Anda di halaman 1dari 50

SEX EDUCATION STRATEGI PENGENDALIAN KESEHATAN

REPRODUKSI, PERNIKAHAN DINI DAN STUNTING

Disampaikan pada Upacara Pengukuhan Guru Besar


di depan Rapat Senat Terbuka Luar Biasa
Universitas Negeri Makassar

Prof. Dr. Andi Asmawati Azis, M.Si.


Guru Besar dalam bidang Ilmu Biologi Reproduksi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar

1
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian,
air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu
yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya
makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang
paling baik”.
Q.S. Al-Mu’minun ayat 12-14.

Dedicated to my parents, husband, son and daughter:


H.Andi Abdul Azis Mappasissi (Alm) & Hj.Andi Sutra Abdullah (Almh)
H. Andi Mangumpara Balla (Alm) & H. Andi Mukmin Patonroi (Almh)
Ir. H. Andi Panggeleng, MM., IPM, ASEAN Eng
Andi Miftah Farid Panggeleng, S.KM., M.KM
dr. Andi Asri Ainun Panggeleng, S.Ked.

2
Bismillahi Rahmani Rahim

Yang senatiasa saya hormati dan banggakan,


Rektor Universitas Negeri Makassar Bapak Prof. Dr. Ir. H.
Husain Syam M.TP., IPU., ASEAN Eng.
Yang saya hormati:
Ketua, Sekretaris dan Anggota Senat Universitas Negeri
Makassar,
Ketua, Sekretaris dan Anggota Majelis Guru Besar Universitas
Negeri Makassar
Para Wakil Rektor dalam lingkup Universitas Negeri Makassar
Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar
Para Dekan dan Wakil Dekan Fakultas dalam lingkup Universitas
Negeri Makassar
Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasarjana Universitas
Negeri Makassar
Para Ketua dan Sekretaris Lembaga dalam lingkup Universitas
Negeri Makassar
Para Kepala Pusat dalam lingkup Universitas Negeri Makassar
Para Ketua dan Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi dalam
lingkup Universitas Negeri Makassar
Para Dosen, Teman Sejawat dan Civitas Academika Universitas
Negeri Makassar
Para Tamu Undangan, serta Hadirin yang saya muliakan.

3
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah


Subhanahuwata’ala, Tuhan penguasa semesta alam, atas berkat
dan inayah-Nya sehingga pada hari yang berbahagia ini, saya
dapat berdiri di mimbar akademik yang penuh kehormatan guna
menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar dalam
bidang ilmu Biologi Reproduksi pada Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.
Shalawat dan Salam kita kirimkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW., sebagai suri tauladan umat manusia di muka
bumi ini.

Bapak Rektor, Ketua Senat. Majelis Guru Besar Universitas


Negeri Makassar, Hadirin yang saya muliakan
Dalam sidang yang mulia ini, perkenankanlah saya dengan
segala kerendahan hati menyampaikan Pidato Pengukuhan Guru
Besar saya yang berjudul:

SEX EDUCATION STRATEGI PENGENDALIAN


KESEHATAN REPRODUKSI, PERNIKAHAN DINI DAN
STUNTING

Tema yang saya angkat dalam pidato pengukuhan ini berangkat


dari permasalahan kesehatan reproduksi meliputi anak remaja dan
Pasangan Usia Subur (PUS) yang saat ini menjadi banyak

4
diperbincangkan. Permasalahan remaja mencakup banyak aspek,
diantaranya perilaku seksual, hubungan dengan teman,
pengetahuan mengenai seks, dan pernikahan dini. Oleh karena itu,
diperlukan pendidikan yang benar mengenai pengetahuan
kesehatan reproduksi, sehingga mereka tidak mengambil langkah
salah dan merugikan dirinya. Kesehatan reproduksi penting bagi
remaja dan PUS untuk membangun generasi muda yang
berkualitas. Dalam Sustainable Development Goals (SDGs)
program kesehatan reproduksi berada pada poin ke-3 yaitu “Pada
tahun 2030, menjamin akses universal terhadap layanan kesehatan
seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, informasi,
pendidikan, dan integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi
dan program nasional.” Hal ini menunjukkan bahwa negara
bertanggung jawab untuk menjamin kehidupan yang sehat dan
peningkatan kesejahteraan pada penduduk semua usia.

Pendahuluan
Bapak Rektor, dan Hadirin yang saya muliakan

Salah satu ciri mahluk hidup adalah melakukan reproduksi


untuk mempertahankan spesiesnya. Reproduksi adalah proses
biologis suatu individu untuk menghasilkan generasi baru.
Generasi yang baru hendaknya lebih sehat, lebih berkualitas dari
segi fisik maupun intelektual. Harapan akan generasi baru yang
akan menjadi pemimpin masa depan dimulai dari orang tua yang
memiliki kesehatan reproduksi yang baik pula.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan fisik mental dan sosial
yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi
serta prosesnya (WHO), Depeks RI. Kebijakan nasional

5
kesehatan reproduksi di Indonesia menetapkan bahwa ada 5
program terkait: kesehatan ibu dan anak, program keluarga
berencana, program kesehatan reproduksi Remaja, pencegahan
dan penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMS).
Pendidikan dan pendampingan bagi remaja dalam
merawat kesehatan reproduksi dan seksualitas harus terpercaya
dan komprehensif, yaitu harus lengkap, disampaikan
berkesinambungan dan ditujukan untuk mendukung remaja dalam
mengembangkan aspek keterampilan hidup, sikap positif pada
dirinya. Jumlah remaja hampir sepertiga jumlah penduduk
Indonesia merupakan modal untuk menciptakan generasi penerus
yang berkualitas untuk membangun bangsa.

Permasalahan Kesehatan Reproduksi yang terjadi


Bapak Rektor, dan Hadirin yang saya hormati

Indonesia pada tahun 2020 - 2030 diprediksi akan


mendapatkan bonus demografi. Dimana kondisi penduduk berusia
produktif yaitu usia remaja sangat besar dibandingkan usia anak-
anak dan usia lanjut. Remaja jadi penentu untuk menikmati bonus
demografi jika menjadi sumber daya manusia yang berkualitas
dan terjadi sebaliknya maka bonus demografi tidak akan
sepenuhnya dinikmati (Lembaga Demografi Feb UI, 2017). Isu
kesehatan reproduksi menjadi penting bagi pembangunan nasional
mengingat besarnya populasi penduduk remaja tersebut dan
dampak jangka panjang yang dapat ditimbulkan dari persoalan
kesehatan reproduksi. Sementara, penduduk remaja saat ini rentan
terhadap masalah kesehatan reproduksi, seperti pernikahan dini,
pengetahuan kesehatan reproduksi dan seksual yang rendah,
kehamilan di usia muda, kehamilan tidak diinginkan, penyakit

6
menular seksual seperti HIV dan AIDS, aborsi yang tidak aman,
maupun kekerasan berbasis gender. Beberapa permasalahan
kesehatan reproduksi yang terjadi pada seluruh kelompok umur
antara lain:
1. Permasalahan pada anak SD usia 6-12 tahun, beberapa yang
mendapat perlakuan pelecehan seksual dari sekitarnya tanpa
disadari. Banyak anak perempuan menghadapi masa awal
perkembangan reproduksi (pubertas) tanpa pengetahuan awal
dari kedua orang tuanya, cerita anak perempuan berteriak di
kamar mandi ketika pertama kali melihat underware ada
bercak merah, waktu itu baru orang tua sadar bahwa gadis
kecilnya sudah memasuki masa pubertas, dengan sigap orang
tua memberi tahu bahwa sekarang sudah pubertas, pakai
pembalut, auratnya tidak boleh terlihat oleh yang bukan
muhrim, wajib melaksanakan shalat, kalau berbuat salah
dosanya sudah ditanggung sendiri, dll. Informasi yang
didapatkan anak sangat terbatas, bahkan masih ada keluarga
yang cenderung menakut-nakuti anak bahwa menstuasi
pertama kali kalau ketahuan oleh ibu, ibunya bisa meninggal.
Dapat dibayangkan kemana tempat anak perempuan berbagi
kekhawatiran, ketakutan mengenai hal yang baru dialami.
Ketika pertama kali perubahan dalam dirinya (haid pertama)
terjadi di sekolah mereka akan dibuli oleh teman-teman laki-
laki, sedangkan untuk anak laki-laki jarang ada menerima
informasi dari keluarga tentang perubahan sistem
reproduksinya.
Masalah untuk anak laki-laki ketika di lingkungan, di tempat
bermain, di sekolah, ada kemungkian anak laki-laki yang
pernah disodomi, ini menjadi trauma atau menjadi pelaku
yang menghasilkan korban berikutnya.

7
2. Remaja, usia remaja sangat rentan dengan problema yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi, resiko kehamilan
yang tidak dikehendaki, risiko infeksi penyakit menular
seksual (PMS), HIV AIDS, aborsi dan kekerasan seksual.
Jenis kelamin berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi
remaja, wanita menerima risiko lebih tinggi dari pada laki-laki
baik secara biologis maupun secara sosial budaya. Wanita
yang hamil tanpa rencana/pranikah memungkinkan adanya
usaha aborsi tidak aman, beresiko mengidap infeksi dan
pendarahan yang mengancam jiwanya. Sementara anak laki-
laki masih dapat lepas dari tanggung jawab, resiko aborsi, aib
keluarga, gunjingan masyarakat, budaya, dan betapa murka
dan malu tomasiri’na. Walaupun dimata agama Islam perilaku
seks bebas keduanya berdosa besar, keduanya harus dihukum
cambuk, bahkan kalau penyelewengan seksual terjadi diantara
orang yang sudah menikah maka berlaku hukum rajam.

Wardhani & Oktarina (2019) melakukan penelitian terkait


tingkat perilaku aborsi di Indonesia, di 10 kota besar dan 6
kabupaten di Indonesia menemukan bahwa insiden aborsi lebih
tinggi di perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Setiap
tahun lebih dari dua juta kasus aborsi terjadi, lebih dari satu juta
kasus atau 53% terjadi di perkotaan. Ada 73% kasus aborsi di
perkotaan yang dilakukan oleh ahli kebidanan, bidan, rumah
bersalin, dan klinik keluarga berencana. Di daerah pedesaan,
dukun mempunyai peran yang dominan dalam memberikan
pelayanan aborsi, kasus aborsi yang ditangani mencapai 84%.
Klien terbanyak berada di kisaran usia 20-29 tahun. Di perkotaan
sekitar 45,4%, sedangkan di pedesaan 51,5%.

8
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ridwan dkk (2016)
bahwa Kejadian Abortus Provokatus Kriminalis di Kabupaten
Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan pada 10 informan pelaku
aborsi provokatus kriminalis dengan status 5 orang belum
menikah dan semua informan menjawab bahwa pasangannya
tidak menggunakan kondom saat berhubungan intim. Dari 10
informan 4 orang mendapat reaksi marah dari keluarga saat
mengetahui informan hamil, 6 orang informan merahasiakan dari
keluarganya.

Subjek yang melakukan aborsi disebabkan oleh faktor


internal dan eksternal. Faktor internal meliputi rasa cemas, takut
membiayai anak yang kelak dilahirkan, dan takut karena telah
membawa aib bagi keluarga pelaku aborsi yang belum menikah.
Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi subjek melakukan
aborsi adalah adanya desakan dari keluarga atau teman yang
mendorong untuk melakukan tindakan aborsi dan adanya dukun
yang bersedia membantu melakukan aborsi.

3. Masalah pada orang Dewasa Pasangan Usia Subur (PUS)


Masalah kesehatan reproduksi pada PUS, ada sekitar 10%
dari PUS yang steril (tidak memiliki anak) atau belum berhasil
memiliki anak. Berbagai upaya yang dapat dilakukan baik secara
alamiah maupun secara modern dengan program bayi tabung yang
semakin berkembang dengan angka keberhasilan yang lebih
tinggi, sayangnya upaya pemilihan program bayi tabung
seringkali sudah terlambat sehingga tidak membuahkan hasil yang
diharapkan.
Tingkat keberhasilan bayi tabung di Indonesia berada di
angka 35-42% diberbagai pusat In Vintro Fertilization (IVF) di

9
dunia (Putri dkk, 2021). Dari 6.092 siklus baru (fresh), angka
keberhasilannya 28% atau 1.701 siklus. Tingkat keberhasilan IVF
pada 350 pasien diantaranyya telah berhasil 101 bayi telah lahir
dengan tingkat keberhasilan 34.3% pada tahun 2021. Sementara
untuk prosedur Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) sperma
disuntikkan langsung kedalam sel telur keberhasilannya 59.32%,
dan metode konvensional 53.41%. Adanya program bayi tabung
ini memunculkan harapan bagi pasangan infertil untuk
memiliki keturunan sehingga secara tidak langsung masalah
infertilitas yang mereka hadapi dapat teratasi (Wulaningsih,
2021).
Kadir (2023), melaporkan bahwa Sulawesi Selatan
khususnya di Kota Makassar telah menangani 320 pasangan
program bayi tabung pada tahun 2022. Jumlah pasangan program
bayi tabung diprediksi akan semakin besar dengan hadirnya
terobosan teknologi modern meliputi program
Inseminasi Intrauterin (IUI), IVF dengan Intra-Cytoplasmic
Sperm Injection (ICSI) dan Intracytoplasmic morphologically
selected sperm injection (IMSI), analisis kromosom modern
dengan teknologi Preimplantation Genetic Testing For
Aneuploidies (PGT-A), time-lapse incubator, teknologi
Endometrial Receptivity Analysis (ERA), Tindakan MicroRNA-
Based Endometrial Receptivity Analysis (MIRA), untuk embrio
transfer yang optimal sebagai upaya keberhasilan program bayi
tabung. Teknologi ini merupakan satu-satunya di Sulawesi,
Kalimantan, Maluku serta Papua dengan tingkat keberhasilan
lebih tinggi yaitu sebesar 47-48%.
Masalah PUS lainnya adalah jumlah anak yang terus
bertambah, pasangan tidak mengatur dan merencanakan

10
kehamilan yang diinginkan. Tidak berencana hamil tetapi tidak
ada upaya untuk menghindari kehamilan. Kehamilan tidak
diinginkan (unwanted pregnancy) dan kehamilan tidak tepat
waktu (mistimed pregnancy) dapat dikategorikan sebagai kasus
unmet need. Menurut Anggraini dkk (2018), menunjukkan bahwa
mayoritas kehamilan tidak diinginkan terjadi pada usia 40-49
tahun (36,9%). Studi tentang unmet need juga dilakukan oleh
Prihastutik & Djutaharta (2004) pada wanita menikah usia 15–49
tahun ditemukan bahwa 50% wanita menikah di Indonesia
menginginkan untuk tidak mempunyai anak lagi.
Hadirin yang saya muliakan,
Sebagian besar remaja melakukan seks bebas karena adanya
transaksional yang mengacu pada hubungan seksual
nonkomersial, nonmarital yang dimotivasi oleh asumsi implisit
bahwa seks akan ditukar dengan dukungan materi atau
keuntungan lain (Stoebenau et al., 2016). Hasil Survei Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) terlihat bahwa wanita dan laki-laki
yang tahu tentang masa subur hanya 33-37%. Sebanyak 81%
remaja wanita dan 84% remaja laki-laki telah berpacaran dan
sekitar 44% remaja laki-laki dan wanita mulai berpacaran pada
umur 15-17 tahun. Kebanyakan remaja berpegangan tangan, cium
bibir dan meraba/ diraba saat berpacaran, dimana aktivitas ini
mengarah kepada perilaku seksual (Ayu et al., 2020).
Masih banyak masalah kesehatan reproduksi remaja yang
belum terungkap. Banyak orang yang menganggap bahwa
membicarakan atau berbagi informasi mengenai kesehatan
reproduksi remaja adalah hal yang tabu dan tidak pantas, bahkan
dari orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya yang memegang

11
posisi kunci. Hal ini sejalan dengan fenomena yang jarang
diakui di masyarakat, banyak remaja yang merasa malu untuk
membicarakan hal yang mereka anggap tabu dengan orang tua
mereka sehingga salah satu dampak yang timbul adalah semakin
tingginya angka pernikahan dini sehingga meningkatnya penyakit
yang diakibatkan karena kurangnya edukasi pada remaja dan
orang tua (Basri et al., 2021).
Berdasarkan data yang telah disampaikan salah satu upaya
yang dapat dilakukan yaitu perencanaan dan pengaturan
kehamilan melalui Program Keluarga Berencana yang telah
menyediakan kontrasepsi modern berupa bahan dan alat
kontrasepsi seperti kondom laki-laki, kondom wanita, spiral, dan
bahan kontrasepsi berupa hormon reproduksi yang dikemas dalam
bentuk pil KB, Suntik KB, implan.
Untuk mengatasi beberapa masalah KB Modern seperti
khawatir efek samping seperti berat badan naik, frigid (dingin
secara seksual), harga yang tidak terjangkau, layanan yang
memerlukan tenaga kesehatan yang terampil, kurang melibatkan
partisipasi suami maka PUS menjadi un intended (tidak berencana
hamil tetapi tidak melakukan upaya apapun untuk mencegah
kehamilan di Indonesia sebanyak 8%, dengan prevalensi tertinggi
terdapat di provinsi Sulawesi Tengah (11,9%) dan terendah
di Papua (2.9%), (Anggraini dkk 2018). Beberapa upaya yang
dapat dilakukan untuk penundaan kehamilan dan pengaturan jarak
kehamilan dengan KB berbasis biologi reproduksi dengan
menghitung fase kesuburan seorang wanita (calender system),
pengukuran suhu tubuh (simptothermal), pengukuran getah
kesuburan (getah serviks), pengukuran air liur (ferning test).
Teknologi modern dalam biologi reproduksi semakin berkembang

12
untuk mengatur jarak kelahiran ataupun mendapatkan anak. Hasil
penelitian tentang peluang penggunaan pengukuran kesuburan
berdasarkan getah serviks di pesantren telah berhasil menunda
kehamilan (Azis, 2011), peluang penggunaan pengukuran ferning
test untuk deteksi kesuburan pada mahasiswa (Azis dkk, 2018).

Gangguan Kesehatan Reproduksi


Bapak Rektor, dan Hadirin yang saya hormati

LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender)


Kaum LGBT khususnya kelompok gay menjadi banyak
disoroti karena kaitannya dengan peningkatan kasus HIV/AIDS
yang diakibatkan perilaku seks yang berisiko. Beberapa negara di
dunia sudah mengakui/mengesahkan LGBT sebagai gender
tersendiri, seperti Perancis, Greenland, Jerman, Australia, Austria,
Taiwan, Swiss dan beberapa negara yang lain pro terhadap LGBT.
Earle et al. (2019) melakukan penelitian dimana data dikumpulkan
dari 346.794 peserta (24,02% wanita, 71,36% laki-laki, 4,62%
lainnya) dari 77 negara oleh Asosiasi Internasional Lesbian, Gay,
Biseksual, Trans, dan Interseks (ILGA) sebagai bagian dari Survei
Sikap Global ILGA-RIWI tahun 2017. (ILGA, 2017). Orang-orang
yang pro dengan LGBT itu sendiri diketahui mengatasnamakan
HAM (Hak Asasi Manusia) sebagai salah satu pendukung tindakan
tersebut.
Laporan dari BBC News Indonesia (10 Januari 2023)
Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) anti-LGBT di Makassar
telah masuk dalam program legislasi daerah 2023 sehingga menjadi
prioritas pembahasan. Dua anggota DPRD Makassar mengatakan
13
usulan pembahasan raperda anti-LGBT merujuk pada perda serupa
yang telah lebih dulu disahkan di kota lain, salah satunya di Bogor,
Jawa Barat. Adapun di Garut, Jawa Barat, usulan pembentukan
raperda anti-LGBT ditampung oleh DPRD setempat setelah
organisasi masyarakat yang menamai dirinya Aliansi Umat Islam
mengklaim “terdapat 3.000 LGBT” di Jawa Barat. Kelompok
LGBT Arus Pelangi menilai kedua Raperda tersebut.
Kehidupan pasangan LGBT menjadi penyumbang tingginya
penyakit menular seksual. Jenis dari penyakit kelamin dapat
diklasifikasikan antara lain klamidia, sifilis, herpes simplex,
gonorhea, chancroid, lymphogranuloma inguinlae, HIV/AIDS.
Hasnah (2019) melaporkan bahwa Indonesia menjadi negara kelima
terbesar di dunia dalam menyumbang penyebaran LGBT. Sejumlah
lembaga survei independen dalam dan luar negeri menyebut,
Indonesia memiliki populasi 3% LGBT. Dengan kata lain, dari 250
juta penduduk Indonesia, sekitar 7,5 jutanya adalah LGBT. Berarti
dari 100 orang yang berkumpul di suatu tempat, 3 diantaranya
memungkinkan mereka adalah LGBT. Berdasarkan estimasi
Kemenkes tahun 2012, terdapat 1.095.970 homo atau gay yang di
istilahkan LSL: lelaki seks dengan lelaki, baik yang tampak atau
tidak. Lebih dari 5% atau sebanyak 66.180 mengidap HIV.
Sedangkan, badan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) dan
memprediksi jumlah LGBT jauh lebih banyak, yakni 3.000.000
jiwa, itu di tahun 2011 dan akan terus meningkat setiap tahun.
Direktorat Jenderal Program Pengendalian Penyakit
berdasarkan Sistem Informasi HIV AIDS dan Infeksi Menular
Seksual (SIHA) Tahun 2017 menyatakan bahwa ada 5 Provinsi
dengan jumlah infeksi HIV terbesar yaitu Jawa Timur, DKI Jakarta,

14
Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua masing masing antara lain Jawa
Timur dengan 8.204 kasus, DKI Jakarta sebanyak 6.626 kasus,
Jawa Barat sebanyak 5.189 kasus, Jawa Tengah sebanyak 5.425
kasus, Papua sebanyak 4.358 kasus. Sedangkan kasus AIDS 5
Provinsi terbanyak antara lain Jawa Tengah sebanyak 1.719 kasus,
Jawa Barat sebanyak 1.251 kasus, Papua sebanyak 804 kasus, Jawa
Timur sebanyak 741 kasus, dan Bali sebanyak 736 kasus (Infodatin,
2018).

Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS Nasional


Tahun 2013 sekitar 77% penularan HIV dan AIDS terjadi melalui
hubungan seks yaitu heteroseksual dan homoseksual merupakan
transmisi utama penularan HIV. Perilaku seksual menyimpang yang
dikenal dengan istilah LGBT semakin meningkat di Indonesia yang
meningkatkan risiko Penyakit Menular Seksual (PMS). Indonesia
adalah negara yang intoleran terhadap fenomena LGBT dan tercatat
berpenduduk yang memiliki orientasi seksual menyimpang
terbanyak nomor 5 di dunia setelah Cina, India, Eropa, Amerika.
Ada sekitar 26,1% penduduk Indonesia yang menyatakan tidak suka
terhadap komunitas LGBT (Hamdi, 2017).

Faktor-faktor penyebab munculnya penyakit pada sistem


reproduksi dan HIV AIDS.
Bapak Rektor, dan Hadirin yang saya muliakan,

Higenitas terhadap organ reproduksi laki-laki dan


perempuan sangat perlu dijaga, karena bisa jadi pintu masuknya
mikroorganisme berbahaya kedalam saluran reproduksi.
Mikroorganisme yang masuk dapat hidup dan berkembang biak
terutama pada saluran reproduksi wanita (Emilda, 2021; Dahniar

15
dan Rosidi, 2023). Selain itu, seks dapat menyebabkan munculnya
Infeksi Menular Seksual (IMS) pada sistem reproduksi. Perilaku
rendahnya perawatan kebersihan organ reproduksi, aktifitas seksual
pranikah, berganti-ganti pasangan sangat perlu menjadi menjadi
perhatian kita semua untuk mengantarkan generasi masa depan
yang sehat dan berkualitas.

Grafik 1. Pengetahuan Remaja terhadap Kesehatan Reproduksi,


Resiko Perilaku Seksual Berisiko (Data Analisis, 2023)

Penelitian terkait tingkat pengetahuan siswa SMA tentang


IMS pada sistem reproduksi menunjukkan bahwa mayoritas
responden dapat mendefinisikan kesadaran akan dampak perilaku
seksual berisiko terhadap kesehatan (Grafik 1). Namun, kurang
dari separuh responden memahami pengertian dampak jangka
pendek (item 6: 46,80%) dan dampak jangka panjang (item 7:
34,50%) dari perilaku seksual berisiko. Ketika ditanya tentang
contoh dampak kesehatan jangka pendek dan jangka panjang,
kurang dari setengahnya dapat menjawab dengan benar (Azis, dkk
2023). Temuan ini mencerminkan bahwa meskipun sebagian besar
responden memahami dampak perilaku seksual berisiko terhadap
kesehatan, namun banyak diantara mereka yang belum mengetahui
jenis penyakit yang mungkin timbul akibat perilaku seksual
berisiko, terutama dampak jangka panjangnya.

16
Pernikahan Dini
Bapak Rektor, dan Hadirin yang saya hormati

Pernikahan Dini adalah pernikahan anak usia dibawah 19


tahun. Berdasarkan UU No 16 tahun 2019 mengatakan bahwa
pernikahan hanya diizinkan apabila laki-laki dan wanita sudah
mencapai usia 19 tahun. Pernikahan dini sering dijadikan jalan
pintas oleh keluarga untuk lepas tangan dari tanggung jawab
ekonomi, mendidik dan mengawasi anak-anaknya karena berbagai
alasan putra-putrinya sudah “suka sama suka”, dari pada menjadi
aib bagi keluarga lebih baik dinikahkan lebih awal. Kehamilan
dibawah 19 tahun rentan mengalami kesulitan persalinan karena
kondisi organ reproduksi belum siap. Kelahiran pertama biasanya
akan mengalami pendarahan, ekslampsia sehingga cukup berisiko
bagi ibu dan bayinya. Alasan lain orang tua ingin lebih cepat punya
generasi baru (cucu), takut putrinya disebut “tidak laku”, ada pula
dengan alasan perbaikan ekonomi.
Pernikahan dini di Indonesia berdasarkan data UNICEF
pada akhir tahun 2022 berada diperingkat ke-8 dunia dan ke-2 di
ASEAN dengan total 1,5 juta kasus. Pernikahan dini di Sulawesi
Selatan urutan ke-14 di Indonesia, sekitar 9,23% terbanyak di
Kabupaten Wajo pada tahun 2022 sekitar 24,04% (Tribun News,
Jumat 15 Mei 2023), menyusul kabupaten Luwu, Maros,
Bulukumba, Malili, Pinrang, Enrekang, dll (Tribun News, Jumat 15
Mei 2023). Resiko pernikahan dini adalah tingginya angka putus
sekolah, angka perceraian karena keterbatasan ekonomi, tidak siap
mental menjadi seorang ibu, perubahan pola asuh, tingginya angka
kematian ibu dan bayi, tingginya prevalensi kejadian stunting.

17
Priherdityo (2016) melakukan penelitian di Sulawesi
Selatan, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang. Hasil penelitian
tersebut melaporkan bahwa ditemukan angka pernikahan dini pada
remaja putri yang cukup tinggi, sebagaimana yang terdokumentasi
di Kantor Desa pada tahun 2016 ditemukan remaja putri yang
menikah pada usia dini (16-19 tahun) sebesar 35,7% yaitu
pernikahan usia ˂ 16 tahun sebanyak 3 orang (10,7%) dan usia 16-
19 tahun sebanyak 7 orang (25%). Pada tahun 2017, terjadi
peningkatan sebesar 44,4% (8 dari 18 pernikahan) remaja putri
yang menikah di usia dini (17,1%).
Berdasarkan data BPS, Indonesia merupakan salah satu dari
10 negara dengan angka pernikahan dini tertinggi di dunia, dengan
jumlah wanita yang menikah sebelum usia 18 tahun diperkirakan
mencapai 1.220.900 (Sofiani, 2022). Berdasarkan data profil anak
Indonesia tahun 2018, sebanyak 39,17% atau 2 dari 5 anak
perempuan usia 10-17 tahun menikah sebelum usia 15 tahun.
Sekitar 37,91% menikah di usia 16 tahun dan 22,92% menikah di
usia 17 tahun. Angka tersebut menempatkan Indonesia pada
peringkat ke tujuh tertinggi di dunia serta menduduki peringkat
kedua di ASEAN (Puspasari et al., 2020). Data Survei Sosial
Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2020 terdapat 8,91% wanita
Indonesia, menikah pertama kali di usia 7-15 tahun dan terbanyak
di Kalimantan Selatan mencapai 12,15% dan Jawa Barat 11,48%
(Andriani et al., 2022; Aditya, 2023). Berdasarkan hal tersebut,
menunjukkan bahwa angka pernikahan usia dini di Indonesia masih
cukup tinggi, dan ini merupakan masalah psikososial dan kesehatan
reproduksi yang butuh perhatian yang besar karena akan berujung
pada pencapaian kualitas SDM. Oleh karena itu, sex education amat
mendesak dilakukan agar anak-anak dan remaja mengetahui hak
kesehatan reproduksi/seksualnya.
18
Stunting
Bapak Rektor, dan Hadirin yang saya muliakan

Menurut UNICEF stunting disebakan anak kurang gizi


dalam 2 tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi pada saat kehamilan,
sanitasi yang buruk. Saat ini prevalensi stunting di Indonesia
21,6%, di Sulawesi Selatan 27,2% (Survey Status Gizi Indoensia
tahun 2022). Salah satu penyebab stunting adalah pernikahan dini,
yang terjadi di pedesaan karena rendahnya pengetahuan reproduksi
tentang kehamilan, gizi dan kebersihan.
Selama masa kehamilan, ibu membutuhkan sekitar 1.000 mg
zat besi untuk menunjang perubahan tubuh pada ibu yang
berkaitan dengan kehamilan. Sebagian besar ibu hamil baik di
negara berkembang maupun negara maju, juga memiliki sedikit
simpanan zat besi di awal kehamilan. Sedangkan, kehamilan
remaja tidak hanya membutuhkan zat besi bagi penunjang
kehamilan, tetapi juga membutuhkan zat besi yang ditujukan untuk
masa pertumbuhan ibu yang masih berusia remaja, yang
apabila tidak terpenuhi dapat menyebabkan anemia defisiensi zat
besi. Oleh karena itu, kehamilan remaja menjadi lebih berisiko bagi
ibu karena peningkatan kebutuhan zat besi selama kehamilan yang
masih harus ditambah dengan kebutuhan zat besi selama percepatan
pertumbuhan (Pan American Health Organization-World Health
Organization, 2010; Alfred, 2016).

Pentingnya sex education


Bapak Rektor, dan Hadirin yang saya hormati

19
Pentingnya sex education bagi anak, remaja dan orang
dewasa, agar mereka mengerti paham tentang tubuh, alat
reproduksi, mekanisme kerja hormon reproduksi. Hasil riset yang
dilakukan oleh Bennet dan Dickinson (2006) menyebutkan bahwa
sebagian besar remaja memilih mendapatkan pendidikan seksual
dini dari orang tua, tapi karena orang tua kurang mampu
menjelaskan secara detail, maka remaja mencari informasi dari
kelompok atau dari mana saja. Demikian juga hasil riset yang
dilakukan oleh Meilani, Shaluhiyah, dan Suryoputro (2014)
menunjukkan bahwa kebanyakan remaja mendapat informasi
tentang seks melalui guru di sekolahnya tidak melalui orang tuanya.
Fisher (2009), menyebutkan bahwa pemberian informasi
tentang seks dari orang tua tentu lebih baik daripada informasi dari
sumber lain. Dari beberapa pendapat di atas dapat di garis bawahi
bahwa pendidikan seksual dapat mengurangi informasi yang keliru
dan mengarahkan perilaku seksual secara baik dan benar.
Kesadaran akan pentingnya sex education bagi anak, remaja dan
orang dewasa seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Irmayanti
dan Zuroidah (2019) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil
sebelum dan sesudah diberikan sex education dalam meningkatkan
pengetahuan dan perilaku seksual. Mayoritas orang tua tidak
mempunyai informasi yang cukup tentang pengetahuan perilaku
seksual sehingga kurang bisa menyampaikan informasi perilaku
seks kepada anak-anaknya. Hal ini bisa dilihat dari data statistik
bahwa orang tua sebelum diberikan pelatihan sex education lebih
rendah dibandingkan yang sudah diberikan pelatihan sex education,
sehingga informasi yang didapatkan orang tua bisa memberikan
dampak positif terhadap informasi perilaku seks pada anak.
Penelitian yang dilakukan oleh Timiyatun dkk (2022), pada
santriwati di Pondok Pesantren, menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan remaja putri sebelum diberikan pendidikan kesehatan
reproduksi mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan

20
dalam kategori yang cukup 37 (75,5%). Sedangkan hasil penelitian
sesudah diberikan pedidikan kesehatan reproduksi menunjukkan
bahwa mayoritas 2 responden memiliki tingkat pengetahuan yang
baik 48 (98%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan
kesehatan seks memberikan hasil yang bermakna.
Aventin et al. (2020), penelitian dan kebijakan internasional
menyoroti peran penting orang tua dalam mendorong perilaku
seksual yang positif pada anak-anak mereka, namun sulit bagi orang
tua untuk terlibat dalam program pendidikan Sexual &
Reproductive Health (SRH). Promosi kesehatan digital yang
menggunakan teknologi digital untuk mendorong komunikasi orang
tua-anak menawarkan solusi inovatif untuk menjangkau orang tua,
namun, hanya sedikit program yang menggunakan Online Media
Technologies OMT untuk melibatkan orang tua dalam SRH, dan
tidak ada yang laporan pembelajaran terkait dengan persiapan
sebelum pernikahan. Studi ini mengatasi kesenjangan informasi
dengan kelayakan penggunaan OMT untuk melibatkan orang tua
dalam pendidikan kesehatan reproduksi. Meskipun materi digital
untuk melibatkan orang tua dalam pendidikan kesehatan reproduksi,
menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua belum optimal. Orang
tua memerlukan keterampilan yang diperlukan untuk berbicara
dengan anak-anak mereka tentang sex education harus disertai
dengan upaya untuk meningkatkan jumlah sekolah yang memberi
pendidikan seksual. Diperlukan kepercayaan diri guru untuk
berkomunikasi dengan siswa, orang tua tentang topik sex education
yang sensitif bahkan dianggap tabu.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Silva et al. (2023)
mengemukakan bahwa Merci Mon Héros (MMH) adalah kampanye
multi-media yang dirancang oleh para generasi muda yang

21
berupaya meningkatkan pengetahuan dan perilaku positif terhadap
kesehatan seksual dan reproduksi serta Keluarga Berencana (KB) di
kalangan kaum muda di Perancis. Evaluasi ini menunjukkan bukti
potensi dampak MMH yang kuat dalam mendorong komunikasi dan
perlunya memfokuskan upaya pada strategi untuk memperkuat
kompetensi komunikasi suportif orang dewasa dan mendefinisikan
kembali apa artinya bertindak dalam mendukung SRH/KB bagi
remaja.
Azis dkk (2023), studi pendahuluan tentang keterlibatan orang
tua terhadap sex education pada putri dan putra mereka masih
rendah, pada anak wanita hanya menjelang atau setelah haid
pertama disampaikan tentang tatalaksana menstruasi, higienitas
organ reproduksi, pantangan meminum es, bersoda, larangan untuk
tidak terlalu dekat dengan lawan jenis, sedikit informasi tentang
perubahan hormon reproduksi dan tubuh mereka, bahkan untuk
anak laki-laki sangat kurang informasi tentang sex education yang
diberikan oleh orang tua.
Beberapa penelitian menghasilkan kesimpulan sebagai
berikut:1) Guru dapat menginformasikan anak-anak dengan
mengajarkan mereka tentang topik sex education. 2) Agar siswa
dapat memahami sex education, pendidik harus menyampaikan
informasi secara jelas dan mudah dipahami. 3) Guru yang
berkualitas dan sadar akan nilai pendidikan seks sejak dini
merupakan unsur penolong. Faktor penghambatnya adalah
anggapan bahwa seks tidak perlu dibicarakan karena merupakan hal
yang wajar.
Hasil penelitian yang menyimpulkan perlunya sex education
pada anak remaja tetapi pertanyaan yang sering muncul “Siapa yang

22
bertanggung jawab menyelenggarkan sex education? Orang tuakah
atau guru atau masyarakat?”

Penutup
Bapak Rektor, dan Hadirin yang saya muliakan

Berdasarkan hasil yang telah disampaikan merupakan sebagian


kecil dari berbagai informasi terkait kesehatan reproduksi, sehingga
dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
• Sex education sangat penting bahkan sudah kondisi darurat
yang harus segera dilaksanakan
• Masalah kesehatan reproduksi adalah ancaman generasi muda
yang dapat berdampak pada terbatasnya generasi yang sehat
untuk masa depan
• Pernikahan dini merupakan solusi sementara yang dapat
mendatangkan lebih banyak lagi masalah
• Stunting adalah dampak pernikahan dini yang belum siap
secara ekonomi, mental, pengetahun dan sikap untuk menjadi
keluarga yang bertanggung jawab.

23
Ucapan Terima kasih

Bapak Rektor, Ketua Senat, Majelis Guru Besar Universitas Negeri


Makassar Hadirin yang berbahagia.

Diakhir pidato ini, perkenankan saya menyampaikan terima kasih


dan penghargaan yang setinggi tingginya terutama kepada:
1. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A.,
M.B.A atas dikeluarkannya surat keputusan pengangkatan
jabatan fungsional saya sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu
Biologi Reproduksi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar
2. Rektor Universitas Negeri Makassar Bapak Prof. Dr. Ir. H.
Husain Syam, M.TP, IPU., ASEAN Eng. atas dukungan,
arahan, dan motivasi yang selalu diberikan pada setiap
kesempatan kepada Civitas Akademika Universitas Negeri
Makassar. Secara pribadi dengan penuh ta’zim mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada
Bapak Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M. TP, IPU, Asean.
Eng.dan Ibu Hj. Surianti sebagai keluarga yang dikagumi baik
sebagai akademisi, maupun gaya kepemimpinan yang dimiliki.
3. Wakil Rektor I. Bapak Prof. Dr. Hasnawi Haris, M.Hum.,
Wakil Rektor II. Bapak Prof. Dr. Karta Jayadi, M.Sn., Wakil
Rektor III. Bapak Prof. Dr. Ir. Andi Muhammad Idkhan, ST.,
MT., IPM, dan Wakil Rektor IV. Bapak Prof. Dr. Ir. M. Ichsan
Ali. MT atas perhatian, dukungan dan kerjasamanya selama
ini.

24
4. Ketua Senat Bapak Prof. Dr. Jamal, M.Si., Sekretaris dan
Anggota Senat Universitas Negeri Makassar atas dukungan
yang diberikan selama ini.
5. Ketua Majelis Guru Besar Bapak Prof. Dr. Ir. Jasruddin, M.Si.,
Sekretaris dan anggota Majelis Guru Besar Universitas Negeri
atas kesediaannya menerima anggota majelis yang baru.
6. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Bapak H. Hamsu Abdul Gani, M.Pd. Asdir 1. Bapak Prof. Dr.
Sulaiman Samad, M. Si (Alm), Asdir II. Bapak Prof. Dr. Baso
Jabu, M. Hum., Asdir III. Bapak Prof. Dr. Syukur Saud, M.Pd.
7. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar Bapak Drs. Suwardi Annas,
M.Si., Ph.D, Wakil Dekan Bidang Akademik Bapak Dr. Awi
Dassa, M.Si. Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum dan
Keuangan Ibu Prof. Hartati, S.Si., M.Si., Ph.D., Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Bapak Prof. Uca, S.Si.,
M.Si., Ph.D., dan Wakil Dekan Bidang Kerja Sama dan
Pengembangan Bapak Dr. Khaeruddin, M.Pd. yang telah
menjadi memberi motivasi.
8. Para Dekan, Ketua Jurusan dan Ketua Prodi dalam lingkup
Universitas Negeri Makassar yang sempat hadir pada
pengukuhan saya pada hari ini.
9. Para pimpinan jurusan biologi dan para pimpinan program
studi, Dr. Abdul Muis, M.Si., Rachmawati, S.Si., M.Si., Ph.D.,
Prof. Dr. Muhiddin., M.Pd., Dr. Ir. Muh. Junda., Dr. Hartono,
S.Si., M. Biotek. Ph.D., Prof. Dr. Adnan. M.S., atas support
dan kerjasamanya selama ini.

25
10. Para Guru Saya di SD yang pada kesempatan ini hadir yaitu Hj.
Andi Nuraena Abdullah. Para guru saya di SMP dan SMA,
Dosen saya di S1 Drs. Wellang Sappe, Drs. Yusuf Firade, Prof.
Drs. Akil Malla, M.Sc., Ph.D. (Alm), Prof. Dr. Yahya Hiola,
M.Ed., Dr. H.M. Said Arman. Dosen S2 saya Prof Dr. Subadi
Partodihardjo (Alm), Prof Dr. Reviani Wijaya Kusuma, drh.
Corneli Ph.D., Dosen promotor saya Prof. Dr. A. Arifuddin
Juana Sp.OG(K) (alm), Dr. Meisuri T. Khalid., Prof. Dr. dr.
Suryani As’ad Sp.GK(K)., Prof. Dr. dr. Nusratuddin
Sp.OG(K)., Prof. Dr. dr. Tendean, Sp.And (Univ Sam
Ratulangi), Prof. Dr. dr. Andi Wardihan Sinrang, Sp.And.
(alm), terima kasih telah membimbing saya.
11. Dosen senior Biologi, Prof. Dr. Firdaus Daud., Prof. Dr. Ir.
Yusminah Hala, MS., Prof. Dr. Ir. Halifah Pagarra M.Si., Dr.
Ismail M.S., Drs. Hamka M.S., Dr. A. Musawwir Taiyeb., Dr.
Andi Farida Arsal, S.Si., M.Si. Tim Conference ASEAN Dr.
Fatma Hiola, S.P., M.Si., Dra. Sumiati Side, M.Si., Dr.
Syamsiah, M.Si, Dr. Ir. Rosdiana Ngitung, M.P., Subair M.Sc.,
Ph.D, Andi Ahmad, S.Si, M.Si., Faisal, S.Pd., M.Pd., Ph.D.
dan Dr. Ahmad Bahar, M.P.
12. Kepada Tim Tangguh dosen yang hebat, Prof. Dr. Oslan
Jumadi melalui Hibah Guru Besar, Project Pengabdian
Masyarakat Kedaireka, dan Publikasi. Prof. Dr. Arsad Bahri,
Nani Kurnia S.Si., M.Si., Andi Citra Pratiwi, S.Pd., M.Ed., Dr.
Asham bin Jamal, M.Pd., Andi Rahmat Saleh, S.Pd., M.Pd., dr.
Irma Suryani Idris, Sp.KK., M.Kes., Dr. A. Munisa., M.Si.,
Andi Mulawarman, S.KM., M.Kes., Andi Irma Suryani, S.Si.,
M.Si., Zakia Asrifah Ramly, S.Pd. M.Si., dan Nurinayah, S.Pd.

26
13. Pegawai FMIPA dan jurusan Biologi Universitas Negeri
Makassar, Arma, S.Si., M.Pd., Masyita, S.Pd., Andi Bida
Purnama Sari, M.Kes., Jumari Manto S.Pd., dan semua pranata
laboratorium yang telah memberikan perhatian dan
kerjasamanya yang luar biasa.
14. Sahabat-sahabat saya yang dapat hadir/tidak hadir hari ini
mulai di SD Andi Herlina, S.H., M.H., di SMP Dra. Andi
Marlina Mangenre, Dr. Andi Firman. Sahabat SMA Drs. Andi
Irawan Bintang M.Si, Ir. Zakaria, M.Si. Ust. Ir. Hafid Paronda
M.S, sahabat S1 Dr. Amirullah, Dra. khadijah, Dra. Elli
Resmiani. Sahabat S2 Dr. Ir. Anak Agung Oka, M.Si., drh. Cut
Nila Thasmi, Ir. Pulungan M.Si. Sahabat S3 Dr. Nurhayani.,
Dr, Ida Laida, M.Kes., M.Sc., dan teman dari Griffith
University Dr. Eddyman Ferial, M.Si, Dr. Hasmin Tamsah,
M.Si., Prof. Dr. Kartini Idris, M.Ak., Dr. Ernawati
Syaharuddin Kaseng, M.Si., Dr. Ir. Mursidi, M.P, Dr. Sri
Wahyuni Rahim, M.Si., Dr. Elistambaru, M.Si., Dr. Faisal,
M.Si., atas canda tawa, saling memotivasi menjadi lebih baik
dalam kebenaran dan kebersamaan.

Hadirin yang saya muliakan


Saya sadar bahwa saya tidak akan pernah sampai pada
pembacaan pidato pengukuhan Guru Besar saya di Universitas
Negeri Makassar pada hari ini tanpa pengorbanan, bimbingan dan
doa restu kedua orang tua saya: Almarhum H. Abdul Azis
Mappasissi, dan Ibunda saya Almarhumah Hj. Andi Sutra
Abdullah yang telah banyak menanamkan nilai-nilai kehidupan

27
dan etos kerja yang berlandaskan integritas, kerja keras,
keikhlasan dan bersyukur atas segala ni'mat yang diperoleh.
Kepada Mertua saya H. Andi Mangumpara (Alm) dan
Andi Mukmin (Almh), yang telah banyak memberikan perhatian
dan doa semasa hidupnya.
Kepada kakak ipar, Dra. Andi Marhana, Dra. Andi
Marafiah, S.E., M.Pd. (Almh), adik ipar Dr. Ir. Andi Parenrengi
M.Sc., Ir. Andi Palensangi., beserta keluarga, saya ucapkan
terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini.
Kepada seluruh Kerukunan Keluarga Besar (KKB) Andi
Mappasissi Ketua dan Wakil, Drs. Andi Muhammad Said
Lantara dan Ir H. Andi Jalaluddin Mangkona, M.Si, yang
senantiasa menjadi kakak dalam keluarga. Adinda saya sekaligus
kolega di UNM Dra. Andi Nurfaizah Passalo, M.Hum dan Dr.
Andi Jamilah Mangkona, M.Sn.
Kepada KKB H. Andi Patonroi ketua Prof. Dr. drg. Andi
Zulkifli Abdullah, M.Kes., yang selalu mendorong untuk meraih
Guru Besar.
Kepada KKB Andi Mappamadeng ketua Irjen Pol (Purn)
Drs. Andi Arkan Hamzah Ware, M.H., Penasehat Prof. Dr. Andi
Amiruddin Tawe, yang tidak bosan menanyakan “sudah sampai
dimana usul Guru Besar saya?”
Kepada KKB Andi Balla ketua Ir. H. Andi Panggeleng,
MM., IPM., ASEAN Eng. Yang selalu mendoakan kesehatan,
kesuksesan saya.
Terkhusus grup Maupa Andi Mardiana Abdullah, S.Sos.,
Andi Megawati, S.Si., Andi Sitti Sahra, S.Pd., Andi Kurnia S.Pd.,

28
Andi Nurul Inayah, Destia Nafisah, Musriani, S.E., M.M., dan
Ani yang telah menemani saya di rumah.
Terkhusus kepada suami saya tercinta, Ir. H. Andi
Panggeleng Mangumpara, MM., IPM., ASEAN Eng, terima kasih
untuk doa-doa terbaiknya, motivasi dan kasih sayang yang tiada
henti, kepada putra saya Andi Miftah Farid Panggeleng, S.KM,
M.KM, engkau adalah dokternya masyarakat, teruslah meneliti
dan mengabdi untuk Kesehatan Masyarakat di Sulawesi Barat.
Untuk putri saya dr. Andi Asri Ainun Panggeleng S.Ked., teruslah
melayani pasien dengan tulus ihklas sambil berdoa untuk
kesembuhannya.
Demikian yang dapat saya sampaikan, segala yang baik
datangnya dari Allah SWT., dan segala yang kurang bekenan
datangnya dari saya, mohon dimaafkan, Semoga budi baik yang
hadir pada hari ini dapat menjadi catatan amal sholeh disisi Allah
Subhanahu Wataala, Amin Ya Rabbal Alamiin.
Wabillahi Taufik Walhidayah,
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

29
Refrensi

Andriani, R., Suhrawardi, S., & Hapisah, H. (2022). Hubungan


Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Dengan Perilaku
Seksual Pranikah. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(10), 3441-
3446.

Anggraini, K., Wratsangka, R., Bantas, K. and Fikawati, S., 2018.


Faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan tidak
diinginkan di Indonesia. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 8(1): 27-37.
Anggraini, T., Riswandi, R. and Sofia, A., 2017. Pendidikan
Seksual Anak Usia Dini: Aku dan Diriku. Jurnal
Pendidikan Anak, 3(2).
Asrina, A., 2019. Infertilitas Pada Pasangan Suami Istri Di Kota
Makassar. Window of Health: Jurnal Kesehatan, 2(3).

Aventin, Á., Gough, A., McShane, T., Gillespie, K., O’Hare, L.,
Young, H., Lewis, R., Warren, E., Buckley, K. and Lohan,
M., 2020. Engaging parents in digital sexual and
reproductive health education: evidence from the JACK
trial. Reproductive health, 17(1): 1-18.

Ayu, I. M., Nadiyah, N., Situngkir, D., & Nitami, M. (2020).


Program peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi
remaja di SMK “X” Tangerang Raya. Jurnal Kreativitas
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 3(1), 87-95.
Azis, AA, Pratiwi, AC. 2019. Tingkat Pengetahuan Kesehatan
Reproduksi Remaja di Kota Makassar. Prosiding Seminar
Nasional LP2M UNM. Makassar: 210-213.

30
Azis, AA, Pratiwi, AC., Evi, R. 2023. Pengenalan Diversifikasi
Pengelolaan Daun Kelor (Moringa oleifera L.) sebagai
Upaya Pencegahan Stunting pada Anak Sekolah Dasar.
Laporan Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Azis, AA, Andi, F A. 2017. Pengembangan Media Online
Keluarga Berencana Alami untuk Mengatur Kehamilan
pada Pasangan Usia Subur. Laporan Penelitian Produk
Terapan. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Azis, AA, Arifah, N A. (2018). Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Internet Teknologi pada Materi
Sistem Reproduksi dan Keluarga Berencana. Laporan
Penelitian PNBP FMIPA UNM. Makassar: Universitas
Negeri Makassar.
Azis, AA, Hartati., Nani, K. (2017). Evaluasi Pola Ferming
Saliva dan Sistem Kalender untuk Mendeteksi Fase Subur
Wanita. Laporan Penelitian PNBP FMIPA UNM.
Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Azis, AA, Mushawwir, T., Nani, K. (2021). Pengetahuan, Sikap
dan Perilaku Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di
Kabupaten Maros terhadap Kesehatan Reproduksi.
Laporan Penelitian PNBP FMIPA UNM. Makassar:
Universitas Negeri Makassar.
Azis, A. A., Kurnia, N., Bulan, S. (2022). Pengetahuan dan Sikap
terhadap Kesehatan Reproduksi Siswa SMA 10 Makassar.
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian.Makassar:
632-645.

31
Azis, AA, Rosdiana, N., Andi, C P. (2023). Pengetahuan Remaja
di Kabupaten Wajo Terkait Pencegahan Penyakit Menular
Seksual. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian.
Makassar: 2027-2033.
Dahniar, D. and Rosidi, I.Y.D., (2023). Edukasi Pemberian
Pendidikan Kesehatan Tentang Kesehatan Reproduksi
Pada Wanita Dusun Je’ne Tallasa Desa Panaikang
Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa. Jurnal Altifani
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 3(2),
pp.306-310.

Dei Jnr, L.A. 2016. The efficacy of HIV and sex education
interventions among youths in developing countries: a
review. Scientific & Academic Publishing, 6(1): 1-17.
Earle, M., Hoffarth, M.R., Prusaczyk, E., MacInnis, C. and
Hodson, G., 2021. A multilevel analysis of LGBT
(Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) rights support
across 77 countries: The role of contact and country
laws. British Journal of Social Psychology, 60(3), pp.851-
869.

Emilda, S., 2021. Analisis kesehatan reproduksi pada


remaja. Jurnal Kesehatan Dan Pembangunan, 11(21),
pp.93-101.

Hamdi, I. (2017). Hasil Survei Orang Indonesia Paling Intoleran


dengan LGBT. Retrieved from
https://nasional.tempo.co/read/847431/hasil-survei-orang-
indonesia-paling-intoleran-dengan-lgbt.

32
Hasnah, ST. (2019). Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender
(LGBT) Versus Kesehatan: Studi Etnografi. Jurnal
Kesehatan. 12 (1): 64.

IIP.M.Aditya. (2023). Provinsi dengan Tingkat Pernikahan Anak


Usia Dini Terbanyak.
GoodStats.https://data.goodstats.id/statistic/embed/provins
i-dengantingkatpernikahan-anak-usia-dini-terbanyak-
B6D6m

Irmayanti, N. and Zuroida, A., 2019. Pengembangan Model


Pengetahuan Perilaku Seks Melalui Seks Education Untuk
Siswa Sma. Journal of Urban Sociology, 2(1): 76-85.

JannahFNF., Sari, DNA. (2022). Pemanfaatan Pelayanan


Kesehatan dan Persepsidengan Kepatuhan Akseptor
Keluarga Berencana (KB)pada Masa Pandemi COVID-19.
Jurnal Cakrawala Promkes; 4(1): 1-13.

Kadir, A. (2023). Primaya IVF Makassar Telah Menangani 320


Pasangan Bayi Tabung. Diakses pada 2 Desember 2023.
https://makassar.antaranews.com/berita/468015/primaya-
ivf-makassar-telah-menangani-320-pasangan-bayi-tabung.

Kementerian, K. R. I. (2014). Estimasi dan Proyeksi HIV/AIDS di


Indonesia tahun 2011-2016.

Lembaga Demografi-FE UI. (Juni 2017). Remaja di sekitar Kita


dan Permasalahannya. Diakses dari
http://www.bkkbn.go.id

33
Morris, J. L., & Rushwan, H. (2015). Adolescent sexual and
reproductive health: The global challenges. International
Journal of Gynecology and Obstetrics, 131, S40– S42.
https://doi.org/10.1016/j.ijgo.2015.02.006

Mutiara, Y. 2023. Pendidikan Seksual Dini Sebagai Upaya


Mencegah Pelecehan Seksual Anak di Pedesaan. Al
Jayyid: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1): 102-113.

Pan American Health Organization-World Health Organization


(PAHO-WHO). 2010. Guiding Principles for
Complementary Feeding of the BreastFeeding Child.
Washington, DC: Pan American Health Organization.

Prihastuti, D. and Djutaharta, T., 2004. Analisis lanjut SDKI


2002-2003 kecenderungan preferensi fertilitas, unmet
need, dan kehamilan tidak diharapkan di
Indonesia. Jakarta: BKKBN.

Puspasari, H. W., Pawitaningtyas, I., Humaniora, P., Kesehatan,


M., Kesehatan, B. L., Kunci, K., Dini, P., & Ibu, K.
(2020). Masalah Kesehatan Ibu Dan Anak Pada
Pernikahan Usia Dini Di Beberapa Etnik Indonesia. 275–
283.

Putri, P. M. P., Manuaba, I. B. G. F., Wiradnyana, A. A.


G. P., & Adnyana, I. B. P. (2021). Karakteristik pasien
yang menjalani bayi tabung dengan protokol antagonis
di klinik bayi tabung rumah sakit umum pusat

34
sanglah tahun 2014-2017. Jurnal Medina Udayana,
10(10): 85–90.

Rinta, L. 2015. Pendidikan seksual dalam membentuk perilaku


seksual positif pada remaja dan implikasinya terhadap
ketahanan psikologi remaja. Jurnal Ketahanan
Nasional. 21(3): 163-174.

Silva, M., Loll, D., Ezouatchi, R., Kassegne, S., Nagbe, R.H.Y.,
Babogou, L., Moussa, F., Werwie, T.R., Portillo, E.,
Adou, D. and Vondrasek, C., 2023. Evaluating a youth-
designed sexual and reproductive health mass and social
media campaign in Côte d’Ivoire: triangulation of three
independent evaluations. Sexual and Reproductive Health
Matters, 31(1): 2248748.

Silva, M., Loll, D., Ezouatchi, R., Kassegne, S., Nagbe, R.H.Y.,
Babogou, L., Moussa, F., Werwie, T.R., Portillo, E.,
Adou, D. and Vondrasek, C., 2023. Evaluating a youth-
designed sexual and reproductive health mass and social
media campaign in Côte d’Ivoire: triangulation of three
independent evaluations. Sexual and Reproductive Health
Matters, 31(1): 2248748.

Sofiani, T. (2022). Gender-Integrated Early Marriage Prevention


Strategic Policy (Strengthening Best Practice Areas
toward Early Marriage Free Zones). MUWAZAH: Jurnal
Kajian Gender, 229-254.

35
Stoebenau, K., Heise, L., Wamoyi, J., & Bobrova, N. (2016).
Revisiting the understanding of “transactional sex” in sub-
Saharan Africa: A review and synthesis of the
literature. Social science & medicine, 168, 186-197.
Timiyatun, E., Humairah, S.A. and Oktavianto, E., 2022.
Pendidikan Kesehatan Seks Terhadap Tingkat
Pengetahuan Remaja Putri. Jurnal Keperawatan
Notokusumo, 10(1): 28-35.

Wardhani, YF & Oktarina, O., 2019. Teori Kebutuhan Maslow


Sebagai Rasionalisasi Pencegahan Kasus Aborsi Di
Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 22(3):
200-207.

Wulaningsih, I. (2021). Woman Experiences Post In Vitro


Fertilization at Hospital Semarang. Journal of The
Shine Cahaya Dunia. 6(1): 24–39.

36
Riwayat Hidup

A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Prof. Dr. Andi Asmawati Azis, M.Si
2 Nama kecil Andi Asma
3 Tempat lahir Cakkela, Bone
4 Tanggal lahir 7 Maret 1964
5 Jenis kelamin Wanita
6 Agama Islam
7 NIP 196403071989032001
8 NIDN 0007036407
9 Pangkat/golongan Pembina Tingkat II/IV/c
10 Pekerjaan Dosen
11 Unit kerja FMIPA
12 Jabatan fungsional Guru Besar
13 Jabatan structural ---
14 Alamat kantor Lab. Biologi FMIPA Lt.1.
15 Alamat email andi.asmawati@unm.ac.id
16 Alamat rumah BTN Minasa Upa Blok E 7 no.8
Makassar
17 H-Indeks Google 11
Scholar

B. Data Keluarga
1 Nama suami Ir. H. Andi Panggeleng, MM., IPM.,
ASEAN Eng
2 Nama anak 1. Andi Miftah Farid Panggeleng
S.KM., M.KM
2. dr. Andi Asri Ainun Panggleng,
S.Ked.
3 Nama menantu ---
4 Nama cucu ---
5 Nama orang tua H. Andi Abdul Azis Mappasissi (alm)
Hj. Andi Sutra Abdullah (almh)

37
6 Nama mertua H. Andi Mangumpara bin Andi Balla
(alm)
Hj. Andi Mukmin bin H. Andi Patonroi
(almh)

C. Riwayat Pendidikan
Tahun Jenjang Nama Institusi Bidang Studi
Lulus
SD 254 Ulubalang
1975 SD -
SD 283 Cakkela
SMP Palattae
1979 SLTP -
SMP Salomekko
SMPP Bone
1982 SLTA IPA
SMA Sinjai
Institut Keguruan dan
1987 Sarjana Jurusan Biologi
Ilmu Pendidikan
Institut Pertanian Biologi
1994 Magister
Bogor Reproduksi
Universitas Ilmu-Ilmu
2011 Doktoral
Hasanuddin Kedokteran

D. Pengalaman Kerja
Tahun Pengalaman Kerja
1987 Dosen LB pada Jurusan Tadris IPA Fakultas
Tarbiyah IAIN Alauddin
1989 Dosen pada Jurusan Biologi Fakultas Keguruan Ilmu
Eksakta IKIP Ujung Pandang/FMIPA UNM
1997-2005 Peneliti Kualitatif dan Fasilitator Pusat Studi Wanita
3 PTN Sulawesi Selatan, Canadian Internasional
Development Agency (CIDA)
1998-2002 Konsultan Sains Education Quality Improvement
Project (SEQIP)
2014-2016 Fasilitator United States Agency for Internasional
Development (USAID
Prioritas)

38
2014- Asesor BAN-PT
sekarang
2016-2018 Reviewer Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
(LPDP)
2021- Asesor LAM-DIK
sekarang

E. Penelitian
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
Sistem semi closed
nutrient cycle untuk NPK
2016 pada lahan pertanian Ketua DIPA
dengan menggunakan
pupuk urin manusia
(Penelitian Produk
Terapan) Pengembangan Direktorat
Media Online Keluarga Riset dan
2017 Berencana Alami Untuk Ketua Pengabdian
Mengatur Kehamilan Kepada
Pada Pasangan Usia Masyarakat
Subur 2017
Evaluasi Pola Ferming
Saliva Dan Sistem
2017 Kalender Untuk Ketua DIPA
Mendeteksi Fase Subur
Wanita
Media Pembelajaran
Berbasis Internet
2018 Teknologi Pada Materi Ketua DIPA
Sistem Reproduksi Dan
Keluarga Berencana
Pengetahuan dan Sikap
Remaja Terhadap
2019 Ketua DIPA
Kesehatan Reproduksi di
Kota Makassar (SMP)

39
Pengetahuan, Sikap
2020 Ketua PNBP
Kesehatan Reproduksi
Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Mahasiswa
2021 Perguruan Tinggi Swasta
Ketua PNBP
Di Kabupaten Maros
Terhadap Kesehatan
Reproduksi
Pengetahuan, Sikap, Dan
Perilaku Siswa
2022 Sma Di Kota Makassar Ketua PNBP
Terhadap
Kesehatan Reproduksi
Pengetahuan dan Sikap
Siswa SMA di Kabupaten
2023 Wajo terhadap Kesehatan Ketua PNBP
Reproduksi dan
Penikahan Dini

F. Pelatihan
Tahun Pelatihan Penyelenggara
Pelatihan Mikrobiologi DIKTI-UNHAS
1999 Universitas Indonesia Bagian
Timur
Pelatihan Teknologi Reproduksi DIKTI-UNHAS
1999 se Universitas Indonesia bagian
Timur
Pelatihan Penelitian Kualitatif CIDA-PSW
1999
seri 1-3
Pelatihan Pengarus Utamaan CIDA-UI
2000
Gender
Pelatihan Konsultan SEQIP 1 SEQIP-UNESA-UM
2000
dan 2
International PhD Sandwich Griffith University
2010
Program Queensland Australia

40
G. Pengalaman Organisasi
Tahun Pengalaman Organisasi
1985 Bendahara Umum KMA PBS IKIP Ujung Pandang
1984 Pengurus HMI Komisariat FKIE
1984 Pengurus Kepmi Bone
1985 Pengurus Senat Mahasiswa FKIE Bidang Penalaran
Bendahara Persatuan Orang Tua/Wali Mahasiswa Biologi
2002
(POM Biologi)
2007 Bendahara Umum IKA Komisariat FMIPA
Ketua Majelis Taklim Mesjid Al Anshar BTN Minasa Upa
2006
Blok E
2016 Anggota Senat FMIPA
2006 Pengurus ICMI Sulawesi Selatan, Bidang Perempuan
2021 Pengurus HMI Komisariat UNM
2021 Pengurus IKA FMIPA Bidang Kerjasama
Ketua Himpunan Peneliti, Pendidik Biologi (HPPBI)
2022
Sulawesi Selatan
2021 Ketua Yayasan Haji Andi Azis Mappasissi (HAAM)

H. Jurnal Internasional
Tahun
Judul Karya Tulis Lembaga/Jurnal Penerbit
Terbit
Communications in
Mathematical Biology and
Spatial Clustering of Stunting
Neuroscience Penerbit
Cases In Indonesia : A 2023
Communications in
Bayesian Approach
Mathematical Biology and
Neuroscience (CMBN)
Application of dsRNA VP15-
WSSV by oral vaccination to
Indian Journal Of Animal
increase survival rate and 2022
Research
response immunes of tiger
shrimp Penaeus monodon

41
Antagonistic activity and
characterization of
indigenous soil isolates of
bacteria and fungi against Penerbit Springer 2021
onion wilt incited by
Fusarium sp" Archives in
Microbiology
Wound Healing Properties Of
Jurnal Teknologi (Sciences &
Swietenia Mahagoni Seed
Engineering) Vol. 81 No.1 2018
Extracted Using Scco2 : An
Penerbit UTM
In Vitro Study
Participation Of men fertile
age couple poor family in the Penerbit Research India
2016
family planning program city Publications
of makassar the year 2015
Effect of knowledge and
reproductive health of family
planning family planning Man In India Penerbit Serial
2015
program participation in Publication
fertile age women poor
families in the city Makassar

I. Prosiding Internasional
Tahun
Judul Karya Tulis Lembaga/Jurnal Penerbit
Terbit
Advances in Social
Combination Condom Use
Science, Education and
and Natural Family Planning
Humanities Research
Method To Control
(ASSEHR), 2nd 2017
Pregnancy Among Fertile-
International Conference on
Aged Couples In Moslem
Education, Science, and
Community
Technology (ICEST 2017)
Selected Dicots That can IOP Publishing Ltd
Easily be Sectioned using 2019
Hand - Section Method and

42
can Provide Good
Anatomical Appearance: For
Beginners
Field Experience Program
Sciences and Technology
through a Lesson Study-
(GCSST), Volume 2, 2019
Based Team Teaching in
The 1st International 2019
Biology Education Master’s
Conference on Education,
Program Universitas Negeri
Sciences and Technology
Makassar
Reproductive Health
Knowledge of The International
Undergraduate Students in Conference on Science and
2020
the Departement of Biology Advanced Technology
Universitas Negeri (ICSAT)
Makassar"
Teaching Material
ICMSTEA 2016 :
Development with Challenge
International Conference on
Based Learning (CBL) Basis
Mathematics, Science,
to Improve Critical Thinking
Technology, Education, 2016
Ability on Human
and their Applications,
Reproduction System
Makassar, Indonesia, 3rd –
Material of Class XI IPA 4
4th October 2016
Students at MAN Pinrang
ICMSTEA 2016 :
Preliminary Study On Field
International Conference on
Application Of Human Urine
Mathematics, Science,
Fertilizer On Cultivation Of
Technology, Education, 2016
Green Amaranth In Bajeng
and their Applications,
Distric, Gowa, South
Makassar, Indonesia, 3rd –
Sulawesi
4th October 2016
A Comparison of Natural
1st International
Family Planning Knowledge
Conference on Advanced
Among Family Planning 2019
Multidisciplinary Research
Counselors In South
(ICAMR 2018)
Sulawesi

43
Effect of powder leaf
breadfruit disposals
2018
(Arthocarpus altilis) in Oil
Joint Workshop of KO2PI
Mandar District and polman
2017 & ICMSTEA 2016
against cholesterol and
glucose mice (Mus
musculus)
The influence of fermented
IOP Conf. Series: Earth and
brown algae extract
Environmental Science 911 2021
(Sargassum sp.) on corn
(2021)
plant growth (Zea mays L.)
Menstrual Cycle Length in
Women Ages 20-30 years in IOP Publishing 2018
Makassar
The detection of fertile
American Institute of
period based on calender 2019
Physics
system and salivary ferning
Online media development IOP Publishing: Journal of
2019
of natural family planning Physics
The Effect of N-Hexane
Extract of Sambiloto Leaves
(Andrographis paniculata)
IOP Publishing 2019
on Spermatozoa Quality of
Male ICR Mice (Mus
musculus)
Profile of Science Literacy
ICSAT International
Skills Amongst Pre-Service 2022
Proceeding
Science Teachers
The International
Revitalization Of Science
Conference on Educational
Teacher Association
Management and
Through Mentoring Based 2016
Administration & the 4th
On Lesson Study
Congress OF ISMAPI
Characterization and AIP Conference
2018
monosaccharide content of Proceedings 2030

44
pectin from Nephrolepis
biserrata leaves

J. Jurnal Nasional
Tahun
Judul Karya Tulis Lembaga/Jurnal Penerbit
Terbit
Populasi Mikroorganisme
Jurnal Ilmu Pertanian
Tanah pada Lahan Jagung
Indonesia (JIPI)Vol.27 2022
setelah Aplikasi Pupuk
No.1. Penerbit IPB
Poliakrilat
Kuantitas Mikrob Tanah Jurnal Ilmu Pertanian
pada Lahan Jagung dengan Indonesia (JIPI) Vol.27 2022
Aplikasi Ekstrak Alga No.1. Penerbit IPB
E-Learning Pada Mata
Kuliah Anatomi Dan
Jurnal Sainsmat Vol. 3
Fisiologi Manusia :
No.1 Penerbit FMIPA 2014
Alternatif Untuk
UNM
Menunjang Perkuliahan
Yang Lebih Efektif
Pengembangan E-LKPD
berbasis Salingtemas (Sains,
Jurnal Biotek Vol.9 No.2
Lingkungan, teknologi,
Penerbit UIN Alauddin 2021
masyarakat) materi
Makassar
perubahan lingkungan kelas
X SMA
Pengaruh Penerapan Model Jurnal Biology Teaching
Blended Learning Terhadap and Learning Vol. 5 No.2
2022
Hasil Belajar Peserta Didik Penerbit Jurusan Biologi
Materi Sistem Eksresi FMIPA UNM
Hubungan Asupan Zat Gizi
dan Status Gizi Dengan
Jurnal IPA Terpadu Vol.1
Hasil Belajar IPA Siswa 2018
No.2 Penerbit UNM
Pesantren MTS di
Kabupaten Buru

45
Biosfer, Jurnal Biologi dan
Uji Praktis E-Book Berbasis
Pendidikan Biologi Vol. 1
Studi Kasus Pada Materi
No. 1. Penerbit Jurusan 2022
Perubahan Lingkungan
Biologi FKIP Universitas
Kelas X SMA
Pasundan
Practical Test of HOTS Biodidaktika : Jurnal
Oriented e-LKPD Materials Biologi dan
of Respiratory System for Pembelajarannya Vol.18 2023
Class XI of Senior High No.1 Penerbit Pendidikan
School Biologi
Penerbit Research Center
Antioxidant, Antibacterial,
for Biotechnology, National
and Antidiabetic Activities
Research and Innovation 2021
of Roselle (Hibiscus
Agency (BRIN), Republic
sabdariffa) Extracts
of Indonesia
Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif
Tipe Giving Question dan
Jurnal Bionature Vol. 12
Getting Answer pada
No.2, Penerbit Jurusan 2011
Konsep Sistem Gerak
Biologi FMIPA UNM
Terhadap Hasil Belajar
Siswa SMAN 4
Bantimurung
Kandungan Amonium dan
Nitrat Tanah Pada Budidaya Jurnal Bionature Vol.16
Bayam Putih dengan No.2, Penerbit Jurusan 2015
Menggunakan Pupuk Urin Biologi FMIPA UNM
Manusia
Peningkatan Motivasi,
Aktivitas dan Hasil Belajar Scedule (Sciences
Biologi Melalui Penerapan Education And Learning)
Teknik Mind Mapping pada Journal Vol.1 No.2 Penerbit 2021
Materi Sistem Ekskresi LPPM Universitas
Siswa Kelas XI IPA SMA Puangrimaggalatung
Negeri 2 Sengkang

46
Pengembangan Media
Pembelajaran Biologi Jurnal Bionature Vol.13
Berbasis Macromedia Flash No.2 Penerbit Jurusan 2012
Pada Konsep Sistem Biologi FMIPA UNM
Reproduksi Manusia
Peningkatan Kualitas Journal of Biology
Pembelajaran Pada Materi Education Vol.2 No.1
2018
Bioteknologi Melalui Team Penerbit Pendidikan
Teaching pada Kelas Besar Biologi Pascasarjana UNM
Efektifitas Ekstrak Pektin
dari Kulit Buah Pisang Jurnal Bionature Vol.19
Kepok (Musa paradisiaca F No.2 Penerbit Biologi 2018
ormatypica) Sebagai FMIPA UNM
Antimikroba
Tingkat Pengetahuan
Kesehatan Reproduksi dan
Sikap Terhadap Seks
Jurnal Biology teaching and
Pranikah Pada Mahasiswa
Learning Vol.1 No.1
Biologi Jurusan Biologi, 2018
Penerbit Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan
FMIPA UNM
Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri
Makassar
Pengaruh Pemberian Virgin
Coconut Oil (VCO)
Jurnal Bionature Vol. 9 No.
terhadap Kadar Kolesterol
2. Penerbit Jurusan Biologi 2008
Darah pada Kelinci
FMIPA UNM
(Oryctolagus cuniculus)
Jantan"
Kromatin : Jurnal Biologi
Uji Validitas
dan Pendidikan Biologi
Pengembangan E-LKPD
Vol.3 No.1 Penerbit
Berorientasi HOTS Materi 2022
Program Studi Pendidikan
Sistem Pernafasan SMA
Biologi, Fakultas Keguruan
Kelas XI
dan Ilmu Pendidikan

47
Universitas
Muhammadiyah Makassar

E-Learning Pada Mata


Kuliah Anatomi Dan
Fisiologi Manusia : Jurnal Sainsmat Vol.III,
2014
Alternatif Untuk No.1 Penerit FMIPA UNM
Menunjang Perkuliahan
yang lebih efektif"

K. Karya Buku Referensi


Tahun
Judul Buku Lembaga Penerbit
Terbit
Jurusan Biologi FMIPA
Perkembangan Hewan 2010
UNM
Penuntun Praktikum Biologi Jurusan Biologi FMIPA
2011
Dasar UNM
Penuntun Praktikum Zoologi Jurusan Biologi FMIPA
2016
Vertebrata UNM
Penuntun Praktikum Jurusan Biologi FMIPA
2013
Perkembangan Hewan UNM
Cellular Function of Nuclear
Pore Complex Proteins During Badan Penerbit UNM 2021
Cell Mitosis
Pengaturan dan Perencanaan
Badan Penerbit UNM 2017
Kehamilan secara Alami

L. Hak Kekayaan Intelektual (HKI)


Judul HKI Lembaga Penerbit Tahun
Terbit
Pengaturan dan Perencanaan
Kementrian Hukum
Kehamilan secara Alami" 2017
dan Hak Asasi Manusia
Nomor: 979-602-50355-3-1

48
LKPD BIOLOGI Semester
Genap Kelas X Berorientasi Kementrian Hukum
2022
High Order Thinking Skills dan Hak Asasi Manusia
(HOTS)
Diversifikasi Olahan daun
miana bernilai ekonomis
dalam mendorong Kementrian Hukum
2022
pemberdayaan masyarakat dan Hak Asasi Manusia
desa sokkolia Kabupaten
Gowa

M. Pengabdian Kepada Masyarakat


Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun
PKM Pelatihan Pembuatan Aneka Salad Sayur untuk
mendorong pola hidup sehat masyarakat kabupaten 2020
Takalar
Pelatihan Evaluasi Pembelajaran Digital Bagi Guru
2021
Sekolah Menengah di Kabupaten Gowa
PKM Pelatihan Pembuatan Kefir untuk Pemberdayaan
2022
Ekonomi Santriwati Kab. Gowa
Penyuluhan kesehatan reproduksi bagi santriawati di
2022
pesantren yatama mandiri kabupaten gowa
Pelatihan Pembuatan Minuman Kefir Bagi Alumni
2022
Prodi Biologi FMIPA UNM
Upaya Mendorong Pola Hidup Sehat Masyarakat
Kabupaten Takalar Melalui Pelatihan Pembuatan Aneka 2022
Salad Sayur
Pelatihan Laboran dan Teknisi Laboratorium IPA SMP
2022
dan MTS se-Kabupaten Bone
Pemanfaatan Aplikasi Evaluasi Pembelajaran digital
ISpring bagi guru sekolah Menengah di Kabupaten 2021
Gowa
Diversification of processed mianaleaves for community
2022
empowerment in Sokkolia Village, Gowa Regency
Diversifikasi Olahan Daun Kelor Bernilai Ekonomis 2021

49
dalam Mendorong Pemberdayaan Masyarakat Desa
Sokkolia Kabupaten Gowa
Optimasi management lab bagi guru IPA di Kabupaten
2010
Enrekang

N. Penugasan Perguruan Tinggi


Penugasan Tahun
Narasumber pada Kuliah Tamu di Universitas
2022
Mulawarman
Narasumber Kuliah Umum dalam rangka Dies Natalis
Ke-61 Universitas Nusa Cendana tema “Peluang dan 2023
Tantangan dalam Kurikulum Merdeka bagi Calon Guru
Narasumber pada Kegiatan Kuliah Tamu “Penguasan
Kapasitas Program Studi Menghadapi Proses 2023
Akreditasi”
Narasumber Pendampingan Borang Akreditasi Prodi
Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 2022
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari
Narasumber Kuliah Tamu di Universitas Sulawesi Barat 2022

O. Prestasi dan Penghargaan


Jenis Prestasi Tahun
Satyalancana karya satya X 2007
Satyalancana karya satya XX 2012
Dosen Beprestasi Tingkat Fakultas 2014

50

Anda mungkin juga menyukai