Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nyalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Kimia, yaitu berjudul IRIGASI tepat pada
waktunya.
Dalam penulisan ini, penulis sangat banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Untuk itu, dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang kepada pihak-pihak yang telah membantu keberhasilan
jalannya tulisan ini.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetauan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat meperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangat kurang, oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Kolaka, 29 Oktober 2014

Kelompok

[Type the company name]

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................4
2.1 Pengertian Irigasi dan pentingnya irigasi...........................................................4
2.2 Sejarah Irigasi di Indonesia.............................................................................5
2.3 Manfaat Irigasi................................................................................................6
2.4 Potensi di Tantangan Dalam Pembangunan Irigasi............................................7
BAB III KESIMPULAN...................................................................................................8
BAB IV DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9

BAB I
[Type the company name]

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi
rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media
pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku
(subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan
tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila
terdapat kehadiran air. Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber
kehidupan.
Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada
sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Dengan demikian tujuan irigasi adalah
mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah
tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh
secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi,
juga ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan
tanaman.
1.2 Perumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan irigasi?


Sejak kapan irigasi di Indonesia di mulai?
Apa Manfaat irigasi bagi kehidupan?

1.3 Tujuan

Mengetahui dan memahami irigasi dan pentingnya irigasi


Sejarah irigasi di indonesia
Potensi dan tantangan dalam pembagunan irigasi
BAB II
PEMBAHASAN

[Type the company name]

2.1 Pengertian Irigasi dan Pentingnya Irigasi


Irigasi adalah Upaya pemberian air dalam bentuk lengas (kelembaban) tanah sebanyak
keperluan untuk tumbuh dan berkembang bagi tanaman (Najiyati : 2007). Pengertian lain dari
irigasi adalah penambahan kekurangan kadar air tanah secara buatan yakni dengan
memberikan air secara sistematis pada tanah yang diolah. Kebutuhan air irigasi untuk
pertumbuhan tergantung pada banyaknya atau tingkat pemakaian dan efiensi jaringan irigasi
yang ada Kartasaputra (2009: 45).

Gambar. Irigasi
Jaringan irigasi merupakan prasarana irigasi yang terdiri atas bangunan dan saluran air
beserta perlengkapnya. Sistem jaringan irigasi dapat dibedakan antara jaringan irigasi utama
dan jaringan irigasi tersier. aringan irigasi utama meliputi bangunan bangunan utama yang
dilengkapi dengan saluran pembawa, saluran pembuang. dan banguanpengukur. Jaringan
irigasi tersier merupakan jaringan irigasi di petaktersier, beserta bangunan pelengkap lainnya
yang terdapat di petak tersier Kartasapoetra (2009: 30 31).
[Type the company name]

Berdasarkan letak dan fungsinya saluran irigasi teknis dibedakan menjadi :


1. Saluran Primer (Saluran Induk) yaitu saluran yang langsung berhubungan dengan saluran
bendungan yang fungsinya untuk menyalurkan air dari waduk ke saluran lebih kecil.
2. Saluran Sekunder yaitu cabang dari saluran primer yang membagi saluran induk kedalam
saluran yang lebih kecil (tersier).
3. Saluran Tersier yaitu cabang dari saluran sekunder yang langsung berhubungan dengan
lahan atau menyalurkan air ke saluran saluran kwarter.
4. Saluran kwarter yaitu cabang dari saluran tersier dan berhubungan langsung dengan lahan
pertanian (Najiyati, 2007: 35 36).
Irigasi merupakan bangunan air yang berupa saluran dan berfungsimenyalurkan air dari
Bendung ke petak secara periodik, guna mencukupi kebutuhan air bagi tanaman di petak
sawah.
2.2 Sejarah Irigasi di Indonesia
Sejarah irigasi di Indonesia telah cukup panjang. Yang pertama kali dimulai pada
zaman Hindu yang ditunjukkan pada pertanian padi sistem Subak di Bali, sistem Tuo Banda
di Sumatera Barat, sistem Tudang Sipulung di Sulawesi Selatan dan sistem kalender
pertanian Pranatamangsa di Jawa. Yang kemudian dilanjutkan pada masa penjajahan Belanda
serta di zaman Indonesia membangun (sekitar tahun 1970-an).
Bangunan irigasi pertama di Indonesia, dibangun di Jawa Timur yang dibuktikan
dengan prasasti Harinjing yang saat ini disimpan di Museum Jakarta. Dari data prasasti tertua
di Indonesia menyebutkan pula bahwa saluran air tertua telah dibangun di Desa Tugu dekat
Cilincing dalam abad ke-V Masehi.
Pembuatan bendung pertama di Indonesia untuk irigasi dilakukan di Jawa Timur yaitu
bendung Sampean di Kali Sampean. Ir. Van Thiel yang diutus Pemerintahan Belanda ke
Situbondo membangun bendung tersebut pada tahun 1832 dari struktur kayu jati diisi dengan
batu kali dengan panjang bentang bendung 45 meter serta tinggi 8 meter. Selanjutnya pada
tahun 1852 sampai dengan 1857 dibangun pula bendung Lengkong di Mojokerto untuk
mengairi areal seluas 34.000 hektar.
[Type the company name]

Bendung Glapan dikali Tuntang Jawa Tengah dibangun tahun 1852 dan selelsai tahun
1859. Namun baru bisa berfungsi 20 tahun kemudian yaitu pada tahun 1880-1890. Bendung
Glapan adalah bendung pertama yang dibangun di bawah Pemerintahan Kolonial untuk
tanaman rakyat.
Selain itu disebutkan juga bahwa setelah Pemerintahan Hindia-Belanda mendirikan
Departemen BOW mulailah dibentuk "Irrigatie-Afdeling". Tepatnya tercatat pada tanggal 1
januari 1889 pertama kali dibentuk daerah irigasi yaitu Irrigatie-Afdeling Serayu yang
meliputi karesidenan Banyumas dan Bagelan di Jawa Tengah. Kemudian diikuti dengan
Irrigatie-Afdeling Brantas yang meliputi daerah Malang-Kediri-Surabaya pada tahun 1982,
Irrigatie-Afdeling Serang yang meliputi daerah Semarang-Demak dan Purwodadi. Dengan
semua itu Pulau Jawa dalam tahun 1910 telah terbagi habis oleh daerah-daerah irigasi.
2.3 Manfaat Irigasi
Adapun manfaat dari suatu sistem irigasi, adalah :
a. untuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah hujannya
kurang atau tidak menentu.
b. Untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diairi sepanjang waktu
pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.
c. Untuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung lumpur & zat zat
hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur.
d. Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan pengendapan
lumpur yang dikandung oleh air irigasi.
e. Untuk pengelontoran air , yaitu dengan mengunakan air irigasi, maka kotoran /
pencemaran / limbah / sampah yang terkandung di permukaan tanah dapat digelontor
ketempat yang telah disediakan ( saluran drainase ) untuk diproses penjernihan secara
teknis atau alamiah.
f. Pada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi dari pada tanah,
sehingga dimungkinkan untuk mengadakan proses pertanian pada musim tersebut.
2.4 Potensi Dan Tantangan Dalam Pembagunan Irigasi
Agar tanaman dapat hidup dengan subur, selain dipengaruhi oleh faktor cuaca dan
kandungan unsur hara didalam tanah, juga harus memperoleh cukup air. Pemberian air yang
[Type the company name]

mencukupi merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tanaman. Demikian pula halnya
dengan usaha meningkatkan produktivitas suatu lahan pertanian. Ketersediaan air merupakan
faktor penting, tanpa air yang cukup produktivitas suatu lahan tidak maksimal. Salah satu
upaya penyediaan air bagi lahan pertanian adalah dengan membangun irigasi.
Menurut Dumairi (1992) irigasi adalah usaha pengadaan dan pengaturan air secara
buatan, baik air tanah maupun air permukaan untuk menunjang pertanian. Sedangkan Daerah
Irigasi adalah suatu kesatuan wilayah yang mendapatkan air dari suatu jaringan irigasi.
Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran, serta kelengkapan fasilitas, jaringan irigasi dapat
dikelompokkan menjadi tigas jenis, yaitu : jaringan irigasi sederhana, jaringan irigasi semi
teknis dan jaringan irigasi teknis.
Sutopo (1990) mengemukakan bahwa tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai dan
sebagainya hanya tumbuh dan berproduksi dengan baik apabila memperoleh air cukup pada
saat yang tepat. Pada suatu studi menunjukkan kurangnya pengendalian air merupakan
pembatas tunggal terbesar dan bertanggung jawab terhadap perbedaan 35 persen antara hasil
aktual dan potensial.

BAB III
KESIMPULAN
Kebutuhan air di lahan dapat dipenuhi dengan irigasi. Pada dasarnya air irigasi yang
ditambahkan adalah untuk menutupi kekurangan air tanah yang telah ada pada saat yang
diperlukan dalam jumlah yang cukup. Sehingga ketika air telah cukup dilahan atau air pada
[Type the company name]

kondisi kapasitas lapang yang mampu untuk menunjang kehidupan tanaman maka tidak perlu
dilakuakn penambahan air.
Potensi air irigasi selain untuk memenuhi kebutuhan air pada tanaman, irigasi juga
dapat untuk mempermudah pengolahan tanah, mengatur suhu tanah dan iklim mikro,
membersihkan tanah dari kotoran, kadar unsur-unsur racun dan garam serta asam yang
berlebihan serta untuk menekan pertumbuhan gulma, hama dan penyakit tanaman.
Akan tetapi Adanya system irigasi yang kurang efektif pada akhir-akhir ini serta adanya
tindakan budidaya tanaman yang kurang baik maka mendorong suatu tindakan untuk
melakukan usaha konservasi tanah dan air. Sehingga dengan adanya teknologi konservasi
tanah dan air maka penurunan hasil tanamn akibat dari buruknya irigasi dapat dikurangi.

IV
DAFTAR PUSTAKA

Http://www.google.com

[Type the company name]

http://pengairan.banyuwangikab.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=27:tujuan-irigasi&catid=2:berita&Itemid=138
http://henggarrisa.wordpress.com/2012/11/29/pemahaman-irigasi/

[Type the company name]

Anda mungkin juga menyukai