4.1.1. Unit Penyediaan Air dan Pengolahan air ( Water Supply Section )
A. Unit Penyediaan Air
Unit penyediaan air merupakan salah satu unit utilitas yang bertugas
menyediakan air untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Unit ini
sangat berpengaruh dalam kelancaran produksi dari awal hingga akhir
proses. Dalam memenuhi kebutuhan air didalam pabrik, dapat diambil dari
air permukaan. Pada umumnya air permukaan dapat diambil dari air
sumur, air sungai, dan air laut sebagai sumber untuk mendapatkan air.
Dalam perancangan pabrik Magnesium sulfat ini, sumber air baku yang
digunakan berasal dari sungai. Pertimbangan menggunakan air sungai
sebagai sumber untuk mendapatkan air adalah :
1. Pengolahan air sungai relatif lebih mudah, sederhana, dan biaya
pengolahan relatif murah dibandingkan dengan proses pengolahan air
laut yang lebih rumit dan biaya pengolahannya yang lebih besar
2. Air sungai merupakan sumber air yang kontinuitasnya relatif tinggi
jika dibandingkan dengan air sumur, sehingga kendala kekurangan air
dapat dihindari
3. Letak sungai berada tidak terlalu jauh dengan pabrik
Air yang diperlukan di lingkungan pabrik adalah untuk :
1. Air untuk proses
Hal-hal yang diperhatikn dalam air proses :
a. Kesadahan (hardness) yang dapat menyebabkan kerak
b. Besi yang dapat menimbulkan korosi
c. Minyak yang dapat menyebabkan terbentuknya lapisan film yang
mengakibatkan terganggunya koefisien transfer panas serta
menimbulkan endapan.
2. Air pendingin
Pada ummnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan air digunakan
sebagai media pendingin, yaitu :
a. Air merupakan materi yang dapat diperoleh dalam jumlah yang
besar
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya
c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi dan
tidak terdekomposisi
d. Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan
adanya temperatur pendinginan
3. Air umpan boiler
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan
boiler adalah :
a. Zat-zat yang dapat menyebabkan korosi
Korosi disebabkan air mengandung larutan-larutan asam, gas-gas
terlarut seperti O2, CO2, H2S yang masuk kebadan air
b. Zat yang dapat menyebabkan kerak (scale reforming)
Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu
tinggi, yang biasanya berupa garam-garam karbonat dan silikat.
c. Zat yang menyebabkan foaming dan Priming
Foaming adalah terbentuknya gelembung atau busa
dipermukaan air dan keluar bersama steam. Air yang diambil
kembali dari proses pemanasan bisa menyebabkan foaming pada
boiler karena adanya zat-zat organik dan anorganik dalam jumlah
cukup besar. Efek pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi.
Priming adalah adanya tetes air dalam steam (buih dan kabut)
yang menurunkan efisiensi energi steam dan pada akhirnya
menghasilkan deposit kristal garam. Priming dapat disebabkan
oleh konstruksi boiler yang kurang baik, kecepatan alir yang
berlebihan atau fluktuasi tiba-tiba dalam aliran.
4. Air sanitasi
Air sanitasi digunakan untuk keperluan kantor dan rumah tangga
perusahaan, yaitu air minum, laboratorium, dan lain-lain.
Air sanitasi yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat tertentu :
a. Syarat fisik :
1). Suhu normal di bawah suhu udara luar
2). Warna jernih
3). Tidak berasa
4). Tidak berbau
b. Syarat kimia :
1). Tidak mengandung zat organik maupun anorganik
2). Tidak beracun
c. Syarat bakteriologis :
Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen,
seperti Salmonella, Pseudomonas, Escherichia coli.
C. Kebutuhan Air
1. Kebutuhan air pendingin
Tabel 4.1 Daftar Kebutuhan Air Pendingin
No Nama Alat Kebutuhan Air
1. Kristaliser 128,586.1493
Jumlah 128,586.1493
Karena digunakan sistem sirkulasi, maka make up water yang digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Air pendingin hilang
Make up air pendingin
Wm = We +Wd +Wb (Perry's pers.12-9)
Data-data umpan dan aliran cooling tower :
Suhu air masuk cooling tower = 40 °C = 104 °F
Suhu air keluar cooling tower = 30 °C = 86 °F
Range suhu = 30 °C = 86 °F
Jumlah air yang didinginkan = 130.064,69 kg/jam
Densitas air = 62.5 lb/ft³
Digunakan air pendingin dengan relatif humidity rata-rata 70%.
Dry bulb temperatur (TDB) = 86 °F
Wet bulb temperatur (TWB) = 75 °F
Dari tabel 17.2, Kern diperoleh :
Humidity = 0.022 lb H2O/lb udara kering
Suhu rata-rata udara keluar = (104+86)/2
= 95 °F
Aliran udara keluar pada suhu 95 °F = 0.04738 lb H2O/lb udara kering
Maka setiap udara kering membawa H2O sebanyak
= 0,04738-0,022
= 0.025 lb H2O/lb udara kering
Wc = laju massa air masuk menara pendingin
130.064, 69 Kg / jam
1000kg / m3
Wc = 130,0647 m³/jam
Wc = 572,61 gall/menit (gpm)
Dari Evans, vol. 2, hal. 100, disebutkan bahwa setiap penurunan suhu
10°F, banyaknya air yang hilang karena penguapan sebanyak:
104 − 86 × 1 ×
Vap = 286.740, 61 lb/jam
10 100
= 3.389,87 lb udara/menit
Air yang terikut di dalam udara :
We = 0.04738 lb H2O/lb udara x 3.389,87 lb/menit
= 86,0222 lb/menit
= 189,64 kg/menit
= 3,1607 kg/jam
Air yang dibuang untuk menurunkan konsentrasi padatan dalam air
sirkulasi,
We
Wb (blow down) = (Perry's persamaan 12-12)
siklus - 1
+
Jadi total kebutuhan air yang disuplai dari tamgki air
= air untuk sanitasi (perkantoran dan pabrik) + make up air
pendingin + make up air umpan boiler + air proses di RDVF)
= (1.904,38+ 6.137,2056 + 14.433,30+ 4,165.69) kg/jam
= 14.612,72 kg/jam
Untuk menjaga adanya kebocoran saat distribusinya, make up air
dilebihkan sebanyak 10%, sehingga air yang akan diambil dari air
sungai saat dipompakan adalah sebesar 17.550,1722 kg/jam atau
sekitar 30.000 kg/jam.
Q2 = mxλ
= 3,8356E+10 J/jam
- Panas Total
Q = Q1 + Q2
= 3,8473E+10 J/jam
= 3,6467E+07 Btu/jam
Diketahui 1 HP = 0.7457 KW
Power yang dibutuhkan = 109, 5 x 0.7457 KW = 81.6542 KW
b. Peralatan utilitas
Tabel 4.5. Konsumsi listrik untuk Unit Pendukung Proses (Utilitas)
Nama ALat Power(HP) Jumlah ∑power (HP)
Pompa-01 2 2 4
Pompa-02 2 2 4
Popma-03 1 6 6
Pompa-04 1 6 6
Pompa-05 0.5 6 3
Pompa-06 0.5 2 1
Pompa-07 0.5 2 1
Jumlah 25
Diketahui 1 HP = 0.7457 KW
Power yang dibutuhkan = 25 x 0.7457 KW = 18.6425 KW
2. Listrik untuk keperluan alat kontrol dan penerangan
Listrik untuk AC diperkirakan 5000 W = 5 KW
Listrik untuk penerangan dperkirakan =100 KW
3. Listrik untuk laboratorium dan bengkel
Listrik untuk laboratorium dan bengkel diperkirakan = 40 KW
4. Listrik untuk instrumentasi
Listrik untuk instrumentasi diperkirakan = 5 KW
Jumlah kebutuhan listrik total = 514 KW
3. Bak Penggumpal
a. Kode : B-02
b. Fungsi : Menyaring dan menggumpalkan kotoran yang terikut dengan
waktu tinggal 24 jam
c. Bahan : Beton
d. Jenis : Persegi panjang
e. Volume : 13,26 m3
f. Panjang : 2,98 m
g. Tinggi : 1,49 m
h. Lebar : 2,98 m
4. Clarifier
a. Kode : C-01
b. Fungsi : Mengendapkan partikel-partikel halus yang ada dalam air
tanah dengan waktu tinggal 12 jam
c. Bahan : Beton
d. Jenis : Silinder horisontal
e. Volume : 397,71 m3
f. Diameter : 10,04 m
g. Tinggi : 5,02 m
11.2. Pompa 2
a. Kode : P-02
b. Fungsi : Memompa air pendingin dari bak penampung air
sementara ke bak air pendingin
c. Bahan : Stainless Steel
d. Jenis : Centrifugal pump
e. Jumlah : 2 buah
f. Kapasitas : 64,6012 m3/jam
g. BHP teoritis : 1,1405 Hp
h. BHP actual : 1,5207 Hp
i. Power motor : 2 Hp
11.3. Pompa 3
a. Kode : P-03
b. Fungsi : Memompa air pendingin dari bak penampung air
pendingin ke sistem pendingin
c. Bahan : Stainless Steel
d. Jenis : Centrifugal pompa
e. Jumlah : 6 buah
f. Kapasitas : 2,1534 m3/jam
g. BHP teoritis : 0.4697 Hp
h. BHP actual : 0.7828 Hp
i. Power motor :1 Hp
11.4. Pompa 4
a. Kode : P-04
b. Fungsi : Memompa air dari Cooling Tower ke bak air pendingin
c. Bahan : Stainless Steel
d. Jenis : Centrifugal pompa
e. Jumlah : 6 buah
f. Kapasitas : 2,1534 m3/jam
g. BHP teoritis : 0.4658 Hp
h. BHP actual : 0.7763 Hp
i. Power motor : 1 Hp
11.5. Pompa 5
a. Kode : P-05
b. Fungsi : Memompa air ke anion exchanger
c. Bahan : Stainless Steel
d. Jenis : Centrifugal pompa
e. Jumlah : 2 buah
f. Kapasitas : 3,3013 m3/jam
g. BHP teoritis : 0,1753 Hp
h. BHP actual : 0,2505 Hp
i. Power motor : 0.5 Hp
11.6. Pompa 6
a. Kode : P-06
b. Fungsi : Memompa air dari anion exchanger ke tangki
penampung air boiler.
c. Bahan : Stainless Steel
d. Jenis : Centrifugal pompa
e. Jumlah : 2 buah
f. Kapasitas : 3,3013 m3/jam
g. BHP teoritis : 0,1353 Hp
h. BHP actual : 0,2081 Hp
i. Power motor : 0,5 Hp
11.7. Pompa 7
a. Kode : P-07
b. Fungsi : Memompa air ke tangki deaerator.
c. Bahan : Stainless Steel
d. Jenis : Centrifugal pump
e. Jumlah : 2 buah
f. Kapasitas : 1,2085 m3 /jam
g. BHP teoritis : 0,0264 Hp
h. BHP actual : 0,0439 Hp
i. Power motor : 0,5 Hp
4.2. Laboratorium
Laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam
menunjang kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produk.
Sedangkan peran yang lain adalah pengendalian pencemaran lingkungan,
baik udara maupun limbah cair. Laboratorium kimia merupakan sarana
untuk mengadakan penelitian bahan baku, proses maupun produksi. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan dan menjaga kualitas atau mutu produksi
perusahaan. Analisa yang dilakukan dalam rangka pengendalian mutu
meliputi analisa bahan baku, analisa proses, dan analisa kualitas produk.
Tugas laboratorium antara lain :
1. Memeriksa bahan baku yang akan digunakan dalam pabrik
2. Menganalisa dan meneliti produk yang akan dipasarkan
3. Memeriksa kadar zat-zat yang dapat menyebabkan pencemaran pada
buangan pabrik
Laboratorium melaksanakan kerja selam 24 jam sehari dibagi dalam
kelompok kerja shift dan non shift.
1. Kelompok kerja non shift
Kelompok kerja ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu
analisa yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen yang
diperlukan oleh laboratorium dalam rangka membantu kelancaran
pekerjaan kelompok shift.
Tugas kelompok non shift :
a. Menyiapkan reagen untuk analisa laboratorium
b. Menganalisa bahan baku , bahan penolong, dan hasil produksi
c. Melakukan analisa bahan buangan penyebab polusi lingkungan
d. Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran
proses produksi
2. Kelompok kerja shift
Kelompok kerja ini melakukan tugas pemantauan dan analisa-analisa
rutin terhadap proses produksi, dalam melaksanakan tugasnya kelompok
ini menggunakan sistem bergilir yaitu kerja shift 24 jam sehari, masing-
masing bekerja selama 8 jam yaitu :
a. Shift I : jam 07.00 – 15.00
b. Shift II : jam 15.00 – 23.00
c. Shift III : jam 23.00 – 07.00
Tugas kelompok ini di laboratorium adalah melakukan analisa atau
pemantauan kualitas terhadap bahan baku dan bahan pembantu yang
digunakan serta pemantauan selama proses berlangsung. Beberapa tugas
pokok kelompok ini antara lain :
a. Melakukan pemantauan terhadap performance proses produksi
dengan melakukan analisa terus-menerus terhadap pencemaran
lingkungan
b. Melakukan pemantauan/analisa terhadap mutu air dan lain-lain yang
berkaitan langsung dengan proses produksi
T-01
B-01 Klorin
B-02
F-01 P-01 Keterangan : T-02 Ka kantor dan
Sistem Pendinginan
T-03 perumahan
Ke Alat Proses
T-10