Anda di halaman 1dari 22

PENGOLAHAN AIR BERSIH

Dr. WENI DEWI UTAMI, ST, MT


Air merupakan elemen yang
sangat penting bagi kehidupan
manusia, baik untuk kebutuhan
Domestik / Non Domestik.

Kemajuan teknologi dan


industri menjadi salah satu
pemicu terjadinya
Degradasi Lingkungan,
seperti pencemaran air,
tanah dan udara.

PBB (2018) : DUNIA MENGALAMI KRISIS AIR GLOBAL


DAN SEBAGIAN NEGARA MENGALAMI DESERTIFIKASI.
17 JUNI : HARI MELAWAN DESERTIFIKASI DAN KEKERINGAN DUNIA
SIKLUS HIDROLOGI AIR
SUMBER – SUMBER AIR

1. AIR PERMUKAAN
 adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi dan mengalami pengotoran selama proses
pengalirannya. Contoh : air laut, air sungai, danau, waduk, empang/kolam, air rawa/gambut.

2. AIR TANAH
 adalah air yang terdapat dilapisan tanah atau batuan dibawah permukaan tanah. Air tanah
berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi lalu meresap kedalam tanah dan
mengalami proses filtrasi secara alamiah. Hal inilah yang menyebabkan kualitas air tanah lebih
baik dibanding air permukaan. Contoh : sumur dangkal ( < 100 m ), sumur dalam ( 100-300 m ),
dan mata air.

3. AIR ATMOSFER
 adalah air yang berasal dari proses evaporasi dan transpirasi ( evapotranspirasi ) yang
mengalami proses kondensasi dan kemudian jatuh kembali ke bumi ( presipitasi ) dalam
bentuk air hujan, salju dan embun.
PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI AIR

1. AIR BAKU  AIR BAKU adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan,
cekungan air tanah, dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk air minum. ( PERMEN PU No. 18 Tahun 2007 )

2. AIR BERSIH  AIR BERSIH adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan
kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum
apabila dimasak. ( KEPMENKES No. 1405 Tahun 2002 )

3. AIR MINUM  AIR MINUM adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum. ( PERMENKES No. 492 Tahun 2010 )
KUALITAS DAN BAKU MUTU AIR BERSIH
PERMENKES RI NO. 32 TAHUN 2017
TENTANG STANDAR BAKU BUKU KESEHATAN LINGKUNGAN DAN …..

PARAMETER AIR BERSIH


1. PARAMETER FISIKA 3. PARAMETER KIMIA
1. Bau : Tidak Berbau 1. pH : 6,5 – 8,5
2. Rasa : Tidak Berasa 2. Chlorine : 5 mg/lt
3. Warna : 50 TCU 3. Besi : 1 mg/lt
4. T D S : 1.000 mg/lt 4. Fluorida : 1,5 mg/lt
5. Kekeruhan : 25 NTU 5. Merkuri : 0,001 mg/lt
6. Suhu : + 3◦ C 6. Deterjen : 0,05 mg/lt

2. PARAMETER BIOLOGI 4. PARAMETER RADIOAKTIFITAS


1. Bakteri E.Coli :0 1. Sinar Alpha : 0,1 Bg/lt
2. Total bakteri Coliform : 50
2. Sinar Beta : 1 Bg/lt
KUALITAS DAN BAKU MUTU AIR MINUM
PERMENKES RI NO. 492 TAHUN 2010
TENTANG PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

PARAMETER AIR MINUM


1. PARAMETER FISIKA 3. PARAMETER KIMIA
1. Bau : Tidak Berbau 1. pH : 6,5 – 8,5
2. Rasa : Tidak Berasa 2. Chlorine : 5 mg/lt
3. Warna : 15 TCU 3. Besi : 0,3 mg/lt
4. T D S : 500 mg/lt 4. Fluorida : 1,5 mg/lt
5. Kekeruhan : 5 NTU 5. Merkuri : 0,001 mg/lt
6. Suhu : + 3◦ C 6. Deterjen : 0,05 mg/lt

2. PARAMETER BIOLOGI 4. PARAMETER RADIOAKTIFITAS


1. Bakteri E.Coli :0 1. Sinar Alpha : 0,1 Bg/lt
2. Total bakteri Coliform :0 2. Sinar Beta : 1 Bg/lt
PRINSIP PENGOLAHAN AIR BERSIH HARUS
MEMENUHI SYARAT 3 K , YAITU :

1. KUALITAS
Yaitu menyangkut baku mutu air, baik kualitas air baku maupun air
hasil pengolahan yang siap didistribusikan.

2. KUANTITAS
Yaitu menyangkut jumlah dan ketersediaan air yang akan diolah
menjadi air bersih atau air minum, yang disesuaikan dengan
jumlah konsumen yang akan dilayani.

3. KONTINUITAS
Yaitu menyangkut kebutuhan air secara terus menerus. Sumber air
baku harus mampu memasok kebutuhan air khususnya di musim
kemarau dan untuk periode waktu yang panjang.
INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)
WATER TREATMENT PLANT (WTP)
Sumber Air Pra
Baku
Intake
Sedimentasi Aerasi Koagulasi

Reservoar Desinfeksi Filtrasi Sedimentasi Flokulasi

INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)


WATER TREATMENT PLAN (WTP)
1. SUMBER AIR BAKU

▪ Air Baku yang akan diolah


menjadi Air Minum adalah Air
Kelas 1. (PP RI No. 82 Tahun 2001)

▪ Sumber air baku harus


memenuhi syarat baku mutu
air baku dan memiliki debit air
yang cukup untuk dikelola
pada unit pengolahan air.
2. INTAKE

▪ Intake adalah bangunan


Penangkap Air Baku, yang
terletak di dekat sumber air
baku, untuk mengukur debit air
dan kandungan kadar garam.

▪ Intake terdiri dari :


- Rumah pompa
- Pipa inlet dan outlet
- Bar screening
- Jaringan transmisi
3. PRA - SEDIMENTASI
▪ Unit Pra-Sedimentasi adalah
unit pengendapan awal
(pengendapan partikel diskrit)
yang bersifat opsional. Unit ini
dibutuhkan jika kekeruhan air
cukup tinggi.
▪ Dari unit pra-sedimentasi, air
hasil pengendapan disalurkan
ke unit berikutnya yaitu Aerasi.
4. AERASI
▪ Pada unit Aerasi terjadi proses
penambahan oksigen kedalam
air, yang bertujuan untuk
menurunkan jumlah senyawa
organik/anorganik seperti CO2,
CH4, Fe, Mn dll (untuk mengurangi
bau dan rasa pada air).
Waterfall Aerator
5. KOAGULASI
▪ Yaitu proses proses destabilisasi
partikel koloid, dengan cara
Hidrolis
pembubuhan koagulan, melalui
proses pengadukan cepat (rapid
mixing) secara hidrolis (terjunan).
▪ Koagulan : Zat Kimia
( Kapur / Tawas )
Koloid
▪ Jar Test adalah percobaan
laboratorium untuk menentukan
dosis optimum koagulan dan
lama waktu pengendapan.
Jar Test
Up and down
6. FLOKULASI
▪ Yaitu proses pembentukan
gumpalan partikel koloid
menjadi flok-flok dengan cara
pengadukan lambat
(slow mixing). Potongan penampang bak flokulasi

▪ Unit flokulasi biasanya


berbentuk bangunan bersekat
(buffle channel) dengan
pengaliran secara up and
down atau zig-zag.

Tampak atas bak flokulasi


Zig zag
7. SEDIMENTASI
▪ Yaitu proses pengendapan flok yang telah terbentuk pada bak flokulasi.
▪ Konstruksi bak sedimentasi biasanya dibuat persegi panjang dengan
tujuan agar waktu detensi lebih lama, dan proses pengendapan
menjadi lebih sempurna,
8. FILTRASI
▪ Yaitu proses penyaringan partikel-partikel
halus yang lolos dari bak sedimentasi
dengan media filter(kerikil & pasir kuarsa)
▪ Terdapat 2 macam metode
penyaringan, yaitu :
▪ Saringan pasir lambat (slow sand filter)
yaitu untuk debit air yang kecil, dan
proses pencucian filter secara manual.
▪ Saringan pasir cepat (rapid sand filter)
yaitu untuk debit air yang besar, dan
pencucian filter dengan metode back
wash (pencucian balik) secara
otomatis.
9. DESINFEKSI / KHLORINASI
▪ Adalah proses pembubuhan
desinfektan kedalam air yang
sudah mengalami proses
penyaringan, sebelum masuk ke
unit reservoar.
▪ Desinfektan yang ditambahkan
berupa :
▪ Gas khlorin (post chlorine), untuk
membasmi pathogen.
▪ Larutan kapur (post lime), untuk
menetralkan pH air (dilakukan
sewaktu-waktu saja jika
dibutuhkan)
10. RESERVOAR
▪ Yaitu unit penampungan air hasil
olahan akhir yang siap untuk
didistrubusikan kepada konsumen
melalui jaringan distribusi.

▪ Terdapat beberapa tipe reservoir,


yaitu :
▪ Ground Tank
▪ Upper Tank
▪ Tower Tank
11. DISTRIBUSI
▪ Yaitu proses penyaluran air bersih
dari unit pengolahan akhir
(reservoar) melalui pipa-pipa
distrubisi menuju ke permukiman.
TERIMA KASIH
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai