Npm : 2015041008
Tugas 1 Perancangan Sistem Utilitas
Air Hidran
Air Sanitasi
Unit penyediaan air merupakan salah satu unit utilitas yang bertugas menyediakan air
untuk kebutuhan industri. Unit ini sangat berpengaruh dalam kelancaran produksi dari
awal hingga akhir proses. Dalam memenuhi kebutuhan air didalam pabrik, dapat
diambil dari air permukaan seperti air sungai, air danau, air waduk dan irigasi.
kebutuhan-kebutuhan yang ada di dalam pabrik antara lain :
d. Air Sanitasi
Air sanitasi digunakan untuk keperluan kantor dan rumah tangga perusahaan
yaitu air minum laboratorium. dan lain-lain. Air sanitasi yang digunakan harus
memenuhi syarat-syarat tertentu :
a. Syarat fisik
• Suhu normal dibawah suhu udara luar
• Warna jernih
• Tidak berasa
• Tidak berbau
b. Syarat kimia
Tidak mengandung zat organik maupun anorganik
Tidak beracun
c. Syarat bakteriologis
Tidak mengandung bakteri-bakteri terutama bakteri patogen, seperti
salmonella, Pseudomonas, Escherichia coli.
Pengolahan Air
Pengolahan air meliputi pengolahan secara fisik dan kimia.
Pengolahan secara fisik antara lain :
• Memisahkan dari padatan yang besar (coarse solid)
• Memisahkan dari padatan yang tersuspensi dan yang terapung
Sedangkan pengolahan secara kimia antara lain :
• Mengendapkan zat-zat terlarut oleh koagulan. Koagulan ialah zat kimia yang
mampu menetralisir muatan partikel koloid. Contoh koagulan ialah alum,
sodium aluminat, dan sebagainya.
• Menghilangkan zat beracun dan bakteri-bakteri pada air. Dapat digunakan
kaporit untuk membunuh bakteri dalam air.
• Menghilangkan bau serta rasa pada air.
Air Sungai
Bak sedimentasi
Premix Tank/Flocculator.
Clarifier/Floctreato
r
Air yang diambil dari sungai, dipompakan kemudian dilakukan tahap pengolahan air
yaitu :
1. Clarification
Bahan baku air diambil dari air sungai. Air sungai dialirkan dari daerah terbuka
ke water intake system yang terdiri dari screen dan pompa. Screen dipakai untuk
memisahkan kotoran dan benda-benda asing pada aliran suction pompa. Air
yang tersaring oleh screen masuk ke suction pompa dan dialirkan melalui pipa
masuk ke unit pengolahan air.
2. Filtrasi
Air yang dipersiapkan sebagai bahan baku untuk proses pertukaran ion (ion
exchanger) harus disaring untuk mencegah fouling di penukar ion yang
disebabkan oleh kotoran yang terbawa. Sejumlah kotoran yang terbawa
dikoagulasikan pada proses penjernihan. Bahan akan dihilangkan termasuk
bahan organik, warna dan bakteri. Selama operasi dari filter, kotoran yang masih
terbawa pada air setelah mengalami proses penjernihan akan terlepas oleh filter
dan terkumpul pada permukaan bed. Penyaringan ini menggunakan media pasir
atau sand filter berbentuk silinder vertikal yang terdiri dari antrasit, coarse sand,
fine sand dan activated carbon. Activated carbon digunakan untuk menyerap
CO2 terlarut dalam air dan zat-zat organik sebelum masuk ke tahap
demineralisasi.
Bila sand filter ini telah jenuh maka perlu dilakukan regenerasi, dengan cara cuci
aliran balik (backwash)dengan aliran yang lebih tinggi dari aliran filtrasi, hal ini
dilakukan untuk melepaskan kotoran (suspended matters) dari permukaan filter
dan untuk memperluas bidang penyaringan. Setelah di-backwash dan filter
dioperasikan kembali, air hasil saringan untuk beberapa menit pertama dikirim
ke pembuangan, hal ini dilakukan untuk membersihkan sistem dari benda-benda
padat yang masih terbawa dan setelah itu dibuang.
Backwash filter secara otomatis terjadi bila hilang tekan tinggi (high pressure
drop) tercapai (sekitar 0,5 bar) atau waktu operasi (duration time) tercapai.
Larutan kaustik diinjeksikan melalui pipa dari sand filter untuk mengatur PH
dari produk air filter yang masuk ke tangki penyimpanan air filter. Untuk
mencegah tumbuhnya mikroorganisme yang ada dalam air filter dilakukan
injeksi kaporit. Dari tangki air filter, air didistribusikan ke menara pendingin,
perumahan dan unit demineralisasi.