Anda di halaman 1dari 19

SANITASI AIR BERSIH PADA AIR MINUM

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Limbah Cair

dan Industri

Dosen Pengampu: Syahrifa Fadrina, SKM, M.Kes

Disusun Oleh:

Kesling A / Semester 6

Alvi Nur Ilmi Br Ginting (0801212216)

Anisa Muharani (0801211008)

Ninis Lestari (0801211031)

Salsabila Audina (0801212184)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2024

i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pengelolaan Air Bersih
Pada Air Minum.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada ibu Syahrifa Fadrina,


SKM, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Air Bersih Pada Air
Minum yang telah memberikan bimbingan sehingga makalah ini dapat penulis
selesaikan dengan baik.

Selain itu, terimakasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan dan


semua pihak yang tela memberikan kontribusi dan motivasi dalam menyelesaikan
makalah ini. Berkat bantuan dan dorongan tersebut, penulis dapat menyelesaikan
tugas ini dengan lancar dan optimal.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap semoga makalah
ini memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Medan, 04 Maret 2024

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................ 1

BAB II .................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Air Bersih dan Air Minum .......................................................... 2

2.2 Sumber-Sumber Air Bersih ........................................................................... 3

2.3 Syarat Kualitas Air Bersih ............................................................................. 6

2.4 Pengelolaan Sumber Air Bersih .................................................................... 8

2.5 Pencegahan Kontaminasi ............................................................................ 12

BAB III ................................................................................................................. 14

PENUTUP ............................................................................................................ 14

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14

3.2 Saran ............................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumber penghidupan yang paling vital bagi semua
mahluk hidup di bumi. Dalam kehidupan ekonomi modern, air memiliki
peranan besar sebagai parameter keseimbangan lingkungan.
Kebutuhan manusia akan air sangat terasa dimana-mana, baik untuk
keperluan pertanian, industri, rumah tangga dan kesehatan. Kelangkaan air bagi
suatu kawasan dampaknya sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
manusia, baik aspek social, ekonomi, budaya dan sebagainya.
Pesatnya pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat dan tidak
sebanding dengan penyediaan air bersih yang ada sehingga masyarakat
mengalami kekeringan air pada musim kemarau yang disebabkan dengan
penyediaan air bersih individual dengan memanfaatkan air tanah yang dimana
air tanah sendiri ketersediaannya akan berkurang saat musim kemarau.
Sehingga perlu adanya penyediaan air bersih yang berkelanjutan untuk
meminimalisir resiko kelangkaan sumber daya alam yang dalam hal ini
masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan air bersihnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Yang Dimaksud Dengan Air Bersih dan Air Minum?
2. Apa Saja Sumber-Sumber Air Bersih?
3. Bagaimana Syarat Kualitas Air Bersih?
4. Bagaimana Pengelolaan Sumber Air Bersih?
5. Bagaimana Pencegahan Kontaminasi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Arti Dari Air Bersih dan Air Minum.
2. Mengetahui Sumber-Sumber Dari Air Bersih.
3. Mengetahui Syarat Kualitas Air Bersih.
4. Mengetahui Pengelolaan Sumber Air Bersih.
5. Mengetahui Pencegahan Kontaminasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Air Bersih dan Air Minum
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satu pun makhluk
hidup yang berada di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Air bersih
merupakan salah satu kebutuhan mendasar makhluk hidup terutama manusia.
Manusia membutuhkan air bersih untuk bertahan hidup. Kita bisa melihat betapa
air sangat melekat dengan kehidupan manusia dengan melihat unsur utama di dalam
tubuh manusia itu sendiri adalah air. Tidak hanya itu, air juga berguna menunjang
berbagai aktivitas kehidupan manusia, terlebih di era seperti sekarang ini dimana
aktivitas kegiatan manusia sudah semakin kompleks.1

Air bersih adalah air yang tidak berwarna, tidak berassa, tidak berbau, jernih
dengan suhu sebaiknya dibawah suhu udara sehingga menimbulkan rasa nyaman.
Menurut Permenkes. RI. No.416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syaratsyarat dan
pengawasan kualitas air, air bersih adalah air bersih yang dapat dikonsumsi dan
dapat diminum setelah dimasak.

Air bersih menurut keputusan menteri kesehatan (2002) tentang syaratsyarat


dan pengawasan kualitas air, terkait air bersih dan air minum. Pada peraturan ini
masih membedakan pengertian antara air bersih dan air minum. Definisi air bersih
adalah air yang digunakan untuk keperluan seharihari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Sedangkan yang
dimaksud dengan air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum.

Air minum adalah kebutuhan utama bagi masyarakat, disamping pangan,


sandang, dan papan. Air minum harus tersedia dalam jumlah yang cukup dengan
kualitas yang memenuhi syarat. Bila hal ini tidak dipenuhi maka dapat terjadi
berbagai macam gangguan kesehatan. Air memegang peranan penting dalam
penyebaran penyakit kholera, disentri, typhus, dan beberapa penyakit perut serta

1
Hidayat, A., & Kusnadi, D. (2020). KEBERLANJUTAN PELAYANAN AIR BERSIH DI
PERUMDA AIR MINUM TIRTA MEDAL KABUPATEN SUMEDANG. JRPA-Journal
of Regional Public Administration, 5(1), 68-78.

2
penyakit kulit lainnya. Angka kejadian penyakit yang ditularkan melalui air di
daerah pedesaan cukup tinggi, sehingga memerlukan pengawasan dan penyediaan
air yang sehat.2

Salah satu kebutuhan primer manusia adalah air minum, Air minum
merupakan kebutuhan yang paling penting dalam kehidupan manusia sebab sangat
berkaitan erat dengan keberlangsungan kehidupan manusia. Air minum adalah air
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidrasi pada tubuh manusia, hal ini
dikarenakan tubuh manusia sebagian besarnya diliputi oleh cairan sehingga
kekurangan air atau yang dikenal dehidrasi dimungkinkan dapat menurunkan
fungsi-fungsi dari tubuh itu sendiri.

2.2 Sumber-Sumber Air Bersih


Air merupakan sumber daya alam yang berperan penting dalam kehidupan
manusia untuk dikonsumsi seperti Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Syarat
air yang digunakan untuk dikonsumsi harus bersih, tidak berbau, berasa, berwarna,
dan sesuai standar baku mutu sesuai dengan Permenkes RI No. 492 Tahun 2010.

1. Mata Air
Mata air adalah sumber air yang muncul dengan sendirinya ke
permukaan dari dalam tanah. Sumber dari aliran airnya berasal dari air tanah
yang mengalami patahan sehingga muncul ke permukaan. Aliran ini dapat
bersumber dari air tanah dangkal maupun dari air tanah dalam. Mata air
yang berasal dari air tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan
kualitasnya sama dengan keadaan air tanah dalam itu sendiri.
Berdasarkan keluarnya ke permukaan tanah, mata air dapat
dibedakan menjadi mata air rembesan, yaitu air yang keluar dari lereng-
lereng dan mata air umbul, yaitu air yang keluar dari suatu daratan. Kualitas
air dari mata air akan sangat tergantung dari lapisan mineral tanah yang
dilaluinya. Hal ini menunjukkan karakter-karakter khusus dari mata air
tersebut. Kebanyakan air yang bersumber dari mata air kualitasnya baik

2
Bambang, S., Haryanti, S., & Pangestuti, R. Y. (2022). Pelatihan Pengolahan Air Bersih di di
Bengkel Kerja Kesehatan Lingkungan Badegan Bantul. J-ABDI: Jurnal Pengabdian
kepada Masyarakat, 1(11), 2963-2968.

3
sehingga umumnya digunakan sebagai sumber air minum oleh masyarakat
sekitarnya. Sebagai sumber air minum masyarakat, maka harus memenuhi
beberapa aspek yang meliputi kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Khusus
dari segi kualitas harus memenuhi syarat kualitas fisik, kimia, mikrobiologi
dan radioaktivitas. 3
2. Air Tanah
Air tanah dalam perannya sebagai sumber air untuk memenuhi
kebutuhan air minum masyarakat perlu dipertimbangkan faktor kualitasnya.
Suatu sumber air dalam waktu tertentu akan menunjukkan kondisi atau
status bila dibandingkan terhadap standar yang telah ditetapkan.
Sumber daya air dapat berasal dari air permukaan seperti air sungai,
air danau, air hujan, air laut maupun air bawah permukaan atau air tanah
seperti mata air dan sumur. Apabila air permukaan tidak tersedia maka
alternatifnya adalah air tanah [1] meskipun pada kenyataannya jumlah air
yang tersimpan sebagai air tanah tidak lebih dari 1% jumlah total air di bumi
[2]. Air sebagai salah satu sumber daya geologi berperan penting bagi
kebutuhan makluk hidup yang dalam perjalanannya berfungsi sebagai
pelarut universal yaitu dengan mudah mengikis dan melarutkan sejumlah
unsur atau senyawa yang dilaluinya [3] sehingga terkadang bisa menjadi
berbahaya karena melarutkan beberapa unsur atau senyawa yang dapat
membahayakan kesehatan manusia bila dikonsumsi terutama sebagai air
minum. Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan air untuk minum tidak
dapat dipenuhi seluruhnya oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Sebagian masyarakat memanfaatkan air tanah untuk memenuhi
kebutuhannya. Secara umum, air tanah diartikan sebagai air yang berada
dan berasal dari lapisan tanah, baik air yang berada pada lapisan tanah tak
jenuh maupun air yang berada pada lapisan tanah jenuh [4]. Pemakaian air
tanah harus mempertimbangkan faktor kelestariannya yaitu faktor kuantitas
dan kualitas.4

3
Addzikri, A. I., & Rosariawari, F. (2023). Analisis Kualitas Air Permukaan Sungai Brantas
Berdasarkan Parameter Fisik dan Kimia. INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi, 2(3),
550-560.
4
Nipu, L. P. (2022). Penentuan Kualitas Air Tanah sebagai Air Minum dengan Metode Indeks
Pencemaran. Magnetic: Research Journal Of Physics and It’s Application, 2(1), 106-111.

4
3. Air Hujan
Pemanfaatan air hujan lainnya adalah sebagai air baku air bersih dan
air minum, namun tentu saja pemanfaatan ini harus mendapat dukungan
masyarakat sebagai sumber daya penerima manfaat.
Masalah kebutuhan air bersih dapat diatasi dengan memanfaatkan
air hujan. Air hujan terjadi dari proses kondensasi. dan presipitasi uap air
dari proses penguapan dan transpirasi, sehingga seharusnya hampir tidak
mengandung kontaminan. Meskipun demikian, saat air hujan berkontak
dengan permukaan. media penangkap air hujan, media pengaliran air hujan
dan bak penampung, maka kontaminan pada media tersebut akan terbawa
oleh air hujan. Kualitas air hujan secara umum dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti polusi udara, cuaca dan kondisi lingkungan sekitar. Namun,
air hujan umumnya dianggap sebagai air yang relatif bersih dan bebas dari
kontaminan, seiring dengan pertumbuhan populasi dan kegiatan manusia,
kualitas air hujan dapat terpengaruh oleh polusi udara yang dihasilkan oleh
kendaraan bermotor, pabrik, dan pembangkit listrik. Polusi udara ini dapat
mengandung berbagai jenis zat kimia berbahaya seperti logam berat,
pestisida, dan senyawa organik. Oleh karena itu, meskipun air hujan
umumnya dianggap sebagai air yang relatif bersih, namun kualitasnya dapat
dipengaruhi oleh aktivitas manusia di sekitarnya.
Dari uraian permasalahan mitra kegiatan ini dapat menjadi solusi
permasalahan mitra. Kegiatan penyediaan air bersih melalui pemanenan air
hujan ini merupakan sebuah kegiatan pemberian penyuluhan mengenai
pentingnya air bersih serta pelatihan pembuatan alat penyaringan dengan
memanfaatkan sumber air hujan. Kegiatan ini berguna untuk memberikan
suatu cara yang baru dalam pengadaan air bersih di lingkungan masyarakat
yaitu dengan pemanfaatan air hujan secara optimal untuk menghasilkan air
bersih dengan biaya yang terjangkau. Suatu kemudahan dalam pengadaan
air bersih dapat berpengaruh terhadap terjaganya pola hidup yang bersih,
sehat dan terjaga.5

5
Wardhani, E., & Putri, L. O. L. (2021). Analisis kualitas air tanah dangkal untuk keperluan air
minum di Kota Cimahi. Jurnal Serambi Engineering, 6(3).

5
2.3 Syarat Kualitas Air Bersih
Air merupakan salah satu kebutuhan manusia, yang mana Perserikatan
Bangsa Bangsa (PBB) telah menyatakan bahwa air merupakan salah satu bagian
dari hak asasi manusia. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) haruslah memenuhi
syarat baik dari aspek kuantitas maupun kualitas. Aspek yang paling utama dipenuhi
adalah aspek kualitas AMDK yang dapat secara langsung memenuhi kesehatan
masyarakat.

Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air yang ada dalam
organ, seperti 80% dari darah adalah air, kehilangan 15% dari berat badan dapat
mengakibatkan kematian (Wulan, 2016).Sumber air yang paling banyak digunakan
dalam penyediaan air bersih untuk kebutuhan air domestik ialah air tanah. Air tanah
adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di dalam zona jenuh dimana
tekanan hidostatiknya sama atau lebih dari tekanan atmosfer air tanah yang terbagi
atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal ini pada kedalaman
15 meter sebagai air minum, air tanah dangkal ini ditinaju dari segi kualitas agak
baik, segi kuantiitas kurang cukup dan terganting musim. Air tanah dalam, terdapat
setelah lapisan rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam, tidak semudah
pada air tanah dangkal karena harus digunakan bor dan memasukan pipa
kedalamannya sehingga dalam suatu kedlama biasanya antara 100-300 m.

Kualitas air sungai pada musim kemarau dipengaruhi oleh sumber air yang
mengalir ke sungai. Pada musim penghu•jan, kualitas air sungai dipengaruhi oleh
kualitas air sungai yang masuk ke sungai, baik yang langsung maupun setelah
melewati lahan pertanian/perkebunan yang akhirnya masuk ke sungai.
Diperkirakan kualitas air sungai pada musim penghujan memiliki harga
Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), bakteri
Echerichia coli yang lebih tinggi dibandingkan pada musim kemarau.Air hujan
merupakan salah satu sumber air baku penting yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan seperti irigasi pertanian dan sebagai sumber air bersih terutama
di daerah yang kering. Pemanfaatan air hujan sebagai air baku memiliki banyak
keuntungan diantaranya adalah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air,

6
mengurangi risiko kekeringan, menjaga kualitas air tanah dan permukaan serta
ramah lingkungan.6

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 Tentang


Persyaratan Kualitas Air Minum, AMDK adalah air yang telah melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum. AMDK yang dikatakan aman bagi kesehatan apabila
memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif yang sesuai
dengan baku mutu yang telah ditentukan oleh pemerintah, agar dapat menjadi air
minum layak dan aman untuk dikonsumsi.Kualitas air hujan dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti lokasi penangkapan hujan, kondisi cuaca, aktivitas manusia
di sekitar lokasi penangkapan hujan, dan sebagainya. Penilaian kualitas air hujan
dapat dilakukan dengan menganalisis parameter fisika, kimia, dan biologi dari air
hujan yang ditangka.

Syarat kualitas air bersih dapat diartikan sebagai ketentuan-ketentuan


berdasarkan Permenkes RI No.32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian umum, yang biasanya
dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi. Kualitas air adalah sifat air dan kandungan
makhluk hidup, zat energi, atau komponen lain dalam air yang mencangkup kualitas
fisik, kimia, dan biologis.7

Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 32 Tahun 2017, persyaratan fisik air bersih dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan Air

6
SUDRAJAT, R. (2023). Kualitas Air Hujan di Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang Sebagai
Sumber Air Bersih. Jurnal Widya Climago, 5(1), 109-118.
77
Krisno, W., Nursahidin, R., Sitorus, R. Y., Ananda, F. R., & Guskarnali, G. (2021, December).
Penentuan Kualitas Air Minum Dalam Kemasan Ditinjau Dari Parameter Nilai Ph Dan Tds.
In PROCEEDINGS OF NATIONAL COLLOQUIUM RESEARCH AND COMMUNITY
SERVICE (Vol. 5, pp. 188-190).

7
No PARAMETER Satua Kadar maksimum yang
UJI n diperbolehkan
A FISI
KA
a. NTU 25
Kekeruh
an
b. Warna TCU 50
c. TDS mg/l 1000
d. Suhu oC Suhu udara + 3,00
e. Rasa Tidak berasa
f. Bau Tidak berbau
B KIM
IA
a. pH 6.5 – 8.5
b. Nitrit mg/l 1
(NO2)
c. Flourida mg/l 1.5
C BIOLO
GI
a. Total CFU/ 50
Colifor 100
m ml
(Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 32 Tahun 2017)

2.4 Pengelolaan Sumber Air Bersih


Pengelolaan air bersih adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk
memastikan ketersediaan dan kualitas air minum yang memadai bagi masyarakat.
Upaya ini meliputi pengumpulan, pengolahan, distribusi, dan pengawasan terhadap
sumber air dan sistem perpipaan yang digunakan untuk menyalurkan air ke rumah
tangga dan tempat umum.

8
Peningkatan eksploitasi sumber air bersih yang berasal dar air tanah jika
tidak diatur dengan baik, maka akan menimbulkan degradasi kualitas dan kuantitas
air bersih. Oleh karena itu manajemen pengelolaan air bersih menjadi sangat
penting. Manajemen pengelolaan air bersih mencakup pengolahan sumber air baku,
pengaliran serta pembagian air bersih sampai ke wilayah pelayanan. Sistem
pengelolaan sumber daya air secara terpadu akan mampu memberikan pasokan air
yang lebih adil bagi konsumen. Penyelenggaraan sistem penyediaan air bersih di
Indonesia pada umumnya dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM).8

Saat ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian dan penanganan
yang serius. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala besar saat ini
masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM)
kota dan daerah dan secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat
dikatakan relatif kecil yakni 16,08% (UNICEF Indonesia, 2012). Untuk daerah
yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka
menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan
lainnya. Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kualitas air tanah
maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang atau tidak memenuhi syarat
sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat tidak layak untuk
digunakan dalam keperluan sehari-sehari seperti mandi dan mencuci.

Pengelolaan air bersih sangat penting karena:


1. Menghindari penyebaran penyakit: Air yang terkontaminasi dapat menjadi
sarana penyebaran berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan demam
tifoid. Dengan adanya pengelolaan air bersih yang baik, risiko penularan
penyakit dapat dicegah.
2. Menjaga kualitas hidup: Air bersih yang berkualitas tinggi sangat penting
untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup manusia. Air yang tercemar
dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan
pencernaan, gangguan pernapasan, dan penyakit kulit.

8
Kusumawardani, Y. K. Y., & Astuti, W. (2018). Evaluasi pengelolaan sistem penyediaan air bersih
di PDAM Kota Madiun. Neo Teknika, 4(1).

9
3. Mencegah kerusakan ekosistem: Kegiatan manusia yang tidak terkendali,
seperti penambangan, pembangunan, dan pencemaran limbah, dapat
merusak ekosistem perairan dan mengurangi ketersediaan air bersih di masa
depan. Dengan adanya pengelolaan air bersih, dampak negatif terhadap
ekosistem dapat dikurangi.
4. Menjaga keberlanjutan sumber daya: Air bersih merupakan sumber daya
yang terbatas. Dengan melakukan pengelolaan yang berkelanjutan,
ketersediaan air minum dapat dipertahankan untuk kepentingan sekarang
dan masa depan.

Proses Pengelolaan Air Bersih


Proses pengelolaan air bersih meliputi langkah-langkah berikut:
1. Sumber Air
Langkah pertama dalam pengelolaan air bersih adalah mengidentifikasi dan
memanfaatkan sumber air yang berkualitas baik. Sumber air dapat berasal
dari sungai, danau, mata air, atau sumur. Penting untuk memeriksa kualitas
air di sumber ini sebelum digunakan sebagai sumber air minum.
2. Pengolahan Air
Setelah sumber air yang berkualitas telah ditemukan, air tersebut perlu
diolah agar aman untuk diminum. Proses pengolahan air meliputi beberapa
tahap, seperti penyaringan, pengendapan, dan penggunaan bahan kimia
untuk membunuh mikroorganisme yang ada di dalam air.
3. Distribusi Air
Setelah air selesai diolah, langkah selanjutnya adalah mendistribusikan air
ke rumah tangga dan tempat umum melalui sistem perpipaan. Sistem
perpipaan harus dirancang dengan baik agar air dapat sampai dengan lancar
dan tetap terjaga kualitasnya.

4. Pengawasan Kualitas Air


Pengawasan kualitas air perlu dilakukan secara teratur untuk memastikan
air yang disalurkan masih memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Pengawasan ini meliputi pengambilan sampel air, pemeriksaan

10
laboratorium, dan tindakan perbaikan jika terdapat masalah dengan kualitas
air.9

Upaya Untuk Mengoptimalkan Pengelolaan Air Bersih


Pengelolaan air bersih dapat dioptimalkan melalui beberapa upaya, antara lain:
1. Edukasi Masyarakat
Edukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan air bersih
dan cara menggunakannya secara efisien sangatlah penting. Dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat, diharapkan dapat mengurangi
pemborosan air dan pola hidup yang merugikan ketersediaan air.
2. Penghematan Air
Penghematan air dapat dilakukan dengan mengoptimalkan
penggunaan air domestik, seperti menggunakan alat-alat mandi yang hemat
air, mengganti keran bocor, dan mengurangi penggunaan air untuk mencuci
mobil atau halaman.
3. Pengelolaan Limbah
Pengelolaan limbah yang baik juga berperan penting dalam menjaga
kualitas air. Limbah yang berasal dari rumah tangga, industri, atau pertanian
harus dikelola dengan benar agar tidak mencemari sumber air.
4. Perlindungan Sumber Air
Sumber air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih
perlu dilindungi agar tetap terjaga kualitasnya. Penggunaan lahan yang
berkelanjutan, pengendalian aktivitas manusia yang dapat mengancam
sumber air, dan upaya restorasi ekosistem perairan sangat penting untuk
melakukan perlindungan sumber air.
5. Perencanaan dan Pengelolaan Daerah Tangkapan Air
Perencanaan dan pengelolaan daerah tangkapan air memiliki peran
penting dalam memastikan ketersediaan air yang mencukupi. Penetapan
zona lindung, reklamasi lahan basah, dan restorasi hutan adalah beberapa

9
Syuhada, F. A., Pulungan, A. N., Sutiani, A., Nasution, H. I., Sihombing, J. L., & Herlinawati, H.
(2021). Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dalam Pengolahan Air Bersih di Desa
Sukajadi. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN, 2(1), 1-10.

11
langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas dan kuantitas air di
daerah tangkapan air.
6. Kolaborasi Antara Pemerintah dan Masyarakat
Pengelolaan air bersih tidak dapat dilakukan secara efektif tanpa
adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah
perlu memberikan kebijakan yang mendukung pengelolaan air bersih,
sedangkan masyarakat perlu terlibat aktif dalam menjaga sumber air dan
mengoptimalkan penggunaan air.
2.5 Pencegahan Kontaminasi
Air bersih berperan penting dalam kebutuhan manusia sehari-hari.
Terkadang tanpa kita ketahui di dalam air yang bersih ternyata mengandung bakteri
patogen yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi orang yang
mengkonsumsinya. Air bersih yang sudah terkontaminasi dapat menimbulkan
penyakit diare setiap tahunnya, oleh karena hal tersebut perlu adanya pengawasan
secara menyeluruh terhadap sarana air bersih yang ada guna meningkatkan kualitas
air bersih dan mencegah terjadinya pencemaran air bersih.

Berdasarkan data dari program P2P diare di puskesmas waled angka


kejadian diare dari januari-agustus 2022 sebanyak 150 orang yang terdiri dari 30
orang balita dan sisanya adalah anak dan dewasa. Dari data kesehatan lingkungan
di Puskesmas Waled tahun 2021 di peroleh dari delapan sampel air bersih yang di
ambil untuk pemeriksaan, empat diantaranya positif mengandung bakteri E.Coli
yang artinya sarana air bersih yang ada telah tercemar oleh bakteri patogen. Tujuan
kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk melaksanakan pengawasan kualitas air
bersih dalam rangka pencegahan pencemaran air bersih.10

Pencegahan kontaminasi air melibatkan langkah-langkah seperti :

1. Pemantauan Kualitas Air


Pemantauan kualitas air dapat dilakukan dengan mengambil
samp[er air secara teratur dari sumber air, seperti sungai atau sumur.

10
Farindra, I., Rusdi, W. E. M., Dwijayanti, I., Shodiq, M., & Farakhin, N. (2023, October).
Pencegahan Kontaminasi Air Sebagai Upaya Menurunkan Kejadian Diare Di PP Putri
Wahid Hasyim Bangil. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT (Vol. 3, No. 1, pp. 429-435).

12
Analisis laboratorium kemudian dilakukan untuk mengukur konsentrasi
berbagai parameter seperti bakteri, logam berat, dan zat kimia. Sistem
pemantauan yang efektif melibatkan penggunaan instrumen dan sensor
untuk memantau secara real-time, memungkinkan deteksi cepat terhadap
perubahan kualitas air yang berpotensi berbahaya.
2. Pengelolaan Limbah Dengan Benar
Pengelolaan limbah yang baik melibatkan pemisahan,
pengumpulan, dan pengolahan limbah sebelum dibuang. Ini melibatkan
pemilahan limbah padat dan cair, pemilihan tempat pembuangan yang
aman, dan penggunaan sistem pengelolaan limbah yang sesuai dengan
regulasi. Praktik-praktik ramah lingkungan, seperti daur ulang, juga dapat
membantu mengurangi dampak limbah terhadap kualitas air.
3. Perlindungan Sumber Air Bersih
Perlindungan sumber air bersih melibatkan langkah-langkah seperti
penetapan zona-zona perlindungan di sekitar sumber air, pembatasan
aktivitas yang dapat mengancam kualitas air, dan pengawasan terhadap
kegiatan industri atau pertanian yang berpotensi mencemari air. Penanaman
vegetasi di sekitar sumber air juga dapat membantu mengurangi erosi tanah
dan penyebaran polutan. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya
menjaga kebersihan sumber air juga kunci dalam perlindungan ini.11

11
Alifia, L. I. (2021). Peran Air dan Sanitasi terhadap Pencegahan Infeksi Soil-Transmitted
Helminths. CoMPHI Journal: Community Medicine and Public Health of Indonesia
Journal, 1(3), 139-147.

13
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan dari berbagai aktivitas
manusia. Air yang dibutuhkan oleh manusia pastinya adalah air bersih yang
berkualitas. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Manusia
membutuhkan air bersih untuk menjamin kelangsungan hidupnya, baik untuk
pemenuhan kebutuhan air minum, pemenuhan MCK (Mandi, Cuci, Kakus),
pemenuhan kebutuhan industri, dan pemenuhan kebutuhan lainnya.

Sanitasi air bersih pada air minum adalah kunci untuk memastikan
penyediaan air yang aman dan sehat. Langkah-langkah seperti pemantauan kualitas
air, pengelolaan limbah yang benar, dan perlindungan sumber air bersih merupakan
bagian integral dari upaya pencegahan kontaminasi. Kesadaran, peraturan, dan
praktik pencegahan yang berkelanjutan sangat penting dalam menjamin akses
masyarakat terhadap air minum yang aman dan berkualitas.

3.2 Saran
Melalui makalah yang sederhana ini, besar harapan kami presentasi
makalah ini bisa menambah ilmu pada teman-teman sekalian agar dapat
mengetahui sanitasi air bersih pada air minum.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A., & Kusnadi, D. (2020). KEBERLANJUTAN PELAYANAN AIR


BERSIH DI PERUMDA AIR MINUM TIRTA MEDAL KABUPATEN
SUMEDANG. JRPA-Journal of Regional Public Administration, 5(1), 68-
78.

Salilama, A., Ahmad, D., & Madjowa, N. F. (2018). Analisis Kebutuhan Air Bersih
(PDAM) di Wilayah Kota Gorontalo. RADIAL: Jurnal Peradaban Sains,
Rekayasa dan Teknologi, 6(2), 102-114.

Fajariani, N. (2022). Strategi Pemasaran Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)


Merk Mox Pada Toko Mario Oxi Desa Tarailu Kecamatan
Sampaga. Forecasting: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen, 1(1), 49-58.

Nipu, L. P. (2022). Penentuan Kualitas Air Tanah sebagai Air Minum dengan
Metode Indeks Pencemaran. Magnetic: Research Journal Of Physics and
It’s Application, 2(1), 106-111.

Addzikri, A. I., & Rosariawari, F. (2023). Analisis Kualitas Air Permukaan Sungai
Brantas Berdasarkan Parameter Fisik dan Kimia. INSOLOGI: Jurnal Sains
dan Teknologi, 2(3), 550-560.

Wardhani, E., & Putri, L. O. L. (2021). Analisis kualitas air tanah dangkal untuk
keperluan air minum di Kota Cimahi. Jurnal Serambi Engineering, 6(3).

Kusumawardani, Y. K. Y., & Astuti, W. (2018). Evaluasi pengelolaan sistem


penyediaan air bersih di PDAM Kota Madiun. Neo Teknika, 4(1).

Syuhada, F. A., Pulungan, A. N., Sutiani, A., Nasution, H. I., Sihombing, J. L., &
Herlinawati, H. (2021). Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dalam
Pengolahan Air Bersih di Desa Sukajadi. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat (JPKM) TABIKPUN, 2(1), 1-10.

SUDRAJAT, R. (2023). Kualitas Air Hujan di Kecamatan Kelapa Lima Kota


Kupang Sebagai Sumber Air Bersih. Jurnal Widya Climago, 5(1), 109-118.

15
Krisno, W., Nursahidin, R., Sitorus, R. Y., Ananda, F. R., & Guskarnali, G. (2021,
December). Penentuan Kualitas Air Minum Dalam Kemasan Ditinjau Dari
Parameter Nilai Ph Dan Tds. In PROCEEDINGS OF NATIONAL
COLLOQUIUM RESEARCH AND COMMUNITY SERVICE (Vol. 5, pp.
188-190).

Farindra, I., Rusdi, W. E. M., Dwijayanti, I., Shodiq, M., & Farakhin, N. (2023,
October). Pencegahan Kontaminasi Air Sebagai Upaya Menurunkan
Kejadian Diare Di PP Putri Wahid Hasyim Bangil. In PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (Vol. 3,
No. 1, pp. 429-435).

Alifia, L. I. (2021). Peran Air dan Sanitasi terhadap Pencegahan Infeksi Soil-
Transmitted Helminths. CoMPHI Journal: Community Medicine and
Public Health of Indonesia Journal, 1(3), 139-147.

16

Anda mungkin juga menyukai