I. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengoperasikan jarr test
Dapat menentukan dosis optimum koagulan yang digunakan
Koagulasi (pengumpulan)
Koagulasi merupakan salah satu tahapan proses dalam pengolahan air
yang menggunakan bahan pengumpal. Koagulasi berasal dari bahasa
latin “Coagulare” yang berarti bergerak bersama. Dalam proses kimia
koagulasi dapat diartikan sebagai mekanisme penetralan. Koagulasi adalah
bahan kimia yang dibutuhkan pada air akan membantu pada proses
pengendapan paertikel-partikel. Faktor- faktor yang mempengaruhi proses
koagulasi :
a. Dosis koagulasi
b. Kecepatan pengadukan
c. pH dan waktu
Air baku yang akan diolah ditambahkan bahan kimia penggumpal. Bahan
kimia penggumpal yang lebih intensif dalam pengolahan air adalah
aluminium sulfat atau yang dikenal dengan tawas. Tujuan dari penggumpalan
untuk memudahkan air lebih homogeny sehingga terbentuk flok-flok. Agar
pengalirannya dan pembentukan flok- flok yang lebih besar dibutuhkan
pengadukan yang lambat dengan adanya bantuan sekat-sekat pada bak
penggumpalan. Dengan adanya sekat-sekat ini berarti waktu pengalirannya
agak lama, sehingga campuran akan semakin merata dan mempercepat
terbentuknya butiran-butirran yang lebih besar agar memudahkan terjadinya
pengendapan pada proses berikutnya.
Sedimentasi
Proses ini terjadi berdasarkan gaya gravitasi bumi terhadap flok-flok yang
telah terbentuk flok-flok yang mempunyai density yang lebih besar daripada
air akan mengendap dengan sendirinya. Pada bak ini sebagian besar kotoran
air akan dipisahkan tetapi tidak semuanya mengendap seperti kotoran-
kotoran halus yang melayang,akan disaring pada proses selanjutnya.
Filtrasi (penyaringan)
Proses penyaringan merupakan proses pembersihan dari sisa-sisa kotoran
kecil yang masih melayang-layang didalam air setelah proses pengendapan.
Filter yang biasa terdiri dari selapis pasir atau pasir atau pasir dan batu dan
batu kerikil. Bila air lolos melalui filter tersebut, partikel-partikel terapung
dan bahan-bahan penggumpal akan bersentuhan dengan butir-butir pasir dan
melekat ke pasir tersebut. Hal ini akan memperkecil ukuran celah-celah yang
dapat dilalui air dan menghasilkan daya penyaring. Dengan lewatnya maka
akan semakin banyak bahan yang terperangkap oleh tumpukan pasir. Dan air
tersebut akan ditambahkan bahan kimia pada proses desinfeksi.
Desinfeksi
Desinfeksi bertujuan membunuh kuman-kuman yang terdapat dalam air
dapat menimbulkan bibit penyakit. Jenis bahan kimia yang dipergunakan
untuk di proses desinfeksi antara lain larutan kaporit dan gas chlor.
V. DATA PENGAMATAN
1. Parameter Sebelum Pengolahan Air
Sampel utuh sebelum
Parameter Standar Mutu Air Bersih
dicampur Tawas
TURBIDITY 25 NTU 34,6 NTU
TDS 150-250 ppm 338,3 ppm
SALINITAS <500 ppm 343,5 ppm
DO 6 mg/l 9,81 mg/L
KONDUKTIVITAS 42-500 µs 371,9 µs
PH 6,5-8,5 7,84
VI. PERHITUNGAN
Pembuatan larutan
mg
p pm=
L
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Penambahan koagulan tawas sangat berpengaruh penting dalam proses
pengolahan air
2. Semakin tinggi konsentrasi koagulan semakin banyak flok yang terbentuk
dan mengendap. Hal ini mengakibatkan semakin rendah turbidity dan pH
yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Turbidity Meter
Water Cyber Scan
Nerac
a Analitik pH-meter
Hot plate Magnetic Stirrer
G
Gelas Ukur elas Kimia
Kaca Arloji