Dosen Pembimbing :
Siska Nurazizah Lestari, M.Hum.
Disusun Oleh:
Samsul Ma’arif (17.1.01.02.0008)
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat-Nya berupa waktu dan kesempatan. Dengan waktu yang cukup singkat
ini, saya dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan sebagaimana mestinya.
Proposal penelitian ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Sejarah.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar, teman-teman, dan
orang tua kami yang telah mendukung dan membimbing kami dalam menyusun dan
menyelesaikan proposal penelitian ini sehingga dapat terwujud sebagaimana mestinya. Kami
mengucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya. Kami juga mohon
maaf atas kesalahan penulisan dalam proposal penelitian ini.
Penulis
ii
2
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................. 5
1.4 Ruang Lingkup…………………………………………… ........... 5
1.5 Tinjauan Pustaka……………………………………………. ........ 6
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Irigasi atau pengairan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mendatangkan air
dengan membuat bangunan dan saluran-saluran ke sawah-sawah atau ke ladang-ladang
dengan cara yang teratur. Pengairan mengandung arti memanfaatkan atau menambah
sumber air dalam tingkat tersedia bagi kehidupan tanaman. Apabila air terdapat
berlebihan dalam tanah maka perlu dilakukan pembuangan (drainase), agar tidak
mengganggu kehidupan tanaman.
Irigasi yang berada di wilayah Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk, menurut
cerita dari sesepuh Dusun Plosorejo meruapakan Irigasi yang dibangun oleh Belanda
untuk Mengairi areal atau ladang tebu Belanda. Hal tersebut merupakan langkah yang
dilakukan Belanda agar tanaman tebu bisa panen dengan maksimal, dan dapat memenuhi
kebutuhan gula yang diproses di pabrik gula Merican dan pabrik gula Lestari.
Dusun Plosorejo Desa Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk
merupakan salah satu wilayah yang Menggunakan Irigasi dalam pengairan dibidang
pertanian. Irigasi tersebut berasal dari sungai brantas, kemudian di bendung untuk
menyuplai pasokan air untuk areal atau lahan pertanian yang berada di sisi barat dari
sungai brantas. Dusun plosorejo mendapat suplai Irigasi dari Dam Gedong, atau Dam
yang berada di Dusun Gedong.
Irigasi tersebut menurut para Petani Dusun Plosorejo sudah ada sejak zaman Belanda,
tetapi tidak selancar dan semudah saat ini. Setelah adanya saluran Irigasi yang lancar,
semua areal persawahan di Dusun Plosorejo dapat terairi semua. Hal tersebut membuat
hasil panen para Petani meningkat, dan juga memudahkan dalam hal pengairan.
4
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan Irigasi di Dusun Plosorejo.
2. Untuk mengetahui perasaan para Petani sebelum dan sesudah adanya Irigasi.
3. Untuk mengetahui pengaruh Irigasi bagi kehidupan para Petani di Dusun Plosorejo.
Irigasi tersebut apabila dijelaskan dari awal pembangunan akan begitu banyak
dan memerlukan waktu yang lama. Untuk itu ruang lingkup temporal dalam penelitian ini
adalah tahun 2000-2015. Perlu digaris bawahi bahwa secara spasial dan berdasarkan judul
penelitian, sebenarnya pengkajian ini terfokus pada Dusun Plosorejo Desa Tanjungkalang
Kecamatan Ngronggot. Namun, terdapat masalah-masalah yang harus dikaji dari mana
Irigasi tersebut berasal, yaitu berasal dari Dam yang terletak di Dusun Gedong Desa
Tanjungtani Kecamatan Prambon dan juga Bendung Waruturi yang terletak di Kabupaten
Kediri.
Selain spasial dan temporal, penelitian ini merupakan sosial ekonomi. Ruang
lingkup sosial ekonomi adalah lingkup yang menekankan pada kedudukan atau posisi
seseorang dalam kelompok masyarakat yang di tentukan oleh jenis aktivitas ekonomi,
pendidikan serta pendapatan. Dalam pembahasannya sosial dan ekonomi sering menjadi
5
objek pembahasan yang berbeda. Penelitian ini menjelaskan bagaimana hubungan sosial
antara para Petani dusun Plosorejo. Selain itu juga menjelaskan mengenai perekonomian
petani dusun Plosorejo, khususnya jumlah hasil panen dari pertanian para petani dusun
Plosorejo dalam satu musim tanam.
Dari jurnal diatas merupakan sumber penunjang penelitian ini, jurnal tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah :
6
Sedangkan kekurangannya adalah :
7
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Perkembangan Irigasi di Dusun Plosorejo
Irigasi secara umum didefinisikan sebagai penggunaan air pada tanah untuk keperluan
penyediaan cairan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman (Hansen, Israelsen,
dan Stringham, 1992). Menurut penuturan dari pelaku sejarah di Dusun Plosorejo Irigasi
untuk lahan pertanian yang ada sudah mengalami perkembangan yang pesat. Semua sudah
lancar tidak sama dengan yang dulu. Irigasi yang berada di Dusun Plosorejo merupakan
Irigasi yang berasal dari Dam yang berada di Dusun Gedong. Dam tersebut merupakan Dam
yang mendapat suplai air dari bendung waruturi, yang mana bendung tersebut membendung
sungai brantas guna untuk usaha pengairan. Pada tahun 1998 adalah masa pembangunan dari
bendung waru turi, meskipun Dam Gedong sudah ada sejak zaman Belanda. Dam Gedong
dahulu merupakan saluran air yang berasal dari sungai Brantas juga, akan tetapi lewat
bendung yang berada di Mrican.
Menurut penuturan dari pelaku sejarah, bendung Mrican mengalami sedimentasi dan
mengakibatkan kerusakan dan pada tahun 1998 dibangun Bendung Waruturi tersebut. Pada
tahun 2000 aliran sungai tetap menggunakan saluran Dam Gedong, tetapi di tahun 2004
mengalami perbaikan dibangun plengsengan atau cor di bagian pinggir sungai. Dan pada
tahun 2015 Irigasi yang berada di Dusun plosorejo diperbaiki dengan dibangunnya
plensengan atau cor, supaya saluran Irigasi menjadi lancar.
2.2 Sebelum dan sesudah adanya Irigasi
Menurut penuturan dari Bapak Abdul Majid selaku sebagai pelaku sejarah, dulu
sebelum adanya saluran Irigasi, para Petani Dusun Plosorejo mengairi sawahnya hanya
dengan mengandalkan air hujan saja. Tetapi ada sebagian Petani yang mengairi sawahnya
dengan cara gembor atau membasahi tanaman dengan menggunakan gembor dan air tersebut
diambil dari sumur, namun itu membutuhkan tenaga yang lebih dan waktu yang lama.
Sesudah adanya Irigasi sekarang ini, para Petani dengan mudah untuk mengairi
sawahnya. Tidak lagi dengan hanya mengandalkan air hujan, jika tidak ada hujan Petani bias
mengairi sawahnya melalui saluran Irigasi tersebut. Dengan adanya Irigasi tersebut petani
tidak lagi membutuhkan tenaga yang lebih dan waktu yang lama untuk mengairi sawahnya.
2.3 Pengaruh Irigasi bagi kehidupan para Petani
Sesudah adanya Irigasi tersebut, kehidupan paraPetani dusun Plosorejo mengalami
peningkatan. Yang sebelumnya pertanian hanya mengandalkan air hujan dan itu semua hanya
cukup untuk makan sehari-hari, sekarang semua sudah lebih dari untuk makan saja. Hasil
8
panen dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya, missal untuk membeli binatang ternak sapi,
kambing, dan lainnya. Selain itu dapat digunakan juga untuk membeli sepada motor atau
peralatan rumah tangga lainnya.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh dari
prosedur kuantifikasi, perhitungan statistik, atau bentuk cara-cara lainnya yang menggunakan
ukuran angka. Kualitatif berarti sesuatu yang berkaitan dengan aspek kualitas, nilai atau
makna yang terdapat dibalik fakta. Kualitas, nilai atau makna hanya dapat diungkapkan dan
dijelaskan melalui linguistic, bahasa, atau kata-kata.(Gunawan,2015:80-82).
Metode kualitatif itu sendiri berupa pengamatan, wawancara atau penelaah
dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena memiliki beberapa pertimbangan:
1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
jamak.
2. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden.
3. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang d hadapi. (Lexy,2010:9).
Berkaitan dengan penelitian ini, sekiranya tepat penulis menggunakan pendekatan
penelitan kualitatif, karena peneliti melakukan pengamatan, wawancara atau penelaah
dokumen, yang mana hal tersebut termasuk dalam metode kualitatif.
Jenis penelitian ini, penulis menggunakan Penelitian Sejarah (historis). Menurut
dantes (2012: 49) :
Penelitian historis (historical research) adalah suatu usaha untuk menggali fakta-fakta agar
dapat disusun suatu kesimpulan mengenai peristiwa-peristiwa masalalu. Penelitian historis
harus menemukan, menilai, dan menginterpretasikan fakta-fakta yang diperolehnya secara
sitematik dan objektif untuk memahami masalalu. Dari data tersebut ia berharap dapat
mengungkapkan apa yang disumbangkan oleh masa lampau untuk memahami situasi
sekarang dan apa yang mungkin terjadi dimasa depan. Penelitian Irigasi ini berkaitan dengan
unsur-unsur sejarah Belanda, sehingga penulis menggunakan penelitian sejarah (historis).
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat wawancara dilakukan di tempatnya Bapak Abdul Majid dan Bapak Sodiq di
Dusun Plosorejo Desa Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.
Jadwal Penelitian
10
Bulan 1 Bulan 2
NO Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan
1 Judul
Penyusunan
2 Laporan
Observasi
3 Lapangan
Pelaporan
4 Penyusunan
11
gedung, tugu dan lain-lain. Sumber benda dalam penelitian ini adalah bangunan
saluran Irigasi baik itu berupa pintu air ataupun Dam.
2. Sumber Lisan
Menurut Pranoto (2010b: 32-37), “sumber lisan yaitu cerita, saga, balada,
anekdot, dan fonograf. Sumber ini banyak digunakan oleh ilmu sejarah dan ilmu
social”. Sumber lisan dalam penelitian ini dengan cara wawancara kepada pelaku
sejarah yaitu:
nama : Abdul Majid
TTL : Nganjuk, 31 desember 1954
alamat : Dusun Plosorejo Desa Tanjungkalang Kecamatan Ngronggot
umur : 65
3. Sumber Tulisan
Sumber tulisan adalah informasi historis dalam bentuk tulisan seperti
babad, hikayat, kronik, geanologi, arsip pemerintah, dan catatan-catatan
perjalanan. Sumber tulisan pada penelitian ini adalah tulisan angka taun pada tugu
patok yang berada di Dam Gedong.
12
c. Interprestasi
Interprestasi adalah suatu metode untuk menguaraikan sejumlah fakta
yang diperoleh dari sumber-sumber penelitian dan kemudian disusunlah ke
dalam fakta sejarah. Disini peneliti harus bisa menafsirkan pengertian faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya peristiwa. Sumber yang telah diseleksi
selanjutnya dilakukan tahapan sintesa untuk mengurutkan dan merangkaikan
fakta-fakta.
d. Historiografi
Tahap keempat adalah historiografi yaitu cara penulisan hasil dari
penelitian yang telah dilakukan. Dalam penulisan ini harus menggambarkan
hasil yang jelas mengenai awal sampai akhir penelitian yang telah dilakukan
dan melakukan penulisan sesuai dengan kerangka penulisan, dengan runtutan
penulisan sehingga dengan mudah untuk dimengerti dan dipahami.
13
Dalam penelitian ini menggunakan dokumen berupa dokumen jumlah
penduduk Dusun Plosorejo baik perempuan dan laki-lakinya, mata pencaharian
masyarakat Dusun Plosorejo, dan foto-foto dari saluran Irigasi. Data ini
digunakan sebagai pelengkap dalam penyusunan penelitian ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Imam. 2015. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
http://eprints.polsri.ac.id/1377/3/BAB%20II.pdf
15