Ternyata
alat ukur
ambang
lebar sangat
efektif.
c 1
Q C b y m 2 2g H y 0,5
d c c c
yc = kedalaman air pada bagian pengontrol
m = kemiringan samping pada bagian pengontrol, (1: m). 9
Mencari kecepatan
datang Cv.
A* b xh ; A b y m2 y 2
c 1 1 1 1 1
A*
C bisa dihitung Cv dapat dicari dari Gambar di atas.
d A
1
L = panjang mercu, m.
yc = kedalaman air pada bagian pengontrol.
H1 = tinggi energi di hulu.
h1 = kedalaman air hulu terhadap ambang bangunan ukur.
Besaran debit diklasifikasi dengan perbandingan :
Qmaks
Q min
a b c
Alat ukur ini dipasang tegak lurus pada arah aliran,
dan sisi depan dari ambang dibulatkan.
2/3
Q
H
1,71 b
2
H H
1 3
22
Contoh : Bangunan Pengambilan Saluran
DATA-DATA
Primer (Pintu & Alat Ukur Romijn).
Bangunan pengambilan saluran primer dilengkapi
dengan pintu untuk mencegah agar selama
pembilasan, air tidak mengalir kembali dari saluran
primer & mencegah masuknya air pembilas yang
mengandung sedimen kedalam saluran.
Bang. pengambilan yang digunakan adalah pintu
Romijn dengan Qp = 3,7 m3/det = 3700 lt/det.
Elevasi muka air di saluran primer = +253,817 m.
Dengan menggunakan tabel 6.1 maka dapat dipilih
tipe dari pintu Romijn yang sesuai dengan debit
maksimum pada saluran (Qp).
Dari debit sebesar 3700 lt/det maka dipilih pintu
Romijn tipe V dengan jumlah 5 buah pintu.
Debit maksimal tiap pintu 750 liter/detik.
Debit total pintu 3750 liter/detik
Lebar Tiap Pintu = 1,25 m
Lebar total = 6,25 m.
h maks = 0,5 m.
Varian = V = 0,18 * h maks = 0,18 *0,50 = 0,09 m
H = 1,15 + V
= 1,15 + 0,09 =1,24 m
Z = 0,11 m (kehilangan energi).
Elevasi Muka Air di Saluran Kantong Lumpur :
Elevasi muka air di saluran primer = +253,817 m
Kehilangan energi z = 0,11 m
Elevasi Muka Air di kantong lumpur = +253,927 m.
Q C bw 2 g (h w)
d 1
Q = debit, m/dt ; Cd = koefisien debit = 0,94
b = lebar bukaan, m ; w = bukaan pintu, m (w 0,63 h1).
h1 = tinggi air di atas ambang.
Z=h
H=h1
1 0,620 0,167
2 0,218 0,386
3 0,140 0,495 Ymax=Wmax
Ymin=Wmin
4 0,100 0,575
5 0,080 0,620
6 0,065 0,665
7 0,055 0,690
8 0,049 0,715
Dimensi ditetapkan dari perhitungan hidrolis.
9 0,044 0,735
Untuk tembok sayap minimum 0,30m.
10 0,040 0,750
Stabilitas diperhitungkan terhadap
tekanan hidrostatis pada saat pintu
tertutup penuh.
36
Lengkung Debit
Rumus Pintu Cump de Gruyter
37
4. Alat Ukur Cipoletti
Perencanaan hidrolis :
Q 2/3C C 2g bh3/2
d v 1
Q = debit m/dt ; Cd = koefisien debit 0,63
Cv = koefisien kecepatan datang dari Gambar 2.3 ambang lebar.
h1 = tinggi energi di hulu, m, lihat Gambar A1.1 di atas.
b = lebar mercu pada bagian pengontrol, lihat Gambar A1.1. 41
Kapasitas maksimum pengukuran 2160 l/dt dengan lebar
alat ukur = 2,50 m.
Kapasitas pengukuran tergantung dari lebar alat ukur (b)
dengan ketentuan dalamnya air h b/2.
Maksimum h = 0,60 m dan minimum h = 0,06 m.
Muka air di hulu dihitung dari puncak alat ukur h = 0,60 m.
Muka air di hilir 6 cm di bawah ambang alat ukur.
Kapasitas aliran dengan variasi lebar alat ukur (b), dalam
nya air (h) dapat dilihat pd. tabel Alat Ukur Cipoletti.
43
Bangunan Ukur Cipoletti
5. PIPA SADAP SEDERHANA
Bentuk Hidrolis :
Pengaliran dalam keadaan sempurna dengan
perbandingan kedalaman air Hb/Ha 0,70.
Kapasitas aliran tergantung dari tipe alat ukur dan
masing-masing tipe mempunyai variasi kedalaman air
(Ha) maksimum dan minimum untuk mendapatkan
pengaliran sempurna dengan Hb/Ha 0,70.
Keuntungan Alat Ukur Parshall adalah :
1. Mampu mengukur debit pd tinggi tekanan yg kecil.
2. Dapat membersihkan sendiri terhadap endapan
yang terjadi di depan alat ukur karena kecepatan
pada leher alat ukur & bentuk geometrinya.
3. Tidak mudah diubah-ubah oleh petani dengan
tujuan untuk pembagian air yang tidak adil.
50
a. KARAKTERISTIK & DIMENSI DEBIT ALAT UKUR PARSHAL
Tipe Lebar Leher Variasi Dalam air Ha Variasi Debit m3/det Persamaan
W=b Max Min,m Max Min Q CA 2gz
A 2/3 A B C D E L G M N P
0,621 0,414 0,610 0,394 0,397 0,610 0,305 0,610 0,305 0,114 0,902
0,879 0,587 0,864 0,381 0,575 0,762 0,305 0,757 0,305 0,114 1,080
1,372 0,914 1,348 0,610 0,845 0,914 0,610 0,914 0,381 0,229 1,492
1,523 1,016 1,495 0,914 1,205 0,914 0,610 0,914 0,381 0,229 1,854
1,676 1,118 1,645 1,219 1,572 0,914 0,610 0,914 0,381 0,229 2,222
1,829 1,219 1,794 1,524 1,937 0,914 0,610 0,914 0,457 0,229 2,711
1,981 1,321 1,943 1,829 2,302 0,914 0,610 0,914 0,457 0,229 3,080
2,134 1,422 2,092 2,134 2,667 0,914 0,610 0,914 0,457 0,229 3,442
2,285 1,524 2,242 2,438 3,032 0,914 0,610 0,914 0,457 0,229 3,810
2,468 1,626 2,391 2,743 3,397 0,914 0,610 0,914 0,457 0,229 4,272
52
7. Alat Ukur Orifice Constant Head
Alat ukur ini dipakai
untuk penyadapan air
untuk areal yang
relatif kecil. Kapasitas penyadapan ditentukan
atas pembukaan pintu penyadapan
Penempatannya (pintu di hulu kolam) dan
diperhitungkan membuat perbedaan muka air (z)
terhadap keadaan konstan melalui penyetelan pintu
geografi dan ekonomis di hilir kolam.
Dipasang tegak lurus Alat ukur ini dibatasi utk :
terhadap saluran yang
di sadap. Q 0,6 m3/dt z = 0,06 m
0,6 < Q 1,5 m3/dt z = 0,12 m
Pengalirannya adalah
pengaliran lewat
lubang.
Alat ukur Orifice Constant Head terdiri dari :
1. Kolam penenang muka air dengan dibatasi oleh dua
pintu pengatur muka air. Pintu penyadapan di hulu
kolam dan pintu pengeluaran di hilirnya, yaitu di
depan pipa. Perbedaan muka air di saluran yang di
sadap dan kolam dapat dibuat konstan dengan
penyetelan kedua pintu tersebut di atas.
2. Gorong-gorong pembawa di hilir kolam.
3. Ambang (sill) di hilir gorong-gorong pembawa yang
berfungsi untuk mengontrol muka air di bagian
dalam kolam.
Qh 2
2gh
9. Alat Ukur Rechbock
59
Contoh bangunan pengukur air dengan Rechbock
STOP
SEE YOU NEXT WEEK
GOULBURN WEIR