Anda di halaman 1dari 10

PENYARINGAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR

I. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Memiliki luas
wilayah 5.193.252 km2 dua per tiga luas wilayahnya merupakan lautan, yaitu
sekitar 3.288.683 km2. Sehingga Indonesia juga memiliki julukan sebagai benua
maritim. Ironinya di tengah kepungan air laut itu ternyata masih ada beberapa
tempat yang mengalami kekurangan air, terutama mengenai ketersedian air
bersih. Akibatnya, di tempat seperti itu air menjadi barang eksklusif.
Masyarakatnya harus membeli untuk mendapatkan air bersih.
Kebutuhan air bersih di kawasan pesisir dari waktu ke waktu terus
bertambah seiring terus meningkat jumlah penduduk yang ada di kawasan
tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pasokan air bersih terus diusahakan
dengan berbagai cara, salah satunya melalui teknologi penyulingan air laut
menjadi air tawar. Kehadiran teknologi itu, diharapkan bisa mengurangi
ketergantungan air bawah tanah di kawasan pesisir.
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat
meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Di dalam
tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Pengertian Air dapat
diartikan sebagai suatu benda cair seperti yang biasa terdapat di sumur, sungai,
danau, dll Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60% berat badan terdiri dari air,
untuk anak-anak sekitar 65%, dan untuk bayi sekitar 80%.
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk
air minum, memasak, mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan Pengolahan
air adalah usaha mengurangi konsentrasi masing-masing polutan dalam air,
sehingga aman untuk digunakan sesuai dengan keperluannya.
Air laut adalah air yang didalamnya larut berbagai zat padat dan gas.
Zat terlarut pada air laut meliputi garam-garam organik yang berasal dari
organisme hidup, dan gas-gas terlarut fraksi terbesar dari bahan terlarut terdiri
dari garam-garam anorganik yang berwujud ion-ion. Enam ion anorganik
membentuk 99,28% berat dari bahan anorganik padat. Ion-ion ini adalah klor
natrium belerang (sebagai sulfat), magnesium, kalsium, dan kalium. Lima ion
berikutnya menambah 0.71% berat, hingga sebelas ion bersama-sama
membentuk 99,99 % berat zat terlarut. Diantara sisa (0,01%), dari zat-zat yang
terlarut dalam air laut, terdapat beberapa garam anorganik yang sangat penting

Praktek penyaringan air bersih, 2019 ( dysr) Page 1


artinya bagi binatang-binatang laut. Termasuk ke dalamnya adalah nutrien, yaitu
fosfat dan nitrat, yang dibutuhkan tumbuh-tumbuhan untuk sintesis zat organik
dalam fotosintesis, dan silikon dioksida yang diperlukan diatom dan radiolaria
untuk membentuk cangkangnya.
Cara sederhana untuk menyaring air laut adalah dengan memisahkan
garam dan air dengan meniru cara alam, yaitu dengan menguapkan air
kemudian mengembunkan uapnya kembali, atau biasa disebut teknik
penyulingan (distilasi). Ketika air laut dipanaskan, hanya air yang menguap,
garam-garam yang terlarut tetap tinggal dalam larutan (air laut). Dengan
menggunakan alat suling bagian dalam wadah perebus air laut dilengkapi
dengan pipa-pipa tegak untuk memperluas permukaan air yang dipanaskan.
Dengan perluasan ini dapat diperoleh banyak uap dalam waktu relatif
singkat. Alat suling ini dapat digunakan sebagai perlengkapan kapal penangkap
ikan atau penyediaan air minum di perkampungan-perkampungan nelayan yang
jauh dari sumber air tawar. Bahan bakar seperti kayu, arang batu, minyak tanah
dapat dipergunakan sebagai tenaga pemanas. Kemudian cara ini dikembangkan
untuk mesin-mesin suling yang menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga
matahari (solar system).

II. Manfaat Air


Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk:
1) Minum,
2) Masak,
3) Mandi,
4) Mencuci (bermacam-macam cucian), dll.
Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut, yang sangat penting adalah
kebutuhan untuk minum.

III. Syarat-Syarat Air Minum Yang Sehat


Agar air minum tidak menyebabkan penyakit, maka air tersebut hendaknya
diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan, setidaknya
diusahakan mendekati persyaratan tersebut. Air yang sehat harus mempunyai
persyaratan sebagai berikut:
1) Syarat Fisik.
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tidak berwarna),
tidak berasa, suhu di bawah suhu udara di luarnya, sehingga dalam

Praktek penyaringan air bersih, 2019 ( dysr) Page 2


kehidupan sehari-hari. Cara mengenal air yang memenuhi persyaratan fisik
ini tidak sukar.
2) Syarat Bakteriologis.
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri,
terutama bakteri penyebab penyakit. Cara untuk mengetahui apakah air
minum terkontaminasi oleh bakteri, adalah dengan memeriksa contoh air
tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri
E.Coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.
3) Syarat Kimia.
Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu di dalam jumlah
yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di dalam
air, akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. Bahan-bahan
atau zat kimia yang terdapat dalam air yang ideal antara lain sebagai berikut:
Jenis Bahan Kadar yang dibenarkan (mg/liter)
Fluor (F) 1-1,5
Chlor (Cl) 250
Arsen (As) 0.05
Tembaga (Cu) 1,1
Besi (Fe) 0,3
Zat organik 10
Ph (keasaman) 6,5-9,0
CO2 0

IV. Sumber-Sumber Air Minum


1) Air Hujan.
2) Air Sungai.
3) Air Danau.
4) Mata Air.
5) Air sumur dangkal.
Air ini keluar dari dalam tanah, maka disebut juga air tanah. Biasanya
berkisar antara 5 – 15 meter dari permukaan tanah.
6) Air sumur dalam.
Air ini berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah. Dalamnya dari
permukaan tanah biasanya di atas 15 meter. Oleh karena itu, sebagian besar
air sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum yang
langsung (tanpa melalui proses pengolahan).

V. Pengolahan Air Minum Secara Sederhana


Ada beberapa cara pengolahan air minum antara lain sebagai berikut:
1) Pengolahan secara alamiah.

Praktek penyaringan air bersih, 2019 ( dysr) Page 3


Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan dari air yang diperoleh
dari berbagai macam sumber, seperti air danau, air kali, air sumur, dan
sebagainya. Di dalam penyimpanan ini air dibiarkan untuk beberapa jam di
tempatnya. Kemudian akan terjadi kongulasi dari zat-zat yang terdapat di
dalam air, dan akhirnya terbentuk endapan. Air akan menjadi jernih karena
partikel-partikel yang ada dalam air akan ikut mengendap.
2) Pengolahan air dengan menyaring.
Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil, injuk, dan
pasir. Lebih lanjut akan diuraikan kemudian. Penyaringan pasir dengan
teknologi tinggi dilakukan oleh P.A.M (Perusahaan Air Minum) yang hasilnya
dapat dikonsumsi umum.
3) Pengolahan air dengan menambahkan zat kimia.
Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam, yakni zat kimia yang
berfungsi untuk kongulasi, dan akhirnya mempercepat pengendapan,
(misalnya tawas). Zat kimia yang kedua adalah berfungsi untuk
menyucihamakan (membunuh bibit penyakit yang ada di dalam air, misalnya
chlor).
4) Pengolahan air dengan mengalirkan udara.
Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak
enak, menghilangkan gas-gas yang tidak diperlukan, misalnya CO2 dan juga
menaikkan derajat keasaman air.
5) Pengolahan air dengan memanaskan sampai mendidih.
Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada air.
Pengolahan semacam ini lebih tepat hanya untuk konsumsi kecil, misalnya
untuk kebutuhan rumah tangga.
6) Penyaring air laut sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
destilasi atau penyulingan air laut. Namun demikian proses ini memerlukan
bahan bakar yang cukup banyak sehingga belum seimbang antara
pengeluaraan bahan bakar dengan output yang dihasilkan. Energi surya
dapat digunakan sebagai bahan pemanas proses penyulingan air laut
/destilasi air laut menjadi air minum. Di beberapa daerah yang letaknya dekat
dengan khatulistiwa menjadikan energi surya menjadi sumber energi yang
paling banyak dapat digunakan. teknologi untuk mengolah air laut menjadi air
tawar itu adalah teknologi piramid desalinator teknologi piramid desalinator
adalah teknologi penguapan air laut yang dapat menghasilkan garam dan air

Praktek penyaringan air bersih, 2019 ( dysr) Page 4


tawar. Teknologi ini merupakan serangkaian proses produksi garam dan
turunannya, yang bermanfaat bagi daerah kering dan kesulitan air bersih.

VI. SOP Penyaringan Air Bersih


1. Alat dan Bahan
a. Zeolit alami
b. Zeolit proses
c. 3 Sendok the NaOH
d. Dacron / spoons akuarium
e. Pasir ( untuk menahan endapan)
f. Sabut kelapa (untuk menyaring partikel yang lolos dari lapisan
sebelumnya dan meratakan air yang mengalir.)

g. I Pipa Galvanis ¾ in 1.4


h. 2 Pipa Galvanis ½ in 1.4
i. 1 Pipa Jaya D4 Paralon
j. 4 Elbow jaya D4 Inc
k. 2 Tee Jaya D4 Inc
l. 1 Kran Onda BM ½ Inc
m.1 Dos Kawat Las Nikko RD 2.0
n. 2 Gurinda Enka
o. 3 Seal Tape
p. 2 Lem Pipa Botol
q. Air laut
r. Tawas.
s. Kaporit
t. Drum plastik/gentong/bak semen 200 lt.
u. Palu
v. Gergaji
w. Meteran/pengaris
x. Pencil/spidol
y. Gunting

2. Cara Kerja
a. Mempersiapkan bak/ember penampung air.
b. Buatlah kran pada ketinggian 10 cm dari bagian dasar, untuk masing-
masing drum/gentong.
c. Kran disambung saluran paralon 30 cm yang diberi lubang dan
dibungkus dengan kasa nyamuk. Saluran paralon tersebut terdapat
pada bagian dalam drum/gentong.
d. Cucilah bahan-bahan penyaring seperti zeolit, pasir dan ijuk hingga
benar-benar bersih, dikeringkan.
e. Rendam zeolite alami dan zeolite proses satu hari sebelum di gunakan

Praktek penyaringan air bersih, 2019 ( dysr) Page 5


f. 3 sendok the Naoh dilarutkan dengan air kran yang sudah dimasukan
ke dalam ember, aduk, kemudian masukan zeolite alami dan zeolite
proses, rendam semalaman.
g. Jemur zeolite yang sudah di rendam kurang lebih satu malam.
h. Susunlah bahan penyaring mulai dari bagian dasar keatas berturut-.
Ingat, dalam penyusunannya harus rapat dan merata,jangan sampai
ada rongga antar lapisan.
i. Buat penyangga/rak dari besi berundak. Ketinggian undak pertama 50
cm dan undak kedua 170 cm ( disesuaikan dengan ketinggian drum).
j. Masukan tawas dan tumbuk.
k. Masukkan air laut dalam bak penampung tunggu hingga mengendap.
l. Setelah mengendap baru air dialirkan.
m. Alirkan air dari drum/gentong pertama ke pipa kedua. Air yang keluar
pertama, mula-mula keruh dan setelah beberapa saat akan jernih.
n. Kemudian buka kran di pipa kedua
o. Setelah beberapa lama (lebih kurang 1 bulan) air yang keluar tidak
jernih lagi, berarti filter perlu diganti atau dicuci lagi

VII. Daftar Referensi


Notoatmodjo, S. 2010, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka
Cipta
http://bapemas.jatimprov.go.id/index.php/buletin-gema-desa/507-penyaringan-
air-sederhana
https://www.academia.edu/7536115/Kumpulan_Teknik_Penyaringan_Air_Seder
hana
https://www.mongabay.co.id/2018/07/11/ada-teknologi-sederhana-penyuling-
air-laut-jadi-air-tawar-apa-itu/
http://nanosmartfilter.com/penyaring-air-laut-sederhana/

Praktek penyaringan air bersih, 2019 ( dysr) Page 6


Praktek penyaringan air bersih, 2019 ( dysr) Page 7
FORMAT PENILAIAN PENYARINGAN AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR

Nama Mahasiswa : ....................................


Nim : ....................................
Kelas/Semester : .....................................

NO Aspek Yang Dinilai Nilai


1 2 3 4
1. Tahap persiapan
2. Kelengkapan alat/media penyaringan air bersih :
a. Zeolit alami
b. Zeolit proses
c. 3 Sendok the NaOH
d. Dacron / spoons akuarium
e. Pasir ( untuk menahan endapan)
f. Sabut kelapa (untuk menyaring partikel yang

lolos dari lapisan sebelumnya dan meratakan

air yang mengalir.)


g. I Pipa Galvanis ¾ in 1.4
h. 2 Pipa Galvanis ½ in 1.4
i. 1 Pipa Jaya D4 Paralon
j. 4 Elbow jaya D4 Inc
k. 2 Tee Jaya D4 Inc
l. 1 Kran Onda BM ½ Inc
m. 1 Dos Kawat Las Nikko RD 2.0
n. 2 Gurinda Enka
o. 3 Seal Tape
p. 2 Lem Pipa Botol
q. Air laut
r. Tawas.
s. Kaporit
t. Drum plastik/gentong/bak semen 200 lt.
u. Palu
v. Gergaji
w. Meteran/pengaris
x. Pencil/spidol
y. Gunting
3. Tahap Pelaksanaan
a. Mempersiapkan bak/ember penampung air.
b. Buatlah kran pada ketinggian 10 cm dari bagian

dasar, untuk masing-masing drum/gentong.


c. Kran disambung saluran paralon 30 cm yang

diberi lubang dan dibungkus dengan kasa nyamuk.

Saluran paralon tersebut terdapat pada bagian


Praktek penyaringan air bersih, 2019 ( dysr) Page 8
dalam drum/gentong.
d. Cucilah bahan-bahan penyaring seperti zeolit,

pasir dan ijuk hingga benar-benar bersih,

dikeringkan.
e. Rendam zeolite alami dan zeolite proses satu hari

sebelum di gunakan
f. 3 sendok the Naoh dilarutkan dengan air kran

yang sudah dimasukan ke dalam ember, aduk,

kemudian masukan zeolite alami dan zeolite

proses, rendam semalaman.


g. Jemur zeolite yang sudah di rendam kurang lebih

satu malam.
h. Susunlah bahan penyaring mulai dari bagian dasar

keatas berturut-. Ingat, dalam penyusunannya

harus rapat dan merata,jangan sampai ada rongga

antar lapisan.
i. Buat penyangga/rak dari besi berundak.

Ketinggian undak pertama 50 cm dan undak

kedua 170 cm ( disesuaikan dengan ketinggian

drum).
j. Masukan tawas dan tumbuk.
k. Masukkan air laut dalam bak penampung tunggu

hingga mengendap.
l. Setelah mengendap baru air dialirkan.
m. Alirkan air dari drum/gentong pertama ke pipa

kedua. Air yang keluar pertama, mula-mula keruh

dan setelah beberapa saat akan jernih.


n. Kemudian buka kran di pipa kedua
o. Setelah beberapa lama (lebih kurang 1 bulan) air

yang keluar tidak jernih lagi, berarti filter perlu

diganti atau dicuci lagi

Praktek penyaringan air bersih, 2019 ( dysr) Page 9


4 Tahap Evaluasi
 Struktur
Mahasiswa hadir untuk kegiatan pembuatan

saringan air laut menjadi air tawar


 Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal.
 Hasil
Mahasiswa dapat menyebutkan alat-alat

pembuatan saringan air laut menjadi air tawar


Mahasiswa dapat dapat menyebutkan

susunan alat yg digunakan


Mahasiswa dapat mempraktekan secara

langsung pembuatan saringan air bersih.


7 Tahap Terminasi
Rapikan alat
Cuci tangan
Dokumentasikan kegiatan

Nilai : ...............
Kendari, .......................... 2019
Penilai

(........................................)

Praktek penyaringan air bersih, 2019 ( dysr) Page 10

Anda mungkin juga menyukai