Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PENGEMBANGAN DAN MANAJEMEN SDA

PENGEMBANGAN DAN MANAJEMEN JARINGAN IRIGASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh


Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada Fakultas Teknik
Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Oleh :

Nama : Dewita Yulianti


NPM : 16 4101 2714

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
anugerah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya dengan makalah yang berjudul “PENGEMBANGAN DAN
MANAJEMEN JARINGAN IRIGASI”.

Makalah ini berisikan tentang pembahasan dasar Jaringan Irigasi. Harapan penulis
semoga makalah ini dapat memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Tengan
Semester, guna untuk meendapatkan nilai yang baik di mata kuliah Pengembangan dan
Manajemen SDA di Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan, karena


pengetahuan yang penulis miliki masi kurang dan wawasan penulis yang belum cukup luas
pada bidang Irigasi. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangung
agar kedepanya penulis bias membuat makalah yang lebih baik lagi.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, semoga Allah selalu
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Purwokerto, 24 Oktober 2019

( Penulis )
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
I.II Maksud dan Tujuan
I.III Manfaat

BAB II STUDI PUSTAKA


II.I IRIGASI
II.I.I Pengertian Irigasi
II.I.II Fungsi Irigasi
II.I.III Tujuan Irigasi
II.I.IV Jaringan Irigasi Teknik

II.II MANAJEMEN IRIGASI DAN PENERAPANNYA


II.II.I Manajemen Irigasi

BAB III PENUTUP


III.I KESIMPULAN

BAB IV DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Irigasi adalah usaha penyediaam, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk
menunjanag pertanian dan kebutuhan manusia, yang berfungsi untuk mengaliri lahan dan
menampung air di saat hujan dan mengalirkan air pada saat kemarau agar air tetap tersedia.
Sering pemberian air pada petakan irigasi terjadi kelebihan yang menyebabkan banyaknya air
yang terbuang sehingga air tidak efisiens di lapangan. Oleh karena itu perlu manajemen irigasi
untuk mengatur system pemberian air irigasi yang lebih efisien, dalam hal ini air yang
disalurkan ke lahan harus tepat waktu dana jumlah pengaliran air dengan yang dibutuhkan
lahan harus sesuai.
Irigasi adalah usaha penyediaan dari pengaturan air yang menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa.
Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media
pertumbuahan tanaman hanya dapat terjadi di dalam tanah yang merupakan tempat media
pertumbuhan tanaman hanya terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku (subjek)
atau air sebagai media (objek).
Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada
sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Dengan demikian tujuan irigasi adalah
mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah
tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh
secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga
ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman.
I.II Maksud Dan Tujuan
1. Untuk mengetahui manajemen jaringan Irigasi
2. Untuk menambah ilmu tentang Irigasi
I.III Manfaat
1. Membasahi tanah, yaitu membantu pembasahan tanah pada daerah yang curah
hujannya kurang atau tidak menentu.
2. Mengatur pembasahan tanah, yang dimaksudkan agar daerah pertanian dapat
memperoleh air sepanjang waktu, baik pada musim kemarau mupun pada musim
penghujan.
3. Meningkatkan kesuburan tanah, yaitu dengan mengalirkan air dan lumpur yang
mengandung unsur hara terlarut yang dibutuhkan tanaman pada daerah pertanian
sehingga daerah tersebut tanahnya mendapat tambahan unsur-unsur hara.
4. Kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang di dataran rendah seperti rawa-rawa dengan
endapan lumpur yang terbawa oleh air irigasi.
5. Penggelontoran air di kota yaitu dengan menggunakan air irigasi, maka kotoran atau
sampah di kota digelontor ke tempat yang telah disediakan dan selanjutnya dibasmi
secara alamiah.
6. Pada daerah dingin, air irigasi dapat meningkatkan suhu tanah, karena air irigasi
memiliki suhu yang lebih tinggi dari pada tanah. Hal ini memungkinkan petani di
daerah beriklim dingin dapat melakukan kegiatan mengadakan pertanian juga pada
musim dingin.
BAB II
STUDY PUSTAKA

II.I IRIGASI
II.I.I Pengertian Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan dari pengaturan air yang menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa.
Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media
pertumbuahan tanaman hanya dapat terjadi di dalam tanah yang merupakan tempat media
pertumbuhan tanaman hanya terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku (subjek)
atau air sebagai media (objek).
Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang
mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air. Oleh
karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan.
Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada
sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Dengan demikian tujuan irigasi adalah
mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah
tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh
secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga
ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman.
II.I.II Fungsi Irigasi
1. Menjamin ketersediaan air apabila terjadi kekeringan
2. Menurunkan suhu tanah
3. Mengurangi kerusakan akibat frost
4. Melunakan lapisan keras pada saat pengolahan tanah
II.I.III Tujuan Irigasi
1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi
2. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam pembangunan jaringan
irigasi
3. Membantu para petani dalam pengelah lahan pertanian..
II.I.IV Jaringan Irigasi Teknik
Jaringan irigasi merupakan sekumpulan bangunan-bangunan bagi, sadap, bangunan
silang, pelengkap, saluran pembawa, saluran dan bangunan pembuang yang terdapat dalam
suatu lahan, yang petaknya memanfaatkan air dari sumber yang sama.
Peta ikhtisar adalah peta dimana terlihat susunan suatu jaringan irigasi mulai dari
bending sampai saluran pembuang, bangunan utama, jaringan dan trase saluran irigasi, jaringan
dan saluran pembuang, petak tersier, petak sekunder, dan petak primer, lokasi-lokasi bangunan
(bagi,sadap,silang), batas-batas daerah irigasi, daerah yang tidak diairi (desa, makam, gedung-
gedung), jaringan dan trase jalan, dan daerah-daerah yang tidak dapat diairi (tanah jelek, rawa,
buit, dll).
1. Petak tersier adalah suatu lahan seluas maksimum 60 ha, yang berisikan petak-petak
kuarter yang luasnya maksimum 10 ha, yang mengambil air dari satu pintu
bangunan sadap. Petak tersier ini lengkap pula dengan boks-boks tersier, kuarter,
saluran pembawa tersier, kuarter, cacing, saluran pembuang, serta bangunan silang
seperti yang ada di jaringan irigasi.
2. Peta sekunder terdiri dari kumpulan petak-petak tersier yang mengambil air dari
satu pintu di bangunan bagi. Luas petak sekunder ini tidak terbatas tergantung dari
topografi lahan yang ada. Salurannya sering terletak di punggung medan, sehingga
air tersebut dapat dialirkan ke dua sisi saluran.
3. Petak primer terdiri dari beberapa petak sekunder yang airnya mengambil dari
sumber air (sungai) berupa bendung, bendungan, rumah pompa, dll. Bila satu
bendungan terdapat dua pintu (intake) kiri dan kanan, maka terdapat dua petak
primer. Saluran primer diusahakan sejajar dengan kontur atau garis tinggi.
II.II.I MANAJEMEN

II.II.II Manajemen Irigasi

Manajemen adalah serangkaian proses mengelola suatu kegiatan atau serangkaian


kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan cara yang efektif.Jadi manajemen irigasi adalah
serangkaian proses untuk menyediakan air, mengelola air, menyalurkan air pada lahan-lahan
pertanian, dan membuang air yang tidak terpakai ke saluran pembuangan air dengan efisien
dan efektif.

Terbatasnya ketersediaan Sumbar Daya Air (SDA) membuat manusia berfikir untuk membuat
suatu bangunan penahan air (waduk, bendungan, dll), yang bertujuan untuk menampung
kelebihan air pada musim hujan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau atau untuk
mengatur distribusi ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air pada waktu dan tempat
tertentu. Dengan demikian daerah irigasi merupakan representatif dalam system irigasi pada
daerah irigasi.
BAB III

PENUTUP

III.I Kesimpulan

1. Pengaplikasian manajemen irigasi merupakan serangkaian proses untuk


menyediakan air, mengelola air, menyalurkan air pada lahan-lahan pertanian, dan
membuang air yang tidak terpakai ke saluran pembuangan air dengan efisen dan
efektif.
2. Irigasi memang sangat penting bagi lahan yang kurang ketersediaan airnya.
3. Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air
Irigasi Kecil (P4-ISDA-IK) adalah solusi atas jawaban permasalahan kurangnya
minat petani menanam padi karena ketersediaan air sawah.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sardianto. 2013. Irigasi di Indonesia: Indralaya


2. Kristin, Melinda. 2012. Penerapan Manajemen Irigasi: Bandung
3. Webside di Internet : http://materipelajaranterbaruips.blogspot.com/2016/05/fungsi-
tujuan-dan-manfaat-irigasi.html

Anda mungkin juga menyukai