Anda di halaman 1dari 34

APLIKASI

KIMIA AIR DI
INDUSTRI
Ir. Agung Subyakto, M.S.

Departemen Teknik Kimia Industri


Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
KIMIA AIR INDUSTRI

▪ Pengolahan Air untuk Industri


▪ Pengolahan Air Baku
Pengolahan Air untuk Industri
Skema Pengolahan Air Industri
• Air Proses
• Air Ketel
Sumber Air
• Air Pendingin
• Air Sanitasi

Pengolahan Pengolahan Pengolahan Pengolahan


secara fisika secara kimia secara fisika Khusus

• Panyaringan • Koagulasi • Gravity Filter • Pelunakan dengan


Kasar • Floculasi • Pressure Filter Kapur
• Plain • Sedimentasi • Adsorbsi • Pelunakan dengan
Sedimentasi • Aerasi Penukar ion
• Demineralisasi
• Desinfiction
Senyawa Lain dalam Air

• Air sebagai salah satu bahan utilitas


yang penting dalam kehidupan dan
diindustri.
• Secara praktis hampir tak pernah
dijumpai air (H2O) di alam murni, air
alam selalu mengandung senyawa-
senyawa yang terlarut di dalamnya.
• Hal ini disebakan akibat kuatnya daya
larut air.
Senyawa Lain dalam Air
Senyawa Primer (kadar diatas 5 mg/L)  → 1mg = 1 ppm
Kalsium Karbonat
Silikat Sulfat
Natrium Bikarbonat
Magnesium Khlorida

Senyawa Sekunder (kadar antara 0,1 – 5 ppm)


Besi (Fe) Flourida Nitrat Amoniak

Senyawa Tersier (kadar antara 0,01 – 0,1 ppm)


Tembaga Phospat Seng
Timah Arsen Alumunium

Selain itu, terdapat juga gas-gas terlarut dalam air, yaitu O2, CO2, Cl2 dll.
Sumber Air

Sumber air (air baku) untuk kegiatan industri


tersedia dalam
• Air sungai
• Air Rawa/ Danau/ Waduk
• Air Tanah
• Air Laut
Sumber Air
• Air Sungai
Sungai merupakan sumber air baku yang
potensial bagi industri → industri berdiri
sepanjang sungai.
Karakteristik tergantung :
• Asal aliran
• Penggunaan disepanjang aliran sungai.
• Struktur tanah disepanjang aliran sungai.

• Air Rawa/ Danau/ Waduk


Pada umumnya kualitas air ini hampir
sama dengan air sungai, Fluktuatif kualitas
dan debit airnya lebih kecil daripada air
Sumber Air
• Air Tanah
Merupakan cadangan air yang cukup
besar, Keberadaannya merupakan siklus
alam. Kualitas dan debit airnya stabil.

• Air Laut
Karena kadar garam atau Salinitas (NaCl,
Na2SO4) terlalu tinggi, biasanya digunakan
sebagai air pendingin alat mesin-mesin
industri sekali lewat. Air laut sering
digunakan sebagai air tawar tapi melalui
proses terlebih dahulu.
Parameter Fisik Air
Kotoran yang tersuspensi (Total
Suspended Solid)
• Bakteri → penyebab penyakit
• Algae → menyebabkan bau, warna,
kekeruhan
• Lumpur (berupa pasir halus, dan zat-zat
organik) → menyebabkan warna
Parameter Fisik Air
Total zat padat terlarut (Total Dissolved
Solid)
❑ Menggambarkan padatan (ion) yang
terlarut dalam air dengan kondisi tidak
mengendap.
❑ Bahan terlarut diameter < 10-6 mm
❑ Koloid diameter 10-6 – 10-3 mm
❑ Dalam bentuk garam
• Kalsium dan Magnesium : Karbonat, Bicarbonat,
Klorida, Sulfat.
• Sodium : Kabonat, Bikarbonat, Klorida, Sulfat.
• Dalam Besi : Penyebab rasa, warna, korosi.
• Gas-gas : Oxigen, Carbon dioksigen.
Parameter Fisik Air

Daya Hantar Listrik


Daya hantar listrik (DHL) pada air
menunjukkan kemampuan
menghantarkan arus listrik. Semakin
banyak garam-garam terlarut yang dapat
terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL.
Jika DHL tinggi maka TDS tinggi, hubungan
TDL dan HDL adalah berbanding lurus,
sehingga jika ion yang ada merupakan
pathogen maka akan memilki efek jika
ada dalam tubuh manusia.
Parameter Fisik Air

Turbiditas (Kekeruhan)
Disebabkan karena bahan organic dan
anorganik yang tersuspensi dan terlarut
berupa lumpur, pasir halus, plankton,
mikroorganisme.
Menyebabkan perubahan penetrasi
cahaya, meningkatkan laju sedimentasi,
menurunkan daya tahan organisme
terhadap penyakit.
Parameter Fisik Air
Turbidity
Parameter Kimia Air
Dissolved Oxygen (DO)
Pengukuran oksigen yang terlarut dalam air
dan tersedia untuk keberlangsungan
kehidupan perairan. Kadarnya 0-18 ppm.

Increase in organic waste

Increase in algae/plant vegetation

Decrease in DO available to organisms

Leads to changes in ecosystem as


organisms needing lots of DO are
replaced by organisms needing little.
Parameter Kimia Air
Potential of Hydrogen
• Sebagai bentuk ukuran kelarutan pada nutrient (PO43-, NO3-, C) dan logam
berat (Fe, Cu, dll).
• Menentukan ketersediaan bahan kimia ini untuk digunakan oleh kehidupan
akuatik.
• Dalam sistem air alami, sebagian besar ditentukan oleh geologi dan tanah.

Sea water
due to humic acid
Parameter Kimia Air

Kesadahan (Hardness)

• Kesadahan adalah ukuran jumlah logam


alkali (biasanya Kalsium dan Magnesium)
yang ada dalam air.
Kesadahan Sementara
• Pengukuran biasanya dilakukan secara Air yang mengandung ion bikarbonat
volumetric menggunakan reagent EDTA
(Etilen Diamine Tetra Acetic Acid). (HCO3-) dari Kalsium (Ca) dan
• Satuan yang lazim digunakan adalah : Magnesium (Mg) atau garam-garam
• Derajat Jerman (oD) Karbonat (CO3-)
• Ppm CaCO3
• 1 oD = 17,8 ppm CaCO3 Kesadahan Tetap
air yang mengandung anion selain
ion bikarbonat, misalnya dapat
berupa ion Cl- , NO - dan SO 2-
Parameter Kimia Air
Alkalinitas

• Alkalinitas mengacu pada kemampuan


air untuk menetralkan asam.
• Kapasitas buffer – ketahanan terhadap
perubahan pH.
• Umumnya terkait dengan kesadahan air.
• Ukuran jumlah ion bikarbonat (HCO-3),
Karbonat (CO-) dan Hidroksida (OH-)
dalam air.
• Cara pengukuran menggunakan titrasi
(volumetric) menggunakan basa kuat
(HCl atau H2SO4) dengan indikator PP (p.
Alkalinitas) dan indikator MO (m.
Alkalinitas).
• Dari kedua parameter diatas (p dan m
alkalinitas) dapat dihitung kadar ion OH-,
CO-, HCO-3
Parameter Kimia Air
Salinitas dapat didefinisikan sebagai tingkat
keasinan atau kadar garam yang terlarut
dalam air.
Konsentrasi ion-ion terlarut dalam air (Cl- dan
SO42-)
Kegunaan Air dalam Industri

Kegunaan Air dalam industri:


- Air Sanitasi
- Air Proses Industri
- Air Pendingin
- Air Ketel → Steam

Air baku tidak bisa langsung digunakan


sebagai kebutuhan air diatas, perlu diolah
sesuai dengan syarat tertentu.
KIMIA AIR INDUSTRI

▪ Pengolahan Air untuk Industri


▪ Pengolahan Air Baku
PENGOLAHAN
AIR BAKU
Air merupakan pelarut yang sangat baik, sehingga
mineral-mineral dan gas-gas mudah larut

Mineral dan gas ini sangat mengganggu


dalam penggunaan air nantinya

Diperlukan PENGOLAHAN AIR BAKU


Macam-macam Pengolahan
Air Baku

1. Pengolahan secara Fisika

2. Pengolahan secara Kimia


Menggunakan metode Filtrasi atau
pengendapan karena beratnya:
1. Memisahkan padatan yang kasar

2. Memisahkan padatan yang terapung


Pengolahan
3. Memisahkan minyak dan lemak
Secara
Fisika
Pengolahan secara Fisika

B. Memisahkan padatan yang


A. Memisahkan padatan yang terapung kasar

Plastik dan zat-zat organik sering Pasir, Lumpur dapat diendapkan


dijumpai pada air permukaan terutama yang tanpa penambahan bahan kimia
melawati pemukiman penduduk. Untuk (Flokulasi dan Koagulasi)
memisahkan digunakan screen maupun bak
penampung dengan mengatur pengeluaran
efluen dibawah permukaan air dan kotoran
yang terapung dapat dipisahkan secara
manual maupun mekanis.
Pengolahan secara Kimia

Koagulasi Flokulasi Sedimentasi

Koagulasi dapat didefinisikan sebagai


proses dimana bahan kimia ditambahkan
(koagulan) dalam air yang mengandung
partikel tersuspensi (koloidal) disertai
dengan pengadukan dengan RPM tinggi
agar mendapat homogenitas larutan
Pengolahan secara Kimia

Flokulasi proses lanjutan setelah


koagulasi, dimana partikel akan membentuk
flok (gumpalan) yang lebih besar dengan
pengadukan lambat (8-10 RPM) sehingga
partikel cepat mengendap

Koagulan Partikel Partikel


menetralkan membentuk
muatan koloid flok yang besar mengendap
Macam-macam Koagulan

1. Alum (Alumunium sulfat/Al2(SO4)3


2. PAC (poly Alumunium Chloride) Aln(OH)mCl3n-m

Standarisasi proses koagulasi dan flokulasi


Koagulasi : n = 80 – 100 RPM
t = 1 – 5 menit
Flokulasi : n = 5 – 8 RPM
t = 20 – 40 menit
n = kecepatan pengadukan
t = waktu tinggal
Floc (endapan) yang terbentuk dipisahkan dengan
sedimentasi.
FILTRASI

Air yang keluar dari proses flokulasi yang masih mengandung flok-flok halus masih
memerlukan penyaringan melalui suatu media yang berpori dimana flok/padatan
tertapis, sedangkan air jernih diteruskan.
• Efektifitas proses filtrasi/penyaringan (sand filter) tergantung dari :
- Rate filtrasi
- Ukuran filter media
- Susunan media filter
- Tinggi/kedalaman (bed) filter
MACAM-MACAM FILTER

• Merupakan filter terbuka atau tertutup tetapi


terhubung dengan udara luar (atmosfir). Filter media
lapisan pasir (pasir silica/antrasit) halus sampai kasar
dengan tinggi bed 60 – 90 cm.
• Air masuk dari atas dan keluar dari bawah dan
Grafity Filter dialirkan ke penampung air bersih.
• Semakin lama media penyaring akan jenuh dan perlu
dilakukan pembersihan (backwash). Backwash
dilakukan secara berlawanan arah, dari bawah ke
atas, sebagai media pembersih biasanya air.

• Pada dasarnya sama dengan gravity filter


Pressure Filter hanya tangki dalam kondisi tertutup dimana air
dipaksa melalui bed dengan tekanan tinggi
BAHAN FILTER MEDIA

Pasir kwarsa

Coke/antrasit

Tanah diatome, dll

Pemilihan ukuran, kualitas dari pasir dan juga


tebal/kedalaman lapisan sangat penting
dalam design filter.
ANTRASIT COAL

Media filter ini lazim digunakan dalam proses penyaringan dan juga dipakai pada filtrasi
air dari ”lime soda softening system”.
Keuntungan bila dibandingkan dengan pasir kwarsa/silica :
- Mempunyai true densitas yang lebih kecil (Sg + 1,5 dibandingkan pasir + 2,65)
- Bentuknya tidak beraturan sehingga tumpukan filter lebih porous, sehingga lebih
mudah dalam pencucian dan pressure dropnya kecil.
- Antrasit mempunyai sifat inert bila dibandingkan dengan pasir silica.
Kerugian media ini (antrasit) adalah kurang kuat bila dibandingkan dengan pasir silica
Contoh Rapid Sand Filter
PENGOLAHAN LANJUTAN

• Air yang telah mengalami penjernihan, ditampung pada bak penampung


untuk selanjutnya didistribusikan untuk berbagai keperluan dengan
kualitas/syarat tertentu.
• Untuk keperluan industri, air umumnya digunakan :
1. Air Sanitasi.
2. Air Proses.
3. Air Ketel/Boiler.
4. Air Pendingin/Cooling Water System.

Anda mungkin juga menyukai