sipata.

5. Tentukan jarak penempatan Kait Penggantung.


6. Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafon.

7. Pasang Rangka Utama (Top Cross Rail)

8. Pasang Rangka Pembagi ( Furing Channel) dengan menggunakan Locking Clip

9. Pasang dan kencangkan Clip /Rod.

10. Pasang Panel kalsiboard pada rangka plafon dengan Sekrup Ceiling menggunakan Screw
Driver dan setiap sambungan harus tepat pada rangka.
5. Pek. Profil Gypsum
Langka – Langka :
a. Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat karena jika meleset
beberapa centimeter aja bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang lain (terutama
bagian sambungan pojok).
b. Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan menggunakan
cutter atau gergaji besi.
c. Selanjutnya buatlah “perekat” dari compound untuk menempelkan list pada dinding yang
akan dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah, dan kape. Bubuk compound
diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum atau potongan tripleks).
Dikarenakan compound setelah terkena air cepat mengeras (kurang lebih 10 menit), maka
saat pencampuran usahakan agar air yang dicampur sedikit demi sedikit sambil diaduk
pelan-pelan.
e. “Perekat” yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi. Oleskan
“perekat” tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel pada dinding dan
plafond secara merata.
f. Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi “perekat” tersebut ke dinding dan plafond yang
akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi (usahakan diberi tanda
tempat yang akan ditempel list). dan Langkah yang terakhir.
g. Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya rapikan bagian atas dan bawah
list dengan kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas “perekat” yang keluar.
Perapihan dapat dilakukan dengan amplas atau kape (alat untuk membersihkan sisa – sisa
kerak perekat yang menempel pada list plafond.)
h. Apabila Pada sambungan list ingin terlihat rapi, usahakan agar tidak sampai keliatan.
Caranya dengan menambah “perekat” atau membuat motif, seolah-olah list tersebut terlihat
menyambung.
VII. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM
1. Pek. Kusen Alumunium dan Pek. Pintu Alumunium Strep (WC/KM)
Uraian Pekerjaan
Pintu, Kusen dan Jendela merupakan komponen penting dalam sebuah bangunan. Pada proyek-
proyek besar biasanya mempunyai jumlah pintu yang banyak, sehingga pelaksanan pekerjaan
ini dilapangan memerlukan metode pelaksanaan yang tepat.
Langka – Langka :
1. Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan jendela
aluminium.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium frame, hardware,
sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji, waterpass,
meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll.
2. Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen
aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
3. Fabrikasi almunium
- Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila ada
perbaikan.
- Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis.
- Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan protection tape
(blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan.
4. Pemasangan kusen alumunium dan frame
- Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu
pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher
menggunakan fisher S8.
- Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen
alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka diganjal
dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.
- Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi
silicone sealant.
- Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk
pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen dengan
menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
- Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak
ada lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan daunnya.
5. Pemasangan Pintu
- ukur dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
- Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi
kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
- Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal)
dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu
dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
- Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel
pada daun pintu.
- Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian
pasang/tanam pada tiang kusen
- Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian
masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
- Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
- Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen.
- Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus
dengan kusen.
2. Pek. Jendela Kaca Bingkai Alumunium & Pek. Jendela Kaca Mati Rangka Alumunium
Lanka – Langka :
Pembuatan Bingkai Jendela
1. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
2. ukur dan potong daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
3. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi
kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
4. Lepaskan daun jendela, pasang/tanam engsel daun jendela pada tiang daun jendela (sisi
tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 15-20 cm dari bagian tepi (untuk putaran
horizontal) atau engsel ditanam pada bagian ambang atas daun jendela dengan jarak 15-20
cm dari bagian tepi (untuk putaran vertikal).
5. Masukkan/pasang lagi daun jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya,
kemudian beri tanda pada tiang/ambang atas jendela tempat engsel yang sesuai dengan
engsel pada daun jendela.
6. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun jendela dengan cara melepas pennya, kemudian
pasang/tanam pada tiang/ambang atas kusen
7. Pasang kembali daun jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian
masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun jendela pada kusen jendelanya.
8. Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus
dengan kusen.
Pemasangan Kaca jendela
1. Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan
letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada
lantai yang datar.
2. Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
3. Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk
memegang kaca.
4. Pasang paku pada list sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela.
5. Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
6. Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis. Ini
untuk menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil.

VIII. PEKERJAAN ALAT PENGANTUNG


Uraian Pekerjaan :
Meliputl semua pekerjaan, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan kunci dan alat
penggantung lengkap dengan accessoriesnya seperti tercanturn di dalam gambar.
Langka – Langka :
1. Engsel pintu dan jendela dipasang di pintu dan jendela pada ketinggian sekitar 90 – 10 cm dari
permukaan lantai dan kusen.
2. Untuk pintu-pintu 2 (dua) daun harus dilengkapi dengan grendel tanam yang dipasang pada
bagian atas dan bawah.
3. Semua daun jendela bingkai menggunakan engsel nylon ring 3" buatan dalam negeri masing-
masing 2 (dua) buah, haq angin 2 (dua) buah dan untuk pengunci dipasang grendel 1 (satu)
buah.
4. Kunci-kunci harus berfungsi dengan baik dan pada saat diserahkan anak kunci harus diserahkan
lengkap dengan cadangannya.

IX. PEKERJAAN PENGECATAN


1. Pengecatan Dinding Dan Plafod
Langka – Langka :
a. Tembok yang akan dicat harus mempunyal cukup waktu untuk mengering, setelah
permukaan tembok kering maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan
tembok tersebut terhadap pengkristalan/pengapuran (efflorescene) yang biasanya terdapat
pada tembok baru, dengan amplas kemudian dengan lap sampai benar benar bersih.
b. Selanjutnya dilapis tipis dengan plamur
c. Pada bagian bagian dimana banyak reaksi dengan alkali dan rembesan air harus diberi
lapisan wall sealer
d. Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi sampai halus.
e. Kemudian dicat dengan lapisan pertama, kedua hingga rata
2. Pengecatan kayu
Langka – Langka :
a. permukaan kayu yang akan dicat harus diamplas kemudian diplamur bila. terdapat retak,
celah atau lobang. Kemudian permukaan kayu yang telah diplamur diratakan.
b. Permukaan kayu yang kecII harus diberi 2 lapisan plamur yang tIpIs
c. Pekerjaan pengecatan dengan kwas untuk bidang kecil dan semprot untuk bidang luas
d. Hasil pengecatan harus mulus, tidak menggelembung atau cacat cacat lainnya.

X. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Uraian pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan, pemasangan,
penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan, untuk pekerjaan istrik
tegangan rendah.
Langka – Langka :
1. Persiapan
a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan elektrikal arus kuat dan arus
lemah.
b. Approval material yang akan digunakan.
c. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat bantu kerja
disiapkan.
2. Pemasangan kabel
a. Sparing dipasang dulu apabila ada pengecoran beton lantai, untuk menghindari bobokan
beton pada saat penyambungan kabel antar lantai.
3. Pemasangan instalasi
a. Kabel vertical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit, dimana pipa
tersebut harus ditanam dulu pada dinding bata sebelum dinding diplester. Supaya tidak
mudah bergerak pada saat dinding diplester, maka pipa yang ditanam diberi klem dengan
jarak sekitar 1 m.
b. Kabel horizontal dipasang pada plat lantai beton dengan menggunakan pipa pelindung
conduit yang diberi perkuatan klem dengan jarak sekitar 1 m, hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan maintenance. Pemasangan kabel horizontal harus sejajar, tidak boleh saling
melintas.
4. Pemasangan Panel Listrik
a. Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata dan tidak miring.
b. Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai dengan kegunaannya dan
dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian atas dapat terlindung dari
debu/kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16 mm2 harus diberi sepatu kabel dalam panel.
c. Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya termasuk daya
cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu untuk memudahkan bila ada perbaikan
instalasi.
5. Pemasangan fitting dan armature
Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, agar tidak terjadi
bongkar/pasang armature.
6. Pemasangan saklar dan stop kontak
a. Marking jalur conduit pada dinding dan bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter.
b. Pasang conduit dan inbow dos.
c. Tunggu sampai plester dinding akhir.
d. Sambungan saklar, stop kontak dengan aslinya.
c. Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata.
7. Testing dan commissioning
Test tahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta test fitting/armature selama ± 1 x 24
jam.
XI. PEKERJAAN SANITASI
1. Pas. Klosed Duduk Monoblock
Langka – Langka :
1. Buka cover toilet set dan baca petunjuk, dengan begitu akan diketahui jarak dari dinding
belakang kloset ke bagian tengah pipa (jika merek American Standard biasanya 30,5 cm).
1. Persiapan alat yang diperlukan, antara lain: Bor listrik, gergaji besi, meteran ukur, obeng plus
dan obeng minus, Catut atau tang kakaktua, kunci inggris, lem silicon, kunci pipa, kunci 10
dan 12, dynabolt ukuran 10 mm sebanyak 2 buah.
2. Mempersiapkan lubang pembuangan dan pipa suplai air bersih sebelum melakukan
pemasangan kloset. Sebagaimana pernah dijelaskan di atas.
3. Ukur lubang pengunci bowl (untuk merek American Standard berjarak 14,5 cm), tandai
dengan pensil atau sejenisnya, dan lubangi pada sisi kanan dan kiri dengan jarak tersebut
dengan membagi dua titik tengah pipa. Kemudian masukkan dynabolt, kencangkan

4. menggunakan kunci 12, lepaskan mur-nya.  

5. Balik kloset dan pasang wax ring dengan cara menekannya pada bagian sisi lubangnya dan
pastikan lengket pada sisi lubang kloset.
Pemasangan wax ring

6. Pasang stop kran, T, flexible hose dan jet shower yang berada pada bagian belakang kloset.
Gunakan kunci inggris untuk mengencangkan drat-nya.

Stop kran, T Drat, dan flexible hose

7. Jika kloset duduk menggunakan tempat duduk yang memiliki bijet, maka T juga harus
dipasang pada bagian belakang juga. Jika kloset dipasang terlebih dahulu akan menyulitkan
Anda ketika akan memasang stop kran.
8. Pasang kloset di atas lubang pipa yang telah dipasang dynabolt pada kedua sisi kanan dan
kiri. Masukkan lubang kaki kloset pas pada dynabolt dan pasang ring dan mur, kemudian
kencangkan dengan kunci 12.
9. Pasang alat-alat dalam tangki/tank trim dan memasangnya pada kloset dengan memasang
rubber tank terlebih dahulu sebagai pencegah bocor dan dudukan tanki.
10. Sambungkan flexible hose pada T dan tank trim dan kencangkan dengan memutar drat
secukupnya.
11. Pengaturan ketinggian air dapat Anda atur sendiri sesuai dengan selera Anda.
12. Tahap berikutnya adalah memasang tutup tangki dan tombol  (push button). 
13. Kemudian memasang seat cover pada kloset.
14. Lakukan pengetesan jika kloset telah dipasang, apakah terdapat rembesan atau kebocoran
pada tangki dan flexible hose.
2. Pas. Wastafel
Uraian pekerjaan :
secara umum westafel merupakan wadah penampungan sementara ketika air cucian mengalir
dari atas kemudian disalurkan ke pipa pembuangan, dan memiliki jenis yang berbeda sesuai
dengan fungsi dan posisinya di dalam ruangan.
Langka – Langka :
1. Tentukan terlebih dahulu posisi atau letak westafel, untuk apa digunakan dan tentukan
jumlahnya.
2. Posisi yang baik untuk westafel yang berukuran standar adalah di pojok ruangan
berdekatan dengan kamar mandi umum, berdekatan dengan ruang makan, dan dikamar
mandi pribadi yang berukuran besar.
3. Setelah Anda menentukan letak westafel dan jumlahnya, siapkan peralatan pendukung
lainnya, seperti pipa PVC, lem pipa, tee 90derajat, long elbow, faucet socket, reducer elbow.
Ukuran pipa PVC untuk saluran air bersih berukuran ½ Inchi, dan untuk saluran
pembuangan air kotor berukuran 1 inchi. Pemasangan semua pipa ini ditanamkan di
dinding dan dibawah keramik lantai sehingga tidak terlihat dan tidak mengganggu aktivitas
penghuni rumah. Oleh karena itu ketika Anda membuat rumah baru tentukan pula posisi
westafel dan pasang terlebih dahulu semua pipa air bersamaan dengan pemasangan pipa
air ke kamar mandi dan dapur.
4. Ketika memasang pipa, sediakan lobang input saluran air bersih dengan tinggi 90 cm dan
dibagian bawahnya dengan jarak 15-20 cm sediakan pula output saluran air kotor. Semua
lobang ini dipasang faucet socket. Ketinggian westafel standar biasanya 90 cm, namun
ukuran ini dapt Anda tentukan sendiri sesuai dengan ukuran tinggi badan Anda.
5. Jika faucet socket telah dipasang, kemudian periksa semua perlengkapan westafel yang
tersedia dalam satu paket. Hal yang perlu Anda perhatikan adalah setiap merek westafel
memiliki ukuran dan cara memasang yang berbeda, menurut saya perbedaannya biasanya
terletak pada jarak faucet socket untuk input air bersih dan output air kotor.
6. Cari lobang untuk memasang sekrup yang telah disediakan di westafel, terdapat dua lobang,
kemudian ukur jaraknya. Kemudian tentukan titik lokasi sekrup fischer yang pada dinding,
tandai dengan pensil.
7. Lubangi kedua lokasi sekrup pada dinding dengan menggunakan bor. Gunakan mata bor
untuk tembok dengan ukuran sekrup fischer yang akan dipasang.
8. Pasangkan westafel dengan menentukan lobang yang ada pada westafel tepat pada lobang
hasil pengeboran ditembok tadi. Kencangkan sekrup fischer menggunakan nut driver atau
screw driver.
9. Pasangkan pipa yang telah disediakan dalam satu paket ketika membelinya. Semua pipa ini
terbuat dari stainlis anti karat. Kencangkan semua baut menggunakan tangan, putar kearah
jarum jam.
10. Pastikan semua bagian westafel telah terpasang dengan baik, cek kembali dengan cara
mencobanya, jika masih ada bagian yang bocor, maka kencangkan kembali sambungan pipa
stainles-nya. Selamat mencoba.
3. Pekerjaan instalasi air bersih dan kotor
Uraian pekerjaan :
Pekerjaan yang dimaksud adalah pemasangan instalasi perlengkapannya Yang meliputi
penyediaan dan pemasangan seluruh instalasi plumbing air bersih dan air kotor
Langka – Langka :
1. Pekerjaan instalasi air bersih
a. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri
dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
b. Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran
dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding.
(Untuk instalasi dalam bangunan).
c. Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah
pekerjaan plesteran diselesaikan.
d. Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau
pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
e. Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak
mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
f. Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
g. Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
2. Pekerjaan instalasi air bersih
a. Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta
jalur pembuangan.
b. Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
c. Sambungan harus betul-betul rapat.
d. Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak
kontrol) pada tempat-tempat tertentu
e. Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
f. Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. (diatas plat = 25 cm,
dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan
cara dipanaskan.
g. Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), dimana
letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya
adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
h. Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan saluran
pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa
pada saat closet di gelontor dengan air.
i. Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.
4. Pas. Urinoir
5. Pek. Pembuatan Septicktank dan peresapan
Uraian pekerjaan
septic tank merupakan sebuah bak penampungan kotoran (maaf-red) dari kloset atau kamar
mandi. Terletak di sekitar rumah, baik pada bagian belakang ataupun pada bagian depan
rumah, misalnya di bawah garasi, atau dibawah tumpukan tanah pada taman depan rumah,
yang biasanya ditutupi dengan rumput hijau penghias halaman.
Langka – Langka :
1. Buat galian tanah sedalam 1,5 meter, lebar 1,3 meter, dan panjang 2,2 meter. Tanah galian
dibuang disekitar lubang terlebih dahulu, atau jika tidak memadai tempatnya, dapat
dibuang ditempat lain. Galian harus tegak lurus sehingga memudahkan ketika memasang
dinding batu bata nantinya.
2. Jika kondisi air tanah sangat deras (terdapat mata air yang deras), biasanya aka mengalami
kesulitan ketika menggali. Tidak mengapa, siapkan beberapa ember plastik untuk
membuang air di bawah galian, sembari melakukan penggalian hingga sedalam 1,5 meter.
3. Jika galian telah selesai, usahakan secepat mungkin untuk mulai memasang dinding batu
bata, sebab dikhawatirkan air akan semakin penuh. Sebagaimana telah diketahui bahwa
cara memasang dinding batu bata untuk septic tank hampir sama caranya dengan dinding
rumah. jadi saya kira tidak akan terlalu sulit.
4. Pasang bagian dasar dengan pasangan satu bata, beri alas dengan nat adukan semen dan
pasir. Pasangan berikutnya adalah pola setengah bata sebagaimana memasang dinding
rumah. Ukuran 2,2 meter dibagi menjadi dua bagian, sehingga terdapat penyekat. Ruang
pertama berfungsi sebagai penampung limbah padat, dan ruang kedua berfungsi sebagai
penampung cairan limbah. Pada bagian tengah penyekat diberi lubang kecil agar terdapat
ruang resapan.
5. Dinding dan lantai septic tank sebaiknya diplester kecuali pada ruangan resapan.
6. Jika pemasangan batu bata telah selesai, sisakan sekitar 12 cm dari permukaan tanah untuk
cor beton.
7. Siapkan besi behel 8 mm sebanyak 5 batang, potong menjadi seukuran lebar dan panjang
septic tank, bariskan dan susun dengan jarak 10 cm, kemudian diikat dengan kawat.
8. Siapkan papan pada bagian atas pasangan bata, letakkan anyaman besi tadi, tutup sisi luar
dengan papan setebal 10 cm.
9. Lakukan pengecoran dengan menggunakan semen, pasir, dan koral. Perbandingan 1 : 2 : 3.
Ketebalan coran maksimal adalah 10 cm. Beri lubang pada bagian atas ruang limbah cair
dan pasang dengan tutup yang terbuat dari pipa PVC. Biasanya dapat dibeli di toko material
bangunan.
10. Tahap berikutnya adalah menyambung semua pipa pembuangan limbah padat dari kloset
ke septic tank. Timbun dengan tanah.
11. Usahakan letak kloset harus lebih tinggi dari septic tank, agar kotoran dapat dengan mudah
masuk ke dalam septic tank.

XII. PEKERJAAN LAIN-LAIN


1. Pek. Besi Hollow Accesories jendela

2. Pek. Alucopan + Rangka


Persiapan
 Persiapan dan pengajuan job shop gambar gambar dari panel aluminium komposit.
 Persetujuan dari bahan yang akan digunakan, disarankan untuk menggunakan Aluminium
Composite Panel Merk ALCOPA
 penyiapan lahan pekerjaan.
 persiapan materi, seperti: panel aluminium komposit, aluminium frame, baut Dynabolt,
sekrup, sealant, dll
 Alat kerja persiapan, antara lain: waterpass, meteran, benang, selang karet, juga memotong,
menggiling, pengeboran, sealant gun, Steiger, dll  
Pengukuran
 Lakukan pemeriksaan dan pengukuran di lapangan (menandai area) untuk daerah yang
akan dipasang panel aluminium komposit.
Pelaksanaan aluminium kerja panel komposit
 Dibuat frame dan aluminium komposit panel dalam ukuran gambar kerja.
 Melampirkan thread untuk referensi pemasangan frame dan aluminium komposit panel.
 Pasang bingkai pemasangan ke daerah dengan baut penguat Dynabolt ..
 Pasang bingkai aluminium pada frame pemasangan.
 Cek kerataan dan kerangka aluminium kesikuan.
 Ganti panel aluminium komposit dalam bingkai aluminium dengan sekrup penguatan.
 Cek kerataan dan instalasi kesikuan panel aluminium komposit.
 Nat Perapihan antara panel aluminium komposit dengan sealant.
 Setelah pekerjaan selesai, bersih lembar pelindung biru pada panel aluminium komposit.
3. Tandon Air 1100 Ltr (Fiber)
Lanka – Langka :
1. Gunakan pompa sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan.

2. Pompa diletakkan ditempat yang mudah untuk diperiksa jika terjadi masalah.

3. Tempatkan pompa sedekat mungkin dengan sumber air, karena dengan memperkecil jarak
pipa hisap (suction) akan menambah daya pipa dorong (discharge).

4. Pemasangan pompa tidak boleh langsung atau dekat dengan outlet tangki.

5. Gunakan koneksi fleksibel untuk melindungi dinding tangki dari getaran pompa. Lihat
gambar

6. Pompa harus diikat (dibaut) kuat pada dudukan, untuk menghindari pergerakan dan
getaran pompa saat sedang beroperasi.

7. Kurangi jumlah tikungan dalam sambungan pipa untuk mencegah kebocoran dalam
instalasi pipa dan meminimalkan hambatan tenaga.

8. Pasang Saringan Pasir (strainer) untuk sumber air yang mudah terhisap kotoran.

4. Laporan dan Dokumentasi.


Dalam melaksanakan kegiatan membuat laporan harian dan laporan mingguan.Untuk
keperluan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan dilapangan dibuatlah buku harian.
Buku harian diisi dilapangan oleh pelaksana lapangan dan diketahui oleh pengawas,
mencatat seluruh rencana dan realisasi aktifitas pekerjaan sebagai bahan laporan harian.
Laporan berisi :
a. Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan.
b. Jenis dan kuantitas bahan dilapangan.
c. Jenis, kapasitas , jumlah dan kondisi peralatan dilapangan.
d. Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan.
e. Cuaca dan peristiwa alam lainya yang mempengaruhi pelaksanakan pekerjaan.
f. Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan.
g. Perubahan atau kemajuan disain gambar kerja dan realisasi pekerjaan dibandingkan
dengan rencana.
h. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.
i. Catatan lain yang dianggap perlu.
Dari laporan harian harus dapat diperoleh informasi sebab-sebab terjadinya
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, apakah disebabkan karena kerusakan peralatan,
penyediaan personil/bahan/peralatan terlambat, atau disebabkan keadaan cuaca buruk.
Laporan dibuat sekurang-kuranya dalam 3 rangkap Laporan mingguan terdiri dari
rangkuman laporan harian dan berisi hasil pekerjaan mingguan serta catatan yang dianggap
perlu.
Dokumentasi
a. Membuat dan menyerahkan foto-foto dokumentasi untuk laporan progres pekerjaan
pada lokasi yang ditentukan.
b. Minimum 3 (tiga) gambar yang harus diambil pada lokasi yang memperlihatkan
keadaan keadaan sebelum mulai pelaksanaan 0% , keadaan dalam tahap 50% dan keadaan
penyelesaiaan hasil akhir pelaksanaan 100%
c. Foto – foto pada tiap lokasi harus diambil dengan arah dan titik yang sama.
d. Foto – foto sebagaimana tersebut diatas mengunakan kamera digital, dicetak dan dipasang
dalam 3 rangkap dan data foto tersebut diatas disimpan dalam CD.
Program Pemeriksaan dan Penyerahan Lapangan.
a. Pada awal pelaksanaan Kontrak , setelah penerbitan SPMK, Pengawas bersama-
bersama dengan Peniliti Pelaksanaan Kontrak melaksanakan pemeriksaan Lapangan
bersama dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk
setiap rencana mata pembayaran guna menetapkan kuantitas awal.

b. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Selanjutnya


pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran harus dilakukan oleh
pengawas dan Panitia peniliti kontrak. Untuk menetapkan kuantitas pekerjaan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
c. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam berita acara serah terima lapangan yang
ditandatangani kedua belah Pihak.
5. Pek. Pembersihan akhir
Kami akan melakukan pembersihan setiap hari terhadap seluruh kotoran/sampah/potongan
kayu/adukan bekas dan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai dari lokasi proyek. Untuk itu
menempatkan tenaga kerja sebanyak yang diperlukan untuk melakukan pembersihan,
sehingga lokasi proyek dan lokasi kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapih. Kotoran
tersebut dikeluarkan dari proyek dan tidak boleh ditimbun didalam lokasi proyek. Pekerjaan
pembersihan dilakukan sampai penyerahan pertama. Sebelum dilakukan penyerahan pertama,
seluruh kaca, pelapis lantai dan dinding, halaman dan pekerjaan lainnya dalam keadaan bersih,
puing- puing/sampah dan bahan-bahan bangunan yang sudah tidak terpakai, dikeluarkan dari
proyek.Manajemen Konstruksi yang.
6. Serah Terima Pekerjaan Awal (PHO)
Serah terima pekerjaan awal (PHO) adalah serah terima yang dilakukan oleh Penyedia Jasa
ketika sudah selesai mengerjakan 100%. Syarat-syarat yang harus dilakukan adalah
Penyedia Jasa mengajukan surat permohonan pemeriksaan pekerjaan 100% yang sudah
disetujui oleh Pengawas dan PPTK (Pejabat Teknis yang ditunjuk oleh PPK) kepada PPK.
PPK akan membuat surat balasan untuk memeriksa pekerjaan baik di lapangan maupun
administrasi (dokumen-dokumen) pendukungnya dengan membentuk Tim Pemeriksa
tambahan atau cukup dengan petugas-petugas yang sudah ada. Setelah pekerjaan diperiksa,
PPK membuat surat hasil pemeriksaan pekerjaan yang biasa dituangkan dalam Berita Acara
Pemeriksaan dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Awal (PHO). Setelah semuanya
terpenuhi, Penyedia Jasa menagihkan pekerjaan 95%, sisanya 5% ditagihkan setelah masa
pemeliharaan selesai atau ditagihkan dengan mengganti jaminan pemeliharaan.
7. Masa Pemeliharaan
a. Masa pemeliharaan untuk setelah pekerjaan selesai 100 % (seratus persen), dan
Penyedia Jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pengguna Anggaran untuk
penyerahan pertama pekerjaan yang akan diperiksa oleh Tim Panitia Penerima Pekerjaan.
Apabila dilapangan terdapat kekurangan dan/cacat hasil pekerjaan, Penyedia Jasa wajib
menyelesaikan/memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai dengan ketentuan kontrak, maka
dibuat berita acara penyerahan pertama pekerjaan dan Penyedia Jasa harus
menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5 % (lima persen) dari Nilai Kontrak.
b. Penyedia Jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan yaitu 180
(seratus delapan puluh) hari kalender sehingga kondisi tetap berada seperti pada saat
Penyerahan Pertama Pekerjaan. Sudah selesai pada saat prosentase phisik pekerjaan 100
% (seratus persen) dan dilakukan serah terima pekerjaan selesai.
8. Serah Terima Pekerjaan Akhir (FHO)
Tahapan serah terima pekerjaan akhir (FHO) hampir sama dengan PHO, dimulai dari
surat serah terima pemeriksaan pekerjaan dari Kontraktor Pelaksana kepada PPK.
Lampiran-lampiran yang diserahkan antara lain berupa catatan-catatan, analisis, uji
lapangan, dan laboratorium paska pemeliharaan, dan prediksi hasil pekerjaan terhadap
umur rencana. Setelah diperiksa oleh para pihak, PPK membuat Berita Acara Serah
Terima Akhir (FHO).

Ampana, 17 Juli 2017


PT. SALSABILA PRAYA INDOTAMA

WAHYUDI YUSUF
Direktur

Anda mungkin juga menyukai