Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
anugerah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya dengan makalah yang berjudul “PENGEMBANGAN DAN
MANAJEMEN JARINGAN IRIGASI”.
Makalah ini berisikan tentang pembahasan dasar Jaringan Irigasi. Harapan penulis
semoga makalah ini dapat memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Tengan
Semester, guna untuk meendapatkan nilai yang baik di mata kuliah Pengembangan dan
Manajemen SDA di Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, semoga Allah selalu
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
( Penulis )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
I.II Maksud dan Tujuan
I.III Manfaat
II.I IRIGASI
II.I.I Pengertian Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan dari pengaturan air yang menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa.
Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media
pertumbuahan tanaman hanya dapat terjadi di dalam tanah yang merupakan tempat media
pertumbuhan tanaman hanya terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku (subjek)
atau air sebagai media (objek).
Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang
mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air. Oleh
karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan.
Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada
sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Dengan demikian tujuan irigasi adalah
mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah
tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh
secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga
ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman.
II.I.II Fungsi Irigasi
1. Menjamin ketersediaan air apabila terjadi kekeringan
2. Menurunkan suhu tanah
3. Mengurangi kerusakan akibat frost
4. Melunakan lapisan keras pada saat pengolahan tanah
II.I.III Tujuan Irigasi
1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi
2. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam pembangunan jaringan
irigasi
3. Membantu para petani dalam pengelah lahan pertanian..
II.I.IV Jaringan Irigasi Teknik
Jaringan irigasi merupakan sekumpulan bangunan-bangunan bagi, sadap, bangunan
silang, pelengkap, saluran pembawa, saluran dan bangunan pembuang yang terdapat dalam
suatu lahan, yang petaknya memanfaatkan air dari sumber yang sama.
Peta ikhtisar adalah peta dimana terlihat susunan suatu jaringan irigasi mulai dari
bending sampai saluran pembuang, bangunan utama, jaringan dan trase saluran irigasi, jaringan
dan saluran pembuang, petak tersier, petak sekunder, dan petak primer, lokasi-lokasi bangunan
(bagi,sadap,silang), batas-batas daerah irigasi, daerah yang tidak diairi (desa, makam, gedung-
gedung), jaringan dan trase jalan, dan daerah-daerah yang tidak dapat diairi (tanah jelek, rawa,
buit, dll).
1. Petak tersier adalah suatu lahan seluas maksimum 60 ha, yang berisikan petak-petak
kuarter yang luasnya maksimum 10 ha, yang mengambil air dari satu pintu
bangunan sadap. Petak tersier ini lengkap pula dengan boks-boks tersier, kuarter,
saluran pembawa tersier, kuarter, cacing, saluran pembuang, serta bangunan silang
seperti yang ada di jaringan irigasi.
2. Peta sekunder terdiri dari kumpulan petak-petak tersier yang mengambil air dari
satu pintu di bangunan bagi. Luas petak sekunder ini tidak terbatas tergantung dari
topografi lahan yang ada. Salurannya sering terletak di punggung medan, sehingga
air tersebut dapat dialirkan ke dua sisi saluran.
3. Petak primer terdiri dari beberapa petak sekunder yang airnya mengambil dari
sumber air (sungai) berupa bendung, bendungan, rumah pompa, dll. Bila satu
bendungan terdapat dua pintu (intake) kiri dan kanan, maka terdapat dua petak
primer. Saluran primer diusahakan sejajar dengan kontur atau garis tinggi.
II.II.I MANAJEMEN
Terbatasnya ketersediaan Sumbar Daya Air (SDA) membuat manusia berfikir untuk membuat
suatu bangunan penahan air (waduk, bendungan, dll), yang bertujuan untuk menampung
kelebihan air pada musim hujan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau atau untuk
mengatur distribusi ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air pada waktu dan tempat
tertentu. Dengan demikian daerah irigasi merupakan representatif dalam system irigasi pada
daerah irigasi.
BAB III
PENUTUP
III.I Kesimpulan