Anda di halaman 1dari 21

Makalah Pengolahan Air

Nama : Noviana Imamila Mar’ati


NIM : 201010950017
Fakultas : Teknik Kimia
Mata Kuliah : Kimia Dasar
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehinga saya menyelesaikan makalah mata kuliah Kimia Dasar .
Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup untuk keselamatan umat manusia di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas  pada mata kuliah Kimia Dasar program studi Teknik Kimia
Universitas Pamulang. Tidak lupa penyusun juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Rhahmasari Ismet S.Si., M.Sc selaku dosen pengajar mata kuliah Kimia Dasar dan juga kepada
seluruh pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan dan bantuan selama penyusunan makalah
ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Jakarta, 19 Maret 2021

Noviana Imamila Mar’ati

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................4
1.4 Metode penulisan.............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
1.1 Pengertian Air....................................................................................................................5
1.2 Sumber Air........................................................................................................................6
1.3 Syarat Air Bersih................................................................................................................7
1.4 karakteristik air.................................................................................................................8
1.5 Karakteristik kimia air.......................................................................................................9
1.6 Macam-macam Air..........................................................................................................10
1.7 Fungsi Air Dalam Kehidupan...........................................................................................11
1.8 Pengolahan Air Kotor Menjadi Air Bersih.......................................................................11
1.9 Cara pengolahan air limbah secara sederhana:..............................................................14
BAB III PENUTUP......................................................................................................................18
A.    Simpulan..............................................................................................................................18
Daftar Pustaka.............................................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk kepentingan lainnya
seperti pertanian dan indutri. Oleh karena itu keberadaan air dalam masyarakat perlu dipelihara
dan dilestarikan bagi kelangsungan kehidupan. Air tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan,
tanpa air tidaklah mungkin ada kehidupan. Semua orang tahu betul akan pentingnya air sebagai
sumber kehidupan. Namun, tidak semua orang berpikir dan bertindak secara bijak dalam
menggunakan air dengan segala permasalahan yang mengitarinya. Malah ironisnya, suatu
kelompok masyarakat begitu sulit mendapatkan air bersih, sedangkan segelintir kelompok
masyarakatl ainnya dengan mudahnya menghambur-hamburkan air .
Kebutuhan akan pentingnya air tidak diimbangi dengan kesadaran untuk melestarikan air,
sehingga banyak sumber air yang tercemar oleh perbuatan manusia itu sendiri. Ketidak
bertanggung jawaban mereka membuat air menjadi kotor, seperti membuang sampah ke tepian
sungai sehingga aliran sungai menjadi mampet dan akhirnya timbul banjir jika hujan
turun,membuang limbah pabrik ke sungai yang mengkibatkan air itu menjadi tercemar oleh
bahan- bahan berbahaya, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan air yang
telah tercemar hingga layak digunakan untuk aktivitas sehari-hari .Air bersih adalah air yang
biasa dipergunakan untuk keperluan rumah tangga yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
dan apabila diminum harus dimasak terlebih dahulu. Air yang diolah untuk menjadi air bersih
berasal dari air permukaan, mata air, dan air tanah. Dalam rangka meningkatkan kebutuhan dasar
masyarakat khususnya mengenai kebutuhan akan air bersih, perlu disesuaikan dengan sumber air
baku serta teknologi yang sesuai dengan tingkat penguasaan teknologi dalam masyarakat itu
sendiri. Pengolahan air bersih adalah suatu usaha teknis yang dilakukan untuk memberikan
perlindungan pada sumber air dengan perbaikan mutu asal air sampai menjadi mutu yang
diinginkan dengan tujuan agar aman dipergunakan oleh masyarakat mengkonsumsi air bersih,
pengelolahan air bersih mengacu pada peraturan kementerian Kesehatan No. 492 tahun 2010
(PERMENKES 492/2010) yang didalamnya terdapat syarat-syarat air hasil pengelolahan
penjernihan agar dapat dikonsumsi layak air bersih.
2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan air?
2. Ada berapa macam air?
3. Bagaimana karakteristik air?
4. Bagaimana cara membedakan air bersih dan air kotor?
5. Bagaimana cara mengelolah air?

3
3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dibuatnya makalah tentang pengolahan air bersih ini adalah
1. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan tentang pengolahan air bersih di
Indonesia
2. Mencari solusi untuk mencegah masalah pengelolahan air bersih
3. Untuk mengetahui arti air, dan mengenali karakteristik air dari berbagai jenis air
4. Untuk mengetahui cara mengubah air menjadi air yang layak untuk dikonsumsi
5. Untuk menambah pengetahuan tentang pengelolahan air
6. Untuk mengetahui bagaimana caranya mengolah air kotor menjadi air bersih

4 Metode penulisan
metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode mencari narasumber yang
berasal dari web yang dapat dijadikan sebagai sumber atau refrensi serta memiliki
ketersambungan atau keterkaitan terhadap materi dengan kajian atau pokok pembahasan dalam
makalah ini.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.1Pengertian Air

Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan
bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian
besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak
gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau,
uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus
air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff,
meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi
kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat
pada kutub utara dan selatan planet Mars. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air)
dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di
permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengaturan air yang kurang baik dapat
menyebakan kekurangan air.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun
atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat
tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan
100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut
yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya,
seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat
kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah
tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai
sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida
(OH-). Manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan memerlukan air untuk hidup. Tenaga
air mempunyai arti ekonomi yang besar. Air tidak hanya menyediakan media yang
menjadi tempat dimungkinkannya reaksi yang menyokong kehidupan, tapi air sendiri
sering menjadi produk atau reaktan yang penting dari reaksi-reaksi itu.

5
1.2 Sumber Air

Seperti kita ketahui bahwa sumber air merupakan komponen penting untuk penyediaan
air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air tidak dapat berfungsi.
Berikut sumber sumber air :
1. Air hujan
Air hujan sudah merupakan air bersih, asalkan penampunganya dilakukan dengan cara yang
benar.
2. Air permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukan ini
akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, seperti lumpur, batang kayu, daun, kotoran,
dan lain lain. Ada beberapa macam air permukaan diantaranya :
a. Air laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garam (NaCl). Kadar garam dalam air laut hanya 3%,
dengan keadaan aini air laut memenuhi syarat untuk dijadikan air minum.
b. Air sungai
Dalam penggunaan air sungai sebagai air minum, harus mengalami suatu pengolahan yang
sempurna, mengingat derajat pengotoran yang sangat tinggi.
c. Air rawa
Air rawa biasanya berwarna kuning kecoklatan yang disebabkan oleh zat-zat organic yang telah
membusuk, seperti asam humus, dan lain lain.
d. Air danau
Danau adalah massa air yang seluruhnya dikelilingi daratan, berbentuk cekungan yang
permukaannya lebih tinggi dari laut.
3. Air tanah
Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air tanah
di berbagai tempat tidak sama, karena dipengaruhi oleh tebal atau tipisnya lapisan permukaan di
atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Kedalaman air dapat dilihat dari sumur-sumur
yang di gali oleh penduduk.

6
4. Mata air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah.

1.3 Syarat Air Bersih


Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari hari. Kebutuhan manusia
akan air perlu diperhatikan standart kuantitas serta kualitasnya.
1. Syarat kuantitas
Jumlah air untuk keperluan rumah tangga per hari, perkapita tidak sama untuk tiap Negara. Pada
umumnya di Negara maju lebih banyak daripada di Negara berkembang, misalnya Amerika
Serikat deperlukan ± 200 m3/hari/kapita, sedangkan di Indonesia untuk wilayah kota adalah ±
150 m3/hari/kapita dan untuk wilayah pedesaan adalah ± 100 m3/hari/kapita.
2. Syarat kualitas
Kualitas air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi syarat fisik, kimiawi, mikrobiologis,
dan radioaktif sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990.
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan diatas, syarat-syarat air bersih adalah sebagai berikut :
a. Syarat Fisisk
· Jernih, kadar maksimal kekeruhann 5 skala NTU (Nephelometric Turbidity Units)
· Tidak berbau
· Tidak berasa
· Tidak berwarna, kadar warna maksimal 15 skala TCU (True Color Units)
· Suhu sama dengan suhu udara, dengan penyimpanan maksimal 3º C, di atas atau di
bawahnya.
b. Syarat kimiawi
· Tidak mengandung bahan bahan yang berbahaya atau beracun.
· Tidak boleh mengandung zat-zat yang menimbulkan gangguan kesehatan.
· Tidak boleh mengadung zat dengan kadar yang melebihi batas tertentu sehingga menimbulkan
gangguan fisiologis, teknis, dan ekonomis.
NAB (Nilai Ambang Batas) untuk bahan-bahan kimia anorganik :
Air raksa = 0,001 mg/L
Besi = 0,3 mg/ L
Timah hitam = 1,0 mg/L

7
Nitrit = 0,05 mg/L
Nitrat = 10 mg/L
Kesadahan CaCO3 = 500 mg/L
pH = 6,5-8,5
NAB (Nilai Ambang Batas) untuk bahan-bahan kimia organik :
Dieldrin = 0,0007 mg/L
Chlorodane = 0,0003 mg/L
KMnO4 = 10 mg/L
Detergen = 0,05 mg/L
c. Syarat Mikrobiologis
Air untuk keperluan rumah tangga atau air minum dikatakan memenuhi syarat mikorbiologis bila
air tersebut bebas dari segala bakteri patogen, dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat
kurang dari 4 bakteri coli maka air tersebut memenuhi syarat mikrobiologis.
d. Syarat radioaktif
Kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu aktivitas sinar Alpha (0,1 Bq/L) dan aktivitas sinar
Betha (1,0 Bq/L)

1.4 karakteristik air


Karakteristik fisik Air :
1.      Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang
terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri.

2.      Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut
yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag
mungkin saja terjadi.

3.      Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna
dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta  tumbuh-tumbuhan.

4.      Solid (Zat padat)


Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat meyebabkan
turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam
air.

8
5.      Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga
serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya
senyawa-senyawa organik tertentu.

5 Karakteristik kimia air

1.      pH
Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi.
Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk molekuler, dimana disosiasi
senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.

2.      DO (dissolved oxygent)


DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi
atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik. Satuan DO
biasanya dinyatakan dalam persentase saturasi.

3.      BOD (biological oxygent demand)


BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk menguraikan
bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air
buangan secara biologi. BOD dan COD digunakan untuk memonitoring kapasitas self
purification badan air penerima.

4.      COD (chemical oxygent demand)


COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi  bahan-bahan organik
secara kimia.
Reaksi:  + 95%terurai
 Zat Organik + O2 → CO2 + H2O

5.      Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun, namun sebaliknya
dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri (air ketel, air pendingin,
atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa
disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi dalam air.

6.      Senyawa-senyawa kimia yang beracun


Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun

9
terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (± 0,05 mg/l). Kehadiran besi (Fe)
dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligam, menimbulkan warna koloid
merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia.

6 Macam-macam Air

Macam-macam air dan Pembagiannya :


1.      Air yang suci dan mensucikan.
Air ini ialah air yang boleh diminum dan digunakan untuk menyucikan
(membersihkan) benda yang lain. Yaitu air yang yang masih murni yang jatuh dari langit
atau terbit dari bumi dan masih tetap belum berubah keadaannya, seperti; air hujan air
laut, air sumur, air es yang sudah hancur kembali, air embun, dan air yang keluar dari
mata air. Allah berfirma Al-Anfal :11: “Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari
langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu.
Perubahan air yang tidak menghilangkan keadaan atau sifatnya’suci menyucikan’. Walaupun
perubahan itu terjadi salah satu dari semua sifatnya yang tiga(warna,rasa dan baunya) adalah
sebagai berikut:
a.       Berubah karena tempatnya, seperti air yang tergenang atau mengalir di batu
belerang.
b.      Berubah karena lama tersimpan, seperti air kolam.
c.       Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan atau
kiambang.
d.      Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar memeliharanya
misalnya berubah karena daun-daunan yang jatuh dari poho-pohon yang berdekatan
dengan sumur atau tempat-tempat air yang lainnya.

2.      Air suci tetapi tidak menyucikan


Zatnya suci tetapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang termasuk
dalam kategori ini ada tiga macam air :
a.         air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu benda
yang suci, selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh, air kopi, dan
sebagainya.
b.         Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana
panjangnya, lebarnya,dalamnya 1 1/4 hasta.kalau tempatnya bundar maka garis
tengahnya 1 hasta, dalam 2 ¼ hasta, dan keliling 3 1/7hasta.) sudah terpakai untuk
menghilangkan hadas atau menghilangkan hukum najis. Sedangkan air itu tidak berubah
sifatnya dan tidak pula bertambah timbangannya.
c.         Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari tekukan
pohon kayu(air nira), air kelapa dan sebagainya.

3.      Air yang bernajis

10
Air yang termasuk bagian ini ada dua macam :
a.       Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik
airnya sedikit atau banyak , sebab hukumnya seperti najis.
b.      Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit- berarti
urang dari dua kulah –tidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya sama dengan najis.
Kalau air itu banyak berarti dua kulah atau lebih, hukumnya tetap suci dan menyucikan.
Rasulullah bersabda Saw : Air itu tidak dinajisi sesuatu, kecuali apbila berubah rasa,
wana atau baunya.”(Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi). Dalam hadist lain Rasul Saw:
‘Apabila air cukup dua kulah, tidaklah dinajisi oleh sesuatu apapun.(Riwayat oleh lima
ahli hadist)

4.      Air
yang makruh
Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau
perak. Air ini makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk pakaian; kecuali
air yang terjemur di tanah, seperi air sawah, air kolam, dan tempattempat yang bukan
bejana yang mungkin berkarat.. Sabda Rasulullah Saw. Dari Aisyah .Sesungguhnya ia
telah memanaskan air pada cahaya matahari. Maka Rasulullah Saw. Berkata kepadanya ,
‘Jangan engkau berbuat demikian, ya Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu akan
menimbulkan sopak.”(Riwayat Baihaqi).

7 Fungsi Air Dalam Kehidupan

1.      Mengontrol suhu tubuh


2.      Faktor penting untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi ke dalam tubuh. Membawa
oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh sehingga semua sel dan organ
tubuh termasuk otak, ginjal, jantung, limpa, paru-paru dapat tetap hidup dan berfungsi
dengan baik.
3.      Detoksifikasi, membawa sisa-sisa pembakaran tubuh termasuk racun-racun ke alat
sekresi sehingga metabolisme tubuh berjalan baik. Ini berarti semua zat yang ada di
dalam air minum ikut ke dalam tubuh dan peredaran darah kita.
4.      Fungsi lainnya bagi kesehatan adalah kulit menjadi lebih sehat, membantu penurunan
berat badan, menurunkan resiko serangan jantung, membantu sendi dan otot menjadi
rileks, melancarkan proses buang air besar dan menambah energi serta kesegaran tubuh.
5.      Sebagai sumber kehidupan di muka bumi.

8 Pengolahan Air Kotor Menjadi Air Bersih

Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan
adsorpsi. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan
barangkali juga zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (alumunium sulfat),
pasir, klorin atau kaporit, kapur tohor, dan karbon aktif. Tawas berguna untuk

11
menggumpalkan lumpur koloidal sehingga mudah disaring. Tawas juga membentuk
koloidal AL(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar seperti
detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi maka
digunakan karbon aktif di samping tawas. Pasir berfungsi sebagai penyaring. Klorin atau
kaporit berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna
untuk menaikkan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman ynang terjadi karena
penggunaan tawas.

1. Industri Pengolahan Air Bersih (Perusahaan Air Minum)

Pengolahan air bersih di kota-kota besar pada prinsipnya sama dengan pengolahan
air sederhana. Mula-mula air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Di sini
lumpur dibiarkan mengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur dibuang dengan pompa,
sedangkan air selanjutnya dialirkan ke dalam bak ventury. Pada tahap ini dicampurkan
tawas dan gas klorin (preklorinasi). Poada air baku yang kekeruhan dan pencemarannya
tinggi, perlu dibubuhkan karbon aktif yang berguna untuk menghilangkan bau, warna,
rasa, dan zat organik yang terkandung dalam air baku. Dari bak ventury, air baku yang
telah dicampur dengan bahan-bahan kimia dialirkan ke dalam accelator. Di dalam
bak accelator ini terjadi proses koagulasi, lumpur dan kotoran lain menggumpal
membentuk flok-flok yang akan mengalami sedimentasi secara gravitasi. Selanjutnya, air
sudah setengah bersih dialirkan ke dalam bak saringan pasir. Pada saringan ini, sisa-sisa
flok akan tertahan.
Dari bak pasir diperoleh air yang sudah hampir bersih. Air yang sudah cukup
bersih ini ditampung dalam bak lain yang disebut siphon, dimana ditambahkan kapur
untuk menaikkan pH dan gas klorin (post klorinasi) untuk mematikan hama. Dari
bak siphon, air yang sudah memenuhi standar air bersih selanjutnya dialirkan ke dalam
reservoar, kemudian ke konsumen.

2.        Pengolahan Air Bersih


Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah bangunan
utama pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak
koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi.

a.         Koagulasi
Dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. pada proses koagulasi
ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau
air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung
di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia
berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat),

12
hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang
pengaduk). Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump.
Lamanya proses adalah 30 – 90 detik.
Proses Koagulasi Secara Mekanis dengan mesin pemutar

b.         Flokulasi
Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi.
Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan
dilakukan pengadukan lambat (slow mixin)Proses Sedimentasi Gabungan unit koagulasi,
flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator

c.         Filtrasi
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai
dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini
biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda.
Dilakukan secara grafitasi.
Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan,
dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain
sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.

d.        Reservoir
Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke
dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air
bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan
distribusi di kita menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat
dengan eleveasi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi.
Biasanya terletak diatas bukit, atau gunung.
           
Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA – Instalasi Pengolahan Air.
Untuk menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake, WTP, dan Reservoir dibangun
dalam satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan
pumping station dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari
WTP ke reservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan
melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.

2. Pengolahan Air Kotor (Limbah Industri)

13
Kadang-kadang aliran limbah perlu diolah sendiri-sendiri untuk mengurangi
konsentrasi beberapa zat pencemar dalam limbah cair. Aliran yang mengandung sulfida
dapat dioksidasi untuk mengurangi kadar sulfida. Krom hampir selalu trivalent karena
tidak perlu dilakukan reduksi bentuk heksavalennya. Aliran mengandung krom dapat
diendapkan dengan menggunakan tawas, garam besi atau polimer pada pH tinggi.
Krom mungkin dapat diperoleh kembali dengan menyaring endapan,
melarutkannya kembali dalam asam dan menggunakannya untuk penyamakan. Proses
pengolahan primer lain mliputi penyaringan, ekualisi dan pengendapan untuk mengurangi
BOD dan memperoreh padatan kembali. Pengolahan secara kimia dengan menggunakan
tawas, kapur tohor, fero-chlorida atu polielektrolit lebih lanjut dapat mengurangi PTT dan
BOD. Sistem pengolahan secara biologi bekerja efektif.
Keragaman laju alir dan kadar limbah mungkin besar. Karena itu, harus
digunakan sistem penyamakan atau sistem laju alir tinggi. Sistem anaerob efektif, tetapi
akan mengeluarkan bau tajam dang mengganggu daerah pemukiman. Sistem-sistem parit
oksidasi, kolam aerob, sringan tetes dan Lumpur teraktifkan sudah banyak digunakan.
Danau (anaerob dan aerob) meruopakan sistem yang murah dan efektif, apabila dirancang
dan dioperasikan secara baik dan apabila tanah tersedia. Apabila diperlukan, dapat
digunakan suatu sistem untuk menghilangkan tingkat nitrogen yang tinggi.
Dalam operasi baru telah digunakan adsorbsi (penyerapan) karbon dan
pengayakan mikro untuk mengurangi zat pencemar sampai tingkat rendah.

9 Cara pengolahan air limbah secara sederhana:

Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari pencemaran.


Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar
terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun
demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya
sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang. Beberapa cara sederhana pengolahan
air buangan antara lain:

a. Pengenceran (Dilution)

Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah


kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya
penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah
yang harus dibuang terlalu banyak dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula
maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi.
Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya
kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya
menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau,
dan sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.

b. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)

14
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari,
ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah
dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2
meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus
jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan
sirkulasi angin dengan baik. Cara kerjanya antara lain sebagai berikut:
Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah
a. sinar matahari
b. ganggang
c. bakter
d. oksigen.

Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan
bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.
pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh chlorophyl dibawah
pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen). Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri
aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan.
Disamping itu terjadi pengendapan. Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan
berkurang sehingga relatif aman bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali, danau, dan
sebagainya).

c.        Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan
merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam
keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau
perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan
untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-
lainnya di mana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh
tanam-tanaman.

3. Penyaringan Air

a. Saringan Kain Katun.

Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik


penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan
kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme
kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan
kerapatan kain yang digunakan.

b. Saringan Kapas

15
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik
sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas
juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh.
Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.

c. Aerasi

Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air.
Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta
hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi
atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan
mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang
nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.

d. Saringan Pasir Lambat (SPL)

Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan
lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian
melewati lapisan kerikil.

e. Saringan Pasir Cepat (SPC)

Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila
dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air
bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih
dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.

f. Gravity-Fed Filtering System

Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC)


dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama
air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan
kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua
kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat
lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan
Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.

g. Saringan Arang

16
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu
buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa
yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok
kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.

h. Saringan air sederhana / tradisional

Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang


dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir,
kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari
sabut kelap.

i. Saringan Keramik

Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat
dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan
penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan
campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika
proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan
akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah
penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh
atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat
filter keramik tersebut pada air yang mengalir.

j. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu

Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan
menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa
Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali
ataupun dari saluran irigasi sawah.
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila
dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.

k. Saringan Tanah Liat.

Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada
bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya.

17
BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Begitu pentingnya kesehatan, salah satu faktor kesehatan adalah air sebagai salah
satu sumber kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi air sebagai sumber kehidupan di
bumi ini sudah banyak tercemar karena ulah manusia. Terjadinya berbagai penyakit yang
diakibatkan oleh pencemaran air menyebabkan dicarinya solusi untuk mendaur ulang air
yang sudah kotor menjadi air yang layak pakai lg dengan tradisional ataupun dengan alat
yang canggih.
Pengolahan air bersih melalui beberapa proses diantaranya :
1.         Koagulasi
2.         Flokulasi
3.         Filtrasi
4.         Reservoir
Cara pengolahan air limbah secara sederhana:
1.         Pengenceran (Dilution).
18
2.         Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds).
3.         Irigasi.

Penyaringan Air diantaranya :


1.         Saringan Kain Katun.
2.         Saringan Kapas.
3.         Aerasi.
4.         Saringan Pasir Lambat (SPL).
5.         Saringan Pasir Cepat (SPC).
6.         Gravity-Fed Filtering System.
7.         Saringan Arang.
8.         Saringan air sederhana / tradisional.
9.         Saringan Keramik.
10.     Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu.
11.     Saringan Tanah Liat.

19
Daftar Pustaka
Air - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Macam Macam Sumber Air | Mikirbae.com,
Sumber daya air - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Persyaratan air bersih
secara fisik,kimia,dan mikrobiologi. | Kimia – Farmasi (wordpress.com), 3 Syarat Air Bersih
Dan Cara Mendapatkannya dengan Penyaring Air - Filter Air | Penjernih Air | Penyaring Air |
Nico Filter, √ Macam-Macam Air & Pembagian Air dalam Islam (Bahasan Lengkap)
(pendidik.co.id), √ Fungsi dan Peran Air Bagi Kehidupan Manusia (inviro.co.id), Ini Fungsi Air
Bagi Kelangsungan Hidup Manusia, Hewan, dan Tumbuhan - Hot Liputan6.com, Cara
Pengelolaan Air Kotor Menjadi Bersih (rumah-sampah.blogspot.com), Inilah 3 tahap penting
pengolahan air limbah dengan bantuan | merdeka.com

20

Anda mungkin juga menyukai