Disusun Oleh:
Sekar Kartika
(4521041001)
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
2022
Alat Ukur Romijn
Pintu Romijn adalah alat ukur ambang lebar yang bisa digerakkan untuk
mengatur dan mengukur debit di dalam jaringan saluran irigasi. Supaya dapat
bergerak, mercunya dibuat dari plat baja dan dipasang di atas pintu sorong.
b. Perencanaan Hidrolis
Dari segi hidrolis, pintu Romijn dengan mercu horisontal dan peralihan
penyempitan lingkaran tunggal adalah serupa dengan alat ukur ambang
lebar :
𝟐 𝟐
Q = CdCv √ 𝒈 bch11.5
𝟑 𝟑
Dimana :
Q = debit, m3/dt
Cd = koefisian debit
Cv = koefisien kecepatan sedang
g = percepatan gravitasi, m/det2 (~9.8)
bc = lebar meja, m
h1 = tinggi energi hulu di atas meja, m
Cd = 0.93 + 0.10 H1/L
Sketsa isometris Alat Ukur Romijn
Dengan
𝒉𝟏 + 𝒙 𝟐
𝟏
H1 =
𝟐𝒈
Dimana :
H1 = tinggi energi diatas meja, m
v1 = kecepatan dihulu alat ukur, m/det
Dimensi alat ukur Romijn dengan pintu bawah
Koefisien kecepatan datang Cv dipakai untuk mengoreksi penggunaan h1
dan bukan H1 didalam persamaan tinggi energi-debit.
d. Papan Duga
Untuk pengukuran debit secara sederhana, ada tiga papan duga yang harus
dipasang, yaitu :
Papan duga muka air disaluran
Skala sentimeter yang dipasang pada kerangka bangunan
Skala liter yang ikut bergerak dengan meja pintu Romijn.
Skala sentimeter dan liter dipasang pada posisi sedemikian rupa sehingga
pada waktu bagian atas meja berada pada ketinggian yang sama dengan
muka air di saluran (dan oleh sebab itu debit di atas meja nol), titik nol
pada skala liter memberikan bacaan pada skala sentimeter yang sesuai
dengan bacaan muka air pada papan duga di saluran.
e. Karakteristik
a. Kalau alat ukur romijn di buat dengan mercu datar dan peralihan
penyempitan, tabel debitnya sudah ada dengan kesalahan kurang
dari 3%.
b. Dengan debit yang masuk dapat di ukur dan diatur dengan satu
bangunan.
c. Kehilangan tinggi energi yang diperlukan untuk aliran moduler
adalah di atas 33% dari tinggi energi hulu di ukur dari puncak mercu,
yang relatif kecil.
d. Karena alat ukur Romijn ini bisa disebut “berambang lebar”, maka
sudah ada teori hidrolika untuk merencanakan bangunan tersebut.
e. Alat ukur Romijn ini dengan pintu bawah bisa dieksploitasi oleh
orang yang tak berwenang, yaitu melewatkan air lebih benyak dari
yang diijinkan dengan cara mengangkat pintu bawah lebih tinggi
lagi.