Anda di halaman 1dari 53

JAMBAN SEHAT,

TEKNOLOGI
PENGOLAHAN AIR
GAMBUT, AIR PAYAU,
DAN AIR SUNGAI

NAMA KELOMPOK :

• ASSI SYURA • JIHAD REFOLA. D

• ADHANY NINDRY • MILA SYAFITRI

• DITA YUSRITA • NATALIA SILPA. A

• FEBRIANSYAH • SESVI BONITA. B


Alternatif
Jamban Sehat
Berbasis
Masyarakat

Rata – rata seseorang


menghasilkan tinja dan air
seni 330 gram dari air seni
970 gram setiap hari. Maka
bila penduduk indonesia 200
juta. Berarti ada 194.000 ton
limbah manusia.
TUJUAN MENGGUNAKAN
JAMBAN
JAMBAN
1. Menjaga lingkungan bersih,
Jamban adalah suatu ruang sehat dan tidak berbau.
yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia 2. Tidak mencemari sumber
yang terdiri atas tempat air yang ada disekitarnya
jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau 3. Tidak mengundang
tanpa leher angsa (cemplung) datangnya lalat atau serangga
yang dilengkapi dengan unit yang dapat menjadi penular
penampungan kotoran air Diare, Kelora Disentri,
untuk membersihkannya. Thypus, Kecacingan, penyakit
saluran pencernaan, penyakit
kulit dan keracunan.
1. Tidak mencemari air minum (jarak antara sumber air
minum dengan lubang penampung minimal 10 meter)
2. Tidak berbau dan nyaman digunakan
3. Bebas dari serangga dan tikus
4. Tidak mencemari tanah permukaan disekitarnya
5. Aman digunakan pemakainya
6. Mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan gangguan
bagi pemakainya
7. Tidak menimbulkan pemandagan yang kurang sopan
SYARAT JAMBAN SEHAT MENURUT DEPKES RI
(1995) :

8. Dilengkapi dinding dan atap pelindung


9. Cukup penerangan
10. Lantai kedap air
11. Luas ruangan cukup dan tidak terlalu rendah
12. Ventilasi cukup baik
13. Tersedia air dan alat pembersih
14. Murah
15. Dapat diterima pemakainya
SYARAT JAMBAN SEHAT MENURUT DEPKES RI
(1995) :
JENIS JAMBAN BERDASARKAN BENTUK MENURUT
AZWAR (1983) DAN SOEKIDJO (2011) :

BANYAK JENIS DARI JAMBAN SESUAI DENGAN KONDISI DARI LOKASI,


EKONOMI DAN BUDAYA

 Jamban
cubluk/cemplung (pit  Jamban cemlung
privy/latrine) berventilasi (
ventilasiimproved pit
latrine
JENIS JAMBAN BERDASARKAN BENTUK MENURUT AZWAR (1983)
DAN SOEKIDJO (2011) :

Jamban
Jamban pupuk
pupuk((the
the Septictank
tank
compost privy)  Septic
compost privy) Jamban empang (fish
pond latrine )
CARA MEMILIH JENIS JAMBAN

1. Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air


2. Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk daerah
yang cukup air dan daerah padat penduduk. Karena, dapat
menggunakan mutiple latrine yaitu satu lubang
penampungan tinja/tangki septik digunakan oleh beberapa
jamban (satu lubang dapat menampung kotoran/tinja dari 3-
5 jamban)
3. Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran/tinja
hendaknya ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan
air pasang. Setiap anggota keluarga rumah tangga harus
menggunakan jamban untuk buang air besar/buang air kecil.
MANFAAT MENGGUNAKAN JAMBAN

• Meningkatkan martabat dan hak pribadi


• Lingkungan yang lebih bersih
• Bau berkurang, sanitasi dan kesehatan meningkat
• Keselamatan lebih baik ( tidak perlu pergi keladang
dimalam hari )
• Menghemat waktu dan uang, menghasilkan
kompos pupuk dan biogas untuk energi
• Memutus siklus penyebaran penyakit yang terkait
dengan sanitasi
PILIHAN
TEKNOLOGI
JAMBAN
SEHAT
(KEMENKES
RI, 2014) :
DESAIN JAMBAN SEHAT
PENGOLAHAN AIR
AIR PAYAU, GAMBUT, DAN SUNGAI
AIR PAYAU
Menurut Soedjono (dalam Yusuf dkk,
Air payau adalah 2009),air payau terjadi karena
intrusiair asin ke air tawar. Hal ini
campuran antara air dikarenakan adanya degradasi
tawar dan air laut (air lingkungan.Pencemaran air tawar
asin). Jika kadar garam juga dapat terjadi karena fenomena
air pasang naik. Saatair laut meluap,
yang dikandung dalam masuk ke median sungai. Kemudian
satu liter air adalah antara terjadi pendangkalan disekitar sungai
sehingga air asin ini masuk ke dalam
0,5 sampai 30 gram,maka
air tanah dangkal danmenjadi payau.
air ini disebut air payau.
Namun jika konsentasi Air payau dapat memiliki range kadar
garam melebihi 30 gram TDS yang cukup panjang yakni 1000-
10.000 mg/L dan secara
dalam satu liter air terkarakterisasi oleh kandungan
disebut air asin karbon organik rendahdan partikulat
(Suprayogi, dalam rendah ataupun kontaminan koloid
(Dewi, 2011).
Darmawansa, 2014)
Karakteristik Air

1. Karakteristik Air Berdasarkan Parameter Fisik


WARNA
KEKERUHAN

TOTAL PADATAN TERLRUT (Total dissolved


solid)

2. Karakteristik Air Berdasarkan Parameter Kimia

DERAJAT KEASAMAN (Ph)

SALINITAS

BESI (Fe)

MANGAN (Mn)
Syarat Air Minum Bagi
Kesehatan

BerdasarkanPermenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang


persyaratan kualitas air minum.Secara umum syarat-syarat kualitas
air minum, terdiri dari:

1. Syarat fisika; air bebas dari pencemaran dalam arti kekeruhan,


warna,rasa, dan bau.
2. Syarat kimia; air minum tidak boleh mengandung zat kimia yang
beracunsehingga dapat mengganggu kesehatan, estetika, dan
gangguan ekonomi.
3. Syarat bakteriologi; air yang dipengaruhi sebagai air bebas dari
kumanpenyakit, dimana termasuk bakteri, protozoa, virus, cacing,
dan jamur.
4. Syarat radioaktif; air minum yang bebas dari sinar alfa dan beta
yangdapat merugikankesehatan
PENGOLAHAN AIR PAYAU

Teknologi pengolahan air asin/payau menggunakan


teknologi filtrasi membran semipermeabel. Teknologi
pengolahan air asin/payau ini lebih dikenal dengan sistem
osmosa balik Reverse Osmosis (RO).

Teknologi ini menerapkan sistem osmosis yang dibalik yaitu


dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan
osmosis air asin/payau. Air asin/payau tersebut ditekan
supaya melewati membran yang bersifat semi permeabel,
molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air
akan tersaring.
Diagram komoditi

KUALITAS
SISTEM
FILTRASI AIR
RO MINUM

AIR GENERA KUALITAS


AIR DESTILAS
ASIN/ L AIR
BAKU I
PAYAU UP MINUM

PENUKARA KUALITAS
PENUKARA
N ION
N KATION AIR
ANION MINUM

Kadar Jenis pengolahan Sistem Standar


sumber & kualitas air
sanitasi pengolahan kualitas
Komponen Utama Unit RO dibagi menjadi 4 macam yaitu:

A. Pengolahan Tingkat Awal


B. Komponen RO

C.Penampung Air Minum

D. Pembangkit Listrik
Cara pembuatannya
GAMBAR SKEMA PENGOLAHAN AIR PAYAU DENGAN SISTEM OSMOSA
BALIK REVERSE OSMOSIS (RO).
Teknologi
Pengolahan Air
Gambut
Air gambut di beberapa lokasi bervariasi, tergantung struktur
tanahnya, umur gambut, kedalaman serta tumbuhan yang
hidup diatasnya. Salah satu alat pengolah air minum
sederhana untuk mengolah air gambut terdiri dari merupakan
rangkaian proses netralisasi, aerasi, koagulasi-flokulasi,
sedimentasi dan filtrasi. Peralatan terdiri dari Tong (Tangki),
Pengaduk, Pompa aerasi dan saringan dari pasir. Alat ini
dirancang untuk keperluan rumah tangga sedemikian rupa
sehingga cara pembuatan dan cara pengoperasiannya
mudah serta beayanya murah. Cara pengolahannya dengan
menggunakan bahan kimia yaitu hanya dengan tawas dan
kapur (gamping).

Koagulasi, Flokulasi
Air Baku Netralisasi pH Sedimentasi

Air Bersih Filtrasi


Pengertian
• adalah suatu instalasi pengolahan air
Instalasi dengan menggunakan teknologi tepat
guna, dalam hal pembuatan
sederhana pengoperasian dan pemeliharaan
IPAG

Pengolahan • adalah suatu instalasi pengolahan air


gambut, yang memproduksi air bersih
air gambut untuk kebutuhan satu keluarga di
daerah gambut
individual
• adalah air yang berasal dari daerah
rawa pasang surut bergambut dengan
Air gambut karakteristik air berwarna coklat
kehitam-hitaman dan bersifat asam;
Instalasi Pengolahan Air
Gambut
Teknologi Pengolahan Air
Gambut
ALAT
Tangki Fiber glass Vol. 500 liter (1buah)

Tong Kran Plastik, Volume 20 atau 40 liter (1 buah)

Stop kran ½” ( 1 buah)

Stop kran ¾” (2 buah)

Socket PVC drat luar ½” (3 buah)

Socket PVC drat luar ¾”(3buah)

Ember Plastik (2buah)


ALAT

Fauset Fauset
Slang
PVC drat PVC drat Pipa Pipa Pompa
Plastik
dalam dalam PVC ½” PVC ¾” Tekan
5/8”
½” ¾”

3 buah 2 buah 1 buah 1 buah 6 buah 1 buah


Bahan

Kerikil,
Spons busa,
diameter 1-2 Pasir Arang Ijuk
tebal 2 cm
cm

1 lembar 5 kg 25 kg 5 kg 1 ikat
Tong/Tangki Penampung

Terdiri dari Drum Plastik dengan volume 220 liter. Drum tersebut dilengkapi
dengan dua buah kran yaitu untuk mengalirkan air ke bak penyaring dan
untuk saluran penguras. Pada dasar Drum sebelah dalam diplester dengan
semen sehingga berbentuk seperti kerucut untuk memudahkan pengurasan.
Selain itu dapat juga menggunakan tangki fiber glass volume 550 liter yang
dilengkapi dengan kran pengeluaran lumpur.

Fungsi dari drum adalah untuk menampung air baku, untuk proses aerasi
atau penghembusan dengan udara, untuk proses koagulasi dan flokulasi
serta untuk pengendapan.
Pompa Aerasi
Pompa aerasi terdiri dari pompa tekan (pompa sepeda)
dengan penampang 5 cm, tinggi tabung 50 cm. Fungsi pompa
adalah untuk menghembuskan udara kedalam air baku agar
zat besi atau mangan yang terlarut dalam air baku bereaksi
dengan oksigen yang ada dalam udara membentuk oksida
besi atau oksida mangan yang dapat diendapkan. Pompa
tersebut dihubungkan dengan pipa aerator untuk
menyebarkan udara yang dihembuskan oleh pompa ke dalam
air baku. Pipa aerator terbuat dari selang plastik dengan
penampang 0.8 cm, yang dibentuk sepertispiral dan
permukaannya dibuat berlubang-lubang, jarak tiap lubang + 2
cm.
Bak Penyaring

Bak Penyaring terdiri dari bak plastik


berbentuk kotak dengan tinggi 40 cm dan
luas penampang 25 X 25 cm serta
dilengkapi dengan sebuah keran disebelah
bawah. Untuk media penyaring digunakan
pasir. kerikil, arang dan ijuk. Susunan media
penyaring media penyaring dari yang paling
dasar keatas adalah sebgai berikut :
Lapisan 1: kerikil atau koral dengan
diameter 1-3 cm, tebal 5 cm.

Lapisan 2: ijuk dengan ketebalan 5 cm.

Lapisan 3: arang kayu, ketebalan 5-10


cm.

Lapisan 4: kerikil kecil diameter+ 5 mm,


ketebalan + 5 cm.

Lapisan 5: pasirsilika, diameter+ 0,5


mm, ketebalan 10-15 cm.

Lapisan 6: kerikil, diameter 3 cm, tebal


3-6 cm.
Diantara Lapisan 4
dan 5, dan Lapisan 5
dan 6, dapat diberi
kasa plastik untuk
memudahkan pada
waktu melakukan
pencucian saringan.
Unit penyaring yang
diisi dengan media
kerikil, pasir, dan arang.
PENGOLAHAN AIR
SUNGAI
KEBUTUHAN AIR

Sumber air yang dibutuhkan untuk


kehidupan manusia, pada umumnya
diambil dari air permukaan dan air tanah,
karena ditinjau dari potensi kuantitas dan
kualitasnya kedua sumber air ini paling
baik. Perusahaan Air Minum pemerintah
pada umumnya menggunakan air sungai
sebagai air baku, karena dari segi kuantitas
potensinya cukup besar, sementara
masyarakat yang tidak memperoleh air dari
PAM, mendapatkan air bersih dari sumber
air tanah.
Kriteria dan
Standar
Kriteria dan standar kualitas air
didasarkan atas :
Kesehatan : logam dan logam berat, anorganik (nitrit), zat
Organik Estetika : bau, rasa, warna
Teknis : the best technology available atau best practical technology
Toksisitas : efek racun
Polusi : mencegah teremisinya pencemar ke lingkungan
Ekonomi : kerugian-kerugian ekonomi
Parameter Mempengaruhi Air Sungai

Parameter Fisik Air Parameter Kimia Air Parameter Biologi Air


• Suspended solid (>10-3 mm) • Total Dissolved Solids (Ion Patogen
- Koloid (10-6 mm - 10-3 mm) Balanced) Bakteri → kolera
• Turbiditas (absorbed/scattered) • Alkalinitas : jumlah ion (bakteri Vibrio
dalam air yang akan comma), tifus (bakteri
• Warna (dissolved solid, <10-6 mm)
bereaksi dengan ion Salmonella thyposa)
- Zat tannin pada kayu dan humus hidrogen.
warna kuning Virus → diare,
• Kesadahan (Hardness) :
- Oksida besi warna merah konsentrasi kation logam meningitis, hepatitis
- Oksida mangan warna coklat dalam larutan. Protozoa (hewan
/ hitam tingkat terendah)
• Rasa dan bau Helminth ( parasitic
• Temperatur worms)
Jenis Pengolahan Air Bersih

Jenis pengolahan air bersih secara umum:


 Penjernihan : bertujuan menurunkan kekeruhan, Fe dan Mn
 Pelunakan : bertujuan menurunkan kesadahan air
 Desinfeksi : bertujuan membunuh bakteri patogen

Jenis proses pengolahan air bersih:


 Secara fisika : tidak ada penambahan zat kimia (aditif), contoh:
pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dll
 Secara kimiawi : penambahan bahan kimia sehingga terjadi reaksi kimia.
Contoh penyisihan logam berat, pelunakan, netralisasi, klorinasi, ozonisasi,
UV, dsb
 Secara biologi : memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Contoh saringan
pasir lambat
Unit-unit Pengolahan Air

Unit-unit pengolahan air terbagi 3 macam, antara lain:


Conditioning
Koagulasi dan Flokulasi
Sedimentasi
Filtrasi
Desinfeksi
KOAGULASI DAN FLOKULASI
Proses koagulasi dan flokulasi
adalah suatu proses pemisahan
parikel-partikel halus penyebab
kekeruhan dari dalam air.
Proses koagulasi sendiri adalah
proses pembubuhan dan
pencampuran bahan koagulan
dengan air yang diolah,
sementara proses flokulasi yang
dilakukan setelah proses
koagulasi adalah proses
penyatuan gumpalan-gumpalan
partikel menjadi gumpalan yang
lebih besar. Pada proses flokulasi
ini air yang diolah diaduk secara
perlahan agar terjadi kontak
antar gumpalan partikel tanpa
memecahkan gumapalan yang
terjadi.
Unit-unit Pengolahan Air

SEDIMENTASI
Proses pengendapan merupakan kelanjutan dari proses
koagulasi/flokulasi, pada tahap ini terjadi pemisahan
gumpalan- gumpalan kotoran dari air bersih dengan
cara pengendapan secara gravitasi. Endapan yang
terkumpul pada dasar bak pengendapan secara
periodik dibuang, sementara air bersih yang ada
dibagian atas bak disalurkan ke dalam bagian
penyaringan
Unit-unit Pengolahan Air
49
FILTRASI

Proses penyaringan adalah suatu proses pembersihan dengan


cara melewatkan air yang akan dibersihkan melalui suatu
media berporous.

Penyaring gravitasi dengan media butiran (granular) adalah


tipe penyaring yang paling banyak dijumpai dalam
pengolahan air. Media butiran yang bisa dipakai adalah
lapisan pasir, kerikil, antrasit dan lain sebagainya.

Presentation Title Here


Unit-unit Pengolahan Air
50
DESINFEKSII

Tahap desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh bakteri


pathogen dan mengendalikan jumlah dan jenis
mikroorganisme.

Khlorine membunuh bakteri pathogen melalui reaksi antara


HOCl dengan struktur sel bakteri yang mengakibatkan
proses-proses yang dibutuhkan untuk hidup pada
mikroorganisme dinonaktifkan.

Presentation Title Here


Pemikiran
dasar dari
alat yang
dirancang
SEKIAN DARI KELOMPOK KAMI
MANA YANG MAU BERTANYA ?

Anda mungkin juga menyukai