DISUSUN OLEH:
Abhipraya Antariksa
Refi Fauziah
Rifka Tanzila
XII TAJIKISTAN
2023/2024
1
LEMBAR PENGESAHAN
telah disetujui dan disahkan oleh Kepala Sekolah SMAIT Fajar Hidayah
Disetujui oleh:
Mengetahui,
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
Perangkat Sederhana. “ Karya tulis ilmiah ini disusun dan diajukan sebagai
syarat kelulusan di SMAIT Fajar HIdayah. Karya Tulis Ilmiah ini disusun
dengan usaha peneliti serta dapat diselesaikan dengan baik karena doa,
bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
2. Ibu Megashintya S. Pd
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang luas
kepada pembaca, tentunya Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat
kekurangan dalam penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
3
DAFTAR Isi
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................2
KATA PENGANTAR..........................................................................................
4
5
BAB I
PENDAHULUAN
hidup yang ada di bumi. Jika di bumi ini tidak ada air, semua makhluk
hidup akan mati. Begitulah pentingnya air di bumi bagi semua makhluk
berkurangnya air bersih, telah dilakukan upaya sehingga air yang telah
6
Akan tetapi penjernihan air itu sendiri menjadi solusi krusial
layak digunakan.
7
1.2 Rumusan Masalah
Untuk mengetahui:
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Sitanala Arsyad, air adalah senyawa dari dua atom hidrogen dan
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk
hidup di bumi ini. Fungsi air seumur hidup tidak bisa digantikan oleh senyawa
lain.
Penggunaan air yang paling penting adalah air minum. Ini terutama
Air sebagian besar terdapat di laut (air asin), dan pada lapisan-lapisan es (di
kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan,
hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-
objek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan,
hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai,
oleh manusia tidak hanya sebagai bahan baku, tetapi juga dibutuhkan sebagai
9
media produksi, sebagai air irigasi untuk keperluan budidaya pertanian, sebagai
media produksi industri dan tenaga listrik. Kesediaan air sangat terbatas oleh
Berikut adalah beberapa contoh dampak utama dari air yang tercemar:
Kesehatan Manusia:
hormonal.
10
digunakan untuk keperluan lain seperti pertanian dan industri.
sekitar 55-60 persen berat tubuh orang dewasa terdiri dari air. Untuk menjaga
agar organ tubuh bekerja secara optimal, manusia juga harus menjaga asupan
faktanya hanya ada sekitar 0,3 persen saja yang dapat digunakan manusia.
kebutuhan terhadap air bersih ini menjadi langka, maka dari itu penjernihan air
menjadi sangat diperlukan dan menjadi alternatif dari kelangkaan air bersih
tersebut.
dan unsur-unsur yang tidak diinginkan lainnya dari air mentah (air yang diambil
dari sumber alami seperti sungai, danau, atau sumur) agar air tersebut menjadi
11
aman, dan sesuai untuk konsumsi manusia, keperluan industri, pertanian, dan
lingkungan.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
13
9. Tawas
10. Spons
11. Kapas
Non Tawas
b) Penyaringan
Bahan-bahan disusun secara teratur didalam botol.
14
Menggunakan Tawas
Untuk lapisan-lapisan dan ketebalannya:
o lapisan pertama Kapas (2 cm)
o lapisan ke-dua Spons (1 cm)
o lapisan ke-tiga Batu Krikil dan Pecahan Batu Zeolit (2,5 cm)
o lapisan ke-empat Kapas (0,5 cm)
o lapisan ke-lima Arang (2 cm)
o lapisan ke-enam Kapas (1 cm)
o lapisan ke-tujuh Pasir Laut (1,5 cm)
o lapisan ke-delapan Kapas (1 cm)
o lapisan ke-sembilan Ijuk (1 cm)
o lapisan ke-sepuluh Kapas (0,5 cm)
o lapisan ke-sebelas Arang (1 cm)
o lapisan ke-dua belas Kapas (0,5 cm)
Non Tawas
Untuk lapisan-lapisan dan ketebalannya:
o lapisan pertama Kapas (2 cm)
o lapisan ke-dua Spons (1 cm)
o lapisan ke-tiga Batu Krikil dan Pecahan Batu Zeolit (2,5 cm)
o lapisan ke-empat Kapas (0,5 cm)
o lapisan ke-lima Arang (2 cm)
o lapisan ke-enam Kapas (1 cm)
o lapisan ke-tujuh Pasir Laut (1,5 cm)
o lapisan ke-delapan Kapas (1 cm)
o lapisan ke-sembilan Ijuk (1 cm)
o lapisan ke-sepuluh Kapas (0,5 cm)
o lapisan ke-sebelas Arang (1 cm)
o lapisan ke-dua belas Kapas (0,5 cm)
15
Gambar 3.5.2 2
Gambar 3.5.2 1
3.6 Variabel
Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel Bebas ialah ……, kekeruhan
awal, dan bau awal.
16
3. Variabel Kontrol
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sebagai usaha untuk
meminimalisir bahkan menghilangkan pengaruh lain selain Variabel
Bebas dan dimungkinkan mempengaruhi hasil Variabel Terikat.
Dalam penelitian yang menjadi Variabel Kontrol yaitu, jumlah air kotor
yang digunakan, serta lapisan-lapisannya.
3.7 Metode
Pada penelitian kami, metode yang kami gunakan ialah:
Metode Observasi
Pada Karya Ilmiah ini, dalam observasi penelitian yang kami lakukan, kami
Metode Eksperimental
keefisienan Filter Air yang sudah kami buat untuk mengurangi atau
Metode Literatur
referensi juga informasi yang terdapat pada jurnal dan juga internet. Tinjauan
17
dalam penjernihan air, termasuk penggunaan pasir, batu kerikil, dan karbon
aktif (Arang) dalam alat penjernihan yang mudah dibuat dan dikelola oleh
masyarakat.
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Eksperimen
Sebelum Penyaringan :
1. pH : 6,8
2. Kekeruhan : Sangat Keruh
3. Warna : Coklat Kemerahan
4. Bau : Baunya Seperti Air Yang Tercampur Besi
b. Pembahasan
Pada penyaringan air keruh tanpa tawas yang dicampuri sedikit
tanah, menghasilkan perubahan pH dari sekian menjadi sekian. Baunya tetap,
tetapi warna nya berubah menjadi cukup jernih. Sedangkan penyaringan air
yang menggunakan tawas menghasilkan perubahan pH dari sekian menjadi
sekian. Baunya tetap, warna nya berubah menjadi bening sedikit kekuningan.
Hal ini membuktikan bahwa metode penjernihan air menggunakan tawas
lebih efektif dibanding non tawas.
19
20