Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengertian air yaitu suatu zat yang tersusun dari unsur
kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat. Air
adalah salah satu senyawa yang paling banyak dan penting. Cairan yang tidak
berasa dan tidak berbau pada suhu kamar, memiliki kemampuan penting untuk
melarutkan banyak zat lainnya. Air menjadi bagian penting dan tak terpisahkan
dari kehidupan semua makhluk hidup. Tubuh manusia sendiri terdiri dari 60-70%
air. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memiliki asupan air yang cukup setiap
harinya untuk menggantikan air yang hilang. Air juga menjadi ragam kebutuhan
lain dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk mengolah makanan, mencuci
piring dan pakaian kotor, membersihkan diri serta untuk irigasi atau pengairan.
Irigasi atau pengairan merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk
mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model
irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air
melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka
irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun,
irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah
kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu.
Indonesia merupakan negara di kawasan Asia tenggara dengan iklim tropis
yang cocok untuk daerah pertanian. Potensi pertanian di Indonesia sangat
menjanjikan karena Indonesia merupakan negara dikawasan Asia tenggara
dengan iklim tropis yang cocok untuk daerah pertanian. Dengan luas 7,75 juta
hektar lahan pertanian tentunya Indonesia membutuhkan sistem jaringan irigasi
yang baik. Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi
lahan pertanian. Menurut peraturan pemerintah No. 23/1998 tentang irigasi,
bahwa Irigasi ialah usaha untuk penyedian dan pengaturan air untuk menunjang
pertanian, oleh karena itu diperlukan bangunan irigasi untuk mengairi air dari
sumbernya menuju lahan pertanian.
Bangunan irigasi sendiri terdiri dari bangunan pelengkap dan bangunan
utama. Bangunan utama irigasi adalah seluruh bangunan yang direncanakan
pada dan di sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokkan air ke jaringan
saluran irigasi yang dilengkapi dengan bangunan untuk mengurangi sedimen dan

I-1
bangunan untuk mengukur jumlah volume yang masuk, salah satu bangunan air
utama yang berperan penting dalam pengambilan air adalah bendung.
Menurut ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW (Burgerlijke
Openbare Werken), Bendung adalah bangunan air (beserta kelengkapannya)
yang dibangun melintang sungai atau pada sudetan untuk meninggikan taraf
muka air sehingga dapat dialirkan secara gravitasi ke tempat yang
membutuhkannya. Adapun berbagai fungsi bendung yaitu mulai dari kebutuhan
irigasi, Pembagi atau pengendali banjir dan sebagainya. Bendung yang dibuat
harus direncanakan dan diperhitungkan secara hati-hati dengan
mempertimbangkan beberapa aspek seperti aspek hidrologi, aspek topografi,
aspek morfologi, aspek geologi, aspek mekanika tanah , aspek standar
perencanaan dan aspek lingkungan dan ekologi. Hal ini dimaksudkan agar
bendung yang dibangun dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan terhindar
dari hal-hal yang tidak diinginkan di masa yang akan datang.
Pada tugas mata kuliah Irigasi II kali ini kami akan membuat dan
mendesain “Perencanaan Bendungan wedomu” yang terletak di Desa dafala,
Kecamatan Tasifeto timur, yang akan dipergunakan untuk menyediakan,
mengatur dan mengalirkan air bagi lahan pertanian yang ada di sekitar Bendung
wedomu, karena di daerah tersebut belum memiliki sistem pengairan yang baik.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

1.2.1. Maksud
Maksud penulisan laporan ini adalah bagaimana cara memenuhi
kebutuhan air bagi pertanian dengan diperlukannya berbagai prasarana
penyedia dan pengambil airnya, antara lain bangunan bendung. Bendung
adalah suatu bangunan yang dibangun melintang sungai untuk meninggikan
taraf muka air sungai dan atau membendung aliran sungai sehingga aliran
sungai bisa disadap dan dialirkan secara gravitasi ke daerah yang
membutuhkannya. Jika penyediaan air irigasi dilakukan dengan tepat dan benar
maka akan dapat pula meningkatkan produksi padi sehingga kebutuhan akan
beras dapat pula dipenuhi.

I-2
1.2.2. Tujuan
Selain itu, penyusunan laporan ini juga bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang bendung seperti bagian-bagian dan fungsinya dalam
kehidupan sehari-hari dan menambah wawasan mengenai bendung serta syarat-
syarat perencanaannya. Meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan
mahasiswa melalui latihan kerja dan aplikasi ilmu yang telah diperoleh sesuai
dengan bidang keahliannya, serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
mengidentifikasi, merumuskan, dan memecahkan permasalahan sesuai dengan
keahliannya di lapangan secara sistematis dan akurat, serta dapat merekayasa
dan merencanakan bangunan bendung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1.3 LINGKUP PEKERJAAN


Adapun ruang lingkup kegiatan dalam penyusunan laporan ini adalah
sebagai berikut:
1. Penentuan lokasi bendung.
2. Penentuan jenis mercu bendung.
3. Penentuan lebar efektif bendung.
4. Perhitungan tinggi energi banjir di atas mercu.
5. Penentuan bentuk muka bendung.
6. Pengaruh pembendungan terhadap elevasi muka udik bendung.
7. Penentuna lantai muka.

I-3

Anda mungkin juga menyukai