V.1 Utilitas
Utilitas adalah sarana yang digunakan untuk menunjang proses produksi. Utilitas yang
ada di PG. Gempolkrep meliputi kebutuhan air, listrik dan udara.
V.1.1 Air
Air merupakan bahan penunjang yang sangat penting dalam industri. Kualitas air yang
diperlukan berbeda-beda bergantung keperluannya, maka perlu dilakukan pengolahan air
untuk memenuhi kualitas air yang diperlukan. Kebutuhan air dibedakan menjadi lima yaitu:
1. Air proses
2. Air pengisi ketel
3. Air pendingin dan air panas pada rapid cooler
4. Air sanitasi
5. Air injeksi pada kondensor
Berdasarkan sumbernya, air yang digunakan dalam operasional pabrik dapat
diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu :
1. Air kondensat yang berasal dari proses penguapan pada evaporator digunakan sebagai
air imbibisi pada stasiun gilingan dan sebagian ditambahkan pada air umpan boiler.
2. Air yang berasal dari sungai digunakan untuk pendingin peralatan, air injeksi pada
kondensor dan pengisi air boiler.
Air Sungai
Air sungai dalam operasional pabrik banyak digunakan untuk media pendingin peralatan
dan air injeksi. Pemakaian air sungai untuk proses hanya sebagai tambahan karena sebagian
besar air proses menggunakan kondensat. Sebagai air proses, air sungai digunakan untuk :
Pembuatan larutan susu kapur pada tahap pelarutan awal sampai konsentrasi larutan susu
kapur mencapai 6o Be.
1. Tambahan air imbibisi yang diperlukan untuk mengendalikan temperatur air pada suhu
70-80o C.
2. Rotary vacuum filter, untuk menyaring kotoran dari nira kotor (pencuci blotong).
3. Putaran LGF dan HGF untuk membersihkan kristal gula, dari kotoran.
V-1
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PTPN X PG GEMPOLKREP MOJOKERTO
BAB V UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
4. Pan masakan, untuk melarutkan kembali kristal gula palsu.
5. Tambahan air boiler setelah melalui proses pelunakan (water softening proses).
V.1.1.2 Air Proses
Air proses adalah air yang digunakan secara langsung untuk proses produksi. Air proses
ini mengandung gula yang diperoleh dari pemanasan nira. Air proses digunakan pada:
1. Rotary vacuum filter, untuk menyaring kotoran dari nira kotor (pencuci blotong).
2. Putaran LGF dan HGF untuk membersihkan kristal gula, dari kotoran.
3. Pan masakan, untuk melarutkan kembali kristal gula palsu.
4. Gilingan, sebagai air imbibisi.
Air proses yang tidak mengandung gula digunakan sebagai pemanas dan pendingin pada
rapid cooler.
V.1.1.2 Air Pengisi Ketel
Air pengisi ketel harus memenuhi syarat-syarat seperti:
1. Tidak mengandung gula
Adanya gula dalam air akan menimbulkan foaming/pembuihan, sehingga butir-butir
halus air akan terikut dalam uap sehingga uap menjadi basah. Hal ini berbahaya bagi
turbin mesin-mesin uap.
2. Kesadahan sama dengan nol
Air sadah mengandung garam-garam Ca dan Mg sebagai karbonat, sulfat, klorida dan
nitrat. Bahaya kesadahan air untuk pengisi ketel adalah pembentukan kerakpada
dinding badan ketel. Kerak ini akan menghambat pemanasan air, pemanasan akan
menjadi memusat sehingga menyebabkan ketel dapat meledak.
3. Air tidak bersifat asam
Air yang asam akan merusak badan ketel dan pipa-pipa karena bersifat korosif.
Pada umumnya selama masa giling, air yang digunakan untuk mengisi ketel adalah air
kondensat yang tidak mengandung gula. Tetapi untuk awal giling, air kondensat belum
tersedia sehingga digunakan air sungai yang telah dilakukan treatment dan telah memenuhi
syarat untuk mengisi ketel.
V.1.2 Listrik
PG GempolKrep setiap harinya membutuhkan suplay listrik dengan sumber utama dari
hasil uap ketel. Pemakaian listrik di PG GempolKrep antara lain untuk :
1. Pemakaian tenaga mekanik pada proses (menggerakan alat-alat).
2. Perbaikan dan pemeliharaan peralatan pabrik.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER V-5
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PTPN X PG GEMPOLKREP MOJOKERTO
BAB V UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
3. Penerangan kantor, perumahan dan lingkungan.
Listrik di PG GempolKrep disuplai oleh :
1. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Di PG GempolKrep tersedia sebuah turbin utama yang mampu menghasilkan listrik
sebesar : Turbin utama (4500 kW/6000 Volt)
2. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
Diesel MGS berkapasitas max 1500 kPa Diesel DEUTCH berkapasitas max 800 kPa
3. PLN (Pembangkit Listrik Negara)
Berkapasitas 1500 A
Suplai utama listrik untuk operasi pabrik berasal dari PLTU. Untuk start PG
Gempolkrep menjalankan diesel MGS dan DEUTCH untuk menggerakkan 1 ketel yaitu
YOSHIMINE II. Kemudian ketel tersebut menghasilkan uap untuk menggerakkan Turbin
Shinko sehingga diesel off. Turbin Shinko mampu menggerakkan ketel YOSHIMINE I, dan
ketel CHENG-CHEN. Setelah 3 boiler sinkron maka hasil uapnya digunakan untuk
menggerakkan turbin SNM. Jika PLTU ini macet digunakan listrik dari PLN. PLTD
digunakan sebagai cadangan jika PLTU dan PLN berhenti.
V.1.3 Udara
Kebutuhan udara ini dibutuhkan untuk :
1. Pereaksi pembuatan SO2 pada tobong belerang. Unsur udara yang diambil adalah O2
yang sebelumnya dilewatkan dehumidifier untuk menghilangkan kandungan airnya.
2. Pembakaran pada ketel dengan cara penyemprotan udara ke ampas.