Anda di halaman 1dari 31

Rekayasa Keselamatan Jalan

Direkotrat Jenderal Bina Marga


REKAYASA KESELAMATAN JALAN

modifikasi/rekayasa lingkungan fisik jalan


dengan menggunakan proses-proses dan
teknik-teknik, dalam upaya mengurangi
resiko semua pengguna jalan.
Dalam mendesain, “Ahli Keselamatan Jalan” akan....

 mengingatkan

 menginformasikan

 memandu

 mengendalikan

 memaafkan
Proses utama rekayasa keselamatan jalan:
1. Proaktif 2. Reaktif
• Kecelakaan belum terjadi • Kecelakaan sudah terjadi
• Tujuan untuk mencegah • Tujuan untuk mengurangi
terjadinya kecelakaan jumlah atau keparahan
korban kecelakaan

Kegiatannya:
Kegiatannya:
1. Audit Keselamatan Jalan
1. Investigasi lokasi rawan
2. Inspeksi Keselamatan Jalan kecelakaan
3. Penilaian kelaikan fungsi jalan
AMANAT UU 38/2004, PP 34/2006, UU 22/2009

ROAD SAFETY LAIK FUNGSI


Jalan Baru Aspek Teknis
- Geometrik jalan
- Audit pada tahap
- Struktur perkerasan jalan
perencanaan dan - Struktur bangunan pelengkap SERTIFIKAT LAIK
pelaksanaan - Pemanfaatan bagian-bagian jalan FUNGSI
- Teknis perkerasan jalan INVESTMENT
PLAN
(berbasis
Jalan Eksisting keselamatan
jalan disamping
Perangkingan
- Penyusunan Aspek Dokumen Administrasi standard yang
pelayanan berlaku HDM IV)
rekomendasi jalan (star
perbaikan blackspot - Status jalan
rating) - Penetapan kelas dan kepemilikan
dan penanganan berdasarkan
- Inspeksi keselamatan tanah
SISTEM iRAP - Penetapan leger jalan
jalan
- Dokumen lingkungan
TAHAPAN PELAKSANAAN REKAYASA KESELAMATAN JALAN
Tahapan Rekayasa Keselamatan Jalan
Studi Kelayakan: cek dampak thd jarimgan jl
dan sekitar, standar desain, tipe simpang. dll

Desain Awal:cek geometrik, alinyemen,


layout simpang, visual deceit.

Desain Detail: cek clear zone, potensi


tabrakan, manajemen ll lt, rambu dan marka.

Pek. Konst: cek delineasi, manajemen ll lt,


lampu jalan, rambu, dll

Pra Operasi: cek potensi tabrakan, koreksi


rambu dan marka, pandangan pengguna.

Jl. Eksisting: cek potensi tabrakan di jalan.


AUDIT KESELAMATAN JALAN
5.6

Audit Keselamatan Jalan

“ Pemeriksaan formal dari suatu proyek


pembangunan jalan (pada semua
tahap) maupun jalan eksisting, yang
dilaksanakan oleh tim ahli independen
untuk melaporkan potensi tabrakan
dan kinerja keselamatan”
DASAR HUKUM
UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
Pasal 206 Ayat 1:
“Pengawasan terhadap pelaksanaan program Keamanan dan
Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan meliputi:
•Audit;
•inspeksi; dan
•pengamatan dan pemantauan.”

Pasal 206 Ayat 3:


•“Audit bidang Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
dilaksanakan oleh auditor independen yang ditentukan oleh
Pembina Lalu Lintas dan Angkutan Jalan”
Dasar Hukum

Permen PU No.19/2011 pasal 44 : Tahapan Perencanaa Teknis


Akhir meliputi antara lain Audit Keselamatan Jalan (AKJ)

Instruksi Presiden No.4 tahun 2013 tentang Program Dekade


Keselamatan Jalan
Permen PU No. 21 / 2010
terkait dengan Tugas dan Fungsi Audit Keselamatan Jalan

Pasal 115
“Dalam melaksanakan tugas, Balai Besar
Pelaksanaan Jalan Nasional
menyelenggarakan fungsi:
a....(s/d e)
f. Pelaksanaan audit keselamatan jalan

Pasal 159
“Dalam melaksanakan tugas, Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional
menyelenggarakan fungsi:
a....(s/d e)
f. Pelaksanaan audit keselamatan jalan

BBPJN / BPJN melalui Bidang Perencanaan / Seksi Perencanaan mempunyai tugas


melaksanakan Audit Keselamatan Jalan
(Pasal 122 dan Pasal 162 Ayat 2)
12
Permen PUPR No. 15 / 2015
terkait dengan Tugas dan Fungsi Audit Keselamatan Jalan

Pasal 369
Dalam melaksanakan tugas, Subdirektorat
Lingkungan dan Keselamatan Jalan
menyelenggarakan fungsi:
c. Penyiapan program audit keselamatan
jalan dan investigasi lokasi rawan
kecelakaan

Pasal 421 Dalam melaksanakan tugas, Direktorat


Preservasi Jalan melalui Subdirektorat
Pemantauan dan Evaluasi
menyelenggarakan fungsi:
b. Pembinaan pelaksanaan program audit
keselamatan dan pengaman pemanfaatan
jalan
13
PP 37/2017 tentang Jalan

Pasal 42
(1) Audit di bidang Jalan dilakukan pada:
a. jalan baru dan/atau jalan yang ditingkatkan; dan
b. jalan yang sudah beroperasi
(2) Audit Jalan baru dan/atau lama yang ditingkatkan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan pada tahap:
a. perencanaan
b. desain awal
c. desain rinci
d. konstruksi; dan
e. sebelum operasi
(3) Audit terhadap jalan yang sudah beroperasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b dilaksanakan sesuai kebutuhan
Panduan/Pedoman Pelaksanaan
Audit Keselamatan Jalan
 Pedoman Audit Keselamatan Jalan – Pd-T-17-2005-B
 Panduan Teknis Rekayasa Keselamatan Jalan (Inst. Dirjen BM 2012)

Pd.T-17-2005-
B
TAHAPAN PELAKSANAAN AKJ

1 • Dibentuk atas permintaan Pemberi


tugas/Pemilik Proyek.
Pembentukan Tim Audit • Tim Audit harus independen (tidak
terkait dengan proyek yang akan
diaudit)

2 Penyediaan Data dan


Pemilik Proyek/Perencana
menyerahkan data awal berupa DED,
Dokumen Rencana, as build drawing,
Informasi dll untuk dipelajari/direview oleh Tim
AKJ

3 Tim AKJ melakukan review awal


terhadap data yang ada untuk melihat
Review Data dan Informasi potensi permasalahan yang ada untuk
diverifikasi dilapangan melalui survei
TAHAPAN PELAKSANAAN AKJ

4 • Rapat diikuti oleh semua pihak yang


terkait
Rapat Pendahuluan • Rapat membahas hasil temuan awal
Tim AKJ berdasarkan data yang ada,
dan rencana pelaksanaan AKJ

5 • Dilaksanakan oleh Tim AKJ


• Survei dilaksanakan pada kondisi
Survei Lapangan siang dan malam hari jika dianggap
perlu

Rapat pembahasan hasil survei


6 lapangan dilakukan untuk membahas
hasil temuan pada saat survei
Pembahasan hasil Survei lapangan. Jika tidak memungkinkan,
Lapangan rapat ini bisa saja tidak dilaksanakan,
dimana hasil temuannya akan dibahas
di rapat penutupan
TAHAPAN PELAKSANAAN AKJ
• suatu permasalahan bisa saja
7 diberikan lebih dari 1 rekomendasi.
• Setiap permasalahan diberikan
Penyusunan Laporan AKJ tingkat resiko untuk memberikan
pertimbangan bagi pemilik proyek jika
akan memprioritaskan penanganan

• Rapat penutupan untuk


8 Rapat Penutupan dan
menyampaikan permasalahan dan
rekomendasi hasil AKJ dan diikuti
Penyampaian Laporan AKJ oleh semua pihak terkait

• Setelah rapat, Tim AKJ memberikan


laporan kepada pemilik proyek.

9 • Pemilik proyek mempunyai hak untuk


tidak melaksanakan rekomendasi dari
Respon terhadap laporan AKJ Tim AKJ karena proyek merupakan
tanggung jawab pemilik proyek. Tim
AKJ hanya membantu menemukan
permasalahan dan memberikan
Implementasi rekomendasi
PROGRES PELAKSANAAN AKJ DITJEN
BINA MARGA

Jumlah Lokasi Yang Telah Di Audit


Setiap Tahun
40
34
35
30 Jumlah Lokasi Yang Telah Di
Audit
25
20
15
15
13 Total Jumlah Lokasi Yang Telah Di
10
10 8 Audit
5
5 90 85
0 80 75
2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tahun
70 62
60
50 47
Jumlah Lokasi Yang
40 Telah Di Audit
30
20 13
8
10
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tahun
INVESTIGASI
LOKASI RAWAN KECELAKAAN
Dasar Hukum
1. UU 22 /2009 Pasal 24: Penyelenggara Jalan wajib segera dan
patut untuk memperbaiki Jalan yang rusak yang dapat
mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas.

2. Instruksi Presiden No.4 tahun 2013 tentang Program Dekade


Keselamatan Jalan
Panduan/Pedoman Pelaksanaan
Investigasi Lokasi Rawan Kecelakaan
 Panduan Teknis Rekayasa Keselamatan Jalan (Inst. Dirjen BM 2012)
TAHAPAN PELAKSANAAN
1 • Kecelakaan terjadi
• Suatu lokasi disebut Lokasi Rawan
Terjadi Kecelakaan Kecelakaan jika frekuensi kejadian
sering terjadi dan tingkat fatalitasnya
tinggi.

2
• Dibentuk atas permintaan atau reaktif
Pembentukan Tim Investigasi terhadap laporan yang diterima.

3 Tim berkoordinasi dengan Kepolisian


setempat untuk mendapatkan data
Mengumpulkan Data dan
kecelakaan berupa jenis tabrakan,
Informasi tingkat keparahan, kendaraan terlibat,
waktu kejadian, cuaca, dll
TAHAPAN PELAKSANAAN

4 Menganalisis Data
• Membuat Matriks Tabrakan
• Membuat Diagram Tabrakan
• Membuat Hipotesa awal terkait
Kecelakaan penyebab kecelakaan dan
rekomendasinya

• Survei dilaksanakan pada kondisi


5 siang dan malam hari jika dianggap
perlu
Survei Lapangan • infromasi terkait lokasi dan
kecelakaan dapat diperoleh juga dari
masyarakat sekitar

6
Penyusunan Laporan dan • Rekomendasi yang diberikan harus
Rekomendasi sesuai dengan permasalahannya

Implementasi
Investigasi Lokasi Rawan Kecelakaan
Jumlah Lokasi Blackspot Yang Telah
Diinvestigasi per Tahun dari Tahun
2009-2014
100
86 Jumlah Lokasi Blacspot
80 Yang Telah Diinvestigasi

60 54 51
36
40

20 13 13

0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Total Jumlah Lokasi Blackspot Yang
Telah Diinvestigasi Tahun 2009-2014
300
253
Jumlah Lokasi Blacspot Yang 240
250
Telah Diinvestigasi
189
200
153
150

100 67
50
13
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
UJI LAIK FUNGSI JALAN
Dasar Hukum
1. UU 22 /2009 Pasal 22 Jalan yang dioperasikan harus
memenuhi persyaratan laik fungsi Jalan secara teknis dan
administratif Penyelenggara Jalan wajib melaksanakan uji
kelaikan fungsi Jalan sebelum pengoperasian Jalan
2. UU RI No. 38/2004 Pasal 30 (a) Pengoperasian jalan umum
dilakukan setelah dinyatakan memenuhi persyaratan laik
fungsi secara teknis dan administratif
3. PP RI No. 34/2006 Pasal 102 Jalan umum dioperasikan setelah
ditetapkan memenuhi persyaratan laik fungsi jalan umum
secara teknis dan administrtaif sesuai dengan pedoman yang
ditetapkan oleh Menteri dan menteri terkait;
4. Permen PU No.11 / 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Persyaratan Laik Funsgi Jalan
Panduan/Petunjuk Pelaksanaan ULFJ
1. Dapat menjadi pegangan bagi Penyelenggara Jalan
Nasional, Provinsi, Kota, dan Kabupaten.

2. Menjelaskan cara pengujian, proses sertifikasi, penetapan


kelaikan fungsi jalan, pemetaan kinerja kelaikan fungsi jalan,
pelaporan, publikasi, pemenuhan rekomendasi, serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kelaikan fungsi jalan.

3. Menjelaskan cara menilai komponen-komponen jalan dan


menilai dokumen penyelenggaraan jalan sebagaimana
dipersyaratkan pada kelaikan fungsi jalan.

4. Menjadi pegangan bagi Tim Uji Laik Fungsi Jalan (dari


unsur Penyelenggara Jalan, unsur Perhubungan, dan
Kepolisian RI)

5. Telah mengakomodir keselamatan untuk penyandang


cacat, pengguna kursi roda, dan pengguna jalan
berkebutuhan khusus. Selain itu, fokus pemeriksaan juga
telah mempertimbangkan keselamatan pengguna jalan
dan satwa apabila ditemukan satwa yang melintas badan
jalan.
28
Prosedur Pelaksanaan
Kelaikan Fungsi Jalan Secara Umum
Hasil Uji Laik Fungsi Jalan Nasional
700
616 Total Ruas Jalan Nasional
600
Sudah Diuji laik fungsi
530
Sudah Bersetifikat
500

400 362 362

296 296 281


300 281 281
243 243
229 243
211 211
200 185 184 171
135
94 94 101
100 86 75
47 67 65 56 56
38
5 6 10
0
BBPJN I BBPJN II BBPJN III BBPJN IV BBPJN V BBPJN VI BBPJN VII BPJN VIII BPJN IX BBPJN X BPJN XI

3000 2751
2496
2500

2000

1500
Jumlah Ruas Jalan
Nasional
913
1000 Sudah Diuji Laik Fungsi
500
Sudah Bersertifikat
0

Jalan Nasional
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai