Anda di halaman 1dari 52

PENGELOLAAN SUMBER

DAYA AIR

OLEH :

Ir. BURHANUDDIN BADRUN, M.Sp


PERTEMUAN I
DEFINISI SUMBER DAYA AIR
Untuk memahami dan menerapkan
pengetahuan sumber daya air mulai dari
tahap perencanaan, pendayahgunaan,
pembangunan, pemeliharaan, dan
pengendalian terhadap daya rusak air.
FUNGSI PENGOLAHAN AIR
• Alokasi air
• Pengendalian pencemaran
• Pemantauan sumberdaya air, penggunaan
air dan pencemaran
• Pengelolaan informasi
• Pengelolaan ekonomi dan keuangan
Kegiatan – kegiatan pengembangan
Sumber daya Air :

 Perencanaan (Planning)
 Perancangan (Desain)
 Konstruksi (Construction)
 Pengelolaan (Management) serta operasi
dan pemeliharaan.
Pengelolaan Sumber Daya Air adalah upaya
dalam merencanakan, melaksanakan, memantau
dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber
daya air, pendayagunaan sumber daya air dan
pengendalian daya rusak air.
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air adalah
kerangka dasar dalam upaya merencanakan,
melaksanakan, memantau dan mengevaluasi
kegiatan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air dan
pengendalian daya rusak air
Airtanah merupakan kebutuhan pokok bagi
semua mahkluk hidup oleh karena itu
dalam pengelolaanya harus dapat
menjamin pemenuhan kebutuhan yang
berkecukupan.
Keberadaan air tanah mempunyai fungsi
sosial, lingkungan dan ekonomi. Oleh
karena itu, pengelolaanya dapat menjamin
kelestarian dan ketersediaan secara
berkesinambunangan.
PERTEMUAN II
PEMANFAATAN SUMBER DAYA
AIR
1. adanya kekeringan di musim kemarau dan
kebanjiran di musim hujan
2. persaingan dan perebutan air antara daerah hulu
dan hilir atau konflik antara berbagai sektor
3. penggunaan air yang berlebihan dan kurang
efisien
4. penyempitan dan pendangkalan sungai, danau
karena desakan lahan untuk pemukiman dan
industri
5. pencemaran air permukaan dan air tanah
6. erosi sebagai akibat penggundulan hutan.
ASPEK PSDA
1. Aspek pemanfaatan. Kebanyakan inilah yang langsung
terlintas dalam pikiran manusia jika berhubungan dengan
air. Baru setelah terjadi ketidak seimbangan antara
kebutuhan dengan yang tersedia, manusia mulai sadar
atas aspek yang lain.

2. Aspek pelestarian. Agar pemanfaatan tersebut bisa


berkelanjutan maka air perlu dijaga kelestariannya baik
dari segi jumlah maupun mutunya. Menjaga daerah
tangkapan hujan dihulu maupun daerah pedataran
merupakan salah satu begian dari pengelolaan, sehingga
perbedaan debit air musim kemaru dan musim hujan tidak
besar. Demikian pula menjaga air dari pencemaran limbah.
3. Aspek pengendallian. Perlu disadari bahwa
selain memberi manfaat, air juga memiliki daya
rusak fisik maupun kimiawi. Badan air (sungai,
saluran dsb,) terbiasa menjadi tempat
pembuangan barang tak terpakai, baik berupa
cair (limbah rumah tangga dan industri),
maupun benda padat berupa sampah dan
terjadilah pencemaran dengan akibat gangguan
terhadap hidup manusia. Binatang dan tumbuh-
tumbuhan. Karena itu dalam pengelolaan
sumberdaya air tidak boleh dilupakan adalah
pengendalian terhadap daya rusak yang berupa
banjir maupun pencemaran
KRITERIA UTAMA PSDA
 Efisiensi ekonomi. Dengan meningkatnya kelangkaan air dan
sumberdaya keuangan, dan dengan sifat sumberdaya air yang
tersedia secara terbatas dan mudah tercemar, serta
semakinmeningkatnya permintaan maka efisiensi ekonomi
penggunaan air sudah harus menjadi perhatian.

 Keadilan. Air adalah salah satu kebutuhan dasar kehidupan,


oleh sebab itu maka semua orang perlu mempunyai akses
terhadap air yang mencukupi baik secara kuantitas maupun
kualitas untuk mempertahankan kehidupannya.

 Keberlanjutan (sustainablility) lingkungan dan ekologi.


Penggunaan sumberdaya air haruslah dilakukan sedemikian
rupa sehingga tidak mengorbankan kepentingan generasi
yang akan datang terhadap air.
PERTEMUAN III
PERLINDUNGAN DAN
PELESTARIAN

Pemeliharaan kelangsungan fungsi


resapan air ;
Pengendalian pemanfaatan sumber air;
Pengaturan daerah sempadan sumber air;
Rehabilitasi hutan dan lahan.
PENGAWETAN AIR

Menyimpan air yang berlebihan dimusim hujan;


Penghematan air;
Pengendalian penggunaan air tanah
Evaluasi Cadangan Dan
Kebutuhan Sumberdaya Air

Cadangan sumberdaya air bersumber dari potensi air yang berasal


dari curah hujan, air permukaan dan air tanah. Dengan demikian
ketersediaan sumberdaya air sangat tergantung dari berbagai factor.
Managemen air hujan merupakan salah factor yang penting dan utama.
Kegiatan managemen air hujan mencakup berbagai hal,yaitu :

(a) upaya agar air hujan lebih banyak tertahan dan masuk tanah
(b) air hujan ditampung di permukaan
(c) air hujan dikelola masuk saluran air untuk dimanfaatkan berbagai
kepentingan pembangunan
(d) air hujan dimanfaatkan tanaman yang yang dapat meningkatkan
nilai tambah, yaitu dikembalikan ke udara.
Kegiatan pengembangan SDA :
Mempelajari ketersediaan dan permintaan
air

Membuat sebuah proyek yang dapat


memenuhi kebutuhan yang dapat
diharapkan yang tersedia melalui rekayasa
teknik

Pengendalian air dengan mengatur laju


pasokan air dalam rangka meningkatkan
kondisi suatu daerah.
TUJUAN :
Penyediaan fasilitas oleh proyek adalah
karena banyak variasi kuantitas dan
kualitas, waktu pasokan serta
menyesuaikan penggunaan sumber daya
air sesuai kebutuhan.
Mengembangkan SDA dapat diartikan
mengatur langkah yang tepat dalam
bidang nonstruktural.
PERTEMUAN IV
KONSEP PENGELOLAAN DAN
ANALISIS SUMBER DAYA AIR
Pengembangan wilayah sungai atau pengelolaan sumber
daya air mengutamakan pemanfaatan sumber-sumber
air secara menyeluruh pada suatu daerah pengaliran
sungai.beberapa ahli sumber daya air menjelaskan
pengertian menyeluruh (overall) sebagai
pendayagunaan secara terintegrasi (integrated)
menyangkut baik air permukaan (surface water)
maupun air tanah (groundwater) dalam beberapa
kasus,pengelolaan sumber daya air dapat mencakup
daerah pengaliran sungai yang bersebelahan sehimga
bercorak pengembagan antar wilayah sungai (trans
basin development).
PEMANFAATAN AIR UNTUK
IRIGASI

PEMANFAATAN AIR UNTUK


PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

PEMANFAATAN AIR UNTUK BAKU

PEMANFAATAN AIR UNTUK


PENGGELONTORAN

PEMANFAATAN AIR UNTUK LALU


LINTAS AIR

PEMANFAATAN AIR UNTUK


PERIKANAN
PEMANFAATAN AIR UNTUK
IRIGASI :

Penyediaan air irigasi ditujukan untuk


mendukung produktivitas lahan dalam
rangka meningkatkan produksi pertanian
yang maksimal, diberikan dalam batas
tertentu untuk kebutuhan yang lainnya.
KEBUTUHAN AIR IRIGASI :

• Kebutuhan air untuk tanaman


• Kebutuhan air akibat perkolasi dan
rembesan
• Kebutuhan air untuk pergantian lapisan air
• Kebutuhan air untuk penyiapan lahan
• Curah hujan efektif.
 Daerah Irigasi,
adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan
irigasi yang bisa disingkat D.I
 Jaringan Irigasi,
adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan
dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi, mencakup
penyediaan, pengambilan, pembagian.
 Jaringan utama,
adalah jaringan irigasi yang berada dalam satu sisti irigasi.
Mulai dari bangunan utama serta bangunan pelengkap.
 Saluran Sekunder,
adalah saluran pembawa irigasi yang mengambil air dari
bangunan bagi di saluran primer yang berada dalam satu
jaringan irigasi.
 Jaringan Tersier,
saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan
diperlukan untuk pengaturan air irigasi yang mencakup
penyediaan, pengambilan, pembagian.
Sistem Irigasi

Irigasi setengah Irigasi


Irigasi Teknis
teknis Sederhana
PEMANFAATAN AIR BAKU
Standar kebutuhan air baku :
• Standar kebutuahan air domestik
kebutuhan air yang digunakan pada tempat – tempat
hunian pribadi untuk memenuhi keperluan sehari –
hari.

Standar kebutuhan air non domestik :


• Kebutuhan air bersih diluar rumah tangga yang terdiri
dari penggunaan komersil dan industri. Dan
penggunaan umum, yaitu penggunaan air untuk
bangunan pemerintah, rumah sakit, sekolah dan
tempat ibadah.
Kebutuhan air non domestik

Kota kategori I ( Metro )

Kota kategori II ( kota besar)

Kota katogori III ( Kota sedang )

Kota katogori IV ( Kota kecil )

Kota katogori V ( Desa)


 Pemanfaatan Air untuk Air Baku Air baku: air bersih yang
dipakai untuk memenuhi kebutuhan air minum, air rumah
tangga, dan industri. Air baku: air bersih yang dipakai untuk
memenuhi kebutuhan air minum, air rumah tangga, dan
industri. Diperoleh dari: sungai, air tanah, dsb. Diperoleh
dari: sungai, air tanah, dsb. Air harus memenuhi persyaratan
sesuai dengan kegunaannya. Air harus memenuhi
persyaratan sesuai dengan kegunaannya. nidya

 Pemanfaatan Air untuk Air Baku Sumber daya air dari sungai
untuk air baku, ditampung untuk memenuhi pola distribusi
kebutuhan air yang kadang- kadang tidak sesuai dengan pola
debit aliran Sumber daya air dari sungai untuk air baku,
ditampung untuk memenuhi pola distribusi kebutuhan air
yang kadang- kadang tidak sesuai dengan pola debit aliran
nidya
PEMANFAATAN AIR UNTUK
PEMBANGKI LISTRIK
Pada daerah yang memiliki potensi air
dibuat bendungan sehingga mempunyai
tinggi jatuh yang cukup untuk PLTA

Pemanfaatan SDA untuk PLTA dapat di


kategorikan :
Pemanfaatan aliran sungai secara langsung
Pemanfaatan SDA untuk PLTA dengan waduk.
Pembangkit listrik untuk masa depan
adalah pembangkit listrik tenaga air
(PLTA). Kecepatan aliran air dari tempat
yang tinggi dimanfaatkan dengan
menggerakan baling – baling untuk
mengubah energi aliran menjadi energi
gerak untuk menggerakan generator dan
menghasilkan listrik.
KOMPONEN DASAR PLTA
1. Dam/Waduk/Bendungan
berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam
juga berfungsi untuk pengendalian banjir. contoh waduk Jatiluhur
yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume efektif
sebesar 2,6 miliar kubik.

2. Turbin
berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. Air akan memukul susu – sudu dari turbin sehingga
turbin berputar. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan,
Pelton, dll.
KOMPONEN DASAR PLTA
3. Generator
Untuk memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan
magnet didalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang
membangkitkan arus AC.
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar
listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo
yang digunakan adalah travo step up.

4.Transmisi
berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau
industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi
dengan travo step down.

5. Penstock
Berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin.
PEMANFAATAN AIR UNTUK
PENGELONTORAN :

Untuk
pengelontoran
sungai yang
tercemar oleh
limbah industri,
limbah rumah
tangga.
PEMANFAATAN AIR UNTUK LALU
LINTAS AIR :
Di Indonesia belum ada kriteria yang jelas
mengenai persyaratan lalu lintas air,
sehingga pertimbangan utama adalah
pertimbangan ekonomi.
Harus diperhatiakan, kedalaman, lebar
dan arus.
Lalu lintas air banyak terdapat dipulau
yang mempunyai sungai yang besar,
panjang, dan hidraulika yang baik.
pertimbangan ekonomi Harus diperhatikan:
kedalaman (draft), lebar, arus. Harus
diperhatikan: kedalaman (draft), lebar, arus.
Lalu lintas air banyak terdapat di pulau yang
mempunyai sungai yang besar, panjang, dan
hidraulika yang baik, misal: S. Musi, S.Kapuas,
S.Mahakam, dll. Lalu lintas air banyak terdapat
di pulau yang mempunyai sungai yang besar,
panjang, dan hidraulika yang baik, misal: S.
Musi, S.Kapuas, S.Mahakam, dll. nidya
PEMANFAATAN AIR UNTUK
PERIKANAN :

 Dilakukan di sungai, waduk, air payau, air laut.


 Dengan Kolam atau keramba
 Yang perlu diperhatikan:
- Kualitas air yang sesuai
- Debit
- Cara pemberian air, dsb
Waduk
Fungsi: menampung air sungai.
Tipe waduk:
- Tunggal guna (single purpose)
- Multi guna (multi purpose)
Waduk:
Bendungan
Bahan konstruksi: beton, timbunan batu,
urugan tanah, dll.
Konstruksi bendungan: stabil, kuat, awet,
tidak rembes air.
Lokasi bendungan: layak ekonomis,
teknis, sosial politik, dll.
PERTEMUAN VIII
Waduk:
Bendungan -> Lokasi Bendungan
Penentuan lokasi bendungan perlu
memperhatikan pembagian ruas wilayah
sungai, umumnya ruas hulu sebagai lokasi
bendungan
Memiliki elevasi yang tinggi dengan
kondisi topografi tanah yang sempit dan
dalam.
Memiliki daya dukung tanah dan kondisi
geologi yang baik.
Umumnya memberikan bentuk
bendungan yang dalam
Waduk:
Bendungan -> Lokasi Bendungan
Bentuk bendungan yang dalam umumnya
murah, penguapan kecil, kecil
kemungkinan untuk ditumbuhi rumput.
Bendungan lokal bila memenuhi syarat
lebih diprioritaskan untuk menghemat
biaya konstruksi.
Bendungan Grande Dixence di
Swiss (284m)

Bendungan Hoover, Black Canyon, Colorado


Bendungan Inaguri di Rusia
(272m)
PERTEMUAN IX
Waduk:
Kapasitas Waduk
Keandalan waduk: memenuhi kebutuhan
air sepanjang tahun selama umur
rencana.
Umur rencana waduk: saat sedimen
mencapai tinggi muka air minimum.
Perlu memperhatikan karakteristik waduk.
Menentukan kapasitas waduk:
- Kurva massa debit
- Metode simulasi
Zona Volume Waduk dengan Spillway tanpa Pintu Pengatur

Muka Air Kondisi Debit Banjir Rencana

Mercu Bangunan Pelimpah

Tampungan Air Efektif


Debit Limpasan
M.A. Minimum

Bangunan
Pengambilan

Tampungan Mati
Kurva Karakteristik Waduk
 Hubungan antara elevasi, volume,
dan luas permukaan waduk
Luas (m2)
7500 6500 5500 4500 3500 2500 1500 500 -500
13.5

13

12.5
Elevasi (m)

12

11.5

11

10.5

10
0 5000 10000 15000 20000 25000
Volume (m³) Volume (m3)
Luas (m²)
Waduk:
Sedimentasi Waduk
Sedimen:
- Sedimen melayang (suspended load)
- Sedimen padat yang bergerak di sekitar
dasar sungai (bed load)
Muatan sedimen dinyatakan dalam PPM
(part per million)
Produksi sedimen: jumlah total sedimen
yang melewati setiap penampang sungai
Laju produksi sedimen: volume sedimen
tahunan rata-rata
Waduk:
Pengoperasian Waduk
Operasi waduk disesuaikan dengan
kebutuhan air, air yang masuk ke waduk,
kondisi fisik, dll.
S = S + Q + R (A) – I – E (A) – O –
j j-1 j j j j j
Spj(A)
Sj = tampungan waduk pada akhir bulan ke j
Sj-1 = tampungan waduk pada akhir bulan sebelumnya
Qj = debit masukan ke waduk pada bulan ke j
Rj(A) = hujan yang jatuh ke waduk pada bulan ke-j sebagai fungsi luas permukaan waduk
Ij = pengambilan air dari waduk pada bulan ke j
Ej(A) = penguapan dari waduk pada bulan ke-j sebagai fungsi luas permukaan waduk
Oj = debit limpasan sebagai outflow melewati bangunan pelimpah, bulan ke-j
Spj(A) = rembesan keluar dari waduk pada bulan ke-j sebagai fungsi luas permukaan waduk
Tahapan Perencanaan
Pengembangan SDA
 Penentuan jenis proyek
 Definisi Alternatif
 Kelayakan Teknis
 KeElayakan Ekonomis
 Kelayakan terhadap masyarakat dan lingkungan
 Kelayakan pembiayaan
 Rancangan rinci
 Pelaksanaan
 Operasi dan Pemeliharaan

Anda mungkin juga menyukai