Anda di halaman 1dari 20

PROSES PENJERNIHAN AIR

MENGGUNAKAN PERANGKAT SEDERHANA

KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN OLEH:

M. Zehan Deris Rangkuti

Abhipraya Antariksa

Refi Fauziah

Rifka Tanzila

XII TAJIKISTAN

SMAIT FAJAR HIDAYAH

BOGOR, JAWA BARAT

2023/2024

1
LEMBAR PENGESAHAN

Penelitian dengan judul “Penjernihan Air Menggunakan Perangkat Sederhana”

telah disetujui dan disahkan oleh Kepala Sekolah SMAIT Fajar Hidayah

Kota Wisata, Agustus 2023

Disetujui oleh:

Guru Pembimbing Teknik Guru Pembimbing Materi

Mega Shintya S.Pd Muhammad Fahreza, S.Si

Mengetahui,

Kepala SMAIT Fajar Hidayah

Rumsiah Nova Yani, M.Pd

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

karya tulis ilmiah yang berjudul “ Proses Penjernihan Air Menggunakan

Perangkat Sederhana. “ Karya tulis ilmiah ini disusun dan diajukan sebagai

syarat kelulusan di SMAIT Fajar HIdayah. Karya Tulis Ilmiah ini disusun

dengan usaha peneliti serta dapat diselesaikan dengan baik karena doa,

bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

peneliti mengucapkan banyak terimakasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak Fahreza S.Si

2. Ibu Megashintya S. Pd

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang luas

kepada pembaca, tentunya Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat

kekurangan dalam penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Bogor, Agustus 2023

3
DAFTAR Isi

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................2

KATA PENGANTAR..........................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................6

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................8

1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................8

1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................8

2.1 Pengertian Air..................................................................................................9

2.2 Penggunaan Air di Masyarakat........................................................................9

2.3 Dampak Apabila Air Tercemar....................................................................10

2.4 Penjernihan Air.............................................................................................11

4
5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Air merupakan sumber paling penting untuk kehidupan makhluk

hidup yang ada di bumi. Jika di bumi ini tidak ada air, semua makhluk

hidup akan mati. Begitulah pentingnya air di bumi bagi semua makhluk

hidup dalam rangka untuk keberlangsungan hidupnya.

Bagi manusia, air memiliki kegunaan yang sangat banyak.

Seperti digunakannya untuk memasak, mencuci, mandi, minum, dan

masih banyak lagi. Kebutuhan untuk air bersih tersebut sangat

diperlukan bagi masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan maupun

perkotaan. Bagi masyarakat pedesaan yang tinggal dekat dengan

pegunungan, lebih mudah bagi mereka untuk mendapatkan akses air

bersih karena bisa mendapatkan langsung dari sumbernya.

Air bersih merupakan kebutuhan esensial bagi kehidupan

manusia maupun lingkungan. Namun, semakin banyak wilayah yang

menghadapi masalah pencemaran air akibat aktivitas manusia, seperti

limbah industri, domestic, dan pertanian. Untuk menangani masalah

berkurangnya air bersih, telah dilakukan upaya sehingga air yang telah

tercemar dapat kembali digunakan oleh masyarakat. Misalnya dengan

menggunakan metode penjernihan air.

6
Akan tetapi penjernihan air itu sendiri menjadi solusi krusial

dalam mengatasi permasalahan pencemaran air. Berbagai metode

penjernihan telah dikembangkan, namun seringkali sulit diakses oleh

masyarakat terutama di daerah yang terpencil dan kurang berkembang.

Penggunaan perangkat alat sederhana dalam proses penjernihan

air dapat menjadi alternatif yang ekonomis dan mudah diaplikasikan.

Dalam penelitian yang kami ambil ini, pengembangan alat sederhana

untuk penjernihan air mejadi sangat relevan dan penting.

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menemukan metode

sederhana namun efektif dalam mengurangi ataupun menghilangkan

berbagai kontaminan dalam air, sehingga kami dapat lebih membantu

masyarakat yang membutuhkan untuk mendapatkan air bersih yang

layak digunakan.

Oleh karena hal inilah yang mendasari Penulis untuk melakukan

penelitian dengan judul “PROSES PENJERNIHAN AIR

MENGGUNAKAN PERANGKAT SEDERHANA”.

7
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa fungsi dan manfaat air bagi kehidupan manusia?

2. Bagaimanakah perbedaan hasil air keruh yang mengguanakan tawas dengan

yang tidak melalui proses penjernihan perangkat alat sederhana?

3. Bagaimana proses menjernihkan air dengan menggunakan teknik

penjernihan air sederhana?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui:

1. Seberapa efektif filtrasi air sederhana.

2. Untuk mengetahui standar kualitas air bersih.

3. Seberapa layak air hasil penjernihan menggunakan alat perangkat

sederhana untuk masyarakat.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Mengetahui fungsi dan manfaat air bagi manusia.

2. Mengetahui standar kualitas air bersih.

3. Mengetahui dan menambah wawasan mengenai proses penjernihan air.

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Air

Menurut Sitanala Arsyad, air adalah senyawa dari dua atom hidrogen dan

satu atom oksigen, yang menjadi H2O.

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk

hidup di bumi ini. Fungsi air seumur hidup tidak bisa digantikan oleh senyawa

lain.

Penggunaan air yang paling penting adalah air minum. Ini terutama

digunakan untuk menutupi kebutuhan tubuh manusia itu sendiri.

Air sebagian besar terdapat di laut (air asin), dan pada lapisan-lapisan es (di

kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan,

hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-

objek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan,

hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai,

muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.

2.2 Penggunaan Air di Masyarakat

Air merupakan kebutuhan utama makhluk hidup. Air juga dibutuhkan

oleh manusia tidak hanya sebagai bahan baku, tetapi juga dibutuhkan sebagai

9
media produksi, sebagai air irigasi untuk keperluan budidaya pertanian, sebagai

media produksi industri dan tenaga listrik. Kesediaan air sangat terbatas oleh

karena itu kita harus menggunakan air seperlunya saja.

2.3 Dampak Apabila Air Tercemar

Air yang tercemar memiliki dampak yang merugikan terhadap

lingkungan, ekosistem, dan kesehatan manusia, dan air tercemar juga

mengandung organisme yang berbahaya dan menyebabkan banyak penyakit.

Berikut adalah beberapa contoh dampak utama dari air yang tercemar:

Kesehatan Manusia:

• Penyakit Air: Air yang tercemar oleh mikroorganisme patogen seperti

bakteri, virus, dan parasit dapat menyebabkan penyakit seperti diare,

keracunan makanan, infeksi saluran pernapasan, dan lainnya.

• Penyakit Kronis: Bahan kimia berbahaya dalam air tercemar, seperti

logam berat (timbal, merkuri), dan bahan kimia organik beracun

(pestisida, bahan kimia industri), dapat mengakibatkan penyakit kronis

seperti kerusakan ginjal, gangguan sistem saraf, kanker, dan masalah

hormonal.

Kehilangan Sumber Air Bersih:

• Penurunan Kualitas Air: Air tercemar mengurangi kualitas air bersih

yang tersedia, membuatnya tidak layak untuk dikonsumsi atau

10
digunakan untuk keperluan lain seperti pertanian dan industri.

• Kelangkaan Air Bersih: Pencemaran air dapat mengurangi ketersediaan

air bersih, yang dapat mengakibatkan kelangkaan air dan mengganggu

berbagai sektor ekonomi dan sosial.

2.4 Penjernihan Air

Air merupakan sumber daya yang penting untuk keberlangsungan

kehidupan di bumi. Manusia memerlukannya untuk bertahan hidup karena

sekitar 55-60 persen berat tubuh orang dewasa terdiri dari air. Untuk menjaga

agar organ tubuh bekerja secara optimal, manusia juga harus menjaga asupan

air agar tidak mengalami dehidrasi.

Namun, meskipun bumi memiliki kandungan air yang melimpah, namun

faktanya hanya ada sekitar 0,3 persen saja yang dapat digunakan manusia.

kebutuhan terhadap air bersih ini menjadi langka, maka dari itu penjernihan air

menjadi sangat diperlukan dan menjadi alternatif dari kelangkaan air bersih

tersebut.

Penjernihan air, yang juga dikenal sebagai pengolahan air atau

penyaringan air, adalah proses yang digunakan untuk menghilangkan

kontaminan, bahan pencemar, partikel, mikroorganisme, zat kimia berbahaya,

dan unsur-unsur yang tidak diinginkan lainnya dari air mentah (air yang diambil

dari sumber alami seperti sungai, danau, atau sumur) agar air tersebut menjadi

11
aman, dan sesuai untuk konsumsi manusia, keperluan industri, pertanian, dan

lingkungan.

12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Kami menggunakan metode penelitian uji coba atau eksperimen. Sesuai dengan
namanya adalah penelitian yang bersifat “try and try”. Yang berarti, penelitian ini
dilakukan dengan memasukkan sifat trial and error. Hal ini ditujukan untuk
membuktikan sebuah hipotesis.

3.2 Jadwal Pelaksanaan


Eksperimen kita lakukan terhitung dari tanggal 22 September sampai 2 Oktober.

3.3 Objek Penelitian


Penelitian yang kami ambil melibatkan penggunaan saringan pasir dan kerikil.
Fungsinya untuk membersihkan air dari partikel kasar, kotoran, dan
mikroorganisme, Serta kami juga menggunakan arang sebagai perangkat sederhana
untuk menghilangkan bau, warna, dan zat kimia tertentu dari air.

3.4 Alat dan Bahan


Kami membuat percobaan Penjernihan Air ini menggunakan 2 jenis, yaitu Tawas
dan Non Tawas.
 Menggunakan Tawas

Alat dan Bahan:


1. Botol 1,5 Liter
2. Kain Saring
3. Air Kotor (Bercampur Tanah)
4. Ijuk
5. Arang
6. Pasir Halus
7. Kerikil
8. Pecahan batu (Batu Biasa)

13
9. Tawas
10. Spons
11. Kapas

 Non Tawas

Alat dan Bahan:


1. Botol 1,5 Liter
2. Kain Saring
3. Air Kotor (Bercampur Tanah)
4. Ijuk
5. Arang
6. Pasir Halus
7. Kerikil
8. Pecahan Batu (Batu Biasa)
9. Spons
10. Kapas
3.5 Langkah Kerja
a) Persiapan
• Bahan-bahan yang diperlukan seperti Kerikil, Pecahan Batu, dan
Ijuk dicuci hingga bersih, kemudian dijemur sampai semuanya benar-
benar kering.
• Untuk Pasir, kami menggunakan Pasir Laut. Pasir Laut tersebut
diayak terlebih dahulu agar Pasir yang dihasilkan terbebas dari
kotoran.
• Jenis Arang yang kami gunakan yaitu, Arang Kayu Bakar.
• Air Kotor yang kami gunakan yaitu, Air yang sudah bercampur
dengan tanah sehingga warnanya coklat pekat.
• Untuk Air Kotor yang menggunakan cara Tawas yaitu, Tawas
dimasukkan ke dalam Air Kotor agar Tawas tersebut membentuk
endapan yang dapat menangkap partikel-partikel tersebut, sehingga air
menjadi lebih jernih.
• Botol ukuran 1,5 Liter yang kami pakai sebanyak 2 botol.

b) Penyaringan
 Bahan-bahan disusun secara teratur didalam botol.

14
 Menggunakan Tawas
Untuk lapisan-lapisan dan ketebalannya:
o lapisan pertama Kapas (2 cm)
o lapisan ke-dua Spons (1 cm)
o lapisan ke-tiga Batu Krikil dan Pecahan Batu Zeolit (2,5 cm)
o lapisan ke-empat Kapas (0,5 cm)
o lapisan ke-lima Arang (2 cm)
o lapisan ke-enam Kapas (1 cm)
o lapisan ke-tujuh Pasir Laut (1,5 cm)
o lapisan ke-delapan Kapas (1 cm)
o lapisan ke-sembilan Ijuk (1 cm)
o lapisan ke-sepuluh Kapas (0,5 cm)
o lapisan ke-sebelas Arang (1 cm)
o lapisan ke-dua belas Kapas (0,5 cm)

 Non Tawas
Untuk lapisan-lapisan dan ketebalannya:
o lapisan pertama Kapas (2 cm)
o lapisan ke-dua Spons (1 cm)
o lapisan ke-tiga Batu Krikil dan Pecahan Batu Zeolit (2,5 cm)
o lapisan ke-empat Kapas (0,5 cm)
o lapisan ke-lima Arang (2 cm)
o lapisan ke-enam Kapas (1 cm)
o lapisan ke-tujuh Pasir Laut (1,5 cm)
o lapisan ke-delapan Kapas (1 cm)
o lapisan ke-sembilan Ijuk (1 cm)
o lapisan ke-sepuluh Kapas (0,5 cm)
o lapisan ke-sebelas Arang (1 cm)
o lapisan ke-dua belas Kapas (0,5 cm)

 Botol yang berisi Air Kotor dipisah dengan botol penyaring.


 Botol Penyaring diletakkan diatas gelas penampung agar Air yang
sudah tersaring tertampung oleh gelas tersebut.
 Setelah itu, masing-masing Botol yang berisikan Air Kotor dengan
Tawas dan yang Non Tawas tersebut dituangkan ke dalam Botol
Penyaring.
 Maka Air Kotor tersebut akan melewati lapisan-lapisan tersebut dan
tersaring secara perlahan.

15
Gambar 3.5.2 2
Gambar 3.5.2 1

3.6 Variabel

1. Variabel Bebas (Independen)


Yaitu suatu keadaan dalam suatu penelitian yang menimbulkan
pengaruh terhadap suatu Variabel Terikat (Dependen). Variabel Independen
disebut juga dengan Variabel Perlakuan, Kausa, Risiko, Variabel Stimulus,
Antecedent, Variabel Pengaruh,Treatment, dan Variabel Bebas. Dapat
dikatakan Variabel Bebas karena dapat mempengaruhi Variabel lainnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel Bebas ialah ……, kekeruhan
awal, dan bau awal.

2. Variabel Terikat (Dependen)


Variabel Dependen sering disebut sebagai Variabel Output, Kriteria,
Konsekuen atau Variabel Terikat. Variabel Dependen (terikat)
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel Terikat ialah …….., kekeruhan
akhir, dan bau akhir.

16
3. Variabel Kontrol
Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sebagai usaha untuk
meminimalisir bahkan menghilangkan pengaruh lain selain Variabel
Bebas dan dimungkinkan mempengaruhi hasil Variabel Terikat.
Dalam penelitian yang menjadi Variabel Kontrol yaitu, jumlah air kotor
yang digunakan, serta lapisan-lapisannya.

3.7 Metode
Pada penelitian kami, metode yang kami gunakan ialah:

 Metode Observasi

Pada Karya Ilmiah ini, dalam observasi penelitian yang kami lakukan, kami

memantau proses Penjernihan Air melalui penyaringan sederhana yang telah

kami buat untuk mengidentifikasi efisiensi perubahan kekeruhan pada Air

Kotor setelah disaring melalui saringan yang berlapis-lapis, serta keefisienan

penghilangan partikel padat melalui saringan tersebut.

 Metode Eksperimental

Eksperimen yang kami gunakan yakni, melakukan proses Penjernihan Air

menggunakan Perangkat Sederhana dengan bertujuan untuk melihat

keefisienan Filter Air yang sudah kami buat untuk mengurangi atau

menghilangkan partikel padat pada Air Kotor.

 Metode Literatur

Untuk membantu menyelesaikan Karya Ilmiah ini, kami mencari berbagai

referensi juga informasi yang terdapat pada jurnal dan juga internet. Tinjauan

literatur ini mengidentifikasi berbagai metode sederhana yang telah digunakan

17
dalam penjernihan air, termasuk penggunaan pasir, batu kerikil, dan karbon

aktif (Arang) dalam alat penjernihan yang mudah dibuat dan dikelola oleh

masyarakat.

3.7 Pengolahan Data

Tabel 1 ( Menggunakan Tawas )

Tabel 2 ( Non Tawas )

18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Eksperimen
 Sebelum Penyaringan :
1. pH : 6,8
2. Kekeruhan : Sangat Keruh
3. Warna : Coklat Kemerahan
4. Bau : Baunya Seperti Air Yang Tercampur Besi

 Setelah Penyaringan (Tanpa Tawas) :


1. pH :
2. Kekeruhan : Lumayan Jernih
3. Warna : Cukup Bening
4. Bau : Tidak Berbau

 Setelah Penyaringan (Menggunakan Tawas) :


1. pH :
2. Kekeruhan : Sangat Jernih
3. Warna : Bening Sedikit kekuningan
4. Bau : Tidak Berbau

b. Pembahasan
Pada penyaringan air keruh tanpa tawas yang dicampuri sedikit
tanah, menghasilkan perubahan pH dari sekian menjadi sekian. Baunya tetap,
tetapi warna nya berubah menjadi cukup jernih. Sedangkan penyaringan air
yang menggunakan tawas menghasilkan perubahan pH dari sekian menjadi
sekian. Baunya tetap, warna nya berubah menjadi bening sedikit kekuningan.
Hal ini membuktikan bahwa metode penjernihan air menggunakan tawas
lebih efektif dibanding non tawas.

19
20

Anda mungkin juga menyukai