Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENYEHATAN AIR

“Sumber Sumber Air”

Dosen Pengampu:
1. Zulfia Maharani, ST. , M.Si.
2. Budi pramono, SKM . , M.Kes.
3. Syarifuddin,SKM . , M.Kes

Disusun oleh :
2D4B
KELOMPOK 6

1. Nisrina Qurrota Aini (P21335122055)


2. Nurfajriati Khairunisa (P21335122057)
3. Raihan Mahdy (P21335122063)
4. Syifa Akmaliyah (P21335122076)
5. Zaky Firjatullah (P21335122081)

PROGRAM STUDI SARJANA


TERAPAN
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Sumber Sumber Air”. Makalah ini
disusun untuk mempermudah pemahaman dan memenuhi tugas mata kuliah “Penyehatan
air”.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada bu Zulfia Maharani
ST, M. Si. dan pak Budi Pramono, SKM. Mkes. Selaku Dosen Penyehatan Air yang
membimbing dalam proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahawa dalam penyusunan makalah sederhana ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penyusunan makalah ini.

Jakarta, September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I ...............................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................................2
2.1 Air Hujan sebagai Sumber Air Bersih...................................................................................2
2.2 Air Tanah sebagai SumberAir Bersih....................................................................................3
2.3 Air Permukaan sebagai Sumber Air Bersih...........................................................................7
2.4 Mata Air sebagai Sumber Air Bersih.....................................................................................8
2.5 Pengawasan Sumber Air........................................................................................................9
BAB III...........................................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat


penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, yakni
mempunyai peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit, khususnya yang
berhubungan dengan air, dan berperan dalam meningkatkan standar atau
taraf/kualitas hidup masyarakat.

Sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat diindonesia masih
dihadapkan pada beberpa permasalahan yang cukup kompleks dan sampai saat ini
belum dapat diatasi sepenuhnya. Salah satu masalah yang masih dihadapi sampai
saat ini yakni masih rendahnya tingkat pelayanan air bersih untuk masyarakat.

Di Negara kita ini masalah lainnya yang perlu di pikirkan adalah tentang
samapah. Sampah akan terus ada dan tidak akan berhenti diproduksi oleh
kehidupan manusia, jumlahnya akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk,
bisa dibayangkan banyaknya sampah-sampah dikota besar yang berpenduduk
padat. Permasalahan ini akan timbul ketika sampah menumpuk dan tidak dapat
dikelola dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Penegertian Air Hujan sebagai Sumber Air Bersih?
2. Apa Pengertian Air Tanah sebagai Sumber Air Bersih?
3. Apa Pengertian Air Permukaan sebagai Sumber Air Bersih?
4. Apakah Mata Air bisa di jadikan sebagai Sumber Air Bersih?
5. Ap aitu Pengawasan Sumber Air?

1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas Matakuliah Penyehatan Air
2. Untuk mengetahui lebih tentang Sumber Sumber Air Bersih

1
BAB II

POKOK PEMBAHASAN

2.1 Air Hujan sebagai Sumber Air


Hujan adalah bentuk presipitasi yang berbentuk cairan yang turun sampai ke bumi.
Presipitasi adalah proses pengembunan di atmosfer. Jadi, proses terjadinya air hujan adalah
jalannya bentuk presipitasi berbentuk cairan yang turun sampai ke bumi. Hujan terbentuk apabila
titik-titik air yang terpisah dari awan jatuh ke bumi. Sebelum terjadinya hujan, pasti ada awan
karena awan adalah penampung uap air dari permukaan bumi. Air yang ada di permukaan bumi
baik laut, sungai atau danau menguap karena panas dari sinar matahari. Uap air ini akan naik dan
menjadi awan. Awan yang mengandung uap air ini akan terkumpul menjadi awan yang mendung.
Pada suhu tertentu di atmosfer, uap air ini akan mengembun dan turun menjadi hujan.
Pengaruh hujan terhadap penentuan bentuk tanah bersifat kimiawi dan sebagian bersifat
mekanis. Bersifat kimiawi karena air hujan bukan air murni. Di atmosfer air hujan menyerap gas-
gas atmosfer, yaitu gas oksigen, gas nitrogen, dan karbon dioksida. Disamping gas-gas ini, air
hujan menyerap sejumlah asam nitrat, asam belerang, garam-garam, mikroorganisme, dan debu.
Proses mekanis air hujan yaitu air hujan turun sangat deras dapat mengikis dan menggores
tanah sehingga terbentuk selokan. Hujan yang turun dengan lebat dapat menghanyutkan tanah
berkubik-kubik yang daya angkutnya sama dengan sungai. Jika diatas tanah tumbuh pepohonan
dan semak belukar, maka tanah ini tidak akan hanyut oleh air hujan. Jika tanah tidak terlindung
oleh pepohonan, maka mudah hanyut oleh air hujan.
Upaya pengelolaan air hujan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih harus dilakukan. Air
hujan dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber alternatif guna memenuhi kebutuhan
air bersih. Air hujan yang tertampung dengan baik bisa dikelola sehingga dapat mengurangi
kemungkinan ancaman banjir, mengurangi potensi kekeringan di saat musim kemarau, dan
meningkatkan kualitas lingkungan serta kualitas hidup masyarakat.
Air hujan di Indonesia rata-rata mempunya pH (potential Hydrogen) di kisaran 7,2–7,4. Artinya,
secara kualitas masih layak dikonsumsi.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah mengembangkan dua bentuk
sistem pemanfaatan dan pengolahan air hujan untuk bisa menjadi air minum yang bernama Sistem
Pemanfaatan Air Hujan (SPAH) dan Pengolahan Air Siap Minum (ARSINUM).
SPAH dilengkapi talang air, saringan pasir, bak penampung, dan sumur resapan yang dapat
digunakan untuk melestarikan air tanah dan mengurangi resiko genangan atau banjir.
2
Prinsip dasar SPAH adalah mengalirkan air hujan yang jatuh di permukaan atap bangunan
melalui talang air untuk dialirkan ke tangki penampung. Limpasan air dari tangki penampung yang
telah penuh lalu disalurkan ke sumur resapan.
Adapun SPAH, dalam praktiknya, adalah mengolah air dari bak penampungan agar
menjadi air siap minum dengan kualitas setara air kemasan mineral. Pengolahan air hujan ini bisa
memakai teknologi ARSINUM.
Dengan SPAH itu, air hujan yang jatuh ke atap bangunan akan mengalir melalui talang dan
menuju pipa yang terhubung ke bak penampung air pertama. Debu dan sampah yang mengotori air
kemudian tersaring di bagian bak perantara yang berisi pasir dan kerikil. Air hujan yang sudah
bersih kemudian mengalir ke bak penampung utama.
Pemanfaatan air hujan sebagai air bersih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar air
minum dengan alokasi 5 liter per orang per hari. Penampungan air hujan harus dapat mencukupi
kebutuhan pada musim kemarauterutama bagi daerah yang sangat gersang (sumber air sangat
sulit). Caranya dengan memanfaatkan atap rumah sebagai bidang tangkapan air hujan,kemudian
mengumpulkannya pada tangki penampungan air hujan (PAH) yang dapat dibuat dari gentong
tanah liat,bak pasangan batu ataupun fiberglass/plastik.
PAH harus menggunakan saringan dari pasir dan tertutup. Adapun pengambilan air
bersihnya dengan cara memompa dari PAH dengan melalui saringan, pada saat sebelum
dikeluarkan oleh keran Air yang keluar dari keran merupakan air bersih
Karakteristik Air Hujan
 Air hujan bersifat
lunak (soft water)Karena kurang/tidakmengandung larutan garam dan zat-zat mineral sehin
gga terasa kurang segar.
 Dapat mengandung beberapa zat yang ada di udara seperti NH3 dan CO2 agresif sehingga
bersifat korosif.
 Dari segi bakteriologis air hujan relatif lebih bersih tergantung pada tempat
penampungannya
 Besarnya curah hujan di suatu daerah merupakan patokan yang utama dalam perencanan
penyediaan air bagimasyarakat
Kualitas Air Hujan
Standar Kualitas Air Hujan
a. Sifat kualitas air hujan adalah bersifat lunak karena tidak mengandung larutan garamdan
zat-zat mineral.
b. Air hujan pada umumnya bersifat lebih bersih.

3
c. Air hujan dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat yang terdapat di udaraseperti
NH3,CO agresif, ataupun SO . Adanya konsentrasi SO yang tinggi di udara yang bercampur
2 2 2

dengan air hujan akan menyebabkan terjadinya hujan asam (acid rain)
d. Air hujan pada dasarnya ialah air murni atau H2O tanpa tambahan mineral, garam,
danlainnya. Air hujan menjadi ‘terkontaminasi’ ketika tercampur dengan zat-zat di udara
dan material yang menampungnya, sehingga pengolahannya cenderung lebih sederhana
daripada air sungai.
e. Pengolahan air hujan bervariasi bergantung jenis dan karakteristik airnya.
Pengolahan yang biasa dilakukan ialah secara fisik (dengan filtrasi) dan kimia (desinfeksi,
penambahankaporit, tawas) (World Health Organization, 2006).
f. Jika diperkirakan hujan bersifat asam (acid rain), maka bisa dilakukan pengendalian pH
(derajat keasaman) dengan penambahan material basa sehingga menjadi netral(sesuai
standar).
g. Air hujan yang sudah diolah dan ditampung di dalam tangki dapat digunakan
untukkeperluan MCK (mandi cuci kakus), perawatan tanaman, dan kegiatan rumah tangga
lainnya. Air hasil olahan ini bisa juga digunakan untuk keperluan air minum. Untuk lebih
memastikan kualitas air yang baik dan sehat, pengolahan dapat dilanjutkan ke’level’
berikutnya atau yang lebih dikenal dengan water purifier.

2.2 Air Tanah sebagai Sumber Air Bersih

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan
tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air. Selain air sungai dan air hujan, air tanah
juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan
ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk
kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah
mencapai ± 70%.
Letak air tanah dapat mencapai beberapa puluh bahkan beberapa ratus meter di bawah
permukaan bumi. Lapisan batuan ada yang lolos air atau biasa disebut permeable dan ada pula
yang tidak lolos atau kedap air yang biasa disebut impermeable. Lapisan lolos air misalnya terdiri
dari kerikil, pasir, batu apung, dan batuan yang retak-retak, sedangkan lapisan kedap air antara lain
terdiri dari napal dan tanah liat atau tanah lempung. Air hujan dan air permukan akan meresap
(infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap makin dalam
(percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah. Air tanah adalah salah satu faset
dalam daur hidrologi, yakni suatu peristiwa yang selalu berulang dari urutan tahap yang dilalui air
dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer.
Kualitas air tanah biasanya ditentukan sifat fisik dan sifat kimianya. Sifat fisik antara lain
warna, bau, rasa, kekentalan, kekeruhan, dan suhu (Hadipurwo, 2006). Warna air tanah disebabkan

4
oleh zat yang terkandung di dalamnya, baik berupa suspensi maupun terlarut. Bau air tanah dapat
disebabkan oleh zat atau gas yang mempunyai aroma yang terkandung dalam air.
Rasa air tanah ditentukan oleh adanya garam atau zat yang terkandung dalam air tersebut,
baik yang tersuspensi maupun yang terlarut. Kekentalan air dipengaruhi oleh partikel yang
terkandung di dalamnya. Semakin banyak yang dikandung akan semakin kental. Di samping itu
apabila suhunya semakin tinggi maka kekentalannya akan semakin kecil (encer).
Kekeruhan air disebabkan oleh adanya tidak terlarutkan zat yang dikandung. Sebagai
contoh adalah adanya partikel lempung, lanau, juga zat organik ataupun mikroorganisme. Suhu air
juga merupakan sifat fisik dari air. Suhu ini dipengaruhi oleh keadaan sekeliling, seperti musim,
cuaca, siang dan malam. Sedangkan yang termasuk dalam sifat kimia air tanah adalah Kesadahan,
Zat Padat Terlarut (Total Disolve Solid /TDS), Daya hantar listrik (electric conductance
atau DHL), Keasaman, dan Kandungan ion. Penjelasan sifat kimia air tanah adalah sebagai
berikut :
a. Kesadahan Air
Kesadahan atau kekerasan (total hardness) Air tanah pada umumnya terjadi karena adanya
kandungan unsur Ca dan Mg dalam air tanah. Air tanah pada umumnya mengandung
bahan-bahan metal terlarut, seperti Na, Mg, Ca dan Fe. Air yang mengandung komponen-
komponen tersebut dalam jumlah tinggi disebut air sadah (Philip Kristanto, 2004:72).
Kesadahan (hardnes) adalah gambaran kation logam divalen (valen dua). Kation-kation ini
dapat bereaksi dengan (soap) membentuk endapan (presipitasi) maupun dengan anion-
anion yang terdapat di dalam air membentuk endapan atau karat pada peralatan logam.
Pada air tawar, kation divalen yang paling berlimpah adalah kalsium dan magnesium,
sehingga kesadahan pada dasarnya ditentukan oleh jumlah kalsium dan magnesium.
Kalsium dan magnesium berikatan dengan anion penyusun alkalinitas, yaitu bikarbonat dan
karbonat (Hefni Effendi, 2003:106-107).
b. Zat Padat Terlarut dalam Air
Zat padat terlarut adalah jumlah zat padat yang terlarut dalam air (baca tentang massa jenis
air) atau semua zat yang tertinggal setelah diuapkan pada suhu 103–105 C (Saeni, 1989).
Padatan terlarut meliputi garam garam anorganik dan sejumlah kecil zat organik serta gas.
Berdasarkan kriteria baku mutu air kelas I, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku
untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga, batas maksimum yang
diperbolehkan adalah 1000 mg/l.
c. Daya Hantar Listrik / DHL
Daya hantar listrik (DHL) menunjukkan kemampuan air untuk menghantarkan listrik. Air
5
yang banyak mengandung garam akan mempunyai DHL tinggi. Konduktivitas air
tergantung dari konsentrasi ion klorida, suhu air dan zat padat terlarut. Oleh karena itu
kenaikan padatan terlarut akan mempengaruhi kenaikan DHL. Semakin tinggi temperatur
dan ion klorida maka nilai DHLnya juga semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah
nilai DHL maka suhu maupun ion klorida akan rendah pula.
d. PH Air
Keasaman air dinyatakan dengan pH, mempunyai besaran mulai dari 1-14. Air yang
mempunyai pH 7 adalah netral, sedangkan yang mempunyai pH lebih besar/kecil dari 7
disebut bersifat basa/asam. Jadi air yang mengandung garam kalsium karbonat atau
magnesium karbonat, bersifat basa (pH 7,5 - 8), sedangkan yang mempunyai harga pH < 7
adalah bersifat asam. Keasaman air pada umumnya disebabkan karena adanya gas karbon
dioksida (CO2) yang larut dalam air dan menjadi asam karbonat H2CO3. Syarat pH untuk
keperluan air minum 6,0 - 9,0.
e. Kandungan Ion Air
Kandungan ion baik kation maupun anion yang terkandung di dalam air diukur biasanya
dalam satuan part per million (ppm) atau mg/l. Ion-ion yang diperiksa antara lain Na, K,
Ca, Mg, Al, Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, SO4, CO2, CO3, HCO3, H2SF, NH4, NO3, NO2,
KMnO4, SiO2, boron, ion-ion logam yang biasanya jarang akan tetapi ion ini bersifat
sebagai racun antara lain As, Pb, Sn,Cr,Cd,Hg.
Manfaat Air Tanah
Secara umum air memiliki manfaat penting bagi kehidupan, tidak hanya bermanfaat bagi
manusia, air juga dibutuhkan oleh tumbuhan serta hewan. Sebab itu, ketiadaan air dapat
menyebabkan kekeringan, bencana kelaparan, dan kepunahan spesies.

Menurut Kodoatie (2012), air yang berasal dari dalam tanah bermanfaat unutk sumber air
bagi flora, fauna, dan manusia. Selain itu, air merupakan bagian utama dari siklus hidrologi.

Air dimanfaatkan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari, seperti minum, mandi,
mencuci, dan lainnya. Seluruh hewan juga membutuhkan air untuk minum, terlebih hewan-hewan
akuatik yang hidup pada habitat air, seperti sungai, danau, dan lautan. Tumbuhan memanfaatkan
air tanah yang diserap melalui akar untuk memperoleh unsur hara guna mendukung proses
fotosintesis.

Berikut ini adalah manfaat air tanah, yaitu:

1. Keperluan rumah tangga, seperti mandi, mencuci, memasak, dan minum


6
2. Irigasi pertanian, sawah petani yang jauh dari sumber air seperti sungai umumnya akan
membuat sumur bor untuk mencukupi kebutuhan air tanaman pertanian
3. Kebutuhan industri memerlukan air untuk mendukung proses produksi, misalnya, pabrik
tekstil memerlukan air untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit, dan
lain-lain
4. Air tanah merupakan bagian dari siklus hidrologi atau daur air yang terus berjalan berulang
5. Sebagai sumber pembangkit listrik, contohnya adalah sungai bawah tanah di daerah karst
Gombong Selatan yang memanfaatkan aliran air bawah tanah untuk listrik mandiri
6. Air tanah dalam wujud sungai bawah tanah dapat menjadi lokasi penelitian alami mengenai
biota, sistem hidrologi, dan lainnya.
7. Air tanah dalam bentuk gua-gua bawah tanah dapat dikembangkan menjadi obyek wisata

2.3 Air Permukaan sebagai Sumber Air Bersih

Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air, sungai danau,
lahan basah, atau laut. Air permukaan berhubungan dengan air bawah tanah atau air atmosfer. Air
permukaan secara alami terisi melalui presipitasi dan secara alami berkurang melalui penguapan
dan rembesan ke bawah permukaan sehingga menjadi air bawah tanah. Meskipun ada sumber
lainnya untuk air bawah tanah, yakni air jebak dan air magma, presipitasi merupakan faktor utama
dan air bawah tanah yang berasal dari proses ini disebut air meteor. Air permukaan merupakan
sumber terbesar untuk air bersih. Air tawar yang ada di darat terbagi menjadi air permukaan dan
air bawah permukaan. Air permukaan merupakan air yang memiliki daerah aliran dan peredaran di
permukaan daratan. Adapun air bawah permukaan merupakan air yang beredar di dalam tanah
karena terserap oleh pori-pori tanah dan akar tumbuhan. Seperti halnya air permukaan, air bawah
permukaan juga memiliki daerah aliran, namun berada di bawah tanah.
Air permukaan ini terdiri dari 2 macam yaitu air sungai dan air rawa. Untuk menggunakan
air sungai sebagai air minum diperlukan pengelolahan yang sempurna mengingat bahwa air sungai
mengandung kotoran yang sangat tinggi sedangkan air rawa biasanya berwarna yang berasal dair
zat organik yang telah membusuk sehingga warnyanya jadi kuning coklat. Untuk mengenal
karakteristik air baku permukaan maka air ini digolangkan menjadi 6, yaitu;
1. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang tinggi
2. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang rendah
3. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan yang sifatnya temporer
4. Air permukaan dengan kandungan warna yang sedang sampai tinggi

7
5. Air permukaan dengan kesadahan yang tinggi.
6. Air permukaan dengan tingkat kekeruhan sangat rendah
Jenis air permukaan
Jenis air permukaan merupakan air hujan yang mengalir diatas permukaan bumi
dikarenakan tidak mampu terserap kedalam tanah dikarenakan lapisan tanahnya bersifat rapat
air sehingga sebagian besar air akan tergenang dan cenderung mengalir menuju daerah yang
lebih rendah, air permukaan seperti inilah yang sering disebut dengan sungai).
Pada umumnya, air permukaan mengalami pengotoran selama mengalir diatas
permukaan seperti bercampur dengan lumpur, sisa daun dan batang kayu serta kotoran lainnya.
Tingkat pengotoran air permukaan tergantung dari daerah yang dialirinya, jika di daerah urban/
perkotaan, air permukaan berkualitas sangat buruk karena sudah tercampur dengan bahan
bahan kimia, sementara itu jika air permukaan pada hutan cenderung mengandung bahan bahan
anorganik alamiah seperti air yang sudah tercampur humus dan sisa pelapukan organik seperti
daun, batang pohon dan akar. Air permukaan terbagi menjadi 3 yaitu :
a. Air Sungai
Merupakan jenis air permukaan dengan tingkat kekotoran yang sangat tinggi. Paling sering
digunakan oleh manusia seperti untuk irigasi, transportasi dan untuk pemenuhan kebutuhan
lainnya. Karena derajat pengotorannya begitu tinggi sehingga dalam penggunaan-nya untuk air
minum perlu melewati proses pengolahan yang sempurna sehingga dapat di konsumsi secara
aman.
Pada daerah hulu sungai umumnya memiliki kualitas air yang jauh lebih baik, sehingga tidak
memerlukan proses rumit dalam pengolahannya untuk menjadi air minum. Masyarakat yang
tinggal di daerah hulu sungai lebih memilih menggunakan air sungai, dibandingkan dengan air
tanah karena perbedaan kualitas antara keduanya tidak begitu mencolok.
b. Air Danau/Telaga
Air permukaan yang mengalir dan menemukan sebuah cekungan akan membentuk danau jika
cekungan tanah dalam skala besar atau jika cenkungan berskala kecil maka akan membentuk
telaga. Danau biasanya memiliki sumber air dari sungai ataupun mata air (pada danau di dataran
tinggi) dan memiliki aliran keluar.
Sedangkan Telaga dan rawa umumnya lebih disebabkan oleh air hujan yang tergenang di suatu
cekungan tanah dan tidak memiliki aliran keluar, hal inilah yang menyebabkan kenapa air rawa
berwarna. Kandungan zat zat organik yang tinggi misalnya humus tanah yang sudah terlarut
menjadikan air berwarna kuning coklat.
Karena tingkat pembusukan bahan organik begitu tinggi dan sedikitnya jumlah air menyebakan
kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) akan tinggi juga ditengah tingkat kelarutan kandungan
oksigen pada air rawa yang begitu rendah. Pada beberapa kasus akan dijumpai alga/ lumut pada
permukaan air telaga/rawa jika kondisi sinar matahari dan kadar Co2 yang memadai.
Jadi ketika ingin memanfaatkan air rawa haruslah berhati hati dengan hanya mengambil air
sampai kedalaman tertentu saja, supaya endapan Besi dan Mn tidak ikut terbawa. Jikalau
seandainya terbawa maka, harus kembali diendapkan lagi. Akan lebih baik lagi jika memakai filter
air sehingga lumut atau alga dapat terpisah dengan sempurna
c. Air Laut
1/3 luas bumi adalah lautan, zona laut merupakan zona terluas di bumi, setiap orang tentu
mengetahui laut. Air laut merupakan penyumbang air terbesar di Bumi. Air laut memiliki rasa
yang sangat asin. Namun sumber air lainnya sebenarnya dapat kita simpulkan berasal dari laut.
8
2.4 Mata Air sebagai Sumber Air Bersih

Mata air merupakan pemunculan air tanah ke permukaan tanah. Pemanfaatan mata air
sangat beragam, antara lain penggunaan untuk keperluan air minum, irigasi, perikanan, untuk
obyek wisata. Mata air mempunyai debit terbatas, namun kualitasnya baik, penggunaannya
beragam, hal tersebut sering terjadi konflik pemanfaatan. Di saat musim kemarau, beberapa
mata air merupakan sumber air satu-satunya di suatu tempat, sehingga pengelolaannya harus
dilakukan secara baik
Mata air atau biasa disebut sebagai spring water merupakan sumber air bersih yang sudah
layak untuk dikonsumsi, karena air yang dihasilkan telah melalui proses purifikasi alami atau
self purification. Oleh masyarakat, air dari mata air umumnya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, selain itu industri berbasis air juga menggunakannya sebagai pasokan
bahan baku.
Pengertian Mata Air
Mata air sebenarnya adalah air tanah yang berada di bawah permukaan tanah tepatnya
pada batuan yang bersifat jenuh air atau akuifer. Adanya proses geologi di dalam tanah
menjadi faktor pendorong, sehingga air tanah muncul di atas permukaan tanah. Air yang
muncul itulah kemudian dikenal sebagai mata air.

Proses pembentukan mata air

mata air terbentuk akibat adanya pemotongan aliran air tanah akibat kondisi geologi, sehingga
air pun keluar dari bebatuan. Oleh sebab itu kebanyakan mata air dapat dijumpai di kawasan
kaki bukit, lereng bukit, dataran, dan juga lembah bukit, Pada dasarnya air dari mata air
berasal dari air permukaan tanah yang meresap sehingga menjadi air tanah, kemudian melalui
serangkaian proses geologi, dan akhirnya kembali lagi jadi air permukaan akibat pemotongan
aliran air.

Proses ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu air permukaan :

• Tahap Air PermukaanPada tahap ini air masih berada di atas permukaan bumi,
sehingga disebut sebagai air permukaan. Ada banyak sekali jenis air permukaan mulai dari air
laut, air sungai, air rawa, air danau, hingga air hujan. Air inilah yang nantinya akan meresap
9
dan menjadi air tanah.
• Tahap Air TanahKetika air permukaan meresap ke dalam tanah, maka disebutlah
sebagai air tanah. Air ini masih tetap mengalir lewat retakan dan celah kecil di dalam tanah.
Air tanah mempunyai fungsi yang sangat penting terhadap aspek kehidupan manusia,
• Tahap Mata AirPada saat air tanah mengalir melalui celah kecil pada batuan jenuh
air atau akuifer, kemudian tiba-tiba terjadi proses geologi yang menyebabkan lintasan air
terpotong, maka pada saat itulah air akan memancar kembali ke permukaan tanah. Air tersebut
akan berkumpul pada satu titik dan mengalir yang disebut sebagai mata air.
Manfaat mata air

Mata air mempunyai manfaat yang sangat besar untuk alam dan unsur pembangunnya.
Manusia sebagai makhluk yang menggunakan mata air pun bisa merasakan dampak langsung
dan tidak langsung dari keberadaan mata air.

beberapa manfaat mata air bagi kelangsungan hidup, yaitu:


• Sumber Air Minum
• Sumber Air Domestik
• Sumber Irigasi
• Sarana Ibadah
• Sumber Air Industri
2.5 Pengawasan Sumber Air

Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen dalam suatu organisasi di
mana memiliki arti suatu proses mengawasai dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu
pengawasan dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentu akan
menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya maupun bagi
pekerjanya. Pengawasan kualitas air bersih untuk memantau akses masyarakat terhadap air
bersih dari segi kuantitas dan kualitas air yang akan dikonsumsi oleh masyrakat.
Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa “Bumi air dan kekayaan
alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat bahwa segala sesuatu mengenai sumber daya alam termasuk didalamnya
air beserta kekayaan alam lainnya milik atau berada dalam wilayah teritori Negara Kesatuan
Republik Indonesia berarti dikuasai, diatur, dikelola, dan didistribusikan oleh Negara atau
Pemerintah dengan segenap lembaga pengelolanya dipergunakan untuk memakmurkan atau
mensejahterakan rakyat Indonesia seluruhnya. Negara mempunyai aturan tersendiri agar usaha
eksplorasi sumber daya yang dimiliki tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab. Pengaturan tersebut bertindak dalam fungsi pengawasan dan pemanfaatan
yang sebaik- baiknya oleh Negara melalui setiap bagian-bagian Pemerintah.

Konsep Pengawasan
(1998:153) mengidentifikasi pengawasan terdiri atas tindakan meneliti apakah segala sesuatu
10
tercapai atau berjalan dengan rencana yang telah ditetapkan berdasarkan instruksi yang telah
dikeluarkan, prinsip- prinsip yang telah ditetapkan. Pengawasan bertujuan menemukan atau
menunjukkan kelemahan agar dapat diperbaiki dan mencegah berulangnya kelemahan dan
kesalahan itu.
Menurut Purwanto (2001:76) pengertian dari supervise atau pengawasan adalah suatu
aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah
lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Pengawasan sangat diperlukan
dalam menjalankam produksi demi tercapainya tujuan, dengan pengawasan apabila terjadi
kesalahan pemimpin telah mengetahui sejauh mana kesalahan- kesalahan yang dilakukan oleh
para karyawan dan jalan apa yang harus diambil untuk langkah-langkah selanjutnya.
Pengawasan berhubungan erat dengan perencanaan, rencana tidak akan berjalan dengan
baik bila tidak ada pengawasan didalam pelaksanaannya, dengan adanya pengawasan dapat
dibandingkan hasil yang sedang dicapai dengan hasil menurut rencana. Selain itu pengawasan
juga memiliki keterkaitan yang erat dengan displin kerja pegawai karena dengan adanya
pengawasan, karyawan dapat bekerja sebagaimana mestinya sesuai dengan peraturan dan
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Pengawasan pada hakikatnya merupakan usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana
agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana. Diharapkan agar para pelaksana
membatasi tindakan-tindakannya mencapai tujuan sedemikian rupa sehingga tidak begitu
menyimpang dari yang di bolehkan. Pengawasan menjadi siklus fungsi manajemen lengkap dan
membawa organisasi ke perencanaan. Pengawasan itu terdiri dari penentuan standar-standar,
pengawasan/supervise kegiatan atau pemeriksaan, perbandingan hasil dengan standar serta
kegiatan mengkoreksi kegiatan atau standar (Reksohadiprodjo, 2010:63).

 Pada pasal 2 dijelaskan maksud dan tujuan pengawasan kualitas air yakni:
a. Mengatur, membina dan mengawasi pelaksanaan penggunaan air dalam rangka memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta mencegah penggunaan air yang
membahayakan kesehatan masyarakat akibat kualitas air yang tidak memenuhi syarat
kesehatan.

 Pasal 11 dijelaskan tentang tata cara penyelenggaraan pengawasan kualitas air sebagai yang
dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) dan pasal 7 ayat (1) dilaksanakan sebagai berikut :
a. PDAM, pengelola air dan industri / perusahaan jasa maupun non jasa memeriksa kualitas air
yang digunakan secara rutin sebelum dikonsumsi pada masyarakat.
b. Pemeriksaan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini dilakukan oleh unit
laboratorium dengan cara menguji secara fisika, bakteorologi dan kimia.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hujan adalah bentuk presipitasi cairan yang turun ke bumi, dan proses terjadinya
melibatkan kondensasi uap air di atmosfer. Awan bertindak sebagai penampung uap air dari
permukaan bumi sebelum air turun dalam bentuk hujan. Pengaruh hujan pada bentuk tanah dapat
bersifat kimiawi dan mekanis, mengikis dan menghanyutkan tanah.
Upaya pengelolaan air hujan, seperti Sistem Pemanfaatan Air Hujan (SPAH) dan
Pengolahan Air Siap Minum (ARSINUM), dapat meningkatkan kualitas air dan memenuhi
kebutuhan air bersih masyarakat. Air hujan di Indonesia umumnya memiliki pH yang layak
dikonsumsi.
Selain hujan, air tanah juga merupakan sumber air bersih yang penting. Air tanah terdapat
dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan dan memiliki peran besar dalam menjaga
ketersediaan air untuk rumah tangga dan industri. Kualitas air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik
dan kimianya, termasuk kesadahan, zat padat terlarut, daya hantar listrik, pH, dan kandungan ion.
Air permukaan, seperti sungai, danau, dan laut, juga merupakan sumber air bersih yang
penting. Air permukaan sering memerlukan pengolahan lebih lanjut sebelum bisa digunakan untuk
air minum karena mengandung kotoran. Mata air, yang merupakan pemunculan air tanah ke
permukaan, memiliki kualitas yang baik namun debit terbatas. Pengawasan kualitas air diperlukan
untuk memantau akses masyarakat terhadap air bersih dari segi kuantitas dan kualitasnya.
Pengawasan kualitas air adalah bagian penting dalam menjaga kesehatan masyarakat dan
melindungi sumber air bersih. Undang-Undang Dasar 1945 mengatur bahwa sumber daya alam,
termasuk air, dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat. Pengawasan melibatkan penentuan
standar, pemantauan, perbandingan hasil dengan standar, dan tindakan perbaikan.
Dalam konteks ini, pengawasan kualitas air bertujuan untuk mengatur, membina, dan
mengawasi penggunaan air guna memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat serta
mencegah penggunaan air yang membahayakan. Upaya pengawasan kualitas air melibatkan
pemeriksaan rutin oleh laboratorium untuk memastikan bahwa air yang digunakan aman untuk
dikonsumsi dan memenuhi syarat kesehatan.
Dengan pemahaman tentang sumber-sumber air bersih dan pentingnya pengawasan
kualitas air, dapat diambil langkah-langkah untuk memastikan pasokan air yang aman dan
12
berkualitas bagi masyarakat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Flysh Geost. 13 Maret 2016. Pengertian,Jenis,Manfaat dan Pencemaran Air Tanah. Diakses
pada 18 september 2023 https://www.geologinesia.com/2016/03/pengertian-jenis-manfaat-dan-
pencemaran-air-tanah.html

Dodi. 3 september 2016. Air Permukaan sebagai Sumber Air Bersih. Diakses pada 18 September
2023 http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-air-permukaan.html
Dr. Ir. H. Hayu S. Prabowo,dkk. 2015. Air,Kebersihan,Sanitasi,Kesehatan Lungkungan menurut
Islam. Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional.
Sony Septian, 2014 Pengawasan Kualitas Air Bersih Oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru

https://www.scribd.com/document/336377650/Air-Hujan-Sebagai- Sumber-Air-Bersih

14

Anda mungkin juga menyukai