Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

Irigasi bagi para Petani Dusun Plosorejo Desa Tanjungkalang


Kecamatan Ngronggot kkabupaten Nganjuk tahun 2000-2015

Diajukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah


Metodologi Sejarah

Dosen Pembimbing :
Siska Nurazizah Lestari, M.Hum.

Disusun Oleh:
Samsul Ma’arif (17.1.01.02.0008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Jalan KH. Ahmad Dahlan No.76 Telp. (0354)771576 Kediri
Tahun 2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat-Nya berupa waktu dan kesempatan. Dengan waktu yang cukup singkat
ini, saya dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan sebagaimana mestinya.
Proposal penelitian ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Sejarah.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar, teman-teman, dan
orang tua kami yang telah mendukung dan membimbing kami dalam menyusun dan
menyelesaikan proposal penelitian ini sehingga dapat terwujud sebagaimana mestinya. Kami
mengucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya. Kami juga mohon
maaf atas kesalahan penulisan dalam proposal penelitian ini.

Kediri, 8 mei 2019

Penulis

ii

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i


Kata Pengantar .................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................. 5
1.4 Ruang Lingkup…………………………………………… ........... 5
1.5 Tinjauan Pustaka……………………………………………. ........ 6

BAB 2. KAJIAN TEORI


2.1 Perkembangan Irigasi di Dusun Plosorejo………………………..8
2.2 Sebelum dan sesudah adanya Irigasi……………………………..8
2.3 Pengaruh Irigasi bagi kehidupan para Petani……………………..8

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................... 10
3.2 Tempat dan waktu pelaksanaan ..................................................... 10
3.3 Kehadiran peneliti.......................................................................... 11
3.4 Sumber Data .................................................................................. 11
3.5 Tahap penelitian ............................................................................ 12
3.6 Prosedur pengumpulan data…………………………………….13
3.7 Teknis analisis data ........................................................................ 14
3.8 Pengecekan keabsahan data ........................................................... 14

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 15

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Irigasi atau pengairan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mendatangkan air
dengan membuat bangunan dan saluran-saluran ke sawah-sawah atau ke ladang-ladang
dengan cara yang teratur. Pengairan mengandung arti memanfaatkan atau menambah
sumber air dalam tingkat tersedia bagi kehidupan tanaman. Apabila air terdapat
berlebihan dalam tanah maka perlu dilakukan pembuangan (drainase), agar tidak
mengganggu kehidupan tanaman.
Irigasi yang berada di wilayah Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk, menurut
cerita dari sesepuh Dusun Plosorejo meruapakan Irigasi yang dibangun oleh Belanda
untuk Mengairi areal atau ladang tebu Belanda. Hal tersebut merupakan langkah yang
dilakukan Belanda agar tanaman tebu bisa panen dengan maksimal, dan dapat memenuhi
kebutuhan gula yang diproses di pabrik gula Merican dan pabrik gula Lestari.
Dusun Plosorejo Desa Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk
merupakan salah satu wilayah yang Menggunakan Irigasi dalam pengairan dibidang
pertanian. Irigasi tersebut berasal dari sungai brantas, kemudian di bendung untuk
menyuplai pasokan air untuk areal atau lahan pertanian yang berada di sisi barat dari
sungai brantas. Dusun plosorejo mendapat suplai Irigasi dari Dam Gedong, atau Dam
yang berada di Dusun Gedong.
Irigasi tersebut menurut para Petani Dusun Plosorejo sudah ada sejak zaman Belanda,
tetapi tidak selancar dan semudah saat ini. Setelah adanya saluran Irigasi yang lancar,
semua areal persawahan di Dusun Plosorejo dapat terairi semua. Hal tersebut membuat
hasil panen para Petani meningkat, dan juga memudahkan dalam hal pengairan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan Irigasi yang berada di Dusun Plosorejo?
2. Apa yang dirasakan para Petani sebelum dan sesudah adanya Irigasi?
3. Bagaimana pengaruh Irigasi bagi kehidupan para Petani di Dusun Plosorejo?

4
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan Irigasi di Dusun Plosorejo.
2. Untuk mengetahui perasaan para Petani sebelum dan sesudah adanya Irigasi.
3. Untuk mengetahui pengaruh Irigasi bagi kehidupan para Petani di Dusun Plosorejo.

1.4 Ruang Lingkup


Penelitian ini merupakan historiografi lokal, karena spasial dalam penelitian ini
terbatas pada wilayah Nganjuk, khususnya di Dusun Plosorejo Desa Tanjungkalang
Kecamatan Ngronggot. lingkup Ruang lingkup spasial adalah lingkup yang menekankan
kepada tempat, dimana pembagiannya dibatasi berdasarkan aspek geografis seperti letak
maupun suku masyarakat dan sebagainya. Menurut Abdulloh (1985: 15): “sejarah lokal
dapat diartikan sejarah dari suatu tempat, suatu locality yang batasannya ditentukan oleh
perjanjian yang diajukan penulis sejarah”. Sementara itu, temporalnya adalah tahun 2000-
2015. Ruang lingkup temporal adalah lingkup yang menekankan kepada waktu, yang
dipilih melalui periodisasi menjadi beberapa periode atau babak. Meski penelitian ini
temporalnya tahun 2000-2015, penelitian ini akan sedikit membahas keterangan sebelum
tahun 2000 namun tidak akan sampai awal dibangunnya pertama kali Irigasi, karena
Irigasi tersebut sudah ada sejak lama dan dapat dikatakan bahwa itu merupakan
peninggalan dari Belanda.

Irigasi tersebut apabila dijelaskan dari awal pembangunan akan begitu banyak
dan memerlukan waktu yang lama. Untuk itu ruang lingkup temporal dalam penelitian ini
adalah tahun 2000-2015. Perlu digaris bawahi bahwa secara spasial dan berdasarkan judul
penelitian, sebenarnya pengkajian ini terfokus pada Dusun Plosorejo Desa Tanjungkalang
Kecamatan Ngronggot. Namun, terdapat masalah-masalah yang harus dikaji dari mana
Irigasi tersebut berasal, yaitu berasal dari Dam yang terletak di Dusun Gedong Desa
Tanjungtani Kecamatan Prambon dan juga Bendung Waruturi yang terletak di Kabupaten
Kediri.
Selain spasial dan temporal, penelitian ini merupakan sosial ekonomi. Ruang
lingkup sosial ekonomi adalah lingkup yang menekankan pada kedudukan atau posisi
seseorang dalam kelompok masyarakat yang di tentukan oleh jenis aktivitas ekonomi,
pendidikan serta pendapatan. Dalam pembahasannya sosial dan ekonomi sering menjadi

5
objek pembahasan yang berbeda. Penelitian ini menjelaskan bagaimana hubungan sosial
antara para Petani dusun Plosorejo. Selain itu juga menjelaskan mengenai perekonomian
petani dusun Plosorejo, khususnya jumlah hasil panen dari pertanian para petani dusun
Plosorejo dalam satu musim tanam.

1.5 Tinjauan Pustaka


Irigasi secara umum didefinisikan sebagai penggunaan air pada tanah untuk
keperluan penyediaan cairan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman
(Hansen, Israelsen, dan Stringham, 1992). Salah satu sistem irigasi yang
memungkinkan untuk mengatur jumlah air sesuai dengan kebutuhan tanaman adalah
sistem irigasi tetes (drip irrigation). Irigasi tetes sebagaimana didefinisikan oleh
Sumarna (1998), merupakan metode pemberian air dengan debit yang rendah. Sistem
irigasi tetes dapat menghemat pemakaian air karena dapat meminimumkan kehilangan
air yang mungkin terjadi, seperti kehilangan karena perkolasi, evaporasi, dan aliran
permukaan, sehingg irigasi tetes cocok digunakan untuk tanaman yang bernilai
ekonomi tinggi yang dibutuhkan pasar.
Sistem irigasi tetes sederhana dapat dilakukan secara gravitasi. Namun cara ini
kurang efektif apabila dibandingkan dengan sistem irigasi tetes yang menggunakan
pompa sebagai mesin untuk mengalirkan air. Selain itu juga pada sistem irigasi tetes
secara gravitasi tidak dapat dilakukan penjadwalan irigasi secara otomatis,
dikarenakan tidak ada rangkaian elektronik yang dapat diterapkan pada sistem
tersebut. Pengatur penjadwalan irigasi tetes pada umumnya menggunakan alat
pengatur waktu (timer) yang mampu bekerja dengan interval waktu tertentu sesuai
dengan pengaturan yang diberikan.

Dari jurnal diatas merupakan sumber penunjang penelitian ini, jurnal tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah :

1. Jurnal tersebut menjelaskan secara detail mengenai Irigasi tetes saja.


2. Jurnal tersebut menerangkan secara menyeluruh mengenai kelebihan dan
kekurangan dari Irigasi tetes.
3. Jurnal tersebut menjelaskan bagaimana cara mengantisipasi apabila terjadi
kelebihan air.

6
Sedangkan kekurangannya adalah :

1. Jurnal tersebut kurang menjelaskan jenjang waktu perkembangan pembangunan


Irigasi tersebut.
2. Jurnal tersebut tidak membandingkan dengan Irigasi lainnya.

7
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Perkembangan Irigasi di Dusun Plosorejo
Irigasi secara umum didefinisikan sebagai penggunaan air pada tanah untuk keperluan
penyediaan cairan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman (Hansen, Israelsen,
dan Stringham, 1992). Menurut penuturan dari pelaku sejarah di Dusun Plosorejo Irigasi
untuk lahan pertanian yang ada sudah mengalami perkembangan yang pesat. Semua sudah
lancar tidak sama dengan yang dulu. Irigasi yang berada di Dusun Plosorejo merupakan
Irigasi yang berasal dari Dam yang berada di Dusun Gedong. Dam tersebut merupakan Dam
yang mendapat suplai air dari bendung waruturi, yang mana bendung tersebut membendung
sungai brantas guna untuk usaha pengairan. Pada tahun 1998 adalah masa pembangunan dari
bendung waru turi, meskipun Dam Gedong sudah ada sejak zaman Belanda. Dam Gedong
dahulu merupakan saluran air yang berasal dari sungai Brantas juga, akan tetapi lewat
bendung yang berada di Mrican.
Menurut penuturan dari pelaku sejarah, bendung Mrican mengalami sedimentasi dan
mengakibatkan kerusakan dan pada tahun 1998 dibangun Bendung Waruturi tersebut. Pada
tahun 2000 aliran sungai tetap menggunakan saluran Dam Gedong, tetapi di tahun 2004
mengalami perbaikan dibangun plengsengan atau cor di bagian pinggir sungai. Dan pada
tahun 2015 Irigasi yang berada di Dusun plosorejo diperbaiki dengan dibangunnya
plensengan atau cor, supaya saluran Irigasi menjadi lancar.
2.2 Sebelum dan sesudah adanya Irigasi
Menurut penuturan dari Bapak Abdul Majid selaku sebagai pelaku sejarah, dulu
sebelum adanya saluran Irigasi, para Petani Dusun Plosorejo mengairi sawahnya hanya
dengan mengandalkan air hujan saja. Tetapi ada sebagian Petani yang mengairi sawahnya
dengan cara gembor atau membasahi tanaman dengan menggunakan gembor dan air tersebut
diambil dari sumur, namun itu membutuhkan tenaga yang lebih dan waktu yang lama.
Sesudah adanya Irigasi sekarang ini, para Petani dengan mudah untuk mengairi
sawahnya. Tidak lagi dengan hanya mengandalkan air hujan, jika tidak ada hujan Petani bias
mengairi sawahnya melalui saluran Irigasi tersebut. Dengan adanya Irigasi tersebut petani
tidak lagi membutuhkan tenaga yang lebih dan waktu yang lama untuk mengairi sawahnya.
2.3 Pengaruh Irigasi bagi kehidupan para Petani
Sesudah adanya Irigasi tersebut, kehidupan paraPetani dusun Plosorejo mengalami
peningkatan. Yang sebelumnya pertanian hanya mengandalkan air hujan dan itu semua hanya
cukup untuk makan sehari-hari, sekarang semua sudah lebih dari untuk makan saja. Hasil

8
panen dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya, missal untuk membeli binatang ternak sapi,
kambing, dan lainnya. Selain itu dapat digunakan juga untuk membeli sepada motor atau
peralatan rumah tangga lainnya.

9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh dari
prosedur kuantifikasi, perhitungan statistik, atau bentuk cara-cara lainnya yang menggunakan
ukuran angka. Kualitatif berarti sesuatu yang berkaitan dengan aspek kualitas, nilai atau
makna yang terdapat dibalik fakta. Kualitas, nilai atau makna hanya dapat diungkapkan dan
dijelaskan melalui linguistic, bahasa, atau kata-kata.(Gunawan,2015:80-82).
Metode kualitatif itu sendiri berupa pengamatan, wawancara atau penelaah
dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena memiliki beberapa pertimbangan:
1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
jamak.
2. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden.
3. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang d hadapi. (Lexy,2010:9).
Berkaitan dengan penelitian ini, sekiranya tepat penulis menggunakan pendekatan
penelitan kualitatif, karena peneliti melakukan pengamatan, wawancara atau penelaah
dokumen, yang mana hal tersebut termasuk dalam metode kualitatif.
Jenis penelitian ini, penulis menggunakan Penelitian Sejarah (historis). Menurut
dantes (2012: 49) :
Penelitian historis (historical research) adalah suatu usaha untuk menggali fakta-fakta agar
dapat disusun suatu kesimpulan mengenai peristiwa-peristiwa masalalu. Penelitian historis
harus menemukan, menilai, dan menginterpretasikan fakta-fakta yang diperolehnya secara
sitematik dan objektif untuk memahami masalalu. Dari data tersebut ia berharap dapat
mengungkapkan apa yang disumbangkan oleh masa lampau untuk memahami situasi
sekarang dan apa yang mungkin terjadi dimasa depan. Penelitian Irigasi ini berkaitan dengan
unsur-unsur sejarah Belanda, sehingga penulis menggunakan penelitian sejarah (historis).
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat wawancara dilakukan di tempatnya Bapak Abdul Majid dan Bapak Sodiq di
Dusun Plosorejo Desa Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.
Jadwal Penelitian

10
Bulan 1 Bulan 2

NO Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4

Perencanaan
1 Judul

Penyusunan
2 Laporan

Observasi
3 Lapangan

Pelaporan
4 Penyusunan

3.3 Kehadiran peneliti


Didalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus
pengumpul data. Instrumen lain yang peneliti gunakan adalah alat dokumentasi yang
peneliti gunakan untuk mendokumentasikan pada saat observasi. Disini peneliti
berperan sebagai partisipan dan pengamat partisipan. Pada saat penelitian, subyek
atau informan mengetahui bahwa peneliti sedang melakukan penelitian.

3.4 Sumber Data


Sumber data (atau sumber sejarah) merupakan bahan-bahan yang diperlukan
guna proses historiografi. Berdasarkan jenis bentuknya, sumber sejarah dibagi
menjadi tiga, yaitu: peninggalan-peninggalan (sumber benda), sumber lisan, dan
sumber tulisan.

1. Sumber Benda atau Peninggalan-peninggalan

Sumber benda adalah bukti-bukti tentang peninggalan manusia dimasa lalu


yang berwujud benda mati dan dapat dibuktikan seperti bangunan candi, gedung-

11
gedung, tugu dan lain-lain. Sumber benda dalam penelitian ini adalah bangunan
saluran Irigasi baik itu berupa pintu air ataupun Dam.

2. Sumber Lisan
Menurut Pranoto (2010b: 32-37), “sumber lisan yaitu cerita, saga, balada,
anekdot, dan fonograf. Sumber ini banyak digunakan oleh ilmu sejarah dan ilmu
social”. Sumber lisan dalam penelitian ini dengan cara wawancara kepada pelaku
sejarah yaitu:
nama : Abdul Majid
TTL : Nganjuk, 31 desember 1954
alamat : Dusun Plosorejo Desa Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot
umur : 65
3. Sumber Tulisan
Sumber tulisan adalah informasi historis dalam bentuk tulisan seperti
babad, hikayat, kronik, geanologi, arsip pemerintah, dan catatan-catatan
perjalanan. Sumber tulisan pada penelitian ini adalah tulisan angka taun pada tugu
patok yang berada di Dam Gedong.

3.5 Tahap penelitian


a. Heuristik (Pengumpulan Sumber)
Tahapan pertama adalah Heuristik yaitu mencari dan mengumpulkan
sumber yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas (Irigasi bagi para
Petani Dusun Plosorejo Desa Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot
kkabupaten Nganjuk tahun 2000-2015). Pada tahap ini, kegiatan diarahkan
pada penjajakan, pencarian, dan pengumpulan sumber-sumber yang akan
diteliti.

b. Verifikasi (Kritik Sumber)


Tahapan kedua adalah verifikasi atau kritik sumber yang digunakan
untuk menilai atau menguji sumber-sumber yang dibutuhkan oleh peneliti
untuk penelitiannya. Dalam hal ini yang diuji adalah keontentikan atau
keaslian sumber melalui kritik intern dan kritik ekstern.

12
c. Interprestasi
Interprestasi adalah suatu metode untuk menguaraikan sejumlah fakta
yang diperoleh dari sumber-sumber penelitian dan kemudian disusunlah ke
dalam fakta sejarah. Disini peneliti harus bisa menafsirkan pengertian faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya peristiwa. Sumber yang telah diseleksi
selanjutnya dilakukan tahapan sintesa untuk mengurutkan dan merangkaikan
fakta-fakta.
d. Historiografi
Tahap keempat adalah historiografi yaitu cara penulisan hasil dari
penelitian yang telah dilakukan. Dalam penulisan ini harus menggambarkan
hasil yang jelas mengenai awal sampai akhir penelitian yang telah dilakukan
dan melakukan penulisan sesuai dengan kerangka penulisan, dengan runtutan
penulisan sehingga dengan mudah untuk dimengerti dan dipahami.

3.6 Prosedur Pengumpulan Data


Agar diperoleh data yang valid dalam penelitian ini perlu ditentukan teknik-teknik
pengumpulan data yang sesuai. Dalam hal ini penulis mengunakan metode :
a. Observasi
Metode observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data yang
diinginkan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung.
b. Interview/Wawancara
Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan,
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk
memperoleh informasi dari terwawancara. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode interview dalam bentuk interview bebas terpimpin, yaitu
melaksanakan interview pewawancara membawa pedoman yang hanya
merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan dan untuk
selanjutnya pertanyaan-pertanyaan tersebut diperdalam.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 135). Dalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen
tertulis, gambar, maupun elektronik.

13
Dalam penelitian ini menggunakan dokumen berupa dokumen jumlah
penduduk Dusun Plosorejo baik perempuan dan laki-lakinya, mata pencaharian
masyarakat Dusun Plosorejo, dan foto-foto dari saluran Irigasi. Data ini
digunakan sebagai pelengkap dalam penyusunan penelitian ini.

3.7 Teknis analisis Data


Menurut Sugiyono (2008 : 90), Analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain
sehingga mudah dipahami dan temuanya dapat di informasikan kepada orang lain. Analisis
data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkanya kedalam unit-unit, dan
membuat kesimpulan dari hasil-hasilnya.

3.8 Pengecekan Keabsahan Data


Untuk menetapkan kaebsahan data diperlukan tekhnik pemeriksaan. Pelaksanaan
tekhnik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang
digunakan yaitu derajat kepercayaan (credibility), keterahlian (transferability),
kebergantungan (depanbility) dan kepastian (confirmability). (Lexy,2010:330).
Setelah data terkumpul dan sebelum peneliti menulis laporan hasil penelitian, maka
peneliti mengecek kembali data-data yang telah diperoleh dengan mengkorek data yang telah
didapat dari hasil interview dan mengamati serta melihat dokumen yang ada, dengan ini data
yang didapat dalam penelitian dapat diuji keabsahanya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik observasi mendalam dan tri anggulasi sumber
data, yakni dengan pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dan juga
dengan metode Prever Derieving, yaitu dengan mendeskripsikan data yang telah terkumpul
dengan piha-pihak yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang relevan, baik teman
sejawat dan lebih-lebih dosen pembimbing peneliti.

14
DAFTAR PUSTAKA

Basrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Gunawan, Imam. 2015. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: ANDI.

Lexy Moelang,2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:PT Remaja Rosdaka.

http://eprints.polsri.ac.id/1377/3/BAB%20II.pdf

wawancara dengan bapak abdul majid.

15

Anda mungkin juga menyukai